Anda di halaman 1dari 3

Nama : Magfiroh Mulyaning Rizki

NIM : 042645412
Prodi : S1 Administrasi Bisnis
Mata Kuliah : Pengantar Sosiologi

1. Saudara mahasiswa cermatilah artikel di bawah ini.

Jelaskan mengapa pendidikan bagi anak perempuan masih kurang mendapat


perhatian, kaitkan dengan pembahasan tentang sosialisasi gender

Pendidikan Anak Perempuan

Oleh A. Fatih Syuhud

Ditulis untuk Buletin El-Ukhuwah Ponpes Al-Khoirot Putri Malang

Apabila pendidikan anak secara umum harus mendapat perhatian penuh dari orang
tua sejak lahir, maka pendidikan anak perempuan harus mendapat perhatian yang
lebih khusus lagi. Hal itu karena anak perempuan adalah calon ibu. Banyak orang
yang salah dan meremehkan peran ibu. Hal ini terjadi terutama di kalangan
masyarakat pedesaan. Mereka menganggap pendidikan anak perempuan, baik
formal atau nonformal, adalah tidak atau kurang penting. ٍMereka berfikir, setinggi
apapun pendidikan seorang anak perempuan nantinya akan berakhir menjadi ibu
rumah tangga.

Anggapan meremehkan seperti itu menunjukkan dua hal. Yaitu, bahwa pekerjaan
sebagai ibu rumah tangga dinilai sebagai sesuatu yang tidak penting. Dan bahwa
segala sesuatu yang dilakukan di dalam rumah seakan bukanlah pekerjaan. Suatu
pekerjaan baru dianggap terhormat kalau dilakukan di luar rumah, keluar pagi
pulang sore dan mendapat gaji bulanan.

Itulah sebabnya, banyak orang tua lebih memprioritaskan pendidikan anak laki-
lakinya. Sementara pendidikan untuk anak perempuan dilakukan secara sambil lalu
sambil menunggu ada yang meminang. Dan begitu ada lelaki yang melamar,
pendidikannya pun ditinggalkan. Walaupun saat itu sekolahnya baru tingkat SLTP
atau baru masuk jenjang SLTA. Orang tua ingin cepat melihat anak perempuannya
mentas alias cepat menikah agar beban orang tua segera lepas. Keadaan ini
semakin diperparah dengan adanya mitos di sebagian daerah bahwa menolak
lamaran pertama adalah pantangan karena akan berakibat nasib sial akan menimpa
sang anak seperti akan kesulitan mendapat jodoh.

Semua anggapan yang salah kaprah di atas berasal dari satu hal: kurangnya
pendidikan orang tua. Terutama, minimnya pendidikan ibu. Lemahnya level
pendidikan atau minusnya wawasan keilmuan seorang ibu akan berdampak sangat
besar pada sukses dan gagalnya pendidikan seorang anak. Padahal kesuksesan
seorang pemuda adalah cermin dari kesuksesan pendidikan waktu kecil di rumah
yang notabene sebagian besar berada di tangan ibu. Kalau kita membaca buku
biografi tokoh-tokoh sukses tingkat nasional maupun dunia, umumnya kesuksesan
mereka tidak lepas dari peran sang ibu. Presiden RI ke-3 B.J Habibie dan Presiden
RI ke-4 menjadi orang besar karena hasil didikan ibu mereka masing-masing karena
ayah mereka meninggal saat masih anak-anak. Presiden Amerika Serikat ke-44
Barack Hussein Obama dalam buku otobiografinya Dreams from My Father
menjelaskan panjang lebar betapa besar peran ibu dan neneknya yang tak kenal
lelah dalam mendidik dan membentuk kepribadian dan kesuksesan hidupnya sejak
balita sampai dewasa.

Apabila Anda yang membaca tulisan ini adalah seorang ibu yang menikah di usia
muda dan berpendidikan minim, tidaklah perlu sedih dan berputus asa. Karena
kesuksesan mendidik anak tidak hanya terletak pada tingginya level pendidikan, tapi
yang utama adalah tingginya level wawasan keilmuan. Khususnya, wawasan dalam
bidang parenting (ilmu mendidik dan mengasuh anak). Selain itu, hal-hal berikut
perlu dilakukan secara terus menerus:

Pertama, selalu banyak belajar dari siapa saja yang lebih berpengalaman. Mulai dari
masalah mendidik anak, kesehatan, kepribadian, dan lain-lain.

Kedua, banyak membaca apa saja yang berguna. Termasuk membaca biografi
tokoh-tokoh nasional dan dunia dan kisah-kisah sukses yang lain.

Ketiga, ibadah yang rajin baik fardhu maupun yang sunnah. Terutama shalat tahajud
untuk mendoakan diri sendiri dan keluarga. Usaha dzahir yang maksimum baru
sempurna apabila dilengkapi dengan usaha batin yang optimal pula. Sekaligus ini
sebagai pendidikan keteladanan bagi anak.

Jawaban :

Karena di Indonesia pemberian sosialisasi tentang kesetaraan gender masih kurang.


Para orang tua yang belum paham tentang hal tersebut rata-rata mempunyai
pendapat bahwa anak perempuan hanya akan menjadi ibu rumah tangga, sehingga
tidak perlu diberi pendidikan yang tinggi.

Di daerah pedesaan banyak perempuan yang menikah lebih dini, sehingga tidak
dapat meneruskan sekolah ke jenjang lebih tinggi. Hal itu sebenarnya dapat dicegah
dengan memberikan pemahaman kepada para orang tua bahwa pendidikan bagi
perempuan juga penting, agar perempuan Indonesia lebih banyak berperan dalam
perkembangan dunia.

2. Perilaku kolektif mengandung makna bahwa ada penyimpangan perilaku


yang dilakukan oleh suatu kelompok, dan ada beberapa faktor yang
menunjang tersebarnya suatu perilaku kolektif di masyarakat

a.   Carilah contoh perilaku kolektif yang sudah tersebar di masyarakat 

b.        Berdasarkan jawaban di atas, jelaskan faktor-faktor yang menyebabkan


perilaku kolektif tersebut bisa tersebar.
Jawaban :

a. 1)         Tindak Kenakalan
Suatu kelompok yang didonimasi oleh orang-orang yang nakal umumnya
suka melakukan sesuatu hal yang dianggap berani dan keren walaupun bagi
masyarakat umum tindakan itu tidak baik. Contoh penyimpangan kenakalan
bersama yaitu seperti aksi kebut-kebutan di jalan, mendirikan geng yang suka
buat onar, menggoda dan mengganggu cewek yang melintas, coret-coret
tembok orang dan sebagainya.
2)         Tawuran / Perkelahian Antar Kelompok
Pertemuan antara dua atau lebih kelompok yang sama-sama nakal atau
kurang berpendidikan mampu menimbulkan perkelahian di antara mereka di
tempat umum sehingga orang lain yang tidak bersalah banyak menjadi
korban. Contoh tauran antar SMA 7 dengan anak SMA 6, tawuran penduduk
berlan dan matraman, dan sebagainya.
3)         Tindak Kejahatan Berkelompok / Komplotan
Kelompok jenis ini suka melakukan tindak kejahatan baik secara sembunyi-
sembunyi maupun secara terbuka. Jenis menyimpangan ini bias bertindak
sadis dalam melakukan tindakan kejahatannya dengan tidak segan melukai
hingga membunuh korbannya. Contoh: Perampok, perompak, bajing loncat,
penjajah, grup koruptor, sindikat curanmor dan lain-lain.
4)         Penyimpangan Budaya
Penyimpangan kebudayaan adalah suatu bentuk ketidakmampuan seseorang
menyerap budaya yang berlaku sehingga bertentangan dengan budaya yang
ada di masyarakat.Contoh : merayakan hari-hari besar Negara lain di
lingkungan tempat tinggal sekitar sendirian, syarat mas kawin yang tinggi,
membuat batas atau hijab antara laki-laki dengan wanita pada acara resepsi
pernikahan, dan sebagainya.

b. Faktor yang menyebabkan perilaku kolektif dapat tersebar ialah dengan


adanya situasi sosial yang menyangkut ada tidaknya pengaturan dalam
instansi tertentu.

Anda mungkin juga menyukai