Anda di halaman 1dari 5

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

SEKRETARIAT JENDERAL
BIRO ORGANISASI DAN KETATALAKSANAAN
Standar Operasional Prosedur
Penyusunan Peraturan Presiden
Mengenai Organisasi Kementerian Keuangan
Tanggal Penetapan: Tanggal Revisi:
No. SOP: 2/SJ.2 Revisi ke: -
2017 -

A. Deskripsi
Merupakan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang menggambarkan proses
pelaksanaan penataan organisasi di lingkungan Kementerian Keuangan
berdasarkan usulan unit eselon I kepada Menteri Keuangan, atau penugasan
pimpinan Kementerian Keuangan, atau hasil monitoring dan evaluasi
efektivitas unit organisasi di Lingkungan Kementerian Keuangan, yang
ditetapkan dengan Peraturan Presiden (Perpres) setelah mendapat persetujuan
tertulis dari kementerian yang membidangi Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi.

B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara.
2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2015 tentang
Organisasi Kementerian Negara.
3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2015 tentang
Kementerian Keuangan.
4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 16 Tahun 2015
Tentang Tata Cara Pengundangan Peraturan Perundang-undangan Dalam
Lembaran Negara Republik Indonesia, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia, Berita Negara Republik Indonesia, Dan Tambahan
Berita Negara Republik Indonesia.
5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 76/PMK.01/2009 tentang Pedoman
Penataan Organisasi Di Lingkungan Departemen Keuangan.
6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 234/PMK.01/2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan.
7. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 36/KMK.01/2014 tentang Cetak
Biru Program Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan Tahun
2014-2025.

C. Ketertautan
-

D. Pihak-Pihak yang Terlibat


1. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
(Kementerian PAN-RB).
2. Menteri Keuangan.
3. Unit Eselon I terkait.
4. Sekretaris Jenderal.
5. Biro Hukum.
6. Kepala Biro Organisasi dan Ketatalaksanaan (Karo Organta).
7. Kepala Bagian Organisasi I/Organisasi II (Kabag).
8. Kepala Subbagian Organisasi IA/IB/IC atau Kepala Subbagian Organisasi
IIA/IIB/IIC (Kasubbag).
9. Pelaksana yang terdiri atas:
a. Analis Organisasi.
b. Pengolah Data Organisasi.
c. Pengadministrasi Umum.

E. Persyaratan dan Perlengkapan


1. Arahan pimpinan, surat usulan, atau hasil monitoring dan evaluasi
efektivitas unit organisasi di lingkungan Kementerian Keuangan.
2. Rancangan Perpres.
3. Naskah akademis.

F. Keluaran (Output)
Rancangan Perpres mengenai Organisasi Kementerian Keuangan.

G. Jangka Waktu Penyelesaian


1. Pengusulan Penataan Organisasi: 3 (tiga) bulan, yaitu terhitung sejak
diterima usulan (sesuai dengan periodesasi yang ditetapkan dalam
Peraturan Menteri Keuangan nomor 76/PMK.01/2009) oleh Sekretaris
Jenderal sampai dengan penyampaian surat usulan Menteri Keuangan
kepada Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
2. Penyusunan dan penetapan R-Perpres: 3 (tiga) bulan, sejak diterima surat
persetujuan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi oleh Sekretaris Jenderal sampai dengan penetapan Perpres
mengenai Organisasi Kementerian Keuangan.

H. Perhatian
SOP ini bermanfaat bagi kinerja Biro Organisasi dan Ketatalaksanaan dalam
memberikan layanan kepada unit-unit eselon I dan pimpinan Kementerian
Keuangan. Dalam hal SOP ini tidak terlaksana dengan baik, maka penataan
organisasi di lingkungan Kementerian Keuangan yang ditetapkan dengan
Perpres tidak berjalan dengan efektif dan efisien.

I. Matriks RASCI
JenderalSekretaris

OrganisasiAnalis
KeuanganMenteri

TerkaitUnit Eselon I
PAN-RBKementerian

OrganisasiPengolah Data

si UmumPengadministra
Karo Organta
Biro Hukum

Kasubbag

Penataan Organisasi
Kabag

Di Lingkungan Kementerian Keuangan


Berdasarkan Usulan Atau Penugasan
Pimpinan Kementerian Keuangan

Arahan penataan organisasi Kemenkeu


melalui jalur perubahan Perpres R/A I S S S S I I I
Penyusunan konsep penataan organisasi
Kemenkeu A C C R S S
Pembahasan internal konsep penataan
organisasi Kemenkeu R I A R R R S S
Pengusulan penataan organisasi di
lingkungan Kementerian Keuangan I A I R I R S S S S I
Kepada Kementerian PAN-RB.

J. Prosedur Kerja
1. Menteri Keuangan memberikan arahan terkait penataan organisasi unit-
unit eselon I di lingkungan Kementerian Keuangan yang mengakibatkan
perubahan Perpres, serta memberikan disposisi kepada Sekretaris
Jenderal untuk memproses lebih lanjut.
2. Sekretaris Jenderal menelaah terkait penataan organisasi unit-unit eselon
I di lingkungan Kementerian Keuangan yang mengakibatkan perubahan
Perpres, serta memberikan arahan dan disposisi kepada Karo Organta.
3. Karo Organta meneliti, memberikan arahan dan disposisi terkait
penataan organisasi unit-unit eselon I di lingkungan Kementerian
Keuangan yang mengakibatkan perubahan Perpres kepada Kabag.
4. Kabag menganalisis, memberikan arahan dan disposisi untuk menyusun
Rancangan Perpres (R-Perpres) dan undangan pembahasan terkait
penataan organisasi unit-unit eselon I di lingkungan Kementerian
Keuangan kepada Kasubbag.
5. Kasubbag menganalisis serta memberikan arahan dan disposisi untuk
menyusun Rancangan Perpres (R-Perpres) dan undangan pembahasan
terkait penataan organisasi unit-unit eselon I di lingkungan Kementerian
Keuangan kepada Analis Organisasi.
6. Pengolah Data Organisasi mengumpulkan dan menyiapkan data, serta
berkoordinasi dengan Analis Organisasi terkait penyusunan R-Perpres
dan konsep surat undangan pemabahasan penataan organisasi unit-unit
eselon I di lingkungan Kementerian Keuangan.
7. Analis Organisasi melakukan analisis dan menyusun R-Perpres terkait
penataan organisasi unit-unit eselon I di lingkungan Kementerian
Keuangan serta menyusun konsep undangan pembahasan penataan
organisasi tersebut.
8. Kasubbag dan Kabag meneliti R-Perpres dan memaraf konsep surat
undangan pembahasan penataan organisasi.
9. Karo Organta meneliti R-Perpres dan menandatangani konsep surat
undangan pembahasan penataan organisasi.
10. Pengadministrasi Umum mengadministrasikan dan menyampaikan
R-Perpres serta surat undangan pembahasan penataan organisasi kepada
unit eselon I terkait.
11. Karo Organta dan Kabag mengoordinir dan melaksanakan pembahasan
R-Perpres bersama Kasubbag, Analis Organisasi, Biro Hukum, dan unit
eselon I terkait.
12. Karo Organta memberikan arahan dan disposisi terkait tindak lanjut
terhadap R-Perpres hasil pembahasan kepada Kabag.
13. Kabag memberikan arahan dan disposisi kepada Kasubbag untuk
menyusun nota dinas penyampaian R-Perpres kepada Biro Hukum.
14. Kasubbag memberikan arahan dan disposisi kepada Analis Organisasi
untuk menyusun nota dinas penyampaian R-Perpres kepada Biro
Hukum.
15. Pengolah Data menyiapkan bahan terkait penyusunan konsep nota dinas
penyampaian R-Perpres kepada Biro Hukum.
16. Analis Organisasi menyusun konsep nota dinas penyampaian R-Perpres
kepada Biro Hukum.
17. Kasubbag, Kabag, dan Karo Organta meneliti, memaraf, dan
menandatangani R-Perpres dan konsep nota dinas penyampaian
R-Perpres kepada Biro Hukum.
18. Pengadministrasi Umum mengadministrasikan dan menyampaikan nota
dinas penyampaian R-Perpres kepada Biro Hukum.
19. Biro Hukum melakukan penyempurnaan dari segi legal drafting dan
selanjutnya menyampaikan kembali R-Perpres hasil legal drafting kepada
Biro Organta.
20. Karo Organta memberikan arahan dan disposisi terkait penyampaian
R-Perpres kepada KemenPAN-RB.
21. Kabag memberikan arahan dan disposisi terkait penyampaian R-Perpres
kepada Kementerian PAN-RB.
22. Kasubbag memberikan arahan dan disposisi terkait penyampaian
R-Perpres kepada KemenPAN-RB.
23. Analis Organisasi menyusun konsep surat usulan penataan organisasi
dan R-Perpres kepada Kementerian PAN-RB.
24. Pengolah Data meyiapkan bahan untuk penyusunan konsep surat usulan
penataan organisasi dan R-Perpres kepada Kementerian PAN-RB.
25. Kasubbag, Kabag, Karo Organta meneliti dan memaraf konsep surat
usulan penataan organisasi dan R-Perpres kepada Kementerian PAN-RB,
kemudian meneruskan konsep surat kepada Sekretaris Jenderal.
26. Sekretaris Jenderal meneliti dan memaraf konsep surat usulan penataan
organisasi dan R-Perpres kepada Kementerian PAN-RB.
27. Menteri Keuangan menandatangani surat usulan penataan organisasi
dan R-Perpres dan selanjutnya menyampaikan surat tersebut kepada
Kementerian PAN-RB dengan disertai naskah akademis yang menjelaskan
latar belakang, kondisi yang dihadapi, dan perbandingan antara struktur
organisasi existing dengan usulan yang baru.
28. Pengadministrasi Umum mengadministrasikan surat usulan penataan
organisasi dan R-Perpres.
K. Bagan Alir (Flowchart)

Disahkan oleh:

Kepala Biro,

Dini Kusumawati
NIP 19740509 199903 2 001

Anda mungkin juga menyukai