Anda di halaman 1dari 50

PERANCANGAN ANTENA YAGI PADA FREKUENSI 900

MHZ DENGAN 8 ELEMEN

TUGAS
ANTENA DAN PROPAGASI
Dosen Pengajar: Hj. Yenniwarti Rafsyam, SST., MT

Disusun Oleh :
Bagaskara Farhan Jauza (1317030009)
Teknik Telekomunikasi 3C

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2018
Daftar Isi

Daftar Isi ..................................................................................................................................... i


Dasar Teori................................................................................................................................. 1
Spesifikasi Antena ..................................................................................................................... 2
Perhitungan Antena .................................................................................................................... 2
Perancangan dan Simulasi Antena ............................................................................................. 3
Optimasi Simulasi Antena ....................................................................................................... 26
Tahapan Memindahkan CST ke Excel .................................................................................... 29
Tahapan Memindahkan Data dari CST ke dalam Microsoft Power Point............................... 39
Desain dan Dimensi Antena..................................................................................................... 43
Hasil Simulasi dan Pembahasan .............................................................................................. 46
Kesimpulan .............................................................................................................................. 48

i
Perancangan Antena Yagi Frekuensi 900 MHz 8 Elemen
Dasar Teori
Antena adalah sebuah alat yang bisa memancarkan dan atau menerima gelombang
elektromagnetik. Contoh penggunaaan antenna adalah komunikasi tanpa kabel
(nirkabel/wireless). Dalam penjalarannya dari suatu pemancar menuju penerima yang jauh
jaraknya menyebabkan gelombang elektromagnetik mengalami atenuasi, sehingga ketika
diterima oleh penerima, kekuatan sinyal sudah berkurang. Untuk dapat diterima dengan
baik oleh penerima maka diperlukan suatu antena yang mempunyai faktor penguatan
(gain) tinggi dan directivity yang lebar.
AntenaYagi digunakan untuk menerima atau mengirim sinyal radio. Antena Yagi
adalah antena directional yang artinya dia hanya dapat menerima sinyal pada satu arah
(arah depan), oleh karena itu antena ini berbeda dengan antena dipole standar yang dapat
mengambil sinyal sama baiknya dalam setiap arah.
Antena yagi disusun oleh beberapa elemen, diantaranya driven, reflektor dan
direktor. Bahan yang digunakan pada elemen antena yagi yaitu aluminium.
a) Driven
Driven merupakan elemen yang paling penting dari sebuah antena karena elemen ini yang
akan membangkitkan gelombang elektromagnetik menjadi sebuah sinyal yang akan
dipancarkan.
Untuk menjadikan sebuah driven dapat mengantarkan radiasi dengan baik biasanya
menggunakan antena dipole, karena antena dipole adalah antena berbentuk linear pendek
yang bila sedang memancarkan dianggap mempunyai arus yang sama diseluruh panjangnya.

b) Reflektor
Reflektor merupakan antena pemantul sinyal. Elemen reflektor ditempatkan dibelakang
antena dipole (driven) dan dibuat lebih panjang daripada antena dipole.
Tujuan penempatan reflektor dibelakang elemen driven adalah untuk membatasi radiasi
agar tidak melebar ke belakang namun kekuatan pancarannya akan diperkuat ke arah
sebaliknya.

c) Direktor
Direktor merupakan elemen pengarah yang diletakkan didepan antena dipole (driven).
Direktor akan memaksakan radiasi dari driven menuju ke satu arah.
Beberapa kelebihan dari antena yagi adalah :
 Bisa menghasilkan gain yang tinggi
 Bisa menghasilkan directivity yang tinggi
 Mudah dalam penanganan dan pemeliharaan
 Jumlah daya yang terbuang sedikit
 Cakupan frekuensi yang sangat luas
Beberapa kekurangan dari antena yagi adalah :
 Rawan dengan noise

1
 Sensitif terhadap cuaca
Antena yagi biasanya terkenal dengan cakupan lebar frekuensinya yang luas. Sehingga
aplikasi antena yagi bisa digunakan untuk :
 Penangkapan sinyal radio frekuensi TV
 Pengaplikasian frekuensi tunggal.

Spesifikasi Antena
Antena yagi 8 elemen yang dirancang bekerja pada frekuensi kerja 900 MHz. Spesifikasi
antena sebagai berikut :
 Frekuensi Kerja : 900 MHz
 ReturnLoss : ≤ - 10 dB
 VSWR : 1 atau ≤ 2
 Pola Radiasi : Unidirectional
 Gain : ≥ 5 dB
 Bahan Antena : Aluminium
 Konstanta Dielektrik Relatif (k) : 0,95
 Impedansi Beban dan Saluran : 75Ω

Perhitungan Antena
1. Menentukan Panjang Gelombang (λ)
𝐶
𝜆=
𝐹
3. 108 𝑚/𝑠
𝜆=
900𝑀𝐻𝑧
𝜆 = 0,3333𝑚

2. Menentukan Panjang Driven (L)


Karena driven menggunakan antena dipole, maka panjang antena dipole dibuat dengan ukuran
1/2 λ.
𝜆. 0,95
𝐿=
2
0,3333𝑚. 0,95
𝐿=
2
𝐿 = 15,83175𝑐𝑚

3. Menentukan Panjang Reflektor (R)


Panjang reflektor 5% lebih panjang dari panjangnya driven.
𝑅 = (𝐿 + (𝐿.5%)).0,95
𝑅 = (15,83175𝑐𝑚 + (15,83175𝑐𝑚. 5%)
𝑅 = 16,62340875𝑐𝑚
4. Menentukan Panjang Direktor (D)
Panjang direktor 5% lebih pendek dari panjangnya driven.
𝐷 = (𝐿 − (𝐿.5%)).0,95

2
𝐷 = (15,83175𝑐𝑚 − (15,83175𝑐𝑚. 5%)
𝐷 = 15,04009125𝑐𝑚
5. Menentukan Jarak Spasi antar Elemen (Sp)
Jarak spasi yang digunakan pada yagi sekitar 0,05λ – 0,2λ. Jarak spasi antar semua elemen
sama.
𝑆𝑃 = 0,1λ
𝑆𝑃 = 0,1.33,33𝑐𝑚
𝑆𝑃 = 3,333𝑐𝑚
6. Menentukan Jarak Gap pada Driven (G)
𝐿 15,83175𝑐𝑚
𝐺= = = 0,1583175 𝑐𝑚
100 100

Perancangan dan Simulasi Antena


1. Buka aplikasi CST dengan cara mengklik icon didesktop seperti pada gambar 1

Gambar 1. Icon CST Microwave Studio 2018

3
2. Menjalankan program CST Studio Suite 2018.

Gambar 2. CST Microwave Studio 2018


3. Memilih Project Template seperti pada gambar 3.

Gambar 3. Jendela Awal Software CST


4. Memilih MW & RF Optical lalu pilih Antennas seperti pada gambar 4.

4
Gambar 4. Jendela Pemilihan Aplikasi
5. Memilih Wire lalu next seperti pada gambar 5.

Gambar 5. Jendela Pemilihan Antenna


6. Pilih Time Domain untuk Jenis Solver seperti pada gambar 6.

5
Gambar 6. Jendela Pemilihan Jenis Solver
7. Mengatur nilai satuan seperti pada gambar 7.

Gambar 7. Jendela Pemilihan nilai satuan


8. Mengatur nilai rentang frekuensi kerja dan monitors yang akan digunakan seperti pada
gambar 8.

6
Gambar 8. Jendela Pengaturan Rentang Frekuensi
9. Memasukkan nama template lalu klik Finish seperti pada gambar 9.

Gambar 9. Jendela Pemberian Nama Template


10. Maka CST akan siap digunakan seperti pada gambar 10.

7
Gambar 10. Gambar Lembar Kerja Baru
11. Sebelum membuat antena yagi, perlu diketahui parameter – parameter yang dibutuhkan
pada antena yagi. Parameter yang dibutuhkan pada antena yagi adalah λ atau wl (panjang
gelombang), dr (panjang driven), dt (panjang direktor), pr (panjang reflektor), sp (jarak
spasi antar elemen), d (diameter bahan), gf(panjang gap), db (diameter boom), b1 (Boom
1), b2 (Boom 2), b3 (Boom 3), b4 (Boom 4), dan t (Tebal bahan Boom).
12. Pada saat memasukkan parameter, bisa langsung memasukkan besar nilai parameternya
atau dengan cara memasukkan rumusnya seperti pada gambar 11 dan 12.

Gambar 11. Letak Parameter List

8
Gambar 12. Parameter List
13. Pertama buat lah driven dengan cara memilih cylinder pada tab “Modeling”, lalu klik esc
pada keyboard agar bisa mengatur ukuran yang akan digunakan seperti pada gambar 11
dan 13.

Gambar 13. Kolom Modeling


14. Outer radius merupakan jari-jari antena. Alasan mengisinya pada Zmin dan Zmax karena
antena akan diletakkan pada posisi 0 dan arahnya mengarah Z seperti pada gambar 14.

Gambar 14. Parameter dan Bahan Driven

15. Untuk mebuat gapnya, dengan cara membuat cyilinder terlebih dahulu dengan ukuran gap
yang telah ditentukan. Setelah dibuat, potong bagian cyilinder gap yang baru saja dibuat
dengan cara menggunakan fitur subtract seperti pada gambar 15 dan 16.

9
Gambar 15. Fitur Subtract

Gambar 16. Parameter dan Bahan Gap Driven

16. Maka akan muncul dialog box Shape Intersection, memiilih Cut Away lalu Oke seperti
pada gambar 17.

10
Gambar 17. Dialog Box Shape Intersection

17. Sekarang kita zoom bagian tengah antenna untuk melihat hasil gap yang kita buat tadi
seperti pada gambar 18.

Gambar 18. Gap Antena


18. Selanjutnya yang akan kita lakukan adalah membuat port. Pilih panah kebawah yang berada
disebelah kanan pick points seperti pada gambar 19 memilih pick circle center.

11
Gambar 19. Kolom Pick Points.

19. Maka siap untuk memilih titik yang akan digunakan sebagai tempat port. Karena kita
akan membuat port diantar Driven kanan dan kiri, maka, kita harus mengatur 2 titik pick
points agar port dapat berada ditengah seperti pada gambar 20.

Gambar 20 Mengatur Port.

20. Pick points pertama ada di antenna bagian kanan. Seperti pada gambar. Letakkan mouse
pada bagian luar lingkaran dan klik kiri 2x seperti pada gambar 21.

12
Gambar 21 Pick point 1
21. Pick points kedua ada di antenna bagian kiri. Seperti pada gambar. Letakkan mouse pada
bagian luar lingkaran dan klik kiri 2x seperti pada gambar 22.

Gambar 22. Pick Point 2.


22. Maka kita akan melihat hasilnya seperti pada gambar 23.

Gambar 23 Pick points 1 dan 2.

13
23. Langkah selanjutnya adalah membuat Discrete Port pada bar menu. Pilih Simulation lalu
klik Discrete Port gambar 24.

Gambar 24 Letak Discrete Port.

Gambar 25. Kolom Simulation


24. Atur impedansinya sebesar 75 Ohm. Klik Ok seperti pada gambar 26.

Gambar 26. Dialog box discrete port.

25. Maka Port akan muncul seperti pada gambar 27.

14
Gambar 27. Discrete Port
26. Langkah selanjutnya adalah membuat Reflektor 1 dan 2 lalu Direktor 1 - 5. Lakukan
langkah 12. Lalu masukan parameter dibawah.

Gambar 28. Parameter Reflektor 1

Gambar 29. Parameter Reflektor 2

15
Gambar 30. Parameter Direktor 1

Gambar 31. Parameter Direktor 2

Gambar 32. Parameter Direktor 3

16
Gambar 33. Parameter Direktor 4

Gambar 34. Parameter Direktor 5


27. Ubah warna element menjadi kuning agar terlihat lebih Jelas.
28. Maka Antena akan terpasang seperti gambar 35.

17
Gambar 35. Elemen – Elemen Antena Yagi

29. Langkah selanjutnya adalah membuat Boom. Lakukan langkah 12. Lalu masukan
parameter Boom 1 – 4 seperti pada gambar dibawah.

Gambar 36. Parameter Boom 1

18
Gambar 37. Parameter Boom 2

Gambar 38. Parameter Boom 3

Gambar 39. Parameter Boom 4

19
30. Tekan OK maka akan muncul shape Intersection seperti gambar 40. Pilih Trim
Highlighted Shape (berfungsi untuk membuat potongan pada boom terhadap element
yagi) dan OK.

Gambar 40. Dialog Box Shape Intersection

31. Maka Antena yagi 8 element selesai dibuat.

Gambar 41. Antena Yagi 8 Element

32. Yang harus kita lakukan sekarang adalah men- simulasikannya. Pilih Home pada menu
bar lalu klik setup solver seperti pada gambar 41.

20
Gambar 41. Kolom Home, Setup Solver
33. Malan dialog box setup solver akan muncul seperti pada gambar 42.

Gambar 42. Dialog Box Setup Solver


34. Atur S-Parameter settings untuk menyesuaikan impedansi. Klik normalize to fixed
impedance atur ke 75 Ohm. Klik Start untuk melakukan simulasi seperti pada gambar 43.

Gambar 43. Mengatur nilai Impedansi.


35. Lihat pada kolom bawah kanan. Hal ini menandakan bahwa simulasi sedang dilakukan.
Tunggu hingga selesai.

21
Gambar 44. Simulasi.

36. Jika sudah selesai simulasinya, hasil simulasi yang pelu dilihat yaitu VSWR dan S-
Parameter pada bagian “1D Result” seperti pada gambar 45 dan 46.

Gambar 45. S-Parameters

22
Gambar 46. VSWR
37. Untuk melihat pola radiasi kita dapat memilih farfield pada kolom Navigation Tree lalu
pilih 650Mhz seperti pada gambar 47 dan 48.

Gambar 47. Hasil pola Radiasi (3D) dan Directivity

23
Gambar 48. Hasil pola Radiasi (Polar) dari simulasi
38. Selanjutnya melakukan optimasi dengan mengubah nilai parameter pada parameter list
seperti pada gambar 49.

Gambar 49. Optimasi Antena pada Parameters List

24
39. Kemudian pilih Store current result in result cache lalu klik OK seperti pada gambar
50.

Gambar 50. Dialog Box Result May Get Incompatible With Mode
40. Kemudian klik F7 untuk melihat hasil perubahan seperti pada gambar 51.

Gambar 51. Hasil Perubahan pada parameters list.


41. Lakukan langkah 31-33 untuk mengsimulasikannya.

25
Gambar 52. Simulasi hasil perubahan.

Optimasi Simulasi Antena


Dikarenakan Return Loss dan VSWR dari hasil simulasi masih belum sesuai dengan yang
kita inginkan, maka diperlukan beberapa perubahan pada parameter list. Salah satu caranya
adalah dengan melakukan optimasi dengan cara mengubah beberapa nilai parameter dari
antena untuk mencapai nilai returnloss dan VSWR yang lebih bagus.

Berikut plot S-Parameter dari beberapa kali optimasi seperti pada gambar 53.

Gambar 53. Parametic Plot S-Parameters.


Berikut plot VSWR dari beberapa kali optimasi seperti pada gambar 54.

26
Gambar 54. Parametic Plot VSWR.
Berikut beberapa perubahan yang dilakukan saat optimasi seperti pada gambar 55.

Gambar 55. Result Navigation (Perubahan Parameter Antena).


Dari percobaan tersebut, diketahui bahwa spa tau spasi antar element memiliki pengaruh
yang sangat besar dalam mengoptimasi VSWR ataupun Return Loss.
Dan pada simulasi optimasi terakhir didapat hasil sebagai berikut.
- Return Loss = -29.958769 dB seperti pada gambar 56.

Gambar 56. Return Loss hasil optimasi


- VSWR = 1.0656318 seperti pada gambar 57.

27
Gambar 57. VSWR hasil optimasi
- Pola Radiasi seperti pada gambar 58.

Gambar 58. Pola Radiasi hasil optimasi

- Directivity = 7,585 dB seperti pada gambar 59.

Gambar 59. Directivity hasil optimasi


- Gain = 6,278 dB seperti pada gambar 60.

28
Gambar 60. Pola Radiasi hasil optimasi

Tahapan Memindahkan CST ke Excel


1. Menampilkan Grafik S-Parameters pada CST Studio Suite 2018, lalu memilih Post-
Processing seperti pada gambar 61.

Gambar 61. Tampilan Grafik S-Parameter pada CST Studio Suite 2018
2. Memilih Import/Export, kemudian memilih Plot Data (ASCII) seperti pada gambar 62.

29
Gambar 62. Tampilan Menu Export
3. Simpan file dengan nama yang mudah diingat, dengan menghapus tanda “*” terlebih
dahulu, kemudian klik Save seperti pada gambar 63.

Gambar 63. Menyimpan File Dengan Nama Baru


4. Menampilkan Grafik VSWR pada CST Studio Suite 2018, lalu memilih toolbar Post-
Processing seperti pada gambar 64.

30
Gambar 64. Tampilan Grafik VSWR pada CST Studio Suite 2018
5. Memilih Import/Export, kemudian memilih Plot Data (ASCII) seperti pada gambar 64.

Gambar 64. Tampilan Menu Export


3. Simpan file dengan nama yang mudah diingat, dengan menghapus tanda “*” terlebih
dahulu, kemudian klik Save seperti pada gambar 65.

31
Gambar 65. Menyimpan File Dengan Nama Baru
7. Menjalankan program microsoft excel seperti pada gambar 66.

Gambar 66. Tampilan Awal Microsoft Excel


8. Memilih Data pada Toolbar, kemudian memilih Get External Data lalu memilih From
Text seperti pada gambar 67.

32
Gambar 67. Tampilan Untuk Mengambil Data
9. Memilih file yang akan ditampilkan, pilih S-Parameter, lalu klik Import seperti pada
gambar 68.

Gambar 68. Memasukkan Data S-Parameter


10. Memilih Fixed width, kemudian klik Next > Next > Finish > OK seperti pada gambar
69, 70, 71 dan 72.

33
Gambar 69. Tahapan Setelah Import Data

Gambar 70. Klik Next.

34
Gambar 71. Klik Finish

Gambar 72. Klik OK


11. Tampilan Data S-Parameter seperti pada gambar 73.

35
Gambar 73. Tampilan Excel Setelah di Import Data.
12. Selanjutnya memblok kolom A dan B, kemudian memilih toolbar Insert > memilih 2-D
Line > Lalu memilih grafik yang diinginkan seperti pada gambar 74.

Gambar 74. Tahapan Membuat Grafik.


13. Tampilan grafik dari data S-Parameter seperti pada gambar 75.

36
Gambar 75. Tampilan Grafik S-Parameter
14. Mengklik Sheet2 untuk memasukkan data VSWR seperti pada gambar 76.

Gambar 76. Memilih Sheet2


15. Mengubah nama Sheet1 menjadi S-Parameter dan Sheet2 menjadi VSWR untuk
membedakannya seperti pada gambar 77.

37
Gambar 77. Tampilan Merubah Penamaan Sheet
16. Ulangi langkah 8 – 14 dengan merubah data menjadi data VSWR.
17. Tampilan grafik dari data VSWR seperti pada gambar 78.

Gambar 78. Tampilan Grafik VSWR

38
Tahapan Memindahkan Data dari CST ke dalam Microsoft Power Point
1. Memilih 2D/3D pada bagian di sebelah kiri seperti pada gambar 79.

Gambar 79. Memilih 2D/3D


2. Memilih bagian Surface Current seperti pada gambar 80.

Gambar 80. Memilih Surface Current


3. Memilih Surface Current sesuai dengan frekuensi yang digunakan, yaitu 900 MHz seperti
pada gambar 81.

39
Gambar 81. Surface Current pada Frekuensi 900 MHz.
4. Selanjutnya menjadikan Surface Current ke dalam bentuk video dengan memilih Animate
Fields pada Result Tools dan klik Save Video seperti pada gambar 82.

Gambar 83. Tampilan Pilihan Animate Fields


5. Merubah Video Codex menjadi MPEG II Video dan klik OK seperti pada gambar 83.

40
Gambar 83. Mengubah Format Video
6. Menjalankan program Microsoft Power Point seperti pada gambar 84.

Gambar 84. Jendela Awal Microsoft Power Point


7. Memilih toolbar Insert > Video > Video on My PC > Pilih File Video > Insert seperti
pada gambar 85.

41
Gambar 85. Tahapan Memasukkan Video dari Hasil Surface Current pada CST
8. Memasukkan video yang sudah disimpan dari Surface Current CST seperti pada gambar
86.

Gambar 86. Tampilan Pemilihan Video yang Akan di Insert


9. Tampilan Surface Current pada frekuensi 900 MHz seperti pada gambar 87.

42
Gambar 87. Tampilan File Video Surface Current pada frekuensi 900 MHz.

Desain dan Dimensi Antena


Berikut ada beberapa tampak desain dan dimensi antena yang telah jadi
Antena tampak depan pada gambar 88.

Gambar 88. Antena Tampak Depan


Antena tampak samping pada gambar 89.

43
Gambar 89. Antena tampak samping
Antena tampak atas pada gambar 90.

Gambar 90. Antena Tampak Atas


Antena tampak isometri pada gambar 91.

44
Gambar 91. Antena Tampak Isometri

45
Hasil Simulasi dan Pembahasan
Dari hasil perancangan antena didapatkan hasil yang kurang sesuai dengan target yang
diinginkan yaitu return loss ≤ - 10 dB dan VSWR ≤ 2. Dari hasil simulasi didapat return loss -
29.958769 dB dan VSWR 1.0656318. Dalam pengoptimasian dilakukan pengubahan beberapa
nilai dari parameter yagi dengan Parameter Sweep/ Parameter list untuk mendapatkan beberapa
sample hasil simulasi dari nilai parameter yang ingin diubah, kemudian menganalisis sample
dengan perubahan parameter atau pengaruh jika nilai parameter diubah menjadi lebih besar
atau lebih kecil. Kemudian mengubah nilai parameter dengan hasil terbaik (return loss dan
VSWR yang lebih kecil pada frekuensi kerja).

Berikut hasil Optimasi dari S-Parameter dan tabel dari nilai-nilai yang diubah seperti pada
gambar

Gambar 91. S-Parameter Setelah Optimasi


Berikut hasil Optimasi dari VSWR dan tabel dari nilai-nilai yang diubah seperti pada
gambar

46
Gambar 92. VSWR Setelah Optimasi

Dari optimasi tersebut tejadi beberpa perubahan nilai parameter. Adapun hasil akhir
tabel parameter list sebagai berikut:

1. b1 = 15 cm = Panjang Boom 1
2. b2 = 10 cm = Panjang Boom 2
3. b3 = 2.768 cm = Panjang Boom 3
4. b4 = 8.304 cm = Panjang Boom 4
5. d = 1 cm = Diameter Antena
6. db = 2 cm = Diameter Boom
7. dr = 15.83175 cm = Panjang Driven
8. dt = 15.04009125 cm = Panjang Direktor
9. gf = 0.07915875 cm = Panjang Gap Driven
10. pr = 16.62340875 cm = Panjang Reflektor
11. sp = 2.768 cm = Jarak Spasi Antar elemen
12. t = 0.05cm = Tebal Bahan
13. wl = 33.33 cm = Panjang Gelombang

47
Kesimpulan
1. Dalam hasil perancangan antena menggunakan software CST StudiosSuite 2016 setelah di
optimasi, didapatkan ukuran yang berbeda dari beberapa parameter antena dengan
perhitungannya. Maka dapat disimpulkan bahwa optimasi dari antena perlu dilakukan, yaitu
dengan pengubahan ukuran dari beberapa parameter antena yagi.
2. Perubahan ukuran dari beberapa parameter antena memengaruhi hasil simulasi yaitu
frekuensi kerja antena dipengaruhi oleh ukuran jarak spasi elemen sehingga memengaruhi
nilai returnloss dan VSWR terbaik pada frekuensi kerja.
3. Dari hasil simulasi didapatkan nilai return loss sebesar -29.958769 dB, VSWR sebesar
1.0656318, dan gain sebesar 6,278 dB dengan pola radiasi yang didapat adalah pola radiasi
satu arah (unidirectional).

48

Anda mungkin juga menyukai