Bab Ii
Bab Ii
LANDASAN TEORI
dipengaruhi oleh permintaan. Oleh karena itu, teori tersebut berasumsi bahwa
ketika permintaan di pasar naik, maka harga barang pun akan ikut naik. Tetapi,
jika permintaan turun, maka harga pun akan ikut turun. Turunnya permintaan
sendiri awalnya disebabkan oleh naiknya, atau terlalu tingginya harga di pasar,
3. Pendapatan konsumen.
13
5. Jumlah penduduk.
6. Musim / iklim.
Pada hakikatnya makin rendah harga suatu barang maka makin banyak
permintaan terhadap barang tersebut. Sebaliknya, makin tinggi harga suatu barang
maka makin sedikit permintaan terhadap barang tersebut. Dari Hypotesa di atas
1. Apabila harga suatu barang naik, maka pembeli akan mencari barang lain
dan gagasan. Sehingga dapat dikatakan dan menghabiskan produk atau jasa
Dari definisi diatas, kita mengetahui bahwa ada dua komponen kunci yang
konsumen.
15
a. Manajemen Pemasaran adalah analisis perencanaan, implemintasi, dan
16)
b. Manajemen pemasaran adalah seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan
2004 : 26)
suatu organisasi, terutama karena masa depan suatu organisasi banyak ditentukan
dari segi kekuasaan untuk membuat keputusan, yaitu apakah mengikuti pola
kekuasaan juga dilihat dari segi kehadirannya, yaitu tanpa adanya teori
16
pengambilan keputusan disministratif, kita tidak dapat mengerti, apakah
tangga yang membeli barang dan jasa untuk konsumsi pribadi”. Sedangkan
konsumen jadi atau tidaknya melakukan suatu pembelian atau transaksi, banyak
Ada beberapa tahap yang harus diperhatikan dalam membuat suatu proses
17
Gambar 2.1
1. Pengenalan Masalah
atau eksternal.
2. Pencarian Informasi
tertentu.
18
3. Evaluasi Alternatif
4. Keputusan Pembelian
pembelian barang dan jasa adalah menyangkut proses produksi dan konsumsi.
Pada barang, tahap pembelian dan konsumsi biasanya terpisah. Meskipun terdapat
interaksi antara pemasar dan pelanggan selama tahap pembelian aktual, tahap
19
pemakaian barang biasanya terlepas dari pengaruh langsung para pemasar.
besar ke dalam tiga tahap utama, yakni pra pembelian, konsumsi, dan evaluasi
purna beli.
tahap perilaku purna beli di mana konsumen merasakan tingkat kepuasan atau
orang berpendapat bahwa pembeli yang puas merupakan iklan yang terbaik bagi
produk.
20
1. Produk
a) Pengertian Produk
kualitas produk yang unggul untuk memenuhi harapan pelanggan pada semua
aspek produk yang dijual kepasar. Para petinggi perusahaan pun semakin
Menurut Kotler dan Keller yang dialih bahasakan oleh Bob Sabran
(2009:4) definisi produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada
pasar untuk memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan. Produk yang dipasarkan
meliputi barang fisik, jasa, pengalaman, acara, orang, tempat, properti, organisasi,
masalah warna, harga, nama baik pabrik, nama baik toko yang menjual
(pengecer), dan pelayanan pabrik serta pelayanan pengecer, yang diterima oleh
segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar agar menarik perhatian,
akuisisi, penggunaan, atau konsumsi yang dapat memuaskan suatu keinginan atau
kebutuhan.
21
Dari beberapa definisi diatas dapat diketahui bahwa produk merupakan
perusahaan sebagai alat pertukaran dengan konsumen yang bisa dimiliki dan
dikonsumsi baik itu produk berwujud maupun produk tidak berwujud agar
b) Tingkatan Produk
Kotler dan Keller yang dialih bahasakan oleh Bob Sabran (2009:4) :
1. Pada tingkatan dasar adalah manfaat inti (core benefit) dimana layanan
22
c) Pengertian Kualitas Produk
Menurut Kotler dan Keller yang dialih bahasakan oleh Bob Sabran
hasil atau kinerja yang sesuai bahkan melebihi dari apa yang dinginkan
pelanggan.
Ada sembilan dimensi kualitas produk menurut Kotler dan Keller yang
produk.
produk-produk tertentu.
23
7. Kemudahan perbaikan (repairability), adalah ukuran kemudahan
pembeli.
kualitas merupakan syarat agar suatu nilai dari produk memungkinkan untuk bisa
Standar kualitas air minum sehat dari pemerintah melalui keputusan menteri
kesehatan No. 907 tahun 2002 tentang syarat dan pengawasan kualitas air minum,
1. syarat fisik. Air minum sehat haruslah tidak berbau, tidak berasa, tidak
bewarna, dan tidak boleh keruh. Selain itu suhu air harus sejuk dan air tidak
menimbulkan endapan.
2. syarat kimiawi. Air minum sehat tidak boleh tercemar logam berat, zat
Timbal (pb), Tembaga (cu), Cadmium (cd), Raksa (hg), Perak (ag) dan Cobalt
(co). Air minum sehat secara kimiawi harus memenuhi standar yang telah
ditetapkan.
24
tercantum dalam kepmenkes yaitu escherichia colli, clostridium perfringens,
serta muntaber.
2. Harga
Harga produk atau jasa yang dipasarkan merupakan faktor yang sangat
usaha yang semakin ketat sekarang ini dan semakin banyaknya usaha-usaha baru
yang bergerak dibidang yang sama atau hampir sama, menuntut perusahaan dapat
menentukan harga terhadap produk atau jasa yan mereka jual dengan tepat.
sewa, bunga, dan laba. Artinya, harga produk mempengaruhi biaya faktor-faktor
produksi (tenaga kerja, tanah, modal dan kewiraswastaan. Sehingga definisi harga
adalah alat pengukur dasar sebuah sistem ekonomi karena harga mempengaruhi
alokasi faktor-faktor produksi. Dan harga juga dapat didefinisikan sebagai jumlah
uang yang dibutuhkan untuk memperoleh beberapa kombinasi sebuah produk dan
kombinasi dari produk dan pelayanan. Penetapan harga merupakan hal yang
25
terjemahan (2008 : 519) mengemukakan bahwa : “Harga merupakan satu-
barang atau jasa. Dalam pengertian lain, Laksana (2008) menyatakan bahwa
yang menyertainya” Menurut Kotler (2008) “Harga adalah jumlah uang yan
sejumlah uang yang ditagihkan atas suatu produk dan jasa atau jumlah dari nilai
yang ditukarkan para pelanggan untuk memperoleh manfaat dari memiliki atau
dalam tingkat harga umum yang berlaku untuk jasa tertentu yang bersifat relatif
terhadap tingkat harga para pesaing, serta memiliki peran strategis yang krusial
dengan pertimbangan atas tujuan penetapan harga itu sendiri, antara lain:
26
1. Bertahan
perusahaan.
2. Memaksimalkan Laba
tertentu.
3. Memaksimalkan penjualan
4. Gengsi/prestos
yaitu tujuan umum dan tujuan spesifik. Adapun masing-masing tujuan tersebut
pesaing.
laba.
institutional.
28
d. Menutup biaya penyediaan satu kategori jasa atau produk tertentu
hibah spesifik.
total.
29
2. Faktor Persaingan
3. Faktor Biaya
served market dengan cara perluasan lini dalam bentuk perluasan vertical
perlindungan konsumen.
sosial budaya, sumber daya alam dan teknologi dalam konteks global.
3. Lokasi
Lokasi merupakan salah satu faktor dari situasional yang ikut berpengaruh
pada keputusan pembelian. Dalam konsep pemasaran terdapat istilah yang dikenal
dengan marketing mix atau bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga,
promosi dan place atau lokasi usaha. Dalam marketing mix ini lokasi usaha dapat
juga disebut dengan saluran distribusi perusahaan karena lokasi juga berhubungan
langsung dengan pembeli atau konsumen atau dengan kata lain lokasi juga
barang dagangannya.
31
Pemilihan lokasi menurut Buchari Alma (2003:105) memilih lokasi usaha
yang tepat sangat menentukan keberhasilan dan kegagalan usaha dimasa yang
akan datang. Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan bahwa lokasi merupakan
suatu tempat dimana perusahaan beroperasi dan menghasilkan barang dan jasa
usaha.
hari
ditawarkan.
8. Peraturan pemerintah
32
Faktor-faktor seperti kepadatan lalu lintas, kepadatan populasi dan
pemilihan lokasi.
Menurut Heizer dan Render (2006) tujuan strategi lokasi adalah untuk
bergantung kepada tipe bisnis. Pada analisa lokasi di sektor industri strategi yang
dilakukan terfokus pada minimisasi biaya, sementara pada sektor jasa, fokus
diantara lokasi yang berbeda, sementara perusahaan jasa mendapati bahwa lokasi
sering memiliki dampak pendapatan dari pada biaya. Oleh karena itu bagi
perusahaan jasa lokasi yang spesifik sering kali lebih mempengaruhi pendapatan
dari pada mempengaruhi biaya. Hal ini berarti bahwa fokus lokasi bagi
mencari lokasi yang strategis, yang mudah dilihat dan dijangkau oleh konsumen.
kehidupan disekitar lokasi juga menjadi faktor penting dalam pemilihan lokasi.
jangkau (aksesbilitas), aman, dan tersedianya tempat parkir yang luas, pada
produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi
dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan
yang memenuhi atau melebihi harapan, konsep itu sendiri sering dianggap sebagai
membuat perbandingan antara yang mereka berikan dengan apa yang didapatkan.
Salah satu cara untuk membedakan suatu perusahaan jasa dengan persaingannya
adalah penyerahan jasa yang berkualitas tinggi secara konsisten, (Kotler, 2006).
pelayanan pelanggan.
untuk memenuhi keinginan pelanggan. Dengan kata lain ada “dua faktor utama
mempengaruhi kualitas jasa, yaitu expected service dan perceived service atau
kualitas jasa yang diharapkan dan kualitas jasa yang diterima atau dirasakan.
34
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa ada faktor utama
yang mempengaruhi kualitas pelayanan yaitu: Jasa yang diharapkan dan jasa yang
diharapkan, maka kualitas pelayanan tersebut akan dipersepsikan baik atau positif.
Jika jasa yang dipersepsikan melebihi jasa yang diharapkan, maka kualitas jasa
dipersepsikan sebagai kualitas jasa yang ideal. Demikian juga sebaliknya apabila
jasa yang dipersepsikan lebih jelek dari yang diharapkan maka kualitas jasa
a. Berwujud
merupakan bukti nyata dari pelayanan yang diberikan oleh para pemberi
jasa. Hal ini meliputi fasilitas fisik (contoh gedung, gudang dan lain-laian),
pegawainya).
b. Kehandalan (reliability),
35
harapan pelanggan yang berarti ketepatan waktu, pelayanan yang sama
untuk semua pelanggan tanpa kesalahan, sikap yang simpatik dan dengan
c. Ketanggapan (responsiveness),
e. Empati (empathy),
yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual atau pribadi
36
2.5 Pandangan Islam Tentang Keputusan Pembelian Konsumen
Keyakinan akan adanya hari kiamat dan kehidupan akhirat, prinsip ini
dari pada dunia. Mengutamakan konsumsi untuk ibadah dari pada konsumsi
duniawi. Kedudukan hartaa merupakan anugrah Allah dan bukan sesuatu yang
dengan sendirinya bersifat buruk (sehingga harus dijauhi secara berlebihan). Harta
merupakan alat untuk mencapai tujuan hidup, jika diusahakan dan dimanfaatkan
dengan benar. Sebagaimana yang telah Allah terangkan dalam Al-qur’an Surat Al-
sebuah kebun yang terletak di dataran Tinggi yang disiram oleh hujan
lebat, Maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. jika hujan
diketahui bahwa nilai f hitung (64,069) > f tabel (2,29). Dari hasil uji t yang
dilakukan diketahui bahwa besarnya nilai t hitung variabel harga (4,219), kualitas
(3,782), merek (2,021), promosi (3,384), dan distribusi (3,509) > t tabel (1,986).
konsumen dimana t hitung variabel sebesar (9,732) lebih besar dari t tabel (1,984).
Semarang”, Kemudian didukung juga dengan hasil uji-uji lain yang menyatakan
bahwa model yang digunakan penulis terbukti baik dan signifikan sesuai dengan
38
teori-teori yang diaplikasikan. Dengan demikian, dengan menjaga dan
meningkatkan kualitas produk inti dan periferal produk kamera canon DSLR,
maka akan terbentuk brand image yang positif dimana akan mempengaruhi
uji validitas, uji reliabilitas dan uji asumsi klasik diolah dengan program SPSS
Agustus 2014)
Dalam penelitian ini variabel yang akan diteliti akan dibedakan menjadi
dua yaitu variabel terikat (dependent variabel) dan variabel bebas (independent
1. Y : keputusan pembelian
39
b. Variabel independent atau variabel bebas (variabel X), yaitu:
1. X1 : Produk
2. X2 : Harga
3. X3 : Lokasi
4. X4 : Kualitas pelayanan
(2007:200)
Produk Menurut Kotler dan Keller Kotler dan Keller yang dialih Likert
40
yang dapat ditawarkan kepada 1. Bentuk (form),
(performance quality),
quality),
5. Ketahanan
(durability),
6. Keandalan
(reability),
7. Kemudahan
perbaikan
(repairability),
8. Gaya (style),
9. Desain (design),
atau jasa.
41
Lokasi (X3) Lokasi adalah tempat untuk 1. Akses Likert
Tjiptono (2006)
persaingannya adalah
42
independen dan variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini dapat
Gambar 2.2
Model Kerangka Berfikir
Variabel Independent
Varibel Dependen
Produk (X1)
Harga (X2)
Keputusan
Pembelian (Y)
Lokasi (X3)
Kualitas
pelayanan (X4)
2.10 Hipotesis
43
1. H1. Diduga produk (X1) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
sempurna.
5. H5. Diduga produk (X1), harga (X2), lokasi (X3), kualitas pelayanan (X4),
44