Anda di halaman 1dari 11

“ANALISIS PENGARUH BI CHECKING , LOKASI DAN PENDAPATAN

BULANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PERUMAHAN SEBAGAI


KREDIT PEMILIKAN RUMAH ( Studi Pada User Millennia Hills Developer By PT
SKY HOME )”

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori
Dengan adanya landasan teori ini , maka dapat menentukan arah tujuan
penelitian ini.Landasan teori merupakan hal dari kajian suatu buku teks , artikel ,
jurnal , tesis, dan karya ilmiah lainnya yang kemudian dikutip dari penulisan proposal
penelitian. Adapun teori – teori yang bisa relevan untuk penelitian ini adalah :
Pemasaran , Perilaku Konsumen dan Konsumen, Proses Pengambilan Keputusan ,
Faktor – faltor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian , Rumah , Perumahan
,Kredit Pemilikan Rumah, Pengertian Bi Checking dan Pendapatan. Teori- teori
tersebut akan dipaparkan dalam penjelasan berikut .
1. Pemasaran ---> AWALI DG PAYUNG TEORI PERILAKU KONSUMEN
Menurut ( Philip Kotler, 1993 : 4) pemasaran adalah suatu proses
manajerial dan sosial yang membuat kelompok dan individu akan memperoleh
apa yang mereka inginkan dan butuhkan melalui pertukaran produk dan
penciptaan dan nilai.
Pemasaran merupakan sebuah system yang secara keseluruhan dari
kegiatan – kegiatan bisnisnya bisa ditujukan dalam menentukan harga ,
merencanakan harga , mendistribusikan barang serta jasa dan
mempromosikannya sebagai pemuas kebutuhan baik untuk pembeli yang ada
ataupun pembeli yang tentu potensial.
Definisi pemasaran diatas didasarkan pada ( Philips Kotler , 1993 ; 4) :
a. Kebutuhan , Keinginan dan Permintaan yang sebagai pemasaran dengan
terletak pada keinginan dan kebutuhan manusia untuk permintaan yang kuat
akan sesuatu hal
b. Kebutuhan adalah diciptakan oleh masyarakat atau produsen yang
sebenarnya sudah ada dan terlekat pada dalam tubuh manusia
c. Keinginan adalah suatu kehendak kuat untuk memuaskan sesuatu yang
spesifik terhadap kebutuhan yang mendalam
Permintaan ialah kegiatan tentang produk spesifik dengan didukung oleh
kesediaan dan kemampuan dalam membelinya. Suatu keinginan bisa berubah
menjadi sebuah permintaan jika didukung daya beli
d. Produk merupakan suatu hal yang dapat ditawarkan untuk dapat
memuaskan suatu kebutuhan atau keinginan seseorang.
e. Ultilitas adalah Taksiran tentang kapasitas seluruh sebuah produk dalam hal
pemuas kebutuhan.
f. Transaksi pertukaran dan Pertukaran ialah tindakan untuk memperoleh
produk yang dinginkan untuk dimiliki oleh seseorang dengan menawarkan hal
lain sebagai suatu balasannya.
g. Pasar diartikan sebagai tempat dimana bertemunya pembeli dan penjual
untuk melakukan sebuah transaksi atas suatu produk.
h. Pemasaran adalah semua kegiatan yang dilakukan manusia dengan hal
hubungannya dengan pasar. Sedangkan pemasar adalah seseorang yang
mencari dan menawarkan sesuatu yang bernilai sebagai suatu imbalannya.
Menurut Basu Swasta dan Irawan 1990 : 10 Konsep Pemasaran
merupakan pemuas kebutuhan dari konsumen yang menjadi syarat social dan
ekonomi sebagai kelangsungan hidup perusahaan.

2. Pengertian Konsumen
Konsumen artinya adalah pembeli, pemakai maupun pemirsa dalam
hal penggunaan barang atau jasa yang tersedia di dalam masyarakat , baik
untuk kepetingan pribadi , keluarga , orang lain , maupun makhluk hidup.
Pengertian konsumen menurut Philip Kotler (2000 ) adalah semua
tentang rumah tangga dan individu yang memperoleh , membeli jasa atau
barang untuk dikonsumsi secara pribadi.
Perilaku konsumen dibedakan menjadi dua jenis yaitu :
a. Konsumen Individu
b. Konsumen Organisasi
Perbedaan kedua hal diatas terdapat pada motif penggunaanya . Konsumen
individu membeli barang atau jasa karena :
- Digunakan secara pribadi
- Pemenuhan kebutuhan keluarga
- Hadiah untuk orang lain

3. Pengertian Perilaku Konsumen


James F. engel et al. ( 1968 : 8 ) mengatakan Perilaku konsumen
adalah tindakan dari individu yang terlibat langsung dalam usaha untuk
menggunakan dan memperoleh barang – barang jasa ekonomis dan termasuk
dalam proses pengambilan keputusan yang didahului dan ditentukan tindakan
– tindakan tersebut
Menurut Gerald Zaltman dan Melanie Wallendof ( 1976 : 6 ) Perilaku
konsumen adalah proses ,tindakan dan hubungan social yang dilakukan
individu ,kelompok atau organisasi untuk upaya menggunakan dan
mendapatkan suatu produk atau lainnya untuk suatu pengalaman dari
pelayanan, produk dan sumber lainnya.
Disimpulkan bahwa perilaku konsumen merupakan sebuah tindakan –
tindakan yang dilakukan individu , organisasi atau kelompok yang
berhubungan dengan proses keputusan pembelian dalam menggunakan ,
mendapatkan jasa atau barang yang dapat dipengaruhi lingkungan.
4. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian
Berikut peranan seseorang dalam hal yang bisa berpengaruh kepada
keputusan pembelian ( Philip Kotler 1993 : 252 )
a. Pengambil Inisiatif yaitu individu yang pertama kali menyarankan dan
memikirkan akan membeli produk atau jasa
b. Orang yang mempengaruhi adalah orang yang nasihatnya bisa
diperhitungkan dalam membuat suatu keputusan
c. Pembuat keputusan adalah seseorang yang menentukan akhir dari
keseluruhan keputusan pembelian.
d. Pembeli adalah seseoarang yang telah melakukan pembelian sebenarnya.
e. Pemakai adalah seseorang atau sekelompok yang menikmati pemakaian
produk atau jasa.
Tipe – tipe Perilaku Membeli :
- Perilaku membeli yang kompleks yaitu bila mereka pembeli terlibat dalan
kegiatan membeli dan sadar perbedaan antara merek produk yang ada.
- Perilaku membeli yang mengurangi ketidakcocokan adalah perilaku yang
hanya melihat sedikit pada perbedaan merek.
- Perilaku membeli berdasarkan kebiasaan yaitu perilaku membeli
konsumen tanpa memandang adanya perbedaan merek satu dengan yang
lainnya, atau konsumen tidak melakukan hal dalam pencarian informasi
tentang berbagai merek.
- Perilaku yang mencari keragaman yaitu perilaku pembelian yang
keterlibatan konsumennya rendah dengan ditandai oleh perbedaan merek
yang nyata.
Tahap – tahap keputusan pembelian konsumen .
Di dalam pemasaran , keputusan untuk membeli adalah akhir dari
sebuah penjualan . Menurut Kotlet dan Keller ( 2009 : 184 ) ada lima
proses tahapan dalam keputusan pembelian :
a. Pengenalan masalah yaitu dimulai saat pembeli menyadari
kebutuhannya , dan seorang pemasar harus mengetahu keadaan yang
bisa memicu kebutuhan tertentu dengan mengumpulkan informasi dari
beberapa konsumen.
b. Pencarian Informasi yaitu konsumen sudah tertarik dan mencari
informasi lebih banyak dengan memperoleh informasi dari beberapa
sumber seperti : Pribadi ( keluarga , teman , rekan , tetangga ) ,
Komersial ( iklan , kemasan ) , public ( media massa ) , dan
pengalaman.
c. Evaluasi alternative yaitu mengevaluasi barang yang akan dibeli
tergantung pada masing – masing individu.
d. Keputusan pembelian yaitu dilakukan konsumen dengan membeli
produk yang disukai
e. Perilaku pasca pembelian yaitu setelah pembelian,konsumen mungkin
akan mengalami hal karena melihat atau mendengar tentang merek lain
dari orang lain .dengan itu pembeli harus mengamati pasca pembelian
agar dapat menentukan puas atau tidaknya terletak pada hubungan
harapan konsumen dan prestasi dari produk.

5. Faktor – Factor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen


a. Faktor Harga
Dalam memasarkan sebuah produk , harga dengan syarat kredit juga
merupakan sebuah taktik perusahaan dalam menarik minat konsumen.
Syarat suatu pengkreditan ialah sesuatu yang harus dipenuhi oleh
konsumen dalam pembelian kredit.
Menurut Kotler ( 2012 : 345 ) ciri harga dengan indicator berikut :
• Keterjangkauan harga
• Kualitas produk dengan kesesuaian harga
• Daya saing harga
• Manfaat produksi yang sesuai harga
• Harga yang mempengaruhi daya beli konsumen
• Harga berpengaruh untuk konsumen dalam mengambil keputusan
Menurut Kotler dan Keller (2009 : 67 ) harga merupakan elemen di
bauran pemasaran yang bisa menghasilkan pendapatan, elemen
lain yang menghasilkan biaya. Sedangkan menurut Tjiptiono (
2012 : 142 ) menyatakan harga adalah satu – satunya unsure di
bauran pemasaran yang akan memberikan pendapatan atau
pemasukan bagi suatu perusahaan.
Dari definisi diatas menjelaskan bahwa harga adalah hal penting
untuk perusahaan karena perusahaan akan mendapatkan
pendapatan bagi keberlangsungan hidup perusahaan.
Tjiptiono ( 2012 : 150 ) menyatakan harga mempunyai dua
peranan utama untuk proses pengambilan keputusan yaitu :
a. Peranan alokasi dari harga , yaitu harga berfungsi untuk
membantu pembeli dalam pemutusan untuk memperoleh
manfaat tertinggi yang diharapkan dari daya belinya.
b. Peranan informasi dari harga , yaitu harga berfungsi dalam
mendidik konsumen tentang factor – factor produk , seperti
kualitas.
b. Faktor Lokasi
Lokasi adalah salah satu factor yang berpengaruh pada keputusan
pembelian. Di dalam marketing mix, lokasi disebut sebagai saluran
distribusi karena lokasi berhubungan langsung dengan konsumen atau
pembeli atau lokasi sebagai tempat produsen untuk menyalurkan
produknya ke konsumen. Buchari Alma ( 2003 : 103 )menyatakan
bahwa lokasi ialah tempat suatu perusahaan dalam melakukan kegiatan
untuk menghasilkan jasa dan barang dengan lebih mementingkan segi
ekonominya. Sedangkan menurut Ujang Suwarman ( 2004 : 280 )
menyatakan bahwa lokasi merupakan tempat suatu usaha yang akan
berpengaruh dalam keinginan seorang konsumen atau pembeli untuk
datang dan berbelanja.
Berdasarkan teori tersebut disimpulkan ,lokasi adalah suatu tempat
perusahaan itu dalam beroperasi dan menghasilkan jasa atau barang
dengan menentukan pemilihan suatu lokasi perusahaan yang akan bisa
mampu menentukan keberhasilan suatu usaha atau perusahaan.
a. Faktor – factor penentu lokasi
Pemilihan lokasi fisik perlu pertimbangan terhadap factor –
factor berikut ( Fandy Tjiptiono (2002 : 92 )).
1. Akses
2. Visibilitas
3. Tempat parkir yang luas
4. Lalu Lintas
5. Ekspansi atau tersedianya tempat yang luas untuk perluasaan
dikemudian hari
Pentingnya peranan lokasi dalam usaha karena akan berkaitan dengan
yaitu dekatnya lokasi usaha dengan pusat keramaian , aman , mudah
dijangkau dan tersedianya tempat parkir luas , akan menjadi lebih
disukai konsumen atau pembeli.
c. Faktor Lingkungan
Dalam penjualan perumahan , tentunya konsumen akan
mempertimbangkan beberapa factor dalam keputusan pembelian
seperti :
a. Perbandingan ruang terbuka dan ruang tertutup yang ideal .
Fungsinya mengurangi rasa jenuh dan kualitas udara dalam
lingkungan terjaga
b. Desain penataan lingkungan , dengan memperhatikan garis edar
matahari , agar mampu mengurangi beban rumah dalam
mengatasi panas matahari yang berlebihan
c. Lebar jalan masuk ke lingkungan yang memberikan
kemudahan dalam berkendara , baik roda empat maupun roda
dua
d. Padatnya lalu lintas yang berpengaruh pada kebisingan dan
keamanan
e. Sarana dan prasarana pendukung seperti pusat kebugaraan ,
perbelanjaan dan lainnya.
Hall et. Al ( 2000 ) menjelaskan bahwa lingkungan yang baik itu
adalah yang terkait dengan kondisi jalan didalam lingkungannya ,
penataan lokasi bangunannya , kepadatan lingkungannya , integritas
aktivitas berhuni , tempat kerja , belanja, umum , spiritual dan
rekreasi . Hal tersebt berpengaruh pada lingkungan yang menjadi
tempat perumahan.
6. Rumah
Menurut UU No 4 Tahun 1992 tentang perumahan dan permukiman ,
rumah ialah bangunan yang memiliki fungsi untuk tempat tinggal atau hunian
dan sebagai sarana pembinaan keluarga . Menurut Siswono Yudohusodo (
1991 : 432 ) rumah merupakan bangunan yang memiliki fungsi untuk tempat
tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga . Selain untuk tempat
tinggal untuk berlindung dari gangguan iklim dan makhluk hidup lainnya ,
rumah juga merupakan tempat awal dalam pengembangan kehidupan.
Sedangkan Perumahan menurut UU no 4 tahun 1992 tentang perumahan dan
permukiman , perumahan merupakan salah satu bagian dari sebuah
permukiman , yaitu kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan
tempat tinggal atau lingkungan hunian dengan dilengkapi dengan prasana dan
sarana lingkungan ( pasal 1 ayat permukiman ) , jadi perumahan ialah sebuah
lingkungan yang terdiri atas kumpulan unit – unit rumah tinggal yang
dimungkinkan terjadinya interaksi social diantara penghuninya , dengan
dilengkapi sarana prasarana social , budaya, ekonomi, dan pelayanan sebagai
subsistem dari kota secara keselurahan. Dalam lingkungan perumahan
mempunyai aturan – aturan , kebiasaan – kebiasaan serta system nilai yang
akan berlaku bagi warganya.

7. Kredit Pemilikan Rumah


Kredit Pemilikan Rumah ( KPR ) merupakan fasilitas yang diberikan
oleh pihak bank kepada para nasabah perorangan yang akan membeli rumah
atau memperbaiki rumah.
Jenis Kredit Pemilikan Rumah ( KPR ) :
a) KPR Subsidi
Kredit yang hanya diperuntunkan kepada masyarakat
berpenghasilan menengah ke bawah dalam rangka untuk memenuhi
kebutuhan dan perbaikan rumah. Untuk kredit subsidi akan diatur oleh
pemerintah karena tidak setiap masyarakat yang akan mengajukan
kredit subsidi adalah maksimum kredit dan penghasilan pemohon.
b) KPR Non Subsidi
Kredit yang diperuntunkan bagi seluruh masyarakat dengan
ketentuan ditetapkan oleh Bank, sehingga besarnya kredit maupun
suku bungan dilakukan dengan kebijakan bank yang bersangkutan.

Persyaratan KPR
Secara umum persyaratan dan ketentuan yang diperlukan untuk syarat
KPR oleh bank untuk nasabah yang akan mengambil KPR relative sama ,
dengan melampirkan :

a. KTP suami dan atau istri (bila sudah menikah)


b. Kartu Keluarga
c. Keterangan penghasilan atau slip gaji
d. Laporan keuangan (untuk wiraswasta)
e. NPWP Pribadi (untuk kredit di atas Rp. 100 juta)
f. SPT PPh Pribadi (untuk kredit di atas Rp. 50 juta)
g. Salinan sertifikat induk dan atau pecahan (bila membelinya dari
developer)
h. Salinan sertifikat (bila jual beli perorangan)
i. Salinan IMB

Biaya Proses KPR

Pemohon akan dikenakan beberapa biaya, diantaranya: biaya appraisal,


biaya notaris, provisi bank, biaya asuransi kebakaran, biaya premi asuransi
jiwa selama masa kredit.Metode Perhitungan Bunga KPR

1.Flat

2.Efektif

3. Anuitas Tahunan dan Bulanan

Dalam prakteknya metode suku bunga yang digunakan adalah suku bunga
efektif atau anuitas.

8. Pengertian Bi Checking dan Pendapatan


a. Bi Checking
Bi Checking merupakan proses untuk permintaan sebuah informasi
dari data seseorang yang terkait dengan data yang diolah oleh system
informasi debitur dimana data tersebut dikelola oleh Bank Indonesia ,
dengan outputnya disebut IDI History. IDI ialah Informasi Debitur
Individual yang dalam pelaksanaanya merupakan salah satu unsure
dari penerapan prinsip kehati – hatian dalam pemberian pembiayaan.
Peraturan Bank Indonesia tentang Sistem Informasi Debitur No
9/14/PBI/2007 yang berbunyi :
• Sistem Informasi Debitur menyediakan tentang informasi debitur
yang berisi hasil olahan dari laporan debitur yang diterima oleh
Bank Indonesia
• Tujuan SID adalah memperlancar proses dari penyediaan dana ,
penerapan manajemen risiko , dan mengindentifikasi kualitas
debitur dalam pemenuhan ketentuan yang berlaku dan
meningkatkan disiplin pasar.
• Pihak yang wajib untuk melapor dalam system informasi debitur
adalah bank Umum.BPR yang mempunyai total asset sebesar Rp.
10.000.000.000,00 ( sepulur miliar rupiah ) atau lebih selama 6 (
enam ) bulan berturut – turut , dan penyelenggara kartu kredit
selain bank.
• BPR yang dimaksud pada poin ketiga , lembaga keuangan koperasi
simpan pinjam dan non bank yang bisa menjadi pelapor untuk
sistem informasi debitur sepanjang dalam memenuhi persyaratan
yang diatur dalam PBI
• Seorang pelapor hukumnya wajib dalam melaporkan laporan
debitur secara tepat waktu kepada Bank Indonesia setiap bulan di
posisi akhir bulan. Laporan debitur ini berisi tentang informasi
mengenai debitur, pemilik dan pengurus, fasilitas penyediaan dana,
agunan,keuangan debitur. dan penjamin
• Pihak yang boleh meminta informasi debitur adalah pelapor, pihak
lain atau debitur. Debitur boleh untuk meminta akses informasi
debitur hanya atas nama debitur sendiri yang bersangkutan kepada
debitur tersebut atau Bank Indonesia .
Permintaan bisa diajukan dengan membuat permohonan tertulis
untuk disampaikan secara langsung oleh debitur sendiri yang
bersangkutan atau pihak yang telah diberi kuasa, dengan
menunjukkan bukti asli identitas diri dan asli surat kuasa dari
debitur kepada pihak yang diberi kuasa. Pihak lain yang dapat
meminta informasi debitur kepada Bank Indonesia dalam rangka
untuk pelaksanaan Undang-Undang dengan harus memenuhi
persyaratan yang telah diatur dalam PBI.
• Informasi debitur yang telah diperoleh oleh pelapor hanya bisa
digunakan untuk pelapor untuk kelancaran dalam proses
penyediaan dana, identifikasi kualitas debitur, dan penerapan
manajemen risiko untuk hal pemenuhan sesuai ketentuan di Bank
Indonesia yang berlaku
b. Pendapatan
Samuelson ( 2002 ) dalam Muttaqin ( 2014: 3 ) mengemukakan
bahwa pendapatan ialah sebuah penerimaan untuk seseorang atau
kelompok yang berasal dari hasil sumbangan, baik itu tenaga atau
pikiran yang telah dicurahkan sehingga akan bisa memperoleh atau
menerima balas jasa. Pendapatan ini bisa menunjukkan hasil material
atau seluruh uang yang telah dicapai dari penggunaan jasa atau
kekayaan yang diterima oleh seseorang individu atau rumah tangga
dalam jangka waktu tertentu pada kegiatan ekonomi.
Prasetyo ( 2011 : 29 ) mengatakan Disposable income ialah
pendapatan yang diterima seseorang untul siap dibelanjakan atau
dikonsumsi penerimanya. Pendapatan ini merupakan hak mutlak untuk
penerimanya.
Sukirno ( 2003 : 49 ) mengatakan Pendapatan pribadi diartikan sebagai
semua jenis pendapatan, termasuk juga pendapatan yang diperoleh
tanpa memberikan suatu kegiatan sama sekali , yang diterima oleh
penduduk sesuatu negara. Dari istilah pendapatan pribadi ini dapat
disimpulkan bahwa dalam pendapatan pribadi telah masuk juga
pembayaran pindahan
Disisi lain (Sukirno, 2006) berpendapat bahwa pendapatan
berupa penerimaan uang yang diperoleh atas kinerjanya seseorang
dalam suatu periode, baik secara harian, mingguan, bulanan maupun
tahunan. Untuk pengklasifikasin pendapatan yaitu:1.Pendapatan
pribadi, segala bentuk pendapatan yang diterima tanpa harus
menyelesaikan dan menyerahkan suatu kegiatan. 2.Pendapatan
disposibel, berupa pendapatan secara pribadi yang dikurangi pajak
sebagai kewajiban bagi penerima pendapatan tersebut. 3.Pendapatan
nasional,berupa nilai keseluruhan barang dan jasa yang diproduksikan
atau di hasilkan oleh suatu daerah dalam satu tahun
Sedangkan menurut (Nilawati, 2015) pendapatan merupakan
penghasilan seseorang baik berupa pendapatan utama maupun
tambahan. (Mankiw, 2006) mengemukakan bahwa pendapatan
perorangan (personal income) adalah : pendapatan yang diterima oleh
rumah tangga dan usaha yang bukan perusahaan pendapatan
perorangan juga mengurangi pajak pendapatan perusahaan dan
kontribusi pada tunjangan sosial. Menurut (Suzana, 2007) pendapatan
adalah money incomea atau real income. Money income adalah
pendapatan yang diterima seseorang atau golongan yang berupa uang
dalam jangka waktu tertentu, real income dalah pendapatan yang
diterima seseorang atau golongan dalam bentuk barang atau jasa yang
dinilai dengan uang dalam periode waktu tertentu.

B. Pemetaan Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 Pemetaan Penelitian Terdahulu


No Judul & Nama Variabel Persamaan Perbedaan

1 ANALISIS X1= Harga Sama – sama Objek yang


PENGARUH X2 = untuk digunakan
HARGA, LOKASI Lokasi X3= mengetahui Sutratdi di
DAN Lingkungan pengaruh dari Kavling PT
LINGKUNGAN keputusan Ahmada
TERHADAP Y= pembelian Lombok
KEPUTUSAN Keputusan dalam praktek Properti ,
PEMBELIAN Pembelian jual beli Jempong Kota
TANAH Mataram ,
KAVLING(Studi sedangkan
Kasus Di PT objek yang
Ahmada Lombok digunakan oleh
Properti, Jempong peneliti berada
Kota Mataram) di Perumahan

CATATAN : ISINYA COPAS MELLULU.

BELUM MENGARAH KE PENGUKURAN VARIABEL KARENA TEORI TERLLAU

DANGKAL.
Mellenial Hills
Menganti,
Sutratdi Gresik

2 Faktor – factor X1 : Harga Sama – sama Objek yang


yang untuk digunakan
mempengaruhi X2 : Lokasi mengetahui Agustinus
konsumen dalam X3 : hal yang Primananda di
membeli rumah ( Bangunan mempengaruhi perumahan
studi kasus di bukit konsumen bukit semarang
semarang baru , X4 : dalam baru, sedangkan
semarang ) Lingkungan membeli objek yang
rumah digunakan oleh
peneliti berada
Agustinus Y: di Perumahan
Primananda Keputusan Mellenial Hills
Pembelian Menganti,
Gresik

3 ANALISIS X1 : Sama-sama Objek yang


PENGARUH Produk untuk digunakan oleh
PRODUK, mengetahui suzy Widyasari
HARGA, X2 : Harga faktor yang dan Erna
PROMOSI DAN X3= menentukan Triastuti Fifilia
LOKASI Promosi keputusan di perumahan
TERHADAP pembelian Graha Estetika
KEPUTUSAN X4 = semarang
PEMBELIAN Lokasi sedangkan
RUMAH (Studi objek yang
pada Perumahan digunakan oleh
Graha Estetika Y= peneliti berada
Semarang) Keputusan di Perumahan
Pembelian Mellenial Hills
Suzy Widyasari dan Menganti,
Erna Triastuti Gresik.
Fifilia

C. Kerangka Berfikir
Dari landasan teori yang telah dipaparkan peneliti akan menggunakan 3 hal
yang dirasa penting untuk diteliti lebih lanjut , yaitu Bi Checking , Lokasi , dan
Pendapatan bulanan. Faktor – factor tersebut akan saling berurutan dan berpengaruh
penting untuk pertimbangan konsumen dalam melakukan keputusan pembelian rumah
KPR. Oleh karena itu , peneliti mencoba menganalisa demi memudahkan suatu
penelitian dengan digambarkan kerangka berfikir sebagai berikut :

Bi Checking (
X1)
Keputusan
Pembelian
Lokasi ( X2)
( Y)

Pendapatan
Bulanan ( X3 )

Kerangka berfikit teoritis diatas menjelaskan bahwa keputusan pembelian ( Y )


dipengaruhi oleh Faktor Bi Checking ( X1 ) , Lokasi ( X 2 ) ,dan Pendapatan Bulanan
( X3 )

D. Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara suatu masalah penelitian, dirumuskan
dalam pernyataan yang dapat diuji dan menjelaskan hubungan dua perubah atau lebih.
(Hermawan Wasito, 1993). Karena hipotesis masih merupakan jawaban sementara
maka perlu dibuktikan kebenarannya.
Adapun hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
H1 = Bi Checking berpengaruh terhadap keputusan pembelian Perumahan di
Millennia Hills
H2 = Lokasi berpengaruh terhadap keputusan pembelian Perumahan di Millennia
Hills
H3 = Pendapatan bulanan berpengaruh terhadap keputusan pembelian Perumahan di
Millennia Hills
H4 = Bi Checking, lokasi dan pendapatan bulanan berpengaruh terhadap keputusan
pembelian perumahan sebagai KPR pembelian perumahan di Millennia Hills.

Anda mungkin juga menyukai