Anda di halaman 1dari 27

Tabel 3.

Operasional Variabel

Variabel dan Sub


Indikator Skala
Variabel
A. Kualitas Website Ordinal
1. Kualitas Sistem
Kemudahan Dalam mengopersikan Website
Untuk berintegrasi dengan website
untuk memahami bahasa/content/isi
Untuk menjelajah ke halaman
Menemukan apa yang diingingkan dalam halaman
Untuk memesan produk secara online
Untuk melakukan pembayaran secara online
Fasilitas Menyediakan sistem untuk memilih produk
Menyediakan akses halaman pribadi
Kecepatan Mempunyai respon yang cepat dalam proses
Mempunyai waktu yang cepat pada loading
Mempunyai akses yang cepat dalam search engine
Mempunyai navigasi yang cepat melalui fitur-fiturnya
Kesenangan Yang menghibur
Yang atraktif/menarik
Yang menyenangkan
Menyediakan games online,kartun,multimedia
Mampu memotivasi konsumen untuk berpartisipasi
Kemampuan
Teknologi Desain yang cocok dengan jenis website
Fitur yang cocok dengan jenis wabsite
Menyimpan data konsumen secara aman
Dapat mengakses website kapan saja
Fitur navigasi yang lengkap untuk mendapatkan
informasi
Menyediakan penggantian terhadap kesalahan sistem
Website dengan teknologi yang lebih sederhana
2. Kualitas Informasi Informasi yang lengkap
Informasi yang terbaru
Informasi yang dapat dipercayai
Informasi yang akurat
Informasi yang barmanfaat bagi konsumen
Informasi yang dalam format yang sesuai
Halaman web berdasarkan spesifik informasi tertentu

21
3. Kualitas Pelayanan Fasilitas pelayanan 24 jam/hari
Mengantisipasi dan merespon kebutuhan secara tepat
Mekanisme pelayanan yang interaktif
Pelayanan pasca penjualan
Beberapa pilihan jasa untuk pengiriman barang
Kontrol/konfirmasi dalam proses pengiriman barang
Memberitahukan lama waktu pengiriman setelah
pemesan
Konsumen untuk B2B dikirimkan contoh produk
keyakinan kepada users untuk mengurangi hal
ketidakpastian
Gambaran citra yang profesional
Mempekerjakan pekerja yang memberikan pelayanan
ramah
Menyediakan asuransi dalam proses pengiriman
barang

B. Kepuasan Pengguna Cukup puas dengan pengalaman browshing di website


Akan mengajak teman lain untuk browshing di
website
Akan terus browshing di website
Sumber : Kajian Pustaka

3.5 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah :

1. Penelitian kepustakaan (Library Research)

Merupakan pengumpulan data yang dilakukan dengan memebaca dan

mempelajari literature yang berkaitan dengan pembahasaan. Dari

penelitian ini penulis mendapatkan data sekunder dalam text book dan

jurnal-jurnal yang berhubungan dengan permasalahan.

2. Penelitian lapangan (Field Research)

Penelitian yang dilakukan dengan mengamati secara langsung objek

penelitian guna memperoleh data yang dibutuhkan dalam penyusunan

22
skripsi. Dari penelitian ini diperoleh data primer, yang diperoleh dengan

kuisioner Tertutup dan sebagian Kuisioner Terbuka.

3.6 Populasi dan Sample

Dalam penulisan penelitian ini, populasi yang dipilih adalah

Mahasiswa/i Fakultas Ekonomi (PKK) Universitas Mercu Buana. Sedangkan

sample yang diambil 150 orang dari Mahasiswa/i Fakultas Ekonomi (PKK)

yang sudah mengambil mata kuliah SIM (Sistem Informasi Manajemen) dan

yang menggunakan web. Dengan teknik sampling yang dipilih teknik

Convinence Sampling yaitu sampel diambil berdasarkan ketersediaan elemen

dan kemudahan utnuk mendapatkan reponden yang siap diakses oleh peneliti.

3.7 Metode Analisis Data

3.7.1 Uji Normalitas

Pengujian normalitas adalah pengujian tentang kenormalan

distribusi data uji ini merupakan pengujian yang paling banyak dilakukan

untuk analisis statistik parametik, asumsi yang harus dimiliki oleh data adalah

bahwa data tersebut terdistribusi normal. Yang dikatakan data terdistribusi

normal adalah bahwa data akan mengikuti bentuk distribusi normal. Distribusi

normal data dengan bentuk distribusi normal dimana data memusat pada nilai

rata-rata dan median. Untuk mengetahui bentuk distribusi data bias

menggunakan grafik distribusi dan analisis statistik. Penggunaan grafik

distribusi merupakan cara yang paling gampang dan sederhana, cara ini

23
dilakukan karena bentuk data yang terdistribusi secara normal akan mengikuti

pola distribusi normal dimana bentuk grafiknya mengikuti bentuk lonceng.

3.7.2 Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang telah

disusun dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur secara

tepat. Instrumen yang valid berarti alat yang digunakan untuk mengukur data

tersebut adalah valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk

mengukur apa yang diinginkan. Suatu data dikatakan valid bila mempunyai

nilai korelasi > 0,05 dan sebaliknya bila data mempunyai < 0,05 maka data

tersebut tidak valid. Bila ada hasil yang tidak valid di drop dan tidak di ikut

sertakan dalam perhitungan statistik selanjutnya.

3.7.3 Uji Reliabilitas

Suatu alat ukur dikatakan memiliki reliabilitas yang baik apabila alat

ukur atau instrumen tersebut selalu memberikan hasil yang sama meskipun

digunakan berkali-kali baik oleh peneliti yang sama maupun oleh peneliti

yang atau keandalan suatu data. Data tersebut tidak berubah bila diukur

beberapa kali dengan waktu yang berbeda. Dengan menggunakan instrumen

yang reliabel, maka akan dihasilkan penelitian yang dapat diandalkan. Uji

signifikansi dilakukan pada taraf signifikansi 0,06 yang artinya instrumen

dapat dikatakan reliabel bila nilai alpha lebih besar dari r kritis product

moment.

24
3.7.4 Analisis Faktor Konfirmasi

Tujuan utama dari analisis faktor adalah mendefinisikan struktur suatu

data matrik dan menganalisis struktur saling kolerasi antar sejumlah besar

variabel (jawaban kuisioner) dengan cara mengidentifikasi satu set kemasan

variabel atau dimensi dan sering disebut dengan faktor. Analisis faktor

mengidentifikasi struktur hubungan antar variabel atau indikator responden

dengan cara melihat korelasi antar variabel atau indikator korelasi antar

responden. Jika berdasarkan data visual tidak ada nilai korelasi yang diatas

0,30 maka analisis faktor tidak dapat dilakukan. Apabila data sudah layak

analisis pembentukan faktor, jumlah faktor yang diharapkan menjadi satu

untuk mengukur satu variabel.

Cara lain menentukan dapat tidaknya dilakukan analisis faktor adalah

dengan menguji apakah terdapat kolerasi antar variabel digunakan uji Bartlett

test of sphericity. Jika hasilnya signifikan berarti matrik kolerasi memiliki

kolerasi signifikan dengan jumlah variabel. Nilai MSA bervariasi dari 0

sampai 1, jika nilai MSA < 0,05 maka analisis faktor tidak dapat dilakukan.

3.7.5 Analisis Regresi Berganda

Dapat digunakan untuk menguji hipotesis yang bersifat kausal, yaitu

untuk mengetahui pangaruh dan signifikan hubungan antara dua variabel.

Suatu variabel pada analisis regresi dapat diprediksi perubahan nilai-nilainya

dari variabel lain apabila antara variabel yang diprediksi atau variabel terikat

dan variabel yang digunakan untuk memprediksi yang biasa dikenal sebagai

variabel bebas, terdapat pengaruh yang signifikan. Persaman regresi dengan

tiga variabel bebas memiliki rumus :

25
Y = a + bX + b2X2 + b3X3

Dimana :

Y = Kepuasan pelanggan

X = Kualitas Sistem

X2 = Kualitas Pelayanan

X3 = Kualitas Informasi

a = Konstanta

b = Koefisien regresi variabel bebas

3.7.6 Koefisien Korelasi

Koefisien korelasi untuk mengetahui apakah ada hubungan antara

variabel-variabel dari sekumpulan data yang sedang diteliti. Koefisien korelasi

sering dilambangkan dengan huruf (r), koefisien korelasi dinyatakan dengan

bilangan, bergerak antara 0 sampai +1 atau sampai -1. Kriteria kekuatan

hubungan koefisien korelasi sebagai berikut :

Tabel 3.2

Kekuatan Hubungan Koefisien Korelasi

Nilai r Besarnya kekuatan hubungan koefisien korelasi

< 0,20 Tidak ada korelasi

0,20 – 0,40 Terdapat hubungan korelasi rendah

0,40 – 0,70 Terdapat hubungan korelasi sedang

0,70 – 0,90 Terdapat hubungan korelasi tinggi

0,90 – 1,00 Terdapat hubungan korelasi sangat tinggi

1,00 Hubungan korelasi sempurna

Sumber : Suharjo, Bambang

26
3.7.7 Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji t)

Uji t dalam penelitian ini menggunakan tingkat signifikan (α ) 0,05

artinya kemungkinan benar dari hasil penarikan kesimpulan mempunyai

probabilitas 95 % atau toleransi kesalahannya adalah 5 %. Rumus uji t adalah :

S²xy =

Nilai t hitung akan dibandingkan dengan t table, dengan tingkat

signifikan yang digunakan sebesar 5 % dan derajat kebebasan (dk) tertentu (n-

2), maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Jika t hitung > t table maka H0 ditolak dan Ha diterima, yaitu dari masing-

masing variabel independent (X1, X2 dan X3) mempengaruhi variabel

dependent (Y)

2. Jika t hitung < t tabel maka H0 diterima dan Ha ditolak, yaitu dari masing-

masing variabel independent (X1, X2 dan X3) tidak mempengaruhi

variabel dependent (Y)

3.7.8 Uji Simultan dengan F-test

Uji F digunakan untuk menguji hipotesis, yaitu untuk menguji apakah

benar variabel independent mempengaruhi variabel dependent secara

keseluruhan dan serentak. Nilai F diatas disebut nilai F hitung (Fh), kemudian

nilai tersebut akan dibandingkan dengan nilai F tabel (Ft), dengan didasarkan

27
pada dk pembilang tertentu dan dk penyebut tertentu, maka dapat disimpulkan

bahwa :

1. Jika Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak dan Ha diterima, yaitu variabel

independent (X1, X2 dan X3) secara keseluruhan dan serentak

mempengaruhi variabel dependent (Y)

2. Jika Fhitung < Ftabel maka H0 diterima dan Ha ditolak, yaitu variabel

independent (X1, X2 dan X3) secara keseluruhan dan serentak

mempengaruhi variabel dependent (Y)

3.7.9 Asumsi Klasik

Dalam analisa regresi berganda terdapat beberapa asumsi yang harus

dipenuhi sehingga persamaan regresi yang dihasilkan akan valid jika

digunakan untuk memprediksi. Penggunaan asumsi ini merupakan

konsekuensi dari penggunaan metode original least square (OLS) dalam

menghitung persamaan regresi.

Asumsi-asumsi umum yang ada pada analisis regresi dan statistic

parametic, pengujian asumsi klasik dalam penelitian ini terdiri dari uji

normalitas, uji mulitikolinearitas, uji autokorelasi, uji heterokedastisitas.

3.7.9.1Uji Mulitikolinearitas

Uji mulitikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi di

temukan adanya korelasi antar variabel bebas (Independent). Model regresi

yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Jika

variabel bebas saling berkolerasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal.

28
Artinya variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama

dengan 0. (Imam Ghozali 2005: 56)

Menurut Imam Ghozali (2005;56-57) untuk mendeteksi ada atau

tidaknya mulitikolinearitas di dalam model regresi adalah sebagai berikut :

1. Nilai R² yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris

sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel bebas banyak

yang tidak signifikan mempengaruhi variabel terikat.

2. Menganalisis matriks korelasi variabel-variabel bebas, Jika antara

variabel ada korelasi yang cukup tinggi (diatas 0,90) maka hal ini

merupakan indikasi adanya mulitikolinearitas. Tidak adanya korelasi

yang tinggi antar variabel bebas tidak berarti bebas dari

mulitikolinearitas. Mulitikolinearitas dapat disebabkan karena adanya

efek kombinasi dua atau lebih variabel bebas.

3. Mulitikolinieritas dapat juga dilihat dari nilai tolerance dan lawannya

Variance Inflation Faktor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap

variabel bebas manakah yang dijelaskan oleh variabel bebas lainnya.

Sebagai ukuran dari nilai yang umum dipakai adalah nilai tolerance

0,10 atau sama dengan nilai VIF diatas 10.

3.7.9.2 Uji Autokolerasi

Uji Autokolerasi bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknnya

penyimpangan asumsi klasik Autokolerasi, yaitu kolerasi yang terjadi antara

residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi.

29
Menurut Imam Ghozali (2005:61) untuk mendeteksi gejala

Autokolerasi kita menggunakan uji Durbin Watson (DW). Uji ini

menghasilkan nilai DW hitung (dw) dan nilai (dw) tabel (dl) dan (du) aturan

pengujiannya adalah :

1. Bila nilai DW terletak antara batas atas atau upper bound (du) dan (4-

du), maka koefisien autokolerasi sama dengan nol, berarti tidak

autokolerasi.

2. Bila nilai Dw lebih rendah daripada batas bawah atau lower bound (dl)

maka koefisien Autokolerasi lebih besar daripada 0 berarti ada kolerasi

positif.

3. Bila nilai DW lebih besar daripada (4-dl), maka koefisien Autokolerasi

lebih kecil daripada 0, berarti ada kolerasi negatif.

4. Bila nilai DW terletak antara batas atas (du) dan batas bawah (dl) atau

DW terletak antara (4-du) dan (4-dl) maka hasilnya tidak dapat

disimpulkan.

3.7.9.3Uji Heterokedastisitas

Uji Heterokedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang tetap maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda

disebut Heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang

homokedastisitas atau tidak terjadi Heterokedastisitas (Imam Ghaozali,

2005:69)

30
Jika pengujian dengan menggunakan program spss, deteksi adanya

Heterokedastisitas, dapat dilihat dari scatterplot. Dasar pengambilan

keputusan terjadi atau tidaknya Heterokedastisitas yaitu :

1. Jika titik terikat menyebar secara acak membentuk pola tertentu yang

beraturan (bergelombang) lebar kemudian menyempit, maka terjadi

Heterokedastisitas.

2. Jika tidak ada pola yang jelas dan titik-titik penyebaran diatas dan

dibawah sumbu Y, maka tidak terjadi Heterokedastisitas. Hal ini sesuai

dengan pengertian homo (sama) dan scedasticity (penyebaran).

31
BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAAN

4.1 Karakteristik Responden

Dalam penelitian ini, dilakukan survei terhadap Mahasiswa/i Fakultas

Ekonomi (PKK) Universitas Mercu Buana untuk memaparkan data dari

karakteristik responden yang meliputi, Jenis kelamin, Usia, Lama dalam

menggunakan internet dan lain sebagainya. Untuk mempermudah proses

penelitian dalam memperoleh data atau informasi yang penulis butuhkan.

Dibawah ini tabel karakteristik responden berikut penjelasannya.

Tabel 4.1

Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase

1. Pria 80 53 %

2. Wanita 70 47 %

Jumlah 150 100 %

Sumber : Hasil olah data kuisioner

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, dapat disimpulkan bahwa

responden Pria lebih banyak yaitu 80 orang dengan persentase (53 %), di

bandingkan dengan wanita yaitu 70 orang dengan persentase (47 %).

32
32
Tabel 4.2

Umur Responden

No Umur Jumlah Responden Persentase

1. Kurang dari 20 tahun 1 0,6 %

2. 20-25 tahun 80 53,3 %

3. 25-29 tahun 40 26,8 %

4. 30-35 tahun 20 13,3 %

5. Lebih dari 35 tahun 9 6%

Jumlah 150 100 %

Sumber : Hasil olah data kuisioner

Data diatas menunjukkan bahwa karakteristik responden yang

dikelompokkan berdasarkan usia, menyatakan responden dengan usia 20 – 25

tahun lebih dominan dengan jumlah responden 80 orang dan dengan

persentase (53,3 %). Sedangkan responden yang berumur kurang dari 20 tahun

hanya 1 orang dengan presentase 0,6 %. Sedangkan 69 orang lainnya dengan

persentase 46,1 % berumur lebih dari 25 tahun.

Tabel 4.3

Lama Menggunakan Internet

No Lama Menggunakan Internet Jumlah Responden Persentase

1. Kurang dari 6 bulan 3 2%

2. 6-12 bulan 5 3,3 %

3. 1-2 tahun 17 11,3 %

33
4. 2-3 tahun 19 12,7 %

5. 3-4 tahun 27 18 %

6. 4-5 tahun 21 14 %

7. Lebih dari lima tahun 58 38,7 %

Jumlah 150 100 %

Sumber : Hasil olah data kuisioner

Dari data diatas menunjukkan bahwa sebagian besar responden

telah menggunakan internet lebih dari 5 tahun dengan jumlah responden 58

dan dengan persentase (38,7 %). Dan responden yang telah menggunakan

internet kurang dari 6 bulan sebanyak 3 orang denagn persentase 2 %.

Sedangkan responden lain dengan jumlah 89 orang dengan persentase 59,3 %

menggunakan internet kurang dari lima tahun.

Tabel 4.4

Rata-rata Lama Menggunakan Internet Per Minggu

No Menggunakan Internet per Minggu Jumlah Responden Persentase

1. Kurang dari 1 jam 9 6%

2. 1-2 jam 34 22,6 %

3. 2-3 jam 19 12,7 %

4. 3-4 jam 12 8%

5. Lebih dari 4 jam 76 50,7 %

Jumlah 150 100 %

Sumber : Hasil olah data kuisioner

34
Dari data diatas dijelaskan bahwa, responden menggunakan

internet rata-rata lebih dari 4 jam per minggu dengan jumlah responden 76

orang dan dengan persentase (50,7 %). Sedangkan 9 orang responden dengan

persentase 6 % kurang dari 1 jam. Dan 65 orang responden lainnya dengan

persentase 43,3 % menggunakan internet rata-rata 1 sampai 4 jam saja.

4.2 Analisis Perilaku Pengguna Website

Dalam penelitian ini, penulis ingin menganalisis bagaimana perilaku

pengguna website mulai dari tujuan penggunaan website, situs apa yang sering

di kunjungi, dan dimana tempat mengakses internet. Dari hasil menganalisis

perilaku pengguna website ini, dapat di ketahui bagaimana keinginan

pengguna website dan untuk mengetahui apa yang mereka cari dari

penggunaan internet tersebut.

Tabel 4.5

Tujuan Menggunakan Internet

No Tujuan Menggunakan Internet Jumlah Responden Persentase

1. Mendownload Musik 10 6,7 %

2. Chatting 20 13,3 %

3. Mencari Bahan Kuliah 37 24,7 %

4. Membaca Berita 18 12 %

5. E-mail 45 30 %

6. Belanja Secara online 20 13,3 %

Jumlah 150 100 %

Sumber : Hasil olah data kuisioner

35
Dari data diatas menunjukkan bahwa, responden lebih cenderung

menggunakan internet untuk E-mail dengan jumlah responden 45 orang

dengan persentase (30 %). Sedangkan 10 orang responden dengan persentase

6,7 % menggunakan internet untuk mendownload musik. Dan 95 orang

responden lainnya dengan persentase 63,3 % menggunakan internet untuk

Chatting, mencari bahan kuliah, membaca berita dan berbelanja secara online.

Tabel 4.6

Situs yang Sering diKunjungi

No Situs

1. www.yahoo.com

2. www.Google.com

3. www.facebook.com

4. www.youtube.com

5. www.friendster.com

Sumber : Hasil olah data kuisioner

Dari tabel diatas menunjukan beberapa situs yang sering di

kunjungi oleh pengguna website.

36
Tabel 4.7

Tempat yang Paling Sering Mengakses Internet

No. Tempat Mengakses Internet Jumlah Responden Persentase

1. Kampus 20 13,3 %

2. Warnet 54 36 %

3. HP / Telp. Seluler 18 12 %

4. Wireless / Hostspot 7 4,7 %

5. Telkom flas / Sejenisnya 11 7,3 %

6. Lainnya 40 26,7 %

Jumlah 150 100 %

Sumber : Hasil olah data kuisioner

Dari data diatas dapat dijelaskan bahwa, tempat yang paling sering

dalam mengakses internet adalah warnet dengan jumlah responden 54 orang,

dengan persentase (36 %). Sedangkan 7 orang responden dengan persentase

4,7 % menggunakan Wireless / Hostspot dalam mengakses internet. Dan 89

orang responden lainnya dengan persentase 59,3 % memilih kampus, HP /

Telp. Seluler, Telkom flas / Sejenisnya dan lainnya dalam mengakses internet.

37
Tabel 4.8

Pernahkah Bertransaksi/belanja Secara Online

No. Bertransaksi secara online Jumlah Persentase

Responden

1. Pernah 36 24 %

2. Berminat tapi belum lagi 29 19,3 %

3. Belum terfikirkan 37 24,7 %

4. Tidak berminat sama sekali 47 31,3 %

5. Lainnya 1 0,7 %

Jumlah 150 100 %

Sumber : Hasil olah data kuisioner

Berdasarkan data diatas responden tidak berminat sama sekali

dalam bertransaksi/belanja secara online dengan jumlah 47 orang dan dengan

persentase (31,3 %). Sedangkan 103 orang responden lainnya dengan

persentase 68,7% memilih pernah, belum terfikirkan dan akan bertransaksi

lagi.

4.3 Analisis Pandangan Tentang Kualitas dan Kepuasan Pengguna

Website

Kualitas dilihat sebagai ukuran yang perlu untuk sukses, ketika

menaksir dan mengevaluasi website menggunakan. Webqual ( Website Mutu),

suatu metoda untuk menaksir mutu dari websites dari perspektif dari ' suara

dari konsumen', yang meliputi tiga aspek yaitu : Kualitas Sistem, Kualitas

38
Informasi, Kualitas Pelayanan. Kepuasan pengguna ini harus sangat

diperhatikan dan dapat di evaluasi kekurangan dan kelemahannya agar

pengguna dapat terus menggunakan website tesebut. Sebab secara kebiasaan,

kepuasan pemakai memusat pada kemanjuran dan kualitas dari sistem

informasi dan pelayanan yang baik. Lebih lanjut, kepuasan pengguna mengacu

pada pendapat pengguna dari website dan mempunyai suatu dampak pada

mengunjungi kembali, mengulangi pembelian, dan survei pemakai.

Dari indikator-indikator pertanyaan kuisioner diatas dapat dilihat

bagaimana pandangan responden tentang kualitas dan kepuasan pengguna

website melalui tabel dibawah ini :

39
Tabel 4.9
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Indikator Kualitas Sistem

URAIAN

SUB 1 2 3 4 5 6 7
INDIKATOR
VARIABEL
JR % JR % JR % JR % JR % JR % JR %

Kemudahan Mudah dalam menggoperasikan website 2 1% 24 16% 38 25% 38 25% 48 32%


Mudah untuk berintegrasi dengan website 1 1% 28 19% 49 33% 37 25% 35 23%
Mudah untuk memahami bahasa/content/isi website 2 1% 2 1% 15 10% 48 32% 40 27% 43 29%
Mudah untuk menjelajah ke dalam halaman-halaman website 3 2% 14 9% 53 35% 43 29% 37 25%
Mudah untuk menemukan apa yang diinginkan di dlm website 2 1% 33 22% 34 23% 42 28% 39 26%
Mudah untuk memesan produk secara online 5 3% 6 4% 10 7% 30 20% 32 21% 43 29% 24 16%
Mudah untuk melakukan pembayaran secara online 1 1% 6 4% 12 8% 27 18% 37 25% 41 27% 26 17%

Fasilitas Menyediakan sistim untuk memilih produk yang disesuaikan keinginan pengguna 1 1% 2 1% 5 3% 26 17% 39 26% 46 31% 31 21%

Menyediakan akses halaman pribadi didalam sistem website 1 1% 19 13% 29 19% 40 27% 37 25% 24 16%

Kecepatan Website mempunyai respon yang cepat dalam proses 1 1% 3 2% 11 7% 34 23% 31 21% 70 47%

Website mempunyai waktu yang cepat pada loading pertama 1 1% 2 1% 1 1% 10 7% 38 25% 33 22% 65 43%

Website mempunyai akses yang cepat dalam search engine 1 1% 4 3% 13 9% 34 23% 33 22% 65 43%

Website mempunyai navigasi yang cepat melalui fitur-fiturnya 1 1% 2 1% 14 9% 51 34% 34 23% 48 32%

Kesenangan Website yang menghibur 1 1% 2 1% 32 21% 48 32% 37 25% 30 20%

Website yang atraktif / menarik 1 1% 1 1% 3 2% 20 13% 58 39% 42 28% 25 17%

Website yang menyenangkan 2 1% 1 1% 2 1% 25 17% 50 33% 45 30% 25 17%

Website menyediakan games online, kartun atau multimedia 2 1% 2 1% 3 2% 48 32% 37 25% 38 25% 20 13%

Website mampu untuk memotivasi konsumen untuk berpartisipasi kedalam website 5 3% 2 1% 9 6% 44 29% 33 22% 42 28% 15 10%

Kemampuan Mempunyai desain yang cocok dengan jenis website 1 1% 2 1% 4 3% 26 17% 48 32% 43 29% 26 17%
Teknologi Mempunyai fungsi/fitur yang cocok dengan jenis wbsite 2 1% 2 1% 23 15% 64 43% 37 25% 22 15%
Menyimpan data konsumen secara aman 1 1% 4 3% 14 9% 41 27% 40 27% 50 33%

Dapat mengakses website kapan saja 1 1% 3 2% 14 9% 51 34% 31 21% 50 33%

Mempunyai fitur navigasi yang lengkap unutk mendapatkan informasi 1 1% 2 1% 19 13% 47 31% 30 20% 51 34%
1% 1% 14% 33% 18% 34%

Menyediakan penggantian / transaksi gratis terhadap kesalahan operasi sistem website 1 1 21 49 27 51


Menyediakan website dengan teknologi yang lebih sederhana 4 3% 3 2% 7 5% 23 15% 45 30% 37 25% 31 21%
Penjelasan :

A. Kualitas Sistem ( Tabel 4.9 )

Berdasarkan data diatas dari sub variabel kemudahan, responden yang

cenderung menjawab sangat penting sekali atas kemudahan dalam

mengoperasikan website sebesar (32%), untuk jawaban penting dalam

kemudahan untuk berintegrasi dengan website sebesar (33%), mudah untuk

memahami bahasa/content/isi website sebesar (32%), mudah untuk menjelajah

ke dalam halaman-halaman website (35%), untuk jawaban sangat penting

dalam kemudahan untuk menemukan apa yang diinginkan di dlm website

(28%), mudah untuk memesan produk secara online (29%), mudah untuk

melakukan pembayaran secara online (27%). Sedangkan dari aspek lain yaitu,

Dari data sub variabel fasilitas diatas, responden yang cenderung

menjawab sangat penting dalam menyediakan sistim untuk memilih produk

yang disesuaikan keinginan pengguna sebesar (31%), dan untuk jawaban

penting dalam menyediakan akses halaman pribadi didalam sistem website

sebesar (27%). Lalu dilihat dari aspek lain, yang mendukung kualitas sistem

yaitu,

Sub variabel kecepatan, responden yang cenderung menjawab sangat

penting sekali untuk website mempunyai respon yang cepat dalam proses

sebesar (47%), website mempunyai waktu yang cepat pada loading pertama

sebesar (43%), website mempunyai akses yang cepat dalam search engine

sebesar (43%), untuk jawaban penting website mempunyai navigasi yang

cepat melalui fitur-fiturnya sebesar (34%). Selanjutnya dari aspek kesenangan

yaitu,
Sub variabel kesenangan, responden yang cenderung menjawab penting

untuk website yang menghibur sebesar (32%), website yang atraktif / menarik

sebesar (39%), website yang menyenangkan sebesar (33%), untuk jawaban

cukup penting website yang menyediakan games online, kartun atau

multimedia sebesar (32%), website mampu untuk memotivasi konsumen

untuk berpartisipasi kedalam website sebesar (29%). Dan yang terakhir dalam

mendukung kualitas sistem adalah:

Sub variabel kemampuan teknologi, responden yang cenderung manjawab

penting adalah mempunyai desain yang cocok dengan jenis website sebesar

(32%), mempunyai fungsi/fitur yang cocok dengan jenis wbsite sebesar

(43%), dapat mengakses website kapan saja sebesar (34%), menyediakan

website dengan teknologi yang lebih sederhana sebesar (30%), untuk jawaban

sangat penting sekali adalah menyimpan data konsumen secara aman sebesar

(33%), mempunyai fitur navigasi yang lengkap untuk mendapatkan informasi

sebesar (34%), menyediakan penggantian / transaksi gratis terhadap kesalahan

operasi sistem website sebesar (34%).

42
Tabel 4.10
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Indikator Kualitas Informasi

URAIAN

INDIKATOR 1 2 3 4 5 6 7

JR % JR % JR % JR % JR % JR % JR %
Menyediakan informasi yang lengkap / detil 3 2% 16 11% 38 25% 39 26% 54 36%
Menyediakan informasi yang terbaru 3 2% 2 1% 12 8% 36 24% 45 30% 52 35%
Menyediakan informasi yang dapat dipercayai 1 1% 2 1% 21 14% 30 20% 41 27% 55 37%
Menyediakan informasi yang akurat 3 2% 11 7% 38 25% 45 30% 53 35%
Menyediakan informasi yang bermanfaat bagi konsumen 1 1% 9 6% 41 27% 46 31% 53 35%
Menyediakan informasi dalam format yang sesuai 1 1% 12 8% 52 35% 44 29% 41 27%
Menyediakan halaman web berdasarkan spesifik informasi 1% 2% 8% 28% 30% 31%
tertentu 1 3 12 42 45 47
B. Kualitas Informasi ( Tabel 4.10 )

Berdasarkan data diatas responden yang cenderung menjawab sangat

penting sekali adalah menyediakan informasi yang lengkap / detil sebesar

(36%), menyediakan informasi yang terbaru sebesar (35%), menyediakan

informasi yang dapat dipercayai sebesar (37%), menyediakan informasi yang

akurat sebesar (35%), menyediakan informasi yang bermanfaat bagi

konsumen sebesar (35%), menyediakan halaman web berdasarkan spesifik

informasi tertentu sebesar (31%), untuk jawaban penting adalah menyediakan

informasi dalam format yang sesuai sebesar (35%).


Tabel 4.11
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Indikator Kualitas Pelayanan

URAIAN

INDIKATOR 1 2 3 4 5 6 7

JR % JR % JR % JR % JR % JR % . %
Menyediakan fasilitas pelayanan 24 jam per hari 2 1% 17 11% 29 19% 36 24% 66 44%
Mengantisipasi dan merespon kebutuhan dan permintaan konsumen secara tepat 2 1% 22 15% 29 19% 41 27% 56 37%
Menyediakan mekanisme pelayanan yang interaktif antara konsumen dan 15% 23% 34% 28%
perusahaan 23 34 51 42
Menyediakan pelayanan paska penjualan melalui website 4 3% 26 17% 36 24% 43 29% 41 27%
Menyediakan beberapa pilihan jasa untuk pengiriman barang 1 1% 36 24% 36 24% 37 25% 40 27%
Menyediakan kontrol / konfirmasi dalam proses pengiriman barang 2 1% 1 1% 27 18% 29 19% 40 27% 51 34%
Menyediakan asuransi dalam proses pengiriman barang 5 3% 16 11% 36 24% 36 24% 57 38%
Memberikan lama waktu pengiriman setelah pemesanan 1 1% 25 17% 34 23% 46 31% 44 29%
Konsumen untuk B2B (perusahaan) dikirimkan contoh produk 4 3% 20 13% 37 25% 36 24% 53 35%
Memberikan keyakinan kepada user untuk mengurangi hal-hal ketidakpastian 2 1% 22 15% 35 23% 52 35% 39 26%
Memberikan gambaran citra yang profesional 2 1% 28 19% 41 27% 41 27% 38 25%
Mempekerjakan pekerja yang memberikan pelayanan prima / ramah kepada 2% 17% 30% 27% 24%
pengguna 3 25 45 41 36
C. Kualitas Pelayanan ( Tabel 4.11 )

Berdasarkan data diatas responden yang cenderung menjawab sangat

penting sekali adalah menyediakan fasilitas pelayanan 24 jam per hari sebesar

(44%), mengantisipasi dan merespon kebutuhan dan permintaan konsumen

secara tepat sebesar (37%), menyediakan beberapa pilihan jasa untuk

pengiriman barang sebesar (27%), menyediakan kontrol / konfirmasi dalam

proses pengiriman barang sebesar (34%), menyediakan asuransi dalam proses

pengiriman barang sebesar (38%), Konsumen untuk B2B (perusahaan)

dikirimkan contoh produk sebesar (35%), untuk jawaban sangat penting

adalah menyediakan mekanisme pelayanan yang interaktif antara konsumen

dan perusahaan sebesar (34%), menyediakan pelayanan paska penjualan

melalui website sebesar (29%), memberikan lama waktu pengiriman setelah

pemesanan sebesar (31%), memberikan keyakinan kepada user untuk

mengurangi hal-hal ketidakpastian sebesar (35%), dan untuk jawaban penting

adalah mempekerjakan pekerja yang memberikan pelayanan prima / ramah

kepada pengguna sebesar (30%).


Tabel 4.12
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Indikator Kepuasan Pengguna

URAIAN

INDIKATOR 1 2 3 4 5 6 7

JR % JR % JR % JR % JR % JR % JR %
Secara keseluruhan saya cukup puas dengan pengalaman saya 1% 1% 4% 21% 36% 32% 5%
browshing 1 1 6 32 54 48 8
di website e-commerce
Saya akan mengajak teman lain untuk browshing di website e- 1% 8% 20% 31% 35% 4%
commerce 2 12 30 47 53 6
Saya akan terus browshing di website e-commerce 1 1% 1 1% 13 9% 24 16% 46 31% 56 37% 9 6%

Anda mungkin juga menyukai