Balok Sederhana Bentang Tunggal Statis Tertentu
Balok Sederhana Bentang Tunggal Statis Tertentu
Deskripsi Singkat
Bab ini berisi tentang perhitungan dan penggambaran diagram
gaya-gaya dalam pada balok sederhana bentang tunggal statis tertentu.
Materi
A. Pendahuluan
Konstruksi batang adalah suatu konstruksi yang terdiri atas satu
atau lebih batang yang dapat menerima gaya normal, gaya lintang, dan
momen lentur. Suatu konstruksi dikategorikan sebagai struktur statis
67
Mekanika Teknik I
tertentu jika nilai gaya-gaya luar yang bekerja pada struktur tersebut
dapat ditentukan dengan persamaan kesetimbangan statis (equations of
static equilibrium). Adapun yang dibahas dalam bab ini adalah konstruksi
batang yang masih termasuk dalam struktur statis tertentu, dalam
perhitungan analisisnya dapat diselesaikan cukup dengan menggunakan
tiga persamaan kesetimbangan, yaitu jumlah gaya–gaya yang bekerja
pada arah horizontal adalah nol atau ∑H = 0 , jumlah gaya–gaya yang
bekerja pada arah vertikal adalah nol atau ∑V = 0, dan jumlah momen
gaya adalah nol atau ∑M = 0.
Konstruksi batang atau biasa disebut balok merupakan bagian dari
konstruksi bangunan yang biasanya menerima beban berupa beban lentur
(arah beban tegak lurus dengan sumbu batang) dan mengalami lendutan
akibat dari momen lentur. Posisi balok yang umum adalah horizontal,
walaupun juga ditemui balok yang berposisi miring, misalnya balok
tangga.
L
L
RH
Rv Rv
Gambar 94. Struktur Balok
68
Mekanika Teknik I
Tumpuan rol digunakan agar balok dapat bergerak bebas dalam arah
memanjang dari balok. Dengan demikian, perubahan pada arah
memanjang akibat pelengkungan balok dan perubahan panjang akibat
perubahan temperatur dapat dinetralisir karena tumpuan rol tidak
memberikan perlawanan terhadap gerakan dari balok. Apabila salah satu
tumpuannya bukan rol, misalnya kedua tumpuan sendi, maka akan terjadi
tegangan yang sangat tinggi pada balok tersebut. Sebaliknya, jika kedua
tumpuan itu rol, maka balok akan terlepas dari tumpuannya.
Batang yang ditunjukkan pada gambar 94 dibebani dengan gaya P.
Reaksi yang terjadi pada perletakan ada tiga, yaitu RH, RV1, dan RV2.
Sistem gaya tersebut adalah statis tertentu karena terdapat tiga persamaan
kesetimbangan yang tersedia dan persamaan-persamaan tersebut cukup
untuk menentukan ketiga variabel (dalam hal ini gaya-gaya reaksi) yang
belum diketahui nilainya.
P3
P2
P1
RAH A B
C D E
RAv RBv
69
Mekanika Teknik I
Contoh kasus:
Sebuah balok berpenampang persegi, di tumpu pada kedua
ujungnya, dan bermuatan beberapa beban terpusat seperti pada gambar
96. Tentukan reaksi pada kedua tumpuan; momen pada tiap titik
penampang dan momen maksimum; gaya geser dan gaya geser
maksimum; serta gambar lukisan diagram momen dan geser.
P3=3 kN
P2=2 kN
P1=1 kN
A B
1,25m C D E
2,5m
3.75m
L=5m
Gambar 96. Contoh Kasus Balok sederhana tunggal dengan
bebarapa beban terpusat
Penyelesaian:
Menghitung reaksi tumpuan :
Mencari reaksi di tumpuan A
ΣFx = 0
RAH = 0
Σ MB = 0
RAV . 5 + RAH . 0 - P1 . 3,75 – P2 . 2,5 – P3 .1,25 = 0
RAV . 5 + 0 - 1 . 7,5 – 2 . 2,5 – 3 . 1,25 = 0
RAV . 5 = 12,5
70
Mekanika Teknik I
12,5
RAV
5
RAV = 2,5 KN
Mencari reaksi di tumpuan B
Σ MA = 0
- RBV . 5 + P3 . 3,75 + P2 . 2,5 + P1 . 1,25 = 0
- RBV . 5 + 3 . 3,75 + 2 . 2,5 + 1 . 1,25 = 0
RBV . 5 = 17,5
17,5
RBV
5
RBV = 3,5 KN
Kontrol kesetimbangan :
ΣFY = 0
RAV + RBV – P1 – P2 – P3= 0
2,5 + 3,5 – 1 - 2 - 3 = 0 → Terpenuhi
Menghitung gaya geser pada tiap titik penampang
DA = RAV = 2,5 kN
DB = RBV = 3,5 kN
DC = RAV – P1 = 2,5 – 1 = 1,5 kN
DD = RAV – P1 – P2 = 2,5 – 1 - 2 = - 0,5 kN
DE = RAV – P1 – P2 – P3 = 2,5 – 1 – 2 - 3 = -3,5 kN
Jadi, gaya geser maksimum terletak di titik B, yaitu sebesar 3,5 kN
Menghitung momen pada tiap titik penampang
MA = 0 ( tumpuan sendi )
MB = 0 ( tumpuan rol )
MC = RAV . l AC
= 2,5 . 1,25
= 3,125 kNm
MD = RAV. l AD – P1 . l CD
= 2,5 . 2,5 – 1 . 1,25
= 5 kNm
71
Mekanika Teknik I
ME = RAV . l AE – P1 . l CE – P2 . l DE
= 2,5 . 3,75 – 1 . 2,5 – 2 . 1,25
= 4,375 kNm
Jadi, momen maksimum terletak di titik D, yaitu sebesar 5 kNm.
Gambar Diagram Benda Bebas, SFD dan BMD dari balok tersebut
adalah sebagai berikut.
Gambar 97. Diagram Benda Bebas dan Diagram Gaya-gaya dalam Balok
Sederhana Bentang Tunggal dengan Beberapa Beban Terpusat
72
Mekanika Teknik I
73
Mekanika Teknik I
(a) Tentukan posisi titik A (tumpuan A), titik B (tumpuan B), titik C
(tengah-tengah balok, lokasi momen maksimal), dan titik D
(momen maksimal). Garis C-D sebagai garis sumbu parabola.
(b) Gambarkan garis A-D dan garis B-D.
(c) Gambarkan beberapa garis i-i sejajar dengan garis C-D,
memotong garis A-D dan B-D di titik E majemuk.
(d) Pada titik A dan titik B, gambarkan garis A-T dan B-T yang
sejajar dengan garis C-D.
(e) Dari tiap-tiap titik E, gambarkan garis yang sejajar dengan garis
A-B, memotong garis A-T maupun B-T di titik F majemuk.
(f) Gambarkan garis yang menghubungkan masing-masing titik F
dengan titik D, memotong garis i-i di titik G majemuk. Titik-titik
G tersebut adalah titik-titik pada parabola.
(g) Gambarkan parabola yang melewati semua titik G majemuk.
Gambar 99. Diagram Benda Bebas dan Diagram Gaya-gaya Dalam Balok
Sederhana Bentang Tunggal Dengan Beban Merata
74
Mekanika Teknik I
1 h 3
2 D 2
3 h 1
Contoh kasus:
Sebuah balok berpenampang persegi, di tumpu pada kedua
ujungnya, dan bermuatan beban merata seperti pada gambar 101.
Tentukan reaksi pada kedua tumpuan; momen pada tiap titik penampang
dan momen maksimum; gaya geser dan gaya geser maksimum; serta
gambar lukisan diagram momen dan geser.
75
Mekanika Teknik I
q=2 kN/m’
RAH A B
1,25m C D E
2,5m
7,5m
Penyelesaian:
Menghitung reaksi tumpuan:
RAH = 0
Karena tidak ada beban horizontal yang bekerja, maka reaksi arah
horizontal bernilai nol (0), sehingga tidak terdapat gaya normal.
RAV = RBV = ½ Q = ½ q.L
Q = q. L
=2.5
Q = 10 kN
Sehingga RAV = RBV = ½ . 10 = 5 kN
Kontrol kesetimbangan :
ΣFY = 0
RAV + RBV – Q = 0
5 + 5 – 10 = 0 → Terpenuhi
Menghitung gaya geser pada tiap titik penampang:
DA = RAV = 5 kN
DB = RBV = 5 kN
DC = RAV - q. l AC = 5 – 2 . 1,25 = 2,5 kN
DD = RAV - q. l AD = 5 – 2 . 2,5 = 0 kN
DE = RAV - q. l AE = 5 – 2 . 3,75 = -2,5 kN
76
Mekanika Teknik I
77
Mekanika Teknik I
Gambar 102. Diagram Benda Bebas dan Diagram Gaya-gaya dalam Balok
Sederhana Bentang Tunggal dengan Beban Merata
78
Mekanika Teknik I
79
Mekanika Teknik I
Gambar 104. Diagram Benda Bebas dan Diagram Gaya-gaya dalam Balok
Sederhana Bentang Tunggal dengan Beban Segitiga
A B
80
Mekanika Teknik I
Gambar 106. Diagram Benda Bebas dan Diagram Gaya-gaya dalam Balok
Sederhana Bentang Tunggal dengan Beban Segitiga Satu Muka
81
Mekanika Teknik I
q1 P q2
A B
P1=2T P2=5T
1,5m
q1=2T/m q2=2T/m
A B
C D E
1,5m 3m
6m
Penyelesaian:
Menghitung reaksi tumpuan:
Reaksi di tumpuan A:
a) Reaksi horizontal
RAH = 0
82
Mekanika Teknik I
83
Mekanika Teknik I
84
Mekanika Teknik I
Gambar 109. Diagram benda bebas dan Diagram Gaya-gaya dalam Balok
sederhana bentang tunggal dengan beban campuran
Jadi, momen maksimum terletak di antara titik D dan E, yaitu tepat pada
posisi gaya geser nol (0) dengan besarnya momen adalah 11,75 Tm.
85
Mekanika Teknik I
Pertanyaan Kunci
Sebutkan syarat-syarat suatu struktur dikatakan sebagai balok
sederhana bentang tunggal statis tertentu!
Soal
Hitung dan gambarkan diagram gaya-gaya dalam dari balok
sederhana bentang tunggal berikut ini.
P1=2T q2=2T/m
P2=5T
A 45° B
C D E
1,5m 3m
6m
Tugas
Hitung dan gambarkan diagram gaya-gaya dalam dari balok
sederhana bentang tunggal berikut ini!
P2=5T
1,5m
q1=2T/m q2=2T/m
P1=2T
A 45° B
C D E
1,5m 3m
6m
86