Anda di halaman 1dari 13

HUKUM BISNIS

Oleh :

PATRICK MAURITZIO AQUINO PEGA (119211246)


KOMANG MAHENDRA SURYA ARDINATHA (119211296)
I GDE ARYA YUDANA PUTRA (119211243)
WAHYU SANTOSO AJI (119211277)
I GEDE NYOMAN MERTA WIGUNA (119211267)
TIMOTEUS RIVALDO PURNAMA BERAHI (119211278)
KADEK PRATIRTA DANANJAYA (119211298)

Falkutas Ekonomi & Bisnis


Program Studi Akuntansi
Universitas Pendidikan Nasional ( UNDIKNAS )
Tugas Hukum Bisnis

1. Meresume Pendiri PT!


2. Tugas dan Wewenang Direksi?
3. Syarat menjadi Direksi?
4. Perbedaan PT dengan Perum?
5. Jelaskan apa itu PT, Perum, BUMN, PT Go Publik, PT Tertutup?

1. Tahun 2018, terjadi transisi besar-besaran mengenai prosedur pendirian PT di proses


awal dan juga di proses akhir. Perubahan yang pertama adalah terintegrasinya sistem
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) serta Direktorat Jenderal
Administrasi Hukum Umum (AHU) dengan sistem di Kantor Pelayanan Pajak (KPP),
Perubahan yang kedua adalah berubahnya sistem perizinan, Perubahan ketiga adalah bidang
usaha yang terdaftar di Akta Pendirian harus sesuai dengan yang tertera pada SIUP & NIB,
Perubahan terakhir dan yang terbaru adalah dihapuskannya SKDP (Surat Keterangan
Domisili Perusahaan) dan SKDU (Surat Keterangan Domisili Usaha

Syarat terbaru dalam Pendirian PT :

 Dokumen yang harus dilengkapi :

1. Copy atau scan E-KTP, KK, dan NPWP dengan format terbaru dari pengurus
perusahaan (direktur dan komisaris),
2. Copy atau scan E-KTP, KK, dan NPWP dengan format terbaru dari pemegang saham,
3. Copy PBB & bukti bayar PBB tahun terakhir sesuai domisili perusahaan,
4. Copy Surat Kontrak/Sewa Kantor atau bukti kepemilikan tempat usaha,
5. Surat Keterangan Domisili dari pengelola Gedung/Ruko,
6. Foto kantor tampak dalam dan luar,
7. Kantor berada di zonasi perkantoran / zonasi komersial / zonasi campuran.
 Syarat pendirian PT berdasarkan UU No.40 tahun 2007, yaitu:
1. Pendiri minimal 2 orang (pasal 7 ayat 1)
2. Akta notaris berbahasa Indonesia
3. Setiap pendirian harus mengambil bagian atas saham, kecuali dalam rangka peleburan
(pasal 7 ayat 2 dan 3)
4. Akta pendirian harus disahkan oleh Mentri kehakiman dan diumumkan dalam BNRI
(pasal 7 ayat 4)
5. Modal dasar minimal Rp. 50jt dan modal disetor minimal 25% dari modal dasar
(pasal 32 dan pasal 33)
6. Minimal 1 orang direktur dan 1 orang komesaris (pasal 92 ayat 3 & pasal 108 ayat 3)
7. Pemegang saham harus WNI atau badan hukum yang didirikan menurut hukum
Indonesia, kecuali PT PMA.

 Prosedur pendirian PT :

1. Pengecekan Nama oleh Notaris
Pada Tahap ini, Anda harus menyediakan beberapa opsi nama untuk dicek
oleh notaris. Proses ini akan mengkonfirmasi apakah nama yang diajukan bisa
digunakan atau harus menggunakan nama baru untuk diajukan kembali. Nama yang
dipilih harus sesuai dengan panduan memilih nama PT.
2. Pembuatan Draft Akta oleh Notaris
Setelah Nama sudah dinyatakan bisa digunakan, notaris akan membuat draft
Akta atas nama PT yang sudah disetujui tadi. Biasanya Anda akan mendapatkan draft
awal untuk direvisi sebelum proses tanda tangan Akta di hadapan notaris.
3. Finalisasi dan Tanda Tangan Akta dihadapan Notaris
Setelah draft akta sudah direvisi, maka Akta akan ditandatangani oleh pemilik
saham perusahaan di hadapan notaris. Setiap pemegang saham diwajibkan untuk
hadir menandatangani Akta. Setelah tahap ini, notaris akan membuat Salinan Akta
dan mendaftarkan akta tersebut di Kemenkumham untuk mendapatkan Surat
Keputusan dari Kemenkumham untuk mengesahkan Akta tersebut yang saat ini
sekaligus terdaftar bersama no NPWP di KPP.
4. Pengambilan NPWP dan SKT Perusahaan
Setelah NPWP Perusahaan sudah didaftarkan, Kartu NPWP (Nomor Pokok
Wajib Pajak) dan SKT (Surat Keterangan Terdaftar) akan dikeluarkan oleh
KPP(Kantor Pelayanan Pajak) dengan persyaratan dokumen yang harus dilengkapi
sebelumnya.
5. Pendaftaran NIB
NIB atau Nomor Induk Berusaha adalah nomor pengenal bagi pelaku usaha.
NIB berfungsi untuk menggantikan TDP dan API, Akses Kepabeanan serta RPTKA
jika diperlukan oleh si pelaku USAHA.
6. Pengajuan Izin Usaha dan Izin Komersial
Izin Usaha menggantikan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) yang
sebelumnya menjadi salah satu dokumen perizinan wajib untuk perusahaan, Izin
usaha diajukan terlebih dahulu sebelum izin komersial. Izin Komersial berfungsi
untuk pelaku usaha atau badan usaha yang dengan bidang yang kegiatan
operasionalnya membutuhkan izin khusus.

2. Tugas Direksi :
Sesuai dengan pasal 100 UUPT, direksi berkewajiban menjalankan dan melaksanakan
beberapa tugas selama jabatannya, yaitu:
a. Membuat daftar pemegang saham, daftar khusus, risalah RUPS dan risalah rapat
direksi;
b. Membuat laporan tahunan dan dokumen keuangan perseroan;
c. Memelihara seluruh daftar, risalah dan dokumen keuangan perseroan.

Wewenang direksi :

a. Salah satu organ perseroan yang memiliki kewenangan penuh atas pengurus dan hal-
hal terkait kepentingan perseroan sesuai dengan maksud tujuan perseroan.
b. Mewakili perseroan untuk melakukan perbuatan hukum baik di dalam maupun di luar
pengadilan sesuai dengan ketentuan UUPT dan anggaran dasar.
3. Terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh seseorang untuk dapat menjadi
seorang direksi, antara lain :
a. Direktur haruslah orang yang cakap melakukan perbuatan hukum
b. Orang tersebut tidak pernah dinyatakan pailit secara pribadi dalam waktu lima tahun
terakhir.
c. Orang tersebut tidak pernah menjadi direktur atau komisaris dari perusahaan yang
dinyatakan pailit dalam waktu lima tahun terakhir.
d. Orang tersebut tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan
keuangan Negara dalam waktu lima tahun terakhir.
UU Perseroan Terbatas No.40 Tahun 2007 juga menentukan syarat-syarat seseorang yang
dapat diangkat menjadi direksi, yaitu
 Orang perseorangan yang cakap melakukan perbuatan hukum, kecuali dalam waktu 5
(lima) tahun sebelum pengangkatannya pernah dinyatakan pailit.
 Menjadi anggota direksi atau anggota dewan komisaris yang dinyatakan bersalah
menyebabkan suatu perseroan dinyatakan pailit.
 Dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan Negara dan/ atau
yang berkaitan dengan sektor keuangan.
Pengangkatan direksi yang tidak memenuhi syarat-syarat tersebut menjadi batal karena hukum.
Hal ini ditegaskan dalam Pasal 95 ayat (1) UU Perseroan Terbatas, bahwa pengangkatan direksi
yang tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 93 batal karena hukum
sejak saat anggota direksi lainnya atau dewan komisaris mengetahui tidak terpenuhinya
persyaratan tersebut.

4. Perbedaan  Perseroan Terbatas (PT) dengan Perushaan Umum (Perum)

Perbedaan dari segi ciri atau karakteristik yaitu :

 Perseroan Terbatas (PT)


 Ciri atau karakteristik PT, yang diantaranya yaitu :
 Tujuannya untuk mencari sebuah keuntungan.
 Mempunyai fungsi komersial dan juga fungsi ekonomi.
 Modalnya yang berasal dari saham-saham dan obligasi.
 Tidak mendapatkan sebuah fasilitas dari Negara.
 Dalam Perusahaan dipimpin oleh Direksi.
 Kekuasaan tertinggi terdapat pada sebuah RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham).
 Pada Karyawan perusahaanya berstatus sebagai pegawai perusahaan swasta.
 Hubungan usahanya diatur di dalam sebuah hukum perdata, dan lain-lain.
Contohnya PT Pertamina (Persero), PT Garuda Indonesia (Persero)
Perusahaan Umum (Perum)
Ciri atau karakteristik perusahaan umum, diantaranya yaitu:
 Bertujuan untuk melayani kepentingan masyarakat umum namun juga mengejar untung.
 Bebas dari kontrak kerja dengan semua pihak.
 Mempunyai kekayaan sendiri dan bergerak di bidang swasta.
 Modal berasal dari kekayaan negara yang terpisahkan.
 Biasanya sebagian besar pekerja utamanya Pegawai Negeri Sipil (PNS).
 Berstatus sebagai badan hukum.
 Keuntungan dimanfaatkan untuk mengisi kas negara.
 Dapat menghimpun dana dari pihak tertentu.
 Dapat dituntut dan menuntut karena hukumnya diatur secara hukum perdata.

Perbedaan dari segi tujuan Perseroan Terbatas (PT) dengan Perum (Perusahaan Umum)

Tujuan Perusahaan Umum (Perum)


Tujuan perusahaan umum atau perum milik negara yang bergerak di bidang produksi,
penyedia jasa maupun bidang ekonomi adalah:
 Untuk melayani rakyat.
 Untuk mencari keuntungan sebanyak-banyaknya.

Tujuan Perseroan Terbatas (PT)


Untuk menjalankan suatu perusahaan dengan modal tertentu yang terbagi atas sebuah saham-
saham, yang dimana para pemegang saham (persero) ikut serta dalam mengambil satu saham
atau lebih dan melakukan perbuatan-perbuatan hukum dibuat oleh nama bersama, dengan tidak
bertanggung jawab sendiri dalam persetujuan-persetujuan perseroan itu (dengan tanggung jawab
yang semata-mata terbatas pada modal yang mereka setorkan).

5. PENJELASAN

PT (Perseroan Terbatas) merupakan suatu bentuk perusahaan persekutuan modal (saham) yang
didirikan berdasarkan perjanjian dan tanggung jawab pemegang saham sesuai dengan jumlah
saham yang di miliki.  Seseorang dikatakan sebagai pemilik PT apabila memiliki bagian saham
sebesar dari jumlah yang ditanamkannya.

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 yang membahas mengenai Perseroan
Terbatas (PT), dikatakan bahwa perusahaan berjenis Perseroan Terbatas adalah suatu badan
usaha yang berbentuk badan hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian dan melakukan
kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham atau disebut juga
dengan persekutuan modal. 
Dalam perusahaan berbentuk PT ini, saham-saham yang menjadi modal ini dapat diperjual-
belikan kepada pihak lain sehingga perubahan organisasi atau kepemilikan dapat dilakukan tanpa
adanya pembubaran atau mendirikan perusahaan kembali.
Jenis-jenis PT
Jenis-jenis Perseroan Terbatas dibagi menjadi 5 yaitu:
 PT Tertutup (pemegang saham berasal dari kalangan tertentu (perusahaan keluarga))
 PT Terbuka (pemegang saham terbuka untuk masyarakat luas “PT Go Publik” tetapi
harus sesuai dengan ketentuan atau persyaratan yang ada didalam PT)
 PT Perseorangan (pemilik atau pemegang saham hanya seorang dan pemegang saham
memiliki kekuasaan penuh terhadap perusahaannya)
 PT Domestik (Perseroan Terbatas yang menjalankan kegiatan usahaanya di dalam negeri)
 PT Asing (Perseroan Terbatas yang didirikan di luar negeri dan mempunyai tempat
kedudukan di luar negeri saja)
Ciri-ciri Perseroan Terbatas

 Pendirian PT bertujuan untuk mencari keuntungan (profit oriented).


 Perseroan Terbatas memiliki fungsi ekonomi dan fungsi komersial.
 Modal Perseroan Terbatas berasal dari saham-saham dan obligasi.
 Perseroan Terbatas tidak mendapatkan fasilitas dari negara.
 Kekuasaan tertinggi pada Perseroan Terbatas ditentukan melalui Rapat Umum Pemegam
Saham (RUPS).
 Pemilik saham memiliki tanggungjawab terhadap perusahaan sebesar modal yang
disetorkannya.
 Keuntungan yang didapatkan oleh pemilik saham adalah dalam
bentuk dividen (pembagian hasil).
 Perusahaan dipimpin oleh direksi.
Kelebihan Perseroan Terbatas
 Perseroan Terbatas merupakan badan hukum sehingga kelangsungan hidupnya terjamin,
meskipun terjadi pergantian pemilik.
 Para pemilik saham hanya bertanggungjawab sebesar modal yang ditanamkan.
 Pemindahan saham dari satu pemilik saham kepada pemegang saham lainnya dapat
dilakukan dengan mudah.
 Perseroan Terbatas dapat memperluas usahanya dengan mudah karena kemudahan dalam
mendapatkan tambahan modal.
 Sumber-sumber modal Perseroan Terbatas dikelola oleh para spesialis sehingga
penggunaannya lebih efektif dan efisien.
Kekurangan Perseroan Terbatas
 Pendirian Perseroan Terbatas membutuhkan biaya yang cukup besar.
 Proses pendirian Perseroan Terbatas cenderung lebih sulit dibandingkan jenis badan
usaha lainnya.
 Sebagian pemegang saham sering menganggap perusahaan Perseroan Terbatas
merahasiakan keuntungan yang didapatkan.
 Perseroan Terbatas dikenakan pajak karena merupakan salah satu subjek pajak.
Contoh Perseroan Terbatas
 PT Bank Central Asia Tbk
 PT Indofood Sukses Makmur Tbk
 PT Astra Internasional Tbk
BUMN ( Badan Usaha Milik Negara) merupakan suatu bentuk badan usaha yang sebagian
besar atau seluruh modalnya dimiliki oleh Negara. Berdasarkan Undang-undang No. 19 Tahun
2003 mengenai Badan Usaha Milik Negara, BUMN adalah badan usaha yang seluruh atau
sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal
dari kekayaan negara yang dipisahkan.

Pasal 2 UU No. 19 tahun 2003 menjelaskan, BUMN memiliki maksud dan tujuan yaitu :

 Memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional pada umumnya dan


penerimaan negara pada khususnya
 Mengejar keuntungan
 Menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyedia barang dan/atau jasa yang
bermutu tinggi dan memadai bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak
 Menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha yang belum dapat dilaksanakan oleh sektor
swasta dan koperasi
 Turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha gpolongan ekonomi
lemah, koperasi dan masyarakat.

Dalam UU No. 19 Tahun 2003 tentang BUMN, Badan Usaha Milik Negara terdiri dari dua
bentuk, yaitu:

 Badan Usaha Perseroan ( persero) merupakan BUMN yang berbentuk PT, dimana
modalnya terbagi atas beberapa saham dan modal dari Negara hanya sebagian)
 Badan Usaha Umum ( perum) merupakan BUMN yang seluruh modalnya berasal dari
Negara dan tidak ada pembagian saham.

Ciri-ciri Badan Usaha Milik Negara

Badan usaha milik negara memiliki ciri-ciri atau karakteristik. Secara umum Badan Usaha Miliki
Negara memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Seluruh atau sebagian besar modalnya milik negara


2. Melayani kepentingan umum, selain untuk memperoleh keuntungan.
3. Pengawasan baik secara hirarki maupun secara fungsional dilakukan oleh pemerintah.
4. Kekuasaan penuh dalam menjalankan kegiatan usaha berada di tangan pemerintah.
5. Wewenang dalam menetapkan kebijakan perusahaan berada di tangan pemerintah
6. Dapat menghimpun dana dari pihak lain, baik brupa bank maupun nonbank
7. Semua risiko yang terjadi sepenuhnya merupakan tanggung jawab pemerintah.

Contoh BUMN

 PT Pertamina
 PT Telekomunikasi Indonesia
 PT Perusahaan Listrik Negara (PLN)

Perum (Perusahan Umum) adalah suatu badan usaha yang sumber modalnya dan
kepemilikanya dikuasai langsung oleh negara yang bertujuan untuk mencari keuntungan dan
kemanfaatan umum berupa penyedian barang berkualitas dengan harga yang terjangkau terhadap
kebutuhan masyarakat.

Ciri- ciri dari perum adalah;

 Berstatus badan hukum dan dilindungi oleh badan hukum yang modalnya secara
keseluruhan dimiliki oleh pemerintah yang terpisah dari kekayaan negara yang umumnya
bergerak pada bidang jasa dan bertujuan melayani kepentingan umum sekaligus mencari
keuntungan
 Internal kepengurusan perum terdiri dari menteri, direksi,dewan pengawas dan
karyawannya yang berstatus sebagai pegawai negara
 Menteri yang ditunjuk oleh pemerintah diberi kewenangan mewakili pemerintah selaku
pemilik modal dan juga memilki kewenangan dalam mengatur kebijakan melalui
mekanisme dan kententuan peraturan perundang-undangan. Pendiriannya diusulkan oleh
menteri kepada presiden
 Direksi bertugas sebagai pemimpin perum yang pengangkatan dan pemberhentiannya
ditetapkan oleh menteri serta adanya dewan pengawas yang bertugas mengawasi dan
memberikan nasihat terhadap direksi
 Laporan tahunan disampaikan kepada menteri atas nama pemerintah untuk mendaptkan
pengesahan.
Kelebihan Perum

 Bertujuan memberikan layanan kepada masyarakat melalui penyediaan barang yang


berkualitas kepada masyarakat sekaligus mencari keuntungan. Keuntungan yang didapatkan
tersebut dialokasikan lagi sebagai dana pembangunan
 Seluruh modalnya milik pemerintah baik pusat maupun daerah
 Menangani bidang-bidang usaha yang penting
 Perum bekerja lebih efisien karena selain memberikan pelayanan terhadap masyarakat juga
dituntut untuk mendapatkan keuntungan yang besar.

Kekurangan perum

 Sering menjadi alat politik kelompok tertentu sehingga perum menjadi diperas untuk
kepentingan kelompok tertentu
 Masih banyaknya terjadi pemborosan karena tidak adanya perusahaan saingan
 Tingkat produktivitas pegawai pada umumnya masih di bawah pegawai perseroan (PT)
 Jika perum mendapatkan kerugian berarti negara yang dirugikan.

Contoh-contoh perusahaan umum

 Perum Perhutani
 Perum DAMRI
 Perum pengadaian
 Perum BULOG

Perusahaan Go Publik adalah jenis badan usaha yang menjual dan menawarkan saham secara
terbuka terhadap masyarakat umum.

Tujuan Perusahaan Go Publik

 Mendaptkan tambahan dana dalam memperluas usaha dengan tujuan memperbaiki


struktur modal perusahaan dengan menjual dan menawarkan saham kepada investor.
 Meningkatkan nilai perusahaan melalui proses tawar menawar saham
 Melepaskan saham kepada publik untuk mendapatkan keuntungan .
Ciri-ciri Perusahaan Go Publik

 Status pertanggujawabanya yang terbatas


 Adanya keterlibatan pemangku kepentingan
 Adanya keuntungan yang diperoleh

Kelebihan Perusahaan Go Publik

 Perusahaan dapat meningkatkan kemampuan dalam melunasi utang-utang yang dapat


membuat pendiri perusahaan dapat menikmati hasil yang dicapai perusahaan.
 Memberi nilai terhadap suatu perusahaan dilihat dari harga saham dekalikan dengan
jumlah lembar saham yang dipasarkan.
 Perusahaan dapat melakukan kerjasama dengan perusahaan lain dengan hanya
menggunakan saham
 Pemasaran produk dan jasa sangat mudah

Kekurangan Perusahaan Go Publik

 Secara periodik membuat laporan kepada bursa efek Indonesia


 Sangat terbuka dan mudah untuk diketahui data dan managementnya oleh para
competitor
 Pengelolah perusahaan harus memperhatikan kepentingan bersama para pemegang
saham karena perusahaan tersebut milik public
 Perusahaan terbuka dalam menjaga hubungan antara perusahaan dengan para investornya
dengan menginformasikan perkembangan dari perusahaan.

Perseroan Terbatas Tertutup adalah perseroan terbatas yang modalnya berasal dari kalangan
tertentu misalnya pemegang sahamnya hanya dari kerabat dan keluarga saja atau orang kalangan
terbatas dan tidak dijual kepada umum.

Ciri-ciri PT Tertutup
Sebagai badan usaha, perseroan terbatas tertutup bertujuan untuk mencari keuntungan
• Memiliki dua fungsi, yaitu fungsi komersial dan fungsi ekonomi
• Modal berasal dari saham-saham dan obligasi
• Tidak mendapatkan hak atas fasilitas negara
• Pemimpin badan usaha disebut Direksi
• Kekuasaan tertinggi ada pada keputusan dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
• Karyawan pada badan usaha perseroan terbatas berstatus sebagai pegawai perusahaan swasta
• Hubungan usaha diatur dalam hukum perdata, dan lain-lain.

Kelebihan PT Tertutup
• Masa hidup perusahaan terjamin secara kontinyu
• Tanggung jawab yang terbatas bagi para pemegang saham
• Terpisah antara pemilik perusahaan dengan pengurus perusahaan
• Modal perusahaan lebih mudah didapatkan dari obligasi dan penjualan saham perusahaan
• Tidak sulit dalam mengadakan pengalihan pemiliknya, dan lain-lain.

Kekurangan PT Tertutup
• Cukup sulit dalam melakukan penorganisasian
• Butuh biaya atau dana organisasi yang cukup besar
• Cukup sulit dalam perizinan
• Ada pembatasan hukum dan bidang usaha.
• Ada pemisahan antara pemilikan dan pengendalian, dan lain-lain.

Contoh PT Tertutup
• Nirwan D. Bakrie, pemilik perusahaan Bakire Grup (PT Agrowiyana, PT Air Muring, dll)
• Surya Wonowidjojo, pemilik perusahaan PT Gudang Garam Tbk
• Putra Sampoerna, pemilik perusahaan PT HM Sampoerna Tbk

Anda mungkin juga menyukai