Anda di halaman 1dari 4

SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER GASAL TA 2021/2022

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI TERAPAN


MATA UJIAN PROGRAM
: Mikroteknik (2 SKS) : BIOLOGI
(sks) STUDI
Zuchrotus Salamah, M.Si
DOSEN : KELAS/SEM : ABC/5
Haris Setiawan, S.Pd., M.Sc.
HARI/TANGGA
: Jumat, 19 November 2021 RUANG : OL
L
JAM MULAI SIFAT
: 10.00-11.30 WIB/ 90 menit : Terbuka
/WAKTU UJIAN
Petunjuk:
1. Berdo’alah sebelum dan sesudah mengerjakan soal!
2. Skor maksimal 100 poin.
3. Hasil pekerjaan dikumpulkan ke GCR sesuai dengan jadwal ujian.
4. Lampirkan juga jurnalnya!
5. Tuliskan Nama NIM dan tanda tangan pada lembar jawaban sebagaimana yang
ada di lembar soal!

Nama NIM/Kelas Tanda tangan

Ivana Meyda Lestari 1900017042 / BIO A

Kerjakan soal di bawah ini dengan benar!


1. Fiksatif adalah bahan yang digunakan untuk memfiksasi suatu organ sebelum dibuat
preparat. Banyak pilihan fiksatif seperti alkohol, FAA dsb, apa yang harus dilakukan
untuk menentukan fiksatif yang akan digunakan? (30)
2. Berbagai metode pada pembuatan preparat tumbuhan antara lain Whole mounth, squash,
acetolysis. Di antara metode tersebut pilihlah metode yang sesuai jika kita akan
mengamati struktur pollen!. Berilah rincian dari metodenya. (30)
3. Carilah 1 jurnal penelitian anatomi yang dalam metodenya menggunakan salah satu
metode pembuatan preparat yang sudah kita diskusikan. Buatlah kesimpulannya (40)

Disusun oleh
Diverifikasi oleh
Ketua Program Studi Penanggungjawab Keilmuan Dosen Pengampu

Dra. Listiatie Budi Utami, M.Sc.. Zuchrotus Salamah, M.Si

Nama : Ivana Meyda Lestari


NIM : 1900017042

Kelas : Biologi A

Jawaban :

1. Hal yang harus dilakukan adalah fiksasi membuat struktur unsur-unsur jaringan stabil, tidak
mengalami perubahan post-mortem (pasca kematian). Apabila sel/individu mati, maka ada 2
hal yang dapat merusak struktur jaringan yaitu pengaruh enzim proteolitik dan pengaruh
bakteri pembusuk.Pengaruh jelek kedua faktor ini dapat dicegah dengan fiksasi. Dengan
fiksasi, jaringan lebih tahan terhadap perlakuan berikutnya dan dapat menaikkan indeks bias
jaringan. Fiksatif dibagi menjadi 2 macam yaitu fiksatif sederhana adalah terdiri hanya 1
macam zat contoh ethanol dan formalin sedangkan fiksatif campuran adalah terdiri lebih 1
macam zat contohnya larutan Bouin, larutan Helly, dan larutan Zenker. Volume cairan fiksatif
yang dipakai paling sedikit 20 kali volume jaringan. Lamanya jaringan di dalam fiksatif
tergantung pada tebal jaringan, macam fiksatif (daya peresapannya) dan konsistensi jaringan.
Jenis fiksatif yang digunakan tergantung pada jenis jaringan serta teknik pewarnaan apa yang
akan dipakai.

2. Metode yang sesuai untuk dilakukan pengamatan struktur polen adalah metode acetolysis.
Rincian metode nya adalah sebagai berikut :
Hari ke-1 : Fiksasi
• Polen-polen yang diambil dari antera , dikumpulkan didalam botol flakon yang sudah diisi
dengan asam asetat glasial
• Bahan tersebut dibiarkan 24 jam

Hari ke-2 : Bahan dipindahkan ke dalam tabung sentrifus. Setelah itu cairan dibuang dan
diganti dengan campuran dari asam asetat glasial dengan asam sulfat pekat dengan
perbandingan 9 : 1
• Tabung dipanaskan dalam waterbath selama 5-10 menit
• Pemanasan dihentikan dan tabung diambil dan didiamkan selama kurang lebih 15 menit
• Tabung tersebut di sentrifus dan cairan dibuang dan diganti dengan akuades
• Kemudian dicek dibawah mikroskop
• Jika masih tampak gelap perlu dilakukan bleaching

Bleaching :
• Menggunakan 2 cc asam asetat glasial + 2-3 tetes natrium chlorat + 2-3 tetes HCL kemudian
disentrifus
• Cairan dibuang dan endapannya dicuci dengan akuades 2-3 kali
• Pewarnaan dengan safranin 0,01% dan disentrifus
• Safranin dibuang dan dicuci dengan akuader 2-3 kali
• Akuades dibuang dan diganti dengan gliserin jeli
• Dengan menggunakan batang helas, bahan diambil dan ditaruh pada gelas benda kemudian
ditutup dengan gelas penutup, dan pada sudut-sudut dari gelas penutup diberi potongan
paraffin

3. https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwjQ6Mqs0KT0
AhXf63MBHQsFDEoQFnoECAoQAQ&url=https%3A%2F%2Fojs.unud.ac.id%2Findex.php
%2Fsimbiosis%2Farticle%2Fdownload
%2F14420%2F9905%2F&usg=AOvVaw2l6EW_wepMdGD3UMgFlboH
Kesimpulan :
Pada jurnal diatas mengangkat judul bertema “Hubungan Kekerabatan 12 Kultivar Brokoli
(Brassica oleracea L.) Berdasarkan Karakter Anatomi Stomata”. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui hubungan kekerabatan pada 12 kultivar Brokoli yang dibudidayakan di
Kebun Bibit Holtikultura Desa Kembang Merta Bedugul. Sampel daun Brokoli diambil dari
Kebun Bibit Holtikultura Desa Kembang Merta Bedugul. Metode yang digunakan adalah
sayatan preparat segar epidermis atas/bawah atau metode Leaf Clearing, penyayatan preparat
serta pengamatan dilakukan di Laboratorium Struktur Perkembangan Tumbuhan, Jurusan
Biologi, FMIPA, Universitas Udayana. Penelitian ini menggunakan tanaman brokoli yang
sudah berumur 35 hari, diambil daun ke tiga dari daun yang paling bawah. Daun Brokoli
yang diambil merupakan 12 kultivar Brokoli yang dibudidayakan yaitu Brokoli "116" Brokoli
"125", Brokoli "124", Brokoli "101", Brokoli "Green Magic", Brokoli "115", Brokoli "123",
Brokoli "113", Brokoli "114", Brokoli "112", Brokoli "8" dan Brokoli "37". Dari ke-12
kultivar tersebut masing-masing diambil tiga helai daun (dari tiga individu), masing-masing
daun Brokoli bagian ujung, tengah dan pangkal dipotong dengan ukuran 1x1 cm kemudian
diawetkan dalam alkohol 70% di dalam mikrotube. Epidermis bawah/atas daun Brokoli yang
telah dikoleksi disayat, dimasukan kedalam tabung reaksi yang telah diisi chloralhydrat 10 %
dipanaskan dengan menggunakan bunsen hingga mendidih dan warna hijau menghilang.
Selanjutnya dicuci dengan air dan dilanjutkan dengan pewarnaan menggunakan 1 % Safranin
dalam alkohol 70% selama 24 jam. Kemudian dicuci dengan alkohol 70%, dan untuk
selanjutnya memasuki tahap dehidrasi menggunakan alkohol bertingkat (70-100 %) masing –
masing selama 10 menit. Dilanjutkan proses dealkoholisasi dengan alkohol absolut dan
alkohol:xilol (3:1, 1:1, 1:3) masing-masing selama 10 menit dan terakhir xilol murni.
Penempelan yaitu lapisan epidermis bawah daun yang telah selesai dibuat diletakkan pada
gelas benda dengan menggunakan pinset, kemudian ditetesi dengan canada balsam dan
ditutup dengan gelas penutup, proses terakhir yaitu labelling. Hasil yang didapatkan adalah
dari dua belas kultivar Brokoli yang diteliti menunjukkan bahwa sel epidermis atas dan bawah
memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda.Umumnya epidermis atas memiliki ukuran lebih
kecil, rapat dan bentuk selnya polygonal (Gambar 1A), sel epidermis bawah berukuran lebih
besar dan bentuk selnya berlekuk (Gambar 1B). Stomata memiliki dua sel penutup yang
berbentuk seperti ginjal, dikelilingi oleh 3-6 sel tetangga, sel tetangga berbentuk segi empat
(Gambar 1B) hingga segi banyak (polygonal) dan berleku.

Anda mungkin juga menyukai