TELEKOMUNIKASI MULTIMEDIA
Oleh :
Halaman Judul..............................................................................................i
Daftar Isi......................................................................................................ii
1. Tujuan..............................................................................................1
2. Peralatan...........................................................................................1
3. Teori Penunjang............................................................................1-3
4. Langkah Percobaan.......................................................................3-5
5. Data Dan Hasil Percobaan
5.1 Keterangan 1...........................................................................6-7
5.2 Keterangan 2...........................................................................7-8
6. Analisis Hasil Percobaan..............................................................8-9
7. Jawaban Pertanyaan....................................................................9-10
8. Kesimpulan....................................................................................10
Daftar Pustaka.................................................................................11
PERCOBAAN 3
1. Tujuan :
a. Untuk mengetahui proses-proses yang terjadi dalam teknik Frequency Division
Multiplexing dan Frequency Division Demultiplexing.
2. Peralatan :
1. Software Matlab online atau compatible ( https://octave-online.net/) (Petunjuk bisa
dilihat pada lampiran)
2. Laptop atau PC Desktop
3. Teori Penunjang
Dalam sistem telekomunikasi, ada bagian pemancar, penerima, dan saluran. Dalam sistem
komunikasi dua arah dengan jumlah pengguna lebih dari satu, akan ada lebih banyak
pemancar di ujung transmisi dan lebih banyak penerima di ujung penerima. Secara umum
saluran hanya satu. Untuk pemanfaatan maksimum saluran, semua sinyal yang
dimaksudkan untuk ditransmisikan, yang menempati bandwidth yang sama, perlu
multiplexing untuk menghindari pencampuran satu sama lain dan untuk menghindari
gangguan kebisingan (noise). Multiplexing ini dapat dilakukan dalam domain waktu atau
domain frekuensi. Jika dilakukan dalam domain waktu, itu disebut Time Division
Multiplexing (TDM), jika multiplexing dilakukan dalam domain frekuensi, seperti dalam
kasus dengan AM, DSB-SC, SSB-SC atau FM, itu disebut Frequency Division
Multiplexing (FDM). Di tujuan akhir, proses kebalikan dari multiplexing perlu dilakukan.
Ini dikenal sebagai de-multiplexing. FDM memiliki kelebihan dan kekurangan. Salah satu
Kelebihannya adalah FDM tidak sensitif terhadap perambatan/perkembangan
keterlambatan sedangkan kekurangannya adalah harganya relatif mahal dan rumit untuk
dibangun karena FDM memerlukan kebutuhan untuk memfilter bandpass yang dimana
penggunaan filter digunakan dalam transmitter dan reciever. Dalam percobaan ini akan
dipelajari pembagian Frekuensi multiplexing dan de-multiplexing.
4. Langkah Percobaan
2. Input file program FDMplexing.m, ammod.m dan amdemod.m pada icon upload di
window octave online
close all
clear all
clc
t = [0:2*Fs+1]'/Fs;
F1 = 2;
F2 = 4;
z1 = fft(x1);
z1 = abs(z1(1:length(z1)/2+1));
frq1 = [0:length(z1)-1]*Fs/length(z1)/2;
z2 = fft(x2);
z2 = abs(z2(1:length(z2)/2+1));
frq2 = [0:length(z2)-1]*Fs/length(z2)/2;
ydouble1 = ammod(x1,Fc1,Fs);
zdouble1 = fft(ydouble1);
zdouble1 = abs(zdouble1(1:length(zdouble1)/2+1));
frqdouble1 = [0:length(zdouble1)-1]*Fs/length(zdouble1)/2;
ydouble2 = ammod(x2,Fc2,Fs);
zdouble2 = fft(ydouble2);
zdouble2 = abs(zdouble2(1:length(zdouble2)/2+1));
frqdouble2 = [0:length(zdouble2)-1]*Fs/length(zdouble2)/2;
figure;
subplot(6,1,1);
plot(t,x1);
subplot(6,1,2);
plot(t,x2);
subplot(6,1,3);
plot(frq1,z1);
plot(frq2,z2);
subplot(6,1,5);
plot(frqdouble1,zdouble1);
subplot(6,1,6);
plot(frqdouble2,zdouble2);
%FDM signal
m=ydouble1+ydouble2;
zfdm = fft(m);
zfdm = abs(zfdm(1:length(zfdm)/2+1));
frqfdm = [0:length(zfdm)-1]*Fs/length(zfdm)/2;
[den1 num1]=butter(1,(Fc1-F1)/50,'high');
M11=filter(den1,num1,m);
[den2 num2]=butter(1,(Fc1+F1)/50,'low');
M12=filter(den2,num2,M11);
y1 = amdemod(M12,Fc1,Fs);
[den3 num3]=butter(1,(Fc2-F2)/50,'high');
M21=filter(den3,num3,m);
[den4 num4]=butter(1,(Fc2+F2)/50,'low');
M22=filter(den4,num4,M21);
y2 = amdemod(M22,Fc2,Fs);
[den5 num5]=butter(3,F2/40,'low');
ba2=filter(den5,num5,y2);
ba22=filter(den5,num5,ba2);
% Plot FDM and spectrum of FDM and demultiplexed and demodulated signals
figure;
subplot(4,1,1);
plot(t,m);
title('FDM signal');
subplot(4,1,2);
plot(frqfdm,zfdm);
subplot(4,1,3);
plot(t,y1)
subplot(4,1,4);
plot(t,ba22)
4. Amati gambar yang muncul . Copy grafik tersebut dalam laporan praktikum
5. Ulangi langkah 3 dan 4 dengan mengubah Fc1 = 20 , dan Fc2 = 40. Amati apa yang terjadi
pada gambar. Bandingkan dengan gambar sebelumnya atau gambar dari langkah nomer 4.
5. Hasil Percobaan
1. Keterangan
Fc1 = 10
Fc2 = 30
Analisa FDM
Berdasarkan gambar 5.1.2 dan 5.2.2, kedua gambar tersebut memiliki perbedaan yang
signifikan. Dapat disimpulkan bahwa kedua percobaan di atas memiliki kerapatan yang
berbeda satu dengan yang lain. Gambar 5.1.2 cenderung lebih renggang dibandingkan dengan
gambar 5.2.2. Perbedaan kerapatan antara 2 sinyal dipengaruhi oleh suatu faktor yaitu,
frekuensi carrier. Pada percobaan 5.1 frekuensi carrier 1 dan 2 adalah 10 dan 30 sedangkan
pada percobaan 5.2 frekuensi carrier 1 dan 2 nya adalah 20 dan 40. Apabila frekuensi carrier
yang dihasilkan semakin besar, maka yang terjadi ialah jarak akan semakin rapat. Berlaku juga
sebaliknya.
Analisa double sideband signal dan modulated signal 1
Berdasarkan percobaan 5.1 dan 5.2, frekuensi carrier mempengaruhi besarnya panjang
gelombang. Diketahui bahwa pada percobaan 5.1 frekuensi carrier 1 dan 2 nya adalah 10 dan
30 sedangkan pada percobaan 5.2 frekuensi carrier 1 dan 2 nya adalah 20 dan 40. Panjang
gelombang bergeser seiring dengan perbedaan frekuensi carrier. Dengan kata lain semakin
besar frekuensi carrier semakin panjang jarak yang dihasilkan/ semakin bergerak ke kanan.
Analisa demodulated signal 2
Berdasarkan gambar 5.1.2 dan 5.2.2, dapat dilihat bahwa gambar 5.1.2 cenderung lebih mirip
dengan sinyal informasi jika dibandingkan dengan gambar 5.2.2. Perbedaan antara frekuensi
carrier menyebabkan gelombang sinyal mengalami interferensi/gangguan. Dapat dilihat pada
gambar 5.1.2 sinyal lebih stabil dan teratur dibandingkan dengan gambar 5.2.2. Dapat
disimpulkan bahwa semakin tinggi frekuensi carrier yang dihasilkan maka semakin besar juga
peluang sinyal mengalami interferensi/gangguan.
7. Pertanyaan:
1. Apa itu Multiplexing dan Demultiplexing?
Multiplexing adalah teknik penggabungan beberapa sinyal untuk ditransmisikan
secara bersamaan menjadi satu saluran melalui media/alat yang disebut juga
dengan istilah Transceiver/mux oleh pengirim.
Demultiplexing adalah teknik pemisahan kembali sinyal yang dimultiplexing
oleh multiplexer sesuai dengan tujuan masing-masing.
2. Apa saja jenis teknik Multiplexing Demultiplexing?
a. Frequency Division Multiplexing (FDM)
Adalah teknik yang memisahkan bandwidth pembawa menjadi sub-kanal
dari lebar frekuensi yang berbeda
b. Wavelenght Division Multiplexing (WDM)
Adalah teknik yang digunakan untuk memproses pemakaian panjang
gelombang cahaya secara digital pada serat optik
c. Time Division Multiplexing (TDM)
Adalah menyisipkan sampel dari beberapa sumber sehingga informasi dari
sumber-sumber dapat dikirimkan/ditransmisikan melalui saluran serial
komunikasi tunggal.
8. Kesimpulan
Frequency Division Multiplexing (FDM) adalah teknik penggabungan banyak
saluran input menjadi sebuah saluran output berdasarkan perbedaan frekuensi.
Dengan total bandwidth dari keseluruhan saluran dibagi menjadi sub-sub saluran
oleh frekuensi. Setiap sinyal modulasi memerlukan bandwidth center tertentu
disektar frekuensi carriernya. Sebelum sinyal mengalami multiplexing dilakukan
modulasi sinyal agar sinyal dapat ditransmisikan cukup jauh. Pada saat melakukan
multiplexing, sinyal yang digabungkan akan dibatasi oleh guard band yang
berfungsi untuk menghindari interferensi/gangguan pada sinyal yang hendak
ditransmisikan. Kemudian sinyal yang melalui proses multiplexing tersebut
dipisahkan kembali melalui proses dimultiplexing. Sebelum sinyal yang
ditransmisikan sampai ke penerima, sinyal akan didemodulasi terlebih dahulu untuk
menghilangkan sinyal carrier sehingga sinyal yang tersisa berupa sinyal informasi.
DAFTAR PUSTAKA