Anda di halaman 1dari 7

MODUL 5 OP-AMP PENGUAT PENJUMLAH DAN PENGUAT TAK MEMBALIK

Razah Deden Ginanjar(K1C019034)


Asisten : Abdul Momin
Tanggal Percobaan: 14/04/2021
PAF15210P-Praktikum Elektronika Dasar II
Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unsoed

Praktikum kali ini memeiliki tujuan agar mahasiswa dapat memahami prinsip kerja
penguat penjumlah pada Op-Amp, menentukan rumus untuk penguatan tegangan, dan
menentukan pergeseran fasa penguat tak membalik. Operational amplifier atau yang
biasa disebut sebagai op-amp merupakan sejenis IC yang didalam nya terdiri dari
beberapa komponen pasif seperti transistor, resistor, dan dioda yang telah didesain
sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah komponen yang dapat digunakan untuk
berbagai macam fungsi. Beberapa aplikasi op-amp yang sering digunakan diantaranya
rangkaian dasar penguat diferensial, rangkaian buffer sinyal, rangkaian penguat tak-
membalik (non-inverting amplifier), rangkaian penguat membalik (inverting amplifier)
dan rangkaian penjumlah(adder) [2]. Op-Amp mempunyai karakteristik ideal sebagai
berikut, yaitu: lebar pita yang tak berhingga (Infinite Bandwith), impedansi masukkan
yang tak berhingga (Infinite Input Impedance) sehingga arus masukkan dapat diabaikan,
dan impedansi keluaran sama dengan nol (Zero Output Impedance) sehingga keluaran
penguat tidak terpengaruh oleh pembebanan [3]. Penguat tak membalik (non-inverting)
adalah sebuah Op-Amp yang diterapkan dalam modus penguat tak membalik atau non
inverting, yaitu tegangan keluarannya, Vo mempunyai polaritas yang sama seperti
tegangan masukan. Dari cara penyusunannya pun dapat dilihat bahwa sinyal masukan
dihubungkan ke masukan non inverting, sehingga sinyal keluaran mempunyai fase yang
sama dengan sinyal masukan. Rangkaian non inverting ini hampir sama dengan
rangkaian inverting hanya perbedaannya adalah terletak pada teganganinputnya dari
masukan non inverting [1].

A. Penguat Penjumlah

Rangkaian dibuat seperti Gambar 5.1. pada Kit Penguat Op-Amp. Bagian masukan
rangkaian dihubungkan dengan generator isyarat. Generator isyarat diatur agar
menghasilkan gelombang sinus dengan frekuensi 1 kHz dan tegangan 2 Vpp.
Potensiometer (VR1) diatur agar menghasilkan V1 sebesar 200 mVpp. Potensiometer
(VR2) diatur agar menghasilkan V2 sebesar 300 mVpp. Tegangan keluaran (Vo) dari Op-
Amp diukur. Hambatan R3 diganti dengan hambatan 2,2 kΩ. Potensiometer (VR1) dan
potensiometer (VR2) diatur kembali dan tegangan keluaran Op-Amp diukur seperti
sebelumnya. Hambatan R3 diganti dengan hambatan 10 kΩ. Potensiometer (VR1) dan

Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPA Unsoed 1


potensiometer (VR2) diatur kembali dan tegangan keluaran Op-Amp diukur seperti
sebelumnya.

Gambar 5.1 Rangkaian Penguat penjumlah

B. Penguat Tak Membalik

Rangkaian dibuat seperti Gambar 5.2. pada Kit Penguat Op-Amp. Bagian masukan
rangkaian dihubungkan dengan generator isyarat. Generator isyarat dihubungkan agar
menghasilkan gelombang sinus dengan frekuensi 1 kHz dan tegangan 100 mVpp.
Tegangan keluaran (Vo) diukur dari Op-Amp. Hambatan R3 diganti dengan hambatan
10 kΩ. Tegangan keluaran (Vo) diukur kembali. Hambatan R3 diganti dengan hambatan
100 kΩ. Tegangan keluaran (Vo) diukur kembali. Pergeseran Fase diukur antara sinyal
masukan dan keluaran, dengan cara kanal Y CRO dihubungkan dengan bagian keluaran
penguat (Vo), kanal X CRO dihubungkan dengan bagian masukan penguat (Vi), terakhir
sinyal yang tampak di layar CRO diperhatikan. Pergeseran Fasenya ditentukan.

Gambar 5.2 Rangkaian Penguat Tak Membalik

Tabel 5.1 Hasil dari Rangkaian Penguat Penjumlah

Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPA Unsoed 2


VG Vi1 Vi2 Vo A=Vo/Vi Rumus
Penguatan

R3 2000 206,917 303,167 510,066 0,99996471 R3/R1


2 =1/1=1

R3 2000 206,917 303,167 1122 2,19963770 R3/R1


7 =2,2/1=2,2

R3 2000 206,917 303,167 5099 9,99639275 R3/R1


1 =10/1=10

Tabel 5.2 Hasil dari Rangkaian Penguat Tak Membalik

VG Vi Vo A=Vo/Vi Rumus
Penguatan

R2=1 kΩ 100 100 199,997 1,99997 (R2/R1)+1


=1+1=2

R2=10 kΩ 100 100 1100 11 (R2/R1)+1


=10+1=11

R2=100 kΩ 100 100 10030 100,3 (R2/R1)+1


=100+1=101

Penguatan pada rangkaian penguat penjumlah untuk R3/R1=1 dalam percobaan


langsung menghasilkan nilai 0,9999... nilai tersebut tidak lah sama dengan 1 yang
merupakan hasil yang didapatkan dari mesin ideal. Sama halnya dengan yang
sebelumnya untuk R3/R1=2,2 dan R3/R1=10 penguatan yang di dapatkan tidak lah
sama persis mendapatkan nilai-nilai tersebut melainkan mendekatinya. Untuk
penguatan pada rangkaian penguat tak membalik, hal yang sama pun terjadi penguatan
yang didapatkan tidaklah sama dengan yang di teorikan untuk penguatan tak membalik
ideal.

Penguat penjumlah berfungsi menjumlahkan beberapa level input signal yang masuk ke
operasional amplifer. Untuk rangkaian penguat penjumlah rumus penguatan tegangan
ialah hambatan(R3)/hambatan(R1), sedangkan untuk rangkaian penguat tak membalik
rumus penguat tegangannya ialah (hambatan(R3)/hambatan(R1))+1. Pergeseran fase
dari rangkaian tak membalik untuk hambatan 1 kΩ, 10 k Ω, 100 k Ω dapat dilihat di
Gambar 5.5, Gambar 5.6, dan Gambar 5.7.

Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPA Unsoed 3


Daftar Pustaka

[1] Dwihono. 1996. Rangkaian Elektronika Analog. Jakarta: Erlangga.

[2] Reka, S. 1999. Fisika dan Teknologi Semikonduktor. Jakarta: Erlangga.

[3] Roshid, Muhammad. 1998. Elektronka Dasar. Jakarta: Erlangga.

Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPA Unsoed 4


Lampiran

Gambar 5.3 Rangkaian Penguat Penambah

Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPA Unsoed 5


Gambar 5.4 Rangkaian Penguat Tak Membalik

Gambar 5.5 Pergeseran fase untuk rangkaian tak membalik untuk 1 kΩ

Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPA Unsoed 6


Gambar 5.6 Pergeseran fase untuk rangkaian tak membalik untuk 10 kΩ

Gambar 5.7 Pergeseran fase untuk rangkaian tak membalik untuk 100 kΩ

Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPA Unsoed 7

Anda mungkin juga menyukai