Anda di halaman 1dari 2

4. Jumlah tulangan tarik yang terpasang sebanyak 4 buah dengan diameter 25 mm.

1
5. Luas tulangan tarik yang terpasang yaitu = . π . d2
4
1
= .3,14 . 252
4
= 490,625 mm2
Jadi, As = 4 D25 > 4 (490,625)
As = 1963 mm2
6. Jumlah tulangan tekan yang terpasang sebanyak 2 buah dengan diameter 25 mm.
1
7. Luas tulangan tekan yang terpasang yaitu = . π . d2
4
1
= .3,14 . 252
4
= 490,625 mm2
Jadi, As = 2 D25 > 2 (490,625)
As = 981,25 mm2
8. Lebar balok yaitu 200 mm
9. Tinggi balok yaitu 450 mm
10. Jika mutu beton yang digunakan 25 MPa, maka β1 = 0,85
11. Jika mutu beton yang digunakan 32 MPa, maka β1
' 0,05
β1 = 0,85−(f c −30)
7
0,05
= 0,85−(32−30)
7
= 0,84
12. Jika mutu beton yang digunakan 56 MPa, maka β1 = 0,65

Penampang balanced
Tulangan tarik mulai leleh tepat pada saat beton mencapai regangan batas dan akan
hancur karena tekan. Pada awal terjadinya keruntuhan, regangan tekan yang diijinkan
pada saat serat tepi yang tertekan adalah 0,003 sedangkan regangan baja sama
dengan regangan lelehnya yaitu εy = fy / Ec.
Penampang over-reinforced
Keruntuhan ditandai dengan hancurnya beton yang tertekan. Pada awal keruntuhan,
regangan baja εs yang terjadi masih lebih kecil daripada regangan lelehnya εy. Dengan
demikian tegangan baja fs juga lebih kecil daripada tegangan lelehnya fy. Kondisi ini
terjadi apabila tulangan yang digunakan lebih banyak daripada yang diperlukan dalam
keadaan balanced.
Penampang under-reinforced
Keruntuhan ditandai dengan terjadinya leleh pada tulangan baja. Kondisi penampang
yang demikian dapat terjadi apabila tulangan tarik yang dipakai pada balok kurang dari
yang diperlukan untuk kondisi balanced.

Anda mungkin juga menyukai