Anda di halaman 1dari 10

TUGAS METODE PENELITIAN KOMUNIKASI

Nama : Fian Ramadhan


NPM : 20080018021

Program Studi Magister Komunikasi


Universitas Islam Bandung
METODE PENELITIAN

1. Pendekatan dan Paradigma Penelitian


Pendekatan penelitian yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif
yaitu penelitian yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Peneliti ingin
mengetahui bentuk janji bayar para debitur secara lebih mendalam melalui pemahaman dan
pengalaman petugas AO PPK di bank bjb. Khususnya untuk mendeskripsikan pengetahuan,
pemahaman dan pengalaman AO PPK mengenai bentuk janji bayar debitur yang ditepati dan
yang tidak ditepati.

2. Subjek-Objek,Wilayah Penelitian dan SUmber Data


a. Subjek Penelitian
Pada penelitian ini peneliti mewawancarai AO PPK bank bjb segmen kredit
Komersial yang telah melakukan lelang hak tanggungan pada periode tahun 2018.
Informan yang peneliti wawancarai terbagi dua yaitu informan utama dan informan
pendukung. Informan utama ada tiga orang yaitu bapak Nelson Samosir (Pemimpin
Divisi PPK), Bapak Topan Nurahman (Pemimpin Grup Penyelesaian I Divisi PPK) dan
Bapak Yusuf (Pemimpin Grup Lelang Divisi PPK). Informan Pendukung adalah AO PPK
dan Debitur komersial bermasalah yang akan dilakukan lelang pada bulan Desember
2018.
Objek Penelitian yang akan dijadikan sumber penelitian adalah Janji Bayar
menghadapi Lelang Hak Tanggungan.

b. Wilayah penelitian
Wilayah penelitian bertempat di bank bjb Divisi PPK di jalan Kejaksaan No 4-6 Kota
Bandung Jawa Barat.
c. Sumber data
Sumber data adalah hasil laporan dari AO PPK di cabang masing-masing, PPK Wilayah
dan Divisi PPK. Selain hasil laporan, penulis juga akan melakukan wawancara dan
observasi terhadap kejadian dilapangan yang terjadi selama periode lelang setelah
muncul ketetapan lelang hak tanggungan dari KPKNL.

Metode Pengumpulan Data


a. Tahap persiapan

Pengumpulan data dimulai setelah peneliti menyelesaikan ujian proposal dan

diperbolehkan melakukan pengambilan data di lapangan.

b. Tahap pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan peneliti melakukan kontrak waktu dan tempat wawancara

kepada partisipan. Waktu wawancara antara pukul 17.00 – 18.00. Tempat wawancara

disesuaikan dengan permintaan partisipan.

Peneliti datang sesuai dengan waktu dan tempat yang telah disepakati sebelumnya

dengan partisipan. Peneliti membawa instrumen penunjang yang meliputi lembar

persetujuan, buku, catatan, bolpoint, pedoman pertanyaan, voice recorder dan video

kamera untuk mendokumentasikan gambar pada saat wawancara. Alat perekam

diperiksa fungsinya dengan baik.

Sebelum peneliti melakukan wawancara partisipan memberikan persetujuan yang

sebelumnya diberikan penjelasan mengenai tujuan penelitian dan teknik pelaksanaan

wawancara. Wawancara dimulai dengan mengucapkan salam. Peneliti melakukan

wawancara secara mendalam (indepth interview) semiterstruktur menggunakan


pedoman pertanyaan yang berisi garis besar pertanyaan yang diajukan kepada

partisipan.

Pertanyaan wawancara dikembangkan dari jawaban partisipan tetapi tidak keluar

dari pedoman yang telah dibuat. Partisipan diberikan kebebasan untuk memberikan

informasi selengkapnya dan seluas mungkin. Sehingga pertanyaan dan hasil wawancara

yang diperoleh bervarisasi untuk setiap partisipan.

Setelah dilakukan wawancara selanjutnya peneliti melakukan triangulasi waktu

melalui observasi partisipan dimana peneliti ikut berdinas di bagian di hari lain saat

partisipan bertugas untuk melihat pengisian formulir survey. Peneliti melakukan

triangulasi teknik yaitu setelah wawancara peneliti melakukan observasi ke lapangan

dan pengecekan dokumentasi dari formulir survey yang diisi partisipan dengan surat

pernyataan yang telah dibuat nya.

Setelah peneliti mendapatkan data melalui wawancara dan observasi dilapangan

dilakukan analisis sementara. Temuan data negatif dilakukan validasi melalui

triangulasi sumber kepada Manajer Komersial

c. Tahap terminasi

Tahap akhir dari pengumpulan data dengan melakukan validasi terhadap data

yang telah ditemukan kepada partisipan. Peneliti memperlihatkan hasil transkip

wawancara dan interpretasi peneliti kepada partisipan. Partisipan mengatakan apa yang

ditulis peneliti telah sesuai dengan apa yang dimaksud oleh partisipan dan dilakukan

terminasi dan ucapan terimakasih telah bersedia berpartisipasi dalam penelitian dan

menyampaikan bahwa proses penelitian telah selesai.


Metode Analisis Data
Teknik analisa yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan metode

content analysis. Langkah dalam melakukan content analysis adalah:

1. Membuat Transkrip Data

Data yang terekam dalam voice recorder, handycam, catatan lapangan (field

note) atau dokumentasi lainnya kemudian di transkrip menjadi sebuah teks narasi

berisi pernyataan partisipan atau catatan hasil observasi.

2. Menentukan Meaning Unit

Peneliti melakukan analisis isi dengan menentukan meaning unit yaitu kata,

kalimat atau paragraph yang saling berhubungan melalui isinya dan membentuk

suatu makna. Tidak seluruh pernyataan partisipan yang telah dibuat dalam transkrip

mengandung makna sesuai dengan tujuan penelitian. Sehingga harus dipilih beberapa

kata, kalimat atau paragraf yang mengandung makna dari keseluruhan transkrip. Data

yang tidak relevan dapat dihilangkan tanpa mengurangi makna dari data secara

keseluruhan.

3. Meringkas dan mengorganisir data

Peneliti melakukan pengaturan dan pengelompokan data yang mengandung

makna (meaning unit) sesuai dengan topik atau pertanyaan yang akan diajukan agar

mempermudah peneliti dalam menganalisis data.


4. Melakukan Abstraksi Data

Peneliti mengelompokan data yang memiliki makna yang sama kemudian

membuat label terhadap data tersebut karena pada tahap ini peneliti membuat makna

atau mengartikan data sesuai dengan isi data tersebut. Peneliti membuat label

terhadap suatu unit data, mengelompokan label yang serupa menjadi suatu kategori

tertentu serta membuat suatu tema dari beberapa kategori yang saling berhubungan.

Abstraksi data dibagi menjadi 3 tahap yaitu:

a. Koding

Peneliti membuat label dari data yang memiliki makna tertentu yang

disebut juga substantive coding.

b. Membuat Kategori

Setelah membuat label data (koding), peneliti kemudian membuat kategori

dari beberapa label. Beberapa kode yang sama dikelompokan menjadi suatu

kategori, sedangkan beberapa kode lainnya membentuk kategori yang lain pula.

c. Menyusun tema

Peneliti menyusun tema dari beberapa kategori-kategori dalam kelompok

yang sama. Tema yang didapatkan ada 5 (lima) yaitu Penegasan, Arahan,

Keterikatan, Pernyataan dan Deklarasi.


5. Mengidentifikasi variabel dan hubungan antar variabel secara kualitatif

Peneliti mengelompokkan dan merumuskan tema-tema tadi menjadi variabel.

Variabel-variabel yang teridentifikasi dari kumpulan tema kemudian dilihat

kecenderungan hubungannya secara kualitatif. Pada tahap ini peneliti melakukan

verifikasi data secara keseluruhan untuk mendukung adanya hubungan sebab akibat

secara kualitatif.

6. Menarik kesimpulan

Pada tahap ini peneliti memahami kembali seluruh isi data dan

mengidentifikasi benang merah dari kumpulan kategori, tema, hubungan, antar tema

dan variabel. Agar lebih mudah dipahami peneliti menggunakan diagram tulang ikan

(fishbone). Pemahaman tentang benang merah ini akan menghasilkan suatu wawasan

baru tentang fenomena yang diteliti.

Uji Keabsahan Data


Menurut Sugiyono (2015) diperlukan teknik pemeriksaan yang didasarkan atas empat

kriteria yaitu derajat kepercayaan (credibility), keteralihan (transferability), ketergantungan

(dependability) dan kepastian (confirmability)

1. Derajat kepercayaan (credibility),

Uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil pada penelitian kualitatif

ini dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian,

triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negatif, dan menggunakan

bahan referensi.
Pada penelitian ini kredibilitas dicapai dengan melakukan validasi kembali hasil

wawancara dan catatan lapangan untuk dilihat dan dibaca partisipan apakah ada diantara

ungkapan dan pernyataan tidak sesuai dengan maksud partisipan. Partisipan juga diberi

kesempatan untuk memberi gambaran yang sebenarnya dirasakan oleh partisipan.

Peneliti juga berkonsultasi dengan pembimbing terkait hasil pengumpulan data

yang diperoleh. Prinsip ini untuk mengetahui apakah kebenaran hasil penelitian kualitatif

dapat dipercaya dalam mengungkapkan kenyataan yang sesungguhnya antara konsep

peneliti dengan konsep partisipan.

Triangulasi yang dilakukan peneliti antara lain:

a. Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber yang dilakukan peneliti yaitu :

1) Menggunakan narasumber terlatih yang mempunyai miliki pengalaman

sebagai AO PPK bank bjb.

2) Melakukan validasis kasus negatif kepada narasumber terlatih AO PPK

bank bjb dan Manager Komersial Cabang dan Pemimpin Divisi PPK.

3) Memvalidasi data dari partisipan kepada 3 (tiga) orang Manager

Komersialdi cabang yang berbeda.

4) Melakukan validasi data menggunakan dokumen antara lain laporan AO

PPK Cabang, Laporan PPK Kantor Wilayah dan Laporan Grup Supporting

Monitoring Divisi PPK.


b. Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik dilakukan dengan cara data yang diperoleh dengan

wawancara dicek dengan observasi partisipan dimana peneliti ikut berdinas.

Peneliti melakukan validasi data dari formulir surveilans yang telah diisi oleh AO

PPK.

c. Triangulasi Waktu

Peneliti melakukan pengecekan hasil wawancara dengan observasi dalam

waktu berbeda. peneliti ikut berdinas dibagian tempat partisipan bertugas di hari

lain saat partisipan bertugas. Peneliti melakukan validasi data hasil wawancara

dengan hasil bukti kunjungan dan surat pernyataan debiturnya.

2. Derajat keteralihan (transferability)

Supaya orang lain dapat memahami hasil penelitian kualitiatif sehingga ada

kemungkinan untuk menerapkan hasil penelitian tersebut, maka peneliti dalam membuat

laporannya memberikan uraian yang rinci, jelas, sistematis, dan dapat dipercaya. Dengan

demikian maka pembaca menjadi jelas atas hasil penelitian tersebut, sehingga dapat

memutuskan atau tidaknya untuk mengaplikasikan hasil penelitian tersebut ditempat lain.

3. Derajat ketergantungan (dependability)

Peneliti selalu melibatkan pembimbing selama penelitian, analisa data dan

penulisan hasil penelitian untuk menjaga dependabilitas hasil penelitian.


4. Derajat kepastian (confirmability)

Peneliti bersedia untuk mengungkap secara terbuka proses dan elemen-elemen

penelitiannya.

Anda mungkin juga menyukai