Anda di halaman 1dari 6

PENDAMPINGAN ORGANIK

DAN KADER ORGANIK DESA


INKLUSIF
TUJUAN :
1. Partisipan mampu mengindentifikasi calon kader desa inklusif berdasarkan
pemetaan aktor di wilayahnya masing-masing.
2. Partisipan dapat mengidentifikasi kebutuhan pengetahuan dan ketrampilan yang
harus dimiliki oleh kader desa inklusif dan mengidentifikasi ruang-ruang bagi
upaya peningkatan kapasitas
3. Partisipan dapat mengidentifikasi tugas-tugas sebagai kader desa inklusif baik
yang bersifat umum maupun yang spesifik pada tiga jalan pembangunan desa
Inklusif
Pengertian Kader Desa
Inklusif

Makna kata “kader” sebagaimana lazim dipahami dalam


sebuah organisasi, adalah orang yang dibentuk untuk
memegang peran penting (orang kunci) dan memiliki
komitmen dan dedikasi kuat untuk menggerakkan
organisasi mewujudkan visi misinya.
Dalam konteks Desa, Kader Desa adalah “Orang Kunci”
yang mengorganisir dan memimpin rakyat Desa bergerak
menuju pencapaian cita-cita bersama.
Kader Desa:
• terlibat aktif dalam proses belajar sosial yang
dilaksanakan oleh seluruh lapisan masyarakat Desa.
• hadir di dalam pengelolaan urusan Desa melalui
perannya
Fasilitasi Desa Inklusif
- Memerlukan pendampingan yang berasal dari masyarakat
Desa karena masyarakat Desa yang paling mengetahui
kebutuhan dan persoalan yang ada di Desa.

Pendamping organik :
- Dapat diartikan sebagai pendamping yang tumbuh dan
berkembang di Desa.
- Lahir dari proses pendidikan, interaksi, maupun berbagai
pengembangan kapasitas pengetahuan dan ketrampilan
melalui pembelajaran langsung dari beragam praktik
pembangunan Desa itu sendiri.
- Akan mengalami secara langsung proses tumbuh dan
berkembang sesuai dengan dinamika Desa.
- Berproses secara terus menerus secara alami maupun
dilakukan secara sistematis dan terstruktur.
Langkah-langkah untuk membentuk dan mengembangkan
pendamping organik di Desa :
1. Identifikasi orang-orang yang memiliki bakat untuk menjadi penggerak
pembaharuan pembangunan Desa.
2. Identifikasi kebutuhan Desa dan potensi yang dimiliki oleh para calon
pendamping organik.
3. Mahami kondisi para calon pendamping organik yang meliputi antara lain
menyangkut kebutuhan dan kepentingan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-
hari.
4. Dialog, diskusi, maupun pelatihan dalam bentuk dan suasana yang tidak
menegangkan
5. Kerjasama dengan pemerintahan Desa
6. Pendamping organik akan secara terus menerus berkembang, bisa dalam bentuk
pertemuan melalui pelatihan
DISKUSI KELOMPOK :
- Identifikasi calon kader desa inklusif berdasarkan pemetaan aktor di
wilayahnya masing-masing.

- Identifikasi kebutuhan pengetahuan dan ketrampilan yang harus


dimiliki oleh kader desa inklusif dan mengidentifikasi ruang-ruang
bagi upaya peningkatan kapasitas.

- Identifikasi tugas-tugas sebagai kader desa inklusif baik yang bersifat


umum maupun yang spesifik pada tiga jalan pembangunan desa
Inklusif dan mengetahui Langkah-langkah penguatan SDM agar
pembangunan dapat berkelanjutan.

Anda mungkin juga menyukai