Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Magang merupakan satu mata kuliah dengan bentuk kegiatan mandiri


mahasiswa yang dilaksanakan diluar lingkungan kampus untuk mendapatkan
pengalaman kerja praktis yang sesuai dengan bidang peminatannya melalui
metode observasi dan partisipasi. Kegiatan magang dilaksanakan sesuai
dengan formasi structural dan fungsional pada instansi tempat magang baik
pada lembaga pemerintah (Puskesmas, Dinas Kesehatan, Kantor Kesehatan
Pelabuhan, dll), Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) maupun perusahaan
swasta atau lembaga lain yang relevan.
Kurikulum Program Magang bagi mahasiswa FKM adalah memberi
bekal pengalaman dan keterampilan kerja praktis, penyesuaian sikap di dunia
kerja sebelum mahasiswa dilepas di dunia kerja dan sebelum mahasiswa
dilepas untuk bekerja sendiri. Fakultas Kesehatan Masyarakat melaksanakan
program Magang karena mengharapkan para lulusan mempunyai kemampuan
yang bersifat akademik dan professional.
Program Magang ini dirancang untuk meningkatkan kompetensi
mahasiswa sehingga dengan bekal yang sudah didapatkan dari para
mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat diharapkan juga menguasai teori
dan dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilannya untuk kegiatan yang
bersifat produktif dan mengabdi kepada masyarakat, bangsa dan negara.
Diberlakukannya otonomi khusus di Papua sejak tahun 2001, dalam
bidang kesehatan memberikan tantangan yang besar terutama dalam
peningkatan sumber daya manusia untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat. Papua memiliki kebutuhan yang mendesak untuk meningkatkan
kapasitasnya dalam mengentaskan masalah kesehatan tersebut, diantaranya
dibutuhkan tenaga kesehatan handal dan professional yang memahami konsep
manajemen kesehatan, serta mampu melaksanakan tugas dan fungsi sebagai
ahli kesehatan masyarakat dalam masyarakat umumnya dan sesuai
kompetensi peminatan pada khususnya.
Dalam menjawab tantangan kebutuhan akan tenaga kesehatan di Provinsi
Papua, banyak lembaga pendidikan yang telah memberikan kontribusi dalam
mencetak tenaga kesehatan. Salah satunya diantaranya adalah Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Cenderawasih yang terbentuk pada tahun
2000 dan lulusannya sudah tersebar di seluruh Provinsi Papua dan Papua
Barat.
Upaya yang ditempuh FKM Uncen untuk meningkatkan kemampuan bagi
calon tenaga kesehatan adalah dengan mewajibkan mahasiswa FKM untuk
mengikuti Magang (praktik kerja lapangan) pada berbagai institusi kesehatan
baik Pemerintah maupun Non-Pemerintah yang berkontribusi di bidang
kesehatan agar dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa
dalam bidang kesehatan masyarakat (public health). Di samping itu juga
mahasiswa dapat mengembangkan soft skill dan hard skill terutama yang
berkaitan dengan kompetensi peminatan yang telah dipelajari dalam bangku
perkuliahan.

B. Tujuan Magang

Untuk memperoleh pengalaman keterampilan, penyesuaian sikap dan


penghayatan pengetahuan di dunia kerja dalam rangka memperkaya
pengetahuan dan keterampilan di bidang ilmu kesehatan masyarakat, serta
melatih kemampuan bekerja sama dengan baik dalam satu tim sehingga
diperoleh manfaat bersama baik bagi peserta Magang maupun instansi tempat
Magang.

C. Manfaat Magang
1. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa dapat memperoleh peajaran praktis serta membandingkan
ilmu yang diperoleh dari bangku perkuliahan dengan dunia kerja yang
sesungguhnya. Dengan demikian dapat memperiapkan diri dalam
menghadapi kompetensi dunia.
2. Bagi Perguruan Tinggi
Perguruan tinggi dalam hal ini Fakultas Kesehatan Masyarakat dapat
menambah khasanah dunia kerja serta ilmu baru melalui informasi yang
diperoleh di lokasi Magang, sehingga dapat menyesuaikan kompetensi
perkuliahan sesuai dengan tuntutan dunia kerja yang pada akhirnya akan
menghasilkan lulusan yang lebih kompetitif.
3. Bagi Tempat Magang
Tempat magang diharapkan memperoleh bantuan tenaga pegawai yang
memiliki idealisme dan penuh ilmu-ilmu segar yang belum lama dipelajari
dari bangku perkuliahan.

BAB II

GAMBARAN UMUM LOKASI MAGANG

A. Lokasi Puskesmas

Puskesmas Dosay berada di Distrik Sentani Barat Kabupaten Jayapura yang


terdiri dari lima (5) desa: Maribu (5 RW); Waibron (3 RW); Dosay (3 RW);
Sabron Yaru (3 RW); Sabron Sari (1 RW), dengan jumlah penduduk 4772 jiwa, 5
Posyandu, 2 Pustu dan 1 Polindes. Jumlah kader Posyandu secara keseluruhan
yang aktif di wilayah kerja Puskesmas Dosay berjumlah 277 kader. Adapun
batas-batas wilayah kerja Puskesmas Dosay adalah:

1. Sebelah Barat : Berbatasan dengan Distrik Nimboran


2. Sebelah Utara : Berbatasan dengan Distrik Depapre
3. Sebelah Timur : Berbatasan dengan Distrik Sentani Tengah
4. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Distrik Kemtuk Gresi
Daerah wilayah kerja Puskesmas Dosay cukup bervariasi mulai dari tanah
datar, pegunungan, perbukitan, dan sungai dengan kemiringan rata-rata 10 sampai
30 derajat. Hubungan antar desa maupun kota kabupaten dapat ditempuh dengan
menggunakan transportasi roda dua maupun roda empat.

B. Cakupan Penduduk yang Dilayani

1. Data estimasi penduduk Sentani Barat

No Kampung Jumlah Penduduk

Laki-laki Perempuan Total

1. Maribu 585 532 1117

2. Waibron 495 450 945

3. Dosay 520 472 992

4. Sabron Yaru 368 353 741

5. Sabron Sari 512 465 977

Total 2500 2272 4772


2. Data estimasi penduduk berdasarkan sasaran

No Kampung Sasaran

Bumil Bulin Bayi Balita Busui Pus Buristi Neoristi Lansia

1. Sabron Sari 26 25 24 117 47 100 5 2 100

2. Sabron Yaru 16 15 15 73 29 124 3 2 62

3. Dosay 22 21 20 98 39 186 4 3 83

4. Waibron 21 20 19 93 38 159 4 3 79

5. Maribu 24 23 21 109 44 186 5 3 93

Total 109 104 99 490 197 197 15 14 399


C. Distribusi Pasien Puskesmas Dosay Tahun 2018

1. Berdasarkan Jenis Kunjungan

Jenis Kunjungan Baru


Baru 1784 Lama
(20%)

Lama7145
(80%)

Distribusi pasien Puskesmas Dosay tahun 2018 berdasarkan jenis kunjungan

yaitu sebanyak 1784 pasien baru (20%) dan 7145 pasien lama (80%).

2. Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin
106 Pasien (1%)

Laki-laki
Perempuan
Tidak Diisi

4955 Pasien 3858 Pasien


(56%) 43%
Distribusi Pasien Puskesmas Dosay pada tahun 2018 menurut jenis kelamin

yaitu sebanyak 3868 pasien laki-laki (43%), 4955 pasien perempuan (56%) dan

116 pasien (1%) tidak terdata jenis kelaminnya.

3. Berdasarkan Pekerjaan Pasien

PNS, 120, 1.36%


Pekerjaan Pasien IRT, 211,
TNI/POLRI, 2, Petani, 34, 0.39% 2.39%
Pedagang, 4,
0.02%
0.05% PNS
TNI/POLRI
Pelajar,
1238, Petani
Aparat Desa, 7, 14.04% Pedagang
0.08% Tidak Diisi, 2227,
25.25% IRT
Pensiunan, 14,
0.16% Pelajar
Wiraswasta, 4963, Wiraswasta
56.27%
Pensiunan
Aparat Desa
Tidak Diisi

Distribusi pasien Puskesmas Dosay Pada tahun 2018 menurut pekerjaan yaitu

sebanyak 120 PNS (1,36%), 2 TNI/POLRI (0,02%), 34 Petani (0,39%), 4

Pedagang (0,04%), 211 IRT (2,39%), 1238 Pelajar (14,04%), 4963 Wiraswasta

(56,27%), 14 Pensiunan (0,16%), 7 Aparat Desa (0,08%) dan tidak terdata jenis

pekerjaannya sebesar 2227 (25,25%) pasien.


D. Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang Tersedia di Puskesmas

1. Pelayanan Dalam Gedung

No Fasilitas Pelayanan Jenis Pelayanan

1. BP Umum 1. Pemeriksaan pasien


2. Penetapan diagnose
3. Koordinasi lintas program (Lab/rontgen)
4. Rujukan
2. MTBS (Manajemen 1. Pemeriksaan pasien
Terpadu Balita Sakit 2. Penetapan diagnose
3. Koordinasi lintas program (Lab/rontgen)
4. Rujukan
3. BP Gigi 1. Pemeriksaan pasien
2. Penetapan diagnose
3. Koordinasi lintas program (Lab/rontgen)
4. Rujukan
4. KIA/KB 1. Pemeriksaan Ibu Hamil
2. Pelayanan KB
3. PMTCT
4. Penetapan diagnose
5. Koordinasi lintas program (Lab/rontgen)
5. Ruang Gizi 1. Konsultasi gizi
2. Pelayanan kesehatan balita gizi buruk
3. Koordinasi lintas program (Lab/rontgen)
4. Rujukan
6. Kamar Suntik 1. Pelayanan kegawatdaruratan
2. Tindakan bedah minor
3. Rujukan
7. Ruang TB-Kusta 1. Pemeriksaan pasien
2. Penetapan diagnose
3. Koordinasi lintas program (Lab/rontgen)
4. Rujukan
8. Ruang HIV-IMS 1. Pemeriksaan pasien
2. Penetapan diagnose
3. Koordinasi lintas program (Lab/rontgen)
4. Rujukan
9. Laboratorium 1. Pemeriksaan darah dan sputum
2. Koordinasi lalulintas program
9. Laboratorium 3. Pemeriksaan darah dan sputum
4. Koordinasi lalulintas program
10. Apotik 1. Menyediakan obat bagi pasien rawat
jalan
11. Gudang Obat 1. Penyimpanan stok obat
2. Menyediakan keperluan obat bagi
pelayanan kesehatan di Pusling, Pustu,
dan Polindes
12. Ruang Sanitarian 1. Melayani konsultasi penyakit akibat
lingkungan
2. Koordinasi lintas program
3. Rujukan
13. Rujukan 1. Pembuatan surat rujukan
2. Merujuk pasien darurat ke RS dengan
ambulance
14. Ruang Imunisasi 1. Penyimpanan stok vaksin
2. Imunisai
15. Ruang SIMPUS 1. Input data pasien rawat jalan, Pusling,
Pustu, Polindes
2. Input data diagnosa pasien
3. Input data pemakaian obat dan
sebagainya.
16. Ruang Loket 1. Pelayanan pendaftaran pasien rawat
jalan
2. Pelayanan pendaftaran pembuatan surat
kesehatan

2. Pelayanan Luar Gedung

No Fasilitas Pelayanan Jenis Pelayanan

1. Puskesmas Pembantu, 1. Melayani masyarakat yang tinggal


Puskesmas Keliling jauh dari Puskesmas dan yang
dan Polindes membutuhkan pelayanan kesehatan

2. Posyandu 1. Pelayanan penimbangan bayi dan


balita
2. Pelayanan imunisasi
3. Pelayanan KIA
4. Pemberian Vitamin A dan obat cacing
5. Pemberian PMT
6. Penyuluhan
3. UKS/UKGS 1. Penjaringan anak usia sekolah
2. Promosi kesehatan
3. Pemeriksaan anak usia sekolah
4. BIAS/TT WUS 1. Melayani imunisasi usia anak sekolah
(TK, SD, SMP, dan SMA)
5. Puskesmas (PHN) 1. Pelayanan Perawatan Kesehatan
Masyarakat Resiko tinggi melalui
kunjungan rumah
6. Kunjungan Rumah ber 1. Monitoring rumah dengan anggota
PHBS/Survey PHBS keluarga per PHBS
7. Kunjungan Nifas dan 1. Peayanan perawatan ibu dan bayinya
Neonatus pasca bersalin
2. Pemantauan ibu pasca salin
8. Kesehatan Lingkungan 1. Pendataan dan pemeriksaan rumah,
TTU dan TPM
2. Pendataan dan pemeriksaan sarana air
bersih, tempat pembuangan air limbah
dan jamban keluarga
3. Kaporisasi
4. Abatisasi
5. Penyuluhan
9. VCT Mobile 1. Pelayanan pemeriksaan darah HIV dan
IMS
2. Penjaringan
3. Penyuluhan
10. Penyuluhan Individu 1. Melakukan promosi kesehatan melalui
dan Kelompok penyuluhan
E. Struktur Organisasi Puskesmas Dosay

KEPALA PUSKESMAS

MATILDA SORONTOU, S.KM, M.Kes

KEPALA TU

YOHANIS TAPPI

BENDAHARA BOK BENDAHARA BPJS BENDAHARA OPERAS

SALEPA AYOMI S.SIT NAOMI DUSAY AMD.Kep BADILA amd.Farm

KOORDINATOR UKP KOORDINATOR

dr. SARITA PARINDING DIANA R. AMIN

UNIT RAWAT UNIT PENUNJANG UNIT PENUNJANG UNIT PELAKSANA UNIT PELAK
PROG P2M & PROG KESGA
JALAN MEDIS NON MEDIS KESLING

POLI UMUM LAB LOKET PROG HIV-IMS PROG KIA


dr. SARLITA IBETH HERLIN SRI MULIANI amd.KL DIANA amd

POLI KIA/KB IMUNISASI LOGISTIK TB-KUSTA PROG GI


DIANA amd.Keb SETYONINGSIH ERNAWATI amd.Farm SETYONINGSIH WILHELMINA

POLI GIGI IMUNISASI MTBS


Drg. HADRAWATI SETYONINGSIH EVERDINA A

PROG KESLING PROG UK


SRI MULIANI amd.KL dr. SARLI

PROG PERKE
JEJARING MAKHALI S.K
PUSKESMAS

POSYANDU PUSLING POLINDES PUSTU KLINI


WILHELMINA, S.KM LINCE Amd.Kep NGATNO Amd.Kep KRISTINA YEUW MAKH
BAB III
PELAKSAAN DAN HASIL KEGIATAN MAGANG
A. Pelaksanaan Kegiatan Magang
Magang yang dilakukan mulai tanggal 6 Mei sampai dengan 29 Mei 2019 di Puskesmas
Dosay, adapun kegiatan yang dilakukan antara lain :
I. Kegiatan di Dalam Gedung
Kegiatan di dalam .Gedung yang dilakukan oleh mahasiswa Fakulねs Kesehatan
Masyarakat Peminatan Kesling selama magang di Puskesmas Dosay Distrik Sentani
Barat antara lain :

a. Klinik Sanitasi
Pasien yang konsultasi pada klinik sanitasi merupakan pasien yang
menderita penyakit berbasis lingkungan dan dirujuk oleh dokter. Diruang kesling,
saat pasien masuk ke ruangan dilakukan pendataan identitas pasien kemudian
dilakukan wawancara dengan menggunakan panduan wawancara sesuai dengan
penyakit yang diderita yang dikaitkan dengan lingkungan.
Pasien yang kami tangani adalah pasien malaria setelah pendataan identitas pasien
kemudian kami melakukan wawancara sesuai buku panduan, dan memberikan
saran pada pasien untuk rutin membersihkan Rumah dan Halaman rumuh,
memakai kelambu pada saat tidur, membersihkan perindukan nyamuk, biasakan
membuka jendela di pagi hari dan kami juga memberikan bubuk Abate serta kami
melakukan tindak lanjut untuk kunjungan rumah pasien.
Pencatatan dan pelaporan
b. Pengelolaan Limbah Medis

Teknik pengelolaan limbah medis tajam yang dilakukan di Puskesmas

Dosay adalah dengan Safety Box. Jarum langsung dimasukan ke dalam safety box

pada setiap selesai satu penyuntikan, setelah penuh maka safety box dan isinya

buang di incinerator untuk dilakukan pembakaran. Pada saat pengolahan limbah

medis petugas harus menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)

c. Pelayanan Loket

12
Pelayanan yang dilakukan di loket meliputi pendaftaran pasien,pembuatan kartu
baru,pengisian register loket,pencatatan BPJS,KIS pada format JKN,pengecekan
kembali status pasien dan memasukan kembali ke Map pasien sesuai Nomor
indeks berobat,pcngisian dan penyirnpanan kembali map pasien ke dalam loker
sesuai nomor indeksnya,

d. Laboratorium
Melakukan pengambilan darah dan pencatatan pada buku register serta
penyerahan hasil kepada pasien untuk ditidaklanjuti ke ruang Polik Umum
II. Luar Gedung

a. Pendataan Rumah Sehat

Kegiatan Rumah Sehat ini merupakan kegiatan yang paling sering

dilakukan pada siang hari setelah kegiatan dalam gedung selesai. Dimana

pendataan rumah sehat ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana kondisi rumah

dan lingkungan sekitar rumah warga yang berada dalam wilayah kerja Puskesmas

Dosay

b. Pemeriksaan Jentik Nyamuk dan Pembagian Bubuk Abate

Kegiatan Pemeriksaan Jentik dan pembagian Bubuk Abate merupakan

kegiatan yang dilakukan bersamaan dengan pendataan rumah sehat. Dimana

ketika pendataan rumah sehat selesai maka petugas meminta ijin kepada pemilik

rumah untuk memeriksa tempat-tempat penampungan air yang dimana menjadi

tempat perkembangbiakan larva.

c. Penyuluhan

Kegiatan penyuluhan ini dilakukan pada saat ada kegiatan Posyandu dan

dilakukan juga pada kegiatan posyandu lansia dan pada saat pusling (pengobatan

13
masal) yang berada dalam wilayah kerja Puskesmas Dosay dengan sasaran yaitu

ibu-ibu, Lansia dan masyarakat

d. Inspeksi Kesehatan Lingkungan TPM

Lokasi inspeksi yang berdekatan dengan Puskesmas Dosay yaitu Warung

Gado-gado dan beberapa warung makan lainnya. Dimana dari hasil inspeksi yang

didapatkan para pemilik kurang memahami tentang hygiene sanitasi warung

makan yang seharusnya.

e. Inspeksi Kesehatan Lingkungan Tempat-Tempat Umum

Kegiatan TTU ini dilakukan disekolah, asrama, panti asuhan dan panti

Kantor, Tempat ibadah, tempat rekreasi. Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui

tempat umum yang memang ada fasilitas umumnya namun perawatan yang masih

kurang.

f. Pemeriksaan Fisik DAM

Kegiatan ini dilakukan agar petugas mengetahui apakah proses

pengolahan air yang dilakukan di DAM mampu menghilangkan semua jenis

pencemar baik fisik, kimia maupun mikrobiologi yang secara garis besar proses

pengolahan air pada DAM terdiri atas penyaringan (filtrasi) dan desinfeksi.

g. Inspeksi Sanitasi PP, SGL dan Sumur Bor

Dalam inspeksi sanitasi Sarana Air Bersih ini, kegiatan dapat dilakukan

bersamaan dengan rumah sehat dan pemeriksaan jentik. Dimana jika rumah yang

didatangi menggunakan Sarana Air Bersih yang memenuhi syarat atau tidak

III. Faktor Pendukung Dan Penghambat

1. Faktor Pendukung

14
a. Formulir wawancara tersedia

b. Formulir rumah sehat tersedia

c. Formulir pemeriksaan fisik DAM tersedia

d. Formulir Sanitasi TTU tersedia

e. Formulir Sanitasi TPM tersedia

f. Formulir jentik nyamuk tersedia

g. Formulir Sarana Air Bersih tersedia

h. Terdapat obat Abate

i. Adanya transportasi untuk mendukung kegiatan lapangan

2. Faktor penghambat

a. Kurang kerjasama antar lintas program

b. Tidak adanya tenaga administrasi yang mengelola loket sehingga petugas

sanitarian harus merangkap di Ruangan Loket sehingga menghambat

kegiatan petugas sanitarian

c. Petugas tidak bekerja sesuai tupoksinya

d. Kurang kerjasama dengan lintas sektor

15
BAB IV

ANALISA & PEMBAHASAN

A. Kegiatan Dalam GedungS

e. Wawancara/ konseling

Pasien yang konsultasi pada klinik sanitasi merupakan pasien yang

menderita penyakit berbasis lingkungan dan dirujuk oleh dokter. Diruang kesling,

saat pasien masuk ke ruangan dilakukan pendataan identitas pasien kemudian

dilakukan wawancara dengan menggunakan panduan wawancara sesuai dengan

penyakit yang diderita yang dikaitkan dengan lingkungan.

f. Pencatatan dan pelaporan

Pada saat pelaksanaan magang yang dilakukan mulai tanggal 6 Mei

sampai dengan 29 Mei 2019 didapatkan pasien 2 orang. Hal ini sesuai dengan

pasien yang dirujuk oleh dokter pada ruang kesling, pasien yang dirujuk adalah

pasien Malaria

g. Pengelolaan Limbah Medis

Teknik pengelolaan limbah medis tajam yang dilakukan di Puskesmas

Dosay adalah dengan Safety Box. Jarum langsung dimasukan ke dalam safety box

pada setiap selesai satu penyuntikan, setelah penuh maka safety box dan isinya

buang di incinerator untuk dilakukan pembakaran. Pada saat pengolahan limbah

medis petugas harus menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)

B. Kegiatan Luar Gedung

1. Pendataan Rumah Sehat

16
Kegiatan Rumah Sehat ini merupakan kegiatan yang paling sering

dilakukan pada siang hari setelah kegiatan dalam gedung selesai. Dimana

pendataan rumah sehat ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana kondisi rumah

dan lingkungan sekitar rumah warga yang berada dalam wilayah kerja Puskesmas

Dosay

2. Pemeriksaan Jentik Nyamuk dan Pembagian Bubuk Abate

Kegiatan Pemeriksaan Jentik dan pembagian Bubuk Abate merupakan

kegiatan yang dilakukan bersamaan dengan pendataan rumah sehat. Dimana

ketika pendataan rumah sehat selesai maka petugas meminta ijin kepada pemilik

rumah untuk memeriksa tempat-tempat penampungan air yang dimana menjadi

tempat perkembangbiakan larva.

3. Penyuluhan

Kegiatan penyuluhan ini dilakukan pada saat ada kegiatan Posyandu dan

dilakukan juga pada kegiatan posyandu lansia dan pada saat pusling (pengobatan

masal) yang berada dalam wilayah kerja Puskesmas Dosay dengan sasaran yaitu

ibu-ibu, Lansia dan masyarakat

4. Inspeksi Sanitasi TPM

Lokasi inspeksi yang berdekatan dengan Puskesmas Dosay yaitu Warung

Gado-gado dan beberapa warung makan lainnya. Dimana dari hasil inspeksi yang

didapatkan para pemilik kurang memahami tentang hygiene sanitasi warung

makan yang seharusnya.

5. Inspeksi Sanitasi Tempat-Tempat Umum

17
Kegiatan TTU ini dilakukan disekolah, asrama, panti asuhan dan panti

Kantor, Tempat ibadah, tempat rekreasi, Saryankes . Kegiatan ini dilakukan untuk

mengetahui tempat umum yang memang ada fasilitas umumnya namun perawatan

yang masih kurang.

6. Pemeriksaan Fisik DAM

Kegiatan ini dilakukan agar petugas mengetahui apakah proses

pengolahan air yang dilakukan di DAM mampu menghilangkan semua jenis

pencemaran baik fisik, kimia maupun mikrobiologi yang secara garis besar proses

pengolahan air pada DAM terdiri atas penyaringan (filtrasi) dan desinfeksi.

7. Inspeksi Sanitasi Sumur Bor / Pompa

Dalam inspeksi sanitasi sumur ini, kegiatan dapat dilakukan bersamaan

dengan rumah sehat dan pemeriksaan jentik. Dimana jika rumah yang didatangi

menggunakan sumur bor/pompa tersebut.

C. Faktor Pendukung Dan Penghambat

1. Faktor Pendukung

a. Formulir wawancara tersedia

b. Formulir rumah sehat tersedia

c. Formulir pemeriksaan fisik DAM tersedia

d. Formulir Sanitasi TTU tersedia

e. Formulir Sanitasi TPM tersedia

f. Formulir jentik nyamuk tersedia

g. Formulir sumur bor tersedia

h. Terdapat obat Abate untuk pasien malaria

18
i. Adanya transportasi untuk mendukung kegiatan lapangan

2. Faktor penghambat

a. Kurang kerjasama antar lintas program

b. Tidak adanya tenaga administrasi yang mengelola loket sehingga petugas

sanitarian harus merangkap di Ruangan Loket sehingga menghambat kegiatan

petugas sanitarian

c. Petugas tidak bekerja sesuai tupoksinya

d. Kurang kerjasama dengan lintas sektor

19
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

1. Pada kegiatan Praktek Kerja Lapangan di Puskesmas Dosay dapat disimpulkan bahwa

kehadiran mahasiswa/I diterima dengan baik oleh kepala Puskesmas dan Penanggung

jawab Kesling maupun staf lain sehingga praktek dapat berjalan dengan baik.

2. Mahasiswa mampu memahami dan melaksanakan tugas dan fungsi pada Unit Kesehatan

Lingkungan / bagian sanitasi serta unit-unit yang ada di Puskesmas Dosay

3. Mahasiswa mampu melakukan kegiatan baik dalam gedung maupun diluar gedung

B. SARAN

1. Bagi Puskesmas

2. Bagi Mahasiswa

20
LAMPIRAN

Pengawasan TPM

Pengawasan Depot Air Minum

21
Survey Jentik Dan Pembagian Abate

22
23

Anda mungkin juga menyukai