Kata kunci:
Relevansi, Ronald Dworkin's
Teori, Keadilan Agraria
I. Pendahuluan
Salah satu tujuan negara Indonesia adalah untuk memajukan kesejahteraan
masyarakat. Untuk mewujudkan tujuan tersebut sumber daya alam harus
dikendalikan oleh negara sebagai organisasi publik untuk meningkatkan kesejahteraan
rakyat yang disebut hak kontrol negara. Kata "hak" menunjukkan kewenangan yang
dimiliki oleh negara untuk mengatur dan mendistribusikan manfaat sumber daya
alam kepada masyarakat. (Julius Sembiring, 2016: 119). Hal ini disebabkan oleh
hubungan antar negara, warga negara sumber daya alam merupakan hal utama yang
tidak hanya menjadi dasar berdirinya negara Indonesia tetapi juga menentukan
eksistensi negara ini di masa depan dan mempengaruhi kesejahteraan masyarakat.
Oleh karena itu, pelaksanaan hak negara untuk mengendalikan harus dilakukan
berdasarkan keadilan sosial. (Nurma, 2016). Keadilan sosial memiliki dua dimensi,
yaitu dimensi material, di mana kondisi di mana semua orang mendapatkan manfaat
dan kebutuhan mereka terpenuhi untuk sumber daya alam. Selain itu, ada juga
dimensi immaterial yang merupakan kondisi di mana preferensi masyarakat
terpenuhi. Kombinasi material dan dimensi immaterial akan menciptakan
kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan kenyataan, kesejahteraan masyarakat dalam
konteks pengelolaan atau pemerataan sumber daya alam belum tercipta
(Suradi, 2007:5). Salah satu penyebabnya adalah ketidakadilan agraria yang terbukti
dari polarisasi kepemilikan sumber daya alam dalam satu orang atau badan usaha,
pengambilan alih hak masyarakat atas sumber daya alam, peran dan kehendak
masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam termasuk tanah. Berbagai kondisi
ini menyebabkan ketidakseimbangan dalam penguasaan pemanfaatan sumber daya
alam di masyarakat. Berdasarkan penelitian Badan Penelitian dan Pengembangan
Pertanian Bogor, jumlah petani yang tidak memiliki lahan terus meningkat dari tahun
ke tahun baik di Jawa maupun di Jawa.
IV. Kesimpulan
Dalam uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa: pertama, pembacaan moral yang
diajukan oleh Dworkin sangat relevan dalam menciptakan keadilan agraria di
Indonesia karena mendorong interpretasi teks hukum berdasarkan nilai keadilan.
Dalam konteks agraria, penting untuk melindungi hak-hak rakyat di tengah politik
hukum agraria Indonesia yang bersifat kapitalis-liberal yang tidak hanya tidak adil
tetapi juga menyebabkan kemiskinan di masyarakat dan memicu konflik agraria.
Kedua, teori keadilan Ronald Dworkin juga relevan dalam menciptakan keadilan
agraria karena (1) menekankan pentingnya partisipasi publik dalam membangun
keadilan; (2) menghormati keragaman budaya masyarakat; dan (3) memperhatikan
orang-orang yang kurang beruntung.
Penulis menyarankan pemerintah untuk membuat kebijakan agraria harus
membuka partisipasi publik dan juga memperhatikan orang-orang yang kurang
Yustisia Volume 8 Nomor 3 (September-Desember 2019) Relevansi Ronald Dworkin... 397
beruntung. Dalam proses penegakan hukum, penegak hukum, khususnya hakim,
harus membaca teks perundang-undangan secara moral dalam bentuk implementasi
nilai keadilan.
REFERENSI
Buku:
A Gunawan Setiardja. (1990). Dialektika Hukum dan Moral : Dalam Pembangunan
Masyarakat Indonesia. Yogyakarta - Kanisius.
Ahmad Nashih Luthfi (ed). (2012). Kebijakan, Konflik dan Perjuangan Agraria Indonesia
Awal Abad 21 : Hasil Penelitian Sistmatis STPN, 2012. Penerbit : Pusat Penelitian
dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional.
Amartya Sen. (2009). Gagasan keadilan. Massachusetts : The Belknap Press dari Harvard
University Press.
Dianto Bachriadi dan Gunawan Wiradi. (2011). Enam Dekade Ketimpangan Masalah
Penguasaan Tanah di Indonesia. Bandung - Pusat Sumber Daya Agraria (ARC),
Bina Desa, Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA).
Gunawan Setiardja. (1990). Dialektika Hukum dan Moral : Dalam Pembangunan
Masyarakat Indonesia. Yogyakarta - Kanisius.
Jennifer percaya. (1987) Prinsip Moral dan Nilai-Nilai Sosial London : Routledge dan
Kegan Paul.
Jimly Ashshiddiqie. (2018). Konstitusi Keadilan Sosial : Serial Gagasan Konstitusional
Negara Kesejahteraan Sosial Indonesia. Jakarta - Kompas.
Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi. Aktualisasi Masyarakat
Hukum Adat : Perspektif Hukum dan Keadilan Terkait dengan Status Masyarakat
Hukum Adat dan Hak-Hak Konstitusionalnya. Pusat Penelitian dan Pengkajian
Perkara, Pengelolaan Teknologi Informasi dan Komunikasi Kepaniteraan dan
Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi RI
Menski, Werner. Hukum Komparatif dalam Konteks Global: Sistem Hukum Asia dan Afrika,
Edisi Kedua. Inggris :Cambridge University Press.
Peter Cane. (2002) Tanggung Jawab Dalam Hukum dan Moralitas. Oxford : Portland
Oregon.
Rasuanto, Bur. (2005). Keadilan Sosial : Pandangan Deontologis Rawls Dan Habermas (Dua
Teori Filsafat Politik Modern). Jakarta : Penerbit P.T. Gramedia Pustaka Utama.
Ronald Dworkin. (1985) Masalah Prinsip. Cambridge : Harvard University Press.
---------------------. (1986) Kekaisaran Hukum. Cambridge: Pers Belknap.
---------------------. (2000) Kebajikan Berdaulat: Teori dan Praktek Kesetaraan. Pers
Universitas Harvard.
---------------------. Hukum Kebebasan: Pembacaan Moral Konstitusi Amerika. London:
Oxford University Press.
---------------------. (2011) Keadilan untuk Landak. Cambridge: Pers Belknap.
Jurnal:
Bambang Winarso. Dinamika Pola Penguasaan Lahan Sawah di Wilayah Pedesaan di
Indonesia. Jurnal Penelitian Pertanian Terapan, Volume 12, Nomor 3, 2017.
Emilianus Yakob Sese Tolo. "Akumulasi Melalu Perampasan dan Kemiskinan di
Flores." Masyarakat: Jurnal Sosiologi, Volume 21, Nomor 2, 2016.
Fatimah. Reforma Agraria Dalam Konteks Peningkatan Akses Kaum Tani Miskin
Terhadap Penguasaan Tanah di Indonesia. Jurnal Hukum Samudera Keadilan, Vol.
10, No. 2 Juli-Desember 2015.
Husen Alting. Konflik Penguasaan Tanah di Maluku Utara : Rakyat Versus Penguasa
dan Pengusaha. Jurnal Dinamika Hukum Volume 13, Nomor 2 Mei 2013.
Jerzy Wroblewski. penalaran hukum dalam interpretasi hukum. Logique et Analyse,
Nouvelle Série, Volume 12, Number 45, Maret 1969.
Julius Sembiring. Hak Menguasai Negara Atas Sumber Daya Agraria. Bhumi Volume 2
Nomor 2 November 2016.
Lilis Mulyani. Pengelolaan Sumber Daya Alam Di Mata Mahkamah Konstitusi :
Analitis Kritis Atas Putusan Mahkamah Konstitusi tentang Sumber Daya Alam.
Jurnal Masyarakat &Budaya, Volume 10 No. 2 Tahun 2008.
M. Yazid Fathoni. Konsep keadilan dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya
alam menurut undang-undang pokok Agraria Tahun 1960. Jurnal IUS, Vol. 1
Nomor 1, April 2013.
Manko, R. T. Ideologi dan Interpretasi Hukum: Beberapa Pertimbangan Teoritis. Dalam
Nilai Konstitusional dalam Ruang Hukum Kontemporer,Volume I, 2016.
Michael Kirby. Interpretasi Hukum: Arti Makna. Tinjauan Hukum Universitas
Melbourne, Volume 35.
Muhammad Ilham Arisaputra. Access Reform Dalam Kerangka Reforma Agraria Untuk
Mewujudkan Keadilan Sosial. Perspektif, Vol. XXI No. 2 Tahun 2016 Edisi Mei.
Nurma Khusna Khanifa. Konstitusi Agraria Upaya Reforma Agraria Melalui Program
Yustisia Volume 8 Nomor 3 (September-Desember 2019) Relevansi Ronald Dworkin... 399
LARASITA Pensertifikatan Hak Milik Atas Tanah. Syariati, Jilid II No. 2, November
2016
O.K. Saidin. Nasionalisasi Perusahaan-Perusahaan Milik Belanda Atas Tanah Konsesi
Kesultanan Deli (Studi Awal Hilangnya Hak-Hak Atas Sumber Daya Alam
Masyarakat Adat). Yustisia, Volume 4. No. 1, Januari – April 2015.
Peter A. Corning. The Fair Society: Saatnya Menulis Ulang Kontrak Sosial Seattle
Journal for Social Justice, Vol. 11, Edisi I, 2012.
Radbruch, Gustav. Statutory Lawlessness and Supra-Statutory Law (1946),
diterjemahkan oleh Bonnie Litschewski Paulson dan Stanley L. Paulson. Oxford
Journal of Legal Studies, Vol. 26, No. 1 (2006).
Sukirno. Kebijakan Afirmatif Pengakuan dan Perlindungan Hak-Hak Masyarakat
Hukum Adat. Jurnal Masalah-Masalah Hukum Jilid 44 No. 3, Juli 2015.
Suradi. Pembangunan Manusia, Kemiskinan dan Kesejahteraan Sosial : Kajian Tentang
Kebijakan Pembangunan Kesejahteraan Sosial di Nusa Tenggara Barat. Jurnal
Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial, Vol. 12, No. 03, 2007.
Vel, J.A.C. & Makambombu, S., (2010) 'Akses ke Keadilan Agraria di Sumba, Indonesia
Timur', Hukum, Keadilan Sosial &Global Development Journal (LGD), Vol.1, 2010.
William N Eskridge. Nilai-nilai Publik dalam Interpretasi Hukum. Tinjauan Hukum
Universitas Pennsylvania, Vol. 137, No. 4, April 1989.
Yance Arizona. Perkembangan Konstitusionalitas Penguasaan Negara Atas Sumber
Daya Alam Dalam Putusan Mahkamah Konstitusi. Jurnal Konstitusi, Vol. 8, No. 3,
Juni 2011.
Yanis Maladi. Dominasi Negara Sebagai Sumber Konflik Agraria di Indonesia. Jurnal
Masalah-Masalah Hukum, Jilid 41, No. 3, Juli 2012.
Situs Web