Anda di halaman 1dari 35

PEMAHAMAN BACAAN

Bacalah teks berikut untuk menjawab soal nomor 1 sampai 7.

[...]

Plastik memiliki beragam manfaat, tetapi bisa menjadi masalah ketika masyarakat tidak bijak
dalam mengenakan maupun mengelolanya. Menilik ke belakang, pada 1950, Our World in Data
menyebut produksi plastik di seluruh dunia hanya 2 juta ton per tahun. World Economic Forum
(WEF) kemudian memprediksi bahwa pada 2050, angka tersebut akan [...] hingga 562 kali lipat
alias mencapai 1.124 juta ton.

Jika tak dikelola serius, pencemaran sampah plastik tidak hanya merusak lingkungan secara
sistematis, tetapi juga memicu timbulnya berbagai penyakit kronis pada manusia serta
membunuh hewan-hewan laut yang tak sengaja terjerat maupun mengkonsumsi sampah tak
terurai itu. Sebuah penelitian yang dilakukan pada 2014 lalu menyebutkan, dari setiap tiga ekor
ikan di lautan, sering kali ada satu ikan yang mengandung sampah plastik di dalamnya. Catatan
tersebut bertambah mengerikan mengingat sebagaimana diberitakan Nationalgeographic,
“teror” sampah plastik sudah sampai pada kedalaman 10.994 meter Palung Mariana, palung
paling dalam di muka bumi.

Ancaman sampah plastik telah mendorong beragam gerakan yang menyerukan gaya hidup
bebas plastik hingga munculnya produk-produk lokal ramah lingkungan, seperti sedotan
stainless dan alat makan bambu. Beberapa daerah—antara lain Bali, Bogor, Jambi, dan
Balikpapan—bahkan telah menerapkan aturan penggunaan kantong plastik. Namun, upaya […]
tersebut masih belum cukup, dibutuhkan upaya kolektif dari seluruh pemangku kepentingan
untuk bisa bersama-sama mencari solusi atas permasalahan itu.

Setiap orang memang seharusnya bertanggung jawab terhadap permasalahan yang ada. Akan
tetapi, jika mau berbicara mengenai solusi paling efektif, ada satu hal yang tidak boleh
ditanggalkan. Sebagaimana dinyatakan oleh Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (Adupi),
pengelolaan limbah merupakan solusi paling efektif dalam penanganan sampah plastik. Salah
satunya [...] daur ulang sampah plastik menjadi produk baru yang bernilai tambah tinggi. Perlu
diketahui, saat ini ada sekitar 3,7 juta orang di 25 provinsi yang bergantung pada sampah
plastik dan sampah daur ulang lain untuk mencari nafkah. Jadi, selain membantu mengatasi
permasalahan menggunungnya sampah plastik di Indonesia, daur ulang juga memiliki nilai
ekonomi tersendiri.

(Sumber: diadaptasi dari tirto.id/di-masa-depan-plastik-tidak-lagi-dibuang-egdU)

Subtopik: Pemahaman Isi Bacaan

1. Judul yang paling tepat untuk melengkapi bacaan di atas adalah ....
A. Dampak Negatif Sampah Plastik bagi Lingkungan
B. Peningkatan Jumlah Sampah Plastik dari Tahun ke Tahun
C. Upaya Paling Efektif Menangani Sampah Plastik
D. Masalah Sampah Plastik di Berbagai Negara
E. Teror Sampah Plastik terhadap Kelestarian Biota Laut

Jawaban: C

Pembahasan: Judul merupakan kepala karangan yang diletakkan pada bagian paling atas
sebuah teks. Sebuah judul yang baik harus mampu menggambarkan keseluruhan isi teks. Teks
di atas membahas upaya yang dilakukan untuk menangani sampah plastik yang membawa
dampak negatif terhadap lingkungan (dampak negatif sampah plastik disebutkan pada paragraf
pertama dan kedua). Pada paragraf terakhir dalam teks disebutkan upaya paling efektif untuk
menangani masalah tersebut. Oleh karena itu, judul yang paling tepat untuk melengkapi teks di
atas adalah “Upaya Paling Efektif Menangani Sampah Plastik”. Dengan demikian, jawaban yang
tepat adalah C.

Subtopik: Penalaran Kebahasaan

1. Kata berimbuhan yang salah digunakan pada paragraf pertama adalah ....
A. mengenakan
B. menilik
C. menyebut
D. memprediksi
E. mencapai

Jawaban: A

Pembahasan: Kata berimbuhan merupakan kata dasar yang mendapat imbuhan (afiks). Dalam
bahasa Indonesia, terdapat empat jenis imbuhan, yaitu prefiks (imbuhan yang terletak pada
awal kata), sufiks (imbuhan yang terletak pada akhir kata), konfiks (imbuhan yang terletak pada
awal dan akhir kata), dan infiks (imbuhan yang terletak pada tengah kata).

Secara penulisan, tidak terdapat kesalahan kata berimbuhan dalam paragraf pertama teks di
atas. Namun, kata berimbuhan mengenakan tidak cocok digunakan dalam kalimat pertama
paragraf tersebut. Dalam KBBI, mengenakan memiliki lima arti, yaitu:

 memakai (pakaian, topi, dan sebagainya),


 menggunakan (tipu muslihat, teori, guna-guna, dan sebagainya),
 menipu; memperdayakan,
 menjalankan atau melaksanakan (aturan, pajak, denda, dan sebagainya), dan
 mengarahkan (bidikan, tembakan) pada sasaran.

Kelima arti tersebut tidak sesuai dengan konteks kalimat pertama, yaitu “Plastik memiliki
beragam manfaat, tetapi bisa menjadi masalah ketika masyarakat tidak bijak dalam
mengenakan maupun mengelolanya.” Hal yang dibicaraka dalam kalimat tersebut adalah suatu
benda, yaitu plastik. Jadi, kata mengenakan seharusnya diganti dengan kata menggunakan yang
berarti ‘memakai (alat, perkakas); mengambil manfaatnya; melakukan sesuatu dengan’.
Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah A.

Subtopik: Penalaran Kebahasaan

1. Kata berimbuhan yang salah digunakan pada paragraf kedua adalah ....
A. membunuh
B. mengkonsumsi
C. sering kali
D. bertambah
E. kedalaman

Jawaban: B

Pembahasan: Kata berimbuhan merupakan kata dasar yang mendapat imbuhan (afiks).
Pembentukan kata berimbuhan untuk lima kata di atas adalah sebagai berikut.

 me- + bunuh -> membunuh


 me-+ konsumsi -> mengonsumsi

Pilihan jawaban B salah karena sesuai aturan pembentukan kata bahasa Indonesia, setiap kata
yang diawali huruf K, T, S, dan P dan huruf keduanya berupa huruf vokal (a, e, i, o, dan, u), huruf
K, T, S, dan P tersebut akan lesap jika digabungkan dengan imbuhan me- dan pe-.

 Kata sering kali ditulis benar. Namun, sering kali bukan kata berimbuhan, melainkan
sebuah kata tersendiri yang berasal dari kata sering.
 ber- + tambah -> bertambah
 ke-an + dalam -> kedalaman

Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah B.

Subtopik: Pemahaman Isi Bacaan

1. Kata yang paling tepat untuk melengkapi titik-titik pada kalimat ketiga paragraf pertama
adalah ....
A. menumpuk
B. menyusun
C. membumbung
D. membengkak
E. menambun

Jawaban: D

Pembahasan: Untuk melengkapi kata pada kalimat yang rumpang, kita harus memperhatikan
isi atau konteks kalimat tersebut. Kalimat ketiga pada paragraf pertama berbunyi “World
Economic Forum (WEF) kemudian memprediksi bahwa pada 2050, angka tersebut akan [...]
hingga 562 kali lipat alias mencapai 1.124 juta ton.” Titik-titik pada kalimat tersebut dapat diisi
dengan kata membengkak. Dalam KBBI, kata membengkak memiliki dua arti, yaitu

 menjadi bengkak,
 bertambah besar atau banyak (tentang biaya, anggaran, dan sebainya).

Makna yang sesuai dengan kalimat ketiga adalah makna kedua. Sementara itu, pilihan jawaban
A, B, C, dan E salah karena alasan berikut.

 Kata menumpuk memiliki arti (1) menaruh bersun-sunsun, menimbun-nimbun,


melonggokkan, (2) mengumpulkan banyak-banyak, menimbun-nimbun (barang
dagangan dan sebagainya), dan (3) mengumpul. Ketiga arti tersebut tidak ada yang
sesuai dengan konteks kalimat.
 Kata menyusun berarti (1) mengatur dengan menumpuk secara tindih-menindih, (2)
mengatur secara baik, (3) menempatkan secara beraturan, (4) membentuk pengurus
(panitia dan sebagainya), (5) merencanakan, dan (6) mengarang buku (kamus,
ensiklopedia, dan sebagainya). Keenam arti tersebut tidak ada yang sesuai dengan
konteks kalimat.
 Kata membumbung tidak terdapat dalam KBBI. Kata yang benar adalah membubung
yang berarti (1) naik, menaik, (2) mengepul ke atas (tentang asap dan sebagainya), (3)
makin mahal (tentang harga), dan (5) makin tinggi (tentang cita-cita).
 Kata menambun memiliki arti yang serupa dengan menumpuk. Arti kata menambun
tidak sesuai dengan konteks kalimat.

Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah D.

Subtopik: Pemahaman Isi Bacaan

1. Kata yang paling tepat untuk melengkapi titik-titik pada kalimat ketiga paragraf ketiga
adalah ....
A. masif
B. massif
C. serentak
D. serempak
E. simultan

Jawaban: A

Pembahasan: Untuk melengkapi kata pada kalimat yang rumpang, kita harus memperhatikan
isi atau konteks kalimat tersebut. Kata ketiga paragraf ketiga berbunyi “Namun, upaya […]
tersebut masih belum cukup, dibutuhkan upaya kolektif dari seluruh pemangku kepentingan
untuk bisa bersama-sama mencari solusi atas permasalahan itu.” Kata yang tepat untuk
melengkapi paragraf tersebut adalah masif. Dalam KBBI, kata masif berarti

 utuh dan padat, di dalamnya tidak berongga (tentang batu dan sebagainya),
 kuat; kukuh, dan
 murni (tentang logam mulia).

Pilihan jawaban B, C, D, dan E salah karena alasan berikut.

 Kata massif merupakan bentuk tidak baku dari kata masif.


 Kata serentak dan serempak memiliki arti yang sama, yaitu ‘bersama-sama melakukan
sesuatu’. Arti tersebut tidak sesuai dengan konteks kalimat. Dalam kalimat, tidak
dijelaskan bahwa aksi dilakukan secara bersama-sama oleh semua pihak. Selain itu,
terdapat klausa dibutuhkan upaya kolektif dari seluruh pemangku kepentingan untuk
bisa bersama-sama mencari solusi atas permasalahan itu yang menunjukkan bahwa
usaha yang disebutkan dalam klausa sebelumnya bukanlah usaha kolektif atau usaha
yang melibatkan banyak pihak.
 Kata simultan berarti ‘terjadi atau berlaku pada waktu yang bersamaan; serentak’.
Makna kata tersebut tidak sesuai dengan konteks atau isi kalimat.

Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah A.

Subtopik: Pemahaman Isi Bacaan

1. Kata yang paling tepat untuk melengkapi titik-titik pada kalimat keempat paragraf
keempat adalah ....
A. yaitu
B. yakni
C. misalnya
D. seperti
E. adalah

Jawaban: E

Pembahasan: Kalimat keempat paragraf keempat berbunyi “Salah satunya [...] daur ulang
sampah plastik menjadi produk baru yang bernilai tambah tinggi.” Kata yang tepat untuk
melengkapi titik-titik pada kalimat tersebut adalah adalah. Sesuai KBBI, kata adalah merupakan
kata kerja (verba) dan memiliki arti

 identik dengan,
 sama maknanya dengan, dan
 termasuk dalam kelompok atau golongan.

Arti yang sesuai dengan konteks kalimat adalah arti yang ketiga. Sementara itu, pilihan jawaban
A, B, C, dan D tidak tepat karena alasan berikut.

 Kata yaitu dan yakni merupakan kata penghubung yang digunakan untuk memerinci
keterangan kalimat. Kedua kata tersebut tidak tepat karena dalam kalimat keempat
tidak ada hal yang diperinci, hanya terdapat satu hal yang disebutkan.
 Kata misalnya berarti ‘contohnya; umpamanya’. Kata seperti dapat berarti sama dengan
misalnya. Kedua kata tersebut tidak cocok digunakan dalam kalimat karena frasa “salah
satunya” yang terdapat dalam kalimat sudah menunjukkan contoh. Penggunaan kata
misalnya dan seperti akan membuat kalimat menjadi tidak efektif.

Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah E.

Subtopik: Penalaran Kebahasaan

1. Kata berimbuhan yang salah digunakan pada paragraf keempat adalah ....
A. bertanggung jawab
B. ditanggalkan
C. penanganan
D. bernilai
E. tersendiri

Jawaban: B

Pembahasan: Kata berimbuhan merupakan kata dasar yang mendapat imbuhan (afiks).
Pembentukan kata berimbuhan untuk lima kata di atas adalah sebagai berikut.

 ber- + tanggung jawab -> bertanggung jawab

Penulisan kata bertanggung jawab seperti pada pilihan jawaban A benar. Hal itu dikarenakan
kata tanggung jawab hanya mendapat imbuhan berupa awalan, yaitu ber-. Kata tersebut akan
ditulis serangkai jika kata tersebut mendapat imbuhan berupa awalan dan akhiran, misalnya
mempertanggungjawabkan (imbuhan: me-kan).

 di-kan + tanggal -> ditanggalkan

Penulisan kata berimbuhan tersebut benar. Namun, dari segi makna, kata tersebut tidak tepat
digunakan dalam kalimat kedua paragraf keempat. Dalam KBBI, kata tanggal memiliki makna
‘terlepas (kelupas, lulus, lucut) lalu jatuh; luruh (tentang daun, kulit, ular, dan sebagainya)’.
Makna tersebut tidak sesuai dengan isi kalimat. Oleh karena itu, kata ditanggalkan seharusnya
diganti dengan ditinggalkan.

 pe-an + terangan -> penerangan


 ber- + nilai -> bernilai
 ter- + sendiri -> tersendiri

Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah B.

Bacalah soal berikut untuk menjawab soal nomor 8 sampai 14.

[...]

Berbekal data dari National Institutes of Health, data yang salah satunya menyebut skala
narsisme mahasiswa pada 2009 meningkat hingga 58% dibanding tahun 1982, kontributor Time
Joel Stein menuding generasi milenial sebagai generasi pemalas, tanpa capaian, dan enggan
bekerja keras. Menurut Stein, meski didukung ketersediaan beragam fasilitas, milenial lebih
menyukai segala hal yang instan dan tidak repot. Bahkan, di balik kenginan untuk mandiri dan
dihargai, kelompok yang lahir di rentang 1981—1994 ini masih bergantung kepada 9orangtua.

Meski demikian, riset yang dilakukan 10ManpowerGroup justru memberi gambaran


mengejutkan. Dengan bertanya kepada 19 ribu milenial dari 25 negara—termasuk 8 ribu
karyawan dan lebih dari 1.500 11manager perekrutan perusahaan—tentang apa yang diinginkan
dan bagaimana mereka memandang pekerjaan, survei tersebut malah membantah stereotip
yang ada: generasi milenial terbukti bekerja lebih keras dibandingkan generasi sebelumnya.
Dalam riset juga terungkap jika mayoritas milenial memandang bekerja sebagai proses
mengembangkan diri.

Sebenarnya wajar bila generasi milenial bekerja lebih keras, cerdas, dan praktis, mengingat
tantangan atau tuntutan hidup terus bertambah dari waktu ke waktu. Setiap tahun, misalnya,
biaya kesehatan, pendidikan, hingga tempat tinggal mengalami kenaikan cukup signifikan.
Pergumulan mempersiapkan masa depan menjadi 12makin sulit mengingat biaya hidup sehari-
hari yang tak sedikit.

Fakta itu dibenarkan oleh survei “The Future of Money” yang dilakukan atas 13kerjasama
perusahaan Luno dengan Dalia Research pada 17 Mei–7 Juli 2019. “Sekitar 69% generasi
milenial Indonesia tidak memiliki strategi investasi,” kata David Low, General Manager Asia
Tenggara Luno. Survei tersebut juga menyatakan, walau sebagian besar milenial sudah
menetapkan anggaran bulanan dan disiplin menjalankannya, mereka tidak menggunakan uang
untuk berinvestasi.

Jika terus bertahan dengan manajemen keuangan yang berantakan, masihkah ada harapan bagi
generasi milenial untuk mencapai kemerdekaan finansial? Pada dasarnya, kita tidak hanya perlu
merancang strategi, 14melainkan harus memastikan strategi keuangan itu tepat sesuai
kebutuhan. Selain perencanaan keuangan (jangka pendek, menengah, panjang) yang matang,
meliputi investasi sejak dini, dana darurat, pendidikan anak, pensiun yang mencukupi, serta
hidup bebas cicilan, asuransi merupakan bagian cukup penting dalam proses menuju
kemerdekaan finansial yang sering kali diabaikan.

(Sumber: diadaptasi dari https://tirto.id/merdeka-finansial-ala-generasi-milenial-egiY)

Subtopik: Pemahaman Isi Bacaan

1. Judul yang paling tepat untuk tepat untuk bacaan di atas adalah ....
A. Keadaan Finansial Milenial vs Nonmilenial
B. Peningkatan Narsisme pada Mahasiswa Generasi Milenial
C. Minimnya Investasi di Kalangan Generasi Milenial
D. Strategi Pengaturan Keuangan yang Tepat bagi Generasi Milenial
E. Cara Generasi Milenial dalam Memandang Masa Depan

Jawaban: D

Pembahasan: Judul merupakan kepala karangan yang diletakkan pada bagian paling atas
sebuah teks. Sebuah judul yang baik harus mampu menggambarkan keseluruhan isi teks.
Paragraf awal dalam teks di atas membahas pandangan orang luar terhadap generasi milenial.
Paragraf selanjutnya membahas penelitian yang membuktikan bahwa pandangan negatif
terhadap generasi milenial tidaklah benar. Sementara itu, pada bagian akhir teks, dijelaskan
bahwa generasi milenial harus memiliki strategi keuangan yang tepat agar tetap dapat bertahan
hidup di tengah zaman yang makin sulit. Dalam paragraf terakhir disebutkan rekomendasi cara
bagi milenial untuk mengatur keuangannya. Dengan demikian, judul yang paling tepat untuk
melengkapi teks di atas adalah “Strategi Pengaturan Keuangan yang Tepat bagi Generasi
Milenial”.

Subtopik: Penalaran Kebahasaan

Soal 9.

A. TIDAK PERLU DIPERBAIKI


B. orang tua
C. orang-tua
D. Orang tua
E. Orangtua

Jawaban: B

Pembahasan: Penggunaan kata orangtua dalam kalimat “Bahkan, di balik kenginan untuk
mandiri dan dihargai, kelompok yang lahir di rentang 1981—1994 ini masih bergantung kepada
orangtua” sudah tepat. Namun, penulisan kata orangtua dalam kalimat tersebut salah. Sesuai
dengan KBBI, kata orangtua seharusnya ditulis orang tua. Dengan demikian, jawaban yang
tepat adalah B.

Subtopik: Penalaran Kebahasaan

Soal 10.

A. TIDAK PERLU DIPERBAIKI


B. ManpowerGroup
C. Manpower Group
D. Manpowergroup
E. manpowergroup
Jawaban: A

Pembahasan: Penulisan kata ManpowerGroup seperti dalam kutipan teks di atas sudah tepat.
Kata tersebut merupakan nama dari suatu lembaga. Oleh karena itu, penulisan kata tersebut

 harus diawali dengan huruf kapital,


 tidak perlu ditulis dengan format cetak miring meskipun menggunakan bahasa asing,
dan
 tidak perlu diubah penulisannya menjadi Manpower Group (dengan spasi).

Setiap nama, baik nama orang maupun nama tempat, harus ditulis sesuai dengan nama
sebenarnya, tidak perlu diubah maupun disesuaikan dengan ejaan. Dengan demikian, jawaban
yang tepat adalah A.

Subtopik: Penalaran Kebahasaan

Soa 11.

A. TIDAK PERLU DIPERBAIKI


B. Manager
C. manajer
D. menejer
E. direktur

Jawaban: C

Pembahasan: Penggunaan kata manager dalam kutipan di atas sudah tepat. Kata manager
masih merupakan bahasa asing sehingga harus ditulis dengan format cetak miring, tetapi tidak
perlu diawali dengan huruf kapital karena tidak merujuk pada penyebutan seseorang dan tidak
pula diikuti oleh nama orang. Kata manager seharusnya ditulis manajer. Dalam KBBI, manajer
berarti ‘orang yang mengatur pekerjaan atau kerja sama di antara berbagai kelompok atau
sejumlah orang untuk mencapai sasaran’. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah C.

Subtopik: Penalaran Kebahasaan

Soal 12.

A. TIDAK PERLU DIPERBAIKI


B. semakin
C. semakin bertambah
D. makin bertambah
E. terlalu

Jawaban: A

Pembahasan: Penulisan dan penggunaan kata makin dalam kutipan di atas sudah tepat. Dalam
KBBI, kata makin berarti ‘kian bertambah’. Bentuk tidak baku dari makin adalah semakin. Jadi,
jawaban B dan C salah. Jawaban D salah karena kata makin sudah berarti ‘kian bertambah’
sehingga penggunaan kata bertambah setelah kata makin akan membuat kalimat tidak efektif.
Sementara itu, jawaban E salah karena kata terlalu tidak sesuai dengan konteks kalimat. Kata
terlalu memiliki makna yang berbeda dengan kata makin. Jadi, jawaban yang tepat adalah A.

Subtopik: Penalaran Kebahasaan

Soal 13.

A. TIDAK PERLU DIPERBAIKI


B. kerja sama
C. kerja-sama
D. kesepakatan
E. kemufakatan

Jawaban: B

Pembahasan: Penggunaan kata kerjasama dalam kalimat Fakta itu dibenarkan oleh survei “The
Future of Money” yang dilakukan atas 13kerjasama perusahaan Luno dengan Dalia Research
pada 17 Mei–7 Juli 2019 sudah tepat. Namun, kata tersebut seharusnya tidak ditulis serangkai,
melainkan ditulis terpisah menjadi kerja sama yang berarti ‘kegiatan atau usaha yang dilakukan
oleh beberapa orang’. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah B. Sementara itu, kata
kesepakatan dan kemufakatan memiliki arti yang sama yang berkaitan dengan persetujuan.
Kedua kata tersebut tidak tepat digunakan dalam kalimat karena tidak sesuai dengan konteks
kalimat.

Subtopik: Penalaran Kebahasaan

Soal 14.

A. TIDAK PERLU DIPERBAIKI


B. melainkan juga
C. melainkan hanya
D. tetapi juga
E. namun juga

Jawaban: D

Pembahasan: Dalam kalimat Pada dasarnya, kita tidak hanya perlu merancang strategi,
14
melainkan harus memastikan strategi keuangan itu tepat sesuai kebutuhan, kata melainkan
perlu diganti menjadi tetapi juga. Hal tersebut dikarenakan dalam kalimat tersebut terdapat
kata tidak hanya. Kata tidak hanya merupakan konjungsi korelatif yang harus berpasangan
dengan kata tidak juga. Konjungsi korelatif digunakan untuk menghubungkan dua atau lebih
frasa atau klausa dalam sebuah kalimat. Konjungsi korelatif memiliki pasangan-pasangan
tersendiri, misalnya

 tidak hanya ..., tetapi juga, dan


 bukan hanya ..., melainkan juga.
Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah D.

Bacalah teks berikut untuk menjawab soal nomor 15 sampai 20.

[...]

Banyak dari kita yang mengingat kejadian masa kecil sebagai kenangan indah. Pada masa itu
kita hanya mengenal bermain, makan, dan tidur. Segala hal dilakukan guna melampiaskan rasa
penasaran. Salah satu kegiatan masa kecil yang kerap kali diingat oleh sebagian orang adalah
bermain lumpur dan tanah. Namun, terkadang orangtua memarahi anak apabila mereka
bermain tanah dan lumpur yang dianggap kotor dan sulit dibersihkan. Belum lagi, bahaya
penyakit yang muncul sudah pasti menjadi kekhawatiran para ibu.

Padahal, menurut peneliti, anak kecil yang bermain lumpur akan tumbuh sehat sewaktu
dewasa. Dikutip dari laman Brightside.me, Jumat (26/7/2019) seorang penulis bernama Richard
Louv mewawancarai sekitar tiga ribu keluarga. Ia [...] kondisi anak di setiap keluarga tersebut.
Berdasarkan penelitiannya, ia menyimpulkan bahwa banyak anak-anak yang sebenarnya tidak
diperbolehkan bermain di ruang terbuka. Mereka akhirnya lebih suka berada di rumah, dihibur
oleh teknologi. “Anak-anak kita banyak yang terputus dari alam dan sejarah,” ujar Louv. Louv
dan dokter anak Maria Júlia Carvalho bersikeras bahwa anak-anak perlu berhubungan dengan
18
mikro organisme yang ditemukan di tanah dan rumput untuk membantu mengembangkan
sistem kekebalan tubuh mereka—organisme yang dimaksud dalam hal ini adalah bakteri,
kapang, dan 19amuba.

Memang, membersihkan diri dari lumpur dan kotoran lain sangat menyebalkan, 20namun anak
akan menemukan kesenangan. Carvalho mengatakan bahwa bersentuhan dengan bakteri
terkadang mendukung perkembangan sistem kekebalan tubuh anak. Dengan cara ini, di masa
depan, mereka akan dapat melindungi dan mempertahankan diri mereka terhadap penyakit
dan alergi dengan lebih baik.

Richard Louv juga menambahkan bahwa kegiatan di luar ruangan mendorong kreativitas,
meminimalisir stres dan depresi, serta memungkinkan perkembangan kognitif yang lebih luas.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Allergy and Clinical Immunology,
anak-anak yang hidup dan tumbuh dengan hewan peliharaan, seperti anjing dan kucing, sejak
usia dini cenderung tidak mengembangkan alergi. Anak-anak ini hidup di antara tingkat
endotoksin yang konstan, sejenis bakteri yang ada dalam debu dan lingkungan yang akhirnya
memperkuat sistem kekebalan tubuh mereka. Menurut definisi yang diberikan oleh sistem
kesehatan untuk anak-anak, sistem kekebalan adalah sesuatu yang pada akhirnya melindungi
orang dari penyerbu eksternal seperti kuman dan bakteri yang dapat mengancam kesehatan.

(Sumber: diadaptasi dari https://www.liputan6.com/global/read/4022525/)

Subtopik: Pemahaman Isi Bacaan

1. Judul yang tepat untuk teks di atas adalah ....


A. Masa Kecil Adalah Kenangan Indah Setiap Orang
B. Bermain di Tanah dan Lumpur Tidak Berbahaya
C. Langkah Mudah Agar Anak Tidak Depresi
D. Berani Kotor: Hal yang Baik bagi Perkembangan Anak
E. Langkah Tepat untuk Mendorong Kreativitas Anak

Jawaban: D

Pembahasan: Judul merupakan kepala karangan yang diletakkan pada bagian paling atas
sebuah teks. Sebuah judul yang baik harus mampu menggambarkan keseluruhan isi teks. Teks
di atas membahas kontradiksi mengenai anak-anak yang suka bermain lumpur dan tanah. Pada
satu sisi, ada kekhawatiran dalam diri orang tua terhadap anak-anaknya yang suka bermain hal-
hal kotor, seperti lumpur dan tanah. Di sisi lain, terdapat penelitian yang menunjukkan manfaat
bermain lumpur dan tanah bagi anak. Melalui teks di atas, dapat terlihat bahwa penulis hendak
menyampaikan manfaat bermain tanah dan lumpur bagi anak serta mendorong orang tua agar
tidak khawatir terhadap anaknya yang suka bermain hal-hal tersebut. Dengan demikian, judul
yang paling tepat untuk melengkapi teks di atas adalah “Berani Kotor: Hal yang Baik bagi
Perkembangan Anak”. Jadi, jawaban yang tepat adalah D.

Subtopik: Pemahaman Isi Bacaan

1. Kata yang tepat untuk melengkapi titik-titik pada kalimat ketiga paragraf kedua
adalah ....
A. menanyai
B. menanyakan
C. menanyakan tentang
D. mempertanyakan tentang
E. bertanya

Jawaban: B

Pembahasan: Kalimat ketiga paragraf kedua berbunyi “Ia [...] kondisi anak mereka.” Kata yang
tepat untuk melengkapi kalimat tersebut adalah menanyakan. Dalam KBBI, kata menanyakan
berarti

 bertanya sesuatu kepada; meminta keterangan tentang sesuatu dan

Arti yang sesuai dengan konteks kalimat adalah arti pertama, tepatnya ‘meminta keterangan
tentang sesuatu’. Sementara itu, pilihan jawaban A, C, D, dan E tidak tepat karena alasan
berikut.

 Kata menanyai, berarti ‘bertanya kepada; hendak mengetahui dengan bertanya’.Kata ini
tidak tepat digunakan karena dalam klausa ia [...] kondisi anak di setiap keluarga
tersebut tidak terdapat orang yang ditanya.
 Kata menanyakan tentang tidak tepat.
Kata yang berimbuhan me- tidak perlu diikuti dengan kata tentang karena akan membuat
kalimat menjadi tidak efektif (kata yang boleh diikuti tentang adalah kata berimbuhan ber-,
misalnya bertanya tentang). Hal ini berlaku pula untuk kata mempertanyakan tentang yang
juga tidak tepat digunakan dalam kalimat tersebut.

 Kata bertanya, berarti ‘meminta keterangan (penjelasan dan sebagainya)’.Jika akan


digunakan dalam kalimat tersebut, kata bertanya seharusnya ditambah tentang.

Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah B.

Subtopik: Penalaran Kebahasaan

1. Kata berimbuhan yang salah digunakan pada paragraf keempat adalah ....
A. meminimalisir
B. diterbitkan
C. di antara
D. melindungi
E. mengancam

Jawaban: A

Pembahasan: Kata berimbuhan yang salah digunakan pada paragraf keempat adalah
meminimalisir. Kata tersebut tidak baku. Bentuk baku dari kata tersebut adalah meminimalisasi
yang berarti sama dengan meminimalkan. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah A.

Subtopik: Penalaran Kebahasaan

Soal 18.

A. TIDAK PERLU DIPERBAIKI


B. mikroorganisme
C. mikro-organisme
D. micro organism
E. mikro organik

Jawaban: B

Pembahasan: Penulisan yang tepat untuk kata mikro organisme adalah mikroorganisme (ditulis
serangkai). Dalam KBBI, kata mikroorganisme berarti ‘mahluk hidup sederhana yang terbentuk
dari satu atau beberapa sel yang hanya dapat dilihat dengan mikroskop, berupa tumbuhan atau
hewan yang biasanya hidup secara parasit atau saprofit’. Dengan demikian, jawaban yang
tepat adalah B.

Subtopik: Penalaran Kebahasaan

Soal 19.

A. TIDAK PERLU DIPERBAIKI


B. Amuba
C. amoeba
D. amoeba
E. ameba

Jawaban: E

Pembahasan: Kata amuba merupakan bentuk tidak baku dari ameba. Dalam KBBI, ameba
berarti ‘protozoa tanpa dinding sel, bentuknya selalu berubah, bergerak dengan kaki semu,
biasanya selalu hidup di air atau sebagai parasit pada hewan lain’. Dengan demikian, jawaban
yang tepat adalah E.

Subtopik: Penalaran Kebahasaan

Soal 20.

A. TIDAK PERLU DIPERBAIKI


B. meskipun
C. walaupun
D. akan tetapi
E. tetapi

Jawaban: E

Pembahasan: Kata namun merupakan konjungsi (kata penghubung) antarkalimat yang


digunakan untuk menandai perlawanan. Karena merupakan konjungsi antarkalimat, kata
namun tidak tepat digunakan dalam kalimat “Memang, membersihkan diri dari lumpur dan
kotoran lain sangat menyebalkan, 19namun anak akan menemukan kesenangan.” Kata namun
bermakna sama dengan konjungsi

 akan tetapi (konjungsi antarkalimat) dan


 tetapi (konjungsi intrakalimat).

Jadi, konjungsi yang tepat untuk menggantikan konjungsi namun adalah tetapi. Dengan
demikian, jawaban yang tepat adalah E.

Bacalah teks berikut untuk menjawab soal nomor 1 sampai 5!

(1) Perubahan iklim dan kenaikan permukaan air laut telah membuat dunia khawatir akan
dampaknya terhadap bumi. (2) Salah satunya adalah potensi hilangnya sepertiga pantai
berpasir di planet ini. (3) Ilmuan memperingatkan kedua hal tersebut dapat memusnahkan
sepertiga pantai berpasir di dunia pada 2100. (4) Pantai berpasir berperan sebagai garis
pertama perlindungan dari badai pesisir dan banjir. (5) Jika ini menghilang, peluang cuaca
ekstrem akan semakin besar. (6) Hal tersebut dijelaskan oleh Michalis Vousdoukas, seorang
peneliti di European Commission's Joint Research Centre.
Tidak hanya itu, hilangnya pantai berpasir juga akan memengaruhi sektor pariwisata. Menurut
jurnal Nature Climate Change, pengurangan penggunaan bahan bakar fosil tetap tidak
menghilangkan kemungkinan musnahnya sepertiga pantai berpasir di dunia.

Sebagian negara maju seperti Amerika Serikat telah memerluas sistem pertahanan. [ … ], bagi
sebagian negara lainnya skema rekayasa besar seperti itu akan sulit dilakukan, tidak dapat
menjangkau biayanya, atau keduanya.

Kemungkinan dampak terbesar akan dirasakan oleh Australia. Sebab, hampir 15.000 kilometer
garis tepi pantai putih akan tersapu dalam 80 tahun kedepan. Sembilan negara lainnya yang
juga memiliki risiko besar akibat dari musnahnya garis pantai berpasir adalah Kanada, Chile,
Amerika Serikat, Meksiko, China, Rusia, Argentina, India, dan Brasil.

Pantai berpasir mengisi lebih dari sepertiga garis tepi di dunia, sebagian besar berada di negara
dengan populasi besar. Akan tetapi, pekerjaan konstruksi, meningkatnya permukaan air laut,
gelombang badai dan angin topan, serta berkurangnya sedimen dari bendungan pantai sangat
efektif mengikis garis tepi pantai.

Dampak dari hal-hal tersebut adalah ancaman terhadap penghidupan dan infrastruktur di tepi
pantai. Untuk mengukur seberapa cepat dan seberapa banyak kemungkinan hilangnya garis
pantai. Vousdoukas dan timnya mengamati gambar satelit garis pantai selama tiga dekade,
yaitu sejak 1984.

Skenario "kasus terburuk" jalur RCP8.5 menduga emisi karbon akan terus berlanjut atau bumi
akan mulai meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer, yang merupakan dampak
dari tindakan manusia. Skenario lain yang lebih baik, yaitu RCP4.5, akan membuat manusia
membatasi efek pemanasan global sekitar tiga derajat celcius, itu masih jauh dari batas "di
bawah dua derajat celcius" yang disebut dalam Perjanjian Paris.

(Sumber: diadaptasi dari kompas.com/sains)

Subtopik: Penalaran Kebahasaan

1. Konjungsi yang tepat untuk melengkapi paragraf ketiga adalah ….


A. Melainkan
B. Sedangkan
C. Akan tetapi
D. Oleh karena itu
E. Dengan demikian

Jawaban: C

Pembahasan: Konjungsi adalah kata hubung. Konjungsi berfungsi untuk menghubungkan kata
dan kata, frasa dan frasa, serta kalimat dan kalimat. Konjungsi yang tepat untuk melengkapi
kalimat pada paragraf ketiga adalah konjungsi antarkalimat karena terletak di awal kalimat.
Selain itu, konjungsi tersebut harus menyatakan perlawanan. Sebab, kalimat 2 merupakan
pernyataan yang berkebalikan dari pernyataan pada kalimat 1. Dengan demikian, konjungsi
yang tepat adalah akan tetapi. Kata oleh karena itu dan dengan demikian merupakan konjungsi
yang menyatakan simpulan. Kata melainkan dan sedangkan merupakan konjungsi intrakalimat.
Oleh sebab itu, jawaban yang tepat adalah pilihan C.

Subtopik: Penalaran Kebahasaan

1. Kesalahan penulisan terdapat pada ….


A. Penulisan kata bumi pada kalimat (1)
B. Penulisan kata ilmuan pada kalimat (3)
C. Penulisan kata ekstrem pada kalimat (5)
D. Penulisan kata sepertiga pada kalimat (2)
E. Penulisan kata european commission's joint research centre pada kalimat (6)

Jawaban: B

Pembahasan: Kesalahan penulisan terdapat pada kata ilmuan di kalimat (5). Kata ilmuan
merupakan bentuk tidak baku dari kata ilmuwan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), kata ilmuwan memiliki makna orang yang ahli atau banyak pengetahuan mengenai ilmu;
orang yang berkecimpung dalam ilmu pengetahuan. Oleh sebab itu, jawaban yang tepat adalah
pilihan B.

Subtopik: Penalaran Kebahasaan

1. Kesalahan penulisan kata berimbuhan terdapat pada …


A. Paragraf 2
B. Paragraf 3
C. Paragraf 4
D. Paragraf 5
E. Paragraf 6

Jawaban: B

Pembahasan: Kesalahan penulisan kata berimbuhan terdapat pada paragraf 3, yaitu pada kata
memerluas. Kata memerluas berasal dari kata dasar luas dan mendapat imbuhan memper-.
Dengan demikian, penulisan yang tepat adalah memperoleh. Oleh sebab itu, jawaban yang
tepat adalah pilihan B.

Subtopik: Penalaran Kebahasaan

1. Kalimat tidak efektif terdapat pada ….


A. Kalimat kedua paragraf ketujuh
B. Kalimat kedua paragraf keenam
C. Kalimat kedua paragraf keempat
D. Kalimat pertama paragraf kelima
E. Kalimat pertama paragraf ketujuh

Jawaban: B
Pembahasan: Kalimat efektif adalah kalimat yang disusun berdasarkan kaidah-kaidah yang
berlaku. Sebuah kalimat dinyatakan sebagai kalimat efektif apabila terdapat unsur penting yang
harus dimiliki setiap kalimat (subjek dan predikat). selain itu, kalimat efektif juga harus
menggunakan ejaan yang tepat dan pemilihan kata (diksi) yang tepat. Kalimat tidak efektif
terdapat pada kalimat kedua paragraf keenam. Kalimat tersebut tidak efektif karena hanya
terdiri dari keterangan. Dengan demikian, kalimat tersebut tidak memiliki unsur penting yang
harus dimiliki setiap kalimat (subjek dan predikat). Oleh sebab itu, jawaban yang tepat adalah
pilihan B.

Subtopik: Penalaran Kebahasaan

1. Penulisan kata depan yang tidak tepat terdapat pada ….


A. Paragraf pertama
B. Paragraf kedua
C. Paragraf keempat
D. Paragraf kelima
E. Paragraf keenam

Jawaban: C

Pembahasan: Kata depan adalah kata yang menunjukkan keterangan. Kata depan harus ditulis
terpisah dengan kata yang mengikutinya. Kata depan yang sering digunakan adalah kata di, ke,
dari, pada, dan daripada. Kesalahan penulisan kata depan terdapat pada paragraf keempat,
yaitu pada kata kedepan. Penulisan kata yang tepat adalah ke depan. Oleh sebab itu, jawaban
yang tepat adalah pilihan C.

Teks berikut diikuti oleh dua butir pertanyaan. Pertimbangkan apakah kata atau kalimat pada
setiap nomor bercetak tebal TIDAK PERLU DIPERBAIKI (A) atau diganti dengan pilihan lain
yang tersedia (B, C, D, atau E)

Teks berikut unruk menjawab soal nomor 6 sampai 10.

Pantai berpasir mengisi lebih dari sepertiga garis tepi di dunia, sebagian besar berada di negara
dengan populasi besar. 6Akan tetapi, pekerjaan konstruksi, meningkatnya permukaan air laut,
gelombang badai dan angin topan, serta berkurangnya sedimen dari bendungan pantai sangat
7
evektif mengikis garis tepi pantai.

Dampak dari hal-hal tersebut adalah ancaman terhadap penghidupan dan infrastruktur di tepi
pantai. Untuk mengukur seberapa cepat dan seberapa banyak kemungkinan hilangnya garis
pantai. Vousdoukas dan timnya mengamati gambar satelit 8garis pantai selama tiga dekade,
yaitu sejak 1984.

Skenario "kasus terburuk" jalur RCP8.5 menduga emisi karbon akan terus berlanjut atau bumi
akan mulai meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca di 9atmosfir, yang merupakan dampak
dari tindakan manusia. Skenario lain yang lebih baik, yaitu RCP4.5, akan membuat manusia
membatasi efek pemanasan global sekitar tiga derajat celcius, itu masih jauh dari batas "di
bawah dua derajat celcius" yang disebut dalam 10Perjanjian Paris.

(Sumber: diadaptasi dari kompas.com/sains)

Subtopik: Penalaran Kebahasaan

Soal 6.

A. TIDAK PERLU DIPERBAIKI


B. Tetapi
C. Melainkan
D. Oleh karena itu
E. Dengan demikian

Jawaban: A

Pembahasan: Konjungsi yang tepat untuk menjawab soal nomor 6 adalah konjungsi
antarkalimat karena terletak di awal kalimat. Selain itu, konjungsi tersebut harus menyatakan
perlawanan. Sebab, kalimat 2 merupakan pernyataan yang berkebalikan dari pernyataan pada
kalimat 1. Dengan demikian, konjungsi yang tepat adalah akan tetapi sehingga konjungsi
tersebut tidak perlu diperbaiki. Oleh sebab itu, jawaban yang tepat adalah pilihan A.

Subtopik: Penalaran Kebahasaan

Soal 7.

A. TIDAK PERLU DIPERBAIKI


B. efektiv
C. efektif
D. efektive
E. efektif

Jawaban: E

Pembahasan: Penulisan yang tepat untuk kata pada soal nomor 7 adalah efektif. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata efektif memiliki makna dapat membawa hasil. Kata
efektif tidak perlu ditulis dalam huruf cetak miring karena sudah diserap dalam bahasa
Indonesia. Oleh sebab itu, jawaban yang tepat adalah pilihan E.

Subtopik: Penalaran Kebahasaan

Soal 8.

A. TIDAK PERLU DIPERBAIKI


B. garis Pantai
C. Garis Pantai
D. “garis pantai”
E. berpantai

Jawaban: A

Pembahasan: Kata garis pantai adalah kata yang tidak menunjukkan nama tempat atau nama
geografis. Penulisan nama tempat ditulis dengan huruf awal kapital, seperti Kebun Binatang
Ragunan, Balaikota Depok, dll. Selain itu, nama geografis ditulis dengan huruf awal kapital
apabila diikuti nama diri, seperti Gunung Krakatau, Pantai Losari, Danau Toba, dll. Dengan
demikian, kata garis pantai tidak perlu ditulis dengan awal kapital. Oleh sebab itu, jawaban
yang tepat adalah pilihan A.

Subtopik: Penalaran Kebahasaan

Soal 9.

A. TIDAK PERLU DIPERBAIK


B. atmosfer
C. atmosfir
D. atmosfire
E. lapisan udara

Jawaban: B

Pembahasan: Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), penulisan yang baku adalah
atmosfer. Kata atmosfer memiliki makna lapisan udara yang menyelubungi bumi sampai
ketinggian 300 km (terutama terdiri atas campuran berbagai gas, yaitu nitrogen, oksigen, argon,
dan sejumlah kecil gas lain). Oleh sebab itu, jawaban yang tepat adalah pilihan B.

Subtopik: Penalaran Kebahasaan

Soal 10.

A. TIDAK PERLU DIPERBAIKI


B. “Perjanjian Paris”
C. Perjanjain paris
D. perjanjain paris
E. perjanjain Paris

Jawaban: A

Pembahasan: Salah satu kata yang ditulis dengan awal huruf kapital adalah kata yang
mengandung peristiwa sejarah, seperti Revolusi Industri, Perang Padri, Perjanjian Meja Bundar,
dll

Dengan demikian, penulisan Perjanjian Paris tidak perlu diperbaiki karena merupakan nama
peristiwa bersejarah. Oleh sebab itu, jawaban yang tepat adalah pilihan A.
Bacalah teks berikut, kemudian jawablah soal-soal yang tersedia dengan memilih jawaban
yang tepat di antara pilihan jawaban A, B, C, D, atau E.

Teks berikut untuk menjawab soal nomor 11 sampai 15.

Buah durian (Sumber: hellosehat.com)

(1) Buah yang dijuluki "Raja" semua buah ini mungkin tidak banyak disukai karena baunya yang
sangat tajam. (2) Namun, siapa sangka jika di dalam daging buah durian terkandung asam
amino langka. (3) Para peneliti dari Leibniz-Institute for Food Systems Biology di Technical
University of Munich menemukan adanya asam amino langka yang disebut dengan Ethionine di
dalam daging buah.

(4) Durian bernama latin Durio zibethinus ini adalah tanaman tropis khas Asia Tenggara. (5)
Buah ini dikenal karena ukurannya yang besar, dengan kulit tajam dan aromanya yang dianggap
seperti campuran belerang dan bawang. (6) Bau durian, menurut peneliti, merupakan
gabungan beberapa zat kesuburan dengan dominasi sulfur atau belerang yang sangat
menyengat.

(7) Bahkan, bagi orang barat, yang tidak terbiasa mengkonsumsi durian, buah ini tampak tidak
biasa dan terkadang dianggap menjijikkan. (8) "Kami telah menunjukkan, bau dari buah ini
ternyata disebabkan oleh ethanethiol dan turunannya," ujar penulis penelitian Dr. Nadine
Fischer dan Dr. Martin Steinhaus. (9) Kendati demikian, keduanya masih mencari tahu dan
belum dapat menjelaskan jalur biokimia saat tanaman ini menghasilkan ethanethiol tersebut.
(10) Hal inilah yang menjadi tujuan utama penelitian tersebut. (11) Para peneliti mencoba
menyaring durian untuk mencari keberadaan ethionine, yakni pelopor bau menyengat pada
buah ini.

(12) Akhirnya, para peneliti berhasil mendeteksi ethionine dengan mempelajari pengaruh
varietas dan tahap pematangan. (13) Peneliti juga telah mengkonfirmasi perannya sebagai
pelopor munculnya ethanethiol.

(Sumber: dikutip dari kompas.com/sains)

Subtopik: Penalaran Kebahasaan


1. Kalimat inti pada kalimat (3) adalah …
A. Para peneliti menemukan.
B. Temuan adanya asam amino.
C. Asam amino langka telah ditemukan.
D. Para peneliti dari Leibniz-Institute for Food Systems Biology.
E. Dalam daging buah ditemukan asam amino langka yang disebut Ethionine.

Jawaban: A

Pembahasan: Sebuah kalimat utuh memiliki inti, yaitu kata yang berkedudukan sebagai subjek
dan predikat.

Perhatikan analisis struktur berikut:

Kalimat inti dalam sebuah kalimat


berkedudukan sebagai subjek dan predikat. Oleh sebab itu, jawaban yang tepat adalah pilihan
A.

Subtopik: Penalaran Kebahasaan

1. Penggunaan tanda kutip pada kalimat (1) berfungsi untuk ….


A. menandakan kata tersebut mempunyai arti khusus
B. menandakan kata tersebut adalah arti dari sebuah kata
C. menandakan bawah kata tersebut adalah kata yang penting diingat
D. menandakan kata tersebut adalah kata yang diserap dari bahasa asing
E. menandakan sebuah istilah ilmiah yang belum dikenal oleh masyarakat umum

Jawaban: A

Pembahasan: Salah satu fungsi tanda kutip adalah untuk menunjukkan sebuah kata memiliki
arti khusus. Kata raja pada pada kalimat (1) bukan berarti seorang yang tinggal di istana dan
memiliki suatu kedudukan. Oleh sebab itu, jawaban yang tepat adalah pilihan A.

Subtopik: Pemahaman Isi Bacaan

1. Pernyataan implisit yang tidak sesuai dengan teks tersebut adalah ….


A. Pada daging buah durian ditemukan asam amino langka.
B. Tanaman durian merupakan tanaman khas Asia Tenggara.
C. Buah durian mungkin tidak banyak disukai karena baunya yang sangat tajam.
D. Bau durian berasal dari gabungan beberapa zat kesuburan yang sangat menyengat.
E. Buah durian tampak tidak biasa dan terkadang dianggap menjijikkan bagi orang
barat.

Jawaban: E
Pembahasan: Pernyataan implisit adalah pernyataan yang terdapat dalam teks. Pernyataan
yang tidak tepat terdapat pada pilihan E, yaitu Buah durian tampak tidak biasa dan terkadang
dianggap menjijikkan bagi orang barat. Pernyataan tersebut tidak tepat karena tidak semua
orang barat mengganggap bahwa buah durian dianggap menjijikan (kalimat 7). Oleh sebab itu,
jawaban yang tepat adalah pilihan E.

Subtopik: Penalaran Kebahasaan

1. Bentukan kata tidak tepat ditemukan pada ….


A. Kalimat (1)
B. Kalimat (3)
C. Kalimat (9)
D. Kalimat (11)
E. Kalimat (13)

Jawaban: E

Pembahasan: Pembentukan kata yang tidak tepat ditemukan dalam kalimat nomor 13, yaitu
pada kata mengkonfirmasi. Pembentukan kata yang tepat adalah mengonfirmasi karena
terdapat proses peleburan imbuhan. Peleburan imbuhan terjadi apabila imbuhan me- bertemu
dengan kata yang diawali huruf K, T, S, P, terdiri lebih dari satu suku kata, dan diawali huruf
konsonan dan huruf kedua vokal. Oleh sebab itu, jawaban yang tepat adalah pilihan E.

Subtopik: Penalaran Kebahasaan

1. Penggunaan tanda koma yang tidak tepat ditemukan pada ….


A. Kalimat (2)
B. Kalimat (5)
C. Kalimat (6)
D. Kalimat (8)
E. Kalimat (9)

Jawaban: B

Pembahasan: Penggunaan tanda koma yang tidak tepat terdapat pada kalimat (5). Kesalahan
penggunaan tanda koma terdapat pada setelah kata tajam. Tanda koma digunakan untuk
memisahkan perincian yang lebih dari dua unsur, misalnya : apel, mangga, dan jambu. Tanda
koma tidak digunakan apabila perincian hanya dua unsur misalnya, air dan api. Dengan
demikian, perbaikan yang tepat untuk kalimat kedua adalah Buah ini dikenal karena ukurannya
yang besar, dengan kulit tajam, dan aromanya yang dianggap seperti campuran belerang dan
bawang. Oleh sebab itu, jawaban yang tepat adalah pilihan B.

Teks berikut diikuti oleh dua butir pertanyaan. Pertimbangkan apakah kata atau kalimat pada
setiap nomor bercetak tebal TIDAK PERLU DIPERBAIKI (A) atau diganti dengan pilihan lain
yang tersedia (B, C, D, atau E).
Teks berikut untuk menjawab soal nomor 16 sampai 20.

Pulau Madura (Sumber: merdeka.com)

Bagi penyuka 16spot-spot unik namun tak terlalu dibanjiri turis, coba jadwalkan untuk datang ke
Madura pada rencana perjalanan 17Anda. Destinasi di sebelah timur Jawa Timur ini
menyuguhkan pemandangan alam yang indah nan eksotis.

Salah satu yang dapat dinikmati adalah 18air terjun Toroan yang terletak di Kabupaten
Sampang. Air terjun dengan ketinggian 20 meter tersebut memiliki keunikan karena terletak di
pesisir Pantai Nepa, menghadap pada lautan lepas. Tumpahan air terjun langsung menyatu
dengan air laut yang berada di sebuah muara. Ada banyak turunan air di tempat ini. Namun,
hanya ada satu air terjun yang begitu deras dan besar.

Dikelilingi dengan pohon yang rindang serta kesegaran air yang dimilikinya menjadi keunggulan
tersendiri bagi tempat ini. Perpaduan antara gemericik air terjun dengan deburan ombak di
pantai memberikan efek 19relaksasi di tengah suasana alam yang masih natural. Aliran air
terjun tersebut mengalir dari Sungai Payung yang berada di bagian 20timur kota Sampang.

Subtopik: Penalaran Kebahasaan

Soal 16.

A. TIDAK PERLU DIPERBAIKI


B. spot
C. “spot”
D. “spot-spot”
E. spot-spot

Jawaban: E

Pembahasan: Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata spot merupakan bentuk
cakapan yang memiliki makna tempat yang digunakan untuk kegiatan tertentu (olahraga,
wisata, belajar, dan sebagainya). Penulisan kata cakapan dalam sebuah kalimat menggunakan
huruf cetak miring. Oleh sebab itu, jawaban yang tepat adalah pilihan E.

Subtopik: Penalaran Kebahasaan

Soal 17

A. TIDAK PERLU DIPERBAIKI


B. dia
C. anda
D. ananda
E. saudara

Jawaban: A

Pembahasan: Salah satu penggunaan huruf kapital adalah pada kata sapaan. Kata Anda dan
Saudara adalah kata sapaan. Dengan demikian, kata Anda penulisannya harus diawali dengan
huruf kapital. Oleh sebab itu, jawaban yang tepat adalah pilihan A.

Subtopik: Penalaran Kebahasaan

Soal 18.

A. TIDAK PERLU DIPERBAIKI


B. air terjun toroan
C. air Terjun Toroan
D. Air Terjun Toroan
E. Air Terjun di Toroan

Jawaban: D

Pembahasan: Nama tempat atau nama geografis yang diikuti nama diri harus ditulis dengan
awal huruf kapital. Misalnya, Gunung Bromo, Sungai Kapuas, Laut Jawa, Dll. Kata Air Terjun
Toroan merupakan nama geografis yang diikuti dengan nama diri. Dengan demikian, ditulis
menggunakan huruf awal kapital. Oleh sebab itu, jawaban yang tepat adalah pilihan D.

Subtopik: Penalaran Kebahasaan

Soal 19.

A. TIDAK PERLU DIPERBAIKI


B. relax
C. reaksi
D. relaksasi
E. Relaxation

Jawaban: A

Pembahasan: Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata relaksasi memiliki makna
cara atau tindakan untuk mengistirahatkan atau menyenangkan diri. Kata relaksasi merupakan
kata baku dan sudah tertera di kamus. Dengan demikian, penulisan kata relaksasi tidak perlu
ditulis menggunakan

huruf cetak miring. Oleh sebab itu, jawaban yang tepat adalah pilihan A.

Subtopik: Penalaran Kebahasaan


Soal 20.

A. TIDAK PERLU DIPERBAIKI


B. Timur Kota Sampang
C. Timur kota sampang
D. Kota Sampang Timur
E. timur Kota Sampang

Jawaban: E

Pembahasan: Penulisan arah mata angin (timur, barat, utara, selatan, dll.) ditulis kapital apabila
menunjukkan nama tempat, kota, atau provinsi, misalnya Jakarta Barat, Jawa Timur, Afrika
Selatan, dll. Kata timur pada timur Kota Sampang tidak menunjukkan nama kota. Oleh sebab
itu, jawaban yang tepat adalah pilihan E.

Bacalah teks berikut, kemudian jawablah soal-soal yang tersedia dengan memilih jawaban
yang tepat di antara pilihan jawaban A, B, C, D, atau E.

Bacalah teks berikut untuk menjawab soal nomor 1 sampai 7!

Migrasi paus telah lama menjadi aktivitas rutin mamalia laut ini. Namun, selama ini ilmuwan
juga masih mencari alasan paus bermigrasi. Biasanya, orang-orang yang melakukan perjalanan
melintasi lautan untuk mencari air hangat yang dapat menjadi spa alami, yakni dengan
berwisata di resort-resort dekat pantai. Ternyata dalam sebuah penelitian, paus juga
melakukan migrasi tahunan dengan alasan yang hampir sama. Selama ini, para ilmuwan telah
lama bertanya-tanya mengapa paus-paus bertubuh besar, seperti keluarga paus balin
bermigrasi hingga sejauh 18.840 kilometer setiap tahunnya.

Paus-paus balin seperti paus bungkuk, paus biru, hingga paus sperma dan paus pembunuh
selalu melakukan perjalanan dari perairan kutub ke perairan laut tropis yang lebih hangat.
Sebelumnya, para peneliti menduga, setelah makan di Kutub Utara atau Antartika, paus
melakukan perjalanan ke daerah tropis untuk melahirkan dan menjauh dari memangsa.

Untuk mengetahui alasan sebenarnya dari migrasi paus, tim peneliti yang dipimpin Robert
Pitman, ahli ekologi kelautan di Marine Mammals Institute di Oregon State University,
menyebarkan 62 penanda satelit pada empat jenis paus pembunuh yang menghuni perairan di
Antartika. Setelah melacak paus, selama lebih dari delapan musim panas, para ilmuwan
ditemukan beberapa perjalanan sejauh 9.400 kilometer ke barat Samudera Atlantik Selatan.

Perjalanan itu dilakukan bolak-balik hanya dalam 42 hari. Akan tetapi paus-paus ini tidak
menjadikan perjalanan ini untuk melahirkan. Para peneliti juga melihat adanya aktivitas paus
yang serupa dengan apa yang dilakukan manusia. Paus-paus ini melepaskan sel kulit luar.
Namun, saat di lautan Antartika yang dingin, tampaknya paus tidak bisa melepas atau
mengganti kulitnya. [ … ], paus membangun lapisan diatom mikroskopis yang tebal. Di mana
lapisan ini dapat menjadi tempat berkumpulnya bakteri berbahaya yang dapat berdampak
buruk bagi paus pembunuh dan paus balin.

Pada paus pembunuh, peneliti melihat adaptasi yang dilakukan mamalia laut ini saat berada di
perairan Antartika yang dingin. Mereka menyimpulkan untuk menghemat panas tubuh saat di
perairan dingin, paus pembunuh akan mengalihkan aliran darah dari kulit mereka. Hal ini
menyebabkan perlambatan regenerasi sel kulit dan akhirnya mendorong paus ke perairan yang
lebih hangat. Di mana di perairan ini, metabolisme memungkinkan mereka untuk berganti kulit.
(Diadaptasi dari : sains.kompas.com)

Subtopik: Pemahaman Isi Bacaan

1. Judul yang paling tepat untuk melengkapi teks tersebut adalah ….

A. Alasan Paus Bermigrasi


B. Manfaat Migrasi bagi Paus
C. Perubahan Habitat Paus Pembunuh
D. Penelitian Terhadap Perkembangan Paus
E. Dampak Lautan yang Hangat bagi Perkembangan Paus

Jawaban: A

Pembahasan: Judul merupakan kepala karangan yang diletakkan pada bagian atas sebuah teks.
Judul yang baik adalah judul yang mampu mewakili keseluruhan isi karangan. Secara
keseluruhan, teks tersebut berisi penelitian tentang alasan paus melakukan migrasi.
Sebelumnya, para peneliti menduga, setelah makan di Kutub Utara atau Antartika, paus
melakukan perjalanan ke daerah tropis untuk melahirkan dan menjauh dari pemangsa. Akan
tetapi, paus-paus ini tidak menjadikan perjalanan ini untuk melahirkan. Para peneliti juga
melihat adanya aktivitas paus yang serupa dengan apa yang dilakukan manusia. Paus-paus ini
melepaskan sel kulit luar. Dengan demikian, judul yang tepat untuk melengkapi teks tersebut
adalah Alasan Paus Bermigrasi. Oleh sebab itu, jawaban yang tepat adalah pilihan A.

Subtopik: Penalaran Kebahasaan

2. Kata yang salah digunakan pada paragraf pertama adalah ….

A. aktivitas
B. ilmuwan
C. melintasi
D. resort-resort
E. bertanya-tanya

Jawaban: D

Pembahasan: Untuk menemukan kata yang tepat dalam kalimat, diperlukan pemahaman isi
bacaan serta penalaran kebahasaan. Dari segi penggunaan kata di dalam paragraf, tidak
terdapat kata yang salah. Namun, dari segi penulisan, terdapat satu kata yang salah pada
paragraf pertama, yaitu kata resort-resort. Kata resort-resort merupakan kata tidak baku. Oleh
karena itu, penulisannya harus diganti dengan kata resor-resor yang memiliki arti “daerah
kecil”. dengan demikian, jawaban yang tepat adalah pilihan D.

Subtopik: Penalaran Kebahasaan

3. Kata berimbuhan yang salah digunakan pada paragraf kedua adalah ….

A. melakukan
B. perjalanan
C. perairan
D. menduga
E. memangsa

Jawaban: E

Pembahasan: Untuk menemukan kata berimbuhan yang tepat dalam kalimat, diperlukan
pemahaman isi bacaan serta penalaran kebahasaan. Dari segi penulisan, tidak terdapat kata
berimbuhan yang salah pada paragraf kedua. Namun, terdapat satu kata yang penggunaannya
tidak tepat, yaitu kata memangsa. Menurut KBBI, kata memangsa merupakan kata kerja yang
berarti “memakan”. Akan tetapi, dalam kalimat seharusnya dijelaskan bahwa paus melakukan
perjalanan ke daerah tropis untuk melahirkan dan menjauh dari pemangsa. Dengan demikian,
penggunaan kata yang tepat adalah pemangsa yang berarti “pemakan”. Oleh sebab itu,
jawaban yang tepat adalah pilihan E.

Subtopik: Penalaran Kebahasaan

4. Kata berimbuhan yang salah digunakan pada paragraf ketiga adalah ….

A. mengetahui
B. dipimpin
C. kelautan
D. menghuni
E. ditemukan

Jawaban: E

Pembahasan: Dari segi penulisan, tidak terdapat kata berimbuhan yang salah pada paragraf
ketiga. Namun, terdapat satu kata yang penggunaannya tidak tepat, yaitu kata ditemukan.
Penggunaan imbuhan di- digunakan manakala subjek pada sebuah kalimat berbentuk pasif,
seperti kalimat Buku dibaca Anton. Pada kalimat para ilmuwan ditemukan beberapa perjalanan
sejauh, subjek berbentuk pasif. Dengan demikian, kata yang digunakan adalah menemukan.
Oleh sebab itu, jawaban yang tepat adalah pilihan E.

Subtopik: Penalaran Kebahasaan

5. Dalam kalimat bercetak tebal, tanda koma seharusnya ditulis pada ….


A. setelah kata tetapi
B. sebelum kata tidak
C. setelah kata peneliti
D. sebelum kata aktivitas
E. sebelum kata dilakukan

Jawaban: A

Pembahasan: Dalam kalimat bercetak tebal, tanda koma seharusnya ditulis pada setelah kata
akan tetapi. Kata akan tetapi merupakan konjungsi antarkalimat. Konjungsi antarkalimat adalah
konjungsi yang menghubungkan kalimat satu dengan kalimat yang lain. Penulisan yang tepat
adalah tanda koma ditulis setelah konjungsi antarkalimat. Oleh sebab itu, jawaban yang tepat
adalah pilihan A.

Akan tetapi paus-paus ini tidak menjadikan perjalanan ini untuk melahirkan. Para peneliti
juga melihat adanya aktivitas paus yang serupa dengan apa yang dilakukan manusia.

Subtopik: Penalaran Kebahasaan

6. Kata yang tepat untuk melengkapi kalimat keenam paragraf keempat adalah ….

A. jadi
B. tetapi
C. sebaliknya
D. oleh karena itu
E. dengan demikian

Jawaban: C

Pembahasan: Untuk menemukan kata yang tepat dalam kalimat, diperlukan pemahaman isi
bacaan serta penalaran kebahasaan. Kata yang tepat untuk melengkapi kalimat keenam
paragraf keempat adalah sebaliknya. Kata sebaliknya adalah kata yang digunakan untuk
menunjukkan makna yang berkebalikan dari pernyataan sebelumnya. Kata sebaliknya tepat
untuk melengkapi kalimat keenam karena kalimat keenam merupakan pernyataan yang
berlawanan dari kalimat kelima. Oleh sebab itu, jawaban yang tepat adalah pilihan C.

Subtopik: Penalaran Kebahasaan

7. Pembentukan kata yang salah pada paragraf kelima terdapat pada kata ….

A. melihat
B. menyimpulkan
C. menghemat
D. mengalihkan
E. mendorong

Jawaban: B
Pembahasan: Pembentukan kata yang salah pada paragraf kelima terdapat pada kata
mensimpulkan. Menurut aturan penulisan yang benar, apabila terdapat imbuhan me- bertemu
dengan kata yang diawali dengan huruf K, T, S, atau P, terdiri lebih dari satu suku kata, dan
diawali dengan huruf konsonan - vokal maka akan mengalami proses peleburan. Dengan
demikian, penulisan kata yang tepat menyimpulkan. Oleh sebab itu, jawaban yang tepat adalah
pilihan B.

Teks berikut diikuti oleh dua butir pertanyaan. Pertimbangkan apakah kata atau kalimat pada
setiap nomor bercetak tebal TIDAK PERLU DIPERBAIKI (A) atau diganti dengan pilihan lain
yang tersedia (B, C, D, atau E)

Teks berikut untuk menjawab soal nomor 8 sampai 14.

Mengunjungi Sabang rasanya tak lengkap jika tidak mengunjungi 8Tugu Kilometer Nol di
Kawasan Iboih, Sukakarya, Sabang. Posisi Sabang di ujung 9Barat Indonesia, berhadapan
langsung dengan lautan lepas, menjadikan 10sunset sebagai atraksi menarik.

Tugu ini bisa dicapai dalam waktu sekitar 1 jam dengan mobil dari Kota Sabang. Sebagaimana
umumnya jalanan di Pulau Weh yang didominasi 11gunung, jalan aspal mulusnya berkelok-kelok
dan naik turun menuju Tugu Kilometer Nol ini.

Waktu yang paling pas untuk tiba 12disini adalah sekitar 2-3 jam sebelum matahari terbenam
jika ingin menikmatinya. Selain supaya bisa mencari lokasi nyaman untuk menikmati sunset kita
juga bisa 13mengeksplorasi Tugu Kilometer Nol dan 14hutan wisata Sabang di sekitar tugu.

( Diadaptasi dari https://pesona.travel/keajaiban )

Subtopik: Penalaran Kebahasaan

Soal 8.

A. TIDAK PERLU DIPERBAIKI


B. Tugu kilometer nol
C. tugu kilometer nol
D. Tugu KM Nol
E. Tugu KM nol

Jawaban: A

Pembahasan: Tugu Kilometer Nol merupakan nama tempat di Kawasan Iboih, Sukakarya,
Sabang. Penulisan yang tepat untuk nama tempat adalah menggunakan huruf awal kapital.
Dengan demikian, penulisan tersebut tidak perlu diperbaiki. Oleh sebab itu, jawaban yang
tepat adalah pilihan A.

Subtopik: Penalaran Kebahasaan


Soal 9.

A. TIDAK PERLU DIPERBAIKI


B. Barat indonesia
C. barat Indonesia
D. Indonesia barat
E. indonesia barat

Jawaban: C

Pembahasan: Kata barat adalah kata yang menunjukkan arah mata angin. Kata petunjuk arah
mata angin ditulis kapital apabila menunjukkan nama daerah, kota, atau provinsi. Contoh:
Kalimantan Barat, Jakarta Timur, dan Desa Kauman Selatan. Kata barat pada Barat Indonesia
tidak menunjukkan nama daerah, tetapi menunjukkan arah, yaitu Indonesia bagian barat.
Dengan demikian, penulisan yang tepat adalah barat Indonesia. Oleh sebab itu, jawaban yang
tepat adalah pilihan C.

Subtopik: Penalaran Kebahasaan

Soal 10.

A. TIDAK PERLU DIPERBAIKI


B. Sunset
C. sunset
D. “sunset”
E. “sunset”

Jawaban: C

Pembahasan: Kata sunset adalah istilah dari bahasa Inggris yang berarti matahari tenggelam.
Penulisan istilah bahasa asing yang tepat adalah ditulis dengan huruf cetak miring. Oleh sebab
itu, jawaban yang tepat adalah pilihan C.

Subtopik: Penalaran Kebahasaan

Soal 11.

A. TIDAK PERLU DIPERBAIKI


B. Gunung
C. pegunungan
D. “gunung”
E. gunung-gunung

Jawaban: A

Pembahasan: Kata “gunung” merupakan kata yang menunjukkan geografis. Nama geografis
harus ditulis awal kapital apabila diikuti nama diri. Contoh: Gunung Slamet, Danau Toba, Selat
Sunda, Sungai Musi, Pulau Komodo, dan Laut Jawa. Nama geografis tidak ditulis menggunakan
awalan huruf kapital apabila tidak diikuti nama diri. Oleh sebab itu, jawaban yang tepat adalah
pilihan A.

Subtopik: Penalaran Kebahasaan

Soal 12.

A. TIDAK PERLU DIPERBAIKI


B. di sini
C. di-sini
D. di sini,
E. di sana

Jawaban: B

Pembahasan: Kata di pada kata di sini merupakan kata depan. Kata depan adalah kata yang
menunjukkan keterangan. Penulisan kata depan yang tepat adalah dipisah dari kata yang
mengikutinya. Dengan demikian, penulisan yang tepat adalah di sini. Pemilihan kata di sini
sudah tepat karena sesuai dengan konteks kalimat sehingga tidak perlu diganti dengan kata di
sana. Oleh sebab itu, jawaban yang tepat adalah pilihan B.

Subtopik: Penalaran Kebahasaan

Soa 13.

A. TIDAK PERLU DIPERBAIKI


B. mengeksplor
C. megeksploitasi
D. mengekspor
E. meng-eksplorasi

Jawaban: A

Pembahasan: Kata “mengeksplorasi” memiliki makna mengadakan penyelidikan. Apabila


disesuaikan dengan kalimat, kata tersebut memiliki makna mengunjungi dan menikmati daerah
tersebut. Secara penulisan dan kesesuaian makna dalam kalimat, kata “mengeksplorasi” sudah
tepat sehingga tidak perlu diperbaiki. Oleh sebab itu, jawaban yang tepat adalah pilihan A.

Subtopik: Penalaran Kebahasaan

Soa 14.

A. TIDAK PERLU DIPERBAIKI


B. Hutan wisata Sabang
C. hutan Wisata Sabang
D. Hutan Wisata Sabang
E. Hutan Wisata sabang
Jawaban: D

Pembahasan: Penulisan “hutan wisata Sabang” harus menggunakan awalan kapital karena
merupakan nama tempat. Contoh penulisan nama tempat adalah Kota Wisata Batu, Hutan
Lindung Mangunan, dan Wisata Hutan Pengger. Dengan demikian, penulisan yang tepat adalah
Hutan Wisata Sabang. Oleh sebab itu, jawaban yang tepat adalah pilihan D.

Teks berikut untuk menjawab soal nomor 15 sampai 20.

Lautan Sabang adalah pintu masuk ke Selat Malaka. Tampak jauh di lepas laut, sesekali kapal
tanker atau kapal bermuatan kontainer lewat. Bisa dibayangkan, dulu saat Perang Dunia 2 yang
lewat adalah kapal-kapal perang Amerika dan sekutunya. Meriam jenis coastal defense milik
Jepang tersebut menembakan peluru ke arah kapal-kapal itu agar mereka tak memasuki Selat
Malaka sebagai pintu masuk kawasan Asia Tenggara, Kawasan yang di akhir Perang Dunia 2
dikuasai Jepang.

Sejarah Sabang tak bisa terlepas dari sejarah kolonial Portugis, Belanda, hingga Jepang di
Perang Dunia 2. Pada 12 Maret 1942 pukul 00:00, dengan sandi “Operation T”, satu batalyon
Divisi Darat Kobayashi Kekaisaran Jepang, mendarat di Sabang. Dalam kurun waktu 1942 –
1945 Sabang menjadi pangkalan angkatan laut Jepang yang besar untuk menghadapi sekutu.
Tak heran jika di Pulau Weh banyak sekali peninggalan militer Jepang. Ada bunker-bunker yang
sebagian masih bisa dikunjungi, bekas benteng, bahkan bekas lokasi pembantaian yang
memilukan.

(1) Beberapa bunker dan benteng yang masih terawat dan mudah bisa dikunjungi adalah
BentengAnoi Itam di Kawasan Anoi Itam dan bekas benteng di kawasan Sabang Fair. (2) Sabang
Fair tepat berada di pinggir pantai yang menghadap ke mulut Teluk Sabang, sisi utara Pulau
Weh. (3) Di deretan Pantai itu, tepatnya di sisi sebelah kiri ada Pelabuhan Sabang. (4) Ada bekas
ruang meriam dan amunisi. (5) Sayangnya, laras-laras meriam itu sudah tidak berada di
bunkernya, tapi dipindahkan ke halaman Sabang Fair.

Berjalan 18kearah selatan melalui jalan aspal mulus, sekitar setengah jam (kurang lebih 12
kilometer), kita akan sampai di Benteng Anoi Itam. Benteng ini lokasinya sangat strategis.
Letaknya di puncak tebing tepi pantai, menghadap ke mulut Selat Malaka dari arah Laut
Andaman. Ada beberapa 19bunker tempat menyimpan amunisi dan sebuah bunker atau
benteng pertahanan dengan sebuah meriam 20coastal defense. Sayangnya, meriam itu sudah
tidak utuh, hanya tinggal larasnya saja. Untuk mencapai tempat ini, kita harus naik tangga.
Bunker pertama ada di sebelah kanan tangga.

(Diadaptasi dari : pesonaindonesia.kompas.com)

Untuk mengerjakan soal nomor 15-17, jawablah soal-soal yang tersedia dengan memilih
jawaban yang tepat di antara pilihan jawaban A, B, C, D, atau E.

Subtopik: Penalaran Kebahasaan


15. Kata bentukan yang salah pada paragraf pertama terdapat pada ….

A. sesekali
B. bermuatan
C. menembakan
D. memasuki
E. dikuasai

Jawaban: C

Pembahasan: Kata bentukan yang tidak tepat terdapat pada kata menembakan. Kata
menembakan berasal kata dasar tembak dan imbuhan me- -kan. Dengan demikian, bentukan
kata yang tepat adalah menembakkan. Oleh sebab itu, jawaban yang tepat adalah pilihan C.

Subtopik: Penalaran Kebahasaan

16. Pada kalimat bercetak tebal, tanda koma seharusnya dituliskan pada ….

A. Sebelum kata Sabang


B. Sebelum kata yang
C. Sebelum kata untuk
D. Sebelum dan sesudah kata Jepang
E. Sesudah kata waktu dan sebelum kata Sabang

Jawaban: A

Pembahasan: Pada kalimat bercetak tebal, tanda koma seharusnya dituliskan pada sebelum
kata Sabang. Berdasarkan struktur kalimat, Dalam kurun waktu 1942 – 1945 menempati
keterangan. Berdasarkan penulisan yang tepat, apabila struktur keterangan di awal kalimat,
maka tanda koma ditulis setelah kata tersebut. Dengan demikian, penulisan kalimat bercetak
tebal adalah Dalam kurun waktu 1942 – 1945, Sabang menjadi pangkalan angkatan laut
Jepang yang besar untuk menghadapi sekutu. Oleh sebab itu, jawaban yang tepat adalah
pilihan A.

Subtopik: Penalaran Kebahasaan

17. Penulisan huruf kapital tidak tepat pada paragraf ketiga terdapat pada kalimat nomor ….

A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (5)

Jawaban: C

Pembahasan: Penulisan huruf kapital tidak tepat pada paragraf ketiga terdapat pada kalimat
nomor (3), yaitu pada kata Pantai. Kata Pantai merupakan kata yang menunjukkan nama
geografis. Akan tetapi, kata tersebut tidak diikuti oleh nama diri. Nama geografis yang tidak
diikuti nama diri, maka penulisan yang tepat tidak diawali dengan huruf kapital. Oleh sebab itu,
jawaban yang tepat adalah pilihan C.

Pertimbangkan apakah kata atau kalimat pada setiap nomor bercetak tebal TIDAK PERLU
DIPERBAIKI (A) atau diganti dengan pilihan lain yang tersedia (B, C, D, atau E) untuk
mengerjakan soal nomor 18-20.

Subtopik: Penalaran Kebahasaan

Soal 18.

A. TIDAK PERLU DIPERBAIKI


B. ke-arah
C. arah
D. ke arah
E. ke

Jawaban: D

Pembahasan: Kata ke pada kata kearah merupakan kata depan. Kata depan adalah kata yang
menunjukkan keterangan. Penulisan kata depan yang tepat adalah dipisah dari kata yang
mengikutinya. Dengan demikian, penulisan yang tepat adalah ke arah. Pemilihan kata ke arah
sudah tepat karena sesuai dengan konteks kalimat sehingga tidak perlu diganti dengan kata ke
atau arah. Oleh sebab itu, jawaban yang tepat adalah pilihan D.

Subtopik: Penalaran Kebahasaan

Soal 19.

A. TIDAK PERLU DIPERBAIKI


B. “bunker”
C. bungker
D. bunker
E. “bungker”

Jawaban: D

Pembahasan: Kata bunker merupakan istilah bahasa Inggris yang memiliki makna lubang
perlindungan di bawah tanah. Penulisan istilah bahasa asing yang tepat adalah menggunakan
huruf cetak miring. Dengan demikian, penulisan yang tepat adalah bunker. oleh sebab itu,
jawaban yang tepat adalah pilihan D.

Subtopik: Penalaran Kebahasaan

Soal 20.
A. TIDAK PERLU DIPERBAIKI
B. coastal defense
C. Coastal Defense
D. “coastal defense”
E. koastal defen

Jawaban: B

Pembahasan: Kata coastal defense merupakan istilah bahasa Inggris yang memiliki makna
pertahanan pesisir. Jadi, maksud dari “sebuah meriam coastal defense” adalah meriam yang
digunakan untuk mempertahankan wilayah pesisir. Penulisan istilah bahasa Inggris yang tepat
adalah ditulis menggunakan huruf cetak miring. Dengan demikian, penulisan yang tepat adalah
coastal defense. Oleh sebab itu, jawaban yang tepat adalah pilihan B.

Anda mungkin juga menyukai