2639-Article Text-9820-1-10-20201006
2639-Article Text-9820-1-10-20201006
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian tentang Analisis Kadar Nitrogen Dalam Pupuk Urea Prill dan Granule
Menggunakan Metode kjeldahl Di PT Pupuk Iskandar Muda. Tujuan dari kerja praktek ini adalah
menganalisa kualitas kadar mutu nitrogen pada urea prill dan granule dan membandingkan dengan syarat
mutu pupuk urea sesuai dengan SNI (Standar Nasional Indonesia) dengan nomor SNI.02-2801-2010 di
pabrik Pupuk Iskandar Muda. Pengujian ini dilakukan dengan metode Kjeldahl. Analisa Nitogren dengan
metode kjeldahl dibagi menjadi tiga tahap yaitu proses destruksi, proses destilasi dan tahap titrasi.
Berdasarkan hasil yang diperoleh selama analisis diperoleh bahwa kadar nitrogen yang dianalisis dalam
metode kjeldahl tidak melewati batas parameter yang ditentukan, yaitu minimal 46% dan kandungan
nitrogen tersebut sesuai dengan kadar nitrogen yang dianjurkan oleh Kementrian Perindustrian. Dari hasil
tersebut maka pupuk urea dapat digunakan sebagai pupuk tanaman dan dapat diperdagangkan dikalangan
masyarakat.
Kata Kunci : Nitrogen, Pupuk Urea, Metode Kjeldahl, Prill, Granule
dengan jumlah yang relatif kecil dalam bentuk destruksi, proses destilasi dan tahap titrasi
ammonium dan nitrat. Nitrogen diperlukan oleh (Winarno, 2004 ; Sudarmadji et al, 1996).
tanaman berfungsi untuk melakukan fotosintesis.
Proses Fotosintesis pada tumbuhan merupakan BAHAN DAN METODE
satu proses fisiologi penting yang terjadi di Bahan
dalam tumbuhan, fotosintesis sangat berperan Bahan yang digunakan untuk penelitian ini
dalam pertumbuhan dan perkembangan adalah urea prill (butiran), urea granul
vegetatif tanaman, terutama dalam (gelintiran), larutan asam sulfat (H2SO4) pekat
pembentukan zat hijau daun atau klorofil (densitas 1,84), Larutan ammonium sulfat, alkali
(Yusmayani dan Asmara, 2019). qoustic soda (NaOH), receiver solution, dan air
Pupuk urea atau biasa disebut dengan untuk pengkalibrasian alat foss, Kertas Timbang
pupuk nitrogen karena memiliki daya kelarutan dan Tablet Kjeldahl (K2SO4) untuk (destruksi
yang tinggi, sehingga akan memudahkan dalam sampel).
aplikasi pemupukan, terutama tidak butuh waktu
lama dalam proses mengaduk. Pupuk berdaya Metode
larut tinggi memungkinkan seluruh unsur hara 1. Prosedur Destruksi (Digestion) Sample
yang terkandung di dalam pupuk dapat diserap Ditimbang urea dengan teliti sebanyak ± 0,5
oleh akar dan menuju kedaun (Novizan, 2005). gram sampel urea dengan alas kertas timbang
Pupuk urea yang beredar di masyarakat sebanyak dua kali pengerjaan (duplo), kemudian
telah diukur kandungan nitrogennya agar dimasukkan ke dalam labu kjeldahl (digestion
mendapatkan kadar SNI (Standar Nasional tube) dan ditambahkan dengan hati-hati 25 mL
Indonesia). Pupuk urea buatan yang merupakan asam sulfat (H2SO4) pekat lalu ditambahkan 2
pupuk tunggal, mengandung unsur hara utama tablet kjeldahl (special additive tablet K2SO4
nitrogen, berbentuk butiran (prill) atau gelintiran 1000 Kjeltabs S/ 3.5). Lalu dipanaskan atau
(granul) dengan rumus kimia CO(NH2)2. Syarat didetruksi dalam rangkaian alat FOSS Digestor
mutu pupuk urea yang didapatkan harus sesuai Unit pada temperature sebesar 400ºC selama 2
menurut SNI Nomor 02-2801-2010. jam, hingga larutan jernih selama 2 jam, setelah
Analisis kadar nitrogen dalam pupuk urea, itu Didinginkan selama beberapa menit sampai
dilakukan dengan mengggunakan metode larutan dingin, Setelah dingin dimasukkan
Kjeldahl adalah metode yang sederhana untuk larutan ke labu ukur 250 mL dengan
penetapan nitrogen total pada asam menggunakan corong lalu diencerkan dengan air
amino,protein dan senyawa yang mengandung demin (aquades) hingga tanda batas, setelah itu
nitrogen. (Purba Pardamean Dippos, 2019). dihimpitkan dan jangan lupa diguncangkan
Metode Kjeldahl, merupakan metode yang sampai larutan homogen (Larutan Aliqout).
sederhana untuk penetapan nitrogen total pada
protein dan senyawa yang mengandung 2. Proses Analisa FOSS Kjeltec Analyzer
nitrogen. Metode ini telah banyak mengalami Sampel yang sudah di didestruksi
modifikasi dan cocok digunakan secara dimasukkan dalam alat foss atau alat metode
semimikro, karena hanya membutuhkan jumlah kjeldahl pastikan arus listrik hidup, air tempat
sampel dan pereaksi yang sedikit serta waktu pendingin hidup dan persiapan penetapan
analisis yang singkat. Metode Kjeldahl cocok nitrogen dengan memastikan peralatan FOSS
untuk menetapkan kadar protein yang tidak larut kjeltec analyzer unit dalam kondisi ready, dan
atau protein yang sudah mengalami koagulasi larutan H2SO4 0,1N sudah tersedia dalam tangki
akibat proses pemanasan maupun proses penitar dan terstandrisasi.
pengolahan lain yang biasa dilakukan pada
makanan secara tidak langsung, karena yang 3. Tahap titrasi
dianalisis dengan cara ini adalah kadar Akhir titrasi ditandai dengan terjadinya
nitrogennya. Dengan mengalikan hasil analisis perubahan warna larutan dari warna biru
tersebut dengan angka konversi maka diperoleh menjadi warna merah muda. Setelah itu
kadar nitrogen. Analisis nitrogen dengan metode diperoleh %N, selanjutnya dihitung kadar
Kjeldahl dibagi menjadi tiga tahap yaitu proses nitrogen dengan mengalikan suatu faktor.
Besarnya faktor perkalian nitrogen menjadi Tahapan yang terakhir adalah tahap
protein ini tergantung pada persentase nitrogen titrasi, tahap titrasi ini dimaksudkan untuk
yang menyusun protein dalam suatu bahan. menentukan seberapa banyak volume HCl yang
di perlukan yaitu untuk merubah warna larutan
Perhitungan yang tadinya berwarna biru berubah menjadi
warna merah muda. Untuk mempercepat
terjadinya perubahan warna merah, indikator
Keterangan : metil merah digunakan untuk melihat akhir titrasi
V1 = Volume sample (mL) yang terjadi. Tahap titrasi ini menggunakan HCl
V2 =Volume blanko (mL) agar perhitungan total nitrogen tetap akurat.
N = Normalitas Akhir titrasi ditandai dengan warna merah muda
Fp = Faktor pengenceran yang terbentuk dan tidak hilang selama 30 detik,
BA = Berat atom nitrogen (14,008) reaksi yang terjadi sebagai berikut (Fatmawaty,
W = Berat sample urea ditimbang (gram) 2011).
2NH4H2BO3(aq) + H2SO4(aq)
HASIL DAN PEMBAHASAN (NH4)2SO4(aq) + H3BO3(aq)
Analisis protein (nitrogen) menggunakan 2NH4H2BO3(aq) + 2HCl(aq)
metode Kjeldahl pada dasarnya dapat dibagi 2NH4Cl(aq)+ H3BO3(aq)
menjadi tiga tahap yaitu proses destruksi, proses Tahap titrasi pada pupuk urea
distilasi dan tahap titrasi: menggunakan larutan standar H2SO4 karena
Pada Tahap Destruksi, sampel pupuk urea merupakan pupuk sintetis yang
dipanaskan dalam asam sulfat pekat sehingga tergolong ke dalam pupuk anorganik yang hanya
terjadi penguraian sampel menjadi mengandung satu unsur hara saja yaitu hara
unsurunsurnya yaitu unsur-unsur C, H, O, N, S, nitrogen yang sangat tinggi. Larutan asam
dan P. Fungsi asam sulfat yaitu sebagai tersebut bereaksi dengan senyawa yang bersifat
pengikat nitrogen dan juga menguraikan unsur- sintetis dan bersifat toksik serta ketepatan
unsurnya. ukuran untuk kadar nitrogen dalam pupuk urea
Pada Tahap distilasi dilakukan lebih akurat sehingga larutan H2SO4 lebih efisien
penambahan larutan NaOH (natrium hidroksida) digunakan untuk uji kadar nitrogen dalam pupuk
100 ml. Fungsi penambahan NaOH adalah urea dari pada standar HCl.
untuk memberikan suasana basa karena Berdasarkan pengamatan terhadap
reaksitidak dapat berlangsung dalam keadaan perhitungan perhitungan total nitrogen (%N)
asam. Pada tahap distilasi ini, amonium sulfat pada pupuk urea prill (butiran) dan granul
dipecah menjadi amonia (NH3) dengan (gelintiran) selama 3 kali pengulangan.
penambahan NaOH dengan alkalis dan Kadar Nitrogen (%)
dipanaskan dalam alat distilasi 6 Januari 14 Januari 20 Januari
Asam borat (H3BO3) berfungsi sebagai 2020 2020 2020
penangkap NH3 sebagai distilat berupa gas yang Prill Granul Prill Granul Prill Granul
bersifat basa. Supaya amonia dapat ditangkap e e e
secara maksimal, ujung alat distilasi diusahakan 46,4 46,49 46,3 46,26 46,3 46,60
tercelup semua ke dalam larutan asam standar 3 7 5
sehingga dapat ditentukan jumlah protein sesuai Tanggal 06 Januari 2020 pada percobaan
dengan kadar protein bahan. Selama proses kadar nitrogen dalam pupuk urea prill
distilasi, larutan asam borat akan berubah warna menggunakan 2 (kali) pengerjaann (duplo)
biru karena larutan menangkap adanya amonia nitrogen berhasil dianalisis sebesar 46,36%
dalam bahan yang bersifat basa sehingga itulah mengapa harus menggunakan 2 (kali)
mengubah warna merah muda menjadi hijau pengerjaan (duplo), sehingga apabila mengalami
kebiruan, reaksi dalam distilasi akan berakhir kesalahan analisis atau kesalahan disalah satu
bila amonia yang telah terdistilasi tidak bereaksi sample kita dapat mengambil analisis sampel
(Fatmawaty, 2011). yang berhasil, nilai dari suatu kadar nitrogennya
tidak jauh berbeda minimal dari 46%.