Anda di halaman 1dari 2

Nama : Naila Zahiyatur Rosyida

NIM : 20103040032
Program Studi/Kelas : Ilmu Hukum/Hukum Perdata Internasional B

TUGAS RESUME 2 HUKUM PERDATA INTERNASIONAL

A. POKOK PERMASALAHAN HPI


Menurut Sunaryati Hartono, HPI hendak mencari jawaban terhadap 3 masalah pokok
yang menyangkut peristiwa hukum yang ada unsur asing yaitu:
1. Hakim mana yang berwenang?
2. Hukum mana yang berlaku? (choice of law)
3. Dan bilamana serta sampai di mana hakim nasional harus memperhatikan putusan
hakim asing?

Demikian juga senada yang dikemukakan Bayu Seto, bahwa masalah pokok HPI itu
meliputi:

1. Hakim atau pengadilan manakah yang berwenang menyelesaikan persoalan hukum


yang mengandung unsur asing.
2. Hukum manakah yang harus diberlakukan untuk mengatur atau menyelesaikan
persoalan-persoalan hukum yang mengandung unsur asing.
3. Bilamana atau sejauhmana suatu pengadilan harus memperhatikan dan mengakui
putusan-putusan pengadilan asing dan atau mengakui hak-hak dan kewajiban-
kewajiban hukum yang terbit berdasarkan hukum atau putusan pengadilan asing.
B. CONTOH KASUS HPI
1. Seorang warga negara Indonesia menikah dengan seorang warga negara Jepang.
Pernikahan dilangsungkan di Tokyo, dan karena salah satu pihak ternyata masih
terikat pada suatu perkawinan lain yang sudah ada, maka pihak itu dianggap telah
melakukan poligami, dan pihak yang lain mengajukan gugatan perceraian di
Pengadilan Indonesia di Jakarta.
2. Sebuah kontrak jual beli antara sebuah perusahaan ekspor dari Indonesia dengan
sebuah perusahaan importir di negara bagian Florida Amerika Serikat mengenai
barang-barang yang harus diangkut dari pelabuhan Tanjung Perak Surabaya ke
Miami Florida. Perjanjian dibuat di Jakarta. Ketika barang siap dikirimkan, ternyata
importir tidak memenuhi janjinya untuk melakukan pembayaran pada waktunya.
Eksportir Indonesia kemudian berniat untuk mengajukan gugatan wanprestasi dan
menuntut ganti rugi melalui Pengadilan di kota Miami, Florida.
C. SUMBER HUKUM HPI
HPI adalah hukum nasional, bukan International. Sumbernya hukumnya nasional. Hanya
saja dalam HPI ada unsur asingnya (foreign element). Perkataan International pada HPI jangan
dipandang bahwa HPI bersumber dari hukum International. Sifat Internationalnya adalah
karena HPI mengatur masalah keperdataan yang mengandung unsur asing.
Contoh-contoh sumber hukum nasional:
1. Pasal 57 UU No. 1 tahun 1974 Tentang Perkawinan
2. UUPMA No. 1 Tahun 1967
3. Pasal 16, 17, 18 AB (Algemeine Bevalingen)

Anda mungkin juga menyukai