Anda di halaman 1dari 1

GUNTUR ARGI PRAYOGO

D1042151035
UAS PANCASILA

Hak Asasi Manusia (HAM) Adalah Hak Yang Dimiliki Oleh Manusia Sejak Lahir Atas Pemberian Tuhan Yang Maha Esa. HAM
Menjadi Ambigu Ketika Diletakkan Pada Kondisi Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara. Mengapa Demikian, Hal Ini Dipengaruhi
Oleh Suatu Sikap Dimana Masyarakat Menganggap Bahwa HAM Menyangkut Semua Aspek Dalam Diri Setiap Manusia.
Sehingga Kemudian Hal Ini Menjadi Opini Publik, Sebagai Contoh Melakukan Sesuatu Yang Tidak Wajar Di Depan Umum
Dianggap Sebagai Suatu Hak Yang Asasi. Ternyata Keadaannya Tidaklah Seperti Itu, Setiap Orang Diberi Hak Baik Yang Bersifat
Asasi Maupun Yang Bersifat Relatif.

Hak Yang Bersifat Asasi Adalah Hak Sipil, Hak Politik, Hak Ekonomi Dan Hak Sosial Budaya. Adapun Hak Yang Bersifat Relatif
Adalah Hak Yang Berasal Dari Pengembangan Hak Asasi Diatas. Terkait Dengan Hak Yang Bersifat Relatif Tentu Saja Harus
Memperhatikan Hak Relatif Orang Lain, Karena Sesungguhnya Hak Kita Dibatasi Dengan Kewajiban Menghormati Hak Orang
Lain. Berbicara Mengenai Hak Asasi Manusia Tidak Terlepas Dari Peran Aktif Sebuah Negara.

Indonesia Merdeka Pada Tanggal 17 Agustus 1945 Sebagai Gerbang Awal Untuk Melakukan Reformasi Tataran Kehidupan
Berbangsa Dan Bernegara. Berbagai Macam Implikasi Diharapkan Dapat Mengubah Bangsa Indonesia Menjadi Lebih Baik.
Sebagai Negara Yang Baru Merdeka Pada Waktu Itu UUD 1945 Yang Disahkan Pada Tanggal 18 Agustus 1945 Menjadi Pondasi
Hukum Nasional. Walaupun Indonesia Sudah Merdeka, Kondisi Ini Tidak Serta Merta Mengakomodir Kebutuhan Perangkat
Bernegara. Bicara Hak Asasi Manusia Pada Waktu Itu Belum Ada Undang-Undang Yang Secara Khusus Mengaturnya.

Pasca Kemerdekaan Kita Memasuki Masa Orde Lama Di Bawah Kepemimpinan Presiden Soekarno, Perkembangan Terhadap
Penghormatan Hak Asasi Manusia Belum Menemukan Langkah Yang Konkrit, Negara Pada Waktu Itu Masih Sibuk Melakukan
Penataan Perangkat Bernegara, Mengatasi Masalah Tekanan Baik Dari Luar Maupun Dari Dalam Indonesia Sendiri. Kemudian
Pada Masa Orde Baru Warna Penegakan Hak Asasi Manusia Masih Saja Tidak Mengalami Perkembangan, Bahkan Lebih Parah,
Karena Pada Masa Orde Baru Memerintah Dengan Otoriter.

Kendati Pada Orde Baru HAM Kurang Berkembang, Tahun 1990 An Muncul Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnasham)
Sebagai Konsekuensi Indonesia Masuk Dalam Komite HAM PBB. Oleh Pemerintah Indonesia Karena Desakan Dari Dalam Dan
Luar Negeri. Akhirnya Pemerintah Mengeluarkan Kebijakan Politik Dalam Rangkah Perlindungan HAM Dan Pemerintah
Memberlakukan Undang-Undang HAM Serta Mendirikan Komnasham.

Terkait Dengan Hukum Tentu Saja Berhubungan Dengan Peraturan Perundang-Undangan Yang Berlaku. HAM Hari Ini Menjadi
Salah Satu Objek Kajian Yang Menarik Untuk Diperhatikan. Mengapa Demikain Hal Ini Disebabkan Bahwa Hampir Semua
Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara Ini Adalah Untuk Memenuhi HAM. HAM Ini Menjadi Sebuah Pekerjaan Rumah Yang Besar
Bagi Bangsa Dan Negara, Karena Berhasil Atau Tidaknya Suatu Negara Terlihat Sejauh Mana Penghormatan Dan Pemenuhan
HAM Di Negara Tersebut.
Indonesia Sebagai Negara Yang Berkembang Tidak Dapat Dipungkiri Akan Rawan Terhadap Pelanggaran HAM. Hal Ini
Disebabkan Oleh Banyak Hal, Seperti Masalah Sosial, Politik Maupun Ekonomi. Antara Masalah Diatas Saling Mempengaruhi
Satu Sama Lainnya Pelanggaran HAM Karena Masalah Sosial Tidak Menutup Kemungkinan Disebabkan Oleh Masalah Politik
Dan Ekonomi. Kita Memang Perlu Menyadari Bahwa Masalah Penegakan Hukum Dindonesia Masih Dalam Tahap Pembelajaran
Apalagi Masalah Penegakan HAM.

Dalam Berbagai Dimensi Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara Kita Seringkali Menemukan Ketimpangan Dalam Proses
Penegakan Hukum Dan HAM. Kadang Kala Hukum Yang Ditegakkan, Namun Disatu Sisi Mengabaikan HAM, Begitu Juga
Sebaliknya, HAM Yng Ditegakkan Namun Mengabaikan Hukum Yang Berlaku. Ketika Terjadi Hal Demikian Tidak Hanya Aparat
Penegak Hukum Yang Kesulitan, Tetapi Masyarakat Lebih Kesulitan Lagi, Karena Berada Dalam Sistem Tersebut. Masalah
Hukum Dan HAM Ini Memang Menjadi Sesuatu Yang Penting Untuk Dilakukan Kajian, Baik Secara Normatif Apalagi
Empirisnya.

Hal –Hal Mendasar Dalam Reformasi Penegakan HAM Di Indonesia,


- Pertama ; Subjek Hukum, Dalam Hal Ini Subjek Hukum Adalah Segala Sesuatu Yang Mampu Mendukung Hak Dan
Kewajiban. Subjek Hukum Dipahami Terbagi Atas Dua Yaitu Orang Dan Badan Hukum. Orang Sebagai Subjek Hukum Ada
Kemungkinan Terlalu Berlebihan Menggunakan Haknya Sehingga Melanggar Hak Orang Lain. Disamping Itu Ada Kemungkinan
Juga Tidak Melakukan Kewajiban Yang Seharusnya Dilakukan Sehingga Mengakibatkan Haknya Terpangkaskan. Dalam
Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara Diharapkan Antara Hak Dan Kewajiban Itu Seimbang, Seperti Halnya Dua Sisi Mata Uang
Yang Saling Memberi Bentuk. Hak Akan Dihargai, Jika Kewajiban Dilaksanakan Begitu Juga Sebaliknya. Subjek Hukum
Selanjutnya Adalah Badan Hukum Secara Hakikat Komposisinya Terdiri Dari Kumpulan Orang Yang Menghimpun Diri Dalam
Sutu Wadah Untuk Melakukan Suatu Tujuan Bersama. Dewasa Ini Peran Badan Hukum Dan Keterlibatannya Dalam Proses
Penegakan HAM Di Indonesia Sudah Sangat Banyak.

- Kedua ; Aparat Penegak Hukum, Dalam Praktek Penegakan Hukum Seringkali Yang Melakukan Pelanggaran Terhadap
Hukum Itu Adalah Pihak Yang Mengerti Hukum. Keadaan Seperti Ini Membuat Jelek Wajah Hukum Indonesia. Tidak Jarang
Menimbulkan Sikap Apatis Dari Masyarakat Terkait Apa Yang Dilakukan Oleh Aparat Penegak Hukum. Upaya Penegakan
Hukum Tidak Terlepas Dari Menghormati HAM. Setiap Aparat Penegak Hukum Hendaknya Memahami Dan Mengerti Tugas Dan

Anda mungkin juga menyukai