Anda di halaman 1dari 5

Prak IBU: Anestesi dan Emergency 2

Anestesi: penghilang rasa sakit sampai kesadaran untuk efektivitas prosedur bedah

membutuhkan agen anestesi: 1. umum 2. lokal

umum: injeksi dan inhalasi

lokal: injeksi

Anestesi inhalasi: kelemahannya dapat menurunkan fungsi fisiologis, mempengaruhi saturasi


o2, vol o2 dalam darah cukup dan saturasi o2 (min 90%). Kelebihan anastesi inhalasi: lebih
stabil

SPO2: persentase oksigen yang dapat terdistribusi ke jaringan paling perifer

Agen inhalasi:

- Ungu: isofluran
- Biru: Nitrogen oksida
- Kuning: sevofluran
- Merah: halotan
- Biru muda: desfluran
- Oranye: enfluran

Mesin anestesi terdiri dari:

- Komponen 1: sumber gas, penunjuk gas(Flowmeter), Penguap (Vaporizer), oksigen


flush
- KOmponen 2: sirkuit nafas: sis. Lingkar, sis magil
- Komponen 3: ala tyg menghubungkan sirkuit nafas dan pasien, yang terdiri dari face
mask (penutup muka) dan pipa endotracheal

1. O2 supply (tabung yg warna biru/putih)


2. Regulator: (yg nempel di tabung) membaca tekanan gas pada mesin
- ada yang memabca tekanan pada selang
- ada yang membaca tekanan di tabung
3. Flow meter: mengukur/mengatur konsentrasi O2 yang diteruskan ke vaporizer atau
breathing circuit
- low flow: 25-50mL/kg/menit
- high flow: 200-300 mL/kg/menit
4. Vaporizer: merubah liquid agen anestesi menjadi gas melalui mekanisme thermal
5. Breathing circuit: mengalirkan gas yang akan diinhalasikan ke pasien, dan
mengalirkan gas exhalasi pasien ke alat
- pediatric (pink): bb 5-15 pounds
- non rebreather (biru): hewan tua/kecil
- dock circuit (hijau): bb >15 pounds
6. Safety button: menyalurkan o2 direct darurat ke pasien
7. Reservoir bag: sistem penyedia o2 ke pasien langsung, penggunaan sesuai dengan
tidal volume
- rumus tidal volume: 6x(10-15)mL/bb
8. CO2 system: berisi sodalyme untuk absorbsi CO2 pada udara exhalasi pasien, wajib
diganti tiap 8 jam (putih jadi ungu jadi putih lg dengan tekstur yg berbeda)
- sodalyme: calcium hidroksida, sodium hidroksida, air
9. Scavenger: menyerap residu agen inhalasi
10. O2 flush: menyediakan O2 untuk flushing breathing circuit

Penggunaan mesin anestesi


1. knob tabung dibuka, sesuaikan flow meter
2. valve pada circuit breathing dibuka
3. flush o2
4. circuit breathing dipasang ke pasien, sesuaikan vaporizer
5. control jumlah O2 dan konsentrasi anestesi
6. ketika mematikan mesin, turunkan anestesi yang diberikan
7. naikkan o2 setelah vital kembali
8. ditutup secara urut terbalik

cara kerja mesin anastesi:

- knop tab O2 diputar  O2 akan mengalir dan tekanannya akan dibaca oleh regulator
Regulator ada 2: 1) regulator u/ membaca tekanan dalam tabung 2) regulator u/
membaca tekanan setelah tabung
- saat knop diputar gauge regulator akan naik dan menunjukkan tekanan
- oksigen akan diteeruskan ke flowmeter . ada saluran yg pure O2 (selang tabung
direct sirkuit bandage) ada yg melewati vaporizer (selang ke flowmeter 
vaporizer, dimana vaporizer akan menguapkan liquid anastesi melalui gas dengan sis.
Termalgas anastesi bersma O2 akan menuju sirkuit breathing gas di inhalasi o/
pasien, saat pasien ekshalasi, pasien akan mengeluarkan CO2 dan residu agen anastesi
 udara ekshalasi menuju sirkuit breathing dan menuju ke mesin kembali dan masuk
CO2 sistem (terdiri dari sistem open dan close)

Ada sistem open dan close


- Open/non rebreathing system: udara exhalasi masuk ke CO2 system dan CO2nya
diserap diteruskan ke scavenger
- Closed (non breathing): ke rebreathing system. udara exhalasi masuk ke Co2 sysem
dan co2 diserap sodalyme (isi dari canister). Soda lime akan memurnikan udara sisa
termasuk agen anastesi sisa. udara yang ada sisa agen inhalasi masuk kembali ke
breathing circuit untuk diserap kembali pasien.

ISI SODA LIME:


1) CaOH2: Calcium Hidroksida: 70-80%
2) NaOH: sodium hidroksida: <3.5%
3) H2O: air: 12-19%

Endotracheal tube:

1. Murphy eye: tempat sirkulasi udara


2. Cooped/cuvved: fikasi ETT pada larynx
3. Pilot balon: mengisi udara pada cooped
4. Adapter: menghubungkan ke selang mesin anestesi, d = 2,5 – 8 mm
2,5: kucing
8: anjing
5. Cara mengukur diameter ETT diukur dari cuping hidung pasien, mengukur
panjangnya dari dari scapula sampe cavum oris

Laryngoscope: dipasang untuk membantu ETT, untuk melihat glotis

Laryngoscope komponen:

Blade: yg diarahkan ke cavum oris dan ada flas light

Handle: bagian yg dipegang operator

Cara pemasangan ETT:

1. Diberi preanastesi secara SC


2. Diberi anastesi secara IM,
3. Diukur tab ETT dari cav. Oris-scapula (diberi tanda)
4. Restrain pasien pada bagian rahang yaitu rahang atas dan bawah dengan tali yg dibuat
dgn kain
5. Buka mulut dnegan cara menarik kedua tali tsb
6. Lidah dikeluarkan dan dibuka trakea dengan laryngoscope yg diberi pelumas
7. Tab ETT dimasukkan ke trakea difiksasi dgn cara memasukkan udara ke cuvvet
melalui pilot ballon dengan spuit. Tab difiksasi dgn tali pada rahang agar tdk lepas
Mekanisme kerja mesin

Knob tabung O2 diputar -> O2 mengalir dan ttekanan dibaca oleh regulator -> saat
knob diputar jarum akan menunjukkan tekanan -> flow meter -> O2 ke vaporizer ->
menguapkan agen inhalasi -> circuit breathing -> disambungkan ke ETT pasien dan
langsung di inhalasi oleh pasien

CPR

Kapan: tidak terdengar denyut jantung. hewan tidak responsif, berhenti nafas tiba tiba

Teknik berdasarkan ukuran hewan:

- 1 tangan: untuk anjing kecil, posisi hewan lateral/sternal


- 2 tangan: untuk anjing bracycephalic, posisi sternal
mesocephalis dan dolicocephalis, lateral
kucing posisi lateral

chest compression: 1/3 – ½ bagian dada (hewan kecil)


seluruh bagian dada (hewan besar)

Teknik dengan/tanpa intubasi

tanpa intubasi: 30 tekanan dan 2x napas buatan melalui hidung, setiap selesai 1 siklus (30
tekanan dan 2x napas buatan) di cek dulu ABC (airway, breath pathway, circulation)

dengan intubasi: 100-120 tekanan dan 10x napas buatan melalui ambu bag
CPR: ketika denyut jantung sudah muncul lagi, disuntikkan

- adrenaline: memicu denyut jantung (0,01mg/kg)


- vasopresine: meningkatkan aliran darah dan O2 di otak (0,8mg/kg)
- atropin: meningkatkan heart rate (i.v 0.04mg/kg)

Anda mungkin juga menyukai