Anda di halaman 1dari 42

PERANCANGAN TATA LETAK

FASILITAS (PTLF)
PENGANTAR PERENCANAAN
FASILITAS

Masri Pradipto, S.TP, MT

Program Studi Teknik Industri


Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Universitas Indraprasta PGRI
Minggu ke-1 Matkul PTLF
Kemampuan yang diharapkan:
1. Mampu menjelaskan arti, ruang lingkup, tujuan, dan
proses perencanaan fasilitas
2. Mampu mengenali jenis-jenis persoalan tata letak dan
ciri tata letak yang baik
Materi Pembelajaran:
1. Pendahuluan perencanaan tata letak fasilitas
2. Konsep dasar desain pabrik
3. Dasar-dasar dan langkah-langkah perancangan pabrik
4. Arti, ruang lingkup dan tujuan perencanaan fasilitas
5. Proses perencanaan fasilitas
6. Jenis persoalan tata letak
Definisi Umum Tata Letak dan
Tata Letak Fasilitas

• Tata letak (layout) adalah susunan departemen,


tempat kerja dan peralatan, dengan perhatian
utama pada gerakan kerja (pelanggan atau bahan)
melalui sistem:
• Tata letak tetap (fixed position layout)
• Tata letak proses (process layout)
• Tata letak produk (product layout)
• Tata letak kombinasi (combination layout/group
layout)
• Tata letak fasilitas (facility layout) adalah susunan
mesin, proses, departemen, tempat kerja, area
penyimpanan, gang dan fasilitas umum yang ada
pada sebuah perusahaan.
Definisi Umum Perencanaan Tata Letak
dan Perencanaan Fasilitas
• Perencanaan tata letak (layout) secara umum
banyak dibahas pada literatur yang berjudul
perencanaan fasilitas (facility planning)
• Perencanaan fasilitas adalah kegiatan yang
berkaitan dengan pembuatan desain, tata letak,
lokasi dan akomodasi orang, mesin dan kegiatan
dari system atau manufaktur/jasa yang
menyangkut lingkungan atau tempat yang bersifat
fisik .
Unsur Utama Desain Fasilitas

Unsur utama desain fasilitas adalah input kegiatan


transformasi/proses produksi dan output yang
dihasilkan
Systematic Layout Planning (SLP)
Faktor-faktor yang Dipertimbangkan
dalam Perencanaan Fasilitas

Faktor-faktor yang dipertimbangkan antara lain:


1. Data dasar
2. Rancang proses produksi dan pola lairan bahan
3. Sistem penanganan bahan (material handling)
4. Perencanaan tempat kerja terpadu
5. Perencanaan kegiatan pergudangan dan kegiatan
pelayanan lainnya
6. Perencanaan kebutuhan ruang
7. Perencanaan tata letak awal
8. Proses evaluasi
Faktor-faktor yang Dipertimbangkan
dalam Perencanaan Fasilitas
9. Persetujuan dari pejabat pabrik yang berwenang
10. Pembuatan tata letak
11. Tindak lanjut tata letak
Arti Penting Perencanaan

Arti penting perencanaan antara lain:


1. Mendukung visi organisasi melalui perbaikan
penanganan dan pengawasan bahan
2. Memanfaatkan sumber daya dan energi seefek-
tif mungkin
3. Meminimalkan modal untuk berinvestasi
4. Memudahkan dalam pemeliharaan
5. Menjamin keselamatan dan kenyamanan kerja
Tujuan Perencanaan

Tujuan perencanaan antara lain:


1. Mengurangi investasi peralatan
2. Memanfaatkan ruangan seefektif mungkin
3. Menjaga perputaran barang setengah jadi men-
jadi lebih baik
4. Menjaga fleksibilitas susunan mesin dan per-
alatan
5. Memberi kemudahan, kemanan dan kenyaman-
an bagi karyawan
6. Meninimumkan material handling
7. Memperlancar proses produksi
8. Meningkatkan efektifitas penggunaan sumber
daya
Tujuan Tata Letak Fasilitas dan
Desain Fasilitas
• Tujuan tata letak adalah untuk menjamin kelancaran
aliran kerja, bahan, orang dan informasi melalui
sistem.
• Sedangkan tujuan desain fasilitas adalah untuk
mencapai:
1. Pemanfaatan ruang, peralatan dan orang yang lebih
2. Aliran informasi, bahan atau orang yang lebih baik
3. Moral pekerja yang lebih baik
4. Lingkungan kerja yang lebih aman
5. Interaksi dengan pelanggan menjadi lebih baik
6. Fleksibilitas
Ruang Lingkup Perencanaan
Tata Letak Fasilitas
Perencanaan tata letak fasilitas itu melingkupi:
• Jumlah, lokasi dan ukuran fasilitas manufaktur,
gudang dan/atau pusat distribusi
• Sentralisasi versus desentralisasi gudang (per-
sediaan, bahan baku, barang semi jadi, pro-duk/
barang jadi)
• Akuisisi fasilitas yang ada versus rancangan pa-
brik masa yang akan datang
• Fleksibilitas yang dibutuhkan karena ketidak-
pastian pasar dan teknologi

15
Ruang Lingkup Perencanaan
Tata Letak Fasilitas
• Penghubung antara penyimpanan dan manufaktur
• Tingkat integrasi vertikal, termasuk keputusan
subkontrak versus manufaktur.
• Sistem kendali, termasuk pengendalian material
dan perlengkapan
• Perpindahan bahan antar gedung, antar lokasi
• Perubahan teknologi konsumen, pemasok, peru-
sahaan, manufaktur, penanganan bahan, penyim-
panan dan pengendalian

16
Perencanaan Fasilitas

Kegiatan perencanaan fasilitas mencakup dua


kegiatan utama yakni:
1. Perencanaan Lokasi : Proses menentukan daerah
atau tempat untuk sebuah kegiatan dan atau
fasilitas.
2. Perancangan Fasilitas : Proses membangun
fasilitas sesuai dengan tujuan kegiatan.
Perancangan Sistem Fasilitas
Perancangan Tata Letak Fasilitas
Perancangan Sistem Pemindahan Bahan
Tahapan Perencanaan Fasilitas

Tahapan utama dalam perencanaan fasilitas yaitu:


1. Mendefinisikan masalahnya
2. Analisis masalahnya
3. Evaluasi dari berbagai alternatif solusi
4. Pilih desain yang diinginkan/disukai
5. Implementasi desain
Urutan Proses PTLF
Dalam PTLF ini pada dasarnya akan merupakan
proses pengurutan dari suatu perencanaan tata letak
yang sistematis. Urutan proses tersebut dapat
dikemukakan sebagai berikut :
1. Pemilihan Lokasi
2. Operation Process Chart (OPC)
3. Routing Sheet
4. Multi Product Process Chart (MPPC)
5. Menentukan Gudang
6. Ongkos Material Handling (OMH)
7. From To Chart (FTC)
8. Outflow, Inflow
Urutan Proses TPLF

9. Tabel Skala Prioritas (TSP)


10. Activity Relationship Diagram (ARD)
11. Activity Relationship Chart (ARC)
12. Area Allocation Diagram (AAD)
13. Template
1. Pemilihan Lokasi
• Pemilihan lokasi pada dasarnya adalah
menentukan suatu tempat atau lokasi yang tepat
untuk suatu perusahaan atau perkantoran atau
lokasi untuk tujuan tertentu, dengan
memperhitungkan kelebihan dan kekurangan
lokasi tersebut.
• Dalam pemilihan lokasi kita akan membandingkan
suatu lokasi dengan lokasi lainnya, berdasarkan
nilai break even point lokasi tersebut.
2. Operation Process Chart (OPC)

OPC adalah suatu diagram yang menggambarkan


langkah-langkah proses yang dialami oleh bahan
baku yang meliputi urutan proses operasi dan
pemeriksaan.
Pembuatan OPC ini merupakan tahap pertama
dalam urutan untuk merencanakan tata letak pabrik.
Pada OPC ini berisi informasi mengenai :
 Deskripsi proses bagi setiap kegiatan/aktivitas
 Waktu penyelesaian masing-masing kegiatan
 Peralatan/mesin yang digunakan
 Persentase scrap dari kegiatan/aktivitas
3. Routing Sheet

Langkah selanjutnya dalam merencanakan tata letak


pabrik adalah pembuatan routing sheet.
Routing sheet ini digunakan untuk :
 Menghitung jumlah mesin yang diperlukan
 Menghitung jumlah part yang harus dipersiapkan
dalam usaha memperoleh sejumlah produk jadi
yang diinginkan.
4. Multi Product Process Chart (MPPC)

Setelah kita memahami OPC dan Routing Sheet


maka langkah selanjutnya adalah pengisian tabel
MPPC dimana dalam pengisiannya terlebih dahulu
mengetahui OPC dan Routing Sheet.
5. Menentukan Gudang

• Dalam hal ini gudang terbagi atas dua bagian,


yaitu gudang untuk receiving dan shipping
• Masing-masing gudang tersebut dihitung tempat
yang paling memungkinkan dengan perhitungan
pada bahan atau bahan yang akan ditempatkan,
ditambah dengan keluasaan yang diperlukan.
• Dilihat dari cara penyimpanannya terdiri atas dua
bagian, yaitu rak dan tumpukan.
6. Ongkos Material Handling (OMH)

• Kegiatan pemindahan bahan (material handling)


merupakan salah satu kegiatan yang cukup
penting untuk diperhatikan dan diperhitungkan.
• Kegiatan pemindahan bahan tersebut dapat
ditentukan dengan terlebih dahulu
memperhatikan aliran bahan yang terjadi dalam
operasi, kemudian diperhatikan tipe layout yang
akan digunakan yakni:
 Layout by process
 Layout by product
 Fixed layout
 Group layout
6. Ongkos Material Handling (OMH)

Layout by Process; Tipe layout yang biasa


digunakan dengan mengelompokkan tiap jenis
mesin dalam satu kelompok untuk melaksanakan
jenis pekerjaan yang sejenis.

A A B B C C

A A B B C C
6. Ongkos Material Handling (OMH)

Layout by Product; Layout yang merupakan suatu


garis operasi yang artinya mesin disusun
berdasarkan urutan proses operasi yang
diperlukan.

A B C E

A B C E
6. Ongkos Material Handling (OMH)

 Group Layout; Merupakan penggabungan layout


proses dengan layout produk dengan cara
penyelesaian suatu operasi pada suatu
departemen kemudian dilanjutkan dengan proses
berikutnya.
 Fixed Layout; Digunakan untuk produksi barang-
barang besar, misalnya kapal laut, sehingga
memungkinkan mesin atau peralatan yang
mendatangi objek produk.
Kembali pada OMH maka proses material
handling ini merupakan perhitungan ongkos yang
diperlukan untuk suatu pergerakan material dari
suatu departemen ke departemen lain.
7. From To Chart (FTC)

FTC merupakan penggambaran tentang berapa


total ongkos material handling, OMH, dari suatu
bagian kegiatan menuju kegiatan yang lainnya dalam
suatu pabrik. FTC diisi berdasarkan data dari OMH.
8. Outflow - Inflow

 Outflow ialah kegiatan yang dilakukan untuk


melihat koefisien ongkos yang keluar dari suatu
mesin
 Inflow ialah kegiatan yang dilakukan untuk melihat
koefisien ongkos yang masuk ke mesin
9. Tabel Skala Prioritas (TSP)

TSP adalah kegiatan untuk menentukan urutan


prioritas berdasarkan data yang diperoleh dari
Outflow atau Inflow (pilih salah satu).
10. Activity Relationship Diagram (ARD)

ARD adalah menerapkan hasil dari TSP ke dalam


suatu diagram untuk menyusun tingkat kedekatan
berdasarkan prioritas yang telah dibuat.
11. Activity Relationship Chart (ARC)

• ARC digunakan sebagai alat untuk menganalisis


hubungan antar kegiatan yang ada dalam suatu
industri, secara optimal.
• Pada umumnya sejumlah kegiatan dalam suatu
industri saling berinteraksi dan menunjang satu
dengan lainnya.
• Kegiatan tersebut diatas dapat berupa kegiatan
purchasing, produksi, administrasi, assembling,
inventory, dll.
11. Activity Relationship Chart (ARC)

Teknik analisis ARC dikemukakan oleh Richard


Muthe, adalah sebagai berikut :
1. Hubungan antar kegiatan ditunjukkan dengan
tingkat kepentingan hubungan antar kegiatan
tersebut yang dikonversikan dalam bentuk huruf,
sebagai berikut :

No. TINGKAT KEPENTINGAN KODE WARNA


1 MUTLAK PENTING A MERAH
2 PENTING TERTENTU E KUNING
3 PENTING I HIJAU
4 BIASA O BIRU
5 TIDAK PENTING U PUTIH
6 TIDAK DIINGINKAN X COKLAT
11. Activity Relationship Chart (ARC)

2. Alasan untuk menyatakan tingkat kepentingan


tersebut adalah sebagai berikut :
 Menggunakan catatan yang sama
 Menggunakan personil yang sama
 Menggunakan ruang yang sama
 Tingkat hubungan personil
 Tingkat hubungan kertas kerja
 Urutan aliran kertas
 Melakukan aliran kerja yang sama
 Menggunakan peralatan dan fasilitas yang sama
 Ribut, kotor, getaran, debu, dan lain-lain
 Lain-lain yang mungkin perlu
Untuk mempermudah analisis selanjutnya maka
hubungan antar kegiatan tersebut dibuat ke dalam
kertas kerja (work sheet)
12. Area Alocation Diagram (AAD)

• AAD merupakan lanjutan dari ARC.


• Dari ARC akan dihasilkan tingkat kepentingan
antar kegiatan, artinya ada sebagian kegiatan
yang harus dekat dengan kegiatan lainnya dan
ada juga sebaliknya.
• Dengan kata lain, hubungan antar kegiatan
mempengaruhi tingkat kedekatan antar tata letak
kegiatan tersebut.
• Kedekatan tata letak kegiatan tersebut ditentukan
dalam bentuk AAD.
12. Area Alocation Diagram (AAD)

• Adapun dasar pertimbangan dalam prosedur


pengalokasian area adalah sebagai berikut :
 Aliran produksi, bahan, peralatan
 ARC, informasi aliran, aliran personil, hubungan
fisikal
 Tempat yang dibutuhkan
 ARD
12. Area Allocation Diagram (AAD)

• AAD ini merupakan lanjutan analisis tata letak


setelah ARC, maka sesuai dengan persoalan ARC
diatas maka dapat dibuat AAD-nya.
• AAD merupakan template secara global informasi
yang dapat dilihat hanya pemanfaatan area saja,
sedangkan gambar visualisasi secara lengkap
dapat dilihat pada template yang merupakan hasil
akhir dari analisis dan perencanaan tata letak
pabrik.
13. TEMPLATE

• Template merupakan suatu gambaran yang telah


jelas dari tata letak pabrik yang akan dibuat dan
merupakan gambaran detail dari AAD.
• Informasi yang dapat dilihat pada template :
1. Tata letak kantor dan peralatannya
2. Tata letak pelayanan yang ada di pabrik, misalnya
jalan, kantin, sarana olah raga, dan lain-lain.
3. Tata letak bagian produksi, misalnya receiving,
pabrikasi, assembling, shipping.
4. Aliran setiap bahan, mulai dari receiving sampai
dengan shipping
Jenis-jenis Masalah Tata Letak Pabrik

Tata letak pabrik akan menjadi masalah jika terjadi


hal-hal sebagai berikut:
1. Perubahan rancangan
2. Pemindahan departemen
3. Perluasan departemen
4. Pengurangan departemen
5. Penambahan produk baru
6. Perubahan metode produksi
7. Peremajaan peralatan yang rusak
8. Penurunan biaya
9. Pendirian pabrik baru
Ciri-ciri Tata Letak yang Baik

Tata letak pabrik yang baik adalah jika memiliki ciri-


ciri sebagai berikut:
• Keterkaitan kegiatan terencana
• Pola aliran bahan terencana
• Aliran yang lurus
• Backtrack minimum
• Jalur aliran tambahan
• Gang yang lurus
• Perpindahan antar operasi minimum
• Metode pemindahan terencana
• Jarak pemindahan minimum
Ciri-ciri Tata Letak yang Baik

• Proses digabung dengan pemindahan bahan


• Pemindahan bergerak dari penerimaan menuju
pengiriman
• Operasi pertama dekat dengan penerimaan
• Operasi terakhir dekat dengan pengiriman
• Penyimpanan pada tempat pemakaian (jika
memungkinkan)
• Tata letak fleksibel
• Mampu mengakomodasi rencana perluasa di
masa yang akan datang
• WIP minimum
Ciri-ciri Tata Letak yang Baik

• Sesedikit mungkin bahan yang diproses


• Pemakaian seluruh lantai pabrik maksimum
• Ruang penyimpanan yang cukup
• Penyediaan ruangan yang cukup antar peralatan
• Bangunan didirikan di sekeliling tata letak
• Bahan diantar dan diambil dari tempat kerja
• Sesedikit mungkin jalan kaki antar operasi
produksi
• Penempatan yang tepat untuk fasilitas pelayanan
produksi dan pekerja dll
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai