T16 B.indo - Mufida Nugraheni - 17 - XII MIPA 3
T16 B.indo - Mufida Nugraheni - 17 - XII MIPA 3
17/XII MIPA 3
Jawab :
Sinopsis : Novel ini menceritakan tentang Bu Suci yang mengajar di SD hampir 10 tahun di Purwodadi.
Namun, Bu Suci pindah ke Semarang karena suaminya dipindahtugaskan. Di Semarang, Bu Suci menggantikan guru
yang mendapat kecelakaan dan beliau juga mengajar kelas 3 sebanyak 2 buah. Pada hari pertama sampai hari ketiga,
kegiatan Bu Suci berjalan dengan lancar dan urusan rumah tangganya tak menemui masalah. Namun, pada hari
keempat, Bu Suci mempunyai seorang murid yang bernama Waskito yangdikenal sebagai murid yang kasar, kurang
ajar, nakal, dan sulit diatur. Setelah mendapat semua informasi, Bu Suci akhirnya mengerti perasaan Waskito. Pada
suatu hari, Waskito mengamuk pada saat jam istirahat. Sejak saat itu, Bu Suci sering berada di kelas dan mengobrol
dengan Waskito. Setelah 1 bulan, sifat Waskito telah berubah. Nilai pada rapor dia berisi angka-angka normal. Pada
akhir tahun pelajaran, Waskito naik kelas. Kemudian, Budenya datang ke sekolah untuk berterima kasih kepada
kepala sekolah, guru-guru terutama Bu Suci yang telah memperbaiki sifat Waskito.
Nilai Dalam Cerita : Nilai Karakter: Mengajarkan agar dapat mengontrol emosi dengan lebih baik.
Juga agar bisa mengontrol cara mengeluarkan amarah. Nilai moral: Jangan
menyakiti orang lain meskipun sedang marah dan jangan mudah menyerah.
Pandangan Pengarang : Pengarang menghadirkan tokoh Waskio sebagai seorang yang memiliki ego
tinggi dan sulit mengontrol diri, tetapi bisa beribah kembali menjadi pribadi yang
lebih baik. Pengarang juga menghadirkan tokoh Bu Suci sebagai guru yang bisa
dipanut dan di contoh. Bu Suci sebagai guru yang bijak dan sabar dalam
mendidik murid muridnya.
Interpretasi Pengarang : Sangat setuju dengan pandangan pengarang. Tidak ada manusia yang sempurna,
semua mempunyai kelebihan dna kekurangan. Namun, dalam kekurangan itu
tetap ada kesempatan untuk menjadi sukses. Manusia bisa mendapatkan banyak
kesempatan asalkan mau menerima diri apa adanya dan mau berusaha
mengembangkan apa yang dimiliki.
Hal 76-77
Sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang orang ketiga mahatau. Hal ini terbukti dengan
banyaknya kata kanti orang ketiga dan juga kemampuan mengetahui segala yang sedang terjadi dalam
cerita seperti apa yang sedang dirisaukan Atik dalam hatinya atau bagaimana pandangan Bu Antana dan
Atik tentang dapur umum meski tidak ada dialog yang membicarakan hal tersebut.
3. Pandangan Pengarang