OLEH HAMKA
KELOMPOK 7
3B
2022
KATA PENGANTAR
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
budaya dan karakter yang baik. Oleh karena itu, penulis tertarik dengan novel ini
sebagai penelitian.
Dalam The roman karya Van Der Wijck, Hamka menggambarkan seorang
pemuda bernama Zainudin yang dibentuk oleh kehidupan sederhana dan
dipandang sebagai seorang pria tanpa warisan. Dia jatuh cinta dengan seorang
gadis bernama Hayati, yang tumbuh dalam keluarga dan masyarakat yang
mempertahankan tradisi budaya yang kuat. Namun cinta mereka menemui banyak
kendala karena keluarga Hayati tidak menyukai Zainudin karena latar
belakangnya tidak sesuai dengan tradisi masyarakat setempat.
1.2 Teori
1. Teori Struktural
2
Hamka ini. Dalam kajian ini meliputi tema, penokohan dan perwatakan,
konflik, dan latar yang membangun novel tersebut.
a. Tema
Tema dari novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck ini adalah
tentang cinta yang tidak dapat dipersatukan dan tak tersampaikan
antara tokoh Zinuddin dan Hayati karena tradisi adat Minangkabau
yang begitu mengikat.
b. Penokohan dan perwatakan
Tokoh dan perwatakan yang terdapat dalam novel Tenggelamnya
Kapal Van Der Wijck karya Hamka Tokoh utama adalah:
c. Konflik
Konflik yang terdapat pada novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wicjk
sendiri masih berkisah pada adanya ketidakbebasan memilih jodoh,
ada pihak yang memaksakan kehendak kepada pihak lain yang
menyebabkan pihak itu menderita. Para penganut agama Islam pun
ternyata masih terkecoh atau lebih melihat sesuatu yang bersifat
lahiriah.
d. Latar
- Latar tempat:
Mengkasar (tempat lahir Zainuddin)
Dusun Batipuh (tempat lahir Hayati dan bertemunya
Zainuddin dan Hayati)
Batavia/Jakarta (tempat Muluk dan Zainuddin pertama kali
pindah ke jawa)
3
Surabaya (tempat Zainuddin dan Muluk bekerja/setelah
pergi dari Dusun Batipuh)
- Latar waktu
Didalam novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck latar waktu
nya adalah campuran. Namun tidak disebutkan secara spesifik .
- Latar suasana
Senang (Ketika Hayati menerima cinta Zainuddin)
Sedih (Ketika menerima kenyataan bahwa Hayati harus
menikahi pemuda kaya raya nan sombong yang dijodohkan
oleh orang tuanya)
Menegangkan (Ketika Zainuddin menyuruh Hayati kembali
ke kampung halaman, dan terjadi kecelakaan kapal)
2. Startifikasi Sosial
4
waris dalam kaum, dan mamak tunganai tidak di rumah tangga disebut
sebagai kemenakan.
5
1. Menambah pengetahuan tentang karya sastra terutama dalam kajian
studi kultural.
2. Menambah pengetahuan tentang teori Hegemoni budaya.
3. Menambah pengetahuan tentang kebudayaan.
6
BAB II
PEMBAHASAN
7
Minangkabau. Zainuddin mengirimkan surat kepada Hayati yang isinya “Sebagai
kukatakan dahulu, lebih bebas saya menulis surat daripada berkata-kata dengan
engkau. Saya lebih pandai meratap,menyesal dan mengumpat dalam sebuah
surat. Karena, bilamana saya bertemu dengan engkau, maka matamu yang
sebagai Bintang Timur itu senantiasa menghilangkan susun kataku.”. Namun,
hubungan keduanya tak disetujui oleh Ninik Mamak hayati. Hal ini dikarenakan
Zainuddin berasal dari suku yang berbedad, asal-usulnya hanya sebagai orang
buangan dari Makassar dan tak memiliki harta. Sedangkan Hayati ladir dari
keluarga beradat dan terpandang. Untuk menghindari penggunjingan hubungan
antara mereka, maka Ninik Mamak Hayati menyuruh untuk Zainuddin pergi
meninggalkan Batipuh. Dengan lagkah berat hati, Zainuddin pun pindah ke
Padang Panjang dan disana ia memperdalam ilmu agama dan ilmu
pengetahuannya. Sebelum Zainuddin pergi, Hayati berjanji kepada Zainuddin
akan selalu setia dan menunggu pinangan dari Zainuddin.
8
Zainuddin pun pindah ke pulau Jawa bersama dengan Muluk. Di sana ia
menjadi Penulis terkenal dan menggunakan nama samaran “Z” di setiap karya
yang ia tulis. Muluk lah yang menjadi saksi bagaimana kesuksesan Zainuddin
dalah kehidupannya dan berhasil melupakan Hayati. Hayati dan Aziz pindah ke
Surabaya, kehidupan mereka berubah drastis, perekonomian mereka sangat
memprihatinkan Karena terlilit banyak hutang karena ulah Aziz yang sangat
buruk. Pada saat mereka diusur dari kontrakan tak sengaja mereka bertemu
dengan Zainuddin dan mereka pun singgah di rumah Zainuddin. Aziz merasa
sangat malu karena kebaikan Zainudin, Aziz pun meninggalkan Hayati ke
Banuwangi untuk mencari pekerjaan.
Tak selang beberapa lama terdengar kabar bahwa Aziz ditemukan bunh
diri di kamar na, sebelum ia bunuh diri Aziz mengirimkan surat perceraian kepada
Hayati dan surat yang kedua surat berisi permintaan maaf serta permintaan agar
Zainuddin menerima Hayati. Hayati meminta maaf kepada Zinuddin dan berharap
bisa Kembali lagi bersama Zainuddin. Namun karena sakit hati yang sangat
mendalam hingga akhirna Zainuddin menyuruh Hayati untuk pulang ke Batipuh.
Keesokan harina Hayati pulang ke Batipuh menumpangi kapal Van Der Wijck
dengan hati yang terpaksa dan merasakan kepedihan mendalam.
Tak selang berapa lama setelah Hayati pergi, Zainddin membaca surat
Hayati yang berisi “aku cinta engkau dan kalau kumati, kematianku dalam
mengenang engkau.” barulah Zainuddin menyadari bahwa ia tak bisa hidup tanpa
Hayati . Saat Zainddin sedang bersiap-siap untuk menyusul Hayati terdengarlah
kabar bahwa kapal Van Der Wicjk yang di tumpangi Hayati tenggelam. Bagaikan
tersambar petir disiang bolong, hati Zainddin terasa hancur dan langsung saja
pergi mencari Hayati bersama Muluk. Tak lama setelah hayati meninggal,
Zainddin pun menyusul dikarenakan jatuh sakit karena selalu memikirkan Hayati.
Muluk merasa mensal karena terlambat memberi tahu Zainudin bahwa Hayati
masih sangat mencintai Zainddin. Jasad Zainddin dimakamkan berdekatan dengan
makam Hayati. Cinta mereka kekal hingga akhir hayat.
9
2.2 Analisis novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck
1. Sistem Kekerabatan
karena ia sadar bahwa anaknya ibu dan ayah berasal dari kelompok etnis
hubungan mereka.
10
bentuk hegemoni budaya yang menonjol dari masyarakat, serta sistem
berbeda dalam hal bagaimana properti atau gelar diturunkan melalui garis
keturunan.
a. Maresek
daun sirih dan buah pinang yang keras, beberapa hari kemudian,
tidak beruntung tanpa dia, seperti yang telah Anda dengar dari
desa ini."
11
Dari kutipan sebelumnya sangat jelas bahwa Hayati
b. Babako-babaki
12
bimbingan.Calon pengantin diarak (ditemani) kembali ke rumah
c. Manjapuk Marapulai
pengantin wanita.
kebesaran “.
Minangkabau.
Pandekar Sutan dan istrinya yang setia hidup bersama selama tiga
13
awal cerita. , dan Pandekar Sutan juga tidak mau membawamu ke
Padang."
14
Minangkabau dalam novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck
karya Hamka.
dengan istri yang setia itu dan punya seorang anak laki-laki, anak
15
orang tidak menyukainya; sebenarnya ada yang suka, tapi kulitnya
ayahnya), dan yang lain tidak setuju dengan mamak Hayati karena
dengan Zainuddin.
16
tersebut bukan dari etnis Minangkabau. Kedua, laki-laki yang
3. Tradisi pendidikan
Laki
“Di sana, dia akan makan dengan bebas milik neneknya sebagai
c. Status Sosial
17
“Begitu dia memperkenalkan diri pada bakonya, orang-orang
jika ibunya adalah orang lain, bahkan jika itu adalah orang
selalu menghadapi kesulitan dalam hidup ini, tetapi dia gigih dalam
18
positif.Sikap buruk adalah harga diri. pendiam, fitnah, dan tidak
orang yang egois, berbeda dengan orang yang suka fitnah.Dia suka
kesenangan orang lain karena dia pikir orang dinilai dari kekayaan dan
uangnya.
Masa kini, masa lalu, dan masa depan merupakan inti dari posisi
Zainuddin dan Mak Base dalam mengingat titik awal atau peristiwa masa
19
melupakan masa lalu bersama Hayati yang telah meninggalkannya untuk
20
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck karya Hamka merupakan novel
yang menceritakan tentang adat Minangkabau. Zainuddin tokoh utama diceritakan
sebagai seorang lelaki keturunan Bugis yang tidak dapat menikah dengan Hayati
yang merupakan keturunan asli Minangkabau. Alasannya ialah Zainuddin tidak
dapat di akui sebagai orang Minangkabau karena ibunya bukan asli Minangkabau.
Adat Minangkabau merupakan kehidupan sosial masyarakat Minangkabau yang
mendasar ada pada alam dan ketentuan agama Islam. Zainuddin yang tidak
mempunyai ibu asli Minangkabau, membuatnya tidak dapat menerima hak
warisan turun-temurun dari keluarga ayahnya.
21
3.2 Saran
Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh sebab itu, apabila ada kritik maupun saran yang bersifat
membangun kami selaku penulis dengan senang hati menerimanya. Agar dalam
penulisan makalah selanjutnya menjadi lebih baik lagi, amin.
22
DAFTAR PUSTAKA
Trinandi El Karimi, Arlis. 2018. “Nilai Tradisi Batipuh Dalam Novel
Tenggelamnya Kapal Van Der Wicjk Karya Hamka”.
file:///C:/Users/acer/Downloads/8014-21784-1-PB.pdf
Carmila, Thesa. 2021. “Nilai-Nilai Filosofis Dari Novel Tenggelamnya Kapal Van
Der Wijck Karya Hamka”.
file:///C:/Users/acer/Downloads/Thesa%20Carmila,%20170304032,%20FUF,%20
AFI,%20085260965683.pdf
Maulida, Anajilan. et al. 2016 “Hegemoni Budaya Dalam Novel Tenggelamnya
Kapal Van Der Wijck”.
file:///C:/Users/acer/Downloads/ANAJILAN%20MAULIDA.pdf
https://repository.unej.ac.id/handle/123456789/78473
https://duniahera.com/ringkasan-tenggelamnya-kapal-van-der-wijck-sinopsis/
23