Anda di halaman 1dari 2

PROLOG

Allah menciptakan manusia menurut gambar dan rupanya. Manusia diberikan napas kehidupan
dan hidup dalam kebaikan Allah. Namun, manusia lupa bahwa dia hidup di dunia untuk menjaga
keseimbangan yang ada dan memelihara bumi beserta isinya. Manusia terpikat dengan
kenikmatan dunia, terlena dengan kesenangan semu yang fana. Manusia semakin tamak dan ego
memimpin hidup mereka. Manusia perlahan-lahan berhenti mengucap syukur. Mereka tidak
pernah merasa cukup dan mulai melakukan hal-hal keji tanpa takut. Manusia jatuh ke dalam
kegelapan rohani dan terbiasa hidup dengan toleransi terhadap dosa-dosa masa kini. Uang,
ketenaran dan kekuasaan menjadi tujuan hidup manusia menggantikan persekutuan dan
pelayanan serta menyebabkan hubungan manusia dan Allah semakin jauh dan samar.
ASM 1 (Teknologi) : Apakah kalian masih duduk bersama ketika makan malam bersama
keluarga? Atau justru sibuk bermain game dan menonton youtube dari handphone? Lihatlah,
adik-adik kita yang bahkan belum lancar berbicara sudah diberikan tablet oleh orang tuanya agar
tidak rewel dan menangis. Komunikasi sudah digantikan dengan handphone dan media sosial.

ASM 2 (Uang) : Ah, itu masih belum seberapa. Pernahkan kau melihat kakak dan
adik yang berkelahi karena warisan orang tua mereka? Melupakan bahwa mereka lahir dari
orang tua yang sama dan dibutakan oleh harta. Bapak yang bekerja dengan bermain togel dan ibu
yang melakukan penipuan. Apa yang menyebabkan itu terjadi? Tentu saja karena uang!

ASM 3 (Rakus) : Sudahkah kalian lihat beritanya? Banyak terjadi tanah longsor dan banjir
akibat ulah kita manusia. Kita membuang sampah sembarangan dan menebang pohon-pohon
tanpa belas kasihan. Alam kita hancur dan rusak karena kerakusan kita.

ASM 4 (Kekuasaan) : Lihatlah berita di televisi yang setiap hari mengabarkan penangkapan
pejabat dan berita korupsi. Mereka tidak melakukan tugas mereka dan memanfaatkan kekuasaan
mereka sebagai pejabat negara. Pantas saja, negara kita sulit berkembang. Pemimpin kita lebih
banyak yang mementingkan diri sendiri dari pada rakyat nya.

ASM 5 (Keluarga) : Banyak teman-teman yang tidak nyaman dengan keluarganya. Mereka
lebih senang bercerita kepada orang lain. Kakak dan adik tidak lagi bermain bersama dan sibuk
dengan diri masing-masing. Bapak dan ibu yang sibuk bekerja dan tidak ada waktu untuk
menemani anaknya belajar dan bermain.

ASM 6 (Pendidikan) : Apakah kalian belajar dengan baik di sekolah? Jangan-jangan kalian ke
sekolah hanya untuk bermain dan tidak peduli dengan pelajaran. Kalian berpikir, tidak apa-apa
putus sekolah. Toh, pada akhirnya bapak akan menyuruh kalian bertani di ladang. Kasihan
sekali.

ASM 7 (Hukum) : Peraturan ada untuk dilanggar. Setiap orang sepertinya sudah terbiasa
dengan pelanggaran hokum. Contohnya saja teman-teman yang bisa masuk sekolah terkenal
karena meyuap guru. Atau kakak yang bisa bekerja karena ada orang dalam kenalan bapak.
Kejujuran sudah tidak ada lagi.

ASM 8 (Gereja) : Gereja melupakan tugas utama untuk melayani. Setiap minggu selalu ada
dana sosial dan gereja serong sekali mengadakan pesta pembangunan. Gereja melupakan anak-
anak yatim dan keluarga kurang mampu yang juga butuh pelayanan.

ASM (ASM) : Hei, kita juga tidak ada bedanya. Kita malas pergi sekolah minggu dan
memilih menonton tv di rumah. Bapak yang juga tidak ke gereja membiarkan kita membolos
sekolah minggu. Kalau pun kita pergi sekolah minggu, kita tidak melakukannya dengan
sungguh-sungguh. Kita lebih senang bermain-main dan tidak mau ikut bernyanyi pujian syukur.

ASM 10 (Corona) : Sungguh menyedihkan ya. Wabah yang kita alami sekarang justru sering
dijadikan bahan becandaan. Kita tidak tahu bahwa Allah sedang mengingatkan kita agar berhenti
berbuat dosa melalui wabah corona yang tidak ada hentinya. Namun, kita tidak mendengar.
Justru memanfaatkan corona untuk melakukan kejahatan dan dosa-dosa. Banyak yang
melakukan penipuan dimana-mana dan mengambil keuntugan untuk diri sendiri.

Epilog :

Anda mungkin juga menyukai