Disusun Oleh
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis berhasil menyelesaikan
makalah yang berjudul “Data Minyak Pelumas”. Alhamdulillah makalah ini
selesai tepat pada waktunya tanpa adanya halangan.
Makalah ini berisi informasi tentang data – data minyak pelumas dari
berbagai merk yang lebih khususnya membahas tentang spesifikasi dari minyak
pelumas. Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua
tentang data – data minyak pelumas yang sesuai dengan jenis – jenis mesinnya
sehingga menhindari terjadinya kerusakan yang fatal.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun serta
memberi motivasi terhadap penulis demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha penlis. Amin.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan .................................................................................................... 14
B. Saran .............................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
mempunyai sifat – sifat tertentu, agar tetap eksis ketika pergeseran terjadi,
sehingga memungkinkan terjadi pelumasan yang sebaik- baiknya.
3. Rumusan Masalah
1. Pengertian minyak pelumas ?
2. Macam-macam karakteristik dari jenis-jenis minyak pelumas ?
3. Jenis-jenis minyak pelumas
4. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui apa itu minyak pelumas
2. Mengetahui masing – masing karakteristik dari jenis – jenis minyak
pelumas
3. Mengetahui jenis – jenis minyak pelumas
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pada mulanya hanya bahan-bahan yang berasal dari hewan dan tumbuh-
tumbuhan saja yang digunakan sebagai bahan minyak pelumas. Tetapi kemudian
dengan ditemukannya sumur minyak bumi yang pertama kalinya ditemukan di
Amerika Serikat (yang digunakan dengan teknologi morern), yang selanjutnya
minyak bumi yang diperoleh itu diolah dengan menghasilkan bahan bakar dan
bahan yang dapat digunakan sebagai minyak pelumas serta bahan lainnya.
3
B. Karakteristik minyak pelumas
1. Viskositas Minyak Pelumas
Sifat fisika yang terpenting dari minyak pelumas adalah viskositas. Anton
R. Wartawan (1983) mengatakan viskositas adalah tahanan aliran fluida yang
merupakan gesekan antara molekul-molekul fluida tersebut satu dengan yang
lainnya. Suatu cairan yang dapat mengalir dengan mudah misalnya fluida air
dikatakan mempunyai viskositas kecil, dan sebaliknya pada bahan-bahan yang
sulit mengalir seperti aspal mempunyai viskositas yang besar.
4
Kepekaan dari suatu minyak pelumas terhadap suhu merupakan hal yang
sangat penting, untuk menerangkan hubungan ini biasanya di gunakan angka
empiris yang dinamakan indeks viskositas atau IV. Angka tersebut menunjukan
bahwa semakin besarnya angka IV akan bertambah kecil perubahan viskositasnya
terhadap perubahan suhu. Pada mulanya penentuan Indeks Viskositas ini di
lakukan oleh Dean dan Davis pada tahun 1929 di Amerika Serikat. Caranya ialah
dengan mengambil dua group minyak bumi yaitu jenis Pennsylvania dan jenis
Gulf Coast. Jenis Pennsylvania merupakan jenis yang sangat kecil perubahan
viskositanya terhadap perubahan suhu dan jenis ini ditentukan sebagai group
pembanding yang IV-nya = 100. Sedangkan untuk jenis Gulf Coast yang sangat
besar perubahan viskositasnya terhadap perubahan suhu sebagai group
pembanding yang terkecil yaitu dengan IV = 0.
5
Berikut adalah tabel klasifikasi viskositas SAE 300 d Untuk minyak pelumas
karter rekomendasi praktis dari SAE :
Minimum
Maksimum Maksimum
–
5W 1250 3,8
–
10W 2500 4,1
–
20W 10000 5,6
9,3
20 – 5,6
12,5
30 – 9,3
16,3
40 – 12,5
21,9
50 – 16,3
Tingkat viskositas SAE dengan tanda W pada tabel adalah untuk menunjukan
spesifikasi kondisi suhu lingkungan yang rendah untuk daerah beriklim sedang,
terutama pada saat musim dingin. Viskositanya diukur pada suhu -18°C dengan
alat yang dinamakan Cold Crangking Simulator (CCS). Tingkat viskositas tanpa
W biasanya digunakan untuk suhu sekitar / lingkungan yang normal. Viskositas
kinematinya diukur pada 100°C, sedangkan untuk minyak
pelumas multigrade pemberian label pada nama bagian berikutnya tanpa W,
seperti contohnya SAE 10W - 40, artinya minyak ini dengan batas pengukuran
viskositas pada - 18°C untuk sifat SAE 10W - nya dan pada 100°C untuk sifat
SAE 40 - nya.
6
3. Jenis – Jenis Pelumas
Minyak pelumas mesin atau yang lebih dikenal oli mesin memang
banyak ragam dan macamnya. Bergantung jenis penggunaan mesin itu sendiri
yang membutuhkan oli yang tepat untuk menambah atau mengawetkan usia pakai
(life time)mesin, adapun jenis – jenis oli sebagai berikut :
a) Oli Mineral
Oli mineral berbahan bakar oli dasar (base oil) yang diambil dari minyak
bumi yang telah diolah dan disempurnakan. Beberapa pakar mesin
memberikan saran agar jika telah biasa menggunakan oli mineral selama
bertahun-tahun maka jangan langsung menggantinya dengan oli sintetis
dikarenakan oli sintetis umumnya mengikis deposit (sisa) yang
ditinggalkan oli mineral sehingga deposit tadi terangkat dari tempatnya
dan mengalir ke celah - celah mesin sehingga mengganggu pemakaian
mesin.
b) Oli Sintetis
Oli Sintetis biasanya terdiri atas Polyalphaolifins yang datang dari bagian
terbersih dari pemilahan dari oli mineral, yakni gas. Senyawa ini kemudian
dicampur dengan oli mineral. Inilah mengapa oli sintetis bisa dicampur
dengan oli mineral dan sebaliknya. Basis yang paling stabil adalah polyol-
ester , yang paling sedikit bereaksi bila dicampur dengan bahan lain. Oli
sintetis cenderung tidak mengandung bahan karbon reaktif, senyawa yang
sangat tidak bagus untuk oli karena cenderung bergabung dengan oksigen
sehingga menghasilkan acid (asam). Pada dasarnya, oli sintetis didesain
untuk menghasilkan kinerja yang lebih efektif dibandingkan dengan oli
mineral.
7
yang wajib diketahui pemilik mobil tentang oli mesin, yakni angka kekentalan
yang ditandai SAE (Sociaty of Automotive Engineers) dan kegunaan berdasarkan
API (American Petrolium Institute).
Oli tidak hanya harus sigap saat dinyalakan pada masa suhu dingin, tetapi juga
wajib optimal saat mesin bekerja. Maka dari itu, oli yang biasa digunakan
yaitu multigrade, artinya kekentalan menyesuaikan pada rentang temperatur
tertentu. Penandaan ini diikuti angka indeks setelah huruf W, misalnya SAE 5 W-
20, SAE 10 W–40, atau SAE 20 W–40.
Mesin bensin dan diesel punya kode API yang berbeda. Pada mesin bensin
kodenya dimulai dengan huruf “S”, sedangkan diesel “C”. Biasanya pada mesin
bensin, kode oli yang tertera SA, SB, SC, SD, SE, atau SF. Semakin besar
menurut abjad huruf kedua berarti digunakan untuk mesin yang bekerja lebih
berat (modern).
8
beroperasi dengan temperatur tinggi, SE = Digunakan untuk mesin beroperasi
sedang dengan mengandung resisting agent dan anti oxidant yang lebih
banyak. SF = Tingkat aliran tinggi dengan pemakaisn daya tahan (resistance)
tinggi.
2. Klasifikasi API untuk mesin diesel:
CA =Digunakan untuk mesin diesel operasi ringan. CB = Digunakan untuk
mesin diesel operasi sedang. CC = Digunakan untuk mesin diesel yang
menggunakan turbo charger dengan operasi temperatur sedang. CD =
Digunakan untuk mesin diesel yang menggunakan turbo charge rdengan
kandungan sulfur sedikit.
Saat ini sudah banyak produsen oli yang membuat oli “kode ganda” yang
artinya bisa digunakan untuk mesin bensin dan diesel. Berikut adalah contoh
spesifikasi minyak pelumas pada kendaraan speda motor.
Federal Matic Eco Maxx
Merupakan salah satu minyak pelumas untuk motor matic khususnya
untuk yang mempunyai cc 125 cc sampai 150 cc, berikut adalah spesifikasi
dari minyak pelumas tersebut
9
Gambar 2.1 Spesifikasi Federal Matic Eco Maxx
Federal Super Racing
Merupakan minyak pelumas yang berbahan dasar 100% Ester Synthetyc
Base Oil yang direkomendasikan untuk mesin motor 4 tak modern dengan
transmisi pelumas tersebut.
10
yang berat sehingga mesin tidak mudah panas. Berikut adalah spesifikasi
dari minyak pelumas tersebut.
Setelah penulis menampilkan beberapa data spesifikasi minyak pelumas dari merk
tersebut sudah terlihat jelas tentu saja minyak pelumas tersebut mempunyai
spesifikasi yang berbeda – beda yang menyesuaikan kinerja mesin dari sepeda
motor tersebut tentu saja apabila pengunaan minyak pelumas yang tidak sesuai
dengan fungsinya tetntu akan mempengaruhi kinerja dari mesin tersebut. Berikut
adalah contoh minyak pelumas pada mobil beserta spesifikasinya.
11
b. ACEA A3/B3
c. SAE 15W-40
d. For Diesel and Gasoline Engines
e. Premium Multi-Grade Motor Oil
f. Active Cleansing Technology
g. Volume 4000 cc (4L)
h. Shell Helix HX5 dirancang untuk memberikan kinerja mesin yang
konsisten.
12
MOBIL SUPER 1000 X2 15W-40 API SN Multigrade Engine Oil adalah
pelumas unggulan produksi ExxonMobil dengan bahan dasar Synthetic
dan Mineral kualitas terbaik yang memberikan perlindungan melawan
endapan dan aus, sehingga umur mesin menjadi lebih panjang.
a. API SN, SM
b. ACEA A3/B3
c. API CF
d. MB Approval 229.
e. VW 501 01/505 00
13
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pelumas dapat dibedakan type/jenisnya berdasarkan bahan dasar (base oil),
bentuk fisik, dan tujuan penggunaan. Dilihat dari bentuk fisiknya :
a. Minyak pelumas (lubricating oil)
b. Gemuk pelumas (lubricating grease)
c. Cairan pelumas (lubricating fluid)
Dilihat dari bahan dasarnya :
- Pelumas dari bahan nabati atau hewani
- Pelumas dari bahan minyak mineral atau minyak bumi
- Pelumas sintetis
Pada dasarnya yang menjadi tugas pokok pelumas adalah mencegah atau
mengurangi keausan sebagai akibat dari kontak langsung antara permukaan logam
yang satu dengan permukaan logam lain terus menerus bergerak dan tentunya
dengan spesifikasi yang telah di tentukan salah satunya adalah dari segi
kekentalan tentunya sudah memenuhi standard yang ditetapkan sehingga mampu
menyeimbangkan dengan kinerja mesin pada sebuah kendaraan. Dalam hal ini
pelumas berfungsi sebagai penghantar panas dari bantalan untuk mencegah
peningkatan temperatur atau suhu mesin.
Untuk memperoleh hasil yang maksimal atau memuaskan di dalam sistem
pelumasan ini maka mutlak diperlukan adanya selektifitas penggunaan pelumas
itu sendiri, yaitu menentukan jenis pelumas yang tepat untuk mesin kemdaraan
yang akan dilumasi. Hal ini untuk mencegah salah pilih dari pelumas yang akan
dipakai yang dapat berakibat fatal, untuk itu ada baiknya ketika ingin
menggunakan minyak pelumas pada kendaraan, untuk melihat spesifikasi serta
kegunaan pada minyak pelumas tersebut sebelum memakainya. Biasanya pabrik
pembuat mesin seperti pabrik kendaraan bermotor dan pabrik kendaraan bermobil
memberi petunjuk jenis pelumas yang direkomendasikan untuk digunakan.
15
B. Saran
Gunakanlah minyak pelumas yang mempunyai spesifikasi yang jelas
sudah terbukti dan pastinya menyesuaikan dengan mesin kendaraan yang kita
punya guna untuk menghindari terjadinya kerusakaan yang fatal dikarenakan
spesifikasi yang tidak sesuai dengan mesin kendaraan sehingga kinerja mesin
tidak maksimal bahkan rusak, disini bisa dilihat betapa pentingnya data – data
atau spesifikasi pada minyak pelumas begitu sangat diperhatikan dan
dipertimabangkan.
16
DAFTAR PUSTAKA
17