Tim Penyusun :
Panitia Pelaksana
Praktek Kerja Lapangan
Tahun 2017
Program studi ilmu gizi STIKes Binawan 2016-2017
NAMA : __________________________
NIM : __________________________
PUSKESMAS : __________________________
RS : __________________________
ALAMAT : __________________________
NO.TELP : __________________________
FOTO
3x4 cm
berwarna
________________________
(nama mahasiswa & TTD)
BAB I
KETENTUAN PELAKSANAAN
C. PERILAKU PROFESIONAL
1. Mahasiswa merupakan representasi Program Studi Gizi
STIKes Binawan selama PKL berlangsung, oleh karena itu
mahasiswa harus selalu berupaya memperlakukan pasien,
mahasiswa lain, karyawan, dosen dan orang lain dengan
penuh rasa hormat dan ramah.Berhubungan dengan
pasien/klien, harus selalu ingat untuk menghormati hakhak
pasien/klien dan etika medis sebagai berikut:
2. Pasien medical record adalah informasi pribadi. Mahasiswa
gizi boleh menginterpretasikan informasi diet kepada pasien,
tetapi tidak boleh menyampaikan informasi itu kepada orang
lain yang tidak berhak. Mahasiswa juga tidak boleh
menuliskan diet pada medical record maupun lembar
terintregasi.
3. Pasien medical record tidak boleh difotokopi, pada beberapa
RS tidak boleh di foto dengan kamera/kamera Hp.
4. Jangan mendiskusikan masalah yang berkaitan dengan
pasien di tempat-tempat umum seperti: lorong, elevator,
kantin, dll.
5. Semua kontak dengan pasien dilakukan di bawah supervisi
ahli gizi yang ditunjuk.
6. Setiap informasi yang berkaitan dengan kesehatan pasien
yang diperoleh dari pasien, keluarga pasien atau petugas
medis lainnya harus disampaikan kepada pengelola
ruangan.
7. Berkaitan dengan tempat praktek, mahasiswa harus ingat
bahwa:
a. Petugas di tempat praktek harus dihormati. Jika muncul
situasi yang merupakan hasil dari kesalahpahaman,
mahasiswa harus segera memberitahu instruktur di
tempat praktek.
b. Petugas/karyawan tempat praktek tidak boleh diminta
membantu menyelesaikan tugas-tugas.
c. Informasi confedensial yang diperoleh dari suatu situasi
klinis harus dijaga antara mahasiswa dan petugas klinik.
d. Harus memperhatikan aturan kepegawaian ditempat
praktek.
BAB II
PELAKSANAAN PKL GIZI KLINIK DAN INSTITUSI
E. KOMPETENSI
1. Mampu melakukan pengkajian gizi ,faktor yang berpengaruh
terhadap gangguan gizi dan status gizi dengan cara
anamnesis diet
2. Mampu menegakkan diagnosis gizi berdasarkan hasil
pemeriksaan yang dilakukan.
3. Mampu menentukan tujuan dan merencanakan intervensi
gizi dengan menghitung kebutuhan zat gizi, bentuk
makanan, jumlah serta pemberian makanan yang sesuai
dengan keadaan pasien.
4. Mampu merancang dan mengubah preskripsi diet, dan
menerapkannya mulai dari perencanaan menu sampai
menyajikan makanan.
5. Mampu memberikan pelayanan dan penyuluhan gizi dan
konseling gizi pada pasien dan keluarganya.
6. Mampu mengelola sumberdaya dalam pelayanan
penyelenggaraan makanan bagi konsumen di rumah sakit.
7. Mampu melakukan penelitian dan pengembangan gizi
sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
8. Mampu membantu peenyelenggaraan administrasi
pelayanan gizi.
F. TUJUAN
1. Umum:
a. Klinis
Pada akhir pendidikan peserta didik dapat
mengimplementasikan asuhan gizi pada pasien rawat
inap dan rawat jalan dengan penyakit anak, penyakit
dalam, bedah, kebidanan dan kandungan, syaraf, serta
pasien kritis.
b. Institusi
Pada akhir pendidikan peserta didik dapat
mengimplementasikan manajemen penyelenggaraan
makanan besar di rumah sakit.
2. Khusus:
a. Klinis
Pada akhir pendidikan peserta didik dapat:
1) Menilai status gizi pasien berdasarkan data
antropometri, biokimia, klinik, dan asupan zat gizi
2) Membuat kesimpulan diagnosis gizi pasien
3) Merencanakan terapi diet, parameter yang dimonitor
dan konseling gizi pasien
4) Mengimplementasikan terapi diet dan konseling gizi
pasien
5) Memonitor dan mengevauasi status gizi dan terapi
diet pasien
6) Menyusun laporan kasus dan mempresentasikan
kasus
b. Institusi
Mengkaji mekanisme pelayanan gizi untuk pasien di ruang
rawat inap dan rawat jalan rumah sakit, meliputi tugas ahli
gizi dan mekanisme kerja pelayanan makanan
A. DESKRIPSI
Praktik Kerja Lapangan Gizi Masyarakat ini membahas
penerapan pengetahuan tentang pengelolaan
kegiatan/manajemen program gizi yang dilaksanakan oleh
puskesmas dan/atau Dinkes Kab/Kota dalam skala mikro yang
direncanakan baik program baru maupun program yang sedang
dibina. Pengalaman kerja lapangan di bawah bimbingan intensif
untuk melaksanakan program gizi skala mikro yang
direncanakan baik program baru maupun yang sedang dibina
dan melaksanakan evaluasi intervensi gizi dalam skala mikro di
masyarakat desa.
Setelah melaksanakan kegiatan Praktik ini, mahasiswa
mampu melaksanakan intervensi gizi dan evaluasi program gizi
dalam skala mikro di desa serta memahami pengelolaan
kegiatan program gizi tingkat Puskesmas dan/atau Dinkes
Kab/Kota dalam skala mikro yang direncanakan baik program
baru maupun program yang sedang dibina.
B. TUJUAN
1. Umum
Pada akhir pendidikan peserta didik dapat
mengimplementasikan asuhan gizi pada masyarakat dan
melakukan identifikasi hingga monitoring penyelesaian
masalah gizi yang terintegrasi dengan mata kuliah
perencanaan & intervensi program gizi.
2. Khusus:
Pada akhir pendidikan peserta didik dapat:
a. Mengkaji mekanisme masalah-masalah gizi di
masyarakat.
b. Menilai status gizi pasien berdasarkan data
antropometri, biokimia, klinik, dan asupan zat gizi di
masyarakat.
c. Membuat kesimpulan diagnosis gizi pasien berdasar
praktek di masyarakat.
d. Merencanakan program intervensi gizi
e. Mengimplementasikan intervensi gizi.
f. Memonitor dan mengevaluasi status gizi dan
intervensi gizi di masyarakat.
g. Menyusun laporan program dan mempresentasikan
hasil intervensi.
C. KOMPETENSI
1. Mampu melakukan komunikasi yang efektif dalam
penanganan masalah gizi individu dan kelompok dengan
menggunakan teknologi mutakhir.
2. Mampu merencanakan dan mendemonstrasikan konseling,
pendidikan, pelatihan dan / atau intervensi lain dalam
promosi kesehatan atau pencegahan penyakit yang
diperlukan dalam terapi gizi untuk keadaan penyakit umum.
3. Mampu merencanakan dan mendemonstrasikan penapisan
gizi untuk kelompok.
4. Mampu melakukan perumusan masalah gizi berdasarkan
data sekunder Puskesmas dan data surveillance
5. Mampu melakukan penentuan prioritas masalah gizi yang
akan diintervensi
6. Mampu melakukan identifikasi dan penentuan prioritas
faktor-faktor risiko dari masalah-masalah gizi yang dipilih
7. Mampu merancang dan menerapkan rencana intervensi gizi
sesuai dengan masalah kesehatan klien serta membuat
rancangan program dan media program yang akan
digunakan
8. Mampu melakukan perencanaan intervensi gizi berdasarkan
hasil identifikasi faktor-faktor risiko
9. Mampu melakukan komunikasi mengenai perencanaan
intervensi gizi dan melakukan kolaborasi dengan tenaga-
tenaga kesehatan di Puskesmas dan masyarakat terkait
10. Mampu membuat rancangan program dan media program
yang akan digunakan
11. Mampu melaksanakan intervensi gizi dan
mendokumentasikan pelaksanaan intervensi gizi
12. Mampu mengevaluasi pelaksanaan intervensi dan
menganalisis prospek kegiatan ke depan
13. Mampu melakukan penilaian/ evaluasi dampak program
pangan dan gizi yang berbasis masyarakat.
14. Mampu mengembangkan program pangan dan gizi yang
berbasis masyarakat dan Ikut serta melakukan pengawasan
dan pembinaan terhadap institusi/pedagang/home industry
yang menyelenggarakan makanan banyak
I. PENILAIAN PKL
Komponen penilaian dan bobot masing-masing komponen
sebagai berikut:
1. Komponen perilaku dinilai pada proses dan akhir praktek
2. Keterampilan dinilai pada proses dan akhir praktek, meliputi
a. Sistem manajemen pelayanan gizi di Puskesmas
b. Identifikasi masalah, perencanaan dan intervensi program
gizi
BAB IV
KEGIATAN DAN EVALUASI
A. Jadwal Kegiatan
No Kegiatan Jan Feb Maret April Mei Juni
1 Pembekalan
2 PKL
3 Penyusunan
laporan
4 Presentasi di
lahan**
5 Presentasi di
kampus***
6 Batas akhir
pengumpulan
laporan
B. Ketentuan laporan
1. Sampul skripsi dibuat softcover berwarma pink salem
dengan tinta huruf hitam. Tulisan yang tercetak pada sampul
sama dengan yang terdapat pada halaman judul (setelah ujian
sidang)
2. Naskah disusun di atas kertas A4 70 g dan tidak dicetak
bolak-balik(21,5 cm x 29,7 cm)
3. Huruf yang digunakan adalah Times New Roman 12 untuk
seluruh naskah dengan spasi 1,5 . Spasi yang digunakan
untuk tabel dan paragraf kuotasi adalah 1 spasi. Pengetikan
dengan menggunakan rata kanan kiri (justify).
4. Huruf yang tercetak dari printer harus berwarna hitam pekat
dan seragam. Pencetakan dilakukan pada satu sisi kertas
(single side).
5. Posisi penempatan teks pada tepi kertas batas kiri 4cm,batas
kanan 3 cm, batas atas 3 cm, batas bawah 3 cm
6. Mengutip informasi harus menunjukkan referensi. Referensi
ditulis dengan menggunakan sistem Harvard.
7. Laporan harus dikumpulkan tepat waktu, keterlambatan diberi
penalti. Batas akhir pengumpulan 1 minggu setelah selesai
magang, atau tergantung dari keputusan pihak lahan.
8. Laporan harus dibaca dulu untuk menghindari salah eja,
struktur bahasa yang salah atau kalimat yang tidak koheren.
9. Laporan untuk satu kelompok dijilid menjadi satu, yaitu
laporan MSPM, dan PKL gizi masyarakat. Untuk laporan PKL
gizi masyarakat, laporan manajemen Puskesmas dan laporan
intervensi program diberi pembatas kertas warna dan cover
baru.
10. Untuk laporan kasus PKL klinis dijilid masing-masing individu,
batas tiap kasus diberi pembatas kertas warna dan cover baru.
C. Evaluasi
Evaluasi PKL ditujukan untuk menilai kemampuan peserta didik
dalam menerapkan teori dan praktek yang berkaitan dengan
kompetensi Ahli Gizi. Pelaksanaan evaluasi diuraikan dalam
beberapa bahasan, yaitu Metode, Komponen, Prosentase
Komponen, Instrumen, Kriteria Kelulusan, Evaluator,
Sistematika Pelaporan.