Anda di halaman 1dari 19

PANDUAN PKL PENERAPAN

KOMPETENSI AHLI GIZI


2017/2018

PROGRAM STUDI ILMU GIZI


STIKES BINAWAN
2017

Program studi ilmu gizi STIKes Binawan


2016-2017
Program studi ilmu gizi STIKes Binawan 2016-2017

PANDUAN PKL PENERAPAN


KOMPETENSI AHLI GIZI
2017/2018

Tim Penyusun :
Panitia Pelaksana
Praktek Kerja Lapangan
Tahun 2017
Program studi ilmu gizi STIKes Binawan 2016-2017

BUKU PANDUAN PKL


PENERAPAN KOMPETENSI AHLI GIZI
PRODI S1 GIZI STIKES BINAWAN
2016/2017

NAMA : __________________________

NIM : __________________________

PUSKESMAS : __________________________

RS : __________________________

ALAMAT : __________________________

NO.TELP : __________________________

FOTO
3x4 cm
berwarna

________________________
(nama mahasiswa & TTD)
BAB I
KETENTUAN PELAKSANAAN

A. TATA TERTIB DAN ETIKA PKL


Mahasiswa wajib mematuhi ketentuan dan peraturan yang
tertera dalam panduan ini. Apabila mahasiswa melanggar
peraturan ini, maka ybs akan mendapatkan sanksi akademik
yang berlaku di S1 Ilmu Gizi STIKes Binawan. Selama mengikuti
PKL mahasiswa harus mengikuti peraturan yang berlaku di
masing-masing rumah sakit.

Peraturan atau tata tertib yang harus dipatuhi yaitu:


1. Etiket Berbusana selama PKL:
a. Mahasiswa wajib memakai baju seragam PKL (putih-
hitam dengan jas almamater) dan tanda pengenal.
b. Tata rias dan rambut harus sederhana, untuk
mahasiswa laki-laki dipotong pendek dan disisir rapi,
sementara mahasiswi yang berambut panjang diikat
atau disanggul.
c. Mahasiswa wajib menggunakan sepatu tertutup,
dilarang menggunakan sandal.
d. Kuku dipotong pendek dan tidak boleh memakai cat
kuku.
e. Mahasiswa tidak diperkenankan memakai perhiasan.
f. Mahasiswa perlu membawa peralatan tulis dan
perlengkapan lain yang diperlukan (catatan, DKBM,
kalkulator dll)
2. Sebelum dan selama praktek, mahasiswa harus
menyediakan perlengkapan sbb:
a. Pas foto (ukuran dan jumlah tergantung RS)
b. jas PKL/almamater, celemek, tutup kepala, masker
penutup mulut atau disesuaikan dengan ketentuan
perlengkapan di lahan praktek.
c. Rangkuman catatan kuliah, rumus, dan materi yang
diperlukan saat PKL.
3. Kehadiran
a. Mahasiswa harus datang tepat waktu sesuai jadwal
yang berlaku di RS serta menandatangani daftar hadir
yang disediakan oleh lahan praktek,
b. Mahasiswa wajib mengikuti semua kegiatan di lokasi
praktek (kehadiran wajib 100%)
c. Mahasiswa tidak diperkenankan meninggalkan tempat
praktek tanpa seijin DPL,
d. Apabila mahasiswa berhalangan hadir dengan alasan
apapun, maka mahasiswa tersebut wajib mengganti
kegiatan praktek di hari lain yang ditentukan
Pembimbing Lapangan/Lahan Praktek dengan
melaporkan hal tersebut ke pembimbing lahan dan
pembimbing praktek di Program Studi.
e. Apabila mahasiswa tidak memunihi kehadiran minimal,
maka mahasiswa diwajibkan untuk mengikuti Praktek
Magang pada periode berikutnya.
f. Jenis ijin yang dipertimbangkan antara lain sakit
(dilengkapi surat dokter) dan jika ada keluarga yang
meninggal dunia.
4. Selama praktek, perilaku merupakan aspek yang
diperhatikan dan dinilai, sehingga mahasiswa harus
berperilaku sopan dan ramah.

B. TANGGUNG JAWAB MAHASISWA


1. Di lahan praktek
a. Bertanggung jawab atas transportasinya sendiri ke dan
dari tempat praktek dan menyediakan makanannya
sendiri di tempat praktek
b. Bertanggung jawab untuk mengikuti kebijakan dan
ketentuan di tempat praktek.
c. Harus menyelesaikan semua tugas yang telah diberikan.
d. Tidak boleh meninggalkan area praktek yang telah
dijadwalkan selama jam praktek tanpa pembimbing
lapangan dan pembimbing praktek di program studi
e. Harus berkomunikasi dengan instruktur secara intensif
mengenai segala aspek keilmuan terkait tugas-tugas
PKL
f. Instruktur/Pembimbing lapangan adalah penasihat
mahasiswa dan berada di tempat praktek untuk
menjamin mahasiswa memperoleh pengalaman belajar
yang positif.
g. Mendiskusikan data-data yang akan dimuat di laporan
kepada pembimbing lahan.
2. Laporan
a. Bertanggung jawab untuk membuat laporan tepat waktu
(sesuai dengan format terlampir) dan mengikuti semua
peraturan yang telah ditetapkan selama jam kerja
reguler yang telah dijadwalkan.
b. Harus menghubungi ahli gizi atau contact person di
tempat praktek (CI) dan pembimbing praktek Program
Studi Gizi ika ada keadaan darurat yang tidak
memungkinkan membuat laporan sesuai yang
dijadwalkan.
c. Batas akhir pengumpulan laporan adalah 1 minggu
setelah program Pre-DI yang terkait berakhir.
d. Laporan diserahkan pada jam kerja yang telah
ditetapkan.
e. Bila pada batas waktu yang telah ditetapkan laporan
belum dikumpulkan maka nilai akan dikurangi
f. Laporan PKL menjadi salah satu pra-syarat untuk
mengikuti ujian SKRIPSI. .

C. PERILAKU PROFESIONAL
1. Mahasiswa merupakan representasi Program Studi Gizi
STIKes Binawan selama PKL berlangsung, oleh karena itu
mahasiswa harus selalu berupaya memperlakukan pasien,
mahasiswa lain, karyawan, dosen dan orang lain dengan
penuh rasa hormat dan ramah.Berhubungan dengan
pasien/klien, harus selalu ingat untuk menghormati hakhak
pasien/klien dan etika medis sebagai berikut:
2. Pasien medical record adalah informasi pribadi. Mahasiswa
gizi boleh menginterpretasikan informasi diet kepada pasien,
tetapi tidak boleh menyampaikan informasi itu kepada orang
lain yang tidak berhak. Mahasiswa juga tidak boleh
menuliskan diet pada medical record maupun lembar
terintregasi.
3. Pasien medical record tidak boleh difotokopi, pada beberapa
RS tidak boleh di foto dengan kamera/kamera Hp.
4. Jangan mendiskusikan masalah yang berkaitan dengan
pasien di tempat-tempat umum seperti: lorong, elevator,
kantin, dll.
5. Semua kontak dengan pasien dilakukan di bawah supervisi
ahli gizi yang ditunjuk.
6. Setiap informasi yang berkaitan dengan kesehatan pasien
yang diperoleh dari pasien, keluarga pasien atau petugas
medis lainnya harus disampaikan kepada pengelola
ruangan.
7. Berkaitan dengan tempat praktek, mahasiswa harus ingat
bahwa:
a. Petugas di tempat praktek harus dihormati. Jika muncul
situasi yang merupakan hasil dari kesalahpahaman,
mahasiswa harus segera memberitahu instruktur di
tempat praktek.
b. Petugas/karyawan tempat praktek tidak boleh diminta
membantu menyelesaikan tugas-tugas.
c. Informasi confedensial yang diperoleh dari suatu situasi
klinis harus dijaga antara mahasiswa dan petugas klinik.
d. Harus memperhatikan aturan kepegawaian ditempat
praktek.
BAB II
PELAKSANAAN PKL GIZI KLINIK DAN INSTITUSI

D. DESKRIPSI MATA KULIAH


Pengalaman kerja di Rumah Sakit baik Pusat maupun Daerah
di bawah bimbingan intensif dalam kegiatan pelayanan gizi
pasien rawat inap dan rawat jalan, yaitu penilaian status gizi,
diagnosis gizi, intervensi gizi, monitoring dan evaluasi gizi. Pada
kasus penyakit untuk kondisi kesehatan umum dan pasien
dengan komplikasi.

E. KOMPETENSI
1. Mampu melakukan pengkajian gizi ,faktor yang berpengaruh
terhadap gangguan gizi dan status gizi dengan cara
anamnesis diet
2. Mampu menegakkan diagnosis gizi berdasarkan hasil
pemeriksaan yang dilakukan.
3. Mampu menentukan tujuan dan merencanakan intervensi
gizi dengan menghitung kebutuhan zat gizi, bentuk
makanan, jumlah serta pemberian makanan yang sesuai
dengan keadaan pasien.
4. Mampu merancang dan mengubah preskripsi diet, dan
menerapkannya mulai dari perencanaan menu sampai
menyajikan makanan.
5. Mampu memberikan pelayanan dan penyuluhan gizi dan
konseling gizi pada pasien dan keluarganya.
6. Mampu mengelola sumberdaya dalam pelayanan
penyelenggaraan makanan bagi konsumen di rumah sakit.
7. Mampu melakukan penelitian dan pengembangan gizi
sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
8. Mampu membantu peenyelenggaraan administrasi
pelayanan gizi.

F. TUJUAN
1. Umum:
a. Klinis
Pada akhir pendidikan peserta didik dapat
mengimplementasikan asuhan gizi pada pasien rawat
inap dan rawat jalan dengan penyakit anak, penyakit
dalam, bedah, kebidanan dan kandungan, syaraf, serta
pasien kritis.
b. Institusi
Pada akhir pendidikan peserta didik dapat
mengimplementasikan manajemen penyelenggaraan
makanan besar di rumah sakit.

2. Khusus:
a. Klinis
Pada akhir pendidikan peserta didik dapat:
1) Menilai status gizi pasien berdasarkan data
antropometri, biokimia, klinik, dan asupan zat gizi
2) Membuat kesimpulan diagnosis gizi pasien
3) Merencanakan terapi diet, parameter yang dimonitor
dan konseling gizi pasien
4) Mengimplementasikan terapi diet dan konseling gizi
pasien
5) Memonitor dan mengevauasi status gizi dan terapi
diet pasien
6) Menyusun laporan kasus dan mempresentasikan
kasus
b. Institusi
Mengkaji mekanisme pelayanan gizi untuk pasien di ruang
rawat inap dan rawat jalan rumah sakit, meliputi tugas ahli
gizi dan mekanisme kerja pelayanan makanan

G. WAKTU DAN TEMPAT


Pelaksanaan praktek PKL gizi klinik dan institusi dibedakan
untuk kelas REGULER dan untuk kelas NON-
REGULER/PINDAHAN di rumah sakit-rumah sakit yang telah
ditunjuk dengan rincian sebagai berikut :
1. PKL Asuhan Gizi Klinik dilaksanakan:
1. Untuk Program Reguler dilaksanakan selama 15 hari
kerja efektif (3 minggu)
2. Untuk Program Pindahan dilaksanakan selama 7-8
tatap muka.
2. PKL Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi
dilaksanakan :
a. Untuk Program Reguler terdiri dari 14 hari dengan
rincian 12 hari untuk pengumpulan data dan 2 hari (di
Institusi) untuk pembuatan laporan
b. Untuk Program Pindahan terdiri dari 7 hari dengan
rincian 6 hari untuk pengumpulan data dan 1-2 hari
untuk pembuatan laporan.

H. PANDUAN PELAKSANAAN PEMBIMBINGAN


Selama proses pelaksanaan PKL, mahasiswa langsung terjun
ke lapangan untuk mengaplikasikan ilmu yang didapatkan pada
saat proses perkuliahan di kelas. Mahasiswa dituntut untuk aktif
belajar secara mandiri maupun kelompok dan bisa
mempraktekkan secara langsung kemampuan akademiknya
dibawah arahan pembimbing. Pembimbing berperan sebagai
pengarah dan pengawas dalam semua kegiatan yang dilakukan
oleh mahasiswa di lapangan. Di samping itu pembimbing
diharapkan dapat memberikan umpan balik kepada Program
Studi. Masukkan tersebut akan digunakan untuk pertimbangan
perbaikan pelaksanaan PKL berikutnya.

I. KELOMPOK DAN ANGGOTA


Tiap kelompok beranggotakan 4 – 7 orang mahasiswa, setiap
kelompok menunjuk salah satu mahasiswa sebagai
koordininator.

J. RANGKAIAN KEGIATAN KLINIS


1. Manajemen pelayanan gizi klinik di rumah sakit
a. Tugas dan tanggung jawab ahli gizi di ruang rawat inap
b. Alur kegiatan pelayanan gizi di rawat inap
c. Pencatatan dan pelaporan di ruang rawat inap
2. Studi kasus rawat inap
Setiap mahasiswa menangani kasus rawat inap dibawah
bimbingan sebagai berikut:
a. Jumlah kasus yang harus dikelola sebanyak 3 kasus,
yaitu 1 kasus harian dan 2 kasus mendalam
(intervensi). Hari pengamatan untuk kasus harian
minimal 2 hari dan hari pengamatan untuk kasus
mendalam minimal 3 hari.
b. Studi kasus rawat inap yang dikelola bervariasi harus
meliput kasus anak/penyakit dalam/ bedah/ kebidanan
dan kandungan/ jantung/syaraf, dll
c. Kegiatan yang dilakukan dalam pengelolaan kasus
ialah sebagai berikut :
1) Melakukan skrining pasien baru (2 x 24 jam) sesuai
dengan kasusnya
2) Memilih pasien yang beresiko malnutrisi
berdasarkan hasil skrining gizi yang berlaku dilahan
praktek
3) Melakukan asesmen gizi (pengkajian data,
pengukuran antropometri, riwayat gizi (recall 24 jam
sebelum kasus)
4) Menegakkan diagnosis gizi
5) Merencanakan terapi diet dan kebutuhan gizi
6) Analisis terapi diet RS dan rekomendasi diet
(standar diet dan menu sehari)
7) Motivasi pasien/konseling berdasarkan masalah
8) Penerapan diet sesuai rekomendasi diet
9) Memonitor dan mengevaluasi gizi serta tindak lanjut
terapi diet
10) Konseling gizi dengan leaflet
11) Laporan kasus dan diskusi
3. Studi kasus rawat jalan (tergantung Pembimbing
Lapangan RS)
Setiap mahasiswa menangani pasien rawat jalan dibawah
bimbingan sebanyak 2 pasien di Klinik Gizi Anak / Klinik Gizi
Dewasa / Hemodialisa. Kegiatan yang dilakukan adalah:
a. Melakukan assesmen gizi dengan melakukan
pengukuran antropometri, anamnesis riwayat gizi,
pengkajian data subyektif dan obyektif
b. Menegakkan diagnosis gizi
c. Merencanakan terapi diet dan kebutuhan gizi
d. Melakukan konseling gizi
e. Menyusun laporan hasil konseling gizi

K. RANGKAIAN KEGIATAN GIZI INSTITUSI


1. Manajemen penyelenggaraan gizi institusi
Penyelesaian laporan tugas kelompok tentang
penyelenggaraan makan rumah sakit berupa:
a. Input
1) Sarana dan Fasilitas Instalasi Gizi
2) Sistem pengawasan dan pengendalian mutu
pelayanan gizi
3) Sistem ketenagaan dan SDM dalam pelayanan
food service gizi Rumah Sakit
4) Sistem sanitasi, keamanan makanan dan
keselamatan kerja
5) Sistem manajemen dan pengendalian biaya
(Analisis biaya (food cost))
b. Proses
1) Sistem perencanaan anggaran bahan makanan
2) Sistem perencanaan menu dan bahan makanan
3) Sistem manajemen pengadaan bahan makanan
(pemesanan, pembelian)
4) Sistem manajemen penerimaan dan penyimpanan
bahan makanan
5) Sistem manajemen pengolahan bahan makanan
6) Sistem manajemen penyajian dan distribusi bahan
makanan
c. Output
1) Total produksi per hari
2) Kecukupan gizi
3) Diet Khusus
4) Penilaian menu dan siklus menu
2. Tugas Individu : Pengendalian mutu makanan dengan
HACCP
3. Tugas kelompok : pilihan antara modifikasi dan
pengembangan menu atau penelitian terkait MSPM
I. PENILAIAN PKL
Komponen penilaian dan bobot masing-masing komponen
sebagai berikut:
1. Gizi Institusi
a. Komponen perilaku dinilai pada proses dan akhir praktek
b. Kompetensi dalam MSPM
c. Pengawasan Mutu, khusus untuk gizi institusi
d. Penelitian terkait gizi institusi atau pengembangan menu,
khusus untuk gizi institusi
2. Gizi Klinis
a. Komponen perilaku dinilai pada proses dan akhir praktek
b. Studi kasus/intervensi program (skrining, assesmen,
diagnosis, intervensi gizi), konseling/ edukasi gizi dan
kompetensi utk merujuk pada petugas kesehatan lain.
BAB III
PANDUAN PELAKSANAAN PKL GIZI MASYARAKAT

A. DESKRIPSI
Praktik Kerja Lapangan Gizi Masyarakat ini membahas
penerapan pengetahuan tentang pengelolaan
kegiatan/manajemen program gizi yang dilaksanakan oleh
puskesmas dan/atau Dinkes Kab/Kota dalam skala mikro yang
direncanakan baik program baru maupun program yang sedang
dibina. Pengalaman kerja lapangan di bawah bimbingan intensif
untuk melaksanakan program gizi skala mikro yang
direncanakan baik program baru maupun yang sedang dibina
dan melaksanakan evaluasi intervensi gizi dalam skala mikro di
masyarakat desa.
Setelah melaksanakan kegiatan Praktik ini, mahasiswa
mampu melaksanakan intervensi gizi dan evaluasi program gizi
dalam skala mikro di desa serta memahami pengelolaan
kegiatan program gizi tingkat Puskesmas dan/atau Dinkes
Kab/Kota dalam skala mikro yang direncanakan baik program
baru maupun program yang sedang dibina.

B. TUJUAN
1. Umum
Pada akhir pendidikan peserta didik dapat
mengimplementasikan asuhan gizi pada masyarakat dan
melakukan identifikasi hingga monitoring penyelesaian
masalah gizi yang terintegrasi dengan mata kuliah
perencanaan & intervensi program gizi.
2. Khusus:
Pada akhir pendidikan peserta didik dapat:
a. Mengkaji mekanisme masalah-masalah gizi di
masyarakat.
b. Menilai status gizi pasien berdasarkan data
antropometri, biokimia, klinik, dan asupan zat gizi di
masyarakat.
c. Membuat kesimpulan diagnosis gizi pasien berdasar
praktek di masyarakat.
d. Merencanakan program intervensi gizi
e. Mengimplementasikan intervensi gizi.
f. Memonitor dan mengevaluasi status gizi dan
intervensi gizi di masyarakat.
g. Menyusun laporan program dan mempresentasikan
hasil intervensi.

C. KOMPETENSI
1. Mampu melakukan komunikasi yang efektif dalam
penanganan masalah gizi individu dan kelompok dengan
menggunakan teknologi mutakhir.
2. Mampu merencanakan dan mendemonstrasikan konseling,
pendidikan, pelatihan dan / atau intervensi lain dalam
promosi kesehatan atau pencegahan penyakit yang
diperlukan dalam terapi gizi untuk keadaan penyakit umum.
3. Mampu merencanakan dan mendemonstrasikan penapisan
gizi untuk kelompok.
4. Mampu melakukan perumusan masalah gizi berdasarkan
data sekunder Puskesmas dan data surveillance
5. Mampu melakukan penentuan prioritas masalah gizi yang
akan diintervensi
6. Mampu melakukan identifikasi dan penentuan prioritas
faktor-faktor risiko dari masalah-masalah gizi yang dipilih
7. Mampu merancang dan menerapkan rencana intervensi gizi
sesuai dengan masalah kesehatan klien serta membuat
rancangan program dan media program yang akan
digunakan
8. Mampu melakukan perencanaan intervensi gizi berdasarkan
hasil identifikasi faktor-faktor risiko
9. Mampu melakukan komunikasi mengenai perencanaan
intervensi gizi dan melakukan kolaborasi dengan tenaga-
tenaga kesehatan di Puskesmas dan masyarakat terkait
10. Mampu membuat rancangan program dan media program
yang akan digunakan
11. Mampu melaksanakan intervensi gizi dan
mendokumentasikan pelaksanaan intervensi gizi
12. Mampu mengevaluasi pelaksanaan intervensi dan
menganalisis prospek kegiatan ke depan
13. Mampu melakukan penilaian/ evaluasi dampak program
pangan dan gizi yang berbasis masyarakat.
14. Mampu mengembangkan program pangan dan gizi yang
berbasis masyarakat dan Ikut serta melakukan pengawasan
dan pembinaan terhadap institusi/pedagang/home industry
yang menyelenggarakan makanan banyak

D. WAKTU DAN TEMPAT


Pelaksanaan praktek PKL gizi masyarakat dibedakan untuk
kelas REGULER dan untuk kelas NON-REGULER/PINDAHAN
di Puskesmas yang telah ditunjuk dengan rincian sebagai
berikut :
1. Untuk Program Reguler selama 150 menit x 3 SKS x 16
kali = 120 jam, untuk praktik 5 hari kerja (1 hari=8 jam) PKL
dilaksanakan selama 15 hari kerja efektif (3 minggu), atau
untuk praktik 6 hari kerja (1 hari= 7 jam) PKL dilaksanakan
selama 17 hari kerja efektif.
2. Untuk Program Pindahan selama 150 menit x 3 SKS x 8
tatap muka = 60 jam, untuk praktik 5 hari kerja PKL
dilaksanakan selama 8- 9 kali tatap muka.

Dalam pelaksanaannya mahasiswa wajib untuk mengikuti


kegiatan pelayanan gizi di Puskesmas selama 5 hari
(REGULER) atau 2 hari (PINDAHAN) didampingi atau
dikoordinasi dan diketahui oleh supervisor /dosen pembimbing
lapangan, kemudian melaksanakan kegiatan identifikasi
masalah gizi dan intervensi gizi, serta penulisan laporan hingga
akhir PKL.

E. RANGKAIAN KEGIATAN GIZI MASYARAKAT


1. Manajemen pelayanan gizi di Puskesmas
a. Tujuan, visi dan misi Puskesmas
b. Struktur organisasi dan ketenagaan
c. Sarana dan prasarana
d. Kegiatan pokok gizi dan kegiatan lain yang
berhubungan dengan pelayanan gizi
2. Identifikasi permasalahan gizi di masyarakat dan intervensi
gizi (kelompok)
3. Logbook kegiatan (format terdapat di lampiran) (kelompok)
Logbook kegiatan berisi catatan kegiatan harian mahasiswa
tiap harinya termasuk melakukan kegiatan individu baik
konseling, penyuluhan maupun kegiatan puskesmas lainnya.
Logbook wajib ditandatangani oleh supervisor lapangan.

I. PENILAIAN PKL
Komponen penilaian dan bobot masing-masing komponen
sebagai berikut:
1. Komponen perilaku dinilai pada proses dan akhir praktek
2. Keterampilan dinilai pada proses dan akhir praktek, meliputi
a. Sistem manajemen pelayanan gizi di Puskesmas
b. Identifikasi masalah, perencanaan dan intervensi program
gizi
BAB IV
KEGIATAN DAN EVALUASI

A. Jadwal Kegiatan
No Kegiatan Jan Feb Maret April Mei Juni
1 Pembekalan
2 PKL
3 Penyusunan
laporan
4 Presentasi di
lahan**
5 Presentasi di
kampus***
6 Batas akhir
pengumpulan
laporan

Note.** tergantung dari lahan praktek.


***PKL klinis : kasus individu; PKL Masyarakat : intervensi program

B. Ketentuan laporan
1. Sampul skripsi dibuat softcover berwarma pink salem
dengan tinta huruf hitam. Tulisan yang tercetak pada sampul
sama dengan yang terdapat pada halaman judul (setelah ujian
sidang)
2. Naskah disusun di atas kertas A4 70 g dan tidak dicetak
bolak-balik(21,5 cm x 29,7 cm)
3. Huruf yang digunakan adalah Times New Roman 12 untuk
seluruh naskah dengan spasi 1,5 . Spasi yang digunakan
untuk tabel dan paragraf kuotasi adalah 1 spasi. Pengetikan
dengan menggunakan rata kanan kiri (justify).
4. Huruf yang tercetak dari printer harus berwarna hitam pekat
dan seragam. Pencetakan dilakukan pada satu sisi kertas
(single side).
5. Posisi penempatan teks pada tepi kertas batas kiri 4cm,batas
kanan 3 cm, batas atas 3 cm, batas bawah 3 cm
6. Mengutip informasi harus menunjukkan referensi. Referensi
ditulis dengan menggunakan sistem Harvard.
7. Laporan harus dikumpulkan tepat waktu, keterlambatan diberi
penalti. Batas akhir pengumpulan 1 minggu setelah selesai
magang, atau tergantung dari keputusan pihak lahan.
8. Laporan harus dibaca dulu untuk menghindari salah eja,
struktur bahasa yang salah atau kalimat yang tidak koheren.
9. Laporan untuk satu kelompok dijilid menjadi satu, yaitu
laporan MSPM, dan PKL gizi masyarakat. Untuk laporan PKL
gizi masyarakat, laporan manajemen Puskesmas dan laporan
intervensi program diberi pembatas kertas warna dan cover
baru.
10. Untuk laporan kasus PKL klinis dijilid masing-masing individu,
batas tiap kasus diberi pembatas kertas warna dan cover baru.

C. Evaluasi
Evaluasi PKL ditujukan untuk menilai kemampuan peserta didik
dalam menerapkan teori dan praktek yang berkaitan dengan
kompetensi Ahli Gizi. Pelaksanaan evaluasi diuraikan dalam
beberapa bahasan, yaitu Metode, Komponen, Prosentase
Komponen, Instrumen, Kriteria Kelulusan, Evaluator,
Sistematika Pelaporan.

Metode evaluasi didasarkan pada karakteristik kompetensi yang


dinilai (elemen dan kriteria unjuk kerja). Metode penilaian
tersebut dapat dilakukan dalam bentuk :
1. Tulis, dan/atau Lisan, dan/atau laporan dan presentasi di
kelas (30%)
2. Observasi praktek, oleh pembimbing lapangan. (lampiran)
menggunakan instrumen logbook dan formulir penilaian
praktek (70%)

Anda mungkin juga menyukai