Ringkasan Materi UPPAT
Ringkasan Materi UPPAT
PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL -PP No 37/1998 tentang Peraturan Jabatan PPAT:
REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2012 Pasal 21: Akta PPAT dibuat dgn bentuk yg ditentukan Menteri.
Peraturan ini berlaku 2 Januari 2013. Pasal 24: ketentuan lebih lanjut diatur dlm PP pendaftaran tanah
Yang perlu diperhatikan: -Perkaban No 23/2009 jo Perkaban No 1/2006 tentang Ketentuan
-PP No 24/1997 tentang Pendaftaran tanah: Pelaksanaan dari PP No 37/1998:
Pasal 38: Bentuk, isi, & cara pembuatan Akta diatur oleh Menteri Pasal 51: Blanko PPAT dibuat dan diterbitkan oleh BPNRI.
-Permen/KBPN No 3/1997 ttg Ketentuan Pelaksanaan dari PP Dengan berlakunya Perkaban No 8/2012, maka ketentuan-
Nomor 24/1997: ketentuan dalam Pasal² diatas dihapus, sehingga untuk akta PPAT
Pasal 96 (1): Bentuk² akta yang dipergunakan dalam pembuatan sudah tidak menggunakan Blanko.
akta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 95 ayat (1) Pasal 96 (4): untuk meningkatkan pelayanan pertanahan
& (2) dan cara pengisiannya sebagaimana tercantum terhitung 1 April 2013,penyiapan, pembuatan
dalam lampiran 16-23, terdiri dari: blanko Akta PPAT dilakukan oleh masing-masing
• Akta Jual Beli PPAT, PPAT pengganti, PPATS, PPATK.
• Akta Tukar Menukar Hal itu guna meminimalisir perubahan/pencoretan/peng-
• Akta Hibah gantian/penambahan dalam akta. Meskipun tidak dilarang
• Akta Pemasukan Ke Dalam Perusahaan hendaknya menghindari renvoi, namun jika terpaksa, frasa/kalimat
• Akta Pembagian Hak Bersama yang salah dicoret, diperbaiki dengan direnvoi di sebelah kiri &
• Akta Pemberian Hak Tanggungan diberi paraf.
• Akta Pemberian Hak Guna Bangunan/Hak Pakai
Atas Tanah Hak Milik
• Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan PEMBUATAN AKTA
Pasal 96 (2): Pembuatan akta sebagaimana yang dimaksud A. AKTA PPAT
dalam pasal 95 ayat (1) dan (2) harus dilakukan Akta yang dibuat dihadapan PPAT (Pasal 2 (2) UUJPPAT, yaitu:
dengan menggunakan formulir sesuai dengan 1. Akta Jual Beli/AJB: Untuk perbuatan hukum Jual Beli
bentuk sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang (peralihan hak dari Penjual ke Pembeli) atas tanah dan
disediakan. bangunan.
-MAHARANI FRANSISKA
KELAS BELAJAR BERSAMA/DISKUSI UJIAN PPAT 2017, DEPOK BIMBINGAN : PAK SUPRIYANTO, S.H, M.M
2. Akta Tukar Menukar: Jika dua orang sama² memiliki B. PAJAK/BEA DALAM TRANSAKSI BALIK NAMA (tanah
sebidang hak atas tanah dan ingin saling menukar hak atas dan/atau bangunan)
tanah yang mereka miliki. Saat ini Tukar menukar sudah Beban² pajak yang harus dibayar saat akan balik nama atau
dikenakan PPh). membuat akta PPAT, yaitu:
3. Akta Hibah: Seorang menyerahkan tanah/bangunan, untuk 1. Pajak PPh (PP 34/2016): dalam balik nama karena AJB, Tukar
kepentingan penerima hibah, dan tidak dapat ditarik Menukar, Hibah (jika bukan anak), Inbreng. Perhitungannya:
kembali. 2,5% x NJOP atau 2,5% x Nilai Transaksi
4. Akta Inbreng: Seseorang memasukkan aset pribadinya
(tanah/bangunan) ke dalam harta kekayaan perusahaan. 2. Bea BPHTB: dalam hal balik nama karena AJB, Tukar
Untuk Akta ini objeknya tidak boleh Hak Milik. Menukar, Hibah, Inbreng.
5. Akta Pembagian Hak Bersama/APHB: Jika suatu tanah Perhitungannya:
diperoleh dari warisan dan hanya ingin dibalik nama atas 5% x (NJOP – NJOPTKP) atau
nama satu atau sebagian ahli waris saja.
6. Akta Pemberian HGB/HP atas HM: Jika terjadi pemberian 5% x (Nilai Transaksi – NJOPTKP)
Hak Pakai/HGB di atas tanah Hak Milik. Hak Pakai diatas
tanah Hak Milik juga mengikat pihak ketiga. 3. Pajak Waris: dalam hal balik nama karena Pewarisan
7. Akta Pemberian Hak Tanggungan/APHT: Suatu hak atas Perhitungannya:
tanah dibebankan Hak Tanggungan untuk pelunasan utang
5% x (NPOP – NPOPTKP)
tertentu. Tunduk pada UU No 4/1996.
8. Surat Kuasa M’bebankan Hak Tanggungan (SKMHT): Jika 4. Bea APHB: dalam hal balik nama kepada satu atau sebagian
debitor (Pemberi Hak Tanggungan) tidak dapat hadir dan ahli waris (AW).
memberikan kuasa untuk melakukan Pembebanan HT). Perhitungannya:
-MAHARANI FRANSISKA
KELAS BELAJAR BERSAMA/DISKUSI UJIAN PPAT 2017, DEPOK BIMBINGAN : PAK SUPRIYANTO, S.H, M.M
C. KETENTUAN COVER DAN FORM AKTA b. Keterangan mengenai kewenangan atau kedudukan
Ketentuan mengenai Cover dan Form. Akta PPAT (Perkaban bertindak penghadap
8/2012) adalah sebagai berikut: c. Isi Akta, berupa:
Cover Akta Form. Akta -Kehendak & keinginan para pihak yang berkepentingan
Warna Kertas Putih Warna Kertas Putih (diawali dengan kalimat: para penghadap dikenal oleh
Jenis Kertas Karton 150-250 gram Jenis Kertas HVS 80-100 gram saya, Notaris)
Ukuran Kertas A3 (29,7 cm x 42 cm) Ukuran Kertas A3 (29,7 cm x 42 cm) -Objek perbuatan hukum:
Harus ada KOP PPAT & Judul Akta Tiap lembar diketik/isi bolak balik Jenis hak atas tanah/HM Sarusun
Jenis Font Bookman Old Style, 28 Jenis Font Bookman Old Style, 12 Tanda bukti haknya (jenis hak, nomor hak atas
tanah/HM Sarusun, Surat Ukur/Gambar Situasi,
Tinta hitam tidak mudah luntur Tinta hitam tidak mudah luntur
Nomor Identifikasi Bidang Tanah (NIB), Nomor
Objek Pajak (NOP) dan letak bidang tanah
Untuk Struktur Formulir Akta PPAT yang dibuat yaitu: -Syarat-syarat atau klausula yang ditentukan para pihak
1. Awal Akta/Kepala Akta, yang terdiri dari: (Pasal demi pasal), yaitu:
a. Kop PPAT/Papan Nama PPAT {Jabatan, Nama lengkap Segala biaya peralihan hak atau pembebanan hak
dan gelar, Daerah Kerja, SK (Nomor dan Tanggal), alamat Kediaman hukum yang dipilih
Kantor PPAT dan Nomor telepon & Fax (jika ada)} Biaya pembuatan akta, uang saksi
-Nama lengkap, tempat tanggal lahir, kewarganegaraan,
b. Jenis Akta (JB, Hibah, TM, Inbreng, HT atau SKMHT)
pekerjaan, tempat tinggal, No KTP saksi pengenal (jk ada)
c. No Akta, Lembar Pertama/Lembar Kedua
3. Akhir Akta/Penutup Akta
d. Hari, tanggal, bulan dan tahun
a. Diawali dengan:”Demikianlah akta ini ...”
e. Nama Lengkap dan tempat kedudukan serta dasar
b. Identitas saksi akta
pengangkatan/penunjukan PPAT.
c. Uraian pembacaan dan penjelasan akta kepada para
2. Badan Akta
pihak dan saksi-saksi
a. Komparisi Akta, yang berisi nama lengkap, tempat
d. Uraian penandatanganan & tempat penandatanganan
tanggal lahir, kewarganegaraan, pekerjaan, tempat
e. Uraian jumlah akta yang dibuat, misal 2 (dua) rangkap
tinggal dan No Identitas para penghadap
asli
-MAHARANI FRANSISKA
KELAS BELAJAR BERSAMA/DISKUSI UJIAN PPAT 2017, DEPOK BIMBINGAN : PAK SUPRIYANTO, S.H, M.M
Hal yang dilakukan setelah akta ditandatangani, yaitu: Tips dari pak Pri saat akan membuat form Akta:
1. Melaporkan/menyampaikan Lembar kedua & dokumen- 1. Yang disediakan untuk menulis adalah 2/3 bagian dari
dokumennya ke BPN dlm 7 hari kerja; (sanksi jika tidak kertas. 1/3 bagian sebelah kiri dikosongkan untuk
melapor denda Rp. 250.000,-) tempat renvoi. (Usahakan jangan ada renvoi)
2. Melaporkan bulanan (jumlah akta yang dibuat) selambat- -Jika memakai double polio, biasanya diberi jarak 7cm
lambatnya tanggal 10 bulan berikutnya; (sanksi jika tidak untuk dikosongkan, dan 14 cm digunakan untuk form
akta.
melapor denda Rp. 250.000,-)
2. Diawali dengan duplikat Papan Nama PPAT/KOP PPAT
3. JUDUL AKTA huruf besar, dilanjutkan dengan Nomor
E. PENJILIDAN AKTA
akta, dan selalu Lembar Pertama (ujian) eg:
Setelah membuat dan menandatangani akta, ada beberapa hal
AKTA JUAL BELI
yang harus dilakukan:
Nomor : 01/2017
Akta PPAT dijilid dan di jahit dengan benang warna putih dan
Lembar Pertama
disimpul tengah, dengan ketentuan sebagai berikut: 4. Jangan beri spasi antar baris/jangan ada baris kosong
1. Rangkap Lembar Pertama disimpan, dijilid dan dijahit tanpa 5. Sisakan 3 baris paling bawah untuk footnote dan
sampul dan tidak ditempel teraan cap jabatan PPAT. Akta usahakan bikin footnote terlebih dahulu.
yang telah dijilid nantinya akan bundel per bulan, jika lebih 6. Untuk penulisan tanggal di awal akta jangan memakai
dari 50 akta, maka dibundel maksimal per 50 akta. cara notaris, yang benar yaitu:
2. Rangkap Lembar Kedua akta akan disampaikan kepada Kantor Pada hari ini, hari Senin, tanggal 13 (tigabelas),
Pertanahan, dijilid dan dijahit dengan sampul dan ditempel bulan Nopember, tahun 2017 (duaribu
teraan cap jabatan PPAT ditengah sisi kiri tujuhbelas) ---------------------------------------------
3. Salinan akta hanya ditandatangani PPAT dan untuk diberikan Jangan membuat: 13-11-2017 (tigabelas .....................)
kepada para Pihak, dijilid dan dijahit dengan sampul dan 7. Penulisan SK di awal akta tanggal dulu baru nomor
ditempel teraan cap jabatan PPAT ditengah sisi kiri. (berbeda dengan di KOP/Duplikat papan nama
Selain lembar pertama, warkah juga dibundel per bulan dengan 8. Untuk salinan jangan mengikuti cara Notaris, yg benar:
Diberikan sebagai salinan oleh saya,
maksimal 25 warkah, jika dalam sebulan membuat lebih dari 25
Pejabat Pembuat Akta Tanah Kota Depok
akta.
-MAHARANI FRANSISKA
STRUKTUR AKTA PPAT
1. KEPALA AKTA/AWAL AKTA
a. Kop PPAT
b. Jenis Akta
c. Nomor Akta, Lembar Pertama/Lembar Kedua
d. Hari, tanggal, bulan dan tahun
e. Nama Lengkap dan tempat kedudukan PPAT serta dasar pengangkatan/penunjukan
Contoh:
NB: untuk penulisan tanggal (pada tanggal lahir, Surat ukur dan lain-lain) tidak baku,
boleh hanya menulis 21 November 1988 atau 01 Januari 1990 (untuk tanggal lahir). Tetapi
untuk hari, tanggal, bulan dan tahun akta harus sesuai Perkaban 08 tahun 2012. Yaitu:
“Pada hari ini, hari Rabu, tanggal 01 (satu), bulan Nopember, tahun 2017 (duaribu
tujuhbelas).”
2. BADAN AKTA
a. Komparisi Akta, yang berisi nama lengkap, tempat tanggal lahir, kewarganegaraan,
pekerjaan/jabatan, tempat tinggal para penghadap dan Nomor Identitas penghadap
b. Keterangan mengenai kedudukan bertindak penghadap dalam akta
c. Isi Akta, berupa:
-Kehendak & keinginan para pihak yang berkepentingan (diawali dengan kalimat: para
penghadap dikenal oleh saya, Notaris)
Persetujuan Suami
Tn. ARWANTO
Saksi Saksi
Tn. X Ny. Y
t.t.d t.t.d
Persetujuan Suami
t.t.d
Tn. ARWANTO
Saksi Saksi
t.t.d t.t.d
Tn. X Ny. Y
Maharani Fransiska
f.Baik langsung maupun tidak langsung 13. Membuat laporan bulanan mengenai
tidak pernah memberikan atau berjanji jumlah akta yang dibuat setiap bulan
memberikan sesuatu kepada siapapun.” selambat-lambatnya tanggal 10 bulan
berikutnya dan dikirim ke Kantor
3. Dalam jangka waktu 1 bulan setelah
Pertanahan, Kantor Pajak, Kantor PBB
mengangkat sumpah harus sampaikan dan Kanwil BPN Propinsi.
alamat kantor, contoh cap jabatan, paraf 14. Menyimpan lembar pertama asli akta
dan tandatangan ke Bupati /Walikota PPAT dalam satu sampul tertentu
setempat, Kanwil BPN Propinsi setempat, (boendel) sebulan sekali (maksimal 1
Ketua Pengadilan Negeri setempat, bundel 50 akta).
Kakantan setempat. 15. Menyimpan warkah pendukung yang
dijadikan dasar pembuatan akta dalam
4. Memasang papan nama
sampul tertentu sebulan sekali (maks 25
Kewajiban PPAT dlm laksanakan Jabatan: warkah)
1. Melaksanakan Jabatan secara nyata 16. Menurunkan papan nama PPAT pada saat
2. Berkantor di satu kantor dalam wilayah berhenti dari jabatan
kerjanya 17. Menyerahkan protokol saat berhenti,
3. Memasang papan nama dengan ukuran kepada PPAT lain yang wilayah kerjanya
yang telah ditetapkan (1 : 2,5) sama atau kepada Kakantan.
4. Menyiapkan Protokol PPAT
5. Membuat akta yang bentuknya telah Protokol PPAT adalah kumpulan dokumen
ditetapkan oleh KBPN & beri No Urut yang harus disimpan dan dipelihara oleh
6. Membuat akta dalam bentuk asli (2) dan PPAT, terdiri dari:
dalam bentuk salinan (seperlunya) -Buku daftar Akta
7. Membebaskan uang jasa bagi yang tidak -Bendel Akta asli
mampu
-Bendel warkah pendukunh
8. Sebelum membuat akta pemindahan/
pembebanan hak wajib melakukan -Bendel arsip laporan bulanan
pengecekan surat tanda bukti hak yang asli -Buku harian pembuatan akta
(sertipikat) dengan daftar yang ada di BPN -Bendel surat tanda terima memasukkan
9. Menolak pembuatan akta, jika: lembar kedua ke Kantan
-Tidak ada Sertipikat -Bendel surat-surat penting lain (SSP, SSB)
-Pihak² b’tindak atas dsr Kuasa Mutlak
-Tidak ada izin dari Pejabat berwenang
Larangan PPAT yaitu dilarang merangkap
-Objek dalam keadaan Sengketa
-Tidak dipenuhi syarat² lain (SSP PPh) jabatan atau profesi sbk:
10. Wajib membacakan dan menjelaskan pada 1. Advokat Konsultan atau Penasehat
para pihak dihadapan 2 saksi sebelum Hukum, kecuali tidak dipungut biaya
penandatangan 2. Pegawai Negeri Sipil, PEMDA, BUMN,
11. 7 hari setelah pembuatan akta wajib BUMD, pegawai Swasta
sampaikan lembar kedua asli akta beserta
3. Pejabat Negara (PPATK, Bupati, Camat,
dokumen tertentu ke kantor Pertanahan
setempat, lalu beritahu secara tertulis pada Politikus, Lurah) atau Pegawai Pemerintah
para pihak tentang penyampaian berkas ke dengan Perjanjian Kerja (PPPK)
kantan. 4. Pimpinan Lembaga Pendidikan baik Negeri
12. Menutup buku daftar akta PPAT setiap maupun Swasta
hari kerja dgn tinta hitam dan memberi 5. Surveyor (analisa bidang tnh) berlisensi
paraf, kemudian setiap akhir bulan 6. Appraisal (penilai) tanah
menutup buku tsb dengan tinta merah &
7. Mediator (perantara) jual beli tanah
tandatangan serta tulis jumlah akta
8. Jabatan lain yang dilarang oleh UU
Maharani Fransiska
PS: PPAT boleh menjadi Dosen karena demi b. Dijatuhi hukuman pidana penjara karena
pendidikan, tapi bukan dosen tetap melakukan tindak pidana yang diancam ≥
melainkan dosen honorer 5 tahun penjara
3. Diberhentikan sementara
a. Sedang dalam pemeriksaan sebagai
Cuti PPAT
terdakwa suatu perbuatan pidana yg
-PPAT dilarang meninggalkan kantor lbh dari
diancam hukuman penjara ≥ 5 tahun
6 hari kerja berturut² kecuali saat cuti
b. Tidak laksanakan jabatan PPAT scr nyata
-PPAT dapat laksanakan cuti:
utk jangka waktu 60 hari
a.Cuti tahunan max 2 minggu /tahun takwim
c. Pelanggaran ringan thd jabatan PPAT
b.Cuti sakit/melahirkan selama diperlukan
d. Diangkat & mengangkat sumpah jabatan
c.Cuti krn alasan penting setiap diperlukan
sbg Notaris dengan tempat kedudukan di
dgn jumlah waktu 9 bulan utk tiap 3 tahun
Kota/Kabupaten lain daripada
d. Untuk cuti tahunan karena alasan penting,
kedudukan sbg PPAT
PPAT yg baru diangkat harus buka kantor
e. Dalam proses pailit
sekurang-kurangnya 3 tahun.
f. Dalam proses di bawah pengampuan
Permohonan cuti diajukan secara tertulis g. Lakukan perbuatan tercela yaitu tidak
kepada pejabat yang berwenang yaitu :
sesuai Kotik PPAT
a. Kepala Kantor Pertanahan Kab/Kota
setempat utk permohonan cuti ≤ 3 bulan.
b. Kakan wilayah BPN Propinsi untuk Daerah Kerja PPAT: Wilayah Provinsi
permohonan cuti > 3 bulan tp < 6 bulan. Tempat kedudukan PPAT di Kabupaten
c. Menteri untuk cuti ≥ 6 bulan. atau Kota di provinsi bagian daerah kerja
PPAT dapat pindah tempat kedudukan dan
PPAT berhenti menjabat PPAT karena: daerah kerja, dengan ketentuan:
1. Meninggal dunia 1. Masih dlm kab/kota tempat kedudukan
2. Mencapai usia 65 (diperpanjang 2 thn) PPAT, wajib lapor ke Kepala Kantor
3. Diberhentikan oleh Menteri Pertanahan kab/kot tmpt kedudukan
2. Pindah kedudukan ke kab/kota lain pd
PPAT merangkap Notaris selain di tempat daerah kerja yang sama atau pindah daerah
kedudukan PPAT, wajib ajukan pindah ke kerja wajib ajukan permohonan
tempat kedudukan Notaris atau berhenti sbg perpindahan kepada Menteri.
Notaris pada tempat kedudukan tsb. Jika terjadi pemekaran kab/kota atau
Provinsi yg merubah tempat kedudukan atau
PPAT diberhentikan Menteri, yaitu: sebabkan kantor pertanahan terbagi, maka
1. Diberhentikan dengan hormat PPAT harus memilih salah satu dalam
a. Permintaan sendiri (Pensiun dini) jangka waktu 90 hari.
b. Tidak mampu jalankan tugas karena
Jika tidak memilih akan dianggap memilih
alasan kesehatan (badan & jiwa)
dimana tempat kedudukan atau daerah kerja
c. Rangkap Jabatan
PPAT tersebut berada.
d. Dinyatakan pailit(putusan pengadilan)
e. Di bawah pengampuan ≥ 3 tahun PPAT wajib m’angkat sumpah di hadapan
2. Diberhentikan dengan tidak hormat Menteri atau pejabat yang ditunjuk.
a. Lakukan pelanggaran berat thd jabatan PPAT yg pindah kedudukan/daerah kerja
PPAT karena pemekaran tidak perlu disumpah.
Maharani Fransiska
Setelah pengangkatan sumpah PPAT wajib tanpa pembatasan dan keluarga garis ke
melapor kepada Kepala Kantor Pertanahan samping sampai dua derajat.
mengenai pengakatan, dalam waktu 3 bulan
Sampul buku hasil jilid akta dicantumkan
sejak SK pengangkatan, jika tidak maka SK daftar akta yang memuat nomor akta, tanggal
batal demi hukum. pembuatan akta dan jenis akta.
Kepala Kantor Pertanahan laksanakan Jika PPAT meninggal, keluarga/ahli waris,
pengambilan sumpah jabatan dalam waktu 1 atau pegawainya wajib melaporkannya
bulan. kepada Kakantan Kabupaten/Kotamadya
setempat, 30 hari sejak PPAT meninggal.
Sumpah jabatan dituang dalam berita acara
dan ditandatangani PPAT, Kepala kantor Kakantan Kab/Kota melaporkan kepada
pertanahan Kab/kota & para saksi. Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi disertai
usul penunjukan PPAT yang akan diserahi
Dalam 60 hari sejak pengambilan sumpah protokol PPAT yang meninggal.
jabatan PPAT wajib sampaikan alamat
Ahli waris/keluarga terdekat wajib serahkan
kantor, contoh tandatangan, contoh paraf protokol ke PPAT yang ditunjuk.
dan teraan cap/stempel jabatan kepada
Uang jasa (honorarium), termasuk uang saksi
Kakanwil Badan Pertanahan Nasional,
tidak boleh > 1% dari harga transaksi yang
Bupati/Walikota, Ketua PN dan Kakantan tercantum di dalam akta. (Pasal 32 )
yang meliputi daerah kerja dan PPAT wajib
PPAT wajib memberi jasa tanpa meminta
laksanakan jabatan secara nyata.
honorarium kepada seseorang yang tidak
PPAT hanya mempunyai 1 kantor, yaitu di mampu (Pasal 32 (2))
tempat kedudukannya.
PPAT yang merangkap jabatan sebagai
Jika rangkap jabatan sebagai Notaris, maka konsultan atau penasehat hukum wajib
harus berkantor yang sama. memilih jabatan sebagai PPAT atau
Penomoran PPAT berulang dimulai pada konsultan/penasehat hukum dalam jangka
waktu 3 (tiga) bulan. Apabila dalam jangka
permulaan tahun takwim.
waktu tersebut pilihan tidak dilakukan maka
Akta PPAT dibuat dalam bentuk asli dalam 2 diberhentikan dari jabatannya sebagai PPAT.
(dua) lembar, yaitu :
a. 1 rangkap lembar pertama disimpan oleh KODE ETIK PPAT
PPAT
b. 1 rangkap atau lebih Lembar kedua Kode Etik: norma² atau aturan²
menurut banyaknya hak atas tanah atau mengenai etika baik secara tertulis
HMSRS yg jadi objek dalam akta, maupun tidak.
disampaikan ke Kantor Pertanahan utk
keperluan pendaftaran atau peralihan, atau Kode etik Profesi: norma² atau aturan²
pembebanan Hak Tanggungan, mengenai etika suatu profesi tertentu
disampaikan kepada pemegang kuasa yang disusun oleh organisasi profesi
untuk dasar pembuatan APHT dan kepada tertentu dalam menjalankan tugas dan
pihak² yang berkepentingan dapat jabatannya maupun diluar tugas dan
diberikan salinan. jabatannya dan ditaati oleh anggotanya.
PPAT harus membacakan/menjelaskan isi Kode Etik PPAT: norma² atau aturan²
akta PPAT pada para pihak dgn dihadiri 2 mengenai etika PPAT dalam
saksi sebelum ditandatangani seketika itu juga menjalankan tuga dan jabatan maupun
oleh para pihak, para saksi dan PPAT. diluar tugas jabatan.
PPAT juga dilarang membuat akta untuk
sendiri, suami/isteri, keluarga garis lurus
Maharani Fransiska
Tujuan kode Etik PPAT: 13. 7 hari setelah pembuatan akta wajib
Untuk menjaga agar PPAT dapat sampaikan lembar kedua asli akta
jalankan tugas dan jabatan secara baik beserta dokumen tertentu ke kantor
dan benar. Pertanahan setempat, lalu beritahu
secara tertulis pada para pihak
Pengaturan Kode Etik PPAT:
tentang penyampaian berkas ke
-PP No 37/98 ttg Peraturan Jabatan
kantan.
PPAT, dlm pasal mengenai kewajiban
14. Membuat buku daftar Akta PPAT
larangan;
(buku Induk PPAT) dan mengisi
-Perkaban Nomor 1/2006 tentang
setiap hari akta yang telah dibuat
ketentuan pelaksanaan PP Nomor
15. Menutup buku daftar akta PPAT
37/1998, dalam Pasal mengenai
setiap hari kerja dgn tinta hitam dan
kewajiban dan larangan;
memberi paraf, kemudian setiap akhir
- Perkaban No 1/2006 tentang ketentuan
bulan menutup buku tsb dengan tinta
pelaksanaan PP No 37/1998, dalam
merah & tandatangan serta tulis
Pasal 69 mengenai belum ada kode etik
jumlah akta
yang disahkan BPN.
16. Membuat laporan bulanan mengenai
Kewajiban PPAT jumlah akta yang dibuat setiap bulan
1. Menjunjung tinggi Pancasila, UUD 45 selambat-lambatnya tanggal 10 bulan
dan NKRI berikutnya dan dikirim ke Kantor
2. Mengikuti Pelantikan dan Pertanahan, Kantor Pajak, Kantor PBB
Pengangkatan Sumpah Jabatan dan Kanwil BPN Propinsi.
3. Melaksanakan Jabatan secara nyata 17. Menjilid lembar pertama asli akta
4. Berkantor di satu kantor dalam PPAT dalam satu sampul tertentu
wilayah kerjanya (boendel) sebulan sekali (maksimal 1
5. Memasang papan nama dengan bundel 50 akta).
ukuran yang telah ditetapkan (1 : 2,5) 18. Menjilid warkah pendukung yang
6. Menyiapkan Protokol PPAT dijadikan dasar pembuatan akta
7. Membuat akta yang bentuknya telah dalam sampul tertentu sebulan sekali
ditetapkan oleh KBPN & beri No Urut (maks 25 warkah)
8. Membuat akta dalam bentuk asli (2) & 19. Menurunkan papan nama PPAT pada
dlm bentuk salinan (seperlunya) saat berhenti dari jabatan
9. Membebaskan uang jasa bagi yang 20. Menyerahkan protokol saat berhenti,
tidak mampu kepada PPAT lain yang wilayah
10. Sebelum buat akta pemindahan/ kerjanya sama atau kepada Kakantan.
pembebanan hak wajib melakukan
pengecekan surat tanda bukti hak
yang asli (sertipikat) dengan daftar
yang ada di BPN
11. Menolak pembuatan akta, jika:
-Tidak ada Sertipikat
-Pihak² b’tindak atas dsr Kuasa
Mutlak
-Tidak ada izin dari Pejabat
berwenang
-Objek dalam keadaan Sengketa
12. Wajib membacakan & menjelaskan
pada para pihak dihadapan 2 saksi
sebelum penandatangan
Maharani Fransiska
Larangan PPAT 4. Menggunakan kalimat, pasal,
1. M’buka kantor cabang/perwakilan di rumusan² yg terdapat dalam akta yg
wilayah atau diluar wilayah kerja dibuat oleh PPAT lain dgn syarat
2. Membuat akta untuk PPAT sendiri, (turunan) akta tsb sudah dibuat &
suami atau istri, keluarga, saudara telah m’jadi milik klien
atau semenda dalam garis lurus tanpa 5. Memperbincangkan pelaksanaan
batas dan garis menyamping derajat tugas dgn rekan sejawat bila dianggap
kedua perlu.
3. Meninggalkan kantor lebih dari 6 hari
kerja berturut-turut kecuali cuti Sanksi
4. Membuat akta dalam keadaan cuti 1. Sanksi Administratif
5. Membuat akta diluar wilayah kerja Diberikan oleh Kepala Kantor
6. Pasang papan nama dengan ukuran Pertanahan
melebihi batas kewajaran a. Teguran (lisan)
7. Pasang iklan dalam surat kabar, biro b. Peringatan (teguran tertulis)
jasa, majalah berkala, media masa Diberikan oleh Kepala BPN
8. Secara langsung menggunakan a. Pemberhentian sementara/schorsing
perantara atau tempatkan pegawai di b. Pemberhentian hormat/onzetting
satu atau beberapa tempat diluar c. Pemberhentian dengan tidak hormat
kantor PPAT.
9. Menahan berkas agar klien buat akta 2. Sanksi Denda
10. Memungut uang jasa melebihi a. Rp.250,000 jika tidak sampaikan
ketentuan perundang-undangan laporan bulanan
11. Melanggar sumpah jabatan b. Rp. 7.500.000 jika bikin akta tapi
12. Membuat akta tanpa pengecekan belum bayar BPHTB dan PPh
Sertipikat
13. Buat akta sblm peroleh tanda bukti
lunas SSP PPh dan SSB BPHTB
kecuali ada surat pernyataan telah
bayar pajak
14. Merangkap jabatan sebagaimana
Pasal 7 PJPPAT
15. Lakukan pembuatan akta sbg mufakat
jahat yang akibatkan sengketa tanah
16. Tidak membacakan serta menjelaskan
isi akta di hadapan para pihak
Pengecualian
1. Pengiriman kartu pribadi dari
anggota perkumpulan IPPAT yg
berisi ucapan selamat / dukacita yg
bersifat pribadi
2. Pemuatan nama anggota
perkumpulan IPPAT oleh perusahaan
telekomunikasi
3. Pemuatan nama anggota
perkumpulan IPPAT dalam buku
petunjuk fax
Maharani Fransiska
KELAS BELAJAR BERSAMA/DISKUSI UJIAN PPAT 2017, DEPOK BIMBINGAN : PAK SUPRIYANTO, S.H, M.M
- MAHARANI FRANSISKA -
KELAS BELAJAR BERSAMA/DISKUSI UJIAN PPAT 2017, DEPOK BIMBINGAN : PAK SUPRIYANTO, S.H, M.M
Jadi setiap menghitung Pajak waris gunakan rumus: Jadi untuk BPHTB selalu gunakan :
- MAHARANI FRANSISKA -
KELAS BELAJAR BERSAMA/DISKUSI UJIAN PPAT 2017, DEPOK BIMBINGAN : PAK SUPRIYANTO, S.H, M.M
Perhitungan PPh: 3. Biaya yang dibayar jika dijaminkan ke X dengan nilai HT Rp. 20M
= 2,5% x 30.000.000.000 = Rp. 750.000.000,- -Biaya Pengecekan Sertipikat = Rp. 50.000,-
Maka: -Biaya Pembuatan Akta = Rp. 200.000.000,-
-Biaya Pendaftaran = Rp. 50.000,-
Biaya Waris:
-Biaya Pendaftaran HT = Rp. 25.000.000,-
- Biaya Pengecekan Sertipikat = Rp. 50.000,- - Total Biaya HT = Rp. 225.100.000,-
- Biaya BPHTB Waris = Rp. 585.000.000,- - Biaya 1 & Biaya 2 = Rp.3.747.300.000,-+
- Biaya Pendaftaran = Rp. 50.000,- Total Biaya yang dikeluarkan seluruhnya
- Biaya PNBP Waris = Rp. 6.000.000,- = Rp.3.972.400.000,-
Total = Rp. 591.100.000,-
1. Biaya yang dibayar jika di balik nama ke salah satu ahli waris:
- Biaya Pengecekan Sertipikat = Rp. 50.000,- f. Tuan A memiliki tanah seluas 2.500 m², dengan NJOP 4JT, berdiri
- Biaya Pajak APHB = Rp. 477.000.000,- bangunan seluas 5.000 m² dengan NJOP 2JT, memiliki Ahli Waris
- Biaya Pembuatan Akta = Rp. 120.000.000,- (AW) 10 orang. Hitung biaya² jika akan dibalik nama kesalah 1
- Pendaftaran Peralihan = Rp. 50.000,-
AW, setelah balik nama akan dijual ke X seharga 30 M dan tuan X
- PNBP Balik Nama = Rp. 6.000.000,-
Total balik nama = Rp. 603.100.000 akan jaminkan ke bank dengan HT 25 M.
Biaya Waris = Rp. 591.100.000,- Jawab:
Biaya dari waris hingga balik nama = Rp.1.194.200.000,- NJOP Tanah = Rp.4JT/m² x 2.500 m² = Rp. 10M
NJOP Ruko = Rp.2JT/m² x 5.000 m² =Rp. 10M
2. Biaya yang dibayar jika dijual ke X dengan harga Rp. 30M Total NJOP seluruhnya = Rp. 20.000.000.000,-
Biaya balik nama sebelumnya = Rp. 1.194.200.000,- Perhitungan BPHTB Waris:
- Biaya Pengecekan Sertipikat = Rp. 50.000,- = (5% x Rp. 20.000.000.000,-) – Rp. 15.000.000
- Biaya Pajak PPh = Rp. 750.000.000,- = Rp. 1.000.000.000 – Rp. 15.000.000= Rp. 985.000.000
- Biaya Pajak BPHTB = Rp.1.497.000.000,- Perhitungan Balik Nama ke salah satu ahli waris:
- Biaya Akta = Rp. 300.000.000,-
= 9 x 20 M x 5 % - Rp. 3 JT = (Rp.1,8M x 5%) – Rp. 3JT
- Pendaftaran Peralihan = Rp. 50.000,-
10
- PNBP Balik Nama = Rp. 6.000.000,-
Total Biaya Jual Beli = Rp.2.553.100.000,-+ = Rp. 900.000.000, - Rp. 3.000.000,- = Rp. 897.000.000
Biaya yang dikeluarkan dari baliknama waris s/d jual beli Perhitungan PPh:
= Rp.3.747.300.000,- = 2,5% x 30.000.000.000 = Rp. 750.000.000,-
- MAHARANI FRANSISKA -
KELAS BELAJAR BERSAMA/DISKUSI UJIAN PPAT 2017, DEPOK BIMBINGAN : PAK SUPRIYANTO, S.H, M.M
Perhitungan BPHTB:
= (5 % x Rp. 30.000.000.000) – Rp. 3.000.000 3. Biaya yang dibayar jika dijaminkan ke X dengan nilai HT Rp. 25M
= Rp. 1.500.000.000 – Rp. 3.000.000 = Rp. 1.497.000.000,- - Biaya Pengecekan Sertipikat = Rp. 50.000,-
- Biaya Pembuatan Akta = Rp. 250.000.000,-
Maka:
- Biaya Pendaftaran = Rp. 50.000,-
Biaya Waris: - Biaya Pendaftaran HT = Rp. 25.000.000,-+
- Biaya Pengecekan Sertipikat = Rp. 50.000,- - Total Biaya HT = Rp. 275.100.000,-
- Biaya BPHTB Waris = Rp. 985.000.000,- - Biaya 1 & Biaya 2 = Rp.3.747.300.000,-+
- Biaya Pendaftaran = Rp. 50.000,- Total Biaya yang dikeluarkan seluruhnya
- Biaya PNBP Waris = Rp. 10.000.000,- + = Rp.4.934.400.000,-
Total = Rp. 995.100.000,- g. Tuan A punya tanah seluas 4.000 m², NJOP Rp. 5jt, diatasnya
1. Biaya yang dibayar jika di balik nama ke salah satu ahli waris: ada bangunan seluas 4.000 m², NJOP 2,5jt. A meninggal dunia
- Biaya Pengecekan Sertipikat = Rp. 50.000,- meninggalkan 4 orang AW, hitung segala biaya jika akan
- Biaya Pajak APHB = Rp. 897.000.000,-
diatasnamakan salah satu AW, jika akan dijual dengan harga
- Biaya Pembuatan Akta = Rp. 200.000.000,-
50M dan akan dijaminkan pada Bank X dengan HT 40M.
- Pendaftaran Peralihan = Rp. 50.000,-
- PNBP Balik Nama = Rp. 10.000.000,-+ Jawab:
Total balik nama =Rp. 1.107.100.000,- NJOP Tanah = Rp.5JT/m² x 4.000 m² =Rp. 20M
Biaya Waris =Rp. 995.100.000,-+ NJOP Ruko = Rp.2,5JT/m² x 4.000 m² =Rp. 10M
Biaya dari waris hingga balik nama = Rp.2.102.200.000,- Total NJOP seluruhnya = Rp. 30.000.000.000,-
2. Biaya yang dibayar jika dijual ke X dengan harga Rp. 30M Perhitungan BPHTB Waris:
Biaya balik nama sebelumnya = Rp. 1.194.200.000,- = (5% x Rp. 30.000.000.000,-) – Rp. 15.000.000
- Biaya Pengecekan Sertipikat = Rp. 50.000,- = Rp. 1.500.000.000 – Rp. 15.000.000= Rp. 1.485.000.000
- Biaya Pajak PPh = Rp. 750.000.000,- Perhitungan Balik Nama ke salah satu ahli waris:
- Biaya Pajak BPHTB = Rp.1.497.000.000,-
= 3 x 30 M x 5 % - Rp. 3 JT = (Rp.2,25M x 5%) – Rp. 3JT
- Biaya Akta = Rp. 300.000.000,-
4
- Pendaftaran Peralihan = Rp. 50.000,-
- PNBP Balik Nama = Rp. 6.000.000,- + = Rp. 1.125.000.000, - Rp. 3.000.000,- = Rp. 1.122.000.000
Total Biaya Jual Beli = Rp.2.557.100.000,-+ Perhitungan PPh:
Biaya yang dikeluarkan dari baliknama waris s/d jual beli = 2,5% x 50.000.000.000 = Rp. 1.250.000.000,-
= Rp.4.659.300.000,-
- MAHARANI FRANSISKA -
KELAS BELAJAR BERSAMA/DISKUSI UJIAN PPAT 2017, DEPOK BIMBINGAN : PAK SUPRIYANTO, S.H, M.M
Perhitungan BPHTB:
= (5 % x Rp. 50.000.000.000) – Rp. 3.000.000 3. Biaya yang dibayar jika dijaminkan ke X dengan nilai HT Rp. 25M
= Rp. 2.500.000.000 – Rp. 3.000.000 = Rp. 2.497.000.000,- - Biaya Pengecekan Sertipikat = Rp. 50.000,-
- Biaya Pembuatan Akta = Rp. 400.000.000,-
Maka:
- Biaya Pendaftaran = Rp. 50.000,-
Biaya Waris: - Biaya Pendaftaran HT = Rp. 25.000.000,-+
- Biaya Pengecekan Sertipikat = Rp. 50.000,- - Total Biaya HT = Rp. 425.100.000,-
- Biaya BPHTB Waris = Rp. 1.485.000.000,- - Biaya 1 & Biaya 2 = Rp.7.214.300.000,-+
- Biaya Pendaftaran = Rp. 50.000,- Total Biaya yang dikeluarkan seluruhnya
- Biaya PNBP Waris = Rp. 20.000.000,- + = Rp.7.639.400.000,-
Total = Rp. 1.505.100.000,-
1. Biaya yang dibayar jika di balik nama ke salah satu ahli waris: Keterangan (berdasarkan PP 128 Tahun 2015 Jenis & Tarif PNBP):
- Biaya Pengecekan Sertipikat = Rp. 50.000,-
- Biaya Pajak APHB = Rp.1.122.000.000,- Biaya Pengecekan Sertipikat : Lihat Tabel PNBP (Rp. 50.000)
- Biaya Pembuatan Akta = Rp. 300.000.000,- Biaya Pembuatan Akta PPAT : 1% dari nilai NJOP/Nilai Jual
- Pendaftaran Peralihan = Rp. 50.000,-
- PNBP Balik Nama = Rp. 20.000.000,-+ Biaya PNBP Pendaftaran tanah : 2‰ x ZNT (Pertama kali)
Total balik nama =Rp. 1.442.100.000,-
Biaya PNBP Balik Nama : 1‰ x ZNT
Biaya Waris =Rp. 1.505.100.000,-+
Biaya dari waris hingga balik nama = Rp.2.947.200.000,- *Jika ZNT tidak diketahui pakai NJOP tanah/Nilai Jual Tanah
2. Biaya yang dibayar jika dijual ke X dengan harga Rp. 50M
Biaya Pendaftaran Peralihan : Lihat Tabel PNBP (Rp. 50.000)
Biaya balik nama sebelumnya = Rp. 2.947.200.000,-
- Biaya Pengecekan Sertipikat = Rp. 50.000,- Biaya Pendaftaran HT, tergantung nilai HT nya, yaitu:
- Biaya Pajak PPh = Rp.1.250.000.000,-
- Biaya Pajak BPHTB = Rp.2.497.000.000,- - s/d Rp. 25 jt = Rp. 50.000,-
- Biaya Akta = Rp. 500.000.000,- - ≥ Rp. 25 jt s/d Rp. 1M = Rp. 200.000,-
- Pendaftaran Peralihan = Rp. 50.000,-
- PNBP Balik Nama = Rp. 20.000.000,- + - ≥ Rp. 1 M s/d Rp. 10 M = Rp. 2.500.000,-
Total Biaya Jual Beli = Rp.4.267.100.000,-+ - ≥ Rp. 10 M – Rp. 1T = Rp. 25.000.000,-
Biaya yang dikeluarkan dari baliknama waris s/d jual beli
= Rp.7.214.300.000,- - ≥ Rp. 1 T = Rp. 50.000.000,
- MAHARANI FRANSISKA -
KELAS BELAJAR BERSAMA/DISKUSI UJIAN PPAT 2017 BIMBINGAN: PAK SUPRIYANTO, SH, MM
MAHARANI FRANSISKA
KELAS DISKUSI UJIAN PPAT 2017, DEPOK PEMBIMBING: PAK SUPRIYANTO, S.H, M.M
Dalam laksanakan tugas, Kementerian ATR Direktorat Jendral Hub Hukum Keagrarian:
Ditjen III
menyelenggarakan fungsi:
Adalah unsur pelaksana yang berada di
1. Perumusan, penetapan, dan pelaksanaan
bawah dan bertanggungjawab pada Menteri,
kebijakan di bid. tataruang, infrastruktur
dipimpin oleh Direktorat Jenderal yang
keagrariaan/pertanahan, hubungan hkm
bertugas menyelenggarakan perumusan dan
keagrariaan/pertanahan, penataan agraria
pelaksanaan kebijakan di bidang:
pertanahan,pengadaan tanah, pengen-
Pengaturan, penetapan, dan pendaftaran
dalian pemanfaatan ruang & penguasaan
hak tanah, pembinaan PPAT, serta
tanah, serta penanganan masalah agraria
pemberdayaan masyarakat.
atau pertanahan, pemanfaatan ruang, dan
tanah; Ditjen III menyelanggarakan fungsi:
2. koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan 1. Perumusan kebijakan di bidang p’aturan,
& pemberian dukungan administrasi ke penetapan, & pendaftaran hak tanah,
seluruh unsur organisasi di lingkungan pembinaan PPAT serta pemberdayaan
Kementerian ATR; hak atas tanah masy.
3. pengelolaan barang milik/kekayaan 2. Pelaksanaan kebijakan di bidang p’aturan,
negara yang menjadi tanggung jawab penetapan & pendaftaran hak tanah,
Kementerian Agraria dan Tata Ruang; pembinaan PPAT serta pemberdayaan
4. pengawasan atas pelaksanaan tugas di hak atas tanah masy.
lingkungan Kementerian Agraria dan Tata 3. Penyusunan norma, standar dan kriteria
Ruang; di bid. pengaturan, penetapan dan
5. pelaksanaan bimbingan teknis & supervisi pendaftaran hak tanah, pembinaan PPAT
atas pelaksanaan urusan Kementerian serta p’berdayaan hak atas tanah masy.
Agraria dan Tata Ruang di daerah; dan 4. Pemberian bimbingan teknis & supervise
di bidang pengaturan, penetapan dan
-SISKA-
KELAS DISKUSI UJIAN PPAT 2017, DEPOK PEMBIMBING: PAK SUPRIYANTO, S.H, M.M
pendaftaran tanah, pembinaan PPAT serta pemberian bimbingan teknis & supervise,
pemberdayaan hak atas tanah masyarakat serta pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan
5. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan dibid pelaporan dibidang:
pengaturan, penetapan dan pendaftaran pengadaan, pengembangan, pengangkatan
hak tanah, pembinaan PPAT serta pertama, pengangkatan kembali, pember-
pemberdayaan hak atas tanah masyarakat hentian, penyusunan formasi PPAT,
6. Pelaksanaan urusan adm. Ditjen III penyusunan daerah wil. kerja (regional),
7. Pelaksanaan fungsi lain yang diberi oleh sanksi, cuti, perubahan data PPAT dan
Menteri/Kepala penyusunan dan pengelolaan basis data
dan pemegang/penerima Protokol PPAT
Susunan Organisasi Ditjen III:
serta penyiapan spesifikasi teknis blanko
1. Sekretariat Direktoral Jendral
Akta PPAT dan Pembinaan PPAT.
2. Direktorat Pengaturan & Penetapan Hak
Tanah dan Ruang Subdirektorat PPAT terdiri atas:
3. Direktorat Pengaturan & P’daftaran Hak a. Seksi PPAT Wilayah I
Tanah, Ruang dan PPAT Propinsi Aceh, Sumut, Jambi, Bengkulu,
4. Direktorat Pemberdayaan Hak Atas Lampung, Kepulauan Riau, DKI Jakarta,
Tanah Masyarakat JaTeng, DI Yogyakarta, Kalsel, Kalteng,
Sulsel, Sulbar, NTB, NTT, Bali, Maluku Utara
Direktorat Pengaturan & Pendaftaran Hak dan Papua serta penyiapan spesifikasi teknis
Tanah, Ruang dan PPAT form Akta PPAT
Tugas: b. Seksi PPAT Wilayah II
melaksanakan perumusan pelaksanaan Meliputi Propinsi Sumbar, Sumsel, Riau,
kebijakan penyusunan norma, standar, Bangka Belitung, Banten, Jawa Barat, Jawa
prosedur & kriteria, pemberian bimbingan Timur, Kalbar, Kaltim, Kalut, Sulut, Sulawesi
teknis dan supervise, serta pelaksanaan Tenggara, Sulawesi Tengah, Gorontalo,
evaluasi & pelaporan di bidang: Maluku, Papua Barat, serta penyiapan
-pendaftaran tanah & ruang, spesifikasi teknis Form Akta PPAT.
-hak komunal,
-pemeliharaan data pendaftaran tanah
dan pemberian izin peralihan hak, Makna Lambang atau Logo Kementerian
-pelepasan hak Agraria dan Tata Ruang
-perubahan penggunaan pemanfaatan
atau komoditas,
-peralihan saham dan PPAT.
Direktorat ini terdiri dari:
-Subdirektorat Pendaftaran Hak Tanah & 4 (empat) Butir Padi melambangkan:
Ruang Kemakmuran & kesejahteraan.
-Subdirektorat Pemeliharaan Data Hak Memaknai atau melambangkan 4 tujuan
TanahRuang Penataan Pertanahan yang akan dan telah
-Subdirektorat PPAT dilakukan Kementerian ATR/BPN yaitu:
-Subbagian Tata Usaha
1. Kemakmuran;
-Kelompok Jabatan Fungsional
2. Harmoni Sosial;
Subdirektorat PPAT mempunyai tugas 3. Keberlanjutan
melaksanakan penyiapan bahan perumusan 4. Keadilan
& pelaksanaan kebijakan, penyusunan
norma, standar prosedur dan kriteria,
-SISKA-
KELAS DISKUSI UJIAN PPAT 2017, DEPOK PEMBIMBING: PAK SUPRIYANTO, S.H, M.M
-SISKA-
KELAS DISKUSI UJIAN PPAT 2017, DEPOK PEMBIMBING: PAK SUPRIYANTO, S.H, M.M
-SISKA-
KELAS DISKUSI UJIAN PPAT 2017, DEPOK PEMBIMBING: PAK SUPRIYANTO, S.H, M.M
ARTI LAMBANG/LOGO
Bujur
Lintang
Gambar sumbu:
Melambangkan poros keseimbangan
3 Garis Lintang dan Garis Bujur
Memaknai/melambangkan pasal 33 ayat
3 UUD 45 yang mandasari lahirnya
Undang-undang Pokok Agraria (UUPA)
No 5 tahun 1960.
-SISKA-