Anda di halaman 1dari 36

KELAS BELAJAR BERSAMA/DISKUSI UJIAN PPAT 2017, DEPOK BIMBINGAN : PAK SUPRIYANTO, S.H, M.

PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL -PP No 37/1998 tentang Peraturan Jabatan PPAT:
REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2012 Pasal 21: Akta PPAT dibuat dgn bentuk yg ditentukan Menteri.
Peraturan ini berlaku 2 Januari 2013. Pasal 24: ketentuan lebih lanjut diatur dlm PP pendaftaran tanah
Yang perlu diperhatikan: -Perkaban No 23/2009 jo Perkaban No 1/2006 tentang Ketentuan
-PP No 24/1997 tentang Pendaftaran tanah: Pelaksanaan dari PP No 37/1998:
Pasal 38: Bentuk, isi, & cara pembuatan Akta diatur oleh Menteri Pasal 51: Blanko PPAT dibuat dan diterbitkan oleh BPNRI.
-Permen/KBPN No 3/1997 ttg Ketentuan Pelaksanaan dari PP Dengan berlakunya Perkaban No 8/2012, maka ketentuan-
Nomor 24/1997: ketentuan dalam Pasal² diatas dihapus, sehingga untuk akta PPAT
Pasal 96 (1): Bentuk² akta yang dipergunakan dalam pembuatan sudah tidak menggunakan Blanko.
akta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 95 ayat (1) Pasal 96 (4): untuk meningkatkan pelayanan pertanahan
& (2) dan cara pengisiannya sebagaimana tercantum terhitung 1 April 2013,penyiapan, pembuatan
dalam lampiran 16-23, terdiri dari: blanko Akta PPAT dilakukan oleh masing-masing
• Akta Jual Beli PPAT, PPAT pengganti, PPATS, PPATK.
• Akta Tukar Menukar Hal itu guna meminimalisir perubahan/pencoretan/peng-
• Akta Hibah gantian/penambahan dalam akta. Meskipun tidak dilarang
• Akta Pemasukan Ke Dalam Perusahaan hendaknya menghindari renvoi, namun jika terpaksa, frasa/kalimat
• Akta Pembagian Hak Bersama yang salah dicoret, diperbaiki dengan direnvoi di sebelah kiri &
• Akta Pemberian Hak Tanggungan diberi paraf.
• Akta Pemberian Hak Guna Bangunan/Hak Pakai
Atas Tanah Hak Milik
• Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan PEMBUATAN AKTA
Pasal 96 (2): Pembuatan akta sebagaimana yang dimaksud A. AKTA PPAT
dalam pasal 95 ayat (1) dan (2) harus dilakukan Akta yang dibuat dihadapan PPAT (Pasal 2 (2) UUJPPAT, yaitu:
dengan menggunakan formulir sesuai dengan 1. Akta Jual Beli/AJB: Untuk perbuatan hukum Jual Beli
bentuk sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang (peralihan hak dari Penjual ke Pembeli) atas tanah dan
disediakan. bangunan.
-MAHARANI FRANSISKA
KELAS BELAJAR BERSAMA/DISKUSI UJIAN PPAT 2017, DEPOK BIMBINGAN : PAK SUPRIYANTO, S.H, M.M

2. Akta Tukar Menukar: Jika dua orang sama² memiliki B. PAJAK/BEA DALAM TRANSAKSI BALIK NAMA (tanah
sebidang hak atas tanah dan ingin saling menukar hak atas dan/atau bangunan)
tanah yang mereka miliki. Saat ini Tukar menukar sudah Beban² pajak yang harus dibayar saat akan balik nama atau
dikenakan PPh). membuat akta PPAT, yaitu:
3. Akta Hibah: Seorang menyerahkan tanah/bangunan, untuk 1. Pajak PPh (PP 34/2016): dalam balik nama karena AJB, Tukar
kepentingan penerima hibah, dan tidak dapat ditarik Menukar, Hibah (jika bukan anak), Inbreng. Perhitungannya:
kembali. 2,5% x NJOP atau 2,5% x Nilai Transaksi
4. Akta Inbreng: Seseorang memasukkan aset pribadinya
(tanah/bangunan) ke dalam harta kekayaan perusahaan. 2. Bea BPHTB: dalam hal balik nama karena AJB, Tukar
Untuk Akta ini objeknya tidak boleh Hak Milik. Menukar, Hibah, Inbreng.
5. Akta Pembagian Hak Bersama/APHB: Jika suatu tanah Perhitungannya:
diperoleh dari warisan dan hanya ingin dibalik nama atas 5% x (NJOP – NJOPTKP) atau
nama satu atau sebagian ahli waris saja.
6. Akta Pemberian HGB/HP atas HM: Jika terjadi pemberian 5% x (Nilai Transaksi – NJOPTKP)
Hak Pakai/HGB di atas tanah Hak Milik. Hak Pakai diatas
tanah Hak Milik juga mengikat pihak ketiga. 3. Pajak Waris: dalam hal balik nama karena Pewarisan
7. Akta Pemberian Hak Tanggungan/APHT: Suatu hak atas Perhitungannya:
tanah dibebankan Hak Tanggungan untuk pelunasan utang
5% x (NPOP – NPOPTKP)
tertentu. Tunduk pada UU No 4/1996.
8. Surat Kuasa M’bebankan Hak Tanggungan (SKMHT): Jika 4. Bea APHB: dalam hal balik nama kepada satu atau sebagian
debitor (Pemberi Hak Tanggungan) tidak dapat hadir dan ahli waris (AW).
memberikan kuasa untuk melakukan Pembebanan HT). Perhitungannya:

Jumlah Ahli Waris yang memberi haknya x NJOP - NJOPTKP x 5%


Jumlah seluruh Ahli Waris

-MAHARANI FRANSISKA
KELAS BELAJAR BERSAMA/DISKUSI UJIAN PPAT 2017, DEPOK BIMBINGAN : PAK SUPRIYANTO, S.H, M.M

C. KETENTUAN COVER DAN FORM AKTA b. Keterangan mengenai kewenangan atau kedudukan
Ketentuan mengenai Cover dan Form. Akta PPAT (Perkaban bertindak penghadap
8/2012) adalah sebagai berikut: c. Isi Akta, berupa:
Cover Akta Form. Akta -Kehendak & keinginan para pihak yang berkepentingan
Warna Kertas Putih Warna Kertas Putih (diawali dengan kalimat: para penghadap dikenal oleh
Jenis Kertas Karton 150-250 gram Jenis Kertas HVS 80-100 gram saya, Notaris)
Ukuran Kertas A3 (29,7 cm x 42 cm) Ukuran Kertas A3 (29,7 cm x 42 cm) -Objek perbuatan hukum:
Harus ada KOP PPAT & Judul Akta Tiap lembar diketik/isi bolak balik  Jenis hak atas tanah/HM Sarusun
Jenis Font Bookman Old Style, 28 Jenis Font Bookman Old Style, 12  Tanda bukti haknya (jenis hak, nomor hak atas
tanah/HM Sarusun, Surat Ukur/Gambar Situasi,
Tinta hitam tidak mudah luntur Tinta hitam tidak mudah luntur
Nomor Identifikasi Bidang Tanah (NIB), Nomor
Objek Pajak (NOP) dan letak bidang tanah
Untuk Struktur Formulir Akta PPAT yang dibuat yaitu: -Syarat-syarat atau klausula yang ditentukan para pihak
1. Awal Akta/Kepala Akta, yang terdiri dari: (Pasal demi pasal), yaitu:
a. Kop PPAT/Papan Nama PPAT {Jabatan, Nama lengkap  Segala biaya peralihan hak atau pembebanan hak
dan gelar, Daerah Kerja, SK (Nomor dan Tanggal), alamat  Kediaman hukum yang dipilih
Kantor PPAT dan Nomor telepon & Fax (jika ada)}  Biaya pembuatan akta, uang saksi
-Nama lengkap, tempat tanggal lahir, kewarganegaraan,
b. Jenis Akta (JB, Hibah, TM, Inbreng, HT atau SKMHT)
pekerjaan, tempat tinggal, No KTP saksi pengenal (jk ada)
c. No Akta, Lembar Pertama/Lembar Kedua
3. Akhir Akta/Penutup Akta
d. Hari, tanggal, bulan dan tahun
a. Diawali dengan:”Demikianlah akta ini ...”
e. Nama Lengkap dan tempat kedudukan serta dasar
b. Identitas saksi akta
pengangkatan/penunjukan PPAT.
c. Uraian pembacaan dan penjelasan akta kepada para
2. Badan Akta
pihak dan saksi-saksi
a. Komparisi Akta, yang berisi nama lengkap, tempat
d. Uraian penandatanganan & tempat penandatanganan
tanggal lahir, kewarganegaraan, pekerjaan, tempat
e. Uraian jumlah akta yang dibuat, misal 2 (dua) rangkap
tinggal dan No Identitas para penghadap
asli

-MAHARANI FRANSISKA
KELAS BELAJAR BERSAMA/DISKUSI UJIAN PPAT 2017, DEPOK BIMBINGAN : PAK SUPRIYANTO, S.H, M.M

Penolakan pembuatan Akta PPAT (Pasal 39 PP 24/1997) boleh, D. PEMBUATAN AKTA


jika: Hal yang dilakukan sebelum pembuatan akta, yaitu:
1. Untuk tanah yg terdaftar/HMSRS, tidak menyampaikan 1. Pengecekan Sertipikat Kantor Pertanahan (mengecek
Sertipikat Asli atau sertipikat tidak sesuai dengan daftar yg kesesuaian Sertipikat dengan data di BPN);
ada di kantor Pertanahan; 2. Meminta kelengkapan data² para pihak untuk kemudian
2. Untuk tanah yang belum terdaftar tidak menyampaikan: diteliti (kesesuaian datanya), yaitu:
-Surat Pernyataan tidak sengketa dari pemilik Subjek:
-Surat Keterangan Kades/Lurah bahwa tanah belum KTP, KK & Surat Nikah (jika telah menikah), NPWP
bersertipikat; (untuk lapor pajak), Surat Kuasa, Surat Persetujuan
-Surat bukti mengenai penguasaan tanah (sporadik), Buku pasanga/ Komisaris & AD perseroan (bila diperlukan);
Desa, Keterangan Riwayat Tanah dari Kades/Lurah Objek: selain sertipikat diperlukan:
3. Salah satu/para pihak atau saksi tidak berhak/tdk SPPT PBB, IMB jika objeknya tanah dan bangunan,
memenuhi syarat; (eg. saksi hanya 1, para pihak tidak hadir) Blueprint & Site plan (bila ada)
4. Salah satu/para pihak bertindak atas dasar Kuasa Mutlak 3. Mempersiapkan Form Akta;
yaitu: 4. Membayar SSP (PPh) bagi Penjual dan (SSB BPHTB) bagi
- Mencantumkan 2 pekerjaan lebih; pembeli;
- Ada hak substitusi; Hal yang dilakukaan saat akan menandatangani akta, yaitu:
- Ada kata-kata tidak dapat dicabut kembali. 1. Akta harus dibacakan kepada para pihak dihadapan saksi
Kecuali dalam PK, PPJB lunas, APHT, SKMHT) 2. Menjelaskan isi akta kepada para pihak dihadapan para saksi;
5. Perbuatan hukum belum dapat izin dari instansi yang 3. Ditandatangani & diparaf para pihak, para saksi dan PPAT.
berwenang; Untuk saksi harus menyaksikan:
6. Objek sedang dalam sengketa; 1. Identitas dan kapasitas para pihak
7. Tidak dipenuhinya syarat atau melanggar larangan dlm UU. 2. Kehadiran para pihak dan kuasanya
3. Kebenaran data fisik & data yuridis objek perbuatan hukum
4. Keberadaan dokumen yang ditunjukkan
5. Telah dilaksanakannya perbuatan hukum oleh para pihak
-MAHARANI FRANSISKA
KELAS BELAJAR BERSAMA/DISKUSI UJIAN PPAT 2017, DEPOK BIMBINGAN : PAK SUPRIYANTO, S.H, M.M

Hal yang dilakukan setelah akta ditandatangani, yaitu: Tips dari pak Pri saat akan membuat form Akta:
1. Melaporkan/menyampaikan Lembar kedua & dokumen- 1. Yang disediakan untuk menulis adalah 2/3 bagian dari
dokumennya ke BPN dlm 7 hari kerja; (sanksi jika tidak kertas. 1/3 bagian sebelah kiri dikosongkan untuk
melapor denda Rp. 250.000,-) tempat renvoi. (Usahakan jangan ada renvoi)
2. Melaporkan bulanan (jumlah akta yang dibuat) selambat- -Jika memakai double polio, biasanya diberi jarak 7cm
lambatnya tanggal 10 bulan berikutnya; (sanksi jika tidak untuk dikosongkan, dan 14 cm digunakan untuk form
akta.
melapor denda Rp. 250.000,-)
2. Diawali dengan duplikat Papan Nama PPAT/KOP PPAT
3. JUDUL AKTA huruf besar, dilanjutkan dengan Nomor
E. PENJILIDAN AKTA
akta, dan selalu Lembar Pertama (ujian) eg:
Setelah membuat dan menandatangani akta, ada beberapa hal
AKTA JUAL BELI
yang harus dilakukan:
Nomor : 01/2017
Akta PPAT dijilid dan di jahit dengan benang warna putih dan
Lembar Pertama
disimpul tengah, dengan ketentuan sebagai berikut: 4. Jangan beri spasi antar baris/jangan ada baris kosong
1. Rangkap Lembar Pertama disimpan, dijilid dan dijahit tanpa 5. Sisakan 3 baris paling bawah untuk footnote dan
sampul dan tidak ditempel teraan cap jabatan PPAT. Akta usahakan bikin footnote terlebih dahulu.
yang telah dijilid nantinya akan bundel per bulan, jika lebih 6. Untuk penulisan tanggal di awal akta jangan memakai
dari 50 akta, maka dibundel maksimal per 50 akta. cara notaris, yang benar yaitu:
2. Rangkap Lembar Kedua akta akan disampaikan kepada Kantor Pada hari ini, hari Senin, tanggal 13 (tigabelas),
Pertanahan, dijilid dan dijahit dengan sampul dan ditempel bulan Nopember, tahun 2017 (duaribu
teraan cap jabatan PPAT ditengah sisi kiri tujuhbelas) ---------------------------------------------
3. Salinan akta hanya ditandatangani PPAT dan untuk diberikan Jangan membuat: 13-11-2017 (tigabelas .....................)
kepada para Pihak, dijilid dan dijahit dengan sampul dan 7. Penulisan SK di awal akta tanggal dulu baru nomor
ditempel teraan cap jabatan PPAT ditengah sisi kiri. (berbeda dengan di KOP/Duplikat papan nama
Selain lembar pertama, warkah juga dibundel per bulan dengan 8. Untuk salinan jangan mengikuti cara Notaris, yg benar:
Diberikan sebagai salinan oleh saya,
maksimal 25 warkah, jika dalam sebulan membuat lebih dari 25
Pejabat Pembuat Akta Tanah Kota Depok
akta.
-MAHARANI FRANSISKA
STRUKTUR AKTA PPAT
1. KEPALA AKTA/AWAL AKTA
a. Kop PPAT
b. Jenis Akta
c. Nomor Akta, Lembar Pertama/Lembar Kedua
d. Hari, tanggal, bulan dan tahun
e. Nama Lengkap dan tempat kedudukan PPAT serta dasar pengangkatan/penunjukan
Contoh:

PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH


(PPAT)
CHRYSTALOVA ARLYNKA, S.H, M.Kn
Daerah Kerja Kota Pekanbaru
Surat Keputusan Menteri Agraria dan Tata Ruang/
Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia
Nomor : 30-IX-2016, Tanggal 31 Desember 2016
Jalan Tuanku Tambusai Nomor 999, Tangkerang Barat,
Marpoyan Damai, Pekanbaru, 28282
Telepon (0761) 1234567, 1234568, Fax (0761) 1234569

AKTA JUAL BELI


Nomor 01/2017
Lembar Pertama
Pada hari ini, hari Jumat, tanggal 27 (duapuluh tujuh)
bulan Oktober tahun 2017 (duaribu tujuhbelas). ----------
hadir dihadapan saya, CHRYSTALOVA ARLYNKA,
Sarjana Hukum, Magister Kenotariatan, yang
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agraria dan Tata
Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik
Indonesia tanggal 31 Desember 2016 Nomor 30-IX-2016
diangkat sebagai Pejabat Pembuat Akta Tanah, yang
selanjutnya disebut PPAT, yang dimaksud dalam Pasal 7
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang
Pendaftaran Tanah, dengan daerah kerja Kota Pekanbaru
dan berkantor di Jalan Tuanku Tambusai Nomor 999,
Tangkerang Barat, Marpoyan Damai, 282828, dengan
dihadiri oleh saksi-saksi yang saya kenal dan akan
disebut pada bagian akhir akta ini : --------------------------

NB: untuk penulisan tanggal (pada tanggal lahir, Surat ukur dan lain-lain) tidak baku,
boleh hanya menulis 21 November 1988 atau 01 Januari 1990 (untuk tanggal lahir). Tetapi
untuk hari, tanggal, bulan dan tahun akta harus sesuai Perkaban 08 tahun 2012. Yaitu:
“Pada hari ini, hari Rabu, tanggal 01 (satu), bulan Nopember, tahun 2017 (duaribu
tujuhbelas).”
2. BADAN AKTA
a. Komparisi Akta, yang berisi nama lengkap, tempat tanggal lahir, kewarganegaraan,
pekerjaan/jabatan, tempat tinggal para penghadap dan Nomor Identitas penghadap
b. Keterangan mengenai kedudukan bertindak penghadap dalam akta
c. Isi Akta, berupa:
-Kehendak & keinginan para pihak yang berkepentingan (diawali dengan kalimat: para
penghadap dikenal oleh saya, Notaris)

-Objek perbuatan hukum:


 Jenis hak atas tanah/HM Sarusun
 Tanda bukti haknya (jenis hak, nomor hak atas tanah/HM Sarusun, Surat
Ukur/Gambar Situasi, Nomor Identifikasi Bidang Tanah (NIB), Nomor Objek Pajak
(NOP) dan letak bidang tanah
-Syarat-syarat yang ditentukan para pihak, yaitu:
 Kediaman hukum yang dipilih
 Biaya pembuatan akta, uang saksi
 Segala biaya peralihan hak/pembebanan
-Nama lengkap, tempat tanggal lahir, pekerjaan, jabatan, kedudukan dan tempat tinggal
saksi pengenal (bila ada).
Contoh:

I. Nyonya MAHARANI, lahir di Rengat, pada tanggal


30-08-1988 (tigapuluh Agustus seribu sembilanratus
delapanpuluh delapan), Warga Negara Indonesia,
Karyawan Swasta, bertempat tinggal di Jalan Hang Lekir
Nomor 88, Rukun Tetangga 003, Rukun Warga 009,
Kelurahan Tangkerang Barat, Kecamatan Marpoyan
Damai, Kota Pekanbaru, pemegang Kartu Tanda
Penduduk dengan Nomor Induk Kependudukan
14010101808880003, yang berlaku seumur hidup. -------
-Menurut keterangannya untuk melakukan tindakan
hukum dalam akta ini telah mendapat persetujuan dari
suaminya, Tuan ARWANTO, yang turut hadir dan ikut
menandatangani akta ini di hadapan saya, PPAT,
sebagai bukti tanda persetujuannya dan akan
disebutkan pada akhir akta ini; -----------------------------

-Selaku penjual, selanjutnya disebut Pihak Pertama; ----

II. Nona NIKITA WANG, lahir di Rengat, pada tanggal -------


01-01-1990 (satu Januari seribu sembilanratus
sembilanpuluh), Warga Negara Indonesia, Karyawan
Swasta, bertempat tinggal di Jalan Hang Tuah Nomor 77,
Rukun Tetangga 001, Rukun Warga 005, Kelurahan
Pulau Karam, Kecamatan Sukajadi, Kota Pekanbaru,
pemegang Kartu Tanda Penduduk dengan Nomor Induk
Kependudukan 1401020101901003, yang berlaku
seumur hidup. ---------------------------------------------------

-Selaku pembeli, selanjutnya disebut Pihak Kedua; ------

Para penghadap dikenal oleh saya. ---------------------------


Pihak Pertama menerangkan dengan ini menjual kepada
Pihak Kedua dan Pihak Kedua menerangkan dengan ini
membeli dari Pihak Pertama : ---------------------------------
 Hak Milik Nomor 1234/Tangkerang Barat atas
sebidang tanah seluas 150 m² (seratus lima puluh
meter persegi), sebagaimana diuraikan dalam Surat
Ukur tanggal 21 November 2010 Nomor 1235/2010,
dengan Nomor Identifikasi Bidang Tanah (NIB):
12.34.56.78.90123, dan Surat Pemberitahuan Pajak
Terhutang Pajak Bumi dan Bangunan (SPPTPBB)
Nomor Objek Pajak (NOP) 12.34.567.890.123-4567.8;
Terletak di : -------------------------------------------------------
Provinsi : Riau; -------------------------------------
Kota : Pekanbaru; -----------------------------
Kecamatan : Marpoyan Damai; ---------------------
Kelurahan : Tangkerang Barat; --------------------
Jalan : Tuanku Hang Lekir Nomor 88; ------
Jual beli ini meliputi pula : ------------------------------------
-Sebidang tanah dan bangunan berikut segala
turutannya yang berada di atas tanah tersebut yang
menurut sifat, peruntukan dan undang-undang dapat
dianggap benda tetap. ------------------------------------------
Selanjutnya semua yang diuraikan diatas dalam akta ini
disebut “Objek Jual Beli”. --------------------------------------
Pihak pertama dan Pihak Kedua menerangkan bahwa : --
a. Jual beli ini dilakukan dengan harga Rp.
1.000.000.000,- (satu milyar rupiah). -------------------
b. Pihak Pertama mengaku telah menerima sepenuhnya
uang tersebut diatas dari Pihak Kedua dan untuk
penerimaan uang tersebut akta ini berlaku sebagai
tanda penerimaan yang sah (kuitansi). ------------------
c. Jual beli ini dilakukan dengan syarat-syarat sebagai
berikut : -------------------------------------------------------
PASAL DEMI PASAL
Akhirnya hadir juga dihadapan saya, dengan dihadiri
oleh saksi-saksi yang sama dan disebutkan pada akhir
akta ini : -----------------------------------------------------------
Tuan ARWANTO, suami dari Nyonya MAHARANI, lahir
di Jakarta, pada tanggal 21-11-1988 (duapuluh satu
November seribu sembilanratus delapanpuluh delapan),
Warga Negara Indonesia, Karyawan Swasta, bertempat
tinggal sama dengan isterinya tersebut, pemegang Kartu
Tanda Penduduk dengan Nomor Induk Kependudukan
14010302020880003, yang berlaku Seumur Hidup. ------
Yang menerangkan telah mengetahui apa yang diuraikan
diatas dan menyetujui jual beli dalam akta ini. ------------
3. AKHIR AKTA
a. Diawali dengan: Demikianlah akta ini ............
b. Nama, tempat tanggal lahir, pekerjaan, tempat tinggal & Nomor Identitas saksi akta
c. uraian pembacaan dan penjelasan akta kepada para pihak dan saksi-saksi
d. uraian tentang penandatanganan dan tempat penandatanganan
e. uraian jumlah akta yang dibuat 2 (dua) rangkap asli
Contoh:
Demikianlah akta ini dibuat dihadapan para pihak dan: -
1. Tuan X, lahir di Jakarta, pada tanggal, blablablabla; --
2. Nyonya Y, lahir di Semarang, pada tanggal blablabla; -
Sebagai saksi-saksi, dan setelah dibacakan serta
dijelaskan, maka sebagai bukti kebenaran pernyataan
yang dikemukakan oleh Pihak Pertama dan Pihak Kedua
tersebut diatas, akta ini ditandatangani/cap Ibu jari oleh
Pihak Pertama, Pihak Kedua, para saksi dan saya, PPAT,
sebanyak 2 (dua) rangkap asli, yaitu 1 (satu) rangkap
lembar pertama disimpan dikantor saya, dan 1 (satu)
rangkap lembar kedua disampaikan kepada Kepala
Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru untuk keperluan
pendataran peralihan hak akibat jual beli dalam akta ini.
Pihak Pertama Pihak Kedua

Ny. MAHARANI Nn. NIKITA

Persetujuan Suami

Tn. ARWANTO

Saksi Saksi

Tn. X Ny. Y

Pejabat Pembuat Akta Tanah

CHRYSTALOVA ARLYNKA, S.H, M.Kn


Jika dikeluarkan sebagai salinan:
Demikianlah akta ini dibuat dihadapan para pihak dan: -
1. Tuan X, lahir di Jakarta, pada tanggal, blablablabla; --
2. Nyonya Y, lahir di Semarang, pada tanggal blablabla; -
Sebagai saksi-saksi, dan setelah dibacakan serta
dijelaskan, maka sebagai bukti kebenaran pernyataan
yang dikemukakan oleh Pihak Pertama dan Pihak Kedua
tersebut diatas, akta ini ditandatangani/cap Ibu jari oleh
Pihak Pertama, Pihak Kedua, para saksi dan saya, PPAT,
sebanyak 2 (dua) rangkap asli, yaitu 1 (satu) rangkap
lembar pertama disimpan dikantor saya, dan 1 (satu)
rangkap lembar kedua disampaikan kepada Kepala
Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru untuk keperluan
pendataran peralihan hak akibat jual beli dalam akta ini.
Pihak Pertama Pihak Kedua

t.t.d t.t.d

Ny. MAHARANI Nn. NIKITA

Persetujuan Suami

t.t.d

Tn. ARWANTO

Saksi Saksi

t.t.d t.t.d

Tn. X Ny. Y

Pejabat Pembuat Akta Tanah


Diberikan sebagai salinan oleh saya,
Pejabat Pembuat Akta Tanah
Kota Pekanbaru
t.t.d

CHRYSTALOVA ARLYNKA, S.H, M.Kn


CHRYSTALOVA ARLYNKA, S.H, M.Kn
PERATURAN JABATAN PPAT Syarat PPAT yaitu:
1. WNI
Dasar Hukum:
2. Berusia minimal 22 Tahun
PP No 37/1998 Jo PP No 24/2016 tentang
3. Berkelakuan baik, dibuktikan dengan
Peraturan Jabatan PPAT.
SKCK oleh Kepolisian
PPAT adalah Pejabat Umum yang diberi 4. Tidak pernah dihukum karena perb.
kewenangan untuk membuat akta-akta Pidana dengan ancaman 5 tahun
otentik mengenai perbuatan hukum tertentu penjara/lebih
mengenai hak atas tanah atau HMSRS. 5. Sehat Jasmani & Rohani (tunadaksa bisa
Tugas PPAT yaitu membantu sebagian tugas mengikuti, selama ybs bisa mendengar,
Kepala Kantor Pertanahan dalam rangka melihat dan berbicara), dibuktikan
Pendaftaran Tanah dengan cara membuat dengan Surat Keterangan dari RS
akta² otentik sebagai dasar pendaftaran, Pemerintah /RSJ
peralihan dan pembebanan hak atas tanah. 6. Berpendidikan S2 Kenotariatan atau
Akta Otentik yang dibuat dihadapan PPAT pendidikan khusus yg diadakan BPN
7. Lulus ujian PPAT yg diadakan BPN
- Jual Beli -Pembagian hak bersama
8. Magang selama 1 (Satu) tahun, yaitu:
- Hibah -pembebanan HT
- 6 bulan di BPN
- Inbreng -pemberian SKMHT
- 6 bulan di PPAT yg ditunjuk
- Pemberian HP/ -Tukar Menukar
(Permen ATR/Kepala BPN No 10/2017)
Hgb diatas HM
Wewenang PPAT membuat akta² otentik PPAT dapat merangkap jabatan sebagai
mengenai perbuatan hukum ttt, thd hak² atas NOTARIS di tempat kedudukan NOTARIS.
tanah dan HMSRS yang berada di daerah Kewajiban PPAT pra laksanakan Jabatan:
kerja atau tempat kedudukannya. 1. Junjung tinggi Pancasila UUD’45 & NKRI
2. Ikuti pelantikan dan pengangkatan
Kecuali dalam beberapa akta yang mungkin
Sumpah Jabatan (Pasal 34 (1) Perkaban
memuat beberapa hak atas tanah atau
1/2006, yg meliputi janji, yaitu:
HMSRS, PPAT boleh membuat akta yang
“Demi Allah Saya bersumpah bahwa Saya
objeknya di luar daerah kerjanya, yaitu dlm
akan:
akta Tukar Menukar, Inbreng dan APHB, asal
a. Setia dan taat pada Pancasila, UUD
salah satu objek berada di daerah kerja PPAT
1945 dan Pemerintah RI
tersebut
b. Taat pada peraturan perundang-undangan
Macam PPAT, yaitu:
di bidang pertanahan yang berkaitan
1. PPAT dengan kePPAT-an dan perundang-
2. PPATS: didaerah yang blm cukup PPAT undangan lain
(Lurah, Camat karena jabatannya) c. Menjalankan jabatan dengan jujur, tertib,
3. PPATK: Pejabat BPN yg ditunjuk, dalam cermat, penuh kesadaran,
rangka laksanakan program pemerinta bertanggungjawab & tak berpihak
PPAT diangkat dan diberhentikan oleh d. Menjunjung tinggi kehormatan Negara,
Menteri untuk suatu daerah kerja tertentu Pemerintah dan Martabat PPAT
e. Merahasiakan isi akta yang dibuat dan
protokol yg menjadi tanggung jawab saya
yang menurut sifat harus dirahasiakan

Maharani Fransiska
f.Baik langsung maupun tidak langsung 13. Membuat laporan bulanan mengenai
tidak pernah memberikan atau berjanji jumlah akta yang dibuat setiap bulan
memberikan sesuatu kepada siapapun.” selambat-lambatnya tanggal 10 bulan
berikutnya dan dikirim ke Kantor
3. Dalam jangka waktu 1 bulan setelah
Pertanahan, Kantor Pajak, Kantor PBB
mengangkat sumpah harus sampaikan dan Kanwil BPN Propinsi.
alamat kantor, contoh cap jabatan, paraf 14. Menyimpan lembar pertama asli akta
dan tandatangan ke Bupati /Walikota PPAT dalam satu sampul tertentu
setempat, Kanwil BPN Propinsi setempat, (boendel) sebulan sekali (maksimal 1
Ketua Pengadilan Negeri setempat, bundel 50 akta).
Kakantan setempat. 15. Menyimpan warkah pendukung yang
dijadikan dasar pembuatan akta dalam
4. Memasang papan nama
sampul tertentu sebulan sekali (maks 25
Kewajiban PPAT dlm laksanakan Jabatan: warkah)
1. Melaksanakan Jabatan secara nyata 16. Menurunkan papan nama PPAT pada saat
2. Berkantor di satu kantor dalam wilayah berhenti dari jabatan
kerjanya 17. Menyerahkan protokol saat berhenti,
3. Memasang papan nama dengan ukuran kepada PPAT lain yang wilayah kerjanya
yang telah ditetapkan (1 : 2,5) sama atau kepada Kakantan.
4. Menyiapkan Protokol PPAT
5. Membuat akta yang bentuknya telah Protokol PPAT adalah kumpulan dokumen
ditetapkan oleh KBPN & beri No Urut yang harus disimpan dan dipelihara oleh
6. Membuat akta dalam bentuk asli (2) dan PPAT, terdiri dari:
dalam bentuk salinan (seperlunya) -Buku daftar Akta
7. Membebaskan uang jasa bagi yang tidak -Bendel Akta asli
mampu
-Bendel warkah pendukunh
8. Sebelum membuat akta pemindahan/
pembebanan hak wajib melakukan -Bendel arsip laporan bulanan
pengecekan surat tanda bukti hak yang asli -Buku harian pembuatan akta
(sertipikat) dengan daftar yang ada di BPN -Bendel surat tanda terima memasukkan
9. Menolak pembuatan akta, jika: lembar kedua ke Kantan
-Tidak ada Sertipikat -Bendel surat-surat penting lain (SSP, SSB)
-Pihak² b’tindak atas dsr Kuasa Mutlak
-Tidak ada izin dari Pejabat berwenang
Larangan PPAT yaitu dilarang merangkap
-Objek dalam keadaan Sengketa
-Tidak dipenuhi syarat² lain (SSP PPh) jabatan atau profesi sbk:
10. Wajib membacakan dan menjelaskan pada 1. Advokat Konsultan atau Penasehat
para pihak dihadapan 2 saksi sebelum Hukum, kecuali tidak dipungut biaya
penandatangan 2. Pegawai Negeri Sipil, PEMDA, BUMN,
11. 7 hari setelah pembuatan akta wajib BUMD, pegawai Swasta
sampaikan lembar kedua asli akta beserta
3. Pejabat Negara (PPATK, Bupati, Camat,
dokumen tertentu ke kantor Pertanahan
setempat, lalu beritahu secara tertulis pada Politikus, Lurah) atau Pegawai Pemerintah
para pihak tentang penyampaian berkas ke dengan Perjanjian Kerja (PPPK)
kantan. 4. Pimpinan Lembaga Pendidikan baik Negeri
12. Menutup buku daftar akta PPAT setiap maupun Swasta
hari kerja dgn tinta hitam dan memberi 5. Surveyor (analisa bidang tnh) berlisensi
paraf, kemudian setiap akhir bulan 6. Appraisal (penilai) tanah
menutup buku tsb dengan tinta merah &
7. Mediator (perantara) jual beli tanah
tandatangan serta tulis jumlah akta
8. Jabatan lain yang dilarang oleh UU
Maharani Fransiska
PS: PPAT boleh menjadi Dosen karena demi b. Dijatuhi hukuman pidana penjara karena
pendidikan, tapi bukan dosen tetap melakukan tindak pidana yang diancam ≥
melainkan dosen honorer 5 tahun penjara
3. Diberhentikan sementara
a. Sedang dalam pemeriksaan sebagai
Cuti PPAT
terdakwa suatu perbuatan pidana yg
-PPAT dilarang meninggalkan kantor lbh dari
diancam hukuman penjara ≥ 5 tahun
6 hari kerja berturut² kecuali saat cuti
b. Tidak laksanakan jabatan PPAT scr nyata
-PPAT dapat laksanakan cuti:
utk jangka waktu 60 hari
a.Cuti tahunan max 2 minggu /tahun takwim
c. Pelanggaran ringan thd jabatan PPAT
b.Cuti sakit/melahirkan selama diperlukan
d. Diangkat & mengangkat sumpah jabatan
c.Cuti krn alasan penting setiap diperlukan
sbg Notaris dengan tempat kedudukan di
dgn jumlah waktu 9 bulan utk tiap 3 tahun
Kota/Kabupaten lain daripada
d. Untuk cuti tahunan karena alasan penting,
kedudukan sbg PPAT
PPAT yg baru diangkat harus buka kantor
e. Dalam proses pailit
sekurang-kurangnya 3 tahun.
f. Dalam proses di bawah pengampuan
Permohonan cuti diajukan secara tertulis g. Lakukan perbuatan tercela yaitu tidak
kepada pejabat yang berwenang yaitu :
sesuai Kotik PPAT
a. Kepala Kantor Pertanahan Kab/Kota
setempat utk permohonan cuti ≤ 3 bulan.
b. Kakan wilayah BPN Propinsi untuk Daerah Kerja PPAT: Wilayah Provinsi
permohonan cuti > 3 bulan tp < 6 bulan. Tempat kedudukan PPAT di Kabupaten
c. Menteri untuk cuti ≥ 6 bulan. atau Kota di provinsi bagian daerah kerja
PPAT dapat pindah tempat kedudukan dan
PPAT berhenti menjabat PPAT karena: daerah kerja, dengan ketentuan:
1. Meninggal dunia 1. Masih dlm kab/kota tempat kedudukan
2. Mencapai usia 65 (diperpanjang 2 thn) PPAT, wajib lapor ke Kepala Kantor
3. Diberhentikan oleh Menteri Pertanahan kab/kot tmpt kedudukan
2. Pindah kedudukan ke kab/kota lain pd
PPAT merangkap Notaris selain di tempat daerah kerja yang sama atau pindah daerah
kedudukan PPAT, wajib ajukan pindah ke kerja wajib ajukan permohonan
tempat kedudukan Notaris atau berhenti sbg perpindahan kepada Menteri.
Notaris pada tempat kedudukan tsb. Jika terjadi pemekaran kab/kota atau
Provinsi yg merubah tempat kedudukan atau
PPAT diberhentikan Menteri, yaitu: sebabkan kantor pertanahan terbagi, maka
1. Diberhentikan dengan hormat PPAT harus memilih salah satu dalam
a. Permintaan sendiri (Pensiun dini) jangka waktu 90 hari.
b. Tidak mampu jalankan tugas karena
Jika tidak memilih akan dianggap memilih
alasan kesehatan (badan & jiwa)
dimana tempat kedudukan atau daerah kerja
c. Rangkap Jabatan
PPAT tersebut berada.
d. Dinyatakan pailit(putusan pengadilan)
e. Di bawah pengampuan ≥ 3 tahun PPAT wajib m’angkat sumpah di hadapan
2. Diberhentikan dengan tidak hormat Menteri atau pejabat yang ditunjuk.
a. Lakukan pelanggaran berat thd jabatan PPAT yg pindah kedudukan/daerah kerja
PPAT karena pemekaran tidak perlu disumpah.

Maharani Fransiska
Setelah pengangkatan sumpah PPAT wajib tanpa pembatasan dan keluarga garis ke
melapor kepada Kepala Kantor Pertanahan samping sampai dua derajat.
mengenai pengakatan, dalam waktu 3 bulan
Sampul buku hasil jilid akta dicantumkan
sejak SK pengangkatan, jika tidak maka SK daftar akta yang memuat nomor akta, tanggal
batal demi hukum. pembuatan akta dan jenis akta.
Kepala Kantor Pertanahan laksanakan Jika PPAT meninggal, keluarga/ahli waris,
pengambilan sumpah jabatan dalam waktu 1 atau pegawainya wajib melaporkannya
bulan. kepada Kakantan Kabupaten/Kotamadya
setempat, 30 hari sejak PPAT meninggal.
Sumpah jabatan dituang dalam berita acara
dan ditandatangani PPAT, Kepala kantor Kakantan Kab/Kota melaporkan kepada
pertanahan Kab/kota & para saksi. Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi disertai
usul penunjukan PPAT yang akan diserahi
Dalam 60 hari sejak pengambilan sumpah protokol PPAT yang meninggal.
jabatan PPAT wajib sampaikan alamat
Ahli waris/keluarga terdekat wajib serahkan
kantor, contoh tandatangan, contoh paraf protokol ke PPAT yang ditunjuk.
dan teraan cap/stempel jabatan kepada
Uang jasa (honorarium), termasuk uang saksi
Kakanwil Badan Pertanahan Nasional,
tidak boleh > 1% dari harga transaksi yang
Bupati/Walikota, Ketua PN dan Kakantan tercantum di dalam akta. (Pasal 32 )
yang meliputi daerah kerja dan PPAT wajib
PPAT wajib memberi jasa tanpa meminta
laksanakan jabatan secara nyata.
honorarium kepada seseorang yang tidak
PPAT hanya mempunyai 1 kantor, yaitu di mampu (Pasal 32 (2))
tempat kedudukannya.
PPAT yang merangkap jabatan sebagai
Jika rangkap jabatan sebagai Notaris, maka konsultan atau penasehat hukum wajib
harus berkantor yang sama. memilih jabatan sebagai PPAT atau
Penomoran PPAT berulang dimulai pada konsultan/penasehat hukum dalam jangka
waktu 3 (tiga) bulan. Apabila dalam jangka
permulaan tahun takwim.
waktu tersebut pilihan tidak dilakukan maka
Akta PPAT dibuat dalam bentuk asli dalam 2 diberhentikan dari jabatannya sebagai PPAT.
(dua) lembar, yaitu :
a. 1 rangkap lembar pertama disimpan oleh KODE ETIK PPAT
PPAT
b. 1 rangkap atau lebih Lembar kedua Kode Etik: norma² atau aturan²
menurut banyaknya hak atas tanah atau mengenai etika baik secara tertulis
HMSRS yg jadi objek dalam akta, maupun tidak.
disampaikan ke Kantor Pertanahan utk
keperluan pendaftaran atau peralihan, atau Kode etik Profesi: norma² atau aturan²
pembebanan Hak Tanggungan, mengenai etika suatu profesi tertentu
disampaikan kepada pemegang kuasa yang disusun oleh organisasi profesi
untuk dasar pembuatan APHT dan kepada tertentu dalam menjalankan tugas dan
pihak² yang berkepentingan dapat jabatannya maupun diluar tugas dan
diberikan salinan. jabatannya dan ditaati oleh anggotanya.
PPAT harus membacakan/menjelaskan isi Kode Etik PPAT: norma² atau aturan²
akta PPAT pada para pihak dgn dihadiri 2 mengenai etika PPAT dalam
saksi sebelum ditandatangani seketika itu juga menjalankan tuga dan jabatan maupun
oleh para pihak, para saksi dan PPAT. diluar tugas jabatan.
PPAT juga dilarang membuat akta untuk
sendiri, suami/isteri, keluarga garis lurus
Maharani Fransiska
Tujuan kode Etik PPAT: 13. 7 hari setelah pembuatan akta wajib
Untuk menjaga agar PPAT dapat sampaikan lembar kedua asli akta
jalankan tugas dan jabatan secara baik beserta dokumen tertentu ke kantor
dan benar. Pertanahan setempat, lalu beritahu
secara tertulis pada para pihak
Pengaturan Kode Etik PPAT:
tentang penyampaian berkas ke
-PP No 37/98 ttg Peraturan Jabatan
kantan.
PPAT, dlm pasal mengenai kewajiban
14. Membuat buku daftar Akta PPAT
larangan;
(buku Induk PPAT) dan mengisi
-Perkaban Nomor 1/2006 tentang
setiap hari akta yang telah dibuat
ketentuan pelaksanaan PP Nomor
15. Menutup buku daftar akta PPAT
37/1998, dalam Pasal mengenai
setiap hari kerja dgn tinta hitam dan
kewajiban dan larangan;
memberi paraf, kemudian setiap akhir
- Perkaban No 1/2006 tentang ketentuan
bulan menutup buku tsb dengan tinta
pelaksanaan PP No 37/1998, dalam
merah & tandatangan serta tulis
Pasal 69 mengenai belum ada kode etik
jumlah akta
yang disahkan BPN.
16. Membuat laporan bulanan mengenai
Kewajiban PPAT jumlah akta yang dibuat setiap bulan
1. Menjunjung tinggi Pancasila, UUD 45 selambat-lambatnya tanggal 10 bulan
dan NKRI berikutnya dan dikirim ke Kantor
2. Mengikuti Pelantikan dan Pertanahan, Kantor Pajak, Kantor PBB
Pengangkatan Sumpah Jabatan dan Kanwil BPN Propinsi.
3. Melaksanakan Jabatan secara nyata 17. Menjilid lembar pertama asli akta
4. Berkantor di satu kantor dalam PPAT dalam satu sampul tertentu
wilayah kerjanya (boendel) sebulan sekali (maksimal 1
5. Memasang papan nama dengan bundel 50 akta).
ukuran yang telah ditetapkan (1 : 2,5) 18. Menjilid warkah pendukung yang
6. Menyiapkan Protokol PPAT dijadikan dasar pembuatan akta
7. Membuat akta yang bentuknya telah dalam sampul tertentu sebulan sekali
ditetapkan oleh KBPN & beri No Urut (maks 25 warkah)
8. Membuat akta dalam bentuk asli (2) & 19. Menurunkan papan nama PPAT pada
dlm bentuk salinan (seperlunya) saat berhenti dari jabatan
9. Membebaskan uang jasa bagi yang 20. Menyerahkan protokol saat berhenti,
tidak mampu kepada PPAT lain yang wilayah
10. Sebelum buat akta pemindahan/ kerjanya sama atau kepada Kakantan.
pembebanan hak wajib melakukan
pengecekan surat tanda bukti hak
yang asli (sertipikat) dengan daftar
yang ada di BPN
11. Menolak pembuatan akta, jika:
-Tidak ada Sertipikat
-Pihak² b’tindak atas dsr Kuasa
Mutlak
-Tidak ada izin dari Pejabat
berwenang
-Objek dalam keadaan Sengketa
12. Wajib membacakan & menjelaskan
pada para pihak dihadapan 2 saksi
sebelum penandatangan
Maharani Fransiska
Larangan PPAT 4. Menggunakan kalimat, pasal,
1. M’buka kantor cabang/perwakilan di rumusan² yg terdapat dalam akta yg
wilayah atau diluar wilayah kerja dibuat oleh PPAT lain dgn syarat
2. Membuat akta untuk PPAT sendiri, (turunan) akta tsb sudah dibuat &
suami atau istri, keluarga, saudara telah m’jadi milik klien
atau semenda dalam garis lurus tanpa 5. Memperbincangkan pelaksanaan
batas dan garis menyamping derajat tugas dgn rekan sejawat bila dianggap
kedua perlu.
3. Meninggalkan kantor lebih dari 6 hari
kerja berturut-turut kecuali cuti Sanksi
4. Membuat akta dalam keadaan cuti 1. Sanksi Administratif
5. Membuat akta diluar wilayah kerja Diberikan oleh Kepala Kantor
6. Pasang papan nama dengan ukuran Pertanahan
melebihi batas kewajaran a. Teguran (lisan)
7. Pasang iklan dalam surat kabar, biro b. Peringatan (teguran tertulis)
jasa, majalah berkala, media masa Diberikan oleh Kepala BPN
8. Secara langsung menggunakan a. Pemberhentian sementara/schorsing
perantara atau tempatkan pegawai di b. Pemberhentian hormat/onzetting
satu atau beberapa tempat diluar c. Pemberhentian dengan tidak hormat
kantor PPAT.
9. Menahan berkas agar klien buat akta 2. Sanksi Denda
10. Memungut uang jasa melebihi a. Rp.250,000 jika tidak sampaikan
ketentuan perundang-undangan laporan bulanan
11. Melanggar sumpah jabatan b. Rp. 7.500.000 jika bikin akta tapi
12. Membuat akta tanpa pengecekan belum bayar BPHTB dan PPh
Sertipikat
13. Buat akta sblm peroleh tanda bukti
lunas SSP PPh dan SSB BPHTB
kecuali ada surat pernyataan telah
bayar pajak
14. Merangkap jabatan sebagaimana
Pasal 7 PJPPAT
15. Lakukan pembuatan akta sbg mufakat
jahat yang akibatkan sengketa tanah
16. Tidak membacakan serta menjelaskan
isi akta di hadapan para pihak
Pengecualian
1. Pengiriman kartu pribadi dari
anggota perkumpulan IPPAT yg
berisi ucapan selamat / dukacita yg
bersifat pribadi
2. Pemuatan nama anggota
perkumpulan IPPAT oleh perusahaan
telekomunikasi
3. Pemuatan nama anggota
perkumpulan IPPAT dalam buku
petunjuk fax

Maharani Fransiska
KELAS BELAJAR BERSAMA/DISKUSI UJIAN PPAT 2017, DEPOK BIMBINGAN : PAK SUPRIYANTO, S.H, M.M

CONTOH SOAL PERHITUNGAN PAJAK


KELAS DISKUSI Pak SUPRIYANTO, S.H, M.M (DEPOK)
-APHB = 4 x NJOP - NJOPTKP x 5%
a. A memiliki tanah Hak Milik di Jalan Margonda Raya, dengan
Luas Tanah 1.500 m² dan NJOP Tanah Rp. 4.000.000,-/m². 5
Diatasnya berdiri bangunan yaitu 15 Ruko, dengan Luas total
ruko 3.000 m² dan NJOP Rp. 2.000.000,- / m². Ternyata A = 4 x Rp. 12M - Rp. 60JT x 5%
meninggal dunia dengan meninggalkann 5 orang anak, 5
dimana istrinya telah meninggal lebih dulu. Atas kesepakatan
= (Rp. 9,6M – Rp. 60JT) x 5%
ahli waris tanah akan dibaliknamakan kepada 1 orang dan ada
rencana akan dijual kepada seseorang. Hitunglah biaya pajak = Rp. 9.540.000.000 x 5%
apa saja yang harus dibayar oleh ahli waris dan biaya pajak = Rp. 477.000.000,-
untuk jual belinya.
Jawab: -PPh = 2,5% x NJOP
Diketahui: = 2,5% x Rp. 12 M
NJOP total Tanah = Luas tanah x NJOP tanah/m² = Rp. 300.000.000,=
= 1500 m² x Rp. 4.000.000/m²
-BPHTB = 5% x (NJOP-NJOPTKP)
= Rp. 6.000.000.000,-
NJOP Total Ruko = Luas Ruko x NJOP Ruko/m² = 5% x (Rp. 12M – Rp. 60JT)
= 3000 m² x Rp. 2.000.000/m² = 5% x Rp. 11.940.000.000
= Rp. 6.000.000.000,- = Rp. 597.000.000,-
Total NJOP Tanah dan Bangunan (2017)
= Rp.12.000.000.000,-
Jadi pajak-pajak yang harus dibayar adalah:
Pajak yang harus di bayar: 1. Pajak Waris sebesar Rp. 585.000.000,-
-PAJAK WARIS : 5% x (NPOP – NPOPTKP) 2. Pajak APHB sebesar Rp. 477.000.000,-
= 5% (Rp. 12 M – Rp. 300JT) 3. PPh (Penjual) sebesar Rp. 300.000.000,-
= 5% (Rp. 11.700.000.000) 4. BPHTB (Pembeli) sebesar Rp. 597.000.000,-
= Rp. 585.000.000

- MAHARANI FRANSISKA -
KELAS BELAJAR BERSAMA/DISKUSI UJIAN PPAT 2017, DEPOK BIMBINGAN : PAK SUPRIYANTO, S.H, M.M

Cara menghitung cepat Ala Pak PRI Untuk BPHTB:


Untuk Pajak Waris:
= 5% x (NJOP – NJOPTKP)
= 5% x (NPOP – NPOPTKP)
Karena NJOPTKP daerah selain Jakarta adalah Rp. 60JT, maka:
karena NPOPTKP daerah selain Jakarta adalah Rp. 300JT, maka: = (5% x NJOP) – (5% x NJOPTKP)
= (5 % x NPOP) - (5 % Rp. 300JT) = (5% x NJOP) – (5% x 60 JUTA)
= (5 % x NPOP) - Rp. 15JT = 5% NJOP – Rp. 3 JUTA

Jadi setiap menghitung Pajak waris gunakan rumus: Jadi untuk BPHTB selalu gunakan :

(5 % x NPOP) - Rp. 15JT 5% NJOP – Rp. 3 JT or 5% Nilai Transaksi – 3 JT


Untuk Pajak APHB:
= Jumlah yang memberi haknya x NJOP - NJOPTKP x 5% Pengaplikasiannya ke dalam soal:
Jumlah seluruh Ahli Waris -Pajak Waris = (5% x Rp. 12 M) – Rp. 15 JUTA
= Rp. 600 JT – 15 JT
Karena NJOPTKP daerah selain Jakarta selalu Rp. 60 JT, maka: = Rp. 585.000.000
= Jumlah yg memberi haknya x NJOP x 5% - (NJOPTKP x 5%) -Pajak APHB = 4 x 12 M x 5 % - Rp. 3 JUTA
Jumlah seluruh Ahli Waris 5
= (Rp. 9,6 M x 5%) – Rp. 3 JUTA
= Jumlah yg memberi haknya x NJOP x 5% - (60JT x 5%)
Jumlah seluruh Ahli Waris = Rp. 480 JT - 3 JT
= Rp. 477.000.000
= Jumlah yg memberi haknya x NJOP x 5% - Rp. 3 JUTA
-Pph Tetap pakai cara biasa
Jumlah seluruh Ahli Waris
-BPHTB = 5% NJOP–Rp. 3JT
Jadi rumus APHB: = (5% x 12M)-3JT
Jumlah AW yg memberi hak x NJOP x 5% - Rp. 3JT =Rp. 600JT–3 JT
Jumlah seluruh Ahli Waris = Rp. 597.000.000

- MAHARANI FRANSISKA -
KELAS BELAJAR BERSAMA/DISKUSI UJIAN PPAT 2017, DEPOK BIMBINGAN : PAK SUPRIYANTO, S.H, M.M

BPHTB = (5% x Nilai Transaksi) – Rp. 3JT


b. A memiliki tanah seluas 1.500 m², NJOP Rp. 4.000.000,-/m². = (5% x Rp. 20 M) - 3JT
Diatasnya berdiri bangunan yaitu 15 Ruko, seluas 3.000 m² = Rp. 1.000.000.000 – Rp. 3.000.000,-
dan NJOP Rp. 2.000.000,- / m². A meninggal dunia = Rp. 997.000.000,-
meninggalkann 5 orang anak, istrinya meninggal lebih dulu.
Jadi pajak yang harus dibayar:
Atas kesepakatan ahli waris (AW) akan dibaliknamakan
kepada 1 orang dan ada rencana akan dijual kepada X dengan 1. Pajak Waris sebesar Rp. 585.000.000,-
harga Rp. 20.000.000.000,- . Hitunglah pajak yang timbul. 2. Pajak APHB sebesar Rp. 477.000.000,-
Jawab: 3. PPh (Penjual )sebesar Rp. 500.000.000,-
Diketahui: 4. BPHTB (Pembeli) sebesar Rp. 997.000.000,-
Total NJOP Tanah = 1500 x 4.000.000,- = 6.000.000.000,-
Total NJOP Bangunan = 3000 x 2.000.000,- = 6.000.000.000,- c. P memiliki tanah Hak Milik di Jalan Margonda Raya, seluas
Total NJOP tanah dan Bangunan = Rp. 12.000.000.000,- 2.000 m², NJOP Tanah Rp. 3.000.000,-/m². Diatasnya berdiri
bangunan seluas 4.000 m² dan NJOP Rp. 2.500.000,- /m². P
meninggal dunia dengan meninggalkann 4 orang anak,
Menggunakan cara hitung cepat ala Pak Pri dimana istrinya telah meningga. Hitung pajak yg timbul, jika:
Pajak Waris = (5 % x NPOP) - Rp. 15JT -Mau dibagi kepada 2 orang anak
= (5% x 12 M) – 15JT -Mau dibagi kepada 1 orang anak
= 600 JT – 15 JT -Jika akan di jual kepada orang lain
= Rp. 585.000.000,- Jawab:
Pajak APHB = 4 x 12 M x 5 % - Rp. 3 JUTA Menggunakan cara hitung cepat ala Pak Pri
5
Diketahui:
= (Rp. 9,6 M x 5%) – Rp. 3 JUTA
NJOP Total Tanah = Rp. 3.000.000/m² x 2.000 m²
= Rp. 480.000.000, - Rp. 3.000.000,-
= Rp. 6.000.000.000,-
= Rp. 477.000.000
NJOP Total Bangunan = Rp. 2.500.000/m² x 4.000 m²
Pajak Pph = 2,5% x Nilai Transaksi
= Rp. 10.000.000.000,-
= 2,5% x Rp. 20.000.000.000,-
NJOP 2017 seluruhnya = Rp. 16.000.000.000,-
= Rp. 500.000.000,-
- MAHARANI FRANSISKA -
KELAS BELAJAR BERSAMA/DISKUSI UJIAN PPAT 2017, DEPOK BIMBINGAN : PAK SUPRIYANTO, S.H, M.M

Pajak-pajak yang harus dibayar: 3. PPh (Penjual )sebesar Rp. 400.000.000,-


Pajak Waris = (5% x 16 M) – 15JT 4. BPHTB (Pembeli) sebesar Rp. 797.000.000,-
= Rp. 800.000.000 – Rp. 15.000.000
= Rp. 785.000.000,-
-Jika akan dibagi kepada 2 orang: d. A memiliki tanah seluas 5.000 m² dan NJOP Tanah Rp. 1,5jt.
Diatasnya berdiri bangunan seluas 2.000 m² dan NJOP Rp.
Pajak APHB = 2 x 16 M x 5 % - Rp. 3 JUTA
4 6,25jt,- /m². A meninggal dunia, meninggalkan 3 orang anak,
istrinya telah meningga duluan. Akan dibagikan kepada 1
= (Rp. 8 M x 5%) – Rp. 3 JUTA
= Rp. 400.000.000, - Rp. 3.000.000,- anak & akan dijual seharga Rp. 25.M. Hitung pajak yg timbul.
= Rp. 397.000.000 Jawab:
-Jika akan dibagi kepada 1 orang: Menggunakan cara hitung cepat ala Pak Pri
Pajak APHB = 3 x 16 M x 5 % - Rp. 3 JUTA Diketahui:
4 NJOP Total Tanah = Rp. 1.500.000 x 5.000
= (Rp. 12 M x 5%) – Rp. 3 JUTA
= Rp. 600.000.000, - Rp. 3.000.000,- = Rp. 7.500.000.000,-
= Rp. 597.000.000 NJOP Total Bangunan = Rp. 6.250.000 x 2.000
-Jika akan di jual kepada orang lain: = Rp. 12.500.000.000,-
Pajak Pph = 2,5% x Nilai Transaksi NJOP 2017 seluruhnya =Rp. 20.000.000.000,-
= 2,5% x Rp. 16.000.000.000,-
Pajak-pajak yang timbul:
= Rp. 400.000.000,-
BPHTB = (5% x Nilai Transaksi) – Rp. 3JT Pajak Waris = (5% x 20 M) – 15JT
= Rp. 1.000.000.000 – Rp. 15.000.000
= (5% x Rp. 16 M) - 3JT
= Rp. 985.000.000,-
= Rp. 800.000.000 – Rp. 3.000.000,-
Pajak APHB = 2 x 20 M x 5 % - Rp. 3 JUTA
= Rp. 797.000.000,- 3
Jadi yang harus dibayar: = 40 x 5% - Rp. 3JT
1. Pajak Waris sebesar Rp. 785.000.000,- 3
2. -Pajak APHB sebesar Rp. 397.000.000,- jika diberikan = (Rp.13.333.333.333 x 5%) – Rp. 3 JUTA
kepada 2 anak = Rp. 666.666.665, - Rp. 3.000.000,-
-Pajak APHB sebesar Rp. 597.000.000,- jika diberikan = Rp. 663.666.665,-
kepada 1 anak
- MAHARANI FRANSISKA -
KELAS BELAJAR BERSAMA/DISKUSI UJIAN PPAT 2017, DEPOK BIMBINGAN : PAK SUPRIYANTO, S.H, M.M

3. Akan dijaminkan pada Bank, dan dibebankan HT, dengan


Pajak Pph = 2,5% x Rp. 25.000.000.000,- nilai HT Rp. 20 M
= Rp. 625.000.000,- 4. Buat Akta Jual Belinya dengan catatan:
BPHTB = (5% x Rp. 25 M) - 3JT -Daerah kerja sementara di Depok
= Rp. 1.250.000.000 – Rp. 3.000.000,- -No SK 235_ (Nomor urut Kursi)/XI/2017, tanggal 20
Agustus 2017
= Rp. 1.247.000.000,-
Jadi yang harus dibayar:
Jawab:
1. Pajak Waris sebesar Rp. 985.000.000,-
Diketahui:
2. Pajak APHB sebesar Rp. 663.666.665,-
Total NJOP Tanah = Rp.4.000.000,-/m² x 1.500 m²
3. PPh (Penjual )sebesar Rp. 625.000.000,-
= Rp. 6.000.000.000,-
4. BPHTB (Pembeli) sebesar Rp. 1.247.000.000,-
Total NJOP Ruko = Rp.3.000.000,-/m² x 2.000 m²
= Rp. 6.000.000.000,-
e. Sebidang Tanah dengan Sertipikat Hak Milik Nomor SHM
337/Kemiri Muka, Kecamatan Beji, Kota Depok, Propinsi Jawa Total NJOP seluruhnya = Rp. 12.000.000.000,-
Barat, seluas 1.500 m², lebih jelas diuraikan dalam Surat Ukur Perhitungan BPHTB Waris:
Nomor 775/V/1999 tanggal 17 Mei 1999, dengan Nomor = (5% x Rp. 12.000.000.000,-) – Rp. 15.000.000
Identifikasi Bidang tanah 32.75.889.776.42.135.7. Sertipikat
= Rp. 600.000.000 – Rp. 15.000.000
diterbitkan pada tanggal 19 Desember 1999 oleh Kepala
= Rp. 585.000.000
Kantor Pertanahan Bogor, dan terdaftar atas nama
MUHAMMAD DZAKI NURAHMAN. Di atas tanah tersebut Perhitungan Balik Nama ke salah satu ahli waris:
berdiri ruko permanen seluas 2.000 m² berdasarkan Izin = 4 x 12 M x 5 % - Rp. 3 JT = (Rp. 9,6 M x 5%) – Rp. 3JT
Mendirikan Bangunan (Ruko) Nomor 853/I/2001, tanggal 10 5
Januari 2001 yang dikeluarkan oleh Walikota Depok. = Rp. 480.000.000, - Rp. 3.000.000,-
NJOP Tanah Rp. 4JT/m², NJOP Ruko Rp. 3JT/m². Pemilik = Rp. 477.000.000
tanah sudah meninggal, dan meninggalkan 5 orang anak.
Perhitungan BPHTB:
-Hitung biaya-biaya apa saja yang akan dibayar jika: = (5 % x Rp. 30.000.000.000) – Rp. 3.000.000
1. Tanah akan diwariskan ke salah satu nama AW
= Rp. 1.500.000.000 – Rp. 3.000.000 = Rp. 1.497.000.000,-
2. Setelah dibalik nama akan dibeli X dengan harga 30 M
- MAHARANI FRANSISKA -
KELAS BELAJAR BERSAMA/DISKUSI UJIAN PPAT 2017, DEPOK BIMBINGAN : PAK SUPRIYANTO, S.H, M.M

Perhitungan PPh: 3. Biaya yang dibayar jika dijaminkan ke X dengan nilai HT Rp. 20M
= 2,5% x 30.000.000.000 = Rp. 750.000.000,- -Biaya Pengecekan Sertipikat = Rp. 50.000,-
Maka: -Biaya Pembuatan Akta = Rp. 200.000.000,-
-Biaya Pendaftaran = Rp. 50.000,-
Biaya Waris:
-Biaya Pendaftaran HT = Rp. 25.000.000,-
- Biaya Pengecekan Sertipikat = Rp. 50.000,- - Total Biaya HT = Rp. 225.100.000,-
- Biaya BPHTB Waris = Rp. 585.000.000,- - Biaya 1 & Biaya 2 = Rp.3.747.300.000,-+
- Biaya Pendaftaran = Rp. 50.000,- Total Biaya yang dikeluarkan seluruhnya
- Biaya PNBP Waris = Rp. 6.000.000,- = Rp.3.972.400.000,-
Total = Rp. 591.100.000,-
1. Biaya yang dibayar jika di balik nama ke salah satu ahli waris:
- Biaya Pengecekan Sertipikat = Rp. 50.000,- f. Tuan A memiliki tanah seluas 2.500 m², dengan NJOP 4JT, berdiri
- Biaya Pajak APHB = Rp. 477.000.000,- bangunan seluas 5.000 m² dengan NJOP 2JT, memiliki Ahli Waris
- Biaya Pembuatan Akta = Rp. 120.000.000,- (AW) 10 orang. Hitung biaya² jika akan dibalik nama kesalah 1
- Pendaftaran Peralihan = Rp. 50.000,-
AW, setelah balik nama akan dijual ke X seharga 30 M dan tuan X
- PNBP Balik Nama = Rp. 6.000.000,-
Total balik nama = Rp. 603.100.000 akan jaminkan ke bank dengan HT 25 M.
Biaya Waris = Rp. 591.100.000,- Jawab:
Biaya dari waris hingga balik nama = Rp.1.194.200.000,- NJOP Tanah = Rp.4JT/m² x 2.500 m² = Rp. 10M
NJOP Ruko = Rp.2JT/m² x 5.000 m² =Rp. 10M
2. Biaya yang dibayar jika dijual ke X dengan harga Rp. 30M Total NJOP seluruhnya = Rp. 20.000.000.000,-
Biaya balik nama sebelumnya = Rp. 1.194.200.000,- Perhitungan BPHTB Waris:
- Biaya Pengecekan Sertipikat = Rp. 50.000,- = (5% x Rp. 20.000.000.000,-) – Rp. 15.000.000
- Biaya Pajak PPh = Rp. 750.000.000,- = Rp. 1.000.000.000 – Rp. 15.000.000= Rp. 985.000.000
- Biaya Pajak BPHTB = Rp.1.497.000.000,- Perhitungan Balik Nama ke salah satu ahli waris:
- Biaya Akta = Rp. 300.000.000,-
= 9 x 20 M x 5 % - Rp. 3 JT = (Rp.1,8M x 5%) – Rp. 3JT
- Pendaftaran Peralihan = Rp. 50.000,-
10
- PNBP Balik Nama = Rp. 6.000.000,-
Total Biaya Jual Beli = Rp.2.553.100.000,-+ = Rp. 900.000.000, - Rp. 3.000.000,- = Rp. 897.000.000
Biaya yang dikeluarkan dari baliknama waris s/d jual beli Perhitungan PPh:
= Rp.3.747.300.000,- = 2,5% x 30.000.000.000 = Rp. 750.000.000,-
- MAHARANI FRANSISKA -
KELAS BELAJAR BERSAMA/DISKUSI UJIAN PPAT 2017, DEPOK BIMBINGAN : PAK SUPRIYANTO, S.H, M.M

Perhitungan BPHTB:
= (5 % x Rp. 30.000.000.000) – Rp. 3.000.000 3. Biaya yang dibayar jika dijaminkan ke X dengan nilai HT Rp. 25M
= Rp. 1.500.000.000 – Rp. 3.000.000 = Rp. 1.497.000.000,- - Biaya Pengecekan Sertipikat = Rp. 50.000,-
- Biaya Pembuatan Akta = Rp. 250.000.000,-
Maka:
- Biaya Pendaftaran = Rp. 50.000,-
Biaya Waris: - Biaya Pendaftaran HT = Rp. 25.000.000,-+
- Biaya Pengecekan Sertipikat = Rp. 50.000,- - Total Biaya HT = Rp. 275.100.000,-
- Biaya BPHTB Waris = Rp. 985.000.000,- - Biaya 1 & Biaya 2 = Rp.3.747.300.000,-+
- Biaya Pendaftaran = Rp. 50.000,- Total Biaya yang dikeluarkan seluruhnya
- Biaya PNBP Waris = Rp. 10.000.000,- + = Rp.4.934.400.000,-
Total = Rp. 995.100.000,- g. Tuan A punya tanah seluas 4.000 m², NJOP Rp. 5jt, diatasnya
1. Biaya yang dibayar jika di balik nama ke salah satu ahli waris: ada bangunan seluas 4.000 m², NJOP 2,5jt. A meninggal dunia
- Biaya Pengecekan Sertipikat = Rp. 50.000,- meninggalkan 4 orang AW, hitung segala biaya jika akan
- Biaya Pajak APHB = Rp. 897.000.000,-
diatasnamakan salah satu AW, jika akan dijual dengan harga
- Biaya Pembuatan Akta = Rp. 200.000.000,-
50M dan akan dijaminkan pada Bank X dengan HT 40M.
- Pendaftaran Peralihan = Rp. 50.000,-
- PNBP Balik Nama = Rp. 10.000.000,-+ Jawab:
Total balik nama =Rp. 1.107.100.000,- NJOP Tanah = Rp.5JT/m² x 4.000 m² =Rp. 20M
Biaya Waris =Rp. 995.100.000,-+ NJOP Ruko = Rp.2,5JT/m² x 4.000 m² =Rp. 10M
Biaya dari waris hingga balik nama = Rp.2.102.200.000,- Total NJOP seluruhnya = Rp. 30.000.000.000,-
2. Biaya yang dibayar jika dijual ke X dengan harga Rp. 30M Perhitungan BPHTB Waris:
Biaya balik nama sebelumnya = Rp. 1.194.200.000,- = (5% x Rp. 30.000.000.000,-) – Rp. 15.000.000
- Biaya Pengecekan Sertipikat = Rp. 50.000,- = Rp. 1.500.000.000 – Rp. 15.000.000= Rp. 1.485.000.000
- Biaya Pajak PPh = Rp. 750.000.000,- Perhitungan Balik Nama ke salah satu ahli waris:
- Biaya Pajak BPHTB = Rp.1.497.000.000,-
= 3 x 30 M x 5 % - Rp. 3 JT = (Rp.2,25M x 5%) – Rp. 3JT
- Biaya Akta = Rp. 300.000.000,-
4
- Pendaftaran Peralihan = Rp. 50.000,-
- PNBP Balik Nama = Rp. 6.000.000,- + = Rp. 1.125.000.000, - Rp. 3.000.000,- = Rp. 1.122.000.000
Total Biaya Jual Beli = Rp.2.557.100.000,-+ Perhitungan PPh:
Biaya yang dikeluarkan dari baliknama waris s/d jual beli = 2,5% x 50.000.000.000 = Rp. 1.250.000.000,-
= Rp.4.659.300.000,-
- MAHARANI FRANSISKA -
KELAS BELAJAR BERSAMA/DISKUSI UJIAN PPAT 2017, DEPOK BIMBINGAN : PAK SUPRIYANTO, S.H, M.M

Perhitungan BPHTB:
= (5 % x Rp. 50.000.000.000) – Rp. 3.000.000 3. Biaya yang dibayar jika dijaminkan ke X dengan nilai HT Rp. 25M
= Rp. 2.500.000.000 – Rp. 3.000.000 = Rp. 2.497.000.000,- - Biaya Pengecekan Sertipikat = Rp. 50.000,-
- Biaya Pembuatan Akta = Rp. 400.000.000,-
Maka:
- Biaya Pendaftaran = Rp. 50.000,-
Biaya Waris: - Biaya Pendaftaran HT = Rp. 25.000.000,-+
- Biaya Pengecekan Sertipikat = Rp. 50.000,- - Total Biaya HT = Rp. 425.100.000,-
- Biaya BPHTB Waris = Rp. 1.485.000.000,- - Biaya 1 & Biaya 2 = Rp.7.214.300.000,-+
- Biaya Pendaftaran = Rp. 50.000,- Total Biaya yang dikeluarkan seluruhnya
- Biaya PNBP Waris = Rp. 20.000.000,- + = Rp.7.639.400.000,-
Total = Rp. 1.505.100.000,-
1. Biaya yang dibayar jika di balik nama ke salah satu ahli waris: Keterangan (berdasarkan PP 128 Tahun 2015 Jenis & Tarif PNBP):
- Biaya Pengecekan Sertipikat = Rp. 50.000,-
- Biaya Pajak APHB = Rp.1.122.000.000,- Biaya Pengecekan Sertipikat : Lihat Tabel PNBP (Rp. 50.000)
- Biaya Pembuatan Akta = Rp. 300.000.000,- Biaya Pembuatan Akta PPAT : 1% dari nilai NJOP/Nilai Jual
- Pendaftaran Peralihan = Rp. 50.000,-
- PNBP Balik Nama = Rp. 20.000.000,-+ Biaya PNBP Pendaftaran tanah : 2‰ x ZNT (Pertama kali)
Total balik nama =Rp. 1.442.100.000,-
Biaya PNBP Balik Nama : 1‰ x ZNT
Biaya Waris =Rp. 1.505.100.000,-+
Biaya dari waris hingga balik nama = Rp.2.947.200.000,- *Jika ZNT tidak diketahui pakai NJOP tanah/Nilai Jual Tanah
2. Biaya yang dibayar jika dijual ke X dengan harga Rp. 50M
Biaya Pendaftaran Peralihan : Lihat Tabel PNBP (Rp. 50.000)
Biaya balik nama sebelumnya = Rp. 2.947.200.000,-
- Biaya Pengecekan Sertipikat = Rp. 50.000,- Biaya Pendaftaran HT, tergantung nilai HT nya, yaitu:
- Biaya Pajak PPh = Rp.1.250.000.000,-
- Biaya Pajak BPHTB = Rp.2.497.000.000,- - s/d Rp. 25 jt = Rp. 50.000,-
- Biaya Akta = Rp. 500.000.000,- - ≥ Rp. 25 jt s/d Rp. 1M = Rp. 200.000,-
- Pendaftaran Peralihan = Rp. 50.000,-
- PNBP Balik Nama = Rp. 20.000.000,- + - ≥ Rp. 1 M s/d Rp. 10 M = Rp. 2.500.000,-
Total Biaya Jual Beli = Rp.4.267.100.000,-+ - ≥ Rp. 10 M – Rp. 1T = Rp. 25.000.000,-
Biaya yang dikeluarkan dari baliknama waris s/d jual beli
= Rp.7.214.300.000,- - ≥ Rp. 1 T = Rp. 50.000.000,
- MAHARANI FRANSISKA -
KELAS BELAJAR BERSAMA/DISKUSI UJIAN PPAT 2017 BIMBINGAN: PAK SUPRIYANTO, SH, MM

PENDAFTARAN TANAH Peta Pendaftaran: peta yang meng-


gambarkan bidang/bidang² tanah utk
Serangkaian kegiatan yang dilakukan keperluan pembukuan tanah
oleh Pemerintah secara terus menerus,
NIB: pengenal satu bidang tanah yg
berkesinambungan, teratur meliputi
membedakan dengan tanah lain dan
pengumpulan, pengelolaan, penyim-
panan dan penyajian data atau merupakan penghubung antara peta
keterangan pada bidang tanah tertentu pendaftaran dengan daftar lain dalam
di wilayah tertentu, serta penerbitan proses pertanahan.
surat tanda bukti haknya, dan Surat Ukur: dokumen yg memuat data
pemeliharaan perubahan pada data fisik suatu bidang tanah dalam peta &
fisik & data yuridis, mengenai bidang² uraian.
tanah yg sudah dibukukan & HMSRS
Buku tanah: dokumen dalam bentuk
serta hak² tertentu yang membebani.
daftar yang memuat data yuridis dan
-Rangkaian: berbagai macam kegiatan data fisik suatu obyek pendaftaran
yang saling berkaitan satu dan lainnya tanah yg sudah ada haknya.
-Terus Menerus: pelaksanaan kegiatan Sertipikat: surat tanda bukti hak yang
sejak pertama kali dimulai tidak akan merupakan alat bukti yang kuat,
berakhir. terdiri dari salinan buku tanah dan
-Teratur: semua kegiatan berlandaskan surat ukur.
UU yang berlaku karena hasilnya
Macam Sertipikat: sertipikat hak atas
merupakan alat bukti menurut hukum
tanah, sertipikat hak pengelolaan,
Bidang Tanah: bagian permukaan sertipikat wakaf, sertipikat HMSRS,
bumi yang merupakan satuan bidang dan hak tanggungan.
yang terbatas. Asas Pendaftaran Tanah:
Data Fisik: keterangan mengenai - Sederhana
letak, batas, luas bidang tanah & SRS - Aman
yang didaftar termasuk keterangan - Terjangkau
mengenai adanya bangunan/bagian - Mutakhir (berkesinambungan)
bangunan diatasnya. - Terbuka (bisa diakses)
Penyelenggara Pentan: BPN
Data Yuridis: Keterangan mengenai
status hukum bidang tanah dan SRS Pelaksana Pentan: Kepala Kantor
yang di daftar, pemegang hak dan hak Pertanahan Kabupaten/Kota, dibantu
lain yg membebani PPAT, Panitia Ajudikasi (sistematik)
dibantu Surveyor Berlisensi & Pejabat
Ajudikasi: kegiatan yg dilaksanakan
Lelang.
dalam rangka proses pendaftaran
tanah pertama kali yang meliputi Dalam melaksanakan Pendaftaran
pengumpulan penetapan kebenaran tanah Kantan dibantu oleh PPAT.
data fisik dan yuridis mengenai satu
atau beberapa obyek pendaftaran
tanah (inisiatif pemerintah) .
MAHARANI FRANSISKA
KELAS BELAJAR BERSAMA/DISKUSI UJIAN PPAT 2017 BIMBINGAN: PAK SUPRIYANTO, SH, MM

Tujuan Pentan (Psl 19 ayat 1 UUPA): Sistem publikasi ada 2 yaitu:


1. Memberikan kepastian hukum 1.Publikasi Positif
& perlindungan hukum kepada -Negara menjamin data yang
pemegang hak atas suatu bid. disajikan mutlak kebenarannya
Tanah atau SRS. -Menggunakan sistem pendaftaran
2. Menyediakan informasi kepada Hak
pihak yg berkepentingan -Title by registration, the register is
termasuk pemerintah agar dgn everything dan indefeasible title
mudah dpt memperoleh data -Pendaftaran mengakibatkan orang
yang diperlukan utk melakukan menjadi pemegang hak atas tanah
perbuatan hukum tertentu. 2.Publikasi Negatif
3. Tertib Administrasi Pertanahan -Negara tidak menjamin kebenaran
Objek Pendaftaran Tanah, yaitu data yang disajikan
Bidang² tanah yang dimiliki dengan: -Menggunakan sistem pendaftaran
-HM, HGU, HGB, Hak Pakai akta
-Hak Pengelolaan: hak menguasai dari Menggunakan asas Nemo plus
Negara yang kewenangan pelaksana- Yuris
annya sebagian dilimpahkan kepada -Sahnya perbuatan hukum yang
pemegangnya (Pasal 1 (4) PP 24/1997) dilakukan menentukan berpindah
-Tanah Wakaf: tanah milik seseorang nya hak.
atau badan hukum yang dipisahkan Yang di anut di Indonesia adalah
dari hartanya dan dilembagakan utk sistem publikasi negatif bertendensi
selamanya untuk kepentingan ibadah Positif, terlihat dengan adanya surat
atau kepentingan lain (Psl 1 PP 28/77) tanda bukti hak berupa (ps 32 PP
-HMSRS 24/97). Kelemahannya diatasi dengan
-Hak Tanggungan (UU No 4/1996) menggunakan Lembaga Recht
-Tanah Negara (hanya dibukukan) Verwerking (Ps. 32 ayat 2 PP 24/97).
Sistem Pendaftaran Tanah ada 2, Negara tidak menjamin kebenaran
yaitu: data yg disajikan tapi berupaya untuk
1. Pendaftaran Hak menyajikan data yang benar. Seperti
-Yang didaftarkan hak yg diciptakan dinyatakan dalam Pasal 19 (2) UUPA
dan perubahan²nya bahwa sertipikat sebagai alat bukti
-Ada daftar Isian/Buku Tanah yang kuat, selama tidak dibuktikan
-Pejabat pertanahan aktif lakukan sebaliknya, data fisik & data yuridis
pengujian kebenaran data yang dimuat dlm sertipikat harus
-Tanda bukti haknya: SERTIPIKAT diterima sebagai data yg benar (Pasal
2. Pendaftaran Akta 32 (1) PP 24/1991).
-Yang didaftar akta dengan dibubuhi
cap, tanggal, nomor, pendaftaran
-Pejabat pertanahan pasif
-Tanda bukti hak adalah Akta yang
sudah didaftar & Surat Ukur.
MAHARANI FRANSISKA
KELAS BELAJAR BERSAMA/DISKUSI UJIAN PPAT 2017 BIMBINGAN: PAK SUPRIYANTO, SH, MM

Pendaftaran tanah meliputi: dalam Wilayah suatu Kelurahan


1. Pendaftaran Tanah Pertama kali. secara individual/massal.
Kegiatan pendaftaran tanah yang Proses pensertipikatan hak atas tanah
dilakukan terhadap objek pendaftaran a. Pihak yg berkepentingan serahkan
tanah yang belum didaftar menurut dokumen secara lengkap kepada
PP 10/1961 dan PP 24/1997 (Pasal 12 Kakantan setempat dan menerima
ayat 1), yaitu: tanda buktipenerimaan berkas
a. Pengumpulan & pengelolaan data b. Pejabat Kantan setempat melakukan
fisik; kegiatan pengumpulan data fisik
b. Pembuktian hak & pembukuan; sampai dengan Surat Ukur dgn cara
c. Penerbitan sertifikat; datang ke lokasi, tetapkan tanda
d. Penyajian data fisik & data yuridis; batas, lakukan pengukuran, & hasil
e. Penyimpanan daftar umum & dok. dituangkan dlm Peta Bidang,
Kegiatan Pendaftaran terjadi (Pasal 13 diberikan NIB & dimasukkan dalam
PP 24/1997) secara: Daftar Isian data fisik
a. Sistematik
c. Penelitian Data Yuridis dituangkan
Kegiatan Pentan yang dilakukan
dlm Daftar Isian data Yuridis.
secara serentak di Wilayah Desa
d. Pengumuman Hasil Daftar Isian
/Kelurahan tertentu atas prakarsa
data fisik & data yuridis selama 30
Pemerintah. Dilaksanakan di
hari (Sistematik), 60 hari (sporadik)
wilayah² yang ditetapkan Menteri.
di Kantan setempat, Kecamatan dan
Biasanya Pemerintah membentuk
Kelurahan untuk beri kesempatan
Panitia Ajudikasi (Ps. 8 PP 24/97),
jika ada pihak yang keberatan.
yang terdiri dari:
e. Jika ada yang keberatan bisa
-Ketua Panitia merangkap anggota
mengajukan gugatan dalam jangka
dijabat oleh seorang pegawai BPN
waktu 60 hari (Sistematik) / 90 hari
-Anggota terdiri dari:
(sporadik).
 Seorang pegawai BPN yang punya f. Jika tidak ada keberatan dibuat
kemampuan dibidang Pendtan dalam berita acara pengesahan
 Seorang pegawai BPN yang punya g. Dilakukan penegasan konversi hak
kemampuan di bidang Hak-hak lama menjadi hak milik
atas tanah. h. Pembuatan Buku Tanah & Surat
 Kepala Desa/Lurah/Pamong Ukur
 Dibantu oleh satgas pengukuran & i. Penerbitan & Penyerahan Sertipikat
pemetaan, satgas pengumpulan j. Penyajian data fisik dan Yuridis
data yuridis & satgas administrasi dalam Daftar Umum
(dapat dilaksanakan pihak swasta
2. Pemeliharaan Data Pentan
yang ditetapkan Menteri)
Kegiatan Pendaftaran tanah untuk
b. Secara Sporadik
menyesuaikan data fisik dan yuridis
Kegiatan pendaftaran tanah untuk
dalam peta pendaftaran, daftar tanah,
pertama kali mengenai satu atau
daftar nama, daftar surat ukur, daftar
beberapa objek pendafataran tanah
buku tanah dan sertipikat karena ada
MAHARANI FRANSISKA
KELAS BELAJAR BERSAMA/DISKUSI UJIAN PPAT 2017 BIMBINGAN: PAK SUPRIYANTO, SH, MM

perubahan² yang terjadi kemudian disamakan dengan Hak atas tanah


Kegiatannya meliputi Pendaftaran yang terpendek.Contoh: Tanah A HGB
peralihan & pembebanan hak; serta tersisa 15 thn. Tanah B HGB tersisa 10
Pendaftaran perubahan data lainnya thn, jika digabung menjadi 1 hak yaitu
(Pasal 12 ayat 2 PP 24/1997). HGB dengan jangka waktu 10 tahun.
b. Yuridis (Status/Pemegang hak)
Perubahan² dapat terjadi pada:
-Status Haknya yaitu jika pada tanah
a. Fisik (bidang tanahnya)
terjadi pembebanan hak baik hak atas
- PEMISAHAN (Pasal 49): bidang
tanah lain ataupun hak tanggungan
tanah yang bersertipikat dipisahkan
(APHT) atau karena hapusnya hak.
sebagian atau beberapa bagian. Harus
dilakukan pengukuran terlebih dahulu -Pemegang Haknya yaitu jika terjadi
dan masing-masing bidang punya NIB peristiwa hukum (waris), pemindahan
kemudian menjadi bidang baru, yang hak (Jual Beli, Tukar Menukar, Hibah,
status hukumnya sama dengan bidang Inbreng) atau perubahan/ganti nama.
tanah semula. Ada sertipikat Induk. Kepala Kantor Pertanahan menolak
B INDUK untuk melakukan pendaftaran akta,
A (SISA) disebabkan karena perbuatan hukum
R
U dalam akta PPAT dibatalkan (Pasal 45
PP 24/1997). Sebab batalnya akta,
- PEMECAHAN: bidang tanah yang yaitu:
bersertertipikat dipecah habis menjadi -Pihak dlm akta tidak cakap/tidak
beberapa bagian, yang masing-masing berwenang utk lakukan perb.
mempunyai NIB sendiri & merupakan hukum
bidang baru, status hukum sama, -Pembeli tidak memenuhi syarat
masing² dibuatkan sertipikat baru & utk jadi pemegang hak atas tanah
sertipikat lama dimusnahkan(Pasal 48) -Tidak dipenuhi syarat kesepakatan
1 2 -Tidak dipenuhi syarat terang, tunai
1 & riil.
3 4
Pembebasan hak: untuk kepentingan
-PENGGABUNGAN: bila status tanah umum (tol, RS)
sama, pemegang hak sama, letak
Pelepasan hak: lahan/bidang tanah
berbatasan dan tidak terdapat beban
tidak mungkin dimiliki oleh yang
lain. Masing² sertipikat dimusnahkan
bersangkutan sehingga melepas hak
& dikeluarkan sertipikat baru, diukur
dan mengajukan hak baru.
terlebih dahulu untuk dapatkan NIB.
Untuk Sertipikat hilang harus
1 2 3 1
membuat surat kehilangan di kantor
polisi kemudianvajukan sertipikat
Bila jangka waktu bidang tanah yang pengganti ke BPN didasarkan atas
akan digabung jangka waktu hak atas pernyataan dari pemegang hak yang
tanahnya berbeda, maka tanah yang dibuat dalam surat pernyataan di
akan digabung jangka waktunya bawah sumpah & diumumkan dalam
MAHARANI FRANSISKA
KELAS BELAJAR BERSAMA/DISKUSI UJIAN PPAT 2017 BIMBINGAN: PAK SUPRIYANTO, SH, MM

surat kabar dan nantinya di Berita -Peningkatan HGB ke HM dalam


Negara. jangka waktu 7 jam/17 jam/70 jam
Sumpah dilakukan di hadapan Kepala -Peralihan hak krn JB dgn jangka
atau Pejabat di Kantor Pertanahan waktu 70/90 jam
tempat letak tanahnya (Pasal 59 ayat 1 -HT dengan jangka waktu 7 hari
PP 24/97). -pemisahan/pemecahan jangka waktu
Bila pemegang hak tidak dapat hadir pelayanan 17/27 hari
di Kantan tempat tanah berada maka -pendaftaran sertipikat Pertama kali
sumpah dilakukan di hadapan Pejabat dengan jangka waktu 45/70 hari bila
Kantan dimana domisili pemegang berasal dari tanah Negara & 70/90
hak berada, kemudian Pejabat tsb beri hari jika berasal dr tanah bekas HMA
tahu ke Pejabat Kantan tempat letak Hak-hak atas tanah, yaitu:
tanah. 1. Hak Milik (Psl 20-27 UUPA)
Lama Pengumumannya 30 hari. (Pasal -Turun temurun, terkuat & terpenuh
59 ayat 3) -Hanya dapat dimiliki WNI
-Dapat beralih dan dialihkan (Jual
Untuk Peralihan atas tanah hanya
Beli, Tukar menukar, Hibah, Waris)
dapat dibuktikan dengan akta PPAT
-Dapat dijaminkan
(Ps. 37 Pentan) yaitu:
-Bila seorang WNA karena pewarisan
1. Akta Jual Beli (AJB)
atau percampuran harta perkawinan
2. Akta Tukar Menukar
memperoleh tanah HM, maka dalam
3. Akta Hibah
waktu 1 tahun wajib melepas haknya
4. Akta Inbreng atau Pemasukan ke
-HM hapus karena tanah musnah
dalam Perusahaan
atau tanah jatuh kepada negara
5. Akta Pembagian Hak Bersama
(pencabutan, ditelantarkan, sukarela)
(APHB)
6. Akta Pemberian HGB/HP atas HM 2. Hak Guna Usaha (Psl 28-34 UUPA)
7. Akta Pemberian Hak Tanggungan -Utk Pertanian, Perikanan, Peternakan
(APHT) - ≥ 5 hektar
8. Surat Kuasa M’bebankan Hak -Dapat beralih & dialihkan
Tanggungan (SKMHT). -Jangka waktu 25 tahun, untuk usaha
tertentu 35 tahun
Kecuali jika Kantor Pertanahan -Dapat diperpanjang 25 tahun
menganggap ada akta yang kadarnya -Dimiliki WNI dan Badan Hukum
dianggap sama, yaitu Akta Nomanee -Dapat dijaminkan
(pada saat Tax Amnesty kemarin). -Hapus karena: jangka waktu habis,
Surat Edaran No 13/SE/VIII/2015 dicabut, ditelantarkan, dilepas haknya
tentang layanan 70:70 3. Hak Guna Bangunan (Psl 35-40)
7 pelayanan utama pertanahan,yaitu -Untuk bangunan² atas tanah yang
-Pengecekan Sertipikat dalam jangka bukan miliknya
waktu 7 mnt, 17 mnt, 70 mnt/7 jam -Dapat dialihkan
-Penghapusan HT -----sda------ Jangka waktu 30 tahun
-Dapat diperpanjang 20 tahun
MAHARANI FRANSISKA
KELAS BELAJAR BERSAMA/DISKUSI UJIAN PPAT 2017 BIMBINGAN: PAK SUPRIYANTO, SH, MM

-Dimiliki WNI dan Badan Hukum -Meliputi kewenangan atas bagian


-Dapat dijaminkan bersama, benda bersama dan tanah
-Hapus karena: jangka waktu habis, bersama
dicabut, ditelantarkan, dilepas haknya - Dimiliki WNA, WNI, BHI, BHA, JV
4. Hak Pakai (Psl 41-43) Untuk orang Asing bisa memiliki
-Menggunakan dan/atau memungut rumah di Indonesia dengan Hak Pakai,
hasil dari tanah yg dikuasai langsung yaitu:
oleh Negara/milik orang lain. -Minimal tinggal 6 bulan diIndonesia
-Dalam jangka waktu tertentu atau -Satu2nya, untuk rumah tinggal
selama tanah digunakan -Memiliki KITAS/menikah dgn WNI
-Cuma², bayar/ dengan pemberian jasa -Harga diatas 5 M
-Dapat dialihkan -Dapat diwariskan
-Dapat diberikan kepada WNI, WNA, Beberapa hak diatas bisa dibebani HT,
Lemb. Departemen/Non Departemen, yaitu HM, HGU, HGB, HP atas tanah
Badan² keagamaan & sosial, BHI, BHA, negara, Rusun & HMSRS (Pasal 4
Perwakilan negara asing atau badan juncto Pasal 27 UU no 4/1996)
Internasional. Hak Tanggungan: Hak jaminan yang
5. Hak Sewa Untuk Bangunan (44-45) dibebankan pada hak atas tanah
-Menggunakan tanah milik orang berikut atau tidak berikut benda² lain
untuk keperluan bangunan dan yang merupakan satu kesatuan dengan
membayar pada pemiliknya sejumlah tanah itu, untuk pelunasan tertentu,
uang sebagai sewa yang memberikan kedudukan utama
-Uang sewa dibayar satu kali /pada kepada kreditor².
waktu tertentu atau sebelum/sesudah
HT bersifat accessoir artinya HT
tanah dipergunakan. merupakan ikatan dari pinjaman utang
- Dapat diberikan kepada WNI, WNA, sehingga adanya HT karena ada utang,
Badan Hukum Indonesia ataupun Utang beralih HT ikut beralih, Utang
Asing lunas HT akan hapus.
6. Hak Membuka Tanah & Memungut HT bersifat tak dapat dibagi artinya
Hasil Hutan (Psl 46) HT membebani secara utuh objek HT,
-Hanya WNI yang berhak selama utang belum lunas, maka
-Memiliki hak ini secara sah bukan masing² bidang tanah tidak dapat
berarti memperoleh hak milik atas dihapus pembebanannya, kecuali
tanah itu. melalui Lembaga Roya Partial dengan
Hak Milik atas Satuan Rumah Susun syarat:
-Hak atas sebuah unit dalam rumah -Objek HT lebih dari 1 bidang
susun yang bersifat individual (UU -Pembayaran utang secara angsuran
20/2012) -Klausula Roya Partial harus
-Bukan hak atas tanah, tapi hak yang diperjanjikan secara tegas dalam
berkaitan dengan tanah APHT.
-Bisa dijaminkan
MAHARANI FRANSISKA
KELAS BELAJAR BERSAMA/DISKUSI UJIAN PPAT 2017 BIMBINGAN: PAK SUPRIYANTO, SH, MM

UUHT menganut azas pemisahan terbitnya sertipikat. (Penjelasan Ps. 15


horizontal: benda² yg merupakan satu ayat 4.)
kesatuan dgn tanah menurut hukum -Untuk kredit Mikro SKMHT berlaku
bukan merupakan bagian tanah ybs, sepanjang kredit.
kecuali benda² tersebut merupakan Jika piutang yang dijamin dengan HT
satu kesatuan dengan tanah ybs dan beralih karena Cessie, subrogasi,
dinyatakan tegas dalam APHT. pewarisan atau sebab² lain, artinya HT
beralih karena hukum kepada kreditor
Sebab hapusnya HT (Pasal 18), yaitu:
baru. Hal itu tidak memerlukan Akta
1. Hapusnya utang yang dijaminkan
PPAT, peralihan cukup dicatat pada
dengan HT
akta peralihan piutang kepada kreditor
2. Dilepaskan HT oleh pemegang HT
baru.
3. Pembersihan HT berdasarkan
penetapan peringkat o/ ketua PN Catatan 06 Desember 2017
4. Hapusnya hak atas tanah yang Perpanjangan Vs Pembaharuan
dibebani HT. -Diajukan 2 tahun -Masa berlaku ha-
sebelum jangka bis baru diajukan
Jika Sertipikat HT hilang perlu dibuat
waktu berakhir
Akta Konsen Roya.
-Dimulai sejak yg -Dimulai sejak
Dalam memberikan HT pemberi HT
yang lama jatuh keluar hak
wajib hadir di hadapan PPAT. Jika
-Nomor hak sama -No hak berubah
tidak dapat hadir, wajib menunjuk
-Sudah pernah di-
pihak lain sebagai kuasa dengan Surat
perpanjang 2X
Kuasa Membebankan Hak Tanggungan
Tanah musnah: tidak diketahui lagi
(SKMHT), yang berbentuk akta otentik.
batas-batasnya
Syarat SKMH, yaitu: (Pasal 15 UUHT)
Tanah sengketa bisa dikeluarkan
a. Tidak memuat kuasa lain selain
sertipikat jika dilakukan pendaftaran
membebankan Hak Tanggungan;
tanah secara sistematis, tetapi
b. Tidak memuat kuasa substitusi;
sertipikat baru diberikan setelah
c. Mencantumkan secara jelas obyek
adanya penetapan pengadilan.
HT, jumlah utang dan nama serta
Jual beli berlaku sejak ditandatangani.
identitas kreditornya, nama dan
HT berlaku sejak didaftarkan.
identitas debitor apabila debitor
Larangan dalam Pendaftaran tanah itu
bukan HT
tentang Objeknya.
Masa berlaku SKMHT:
Larangan dalam Peraturan Jabatan
-Jika Sertipikat sudah atas nama
PPAT itu tentang orangnya.
pemberi Kuasa maka dlm 1 bulan hrs
Pengumpulan Data fisik: pengukuran,
dibuatkan APHT. (Ps 15 (3) UUHT)
hasilnya Surat Ukur/Gambar Situasi
-Jika Sertipikat belum atas nama
Pengumpulan Data Yuridis hasilnya
pemberi kuasa maka dalam 3 bulan
Daftar buku tanah.
harus dibuatkan APHT. (Ps. 15 (4)
Sertipikat terdiri dari: Salinan surat
-Jika objek belum bersertipikat maka tanah & surat Ukur
jangka waktu SKMHT dihitung sejak

MAHARANI FRANSISKA
KELAS DISKUSI UJIAN PPAT 2017, DEPOK PEMBIMBING: PAK SUPRIYANTO, S.H, M.M

Kementerian Agraria dan 6. pelaksanaan dukungan yang bersifat


substantif kepada seluruh unsur
Tata Ruang/Badan organisasi di lingkungan Kemen. ATR
Pertanahan Nasional
Kementerian Agraria dan Tata Ruang terdiri
atas:
Sesuai Pertimbangan dalam Perpres No 7
1. Sekretariat Jenderal;
Tahun 2015 bahwa dlm rangka mewujudkan
2. Dir. Jen. Tata Ruang;
organisasi kementerian negara yang tepat
3. Dir. Jen. Infrastruktur Keagrariaan;
fungsi dan tepat ukuran serta mendukung
4. Dir. Jen Hub. Hukum Keagrariaan;
efektivitas penyelenggaraan pemerintahan,
5. Dir. Jen Penataan Agraria;
perlu dilakukan pengaturan mengenai
6. Dir. Jen Pengadaan Tanah;
pokok-pokok organisasi kementerian negara.
7. Dir.Jen Pengendalian Pemanfaatan
Untuk Organisasi kementerian tentang Ruang & Penguasaan Tanah;
agraria diatur lebih lanjut dalam Perpres No 8. Dir. Jendral Penanganan Masalah
17 Tahun 2015 tentang Kementerian Agraria Agraria Pemanfaatan Ruang dan Tanah;
dan Tata Ruang. 9. Inspektorat Jenderal;
Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR) 10. Staf Ahli Bidang Landreform dan Hak
punya tugas menyelenggarakan urusan Masyarakat atas Tanah;
pemerintahan di bid. agraria/ pertanahan 11. Staf Ahli Bidang Masyarakat Adat dan
dan tata ruang untuk bantu Presiden dlm hal Kemasyarakatan; dan
selenggarakan pemerintahan negara. 12. Staf Ahli Bid Ekonomi Pertanahan.

Dalam laksanakan tugas, Kementerian ATR Direktorat Jendral Hub Hukum Keagrarian:
Ditjen III
menyelenggarakan fungsi:
Adalah unsur pelaksana yang berada di
1. Perumusan, penetapan, dan pelaksanaan
bawah dan bertanggungjawab pada Menteri,
kebijakan di bid. tataruang, infrastruktur
dipimpin oleh Direktorat Jenderal yang
keagrariaan/pertanahan, hubungan hkm
bertugas menyelenggarakan perumusan dan
keagrariaan/pertanahan, penataan agraria
pelaksanaan kebijakan di bidang:
pertanahan,pengadaan tanah, pengen-
Pengaturan, penetapan, dan pendaftaran
dalian pemanfaatan ruang & penguasaan
hak tanah, pembinaan PPAT, serta
tanah, serta penanganan masalah agraria
pemberdayaan masyarakat.
atau pertanahan, pemanfaatan ruang, dan
tanah; Ditjen III menyelanggarakan fungsi:
2. koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan 1. Perumusan kebijakan di bidang p’aturan,
& pemberian dukungan administrasi ke penetapan, & pendaftaran hak tanah,
seluruh unsur organisasi di lingkungan pembinaan PPAT serta pemberdayaan
Kementerian ATR; hak atas tanah masy.
3. pengelolaan barang milik/kekayaan 2. Pelaksanaan kebijakan di bidang p’aturan,
negara yang menjadi tanggung jawab penetapan & pendaftaran hak tanah,
Kementerian Agraria dan Tata Ruang; pembinaan PPAT serta pemberdayaan
4. pengawasan atas pelaksanaan tugas di hak atas tanah masy.
lingkungan Kementerian Agraria dan Tata 3. Penyusunan norma, standar dan kriteria
Ruang; di bid. pengaturan, penetapan dan
5. pelaksanaan bimbingan teknis & supervisi pendaftaran hak tanah, pembinaan PPAT
atas pelaksanaan urusan Kementerian serta p’berdayaan hak atas tanah masy.
Agraria dan Tata Ruang di daerah; dan 4. Pemberian bimbingan teknis & supervise
di bidang pengaturan, penetapan dan

-SISKA-
KELAS DISKUSI UJIAN PPAT 2017, DEPOK PEMBIMBING: PAK SUPRIYANTO, S.H, M.M

pendaftaran tanah, pembinaan PPAT serta pemberian bimbingan teknis & supervise,
pemberdayaan hak atas tanah masyarakat serta pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan
5. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan dibid pelaporan dibidang:
pengaturan, penetapan dan pendaftaran pengadaan, pengembangan, pengangkatan
hak tanah, pembinaan PPAT serta pertama, pengangkatan kembali, pember-
pemberdayaan hak atas tanah masyarakat hentian, penyusunan formasi PPAT,
6. Pelaksanaan urusan adm. Ditjen III penyusunan daerah wil. kerja (regional),
7. Pelaksanaan fungsi lain yang diberi oleh sanksi, cuti, perubahan data PPAT dan
Menteri/Kepala penyusunan dan pengelolaan basis data
dan pemegang/penerima Protokol PPAT
Susunan Organisasi Ditjen III:
serta penyiapan spesifikasi teknis blanko
1. Sekretariat Direktoral Jendral
Akta PPAT dan Pembinaan PPAT.
2. Direktorat Pengaturan & Penetapan Hak
Tanah dan Ruang Subdirektorat PPAT terdiri atas:
3. Direktorat Pengaturan & P’daftaran Hak a. Seksi PPAT Wilayah I
Tanah, Ruang dan PPAT Propinsi Aceh, Sumut, Jambi, Bengkulu,
4. Direktorat Pemberdayaan Hak Atas Lampung, Kepulauan Riau, DKI Jakarta,
Tanah Masyarakat JaTeng, DI Yogyakarta, Kalsel, Kalteng,
Sulsel, Sulbar, NTB, NTT, Bali, Maluku Utara
Direktorat Pengaturan & Pendaftaran Hak dan Papua serta penyiapan spesifikasi teknis
Tanah, Ruang dan PPAT form Akta PPAT
Tugas: b. Seksi PPAT Wilayah II
melaksanakan perumusan pelaksanaan Meliputi Propinsi Sumbar, Sumsel, Riau,
kebijakan penyusunan norma, standar, Bangka Belitung, Banten, Jawa Barat, Jawa
prosedur & kriteria, pemberian bimbingan Timur, Kalbar, Kaltim, Kalut, Sulut, Sulawesi
teknis dan supervise, serta pelaksanaan Tenggara, Sulawesi Tengah, Gorontalo,
evaluasi & pelaporan di bidang: Maluku, Papua Barat, serta penyiapan
-pendaftaran tanah & ruang, spesifikasi teknis Form Akta PPAT.
-hak komunal,
-pemeliharaan data pendaftaran tanah
dan pemberian izin peralihan hak, Makna Lambang atau Logo Kementerian
-pelepasan hak Agraria dan Tata Ruang
-perubahan penggunaan pemanfaatan
atau komoditas,
-peralihan saham dan PPAT.
Direktorat ini terdiri dari:
-Subdirektorat Pendaftaran Hak Tanah & 4 (empat) Butir Padi melambangkan:
Ruang Kemakmuran & kesejahteraan.
-Subdirektorat Pemeliharaan Data Hak Memaknai atau melambangkan 4 tujuan
TanahRuang Penataan Pertanahan yang akan dan telah
-Subdirektorat PPAT dilakukan Kementerian ATR/BPN yaitu:
-Subbagian Tata Usaha
1. Kemakmuran;
-Kelompok Jabatan Fungsional
2. Harmoni Sosial;
Subdirektorat PPAT mempunyai tugas 3. Keberlanjutan
melaksanakan penyiapan bahan perumusan 4. Keadilan
& pelaksanaan kebijakan, penyusunan
norma, standar prosedur dan kriteria,

-SISKA-
KELAS DISKUSI UJIAN PPAT 2017, DEPOK PEMBIMBING: PAK SUPRIYANTO, S.H, M.M

Memaknai pelaksanaan secara konsisten


dalam menangani, menyelesaikan dan
mengutamakan hak serta menuntaskan
kewajiban dengan penuh konsistensi, tertib,
Lingkaran Bumi melambangkan: disiplin sesuai kebijakan yg berlaku. Juga
Sumber penghidupan manusia. bermakna penggunaan & pemanfaatan tanah
Memaknai atau melambangkan wadah atau yang selaras sesuai dengan tata ruang.
untuk berkarya bagi Kementerian ATR/BPN
Badan Pertanahan Nasional
yg berhubungan langsung dengan unsur- Badan Pertanahan Nasional (BPN) adalah
unsur yang ada di dalam bumi yang Lembaga Pemerintah Non Kementrian yang
meliputi tanah dan udara. berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Presiden dan dipimpin oleh Kepala.
(Sesuai dengan Perpres No.20 Tahun 2015).

BPN mempunyai tugas melaksanakan tugas


Gelombang Hijau dan Biru: pemerintahan di bid. pertanahan secara
nasional, regional dan sektoral sesuai
Hijau: lingkungan yang terjaga.
dengan ketentuan peraturan perundang-
Biru: melambangkan warna air. undangan.
Memaknai tugas Kementerian ATR/BPN yg
berhubungan langsung dengan pemanfaatan Dalam melaksanakan tugas dan fungsi, BPN
ruang, tanah dan air. dikoordinasikan oleh menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang agraria dan tata ruang.

BPN terdiri atas:


a. Kepala yang dijabat oleh Menteri Agraria
dan Tata Ruang;
Sumbu b. Susunan unit organisasi Eselon I
Melambangkan poros keseimbangan. menggunakan susunan organisasi Eselon I
- 3 (tiga) garis lintang pada Kementerian Agraria dan Tata Ruang
- 3 (tiga) garis bujur yg tugas dan fungsinya bersesuaian.
Memaknai/melambangkan Pasal 33 (3) UUD Unsur pendukung BPN menggunakan unsur
1945 mendasari lahirnya UU No 5 Tahun pendukung yang ada di lingkungan
Kementerian Agraria dan Tata Ruang yang tugas
1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok dan fungsinya bersesuaian.
Agraria.
Untuk di daerah, dibentuk Kantor Wilayah
BPN di provinsi dan Kantor Pertanahan di
kabupaten/kota.

Bangunan Gedung dan Pohon:


Sebagai simbol kekuatan, tekad yang bulat,
keberlanjutan, dan sinergitas.

-SISKA-
KELAS DISKUSI UJIAN PPAT 2017, DEPOK PEMBIMBING: PAK SUPRIYANTO, S.H, M.M

Dalam melaksanakan tugasnya, BPN 11 AGENDA KEBIJAKAN


menyelenggarakan fungsi: Adapun beberapa Agenda Kebijakan BPN RI
1. penyusunan & penetapan kebijakan di adalah sebagai berikut:
bidang pertanahan; 1. Membangun kepercayaan masy. pada
2. p’rumusan & p’laksanaan kebijakan di bid Badan Pertanahan Nasional.
survei, p’ukuran & pemetaan; 2. Meningkatkan pelayanan & pelaksanaan
3. perumusan dan pelaksanaan kebijakan di pendaftaran, serta sertifikasi tanah scr
bidang penetapan hak tanah, pentan & menyeluruh di seluruh Indonesia.
pemberdayaan masyarakat; 3. Memastikan penguatan hak-hak rakyat
4. perumusan dan pelaksanaan kebijakan di atas tanah (land tenureship).
bid pengaturan, penataan & pengendalian 4. Menyelesaikan p’soalan p’tanahan di
kebijakan pertanahan; daerah-daerah korban bencana alam dan
5. perumusan dan pelaksanaan kebijakan di daerah-daerah konflik.
bidang pengadaan tanah; 5. Menangani dan menyelesaikan perkara,
6. perumusan dan pelaksanaan kebijakan di masalah, sengketa, & konflik pertanahan
bid pengendalian & penanganan sengketa di seluruh Indonesia secara sistematis.
dan perkara pertanahan; 6. Membangun Sist. Informasi Pertanahan
7. pengawasan atas pelaksanaan tugas di Nasional (SIMTANAS), dan sistem
lingkungan BPN; pengamanan dokumen pertanahan di
8. pelaksanaan koordinasi tugas, pembinaan, seluruh Indonesia.
& pemberian dukungan administrasi 7. Menangani masalah KKN serta me-
kepada seluruh unit organisasi di lingk. ningkatkan partisipasi & pemberdayaan
BPN; masyarakat.
9. pelaksanaan pengelolaan data informasi 8. Membangun data base pemilikan dan
lahan pertanian pangan berkelanjutan dan penguasaan tanah skala besar.
informasi di bidang pertanahan; 9. Melaksanakan secara konsisten semua
10. pelaksanaan penelitian & pengembangan peraturan Per-UU-an Pertanahan yang
di bid. pertanahan; telah ditetapkan.
11. pelaksanaan pengembangan SDM di bid. 10. Menata kelembagaan BPN.
pertanahan. 11. Mengembangkan & memperbarui politik,
hukum dan kebijakan Pertanahan.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi, BPN
harus menyusun peta bisnis proses yang
4 PRINSIP PERTANAHAN NASIONAL
menggambarkan tata hubungan kerja yang
Diawali dari tahun 2005, pertanahan
efektif dan efisien antar unit organisasi di
nasional dibangun dan dikembangkan atas
lingkungan BPN.
dasar 4 prinsip pengelolaan:
Kepala menyampaikan laporan kepada 1. Pengelolaan pertanahan harus mampu
Presiden mengenai hasil pelaksanaan urusan berkonstribusi pada kesejahteraan masy.
pemerintahan di bidang pertanahan secara 2. Pengelolaan pertanahan harus mampu
berkala paling sedikit setiap 3 (tiga) bulan berkonstribusi pada keadilan penguasaan
sekali / sewaktu-waktu sesuai kebutuhan. dan pemilikan tanah
BPN harus menyusun analisis jabatan, peta 3. Pengelolaan pertanahan harus mampu
jabatan, uraian tugas, dan analisis beban berkonstribusi pada keberlanjutan sist.
kerja terhadap seluruh jabatan di lingkungan kemasyarakatan & kebangsaan Indonesia,
BPN. 4. Pengelolaan pertanahan harus mampu
berkonstribusi pada harmoni sosial.

-SISKA-
KELAS DISKUSI UJIAN PPAT 2017, DEPOK PEMBIMBING: PAK SUPRIYANTO, S.H, M.M

ARTI LAMBANG/LOGO

 Gambar 11(sebelas) bidang grafis bumi:


Memaknai/melambangkan 11 (Sebelas)
agenda pertanahan yang akan dan telah
dilakukan BPN RI. Bidang pada sisi
Lambang BPN adalah bentuk suatu kesatuan sebelah kiri melambangkan bidang bumi
gambar & tulisan terdiri dari: yang berada diluar jangkauan wilayah
kerja BPN RI.

 Warna Coklat melambangkan bumi,


 4 (empat) butir padi melambangkan: alam raya dan cerminan dari dapat
Kemakmuran dan Kesejahteraan. dipercaya dan teguh.
Memaknai atau melambangkan 4 tujuan  Warna Kuning Emas melambangkan
Penataan Pertanahan yang akan dan telah kehangatan, pencerahan, intelektual
dilakukan BPN RI yaitu kemakmuran, dan kemakmuran.
keadilan, kesejahteraan sosial dan  Warna Abu-abu yang melambangkan
keberlanjutan. kebijaksanaan, kedewasaan serta
keseimbangan.

 Gambar lingkaran bumi


Melambangkan sumber penghidupan
manusia.
Melambangkan wadah atau area untuk
berkarya bagi BPN RI yang berhubungan
langsung dgn unsur-unsur yang ada
didalam bumi yang meliputi tanah, air&
udara.

Bujur

Lintang

 Gambar sumbu:
Melambangkan poros keseimbangan
3 Garis Lintang dan Garis Bujur
Memaknai/melambangkan pasal 33 ayat
3 UUD 45 yang mandasari lahirnya
Undang-undang Pokok Agraria (UUPA)
No 5 tahun 1960.

-SISKA-

Anda mungkin juga menyukai