Anda di halaman 1dari 10

Tugas Cluster Periodonsia

ANTIBIOTIK PROFILAKSIS DAN


OCCLUSAL ADJUSTMENT

Inas Aqifah, S.KG


NIM. 2013501010015
Gelombang 43

Instruktur Klinik : drg. Nuzulul Ismi, Sp. Perio

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI


FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH
OKTOBER 2021
DAFTAR ISI

ii
ANTIBIOTIK PROFILAKSIS

1.1 Definisi Antibiotik Profilaksis


Antibiotik profilaksis adalah praktik pemberian antibiotik kepada pasien tanpa
tanda-tanda infeksi untuk mengurangi komplikasi pasca operasi atau pasca perawatan
berikutnya dengan pencegahan kolonisasi bakteri.1 Dalam kedokteran gigi, indikasi
utama antibiotik profilaksis adalah untuk mencegah infective endocarditis (IE) dan
prosthetic joint implant infection (PJI).1,2 Infective endocarditis (IE) adalah infeksi yang
disebabkan oleh patogen yang masuk ke aliran darah dan menetap di lapisan jantung,
satu atau lebih katup jantung atau pembuluh darah. Pasien dengan kondisi predisposisi
tertentu mungkin memiliki risiko lebih besar terkena IE. Bakteremia yang terkait
dengan perawatan gigi invasif dapat menyebarkan endokarditis infektif pada pasien
jantung berisiko tinggi. Selama dekade terakhir, profilaksis antibiotik sebelum
perawatan gigi telah dipertanyakan.2 Prosedur gigi invasif yang dapat menyebabkan
bakteremia seperti :
- Penempatan matrix band
- Subgingival rubber dam dan clamp
- Memperbaiki prostesis yang memanjang ke subgingiva
- Perawatan saluran akar sebelum pembentukan apikal stop
- Prefabrikasi metal crowns
- Poket periodontal 6 mm pada jaringan periodontal yang inflamasi
- Bedah scaling subgingiva dan root planning
- Insisi dan drainase abses
- Pencabutan gigi
- Perawatan bedah yang memerlukan manipulasi flap mukoperiosteal atau area
mukogingival (misalnya, apikektomi)
- Implan gigi yang melibatkan perangkat penahan sementara, implan mini
- Implant substructures uncovering.3
Efek samping antibiotik profilaksis meliputi (1) alergi dan toksisitas antibiotik,
(2) superinfeksi (mulai infeksi baru saat mengobati infeksi lain), (3) pemilihan
organisme yang resistan terhadap antibiotik, dan (4) induksi transfer gen resistensi.4

1
1.2 Indikasi dan Kontraindikasi Antibiotik Profilaksis
Profilaksis antibiotik terutama ditujukan untuk dua situasi klinis: (1) untuk
mencegah bakteremia metastatik dan (2) untuk mencegah infeksi pascaoperasi.
Kontraindikasi antibiotik profilaksis meliputi: (1) kelompok berisiko yang tidak dapat
ditentukan secara memadai untuk mencegah penggunaan antibiotik profilaksis yang
berlebihan dan penyalahgunaan, (2) efektivitas profilaksis terlalu terbatas atau tidak
dapat diandalkan, (3) bakteremia dicegah terlalu jarang menjadi penyebab infeksi, dan
(4) profilaksis diarahkan pada setiap dan semua patogen mikroba potensial, daripada
kolonisasi patogen tunggal.4

1.3 Rekomendasi Antibiotik Profilaksis


Tabel 1. Regimen Antibiotik Profilaksis yang Direkomendasikan untuk Prosedur
Periodontal pada Orang Dewasa yang Berisiko Endokarditis Infektif 5
Regimen Antibiotik Dosis
oral regimen standar Amoxicillin 2.0 g 30–60 menit sebelum
perawatan
Regimen alternatif Clindamycin 600 mg 30–60 menit ebelum
untuk pasien alergi Azithromycin atau perawatan
amoksisilin atau clarithromycin 500 mg 30–60 menit sebelum
penisilin Cephalexin atau perawatan
cefadroxil 2.0 g 30–60 menit sebelum
perawatan
Regimen untuk pasien Ampicillin 2.0 g intramuskular atau intravena
yang tidak dapat dalam waktu 30 menit sebelum
mengonsumsi prosedur
obat oral
Regimen untuk pasien Clindamycin 600 mg intravena dalam waktu
yang tidak dapat 30 menit sebelum prosedur (harus
mengonsumsi diencerkan dan disuntikkan
obat oral dan alergi perlahan)
penisilin
1,0 g intramuskular atau intravena
atau Cefazolin dalam waktu 30 menit sebelum

2
prosedur

Tabel 2 Regimen Antibiotik untuk Pencegahan Infeksi Sendi Prostetik. 5


Karakteristik pasien Regimen obat
Pasien tidak allergi penicillins Cephalexin, cephradine, atau
amoksisilin 2 g per oral 1 jam
sebelum prosedur perawatan
Pasien allergi penicillin Klindamisin 600 mg per oral 1 jam
sebelum prosedur perawatan
Pasien yang tidak alergi terhadap penisilin Sefazolin 1 g atau ampisilin 2 g
tetapi tidak dapat minum obat oral intramuskular atau intravena
1 jam sebelum prosedur perawatan
Pasien alergi terhadap penisilin dan dapat Klindamisin 600 mg intravena
minum obat oral 1 jam sebelum prosedur perawatan
(harus diencerkan dan disuntikkan
perlahan-lahan)

3
OCCLUSAL ADJUSTMENT

1.1. Definisi Occlusal Adjustment

Occlusal adjustment penting dalam fungsi dasar baik fungsi pengunyahan,


menelan, berbicara. Fungsi tersebut tidak hanya tergantung pada posisi gigi tetapi juga
hubungan gigi antagonisnya pada keadaan oklusi yang harmonis yang sangat
dipengaruhi dengan gerakan mandibula. Gerakan utama mandibula terdiri dari gerakan
membuka, menutup, gerakan rahang ke kiri dan kekanan (gerak lateral), protrusi dan
retrusi.5 Terdapat banyak hal yang dapat mengganggu keharmonisan oklusi dari
gigitermasuk adanya occlusal interference baik secara fisiologis maupun patologisyang
dapat menyebabkan kerusakan dan gangguan pada jaringan periodontal, Ototkunyah,
bahkan gangguan temporo mandibular joint (TMJ).6

Tindakan Occlusal adjustment merupakan suatu prosedur menghilangkanstruktur


gigi yang menyebabkan interference (sangkutan atau gangguan) pada daerah oklusal
gigi. Tindaan ini bersifat irreversible.7

1.2. Indikasi Occlusal Adjustment

a. Trauma oklusi.: kebutuhan akan occlusal adjustment pada trauma oklusi harus
didasarkan pada diagnosis masalah. Jika rencana occlusal adjustment direncanakan
dengan sangat baik, maka terapi ini dapat menjadi terapi pilihan pada kasus-kasus
trauma oklusi.
b. Pergerakan terbatas pada mandibular, beberapa pasien memiliki pergerakan
mandibula terbatas akibat dari menghidari rasa sakit saat melakukan gerakan
pengunyahan. Dalam beberapa kasus hal Ini disebabkan oleh kontak prematur dan
occlusal interferences. Hal ini dapat disebabkan oleh.
- Hilangnya dimensi vertical
- Hilangnya gigi
- Tindakan restoratif dan prosedur koreksi yang kurang tepat (termasuk perawattn
ortodontik, restorasi, pembedahan, alat intra oral dan prosthesa)
- Bruxism dan parafunctional habits
- Kegoyangan gigi akibat hilangnya jaringan periodontal
- Karies

4
- Kegagalan occlusal adjustment
c. Kelainan pada sistem mastikasi.: occlusal adjustment dapat membantukestabilan dan
fungsi mastikasi.
d. Post perawatan ortodontik, pembedahan ortognatik dan koreksi pembedahan.
Terkadang, beberapa dokter gigi merekomendasikan untuk dilakukannya tindakan
occlusal adjustment setelah dilakukan perawatan tersebut di atas. Tujuannya adalah
untuk memperoleh kestabilan danmenghindari terjadinya relaps.
e. Pre restorative dentistry.
f. Selama perawatan periodontal.

1.3. Teknik Occlusal Adjustment


Occlusal adjustment adalah pembentukan hubungan fungsional yang baikuntuk
jaringan periodonsium dengan berbagai macam prosedur sebagai berikut:membentuk
kembali gigi dengan grinding, spheroiding dan pointing, restorasi gigi dan
menggerakkan gigi.8
Ada beberapa cara grinding pada gigi yang mengalami kontak prematur yaitu:
a. Grooving adalah mengembalikan kedalaman alur developmental groove, yang
telah menjadi dangkal akibat keausan oklusal. Grooving dilakukan dengan
memakai tapered diamond point secara perlahan-lahan diputar pada groove
sampai tercapai kedalaman yang diinginkan.Grooving terdiri atas perbaikan
kedalaman developmental groove, dibuat lebih dangkal dari oklusal wear. Hal
ini dilakukan dengan memakai tapered diamond point secara perlahan-lahan
diputar pada groove sampai tercapai kedalaman yang diinginkan.

Gambar 1. Grooving (Glickman,1972)

5
b. Spheroiding dilakukan untuk menjaga ketinggian dari cups oklusal. Ketika gigi
rata karena keausan, diameter buccolingual dari permukaan oklusal ke dimensi
normal. Spheroiding yaitu mengurangi kontak prematur dan memperbaiki kontur
gigi asli. Mulai 2 atau 3 mm pada bagian mesial atau distal dengan kontak
prematur, gigi dikontur dari margin oklusal dengan jarak 2 atau 3 mm dengan
menandai apikal Hal ini dilakukan dengan light stroke " Paintbrush" secara
bertahap pada daerah kontak prematur dengan permukaan gigi yang berdekatan.
Sebuah upaya khusus yang dilakukan untuk menjaga ketinggian dari cups

oklusal.
Gambar 2. Sheroiding dengan tetap mempertahankan puncak cups (Glickman,1972)

c. Pointing yaitu mengembalikan kontur cups. Hal ini dilakukan untuk membentuk
kembali gigi dengan bur diamond point. Kemudian, pada setiap recall oklusi
harus dianalisis karena oklusi bersifat dinamis dan mungkin memerlukan sedikit
penyesuaian setiap saat. Pointing mengarah pada perbaikan titik kontur cups.
Hal ini dilakukan untuk membentuk kembali gigi dengan bur diamond point.

Gambar 3. A. Gigi yang mengalami atrisi B. Pointing pada gigi tersebut (Glickman,
1972)

6
7
REFERENSI

1. Fouad AF, Chair, Byrne BE, Diogenes AR, Sedgley CM, Cha BY. AAE
Guidance on Antibiotic Prophylaxis for Patients at Risk of Systemic Disease. Am
Assoc Endodontists. 2017;1–6.
2. Bakhsh AA, Shabeeh H, Mannocci F, Niazi SA. A review of guidelines for
antibiotic prophylaxis before invasive dental treatments. Appl Sci. 2021;11(1):1–
11.
3. Ingle, John; Bakland, Leif; Baumgartner JC. Pharmacology and Therapeutics for
Dentistry. 2008. 206 p.
4. NHS Education for Scotland. Antibiotic Prophylaxis against Infective
Endocarditis Implemetation Advice; Scottish Dental Clinical Effectiveness
Programme; NHS Education for Scotland: Edinburgh, UK, 2018
5. Caranza, F.A., Newman, M.G.,Takei, H.H., Klokkevold, P.R., 2019, Carranza’s
Clinical Periodontology, 13th ed, Saunders Elsevier, China
6.
7.
8. Lindhe, J. Clinical Periodontology and Implant Dentistry. 4th ed. Oxford:
Blackwell Publishing Company; 2003.p3–49,81–103,449–457.

Anda mungkin juga menyukai