Bila kita mengambil f(x) adalah fungsi daripada x dan h adalah bilangan konstan, maka kita dapat
mendefinisikan:
DDf(x) = f(x+h) - f(x) (1)
dan
Ef(x) = f(x+h) (2)
= operator operator beda hingga maju
= forward difference operator = difference operator
E = enlargement operator
Dari pers (1) kita dapat membuat tabel beda hinga maju seperti yang diperlihatkan dalam Tabel 1
berikut ini.
Tabel 1. Beda Hingga Maju
i xi f(xi) Δ f(xi) Δ2 f(xi) Δ3 f(xi) . . .
0 a f(a)
Δf(a)
1 a+h f(a + h) Δ2f(a)
Δf(a + h) Δ3f(a)
2 a + 2h f(a + 2h) Δ2f(a + h) Δ4f(a)
Δf(a + 2h) Δ3f(a + h)
3 a + 3h f(a + 3h) Δ2f(a + 2h) Δ4f(a + h)
Δf(a + 3h) Δ2f(a + h)
4 a + 4h f(a + 4h) Δ2f(a + 3h)
Δf(a + 4h)
5 a + 5h f(a + 5h) .....
… ….
Dalam notasi tik-alas ( subscript notation ), kita mengambil xi = a + ih , ini berarti f(xi) = f(a + ih)
yang ditulis fa+kh atau yi. Sehingga
f(x) = f(a + kh) = yk ;
yang berarti bahwa
DDyk = Eyk - yk = (E - 1)yk ;
atau
DD = E - 1 (3)
Dari pers (1) dan (2) kita bisa mendapatkan difference kedua ( beda kedua ), sebagai:
DD2f(x) = DD[DDf(x)] = DD(fx+h) - DDf(x)
E2f(x) = Ef(x+2h) = Ef((x+h)+h) = f(x+2h)
atau secara umum, kita tulis:
DDnf(x) = DD[DDn-1f(x)]
atau:
DDnf(x) = DDn-1 f(x+h) - DDn-1f(x) (4)
dan
Enf(x) = f(x+nh) (5)
0 7
8
2 15 8
16 48
4 31 56
72 48
6 103 104
176 48
8 279 152
328
10 607
Hasil dari contoh-1 dan 2 adalah sama, tapi lebih cepat menggunakan cara dalam contoh 2.
Contoh - 3
Soal: dari data-data dibawah ini, hitung f(x) dan f(3.2)
x 0 1 2 3 4 5
f(x) -5 1 9 25 55 105
Jawab: Tabel beda hingga untuk problema ini diberikan dalam Tabel berikut ini
Tabel
x f(x) DDf(x) DD2f(x) DD3f(x)
0 -5
6
1 1 2
8 6
2 9 8
16 6
3 25 14
30 6
4 55 20
50
5 105
f ( x ) g ( x ) Δf ( x ) −f ( x ) Δg ( x )
III.
Δ
[ ]
g(x)
=
g ( x ) g ( x+h) (19)
Bukti:
I. a) DD[f(x) + g(x)] = f(x+h) + g(x+h) - [f(x) + g(x)]
= f(x+h) - f(x) + [g(x+h) - g(x)]
= DDf(x) + DDg(x)
b) DDaaf(x) = aaf(x+h) - aaf(x) = aa[f(x+h) - f(x)] = aaDDf(x)
II. DD[f(x)g(x)] = f(x + h)g( x+ h) - f(x)g(x)
= f(x + h)g(x + h) - f(x)g(x+h) + f(x)g(x + h) - f(x)g(x)
= g(x + h)DDf(x) + f(x)DDg(x)
f ( x ) f ( x+h ) f ( x )
III.
Δ
[ ] = −
g( x) g( x +h ) g( x)
=g( x )f (x+1 )−f (x )g( x +¿ ¿ ¿¿
Atau:
x(1) = x
x(2) = x2 - xh
x(3) = x3 - 3x2h + 2xh2 (20a)
x(4) = x4 - 6x3h + 11x2h2 - 6xh3
x(5) = x5 - 10x4h + 35x3h2 - 50x2h3 + 24xh4
Secara ringkas dan kompak, ditulis, untuk setiap m sebagai berikut:
m
(m)
x = ∑ s mk x k h m−k
k=1 (21)
m
dimana sk disebut bilangan stirling jenis pertama . Bentuk rekursi dari bilangan stirling jenis
pertama ini adalah:
m+1 m m
s k =s k −1−msk (22)
dimana: s mk = 1
m
sk = 0 , untuk k < = 0 , k ³³ m + 1 , m >> 0
Persamaam (20a) dapat ditulis dalam bentuk polinom sebagai:
x = x(1)
x2 = x(2) + x(1)h
x3 = x(3) + 3x(2)h + x(1)h2 (23)
4 (4) (3) (2) 2 (1) 3
x = x + 7x h + 6x h + x h
x5 = x(5) + 15x(4)h + 25x(3)h2 + 10x(2)h3 + x(1)h4
k =1 (24)
m
dimana s k adalah bilangan striling jenis kedua . Bentuk rekursi bilangan jenis ini adalah:
m+1 m m
s k =s k −1 +ks k (25)
m
dimana: s k = 1
m
sk = 0 , untuk k < = 0 , k ³³ m + 1 , m >> 0
(−1 ) x( 0) 1
x = =
x +h x+ h
Sekarang ambil n = -2 , maka diperoleh :
x(-1) = x(-2)(x + 2h)
atau
(−2 ) x(−1)
x =
x +2 h
jadi
1 1 1
. =
x (-2)
= x+h ( x +2 h) ( x+h)(x+2 h )
Untuk n = -3
x(−2)
x(-2) = x(-3)(x + 3h) ®® x(-3) = x +3 h
1
x (-3)
= ( x+h)( x+2 h)( x+3 h)
Bila kita lajutkan, maka kita peroleh :
1
x(−m)=
( x+h )(x+2 h )...( x+mh) ; untuk m = 1, 2, 3, … (26)
Bagaimana dengan DDx(m) dan DDx(-m) ????
Mari kita turunkan !!!
DDx(m) = (x + h)(m) - x(m)
= (x + h)x(x - h)(x - 2h) …(x - [m - 2]h) - x(x - h)(x - 2h) … (x - [m - 1]h )]
= x(x - h)(x – 2h) … (x - [m - 2]h){(x - h) - (x - [m - 1]h)}
= x(m-1)(x + h - x + mh - h)
sehingga
DDx(m) = mhx(m - 1) (27)
Ini berarti untuk m = 1 , maka DDx(1) = DDx = h
DDx = h (28)
Jadi bisa juga diperoleh :
Δx( m)
=m .x (m−1)
Δx (28)
Sekarang :
DDx(-m) = (x + h)(-m) - x(-m)
1 1
= ( x+2h)( x+3h)...[ x+( m+1)h] - ( x+h)( x+2h)...( x+mh)
1 1 1
= ( x+2h)( x+3h)...[ x+mh ]
{ −
x+(m+1)h x+h }
1 x+h−x−mh−h
= ( x+2h)( x+3h)...[ x+mh ] { [ x+(m+1)h ]( x+h ) }
−mh
= ( x+h)( x+2h)( x+3 h)...( x+[ m+1]h )
Dengan demikian
DDx(-m) = -mhx-(m+1) (29)
Juga kita akan memperoleh:
Δx(−m )
=−m . x−(m+1)
Δx (30)
Contoh-4:
a. hitung (DD/DDx)4x(5)
( DD/DDx)4x(5) = 4(DD/DDx)x(5) = 5.4x(4)
= 20x(x - h)(x - 2h)(x - 3h)
= 20x4 - 120x3h + 220x2h2 - 120xh3
b. hitung ( DD/DDx )3x(-2)
(DD/DDx)3x(-2) = 3(DD/DDx)x(-2) = 3 - 2x(-3)
−6
= ( x+h)( x+2 h)( x+3 h)
Contoh-5:
Soal: Nyatakan 4x3 - 4x2 + 6x - 3 dalam polinom faktorial ( fungsi faktorial )
Jawab: Cara I
4x3 - 4x2 + 6x - 3 = a0x(3) + a1x(2) + a2x(1) + a3
= a0x(x - h)(x - 2h) + a1x(x - h ) + a2x + a3
= …
= a0x3 + (a1 - 3a0h)x2 + (2a0h2 - a1h + a2)x + a3
Dari identitas ini, kita peroleh:
a0 = 4
a3 = - 3
2 a0h2 - a1h + a2 = 6 ÞÞ 8h2 - a1h + a2 = 6
a1 - 3a0h = - 4 ®® a1 - 12h = - 4 ®® a1 = 12h - 4
8h2 - (12h - 4)h + a2 = 6 ®® a2 = 4h2 + 4h + 6
4x3 - 4x2 + 6x - 3 = 4x(3) + (12h - 4)x(2) + (4h2 - 4h + 6)x(1) - 3
Cara II :
4x3 - 4x2 + 6x – 3 = a0x(3) + a1x(2) + a2x(1) + a3 *
ambil x = 0 ®® a3 = - 3
pers. * dibagi x (siklus memasukkan nilai a3 = - 3 )
4x2 - 4x + 6 = a0(x - h)(x - 2h) + a1(x - h) + a2 **
ambil x = h
4h2 - 4h + 6 = a2 ®® a2 = 4h2 - 4h + 6
masukkan harga ini ke dalam **
4x3 - 4x2 + 6x - 3 = a0(x - h)(x - 2h) + a1(x - h) + 4h2 - 4h + 6
4 (x2 - h2) - 4(x - h) = a0(x - h)(x - 2h) + a1(x - h)
: (x - h)
4 (x + h) - 4 = a0(x - 2h) + a1
4x + 4h - 4 = a0(x - 2h) + a1
ambil x = 2h
8h + 4h - 4 = a1 ®® a1 = 12h - 4
4x + 4h - 4 = a0(x - 2h) + 12h - 4
4x + 8h = a0(x - 2h)
4(x + 2h) = a0(x - 2h)
Sehigga diperoleh
a0 = 4
Cara III:
Cara III sebenarnya adalah cara II yang disistematisir ( dengan pembagian berekor )
x 4x3 - 4x2 + 6x - 3
x - h 4x2 - 4x + 6 (- 3) ¬¬ sisa I
x - 2h 4x - 4 + 2h + (4h2 - 4h + 6) ¬¬ sisa II
x - 3h 4 (12h - 4) ¬¬ sisa III
4 ¬¬ sisa IV
4x3 - 4x2 + 6x - 3 = sisa IV x(3) + sisa III x(2) + sisa II x(1) + sisa I
= 4x(3) + (12h - 4)x(2) + (4h2 - 4h + 6)x(1) - 3
x3 x5 x7 ∞
x 2 k +1
sin x=x− + − +.. . .= ∑ (−1 )k
3! 5 ! 7 ! k =0 (2 k +1)! (43)
2 4 6 ∞ 2k
x x x x
cos x=1− + − +. .. .= ∑ (−1)k
2! 4! 6! k =0 (2 k )!
x2 x3 x4 ∞ k
k −1 x
ln(1+x )=x− + − +. .. .= ∑ (−1)
2 ! 3! 4 ! k =0 k!
1
=1+ x 2 + x3 +x 4 +. . .. .|x|< 1
1−x
Untuk deret Taylor (39) dan (41) kita masukkan nilai x =a+h akan berubah menjadi
2 2 3 3
( 1) (a ) h (a ) h
f (a+h )=f (a )+f (a ) h+f +f +. . ..
2! 3! (44)
bila kita ambil x = a
( x )2 h2 ( x )3 h3
f (x +h )=f ( x )+ f ( x )( 1) h+f +f +.. .
2! 3! (45)
Ini berarti
h 2 D2 h 3 D3
Ef(x)=
[ 1 +hD+
2!
+
3! ]
+.. . .. f ( x )=e hD f ( x )
(46)
Atau kita dapat menuliskannya
E = ehD (47)
Ada analogi antara deret Taylor dengan deret yang melibatkan beda hingga.
Hal ini diperlihatkan oleh formula Greogory Newton.
Δf ( a )( x−a)( 1) Δ2 f (a )( x−a)( 2) Δn f (a )( x−a )( n )
f (x )=f ( a)+ + +.. .+ + Rn
1 ! Δx 2 ! Δx 2 3! Δx n (48)
Untuk membuktikan persamaan (48), tuliskanlah f(x) dalam bentuk faktorial :
f(x)= C0 + C1(x - a)(1)+ C2(x - a)(2)+…+ Cn(x - a)(n) + Rn (*)
Δf
=C1 +2C 2 ( x−a )(1 ) +3 C 3 ( x−a )( 2 ) +4 C4 ( x−a )( 3 ) +5 C5 ( x −a )( 4 ) +. . .+ nCn ( x −a )( n )
Δx
2
Δ f ( 1) (2) ( 3) (n−1 )
2
=2. 1 C2 + 3. 2 C3 ( x−a ) + 4 . 3 C4 ( x−a ) +5 . 4 C 5 ( x−a ) +. ..+n (n−1 )C n ( x−a )
Δx
3
Δ f ( 1) (2 ) ( n−2 )
=3 .2 . 1C 3 + 4 .3 . 2C 4 ( x−a ) +5 . 4 .3 C 5 ( x−a ) +. ..+ n(n−1 )(n−2 )C n ( x−a )
Δx 3
. . .
. . .
n
Δ f
=n( n−1)( n−2 ). .. 3 .2 .1 C n =n !Cn
Δx n
Dengan demikian kita akan memperoleh
Δf ( a ) Δf 2 ( a ) Δf 3 ( a ) Δf n ( a )
C 0 =f ( a ) , C 1= , C2 = , C 3= , .. . , C n = ,
1 ! Δx 2! Δx 2 3! Δx 3 n! Δx n
Dengan memasukkan nilai-nilai Co, C1, C2 ….Cn ke dalam persamaan (*), kita akan menemukan
persamaan (48), yaitu
Δf ( a )( x−a)( 1) Δ2 f (a )( x−a)( 2) Δn f (a )( x−a )( n )
f (x )=f ( a)+ + +.. .+ + Rn
1 ! Δx 2 ! Δx 2 n ! Δx n Q.E.D
atau dalam bentuk sigma, persamaan (48) ditulis sebagai :
n
Δ k f ( a )( x−a )( k )
f (x )= ∑ + Rn
k =0 k ! Δx k (49)
Untuk persamaan (49) ini berlaku,
Δ( n+1 ) f ( ξ )( x−a )( n−1 )
Rn =
(n+1 )! Δx n+1 (50)
Rn adalah galat yang dihasilkan dan xx terletak antara x dan a.
Bila kita ambil x = a + kh, maka persamaan Gregory-Newton (48) berubah menjadi
Δf ( a ) ( 1) Δ 2 f ( a ) ( 2) Δ n f ( a ) ( n)
f ( a+kh )=f (a )+ k + k +. . .+ k + Rn
1! Δx 2! Δx 2 n ! Δx n (51)
ini adalah bentuk persamaan Gregory-Newton yang mengarahkan kita kepada notasi tikalas
(subscript notation). Untuk membutuhkan hal ini, kita terlebih dahulu bahwa (kh)
(n)
h n k (n)
Jawab : Metoda 1 . Buat tabel diferensi (beda hingga ) dalam notasi titik alas seperti yang
ditunjukkan oleh Tabel berikut ini
Tabel
=17+38 k + 40 k 2 −40 k +8 ( k 3 −3 k 2 +2 k )
=8 k 3 +16 k 2 + 14 k +17
x−3
k=
x = a + kh dengan a = 3 h = 5-3 = 2 sehingga diperoleh x = 3 + 2k, atau 2
y k =f ( a+kh ) =8 k 3 + 16 k 2 +14 k +17n
Dengan demikian
( x−3 )3 ( x−3 )2 ( x−3 )
f ( x )=8 3
+16 2
+14 +17
2 2 2
=x 3 −5 x2 +10 x +5
Metoda 2 ambil a = 3, h = DDx = 2, kita mendapatkan Tabel seperti berikut ini
Table
x f(x) DDf(x) DD2f(x) DD3f(x) DD4f(x)
3 17
38
5 55 80
118 48
7 173 128 0
246 48
9 419 176 0
422 48
11 841 224
646
13 1487
Carilah nilai y untuk x = 28,6 (problema interpolasi) karena y merupakan bilangan desimal maka
kita ambil y = 105f(x) untuk problema ini a = 25h = 26 - 26 =1 ; x = a + kh dan dengan demikian
kita dapat membuat tabel beda seperti yang ditunjukkan oleh Tabel hingga k = 0 pada x = 25; k = 1
untuk x = 26 dan seterusnya.
Jawab: Dari soal ini kita dapat membuat table seperti yang ditunjukkan oleh Tabel berikut
Tabel
k yk DDyk DD2yk DD3yk
0 42262
1575
1 43837 -13
1562 -1
2 45399 -14
1548 0
3 46947 -14
1534 -1
4 48481 -15
1519
5 50000
Kita perlu mencatat bahwa diferensi ke tiga sangat kecil ketimbang yk dan untuk pemakai praktis
boleh dianggap nol. Sekarang kita punya x = 28.6 , ini berarti k=(28,6-25) = 3,6
5
y 3. 6 =10 f ( 28. 6 )
Δy 0 ( 1 ) Δ 2 y 0 ( 3 )
y 3. 6 = y 0 +
k + k .. .
1! 2!
1575 −13
=4226+ 3 . 6+ 3 .6 ( 3 . 6−1 )
1! 2!
= 42262 + 5670 – 122 = 47810
Ini berarti bahwa
f(28.6) = 0.47810
Bila untuk persamaan Gregory – Newton kita masukkan a = 0 dan h = 1 maka kita peralel bentuk
Newton advancing Formula yaitu persamaan (15).
( h2 )−f ( x − h2 )
δf ( x )=f x +
(55)
Hubungan antara ÑÑ dan dd dengan operator sebelumnya diberikan oleh
ÑÑ = DDE-1 = E-1DD = 1 - E-1 (56)
dan
dd = E1/2 - E-1/2 = DDE-1/2 = ÑÑE-1/2 (57)
Bukti : untuk persamaan (55) bagian peertama
−1
∇ f ( x )=f ( x )−f ( x−h )= Δf ( x−h ) =ΔE
untuk persamaan (56) kedua dan ketiga serta persamaan (57) adalah tugas anda untuk
membutikannya!
Contoh 8. Hitung : a. ÑÑ(x2 + 6x + 9) b. dd(x2 + 6x + 9)
Jawab. a. ÑÑ(x2 + 6x + 9) = x2 + 6x + 9 - {(x - h)2 + 6(x - h) + 9}
= x2 + 6x + 9 - x2 + 2hx - h2 - 6x + 6h - 9
= 2hx - h2 + 6h
h 2 h h 2 h
b . δf ( x 2 +6 x+ 9 ) = x+
{( ) ( ) } {( ) ( ) }
2
+6 x+ + 9 − x− +6 x− +9
2 2 2
h2 h2
=x 2 + hx+ + 6 x +3 h+ 9−x 2 + hx− −6 x +3 h−9
4 4
= 2hx +6h =2h(x + 3)
Disamping itu masih ada dua operator difence (beda hingga) lain yang tidak begitu popular
penggunaannya M dan mm, dan disebut sebagai operator perata-rataan (averaging operator), yang
didefinisikan oleh :
1
M = [ f ( x+h ) +f ( x ) ]
2 (58)
Dan
1 h h
μf ( x ) =
2[ ( ) ( )]
f x+ +f x−
2 2 (59)
sedangkan hubungan antara kedua operator terakhir dengan operator lain dinyatakan oleh :
1 1
M= (E+1)=1+ Δ
2 2 (60)
dan
1 1
( )
1 −
μ= E 2+E 2
2 (61)
Buktikanlah persamaan (60) dan (61) !
Contoh 9:
Hitunglah:
1 h2 h h2 h
[ ( ) ( ) ( ) ( )]
b)μ (16x2−4x )= 16 x + −4 x + +16 x − −4 x−
2 2 2 2 2
1
= [ 16x2+16xh+4h2−4x−2h+16x2−16xh+4h2−4x+2h ]
2
1[ 2 2 ] 2 2
= 32x +8h −8x =16x −x+4h
2
Δ3 y−2=δ3 E3/2 y −2 =Δ3 y−1/2 , Δ3 y−1=δ3 y 1/2 dan seterusnya
Atau secara umum kita dapat menuliskan untuk beda hingga ketiga:
Δ n y k =δ n y k+n /2 (71)
Berdasarkan tabel 2 dari kenyataan hubungan yang diberikan oleh persamaan (71) kita dapat
membuat tabel diferensiasisentral dengan menggunakan operator diferensiasi sentral dd , seperti
yang diperlihatkan dalam tabel 3
Tabel 3
k yk ddyk dd2yk dd3yk dd4yk
-2 y-2
ddy-3/2
-1 y-1 dd2y1
ddy-1/2 dd3y-1/2
0 y0 dd2y0 dd4y0
ddy1/2 dd3y1/2
1 y1 dd2y-1
ddy3/2
2 y2
Formula-formula interpolasi yang digunakan dalam kaitannya dengan tabel 2 dan tabel 3 adalah:
1. Formula interpolasi diferensiasi mundur Gauss, yaitu:
( 1) ( 2) 3 4
k k (k +1 ) (k +1 )
y k = y 0 + Δy 0 + Δ 2 y−1 + Δ 3 y−1 + Δ 4 y−2
1! 2! 3! 4! (71)
atau
(2 ) (3 ) (4 )
k (1 ) 2 ( k +1) ( k +1) (k +2 )
y k = y 0 + Δy−1 + Δ y −1 + Δ3 y −2 + Δ 4 y−2
1! 2! 3! 4! (72)
Bukti:
Dari tabel 2, kita peroleh:
k( 1) k (2) k (3 )
y k = y 0 + Δy 0 +( Δ 2 y−1 +Δ 3 y−1 ) +( Δ3 y−1 + Δ 4 y−2 + Δ5 y −2 ) + .. .. . .. ..
1! 2! 3!
( 1) ( 2) ( 3) ( 4)
[ ] [ ]
(2 ) (3 )
k k k k k k
y k = y 0 + Δy 0 + Δ 2 y−1 +Δ 3 y−1 + + Δ4 y−2 + + . . .. .. .
1! 2! 2 ! 3! 3! 4!
k( 1) 2 k (2 ) 3 ( k+1)
(3 )
4 (k +1)( 4 )
y k = y 0 + Δy 0 + Δ y−1 +Δ y−1 +Δ y −2 + .. .
1! 2! 3! 4!
terbukti
2. Formula interpolasi diferensiasi
(2 ) 3 n
k (1 ) 2 ( k +1) (k +2) (k +n−1)
y k = y 0 + Δy−1 + Δ y −2 + Δ3 y −3 + .. . .. .+ Δn y −n
1! 2! 3! n! (73)
Bukti:
Ambil
y k = A0 + A 1 k ( 1)+ A 2 (k +1 )( 2)+ A 3 (k + 2)3 + .. . .. .. + An (k +n−1)( n)
Maka
[( )]
( 1) ( 2) 3
1 k 1 k (k +1 ) 1 (k +1)
y k = y 0 + ( Δy−1 + Δy−2 ) +Δ2 y−1 + + ( Δ 3 y−2 + Δ3 y −1 ) +.. . .
2 1! 2 21 2! 2 3!
4. Formula Interpolasi Bessel
( 1) ( 2)
[( )]
(1 )
1 1 k ( k−1 ) 1 2 k
y k = ( y 0 + y 1 )+ Δy 0
2 2 1! 1 !
+ +
2
( Δ y−1 + Δ2 y 0 ) 2 ! + Δ3 y−1
(3 ) ( 3)
[ 1 ( k + 1)
2 3!
+
k
3! ] +.. . .. .. .. .
Contoh 9:
a) Buatlah tabel beda hingga sentral untuk data pada contoh 7 dengan mengambil a = 28
b) Gunakan interpolasi Stirling untuk memenuhi nilai ¦¦ (28,6)
Jawab:
a)
k yk DDyk DD2yk DD3y
k
-3 42262
1575
-2 43837 -13
1562 -1
-1 45399 -14
1548 0
0 46947 -14
1543 -1
1 48481 -15
1519
2 50000