44-Article Text-62-1-10-20191230
44-Article Text-62-1-10-20191230
44-Article Text-62-1-10-20191230
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan model pelayanan penyerahan fasum dan fasos dari
pengembang perumahan ke Pemerintah Kota Makassar. Desain penelitian kualitatif deskriptif yang
bertujuan untuk menemukan data dan informasi tentang pelayanan penyerahan fasilitas umum dan
fasilitas sosial dari pengembang perumahan ke Pemerintah Kota Makassar.
Hasil penelitian ini menunjukkan proses pelayanan penyerahan fasum dan fasos dari
pengembang ke Pemerintah Kota Makassar belum optimal. Hal ini terjadi karena pelayanan
penyerahan dilihat pada saat pengembang merasa telah memasuki 1 tahun setelah masa perawatan
sesuai dengan Permendagri No. 9 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyerahan Prasarana, Sarana, dan
Utilitas Perumahan dan Permukiman di Daerah. Kemudian OPD terkait bekerja sacara parsial dan
cenderung memiliki ego sektoral. Dan masih banyaknya fasum dan fasos yang belum di catat
sebagai asset daerah karena tidak ada berita acara atau dokumennya tidak memenuhi syarat
sebagai dasar untuk pencatatan fasum dan fasos dan belum jelasnya mekanisme penilaian asset.
1
Jurnal Inovasi dan Pelayanan Publik Makassar Volume 1, Nomor 1, Januari – Juni 2019
2
Jurnal Inovasi dan Pelayanan Publik Makassar Volume 1, Nomor 1, Januari – Juni 2019
3
Jurnal Inovasi dan Pelayanan Publik Makassar Volume 1, Nomor 1, Januari – Juni 2019
4
Jurnal Inovasi dan Pelayanan Publik Makassar Volume 1, Nomor 1, Januari – Juni 2019
5
Jurnal Inovasi dan Pelayanan Publik Makassar Volume 1, Nomor 1, Januari – Juni 2019
8 msudah tetapkan 8 m kita tentukan Asri sarli, ST., MT (Seksi Site Plan
batas-batasnya. 1 bulan kita turun DPMPTSP) yang menyatakan bahwa “kami
kenapa tinggal 1 meter ini. Disitulah di sini punya tenaga teknis sendiri”. Akan
bentuk pengawasan atau fungsi tetapi sebaiknya dalam pengesahan site plan,
pengawasan”. Kemudian hal yang sama DPMPTSP juga melibatkan OPD terkait,
dikatakan oleh kepada Bapak Garibaldi sehingga terjalin koordinasi yang baik antara
Azis (Kabag PSU Dinas Perkim Kota DPMPTSP dengan OPD teknis. Hal ini
Makassar) dalam hasil wawancaranya, sesuai dengan hasil wawancara Bapak
yaitu “Masalah-masalah penyerahan Garibaldi Azis (Kabag PSU Dinas
fasos dan fasum ini sebenarnya bisa Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota
dicegah kalo dilakukan penyerahan di Makassar) yang menyatakan bahwa
awal”. “Harusnya kemarin itu jadi kendala buat kita
dari dinas perumahan bagaimana saya bilang
C. Site Plan tolong dalam pembuatan siteplan kita
Salah satu tugas dari DPMPTSP Kota dilipatkan OPD teknis, tata ruang,
Makassar adalah melakukan pengesahan site pertanahan, pu perhubungan”.
plan yang di ajukan oleh pengembang. Akan Kemudian setelah site plan di sahkan
tetapi hal ini belum ada Perkada tentang tata dan IMB telah di keluarkan oleh DPMPTSP,
cara pengesahan site plan. Hal ini sesuai tidak secara otomatis dokumen tersebut di
dengan hasil wawancara Asri Sarli, ST., MT tembuskan kepada OPD teknis, dalam hal ini
(Seksi Site Plan DPMPTSP) yang Dinas Tata Ruang dan Dinas Perkim yang
menyatakan bahwa “jadi sebenarnya untuk akan di jadikan dasar dalam melakukan
site plan ini belum ada aturan bakunya pengawasan di lapangan. Hal ini sesuai
tentang pengesahan site plan. Kalau daerah- dengaan hasil wawancara Ir. H. Akbar
daerah lain saya lihat mereka dibuatkan kaya Mallawi, M.Si (Plt. Kepala Bidang Tata
perwali, pergub, perda kah tentang Ruang) yang menyatakan bahwa:
pengesahan site plan”. Sejalan dengan hal itu, “Itulah sebenarnya birokrasinya
hasil wawancara Bapak Asri Sarli, ST., MT harus di atur, sebaiknya dari PTSP kalau
(Seksi Site Plan DPMPTSP) yang sudah menerbitkan IMB itu sebenarnya
menyatakan bahwa “jadi dasarnya saat ini, dia harus tembuskan kepada kami gitu
tetap juga berpedoman pada RTRW, UU loh, nah ini yang tidak terjadi. Jadi itu
tataruang, tapi secara mendetail dan secara mungkin sebagai bahan juga bahwa itu
spesifik belum ada aturan bakunya”. tidak terjadi sebaiknya dia tembuskan
Setiap pengembang yang ingin kepada kami. Jadi kita dilapangan itu
melakukan pengesahan site plan, hasil kita cari-cari sendiri”.
wawancara Bapak Asri sarli, ST., MT (Seksi
Site Plan DPMPTSP) menyatakan bahwa Hal ini juga sesuai hasil wawancara
“jadi pemohon memang dibuatkan surat Bapak Garibaldi Azis (Kabag PSU Dinas
pernyataan di PTSP. Jadi sebelum di sahkan Perkim Kota Makassar) yang menyatakan
dihitung semua berapa fasum fasosnya bahwa “Minimal kita juga disurati sebagai
kemudian dibuatkan surat pernyataan”. dokumen ke kita”.
Dalam mekanisme pengesahan site plan
dan penerbitan izin mendirikan bangunan D. Alur Penyerahan Penyelenggaraan
(IMB), DPMPTSP tidak melibatkan dinas PSU
teknis atau OPD terkait dalam melakukan Hasil wawancara kepada Bapak
penghitungan dan verifikasi lapangan Garibaldi Azis (Kabag PSU Dinas
terhadap jumlah prasarana, sarana dan utilitas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota
(PSU), hal ini terjadi karena DPMPTSP Makassar) yang menyatakan bahwa “yang
memiliki tenaga teknis sendiri. Hal ini sesuai jelas kami dalam bekerja itu ada namanya tim
dengan hasil wawancara wawancara Bapak verifikasi”.
6
Jurnal Inovasi dan Pelayanan Publik Makassar Volume 1, Nomor 1, Januari – Juni 2019
Alur penyerahan fasum dan fasos dari sesuaikan dengan apa saja yang ada di
pengembang ke pemerintah kota melalui perumahan, seperti Dinas Tata Ruang, Dinas
Dinas Permuhan dan Permukiman dapat Pertanahan, PU, Perhubungan. Hal ini sesuai
dilihat pada gambar di bawah ini, yaitu: dengan hasil wawancara Bapak Garibaldi
Gambar 1 Azis (Kabag PSU Dinas Perkim Kota
Alur Penyelenggaraan Penyerahan PSU Makassar) yang menyatakan bahwa “tim
verifikasi di sesuaikan dengan kebutuhan”.
Setelah dilakukan ekspose di depan tim
verifikasi, maka tim verifikasi melakukan
verifikasi objek fisik yang menilai kesuaian
antara site plan dengan objek fisik PSU.
Ketika tim verifikasi menganggap telah
sesuai dengan site plan, maka dilanjutkan
dengan tim verifikasi melakukan penetapan
PSU dan persiapan Berita Acara Serah
Sumber: Dinas Perkim Kota Makassar Tahun 2019
Terima (BAST). Hal ini sesuai dengan hasil
wawancara Bapak Garibaldi Azis (Kabag
Hal yang sama juga dikatakan oleh
PSU Perkim Kota Makassar yang
Bapak Garibaldi Azis (Kabag PSU Dinas
menyatakan bahwa:
Perkim Kota Makassar) yang menyatakan
“Yang jelas kalau berkurang
bahwa
assetnya pak harus berubah site plan. Itu
“yang kami anggap seperti
aturan tetap 30%, tapi bisa dipindahhkan
perumahan yang mau menyerahkan
yang penting nilainhya sesuai. Kan
dalam artian menyerahkan fasumnya
kemarin itu awalnya fasumnya di depan
yang disertai dengan syarat-syarat
tiba-tiba najual orang ini, itu bisa dengan
tertentu, seperti menyangkut legalitas
pindah ke belakang tapi rubah site plan
usahanya, site plan, alas haknya dengan
dengan perbandingan depan sini
kompensasi dari lahan kuburan yang
otomatis lebih mahal di banding di
disediakan”.
belakang, jadi nilainya itu harus sama
dengan di depan”.
Sejalan dengan hal tersebut, hasil
Setelah dilakukan perbaikan, maka tim
wawancara dengan Bapak Garibaldi Azis
verifikasi melakukan penetapan dan
(Kabag PSU Dinas Perkim Kota Makassar)
rekomendasi untuk BAST. Hasil wawancara
yang menyatakan bahwa “prosedur kerjanya
Bapak Garibaldi Azis (Kabag PSU Dinas
kami itu, ada surat masuk kami verifikasi
Perkim Kota Makassar yang menyatakan
dinas perumahan dulu baru masuk ke tim.
bahwa:
Kami menyeleksi syarat-syarat dengan
“Berita acara itu bukan cuman 1
kondisi perumahan yang kita mau
orang saja bertanda tangan ada sekita 60
persentasikan ke tim, kata lain tahap
orang. Yang 60 orang itu semua adalah
awallah”.
tim, kita libatkan OPD teknis seperti PU
Setelah di verifikasi administrasi dan
yang melihat jalannya drainasenya, terus
dinyatakan lengkap, maka dibuatlah jadwal
BPN kita libatkan menyangkut sertifikat
ekspose pemohon, setelah terjadwal maka
alas haknya. Setiap kita mau ferivikasi
Bagian PSU mempersentasikan di hadapan
itu sebelum kita proses penerimaan, kita
Tim Verifikasi yang terdiri dari OPD terkait,
sudah proses namanya alas haknya di
hal ini sesuai dengan Bapak Garibaldi Azis
BPN kita konsultasi, assiten, dan sekda”.
(Kabag PSU Dinas Perkim Kota Makassar)
Setelah tim verifikasi melakukan
yang menyatakan bahwa “untuk proses
penetapan PSU, maka alur selanjutnya adalah
penerimaan ada beberapa OPD disini, kami
penandatanganan dan penyerahan PSU berita
(dinas perumahan) sebagai sekertaria di sini
acara dari pengembang ke pemerintah Kota
dari tim verifikasi”. OPD teknis ini di
7
Jurnal Inovasi dan Pelayanan Publik Makassar Volume 1, Nomor 1, Januari – Juni 2019
Makassar yang dalam hal ini di wakili oleh sertifikatnya? Betul, tapi sertifikat itukan
Walikota Makassar. Hal ini sesuai dengan bukan atas nama Pemkot masih atas
hasil wawancara Bapak Garibaldi Azis nama pengembang. Maka kewajiban
(Kabag PSU Dinas Perkim Kota Makassar Pemerintah Kota melalui Dinas
yang menyatakan bahwa “Kalau di berita Pertanahan mensertifikatkan itu dengan
acara pak wali yang tanda tangan beserta cara mengajukan permohonan
pengembang”. Alur selanjutnya adalah Dinas persertifikatan kembalike BPN. Jadi,
Pertanahan mengkoordinasikan dengan BPN boleh jadi pengembang itu hanya
dalam pembuatan sertifikat yang kemudian di menyerahkan 1 sertifikat, tapi setelah
catat sebagai asset. tiba di pertanahan sudah jadimi di BPN
sudah jadi 20 seertifikat. Yang terpecah
E. Perumahan Yang Tidak Ada tadi menjadi jalan-jalan, taman-taman,
Pengembangnya tempat ibadah”….” (Hasil wawancara
Hasil wawancara Bapak Garibaldi Azis dengan Kepala Dinas Pertanahan, Drs.
(Kabag PSU Dinas Perumahan dan Kawasan Manai Sophiaan)
Permukiman Kota Makassar yang
menyatakan bahwa “kalau sudah tidak adami Adapun mekanisme sertifikasi tanah
pengembangnya bisa diumumkan di Koran, fasum dan fasos secara detail dapat dilihat
dianggap perusahaan itu bangkrut”. Akan pada gambar
Gambar 2
tetapi prosedur tersebut belum ada dasar
Proses Penatalaksanaan Fasum dan Fasos
hukumnya, sehingga belum dapat
dilaksanakan. Hal ini sesuai dengan hasil
wawancara Bapak Faisal (Kasubag PSU
Dinas Perkim Kota Makassar) yang
menyatakan bahwa “belum ada aturan
penyerahan dari warga perumahan ke kami”.
8
Jurnal Inovasi dan Pelayanan Publik Makassar Volume 1, Nomor 1, Januari – Juni 2019
ini sebenarnya untuk apa? Kalau kantor arsip, bukan BPKAD. Kenapa itu
fungsinya sebenarnya untuk lapangan yang bekerja di kantor arsip menjadi
olah raga tentu kita tetapkan SK arsiparis fungsional, ....... Tapi kalau dia
penggunaannya ke Dispora, ini contoh arsiparis di simpan tentu ada metode
nah. Begitu ada SK penggunaannya penyimpanannya, arsiparis yang tahu. Jadi
maka pencatatan akan berpindah dari walaupun meninggal itu arsiparis, tapi
daftar pengelola masuk ke dinas Pemuda metode penyimpanannya itu ada,
dan Olahraga. Tujuannya untuk apa? misalnya dengan digitaslisasi, microsoft,
Nah kembali ke tupoksi kepala SKPD microfilm, di samping yang bentuk fisik.
selaku pengguna barang, mengamankan, Nah sekarang pertannyannya sudah
kalau mengamankan itu kalau belum siapkah Pemerintah Kota seperti itu?
bersertifikat, ya sertifikatkan ki, kalau ........Tapi lucu kan, dikantor ada 5 devisi,
misalnya perlu di pagari, ya pagariki, itu 10 devisi masing-masing menyimpan
tugasnya kepala SKPD karena dia yang arsipnya. Padahal setiap tahunnya arsip
catatki, kalau misalnya sengketaki, ya dalam setahun harus diambil oleh arsip,
lakukan perlawanan hukum, kordinasi jadi yang tinggal sama dia ya tinggal
dengan bagian hukum”. (Hasil duplikatnya….”(Hasil wawancara dengan
wawancara dengan Kepala Bidang Aset, Kepala Dinas Pertanahan, Drs. Manai
BPKAD Kota Makassar) Sophiaan)
Menurut Kadis Pertanahan, ada Sementara itu, menurut Kepala Bidang
beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk Aset BPKAD Kota Makassar, penyimpanan
memperbaiki masalah masalah dalam dokumen sertifikat melalui tata cara berikut
penatalaksanaan fasum dan fasos, antara lain ini :
sebagai berikut: “……penyimpanan ada berangkas.
1. Di hilir, dalam proses penyaringan dan Tidak ada fungsional arsiparis, jadi kita
pengesahan siteplan, DPMPTSP bidang asset saja. Jadi masuk dan
diharapkan bekerja dengan melibatkan keluarnya, hampir tidak pernah keluar itu
berbagai dinas teknis, karena proses yang barang. Jadi kami lakukan di dalam paling
dilakukan oleh DPMPTSP hanyalah kita scan. Kalau kita mau lihat aslinya,
permulaan, sementara proses proses scannya saja lihat, kecuali ada
selanjutnya seperti pelaksanaan dan permasalahan di pengadilan dan hakim
pengawasan dilaksanakan oleh dinas mau lihat itu, ya kita
teknis. Pelibatan dinas teknis dalam 9 keluarkan…….”(Hasil wawancara dengan
survey dan pengesahan siteplan Kepala Bidang Aset, BPKAD Kota
meringankan dinas teknis dalam Makassar).
mengelola asset di kemudian hari.
2. Penyimpanan sertifikat akan lebih baik B. Penatausahaan Aset Fasum dan Fasos
bila disimpan oleh suatu instansi Setelah tanah berhasil disertifikatkan
tersendiri yang khusus tugasnya oleh Dinas Pertanahan Kota Makassar,
menyimpan arsip arsip dan dokumen sertifikat dilimpahkan ke BPKAD Kota
dokumen milik Pemkot Makassar. Karena Makassar untuk melakukan pendataan dan
menurut meregister asset ke dalam data asset daerah
Kepala Dinas Pertanahan, penyimpanan Kota Makassar. Peran BPKAD dalam
sertifikat di BPKAD Kota Makassar belum penatalaksanaan fasum dan fasos adalah pada
bisa dikatakan penyimpanan yang penatausahaan asset (penyimpanan dan
berkelanjutan, seperti berikut ini pendataan), sementara urusan yang bersifat
penuturannya: teknis seperti pemerolehan, sertifikasi dan
“….kalau saya tidak setuju kalau penyerahan dan pemeliharaan ada di dinas
BPKAD yang menyimpan itu. Sebenarnya teknis. Hal ini ditekankan oleh narasumber
yang paling tepat yang menyimpan adalah saat wawancara sebagai berikut :
9
Jurnal Inovasi dan Pelayanan Publik Makassar Volume 1, Nomor 1, Januari – Juni 2019
“…..jadi kita itu di BPKAD intinya sebagai dasar untuk pencatatan fasum dan
adalah penata usahaan, artinya kalau mau fasos.
dilihat anunya, banyak sebenarnya 3. Belum jelasnya bagaimana mekanisme
tupoksinya. Tapi yang utama kalau mau penilaian asset (appraisal), karena dinas
dikenali adalah dalam hal penetausahaan. teknis tidak memiliki sumber daya yang
Jadi kalau kita bicara penatausahaan memadai untuk melakukan itu. Penilaian
sebenarnya agak jauh-jauh itu dari teknis asset juga memerlukan keahlian khusus.
fisik. Misalnya mengamankan di lokasi Berikut penjelasan dari Kepala Bidang
dan lain sebagainnya, kita murni mengatur Aset BPKAD :
tentang regulasi, mensosialisasikan “ jadi penilaian itu sebenarnya bisa
regulasi, kemudian mengkonsolidasi dilakukan secara terpusat, karena ini
pencatatan, kemudian ada tambahan- persoalan angka toh.......Tetapi, karena
tambahan seperti melakukan rekonsiliasi pertimbangan ini keterbatasan sumber
asset, misalnya karna ketika kita daya apa dan sebagainya apalagi ini baru
konsolidasi itu nilai-nilai asset dari SKPD, pertama kalinya, akhirnya untuk
kan kita itu kumpul nilainya, kemudian sementara meraka masih belum kita
kita evaluasi apakah SKPD ketika sepakati.....Kalau berbicara aturan begitu,
memasukkan tambahan atau pengurangan saya tidak tau persis, leading saya kan
data asset itu sesuai dengan ketentuan, pengelolaan BMD sementara bagaimana
kita lihat regulasinya. Kalau ada koordinasi penyerahan ini dari
pemeliharaan asset kita lihat apakah ini pengembang ke dinas perumahan tentu
layak menembah nilai asset. Ya begitu, juga dia mempedomani aturan-aturan, nah
kita lebih berbicara aturan dan regulasi kalau disitu aturannya ada mengatakan
dan kemudian rencana kebutuhan bawa harus dinilai oleh pengembang, ya
kedepan. Seperti itu”. “kemudian berarti harus, tapi saya tidak kuasai itu
kaitannya dengan fasum fasos penyerahan aturan karena bukan saya punya wilayah
dari pengembang. Jadi di asset itu kita toh.....”. (Hasil wawancara dengan Kabid
mencatat yang namanya kita sebut daftar Aset, BPKAD Kota Makassar).
barang milik daerah….” (Hasil
wawancara dengan Kepala Bidang Aset, 3.3 Rumusan Hasil Penelitian
BPKAD Kota Makassar). Berdasarkan hasil analisa data di atas
maka rumusan hasil penelitian ini adalah
C. Tugas BPKAD Dalam Penatausahaan model penyerahan fasilitas umum dan
Aset fasilitas sosial dari pengembang perumahan
Dalam penatausahaan asset fasum dan ke Pemerintah Kota Makassar yaitu:
fasos, BPKAD hanya melakukan pencatatan, Gambar 3
penilaian asset, penyaluran asset ke OPD dan Model Penyerahan Fasum dan Fasos
penyimpanan dokumen asset.
Masalah yang sering muncul dalam
penatausahaan asset fasum dan fasos antara
lain:
1. Adanya kesalahpahaman dari berbagai
pihak bahwa asset semua dicatatkan di
bawah BPKAD, padahal yang sebenarnya
ada pada SKPD yang diberi kewenangan/
diberikan asset sesuai penggunaannya,
sehingga hal ini memerlukan penjelasan Berbicara model penyerahan fasum dan
khusus. fasos dari pengembang ke Pemkot Makassar
2. Adanya fasum dan fasos yang tidak tidak boleh parsial-parsial. Kita harus mulai
dicatatkan karena tidak ada berita acara
atau dokumennya tidak memenuhi syarat
10
Jurnal Inovasi dan Pelayanan Publik Makassar Volume 1, Nomor 1, Januari – Juni 2019
dari awal perumahan itu ingin di bangun. sesuai, maka tim verifikasi membuat
Pada gambar 3 di atas menjelaskan bahwa: pengesahan dan rekomendasi untuk di
1. Pengembang yang ingin membangun ajukan ke dalam rapat penetapan PSU dan
rumah terlebih dahulu mengurus IMB persiapan BAST;
dengan persyaratan melampirkan site plan 8. Setalah dilakukan penetapan PSU dan
untuk di verifikasi jumlah PSU. Di dalam persiapan BAST, maka selanjutnya
verifikasi PSU tersebut wajib penandatanganan dan penyerahan PSU
mengikutkan OPD teknis untuk dari pengembang ke Pemerintah Kota
memverifikasi; Makassar yang diwakili oleh Walikota
2. Setelah site plan telah disahkan, maka Makassar;
DPMPTSP memberikan surat tembusan 9. Setelah serah terima, langkah selanjutnya
dan kopian site kepada Dinas Tata Ruang adalah sertifikat induk di serahkan kepada
dan Dinas Permukim sebagai dasar untuk Dinas Pertanahan berkoordinasi dengan
melakukan pengawasan; BPD dalam memeecah sertifikat induk
3. Kemudian ketika telah sampai waktu menjadi PSU yang ada di site plan;
penyerahan fasum dan fasos yang sesuai 10. Kemudian setelah sertifikatnya keluar,
dengan Permendagri No. 9 tahun 2009 maka BPKAD dalam hal ini bidang asset
tentang Pedoman Penyerahan Prasarana, untuk mencatat sebagai barang milik
Sarana, dan Utilitas Perumahan dan Negara, dan atau pencatatan dan
Permukiman di Daerah, yaitu 1 tahun pemeliharaan di serahkan kepada OPD
setelah masa pemeliharaan, maka yang akan menggunakannya sehingga
pengembang berkewajiban membuat surat asset tersebut menjadi asset OPD tersebut.
permohonan penyerahan dengan Dari hasil wawancara Kadis Perumahan,
melampirkan beberapa persyaratan sesuai Kabid Sarpras dan Utilitas, dan Plt Kabid
dengan aturan perundang-undangan; Tata Ruang Dinas Perkim mereka
4. Setelah surat masuk, maka Dinas Perkim menyarankan agar penyerahan fasum dan
melakukan verifikasi administrasi, ketika fasos atau PSU di serahkan lebih awal pada
tidak memenuhi syarat administrasi maka saat keluarnya IMB dan pengesahan site plan
pengembang di wajibkan untuk kepada Pemkot Makassar. Akan tetapi hal
melengkapi; tersebut bertentangan dengan Permendagri
5. Ketika persyaratan administrasi sudah di No. 9 tahun 2009 pasal 11 ayat 2 angka 1
nyatakan lengkap, Dinas Perumahan dan penyerahan di lakukan paling lambat 1 (satu)
Kawasan Permukiman membuat jadwal tahun dari masa pemeliharaan. Alasan
ekspose di depan tim verifikasi objek fisik lainnya adalah perumahannya masih di
PSU; kembangkan atau pembangunannya bertahap,
6. Selanjutnya ketika hasil ekspose layak walaupun dalam Permendagri No. 9 tahun
untuk di verifikasi verifikasi objek fisik 2009 pasal 11 ayat 3 angka 3 yang isinya
PSU, maka tim turun untuk memverifikasi penyerahan PSU secara bertahap, apabila
kesesuaian antara site plan dengan kondisi rencana pembangunan bertahap dan
yang ada di perumahan; penyerahan sekaligus, apabila rencana
7. Pada saat verifikasi objek fisik telah di pembangunan dilakukan tidak bertahap.
laksanakan dan dinyatakan tidak sesuai Perumahan yang sudah tidak di ketahui
dengan site plan, maka pengembang di lagi keberadaannya, maka dapat diserahkan
wajibkan untuk menyesuaikan site plan PSU kepada Pemkot Makassar sehingga
yang penting fasum dan fasos yang telah dapat menjadi asset pemda dan dapat di
di tetapkan di awal tetap jumlahnya. Akan anggarkan dalam APBD untuk
tetapi tidak bisa lagi di perbaiki maka pemeliharaannya. Akan tetapi belum ada
pemerintah kota dapat menempuh jalur aturan mengenai penyerahan PSU yang dapat
hukum. Sedangkan apabila setelah dilakukan oleh warga perumahan, sehingga
perbaikan site plan dan di anggap sudah di anggap perlu melakukan revisi
11
Jurnal Inovasi dan Pelayanan Publik Makassar Volume 1, Nomor 1, Januari – Juni 2019
Permendagri No. 9 tahun 2009 dan Perda membuat aturan baru yang mengatur
Kota Makassar No. 9 Tahun 2011 ataukah mekanisme penyerahan fasum dan fasos
membuat permendagri atau perda baru yang atau PSU dari warga perumahan ke
mengatur hal tersebut serta belum adanya Pemkot Makassar.
Perda yang mewajibkan pengembang untuk 3 Dianggap perlu membuat peraturan
melakukan pengesahan site plan ke daerah yang mengatur tata cara
DPMPTSP. pengesahan site plan di DPMPTSP.
12
Jurnal Inovasi dan Pelayanan Publik Makassar Volume 1, Nomor 1, Januari – Juni 2019
B. Peraturan Perundang-Undangan
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960
tentang Peraturan Dasar Pokok-
Pokok Agraria.
13