Anda di halaman 1dari 9

Makalah Matematika Minat

O
L

Nama : Aldino Karmalay


Kelas : X Mipa 1

SMAN 8 KUPANG
BAB 1 PENDAHULUAN

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa kami
dapat menyelesaikan tugas pembuatan karya tulis yang berjudul
“Bunga Majemuk dan Peluruhan Radioaktif”.
Karya tulis ini adalah salah satu syarat ketuntasan mata pelajaran
Matematika Peminatan.

Dalam pembuatan karya tulis ini, kami mendapat bantuan dari


berbagai pihak, maka pada kesempatan ini kami mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya sehingga karya tulis ini dapat
terselesaikan dengan baik.

Akhir kata semoga karya tulis ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya dan penulis pada khususnya, kami menyadari bahwa
dalam pembuatan karya tulis ini masih jauh dari sempurna maka dari
itu kami memohon maaf. Oleh karena itu, kami menerima saran dan
kritik yang bersifat membangun demi perbaikan kearah
kesempurnaan. Akhir kata kami sampaikan terimakasih.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Bunga

Contoh 1 :
Tuti meminjam uang kepada Bank sebesar Rp 2.000.000,- setelah satu tahun ia
mengembalikan pinjamannya sebesar Rp 2.500.000,- yang terdiri atas Rp
2.000.000,- sebagai pokok pinjaman dan Rp 500.000,- sebagai bunga/jasa atas
pinjaman tersebut.

Contoh 2 :
Susan menabung uang di bank sebesar Rp 1.500.000,- setelah 1 tahun uang Susan
menjadi Rp 1.800.000,- yang terdiri atas Rp 1.500.000,- sebagai simpanan dan Rp
300.000 sebagai bunga atau jasa atas simpanan tersebut.

Dari kedua contoh diatas dapat disim Jika besarnya bunga dibandingkan dengan
jumlah pinjaman atau simpanan dan dinyatakan dalam bentuk persen, maka
nilainya disebut suku bunga dan biasanya dinyatakan dalam P%. Perhitungan
bunga biasanya dinyatakan dalam jangka waktu tertentu; misalnya 1 bulan, 6
bulan, 1 tahun, dan lain-lain.

A. Pengertian Bunga Majemuk


Jika kita menyimpan modal berupa uang di bank selama periode bunga
tertentu, misalnya 1 tahun, maka setelah 1 tahun kita akan mendapatkan bunga
sebesar P% kali modal yang kita bungakan. Jika bunga itu tidak kita ambil, tetapi
ditambahkan pada modal awal untuk dibungakan lagi pada periode berikutnya
sehingga besarnya bunga pada setiap periode berikutnya berbeda jumlahnya
(menjadi bunga berbunga) maka dikatakan modal tersebut dibungakan atas dasar
bunga majemuk.

B. Perbedaan Bunga Tunggal dan Bunga Majemuk


Bunga tunggal dihitung berdasarkan modal yang sama setiap periode.
Sedangkan bunga majemuk dihitung berdasarkan modal awal yang sudah
ditambahkan dengan bunga.
Bunga majemuk terjadi jika bunga yang dibayarkan selama periode pertama
investasi ditambah kepada pokoknya, lalu pada periode kedua, bunga yang
diterima dihitung atas nilai penjumlahan modal dan bunga pertama tadi.
C. Contoh Bunga Majemuk

Modal sebesar Rp 1.000.000,- dibungakan dengan bunga majemuk 10% per


semester (6 bulan), tentukan nilai akhir pada tahun kedua!
Diketahui : *n = 2 tahun : 6 bulan
pulkan bahwa bunga adalah jasa dari pinjaman atau simpanan yang
dibayarkan pada akhir suatu jangka waktu yang ditentukan atas
persetujuan bersama. = 24 bulan : 6 bulan
=4
*M = Rp 1.000.000,-
*i = 10%

10
Mn1 = 1.000.000+ 1.000.000 x = 1.000.000 + 100.000
100
= 1.100.000
10
Mn2 = 1.100.000 + 1.100.000 x = 1.100.000 + 110.000
100
= 1.210.000
10
Mn3 = 1.210.000 + 1.210.000 x = 1.210.000 + 121.000
100
= 1.331.000
10
Mn4 = 1.331.000 + 1.331.000 x = 1.331.000 + 133.100
100
= 1.464.100

Jadi, nilai akhir pada tahun kedua adalah Rp 1.464.100

Adapun rumus yang didapat sebagai berikut:

Mn = M (1 + i)n

Keterangan :
Mn = Nilai akhir
M = Modal
i = Bunga
n = Periode (waktu)

Penyelesaian soal di atas dengan menggunakan rumus tersebut :

Mn = M (1+i)n
10 4
Mn = 1.000.000 (1+ )
100
Mn = 1.000.000 (1+0,1)4
Mn = 1.000.000 (1,1)4
Mn = 1.000.000 (1,4641) = Rp 1.464.100,-

A. Pengertian Pertumbuhan Penduduk Eksponensial

Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat


dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi
menggunakan "per waktu unit" untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan
penduduk merujuk pada semua spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan
sering digunakan secara informal untuk sebutan demografi nilai pertumbuhan
penduduk, dan digunaka nuntuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia.
Pertumbuhan ekponensial adalah pertumbuhan menurut deret ukur. Suatu
besaran disebut naik menurut deret ukur kalau besaran itu bertambah dengan
suatu persentase tetap dari seluruh besaran itu dalam jangka waktu tertentu.
Pertumbuhan eksponensial tumbuh dengan berlipat ganda: 1, 2, 4, 8, 16, 32, dan
seterusnya, sehingga dalam pertumbuhan eksponensial konsep doubling time
menjadi penting.
Pertumbuhan eksponensial merupakan pertumbuhan bunga berbunga, artinya
pokok dan bunganya ikut berbunga (pada sistem keuangan) dan beranak pinak
pada pertumbuhan penduduk, artinya belum orang tuanya meninggal anak dan
cucunya juga telah beranak pinak.

B. Penerapan Fungsi Eksponen dalam Pertumbuhan


Penduduk

Fungsi eksponensial dalam pertumbuhan penduduk dapat membantu


memprediksi pertumbuhan penduduk dalam kurun waktu tertentu di suatu daerah,
kelebihannya adalah lebih mudah, efektif, dan cepat. Namun, disisi lain angka
yang didapatkan belum tentu akurat, sebagaimana yang dikatakan “membantu
memprediksi”

C. Contoh Pertumbuhan Penduduk


Pada tahun 2010, jumlah penduduk provinsi Banten adalah 4 juta
jiwa. Jika pertumbuhan penduduk di provinsi Banten sekitar 2% per
tahun, maka jumlah penduduk provinsi Bali pada tahun 2014 adalah?

Jawab:
Tahun 2010, y(n=0) = 4 juta
Tahun 2011, y(n=1) = 4 + 2%(4)
= 4 + 0,02(4)
= 4 (1 + 0,02)
Tahun 2012, y(n=2) = 4(1 + 0,02) + 4(1 + 0,02)0,02
= 4(1 + 0,02) + 4 (0,02 + (0,02)2)
= 4 (1 + 2(0,02) + (0,02)2)
= 4 (1 + 0,02)2

Tahun 2013...
Tahun 2014…
Dari perhitungan di atas dapat dirumuskan:

yn = a (1 + p)n

Keterangan :
 yn : jumlah penduduk pada periode n
 a : jumlah awal penduduk
 p : persentase pertumbuhan penduduk
 n : periode
Daftar Pustaka

http://acehmillano.wordpress.com/2013/03/24/bunga-sederhana/

http://hanif40.blogspot.com/2011/10/exponential-growth-pertumbuhan.html

http://www.slideshare.net/natriumz/bmath-w4-fungsi-eksponensial-logaritma

http://www.slideshare.net/arjunaahmadi/bunga-majemuk-27699312

Anda mungkin juga menyukai