Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Kajian Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI UNTUK PERTAHANAN DAN KEAMANAN


NASIONAL PADA PANDEMI COVID-19

Pancasila As Ideology For National Defense And Security In The Covid-19


Pandemic

ZICO JUNIUS FERNANDO


Fakultas Hukum Universitas Bengkulu
zjfernando@unib.ac.id/081218744744

ABSTRAK: Penelitian ini perlu dilakukan karena pada masa Pandemi Covid-19 ini dimungkinkan
terjadinya gangguan diberbagai macam sektor, seperti politik, ekonomi, kemasyarakatan hingga sektor
pertahanan dan keamanan negara. Tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mengingatkan kembali
Pancasila sebagai Ideologi Negara untuk memperkuat Pertahanan dan Keamanan Nasional pada saat
Pandemi Covid-19. Metode penelitian yang digunakan adalah metode hukum normatif yaitu berupa
penelitian kepustakaan (library research) yang dilakukan dengan mengumpulkan bahan hukum baik
primer, sekunder dan atau tersier. Teknik pengumpulan bahan yang dilakukan dalam penelitian ini
adalah studi kepustakaan. Bahan-bahan yang telah terkumpul dianalisis secara kualitatif dan untuk
melakukan klasifikasi bahan-bahan hukum, penulis menggunakan analisis isi (content analysis). Hasil
dari penelitian ini agar masyarakat dengan Pemerintah selain memperhatikan cara penanggulangan
Pandemi Covid-19, juga memperhatikan akibat yang timbul dan dapat muncul pada saat Pandemi
terjadi, apalagi menyangkut Pertahanan dan Keamanan Nasional dengan mengamalkan nilai-nilai sila 1-
5 pada Pancasila. Dengan menggunakan nilai-nilai sila 1-5 Pancasila sebagai ideologi dan mengamalkan
maka disimpulkan dapat memperkuat pertahanan dan keamanan nasional pada saat pandemi Covid-19.

Kata kunci: Pancasila, Ideologi, Covid-19

ABSTRACT: This research needs to be done because during the Covid-19 Pandemic it was possible for
disruption to occur in various sectors, such as politics, economy, society to the state defense and security
sector. The goal to be achieved is to remind Pancasila as the State Ideology to strengthen National
Defense and Security during the Covid-19 Pandemic. The research method used is the normative legal
method, namely in the form of library research which is carried out by collecting primary, secondary and
or tertiary legal materials. The technique of collecting materials used in this research is literature study.
The materials that have been collected are analyzed qualitatively and to classify legal materials, the
authors use content analysis. The results of this study are that the public and the Government, apart from
paying attention to ways of dealing with the Covid-19 Pandemic, also pay attention to the consequences
that arise and can arise when the Pandemic occurs, especially regarding National Defense and Security
by practicing the values of precepts 1-5 in Pancasila. By using the values of the principles 1-5 Pancasila
as ideology and practicing it will strengthen National Defense and Security during the Covid-19 pandemic.

Keywords: Pancasila, Ideology, Covid-19

272 | v o l u m e 8 n o m o r 3
Jurnal Kajian Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia

PENDAHULUAN sebagai sistem gagasan yang mempelajari

Pancasila adalah sumber dari segala keyakinan-keyakinan dan hal-hal yang filosofis,

sumber hukum Negara (Staats ekonomis, politik dan sosial budaya termasuk di

fundamentalnorm). Pancasila disebut juga dalamnya mengenai pertahanan dan keamanan

sebagai kristalisasi nilai-nilai yang hidup dan Negara [2].

berkembang di nusantara bahkan sebelum Di Dalam Ideologi bangsa Indonesia

munculnya Negara Kesatuan Republik Indonesia mengisyaratkan bahwa Negara harus menjaga

(NKRI) serta dianggap capaian demokrasi paling pertahanan dan keamanan di dalam kondisi

penting yang dibuat founding father negara apapun termasuk dalam kondisi Bencana Non

Indonesia [1]. Alam Pandemi Coronavirus Disease 2019 atau

Dalam menjalani kehidupan berbangsa Covid-19 yang telah menyerang secara global di

dan bernegara, Pancasila merupakan landasan dunia termasuk di Indonesia dari awal tahun

idiil di Indonesia yang mesti dipatuhi dan ditaati 2020 hingga penghujung tahun dan belum tahu

oeh segenap tumpah darah masyarakat di entah kapan berakhirnya. Dalam kondisi Pandemi

Indonesia tanpa terkecuali. Berbicara daa Coronavirus Disease 2019 atau Covid-19 seperti

konteks pertahanan dan keamanan, Pancasila sekarang banyak hal diakukan oleh oknum dan

merupakan sebuah rancangan dasar atau segelitir orang yang tidak bertannggung jawab

rancangan yang menjadi pedoman (grand design) untuk membuat kacau (chaos) demi untuk

dari konstitusi itu sendiri. Bahkan yang mesti kita mencapai kepuasan hasrat pribadi atau

ketahui bersama bahwa posisi Pancasila sebagai kepentingan pribadi (personal interests) tanpa

ideologi Negara Kesatuan Repubik Indonesia memikirkan kepentingan umum (public interests)

dapat dilihat pada bunyi alinea ke-empat yang menyangkut pertahanan dan keamanan

Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Nasional.

Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan Banyak propaganda-propaganda yang

bahwa cita-cita bangsa Indonesia adalah bermunculan dimasyarakat, baik itu secara

memajukan kesejahteraan umum, langsung dan tidak langsung, dari dalam maupun

mencerdasakan kehidupan bangsa, dan ikut luar negeri, lewat media seperti media-media

melaksanakan ketertiban dunia yang (Facebook, Twitter, Youtube, TikTok) yang

berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi mengajak untuk menurunkan pemerintahan

dan keadilan sosial. Dalam hal ini dapat terlihat yang sah, adu domba yang berkaitan dengan

secara kasat mata bahwa ideologi yang terdapat agama, probematika permasalahan Covid-19 dan

didalam Pancasia dapat diartikan salah satunya penangananya, propaganda berkaitan dengan

273 | v o l u m e 8 n o m o r 3
Jurnal Kajian Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia

Operasi Papua Merdeka (OPM), Gerakan Aceh yang telah dirumuskan dapat dipergunakan
Merdeka (GAM), belum lagi ancaman teror yang empat model pendekatan penyelesaian masalah
dilakukan oeh terorisme yang justru membuat yaitu: Pendekatan peraturan per-Undang-
situasi memanas dan kalau dibiarkan menjadi Undangan (statute approach), Pendekatan
tidak terkendali atau tidak terkontrol. konseptual (conceptual approach), Pendekatan
Dalam kondisi seperti sekarang akan komparatif (comparative approach), Pendekatan
sangat berbahaya jika dibiarkan, karena mereka sejarah atau historis (historical approach) [4].
yang mengambil keuntungan pada kondisi Sifat dari tulisan penelitian yang digunakan dalam
pandemi Covid-19 ini, akan memanfaatkan penelitian ini adalah deskriptif– preskriptif [5].
kesempatan ini untuk berupaya mengacau dan
Teknik pengumpulan bahan yang
meakukan tindakan-tindakan yang akan
dilakukan dalam penelitian ini adalah studi
memecah belah bangsa sehingga pertahanan dan
kepustakaan. Studi kepustakaan dilakukan
keamanan negara dapat rapuh akibat digerogoti
dengan indentifikasi literatur berupa peraturan
dari dalam.
perUndang-Undangan, buku-buku, dokumen
Berdasarkan latar belakang diatas maka
resmi, makalah, dan berberapa sumber lainnya
permasalahan yang akan diangkat adalah
yang berkaitan dengan penelitian ini.
bagaimana nilai-nilai yang terkandung di dalam
Sehubungan dengan study bahan pustaka ini,
Pancasila digunakan sebagai Ideologi untuk
perlu diketahui juga cara penulis kutipan, catatan
Pertahanan Dan Keamanan Nasional Pada
kaki, dan daftar kepustakaan karena dalam
Pandemi Covid-19.
analisis bahan pustaka dan penulisan proposal
serta laporan hasil penelitian, peneliti akan sering
METODE PENELITIAN
menghadapi hal tersebut [6]. Keseluruhan bahan
Dalam tulisan ini yang dilakukan dengan
yang sudah terkumpul, penulis mengolah dan
cara meneliti bahan pustaka atau data sekunder,
membuat analisis terhadap bahan yang sudah
dapat dinamakan penelitian doktrinal atau juga
terkumpul tersebut.
dikenal dengan istilah penelitian hukum
Pengelolaan bahan dan analisis bahan
kepustakaan [3]. Penelitian doktrinal yaitu
dilakukan secara bertahap, yaitu dengan
berupa penelitian kepustakaan (library research)
melakukan pengelolaan bahan terlebih dahulu.
yang dilakukan dengan mengumpulkan bahan
Bahan-bahan yang telah terkumpul dianalisis
hukum baik primer, sekunder dan atau tersier.
secara kualitatif yaitu cara berpikir yang bertitik
Dalam rangka mendapatkan jawaban atau
tolak pada bahan yang bersifat umum yang
penyelesaian atas masalah-masalah (isu hukum)
diperoleh kemudian untuk ditarik kesimpulan

274 | v o l u m e 8 n o m o r 3
Jurnal Kajian Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia

yang bersifat khusus. Untuk melaukan klasifikasi yang penting bagi sebuah bangsa dan negara
bahan-bahan hukum, penulis menggunakan untuk tetap menjadi bangsa dan negara yang
analisis isi (content analysis). berdaulat, negara dalam hal ini tidak boleh
meremehkan gangguan-gangguan yang datang,
karena hal-hal yang besar bermula dari hal yang
HASIL DAN PEMBAHASAN
kecil. Jangan diberi kesempatan untuk siapapun
Pertahanan dan Keamanan Nasional pada untuk kelompok manapun menggangu stabilitas
Saat Pandemi COVID-19 pertahanan dan keamanan nasional.

Dalam masa sekarang apalagi menghadapi Seperti yang dikatakan oeh Direktur

pandemi Covid-19 yang dimana makin hari Eksekutif Center of Intelligent and Strategic

kurvanya semakin naik. Seperti hari ini per Studies (CISS) Ngasiman Djoyonegoro di Media

tanggal 18 bulan Desember 2020 secara global Indonesia Onine mengatakan bahwa pandemi

untuk kasus positif mencapai angka 75.148.314, Covid-19 ini berdampak ke seluruh lini kehidupan

angka yang sembuh mencapai 52.715.399 dan manusia, bukan hanya bidang ekonomi, tapi juga

angka yang meninggal mencapai 1.665.481 bidang pertahanan dan kamanan negara juga

sedangkan untuk Indonesia kasus positif terancam. Dengan mewabahnya virus Covid-19

mencapai angka 643.508, angka yang sembuh ini menjadi ancaman serius bagi Indonesia,

menyentuh 526.979, dan angka meninggal pemerintah harus mengantisipasi hal-hal apa saja

mencapai 19.390 dengan kenaikan mencapai 100 yang akan terjadi kedepan termasuk mungkin

orang per harinya. Fenomena ini yang sedang memperkuat Tentara Nasional Indonesia (TNI)

dialami oleh semua negara termasuk yang diaami dan Kepolisian Republik Indonesia serta

oleh Negara Indonesia. masyarakat terhadap gangguan-gangguan

Pemerintah fokus terhadap pandemi terhadap pertahanan dan keamanan nasional

Covid-19 dan penanggulangnya, tetapi ada baik dari dalam maupun luar negeri dan yang

sedikit, segelintir, sekelompok orang atau paling ekstrem penanggulangan dengan

masyarakat yang memanfaatkan momen ini mengantisipasi serangan CBRNE (Chemical,

untuk mencari celah dan kesempatan untuk Biological, Radiological and Nuclear Defense).

memecah belah bangsa dengan cara Tidak berelebihan mungkin karena

mengerogoti pertahanan dan keamanan beberapa negara pun sejak terkena pandemi

nasional. Hal ini harus sudah menjadi perhatian Covid-19 telah memposisikan diri di level siaga 1

dari pemerintah, karena kaitanya dengan (satu) atau pada level (combat readliness) yang

pertahanan dan keamanan nasional ini adalah hal mengacu pada total defence. Ini menjadi

275 | v o l u m e 8 n o m o r 3
Jurnal Kajian Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia

tanggung jawab kita bersama, pemerintah dan Indonesia ini akan dibawa, Pancasia adalah
masyarakat bahu membahu sebagaimana sistem tujuan (goals) bersama dari masyarakat untuk
pertahanan negara bersifat semesta mencapai cita-cita luhur yang diamanahkan,
sebagaimana yang telah diatur dan diamanatkan selain semua yang disepakati diatas, Pancasila
di dalam Pasal 1 Undang-Undang Nomor 3 Tahun juga diterapkan sebagai ideologi dalam
2002 tentang Pertahanan Negara. pertahanan dan keamanan bangsa dan negara
Indonesia.
Pancasila sebagai Ideologi Untuk Selanjutnya Guru Besar Fakultas Hukum
Pertahanan dan Keamanan Nasional pada Universitas Indonesia juga merupakan pernah
Pandemi COVID-19
menjabat Hakim Konstitusi Jimly Asshidiqie juga
Pakar Hukum Tata Negara Indonesia, menegaskan bahwa Pancasila memiliki corak
mantan Hakim Konstitusi dan sekarang menjabat khas yang berbeda, yaitu:
sebagai MENKOPOLHUKAM Republik Indonesia Pancasila sebagai ideologi bangsa
Mahfud MD dalam bukunya Membangun Politik Indonesia memiliki perbedaan dengan sistem
Hukum, Menegakkan Konstitusi mengatakan ada yang ada di dunia seperti kapitalisme-liberal di
dua alasan kenapa Pancasila tidak dapat negara-negara barat maupun sosialisme-
diganggu gugat sebagai sebuah Ideologi bangsa : komunis yang dianut dibeberapa negara Asia.
1. Pancasila dinilai sangat cocok dijadikan Pancasila mengakui dan melindungi baik hak-hak
sebagai platform kehidupan bersama bagi individu maupun hak masyarakat disemua
kehidupan bersama bagi bangsa Indonesia bidang [8].
yang sangat majemuk agar tetap terikat Ini dapat dimaknai bahwa Pancasila
erat sebagai bangsa yang bersatu; memiliki peran yang sangat besar dan luas
2. Pancasila termuat di dalam Pembukaan apalagi menyangkut pertahanan dan keamanan
UUD 1945, yang di dalamnya dan nasional, Pancasila dapat dikatakan sebagai
pernyataan kemerdekaan oleh bangsa falsafah, dasar negara dan ideologi untuk dasar
Indonesia sehingga jika Pancasila diubah, negara dalam mempertahankan pertahanan dan
berarti Pembukaan UUD pun diubah [7]. keamanan dari ancaman apapun baik yang
datang dari daam mamupu dari luar. Pancasila
Seperti yang diketahui bersama, bila kita
juga dipandang sebagai sumber pencerahan,
sepakat dengan pendapat Mahfud MD maka
sumber inspirasi oleh pemerintah dan
dapat diartikan Pancasila adalah suatu cerminan
masyarakat dalam menghadapi masalah-
nilai-nilai kehidupan bangsa Indonesia, Pancasila
masalah yang dihadapi bangsa Indonesia.
adalah kompas yang menunjukan arah bangsa

276 | v o l u m e 8 n o m o r 3
Jurnal Kajian Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia

Dengan kata lain menjadikan Indonesia. Berbicara kaitannya dengan sila


falsafahbangsa Indonesia yakni Pancasila sebagai pertama nilai Ketuhanan Yang Maha Esa (YME)
ideologi untuk melawan segala gangguan mengandung arti bahwa semua tingkah laku,
pertahanan dan keamanan nasional bukan hal tindak tanduk perbuatan manusia harus selalu
yang tidak mungkin dikarenakan Pancasila berdasarkan kepada pada norma-norma (norm),
memiliki pandangan yang sangat luar biasa yang ajaran agama (religion), termasuk di dalamnya
terlihat di dalam sila-silanya. Pancasila dapat berkaitan dengan aktivitas-aktivitas masyarakat,
dikatakan juga sebagai sumber jati diri, tidak boleh menyimpang dari ajaran agama dan
kepribadian, moralitas, dan haluan keselamatan norma yang ada didalam masyarakat.
bangsa Indonesia. Kepercayaan (trust) dan keyakinan (belief)
Sebagai basis moralitas dan haluan atau terhadap Tuhan Yang Maha Esa ini hendaknya
arah dari kebangsaan-kenegaraan, Pancasila diikuti oleh ketakwaan terhadap Tuhan tanpa
memiliki landasan ontologis, epistemologis, dan terkecuali, yakni dengan cara melaksanakan
aksiologis [9] yang sangat kuat (powerfull) dan perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-
mengakar hebat di setiap sila-sila yang ada Nya.
memiliki justifikasi historis, rasional dan aktual Ketika prinsip-prinsip dasar ini
yang dipahami, dihayati, dipercayai, dan diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa
diamalkan sehingga masyarakat Indonesia dapat dan bernegara maka masyarakat dapat dengan
hidup dengan tentram, nyaman, tertib, untuk baik menjalani aktivitasnya tanpa melakukan ha-
menuju negara kesejahteraan (welfare state). ha yang dapat menggangu stabilitas nasional
seperti pertahanan dan keamanan nasional.
1. Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa
Pemerintah dan masyarakat perlu menanamkan
Sebagai sebuah bangsa yang kuat, bangsa
bahwa Ini bukan hanya sebagai kewajiban
yang hebat, bangsa yang memiiki karakter jiwa
(obligation) tetapi merupakan sebuah
pancasilais, pemerintah dan masyarakat di
kebutuhan (needs) dan kebanggaan (pride) bagi
Indonesia seharusnya menyadari dengan penuh
suatu bangsa, negara, pemerintah serta
kesadaran yang tinggi bahwa negara ini adalah
masyarakatnya.
negara yang berlandaskan hukum (rule of law)
2. Nilai Kemanusian yang Adil dan Beradab
sebagaimana juga dimanahkan di dalam Pasal 1
Nilai ini berkaitan dengan kemanusiaan
ayat (3) UUD 1945, oleh karena itu setiap tindak
(humanity) berupa penghormatan harkat,
tanduk subjek hukum baik itu orang (naturalijk
martabat dan hak asasi manusia (human right)
persoon) dan badan hukum (rechtpresoon) harus
juga sangat penting diberikan dalam
tunduk dengan aturan-aturan yang beraku di

277 | v o l u m e 8 n o m o r 3
Jurnal Kajian Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia

menciptakan pertahanan dan keamanan berbeda namun tetap satu (unity in diversity).
nasional. Artinya di dalam semua tingkah laku, Dengan semboyan ini diharapkan perbedaan
tindak tanduk perbuatan manusia harus selalu antar kelompok suku, etnis, adat istiadat, bahasa,
berdasarkan dengan kemanusiaan. Pandangan dan agama di Indonesia tidak mendatangkan
nilai Ketuhanan Yang Maha Esa sebagaimana bencana akan tetapi justru mendatangkan
disebutkan pada paragraf sebelumnya juga keuntungan [10].
berimplikasi pada pemaknaan sila ke 2 (dua) Nilai Jika saat ini Bangsa Indonesia sedang
kemanusiaan yang adil dan beradab. Semangat menghadapi Pandemi Covid-19 yang didalamnya
Niai Ketuhanan Yang Maha Esa mendorong juga dibumbui perbuatan perbuatan segeintir
(push) tumbuhnya kesadaran (awareness) orang yang ingin mengacaukan pertahanan dan
terhadap pemerintah dan masyarakat untuk keamanan nasional, maka cita-cita bersama yang
mengangkat harkat manusia Indonesia untuk adil harus diusung pemerintah dan masyarakat
dan menjadi bangsa beradab. Adil disini adalah adalah dengan memerangi dan memberantas
adil dulu terhadap diri sendiri, sesama manusia segala bentuk gangguan tersebut tanpa
dan lingkungan masyarakat contohnya seperti terkecuali. Semua perbuatan-perbuatan yang
melakukan aktifitas pemerintah dan masyarakat menganggu dan nyata-nyata mengancam
sepakat tidak merusak tatanan persatuan dan persatuan dan kesatuan bangsa (keutuhan
kesatuan yang telah terbingkai apik di dalam bangsa) serta digerogoti oleh berbagai
semboyan Bhineka Tunggal Ika (biarpun penghianatan -penghianatan kemanusiaan oleh
berbeda-beda namun tetap satu jua). Sifat adil beberapa unsur personil penyelenggara negara,
yang demikian akan mengantarkan masyarakat masyarakat harus segera ditindak sesuai
menjadi suatu masyarakat yang beradab apalagi mekanisme yang diatur didalam peraturan
pada saat menghadapi bencana non alam Pada perUndang-Undangan di Indonesia, jangan
Pandemi Covid-19. sampai terjadi terus menerus tanpa solusi yang
jelas dan tegas karena potensi-potensi terhadap
disintegrasi bangsa akan terus berlanjut jika
dibiarkan.
3. Nilai Persatuan Indonesia
Berbicara Pancasila sebagai ideologi 4. Nilai Kerakyatan yang Dipimpin oleh
Hikmat Kebijaksanaan dalam
nasional Indonesia merupakan seperangkat nilai
Permusyawaratan Perwakilan
dasar yang telah disepakati bersama antar
Dalam cara pandang Pancasila, prinsip
kelompok masyarakat dengan semboyan
kedaulatan tidak menghendaki situasi dimana
Bhineka Tunggal Ika yang artinya meskipun

278 | v o l u m e 8 n o m o r 3
Jurnal Kajian Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia

suatu keputusan yang sifatnya penting bagi


Nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat
kepentingan rakyat didikte oleh kalangan
Indonesia mengandung makna sebagai dasar
mayoritas atau kekuatan elit politik, golongan
sekaligus tujuan, yaitu tercapainya masyarakat
masyarakat maupun yang lainnya, serta
Indonesia yang adil dan makmur secara lahiriah
sebaliknya oleh minoritas kuat yang mengancam
maupun batiniah [12]. Dalam cara pandang
pertahanan dan keamanan nasional. Apalagi jika
Pancasila, perwujudan keadilan sosial ini
itu didikte oleh kekuatan dari luar negeri.
sekaligus harus merupakan aktualisasi nilai-nilai
Dalam praktik kehidupan bangsa kita saat
ketuhanan dan nilai-nilai kemanusiaan, serta
ini, kedaulatan rakyat telah tergadaikan dengan
cita-cita kebangsaan yang menjunjung tinggi
supremasi uang dalam berbagai manifestasinya
kedaulatan rakyat. Artinya negara dalam hal ini
yang menjamur bagai sesuatu yang sulit sekali
melindungi rakyat atau masyarakatnya dengan
diberatas padahal di dalam falsafah hidup bangsa
cara apapun atas ancaman pertahahan dan
yakni Pancasila telah mengajarkan bahwa rakyat
keamanan nasional, apalagi padaa saat negara
merupakan institusi tertinggi di negeri ini. Ini
sedang menangani pandemi Covid-19.
dapat diartikan bahwa orientasi kebijakan
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa
maupun keputusan harus demi kepentingan
Keadilan (justice) menitik-beratkan kepada
rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat bukan
keseimbangan antara keadilan individu dan
kepentingan diri, kelompok. Pemihakan
keadilan masyarakat. Jadi terkait perlindungan
terhadap kepentingan rakyat dipandu dengan
dalam atas perbuatan-perbuatan yang
hikmat kebijaksanaan melalui media
menngancam keutuhan bangsa dan negara harus
musyawarah mufakat. Ini dapat diartikan
segera diperhatikan dan tidak ada yang
pengertian bahwa orientasi etis suatu kebijakan
dikesampingkan, karena kalau dibiarkan ini akan
atau pengambilan keputusan harus dibangun
menjadi seperti fenomena gunung es (iceberg
melalui daya pandang yang jauh ke depan tidak
phenomenon) yang suatu saat dapat meledak
hanya mempertimbangkan dampaknya di dunia
dan dapat membuat kekacauan yang jauh lebih
saja, namun juga sampai di akhirat. Demikian
besar.
pula kebijakan-kebijakan atau keputusan yang
Berkaca dari penanaman nilai-nilai
diambil bersama harus dapat
pancasila yang diuraikan diatas sebaiknya
dipertanggungjawabkan kepada Tuhan dan
pemerintah dan masyarakat perlu mengahayati
sesama manusia [11].
dan mengamalkan demi tegaknya pertahanan
5. Nilai Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat dan keamanan nasional apalagi pada masa-masa
Indonesia
suit seperti sekarang dimana Negara sedang

279 | v o l u m e 8 n o m o r 3
Jurnal Kajian Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia

fokus kepada pandemi Covid-19 agar tegaknya Pancasila menguntungkan individu,


Kepastian, Kemanfaatan serta Keadilan seperti kelompok, maka dengan sendirinya
yang dicita-citakan didalam Pancasila. aturan-aturan tersebut akan gugur. Selain
Berbicara mengenai kaitannya antara itu disini juga menggambarkan bahwa
pertahanan dan keamanan nasional dan ideologi pelanggaran dan kejahatan contohnya
tidak terlepas dari dari dua topik mendasar, yaitu pelanggaran terhadap pertahanan dan
pengaruh ideologi terhadap pertahanan dan keamanan nasional pada saat pandemi
keamanan serta bagaimana hukum (rule of law) Covid-19 dapat dicegah dan diberantas
sebagai alat melindungi ideologi demi karena tidak sesuai dengan ideologi atau
terciptanya pertahanan dan keamanan. falsafah bangsa yakni Pancasila;
Kedudukan Pancasila sebagai Ideologi c. Mengandung norma yang mengharuskan
Negara dapat diperinci sebagai berikut [13]: Undang-Undang Dasar. Isi yang
a. Pancasila sebagai dasar Negara adalah mewajibkan pemerintah dan lain lain
merupakan sumber dari segala sumber penyelenggara Negara memegang teguh
hukum (sumber tertib hukum) Indonesia. cita-cita moral rakyat yang luhur. Dapat
Dengan demikian dapat diartikan bahwa dikatakan siapapun yang melakukan hal-
Pancasila merupakan tempat hal yang merusak persatuan, kesatuan
mendasarkan bahwa semua kegiatan- lewat jalur pertahanan dan keamanan
kegiatan yang tidak sesuai dengan nasional contonya maka dapat dikenakan
Pancasila termasuk didalamnya ancaman sanksi atau hukuman yang berat ketika
stabiitas Nasional terhadap pertahanan ditemukan adanya bukti yang jelas;
dan keamanan pada saat kondisi biasa d. Pancasila adalah sumber semangat bagi
atau dalam keadaan pandemi Covid-19 Undang-Undang Dasar 1945, bagi
saat ini segera dapat dicegah dan penyelenggara Negara, para pelaksana
diberantas demi kesejahteraan dan pemerintahan. Setiap fungsi
kemakmuran rakyat; penyelenggaraan negara tidak perlu ragu
b. Mewujudkan cita-cita hukum bagi hukum dan takut ketika mencegah atau
dasar Negara (baik hukum dasar tertulis memberantas terjadinya segala bentuk
maupun tidak tertulis). Disini jelas bahwa pelanggaran dan kejahatan terhadap
Pancasila dijadikan tolak ukur untuk ancaman pertahanan dan keamanan
pembuatan suatu aturan, ketika suatu nasional terebih-lebih pada masa pandemi
aturan dipandang tidak sesuai dengan Covid-19.

280 | v o l u m e 8 n o m o r 3
Jurnal Kajian Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia

Selain upaya-upaya yang telah disebutkan pandemi Covid-19 dimanfaatkan oleh sebagian
diatas upaya lain yang bisa atau dapat dilakukan pihak, oknum, kelompok tertentu yang tidak
demi tegaknya ideologi Pancasila sebagai menyukai keutuhan bangsa Indonesia.
Ideologi pertahanan dan ketahanan nasional Oleh karena itu diperlukan penanaman
pada saat pandemi Covid-19 ini yakni dengan Pancasila Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, Nilai
mewujudkan Pancasila sebagai sumber nilai Kemanusian yang Adil dan Beradap, Nilai
adalah dengan menjadikan nilai-nilai dasar Persatuan Indonesia, Nilai Kerakyatan yang
Pancasila sebagai sumber pembentukan norma Dipimpin oleh Khitmat Kebijaksanaan dalam
moral dalam kehidupan bermasyarakat, Permusyawaratan Perwakilan dan terkahir Nilai
berbangsa dan bernegara. Keadilan Sosial sebagai ideologi bangsa Indonesia
Oleh karena itu, nilai pancasila juga dapat dalam mencegah dan memberantas ancaman-
diwujudkan ke dalam norma-norma moral (etik). ancaman terkait dengan pertahanan dan
Norma-norma etik tersebut selanjutnya dapat keamanan nasional. Hal ini dapat dilakukan
digunakan sebagai pedoman atau acuan dalam dengan cara mengembangkan tata nilai
bersikap dan bertingkah laku dalam kehidupan kehidupan Pancasila di dalam diri sendiri,
berbangsa dan bernegara. Dengan pertimbangan masyarakat, bangsa dan negara, yang secara
tersebut diharapkan akibat-akibat yang dapat mendasar dengan adanya unsur keyakinan
ditimbulkan oleh perbuatan-perbuatan bahwa Pancasila merupakan ideologi yang tepat
sekelompok orang atau oknum yang merusak dalam upaya pencegahan dan pemberantasan
pertahanan dan keamanan nasional pada saat ancaman-ancaman pertahanan dan keamanan
pandemi Covid-19 dapat mulai dicegah dan nasiona apalagi pada saat pandemi Covid-19.
diatasi sebelum bertambah parah dan meluas ke Selain penanaman niai Pancasila secara mental
berbagai macam bidang kehidupan berbangsa spritual hal lain yang mesti menjadi prioritas
dan bernegara (Fernando, 2020). adalah tata kelola pemerintahan yang baik
(political institutional) dan kesejahteraan
PENUTUP masyarakat.
Dalam menghadapi pandemi Covid-19,
pemerintah dan masyarakat juga harus
memperhatikan ancaman-ancaman yang akan
membuat negara bisa jadi kacau (chaos) dengan
menyerang pertahanan dan keamanan nasional.
Carut marut negara dalam kondisi menangani

281 | v o l u m e 8 n o m o r 3
Jurnal Kajian Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia

DAFTAR PUSTAKA

[1] Rozak Abdul. Pendidikan Asshiddiqie, “Negara Hukum, Demokrasi,


Kewarganegaraan: Demokrasi, Hak Asasi dan Dunia Usaha”. Universitas Sahid.
Manusia, dan Masyarakat Madani. ICCE. Jakarta.
UIN Syarif Hidayatulloh. Jakarta. [9] Kaelan. 2010. Pendidikan Pancasila.
[2] Bagus Lorens. 2005. Kamus Filsafat. Paradigma Yogyakarta.
Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama. [10] Rohman Arif. 2009. Politik Ideologi
[3] Soekanto Soerjono. 1984. Pengantar Pendidikan. LeksBang Mediatama.
Penelitian Hukum. Cet ke-3. UI Press. Yogyakarta.
Jakarta. [11] Junius Fernando Zico. 2012. Analisis
[4] Mahmud Marzuki Peter. 2005. Penelitian Putusan Mahkamah Agung Nomor 02
Hukum. Kencana Prenada Media. Jakarta. K/Pid HAM Adhoc/2006 Tentang
[5] Soekanto Soerjono, Mamudji Sri. 2001. Pertanggungjawaban Komando Atas
Penelitian Hukum Normatif Suatu Pelanggaran HAM Berat. Jurnal Fakultas
Tinjauan Singkat. Raja Grafindo Persada. Hukum. Universitas Bengkulu.
Jakarta. [12] Junius Fernando Zico. 2020. Pancasila
[6] Andi Rianto. 2005. Metode Penelitian Sebagai Ideologi Pemberantasan
Sosial dan Hukum. Granit. Jakarta. Kejahatan Korporasi di Indonesia, Jurnal
[7] MD Mahfud. 2010. Membangun Politik Supremasi Hukum. Fakutas Hukum
Hukum, Menegakkan Konstitusi. Rajawali Universitas Bengkulu.
Pers. Jakarta. [13] Kaelan. 2013. Negara Kebangsaan
[8] Asshiddiqie Jimly. 2005. Ideologi, Pancasila. Paradigma. Yogyakarta.
Pancasila dan Konstitusi, Lihat juga Jimly

282 | v o l u m e 8 n o m o r 3

Anda mungkin juga menyukai