Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS TINDAKAN

NAMA : Nur Yahya

NIM : 200104063

1. Perekaman EKG
Perekaman aktivitas kelistrikan jantung yang ditimbulkan oleh system eksitasi
dan konduktif khusus jantung
2. Indikasi tindakan keperawatan
Pada klien dengan gangguan cardiovaskuler, pasien pre operasi
3. Rasionalisasi tindakan
a. Mengetahui aktivitas listrik jantung
b. Mengetahui kelainan irama jantung
c. Mengetahui efek penggunaan obat jantung
4. Anatomi dan Fisiologi sistem pergerakan
a. AnatomiJantung

Gambar katup jantung


Jantung adalah salah satu organ vital bagi tubuh yang fungsi utamanya
untuk sirkulasi darah ke seluruh tubuh. Jantung sebagai salah satu organ vital
tubuh sangat rentan terserang penyakit. Pemeriksaan jantung biasa dilakukan
dengan EKG (elektrokardiogram). Hasil yang ditampilkan pada EKG berupa
sinyal PQRST dengan makna tertentu. Berdasarkan sinyal yang dihasilkan
dapat dianalisa oleh dokter tentang penyakit yang diderita. Kebanyakan
perangkat EKG saat ini merupakan produk import serta harga yang sangat
mahal. Selain itu penggunaan perangkat EKG tersebut yang tidak praktis
karena kurang mobile dan biasanya hanya dimiliki oleh rumah sakit besar
saja.
Berdasarkan hal tersebut, akan dibuat rancang bangun EKG dengan
soundcard ke laptop sehingga EKG yang dibuat menjadi lebih efisien karena
mobile, serta biaya pembuatan yang terjangkau. Sebagai pengukur dari tubuh
pasien digunakan hanya tiga buah sadapan, yaitu RA (right arm), LA (left
arm), dan LL (left leg) serta ditambah satu sadapan sebagai grounding yaitu
di RL (right leg). Diharapkan dengan adanya alat ini dapat memberikan
tampilan sinyal yang rendah noise dan akurat serta dapat digunakan sebagai
alat yang tepat guna di bidang medis.
b. Fisiologi jantung
Secara fisiologi, jantung adalah salah satu organ tubuh yang paling vital
fungsinya dibandingkan dengan organ tubuh lainnya. Jantung merupakan
sebuah otot yang dapat berkontraksi. Kontraksi otot manapun akan selalu
menimbulkan perubahan kelistrikan yang dikenal dengan istilah potensial
aksi. Potensial aksi yang timbul pada otot jantung (miokardium) dan jaringan
transmisi jantung inilah yang memberikan gambaran kelistrikan jantung
(konduksi jantung). Adanya konduksi jantung dapat menghasilkan impuls
listrik secara ritmis yang menyebabkan adanya kontraksi ritmis otot jantung
yang disebut ritme jantung, mengirim potensial aksi melalui otot jantung dan
menyebabkan terjadinya detak jantung (Guyton, 2006).
Dalam kerjanya jantung mempunyai 3 periode :
1) Periode konstriksi (periode sistole). Suatu keadaan ketika jantung bagian
ventrikel dalam keadaan menguncup. Katup bikus dan trikuspidalis
dalam keadaan tertutup valvula semilunaris aorta dan valvula seminularis
arteri pulmonalis terbuka, sehingga darah dari ventrikel dekstra mengalir
ke arteri pulmonalis masuk ke paru-paru kiri dan kanan. Sedangkan
darah dari ventrikel sinistra mengalir ke aorta kemudian diedarkan ke
seluruh tubuh.
2) Periode dilatasi (periode diastole). Suatu keadaan ketika jantung
mengembang. Katup bikus dan trikuspidalis terbuka, sehingga darah dari
atrium dekstra masuk ke ventrikel dekstra. Selanjutnya darah yang ada di
paru - paru kiri dan kanan melalui vena pulmonalis masuk ke atrium
sinistra dan darah dari seluruh tubuh melalui vena kava masuk ke atrium
dekstra.
3) Periode istirahat, yaitu waktu antara periode konstriksi dan dilatasi ketika
jantung berhenti kira - kira 1/10 detik. Pada waktu kita beristirahat
jantung akan menguncup sebanyak 70 - 80 x/menit. Pada tiap - tiap
kontraksi jantung akan memindahkan darah ke aorta sebanyak 60 - 70 cc.
c. Elektrokardiograf (EKG)
EKG adalah suatu gambaran grafis mengenai gambaran puncak aktifitas
elektris dari serabut otot jantung, berupa kurva tegangan fungsi waktu yang
terdiri dari berbagai puncak (Heru, 2008). Sebuah EKG dapat digunakan
untuk mengukur denyut jantung dan mendiagnosis adanya kelainan pada
jantung.

d. Sadapan EKG
Penggunaan EKG dilengkapi dengan pemasangan sadapan pada tubuh
sebagai monitor adanya perubahan tegangan antara elektroda yang
ditempatkan pada berbagai posisi di tubuh. Pengukuran sinyal pada EKG
dilakukan dengan pemilihan tiga titik bipolar yang pertama kali
diperkenalkan oleh Einthoven yang terletak di lengan kanan, lengan kiri, dan
kaki kiri.
5. Alat dan bahan yang digunakan selama tindakan keperawatan :
a. Handscoon
b. Mesin EKG
c. Kertas EKG
d. Alkohol swab
e. Bengkok
f. Jelly
g. Tissue
6. Prinsip tindakan keperawatan :
Bersih
7. Prosedur tindakan keperawatan :
a. Tahap Pra Interaksi
1) Mencuci tangan
2) Menyiapkan alat
b. Tahap Orientasi
1) Memberikan salam kepada pasien dan memastikan identitas pasien
2) Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
3) Menanyakan persetujuan dan kesiapan pasien
c. Tahap Kerja
1) Menjaga privacy pasien
2) Melonggarkan atau melepas pakaian bagian atas pasien
3) Mengoleskan jelly pada elektroda
4) Memasang elektroda ekstremitas atas dan bawah untuk merekam
a) Merah : lengan kanan
b) Kuning : lengan kiri
c) Hijau : tungkai kiri
d) Hitam : tungkai kanan
5) Memasang elektroda pericardial untuk merekam pericardial lead
a) V1 : sela iga ke 4 garis sternal kanan
b) V2 : sela iga ke 4 pada garis sternal kiri
c) V3 : terletak diantara V2 dan V4
d) V4 : ruang sela iga ke 5 pada mid klavikula kiri
e) V5 : garis aksila tengah sejajar dengan V4
f) V6 : garis aksila belakang sejajar dengan V4
6) Hidupkan mesin elektro kardiogram
7) Lakukan pencatatan identitas pasien pada EKG
8) Lakukan kalibrasi dengan kecepatan ml/ detik
9) Lakukan perekaman sesuai intruksi
10) Matikan EKG dan lepaskan elektroda pada tubuh pasien
11) Bantu pasien memakai pakaian kembali
12) Merapikan pasien
d. Tahap Terminasi
1) Melakukan evaluasi tindakan
2) Berpamitan dengan pasien dan keluarga
3) Mencuci tangan
4) Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
8. Respon pasien :
a. Respon obyektif : didapatkan rekaman EKG pasien, pasien kooperatif.
b. Respon subyektif :
9. Menganalisis keberhasilan tindakan keperawatan yang telah dilakukan :
Elektro kardiogram dapat digunakan untuk mendetaksi kondisi seperti serangan
jantung, penyakit jantung coroner, gangguan elektrolit, keracunan dan efek
samping obat
10. Refleksi diri dari kekurangan tindakan keperawatan yang dilakukan :
a. Kekurangan selama fase pra interaksi
Tidak menjelaskan prosedur tindakan secara lengkap
b. Kekurangan selama fase kerja
Semua tahap kerja dilakukan sesuai SOP
c. Kekurangan selama fase terminasi
Semua tahap terminasi dilakukan sesuai SOP
d. Kekurangan selama fase setelah interaksi
Tidak menjelaskan prosedur pelaksanaan perekaman EKG

Anda mungkin juga menyukai