Pemeriksaan angiografi adalah pemeriksaan pembuluh darah dengan menggunakan zat kontras.
Pemeriksaan angiografi dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu:
a. Pemeriksaan arteriografi b. Pemeriksaan flebografi-venografi Pemeriksaan arteriografi adalah pemeriksaan pembuluh darah arteri dengan menggunakan zat kontras. Karena aliran darah dalam pembuluh darah arteri sangat cepat, maka digunakan rapid film changer yang dapat memotret maksimal sampai 10 film per detik, sehingga setiap alilran kontras dalam pembuluh darah arteri dapat diikuti (Rachman, 2005) Ada 2 teknik dasar yang secara luas digunakan untuk pemeriksaan arteriografi, yaitu: 1. Pungsi jarum perkutan 2. Kateterisasi arteri perkutan Indikasi pemeriksaan arteriografi, ialah (Rachman, 2005): 1. Kelainan kongenital 2. Perdarahan 3. Trauma 4. Kelainan pembuluh darah 5. Kelainan tumor 6. Pemeriksaan donor dan resipiens pada transplantasi organ Kontraindikasi arteriografi (Rachman, 2005) 1. Kontraindikasi mutlak (absolut) ialah pasien alergi terhadap ypdium (karena kontras mengandung yodium) 2. Kontraindikasi relatif a. Kelainan jantung b. Kaceksia Persiapan pasien (Rachman, 2005) 1. Izin tertulis untuk melakukan tindakan pemeriksaan arteriografi 2. Pasien dipuasakan sejak malam hari, terutama apabila dilakukan pemeriksaan dengan anestesi umum. 3. Apabila pungsi dilakukan di daerah inguinal untuk melakukan antisepsi di daerah tersebut rambut pubis harus dicukur habis. Begitu pula apabila dilakukan pungsi arteri aksilaris, rambut ketiak dicukur habis. 4. Dua jam sebelum pemeriksaan diberikan obat penenang, seperti suntikan diazepam sebanyak 10 mg. Zat kontras yang dipakai angiografin 65%, apabila angiografin sukar didapat, dapat dipakai urografin 60% atau urografin 76%. Zat kontras disuntikkan dengan alat injektor khusus. Kecepatan penyuntikan zat kontras: a. Zat kontras disuntikkan dengan kecepatan tangan. b. Zat kontras disuntikkan dengan alat penyuntik yang telah dikalibrasi dengan ketelitian tertentu. (Rachman, 2005)