TESIS
OLEH:
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2020
MENGHITUNG LUAS HYPOCYCLOID DENGAN
MENGGUNAKAN LINGKARAN BANTU
Oleh:
KURNIA OKTA FRIMA
1510248251
Tesis
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2020
KATA PENGANTAR
4. Seluruh Bapak dan Ibu dosen yang telah mendidik dan mengajarkan
ilmunya kepada penulis selama menjadi mahasiswa Program Studi
Magister Matematika Pascasarjana Universitas Riau.
vi
5. Orang tua, abang, adik dan keluarga yang selalu memberikan bantuan
moril dan dorongan materil sehingga penulis dapat menyelesaikan studi.
Kritik dan saran yang membangun ke arah perbaikan tesis ini sangat penulis
harapkan. Akhirnya penulis berdo’a semoga tesis ini bermanfaat umumnya
untuk pembaca dan khususnya untuk penulis sendiri. Semoga Allah Subhana-
ahuu wa ta’aalaa senantiasa melimpahkan karunia-Nya dan membalas segala
amal budi serta kebaikan pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan tesis ini, aamiin yaa Robbal alaamiin.
vii
DAFTAR ISI
viii
DAFTAR PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 58
ix
DAFTAR GAMBAR
2.1 Lingkaran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
2.2 Tembereng Lingkaran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6
2.3 Tembereng Lingkaran CD . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6
2.4 Ganding Tusi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 8
2.5 Hypocycloid untuk n=3 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 9
2.6 Hypocycloid untuk n=4 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 10
2.7 Ilustrasi Pembentukan Hypocycloid . . . . . . . . . . . . . . . . 10
2.8 Ilustrasi Titik P . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 11
x
4.6 Ilustrasi Memunculkan Rentang Nilai R dan r . . . . . . . . . . 50
4.7 Ilustrasi Memunculkan Pendefenisian Ulang k . . . . . . . . . . 50
4.8 Ilustrasi Memunculkan Lingkaran a . . . . . . . . . . . . . . . . 51
4.9 Ilustrasi Memunculkan Titik T . . . . . . . . . . . . . . . . . . 51
4.10 Ilustrasi Memunculkan Kontruksi Titik O dan T . . . . . . . . 52
4.11 Ilustrasi Memunculkan Lingkaran b . . . . . . . . . . . . . . . . 52
4.12 Ilustrasi Memunculkan Titik C . . . . . . . . . . . . . . . . . . 53
4.13 Ilustrasi Memunculkan Lingkaran c . . . . . . . . . . . . . . . . 53
4.14 Ilustrasi Memunculkan Titik P . . . . . . . . . . . . . . . . . . 54
4.15 Ilustrasi Memunculkan Garis CP . . . . . . . . . . . . . . . . . 54
4.16 Ilustrasi Memunculkan Garis CT . . . . . . . . . . . . . . . . . 55
4.17 Ilustrasi Memunculkan Sudut θc . . . . . . . . . . . . . . . . . . 55
4.18 Ilustrasi Memunculkan Hypocycloid . . . . . . . . . . . . . . . . 56
xi
ABSTRAK
xii
ABSTRACT
xiii
BAB 1
PENDAHULUAN
kurikulum tingkat sekolah. Hal ini berdasarkan struktur kurikulum yang ada di
antara lain aritmatika, aljabar, analisis dan geometri [18]. Secara umum ruang
lingkup materi geometri mempelajari mengenai titik, garis dan sudut, bangun
Materi geometri telah dipelajari dari jenjang sekolah dasar (SD) hingga ke
adalah hubungan antara titik, garis dan lingkaran. Hubungan titik dengan
lingkaran ada tiga jenis yaitu berada di dalam lingkaran, tepat pada lingkaran
cycloid, dan hypocycloid. Kurva bidang yang menarik untuk dipelajari adalah
tetap P yang berada pada keliling sebuah lingkaran kecil ber-radius b yang
1
berputar mengelilingi bagian dalam lingkaran yang lebih besar dengan radius a,
tipe roda gigi planet yang ada mekanisme hypocycloid, dengan menggunakan
dimensi pada hypocycloid [16]. Pada tahun 2019 dibahas proses pembentukan
saat bus terbuka [20]. Luas hypocycloid untuk n = 4 yang disebut astroid telah
2
Sehingga, pada penelitian ini penulis ingin memberikan alternatif menentukan
dan lingkaran yang berjari-jari b serta bentuk umum jari-jari lingkaran yang
menyinggung hypocycloid.
Sistematika dalam penulisan tesis ini secara umum terdiri dari lima bab. Bab
akan digunakan. Pembahasan tesis ini terdapat pada Bab 3 dan Bab 4.
3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini disajikan beberapa definisi dan teori pendukung yang berhubungan
dengan hypocycloid diantaranya luas juring [2, 3, 10], luas tembereng [9, 11], dan
Titik O disebut titik pusat lingkaran. Garis OA, OB, dan OC disebut jari-
Gambar 2.1.
Sudut pusat adalah sudut yang terbentuk oleh dua jari-jari lingkaran [2, 10].
Sudut COB adalah sudut pusat lingkaran diilustrasikan pada Gambar 2.1.
4
Bagian ini ditentukan dengan ukuran sudutnya. Sebuah perbandingan akan
Dari hasil perbandingan (2.1) dapat disimpulkan bahwa panjang busur dalam
Juring adalah luas yang dibatasi oleh dua jari-jari dan sebuah busur lingkaran
d adalah
[3]. COB adalah sebuah juring, diilustrasikan pada Gambar 2.1, CB
busur dari juring COB. Luas sebuah juring adalah bagian dari luas seluruh
5
2.2 Luas Tembereng
Tembereng adalah suatu daerah dalam lingkaran yang dibatasi oleh busur dan
tali busur [9, 11]. Tembereng diilustrasikan pada Gambar 2.2 daerah berwarna
kuning.
Berdasarkan Gambar 2.2 luas tembereng dapat ditentukan dengan rumus, yaitu
Berikut ini disajikan sebuah ilustrasi untuk menentukan luas tembereng pada
6
Gambar 2.3 merupakan lingkaran yang berpusat di O dengan jari-jari 14 cm,
dan sudut pusat COD dengan ukuran sudut 60◦ , untuk mencari luas tembereng
pada Gambar 2.3 langkah pertama yang harus ditentukan adalah menentukan
60◦
Luas Juring COD = ◦
· πr2 ,
360
60◦ 22
= ◦
· · (14 cm)2 ,
360 7
Luas Juring COD = 102.67 cm2 ,
1
Luas Segitiga COD = · OC · OD · sin O,
2
1
= · 14 · 14 · sin 60◦ ,
2
Luas Segitiga COD = 84.87 cm2 ,
setelah mengetahui luas juring dan luas segitiga barulah bisa mencari luas
2.3 Hypocycloid
Hypocycloid pertama kali diperkenalkan oleh Nasir al-Din al-Tusi pada tahun
1247, seorang ahli falak dan ahli matematika Parsi pada abad ke-13 dalam
7
karyanya yang berjudul Tahrir al-Majisti sebagai penyelesaian bagi pergerakan
istilah Ganding Tusi diciptakan pada tahun 1966. Ganding tusi adalah lambang
matematika dengan sebuah bulatan yang lebih besar berdiameter dua kali
atas lilitan bulatan kecil berayun ke depan dan belakang dalam gerakan linear
yang berada pada keliling sebuah lingkaran kecil berjari-jari b yang berputar
mengelilingi bagian dalam lingkaran yang lebih besar dengan jari-jari a, untuk
a > b [15, 16, 19]. Hypocycloid merupakan salah satu kurva atau persamaan
8
Secara umum a dan b adalah anggota bilangan real positif [14], tetapi di dalam
tulisan ini pembahasan dibatasi untuk nilai a/b yang merupakan bilangan bulat
0◦ sampai 360◦ , n merupakan jumlah sisi hypocycloid yang terbentuk dan nilai n
2πa
n= ,
2πb
a
n= . (2.7)
b
9
dari 0◦ sampai 360◦ mengelilingi bagian dalam lingkaran yang berjari-jari a
Berdasarkan Gambar 2.5 dan Gambar 2.6 diketahui titik P adalah titik yang
10
Dari Gambar 2.7 untuk memperoleh koordinat titik P perhatikan Gambar 2.8.
SP
sin α = ,
b
SP = b · sin α, (2.8)
CS
cos α = ,
b
CS = b · cos α, (2.9)
CE
sin θ = ,
a−b
CE = (a − b) · sin θ, (2.10)
11
OE
cos θ = ,
a−b
OE = (a − b) · cos θ. (2.11)
d
Selanjutnya busur T P ditulis T d
P dan busur T F ditulis T F , yaitu
d
T d
P =T F,
b(θ + α) = a · θ,
a·θ
θ+α= ,
b
a·θ
α= − θ,
b
a·θ−b·θ
α= ,
b
[( ) ]
a−b
α= θ . (2.12)
b
x = OE + CS, (2.13)
y = CE − SP. (2.14)
diperoleh
diperoleh
12
[( ) ]
a−b
x = (a − b) · cos θ + b · cos θ (2.17)
b
Diketahui bahwa jika F tidak negatif pada interval [a, b] maka luas yang
hypocycloid untuk n = 4 atau yang lebih dikenal dengan nama astroid yang
ditulis dalam persamaan parametrik secara analitik [1]. Untuk menentukan luas
a
4= ,
b
a
b= . (2.21)
4
13
Dengan mensubstitusikan persamaan (2.21) ke dalam persamaan (2.17) dan
(2.18) diperoleh
( [( ) ]
a) a a − a4
x= a− · cos θ + · cos a θ ,
4 4 4
( 3a )
3a a
= · cos θ + · cos a4 θ,
4 4 4
3a a
= · cos θ + · cos 3θ,
4 4
a (3 · cos θ + cos 3θ)
x= , (2.22)
4
dan
( [( ) ]
a) a a − a4
y = a− · sin θ − · sin a θ ,
4 4 4
( 3a )
3a a
= · sin θ − · sin a4 θ,
4 4 4
3a a
= · sin θ − · sin 3θ,
4 4
a (3 · sin θ − sin 3θ)
y= . (2.23)
4
14
∫ 2π ∫ 2π ∫ 2π
3a2 6a2 9a2
= sin2 3θ dθ − sin θ · sin 3θ dθ − sin2 θ dθ,
0 16 0 16 0 16
A = B − C − D. (2.24)
Misalkan
u = 3θ,
du = 3 dθ.
( ) 2π
3a2 3θ cos 3θ · sin 3θ
B= − ,
48 2 2 0
( 2 ) 2π
3a θ a cos 3θ · sin 3θ
2
B= − . (2.27)
32 32 0
Selanjutnya, integralkan
∫ 2π
6a2
C= (sin θ · sin 3θ) dθ. (2.28)
16 0
15
Berdasarkan aturan trigonometri diketahui bahwa:
diperoleh
∫
6a2 2π ( )
C= cos θ · sin θ · sin 2θ + sin2 θ · cos 2θ dθ,
16 0
∫ ∫
6a 2 2π
6a2 2π ( )
C= (cos θ · sin θ · sin 2θ) dθ + sin2 θ · cos 2θ dθ. (2.30)
16 0 16 0
parsial, yaitu
∫ 2π ∫ 2π
6a2 6a2
C= (cos θ · sin θ · sin 2θ) dθ + u · dv,
16 0 16 0
∫ 2π ( ∫ 2π )
6a2 6a2
C= (cos θ · sin θ · sin 2θ) dθ + u·v− v du , (2.31)
16 0 16 0
u = sin2 θ,
dv = cos 2θdθ,
sin 2θ
v= .
2
16
∫ 2π
6a2
− (cos θ · sin θ · sin 2θ) dθ,
16 0
17
BAB 3
LUAS HYPOCYCLOID
berjari-jari b.
bantu yang melalui dua titik sudut hypocycloid, kemudian hubungkan titik pusat
lingkaran bantu ke titik sudut hypocycloid yang dilalui serta mencari luas juring,
Pada Gambar 3.1 salah satu sudut hypocycloid sudah ada titik yaitu titik P
hypocycloid, sehingga diperoleh titik A dan titik D seperti pada Gambar 3.1.
Langkah kedua tariklah garis dari titik A ke titik P sehingga terbentuk garis
18
Gambar 3.1: Garis AP pada Hypocycloid untuk n=3
Titik A = (x1 , y1 ),
Titik P = (x2 , y2 ),
titik, yaitu
√
|AP | =(x2 − x1 )2 + (y2 − y1 )2 ,
v
u(
u ( ))2 ( √ )2
=t a− − a
1 3
+ 0− a ,
2 2
19
v
u(
u )2 ( √ )2
= t 1
a+ a + −
3
a ,
2 2
v
u( )2 ( √ )2
u 3a
=t
3
+ − a ,
2 2
√
9a2 3a2
= + ,
√ 4 4
12a2
= ,
4
√
= 3a2 ,
√
|AP | = a 3.
yang jari-jarinya sepanjang AP dan lingkaran bantu tersebut melalui dua titik
yaitu titik A dan titik P seperti pada Gambar 3.2. Langkah berikutnya tariklah
garis dari pusat lingkaran B ke titik A dan P sehingga terbentuk garis BA, BP ,
Gambar 3.2: Juring dan Segitiga PBA dan POA Hypocycloid untuk n=3
20
√
a 3, dan sudut P BA = 60◦ , untuk menentukan luas juring P BA menggunakan
60◦
Luas Juring P BA = · πr2 ,
360◦
1 ( √ )2
= π· a 3 ,
6
3πa2
= ,
6
a2
Luas Juring P BA = π. (3.1)
2
1
Luas Segitiga P BA = · BA · BP · sin P BA,
2
1 √ √
= · a 3 · a 3 · sin 60◦ ,
2 √
3a2 3
= · ,
2 2
a2 √
Luas Segitiga P BA = 3 3. (3.2)
4
21
Dengan mensubstitusikan persamaan (3.1) dan persamaan (3.2) ke dalam
Langkah selanjutnya tariklah garis dari titik A ke pusat O dan dari titik P
3.2. Menentukan luas juring P OA dari Gambar 3.2 digunakan persamaan (2.5)
diperoleh
120◦
Luas Juring P OA = · πr2 ,
360◦
1
= · πa2 ,
3
a2
Luas Juring P OA = π. (3.4)
3
1
Luas Segitiga P OA = · P O · AO · sin P OA,
2
1
= · a · a · sin 120◦ ,
2 √
a2 3
= · ,
2 2
a2 √
Luas Segitiga P OA = 3. (3.5)
4
luas tembereng 2 atau daerah yang berwarna hitam seperti tampak pada
22
Gambar 3.3. Dengan mensubstitusikan persamaan (3.4) dan persamaan (3.5)
luas tembereng 2 yang telah diperoleh pada persamaan (3.3) dan (3.6), sehingga
23
3.1.2 Luas Hypocycloid untuk n = 4
Pada Gambar 3.4 salah satu sudut hypocycloid sudah ada titik yaitu titik P
sehingga langkah pertama yang dilakukan adalah membuat 3 buah titik pada
Langkah kedua tariklah garis dari titik E ke titik P sehingga terbentuk garis
Titik A = (x1 , y1 ),
Titik A = (0, a) ,
Titik P = (x2 , y2 ),
24
Setelah diketahui koordinat titik E dan titik P langkah berikutnya adalah
titik yaitu
√
|EP | = (x2 − x1 )2 + (y2 − y1 )2 ,
√
= (a − 0)2 + (0 − a)2 ,
√
= a2 + a2 ,
√
= 2a2 ,
√
|EP | = a 2.
yang jari-jarinya sepanjang EP dan lingkarann bantu tersebut melalui dua titik
Gambar 3.5: Juring dan Segitiga PIE dan POE Hypocycloid untuk n=4
25
√
IP = EP = a 2, dan sudut P IE = 60◦ , untuk menentukan luas juring P IE
60◦
Luas Juring P IE = · πr2 ,
360◦
1 ( √ )2
= π· a 2 ,
6
2πa2
= ,
6
a2
Luas Juring P IE = π. (3.8)
3
1
Luas Segitiga P IE = · IE · IP · sin P IE,
2
1 √ √
= · a 2 · a 2 · sin 60◦ ,
2 √
2a2 3
= · ,
2 2
a2 √
Luas Segitiga P IE = 3. (3.9)
2
Setelah diperoleh luas juring P IE dan luas segitiga P IE, langkah berikutnya
adalah menentukan luas tembereng 1 atau daerah yang berwarna merah seperti
26
Substitusikan persamaan (3.8) dan persamaan (3.9) ke persamaan (2.6) sehingga
Langkah selanjutnya tariklah garis dari titik E ke pusat O dan dari titik P ke
maka sudut P OE = 360◦ /4 = 90◦ , seperti tampak pada Gambar 3.5. Dari
diperoleh
90◦
Luas Juring P OE = ◦
· πr2 ,
360
1
= · πa2 ,
4
a2
Luas Juring P OE = π. (3.11)
4
(2.9) diperoleh
1
Luas Segitiga P OE = · P O · EO · sin P OE,
2
1
= a · a · sin 90◦ ,
2
a2
= · 1,
2
a2
Luas Segitiga P OE = . (3.12)
2
27
Setelah diperoleh luas juring P OE dan luas segitiga P OE barulah bisa
menentukan luas tembereng 2 atau daerah yang berwarna hitam pada Gambar
luas tembereng 2 yang telah diperoleh pada persamaan (3.10) dan (3.13),
28
a2 ( √ )
LH4 = 6 3 + 6 − 4π . (3.14)
3
a2
( √ )
3
6 3 + 6 − 4π .
Pada Gambar 3.7 salah satu sudut hypocycloid sudah ada titik yaitu titik P
sehingga langkah pertama yang dilakukan adalah membuat 4 buah titik pada
seperti pada Gambar 3.7. Langkah kedua tariklah garis dari titik J ke titik P
Titik J = (x1 , y1 ),
29
Titik J = (0.309a, 0.951a) .
Titik P = (x2 , y2 ),
titik, yaitu
√
|JP | = (x2 − x1 )2 + (y2 − y1 )2 ,
√
= (a − 0.309a)2 + (0 − 0.951a)2 ,
√
= (0.691a)2 + (−0.951a)2 ,
√
= 0.477481a2 + 0.904401a2 ,
√
= 1.381882a2 ,
√
|JP | = a 1.381882.
yang jari-jarinya sepanjang JP dan lingkaran bantu tersebut melalui dua titik
yaitu titik J dan titik P seperti pada Gambar 3.8. Langkah berikutnya tariklah
garis dari pusat lingkaran N ke titik J dan P sehingga terbentuk garis JE, JP ,
30
Gambar 3.8: Juring dan Segitiga PNJ dan POJ Hypocycloid untuk n=5
60◦
Luas Juring P N J = · πr2 ,
360◦
1 ( √ )2
= π · a 1, 381882 ,
6
1, 381882a2 π
Luas Juring P N J = . (3.15)
6
1
Luas Segitiga P N J = · N J · N P · sin P N J,
2
1 √ √
= · a 1, 381882 · a 1, 381882 · sin 60◦ ,
2 √
1, 381882a2 3
= · ,
2 √ 2
1, 381882 3a2
Luas Segitiga P N J = . (3.16)
4
31
Setelah diperoleh luas juring P N J dan luas segitiga P N J, langkah berikutnya
adalah menentukan luas tembereng 1 atau daerah yang berwarna merah seperti
Langkah selanjutnya tariklah garis dari titik J ke pusat O dan dari titik P ke
32
(2.5) diperoleh
72◦
Luas Juring P OJ = · πr2 ,
360◦
1
= · πa2 ,
5
a2
Luas Juring P OJ = π. (3.18)
5
1
Luas Segitiga P OJ = · P O · JO · sin P OJ,
2
1
= · a · sin 72◦ ,
2
a2
= · 0.951,
2
0.951a2
Luas Segitiga P OJ = . (3.19)
2
ditentukan luas tembereng 2 yang berwarna hitam pada Gambar 3.9. Dengan
(2.6) diperoleh
luas tembereng 2 yang telah diperoleh pada persamaan (3.17) dan (3.20),
33
( √ 2 )
2 2 2
1.381882a π 1.381882 3a πa 0.951a
= πa2 − 5 − + − ,
6 4 5 2
( √ 2 )
13.81882πa 2
− 20.72823 3a + 12πa 2
− 28.53a 2
= πa2 − 5 ,
60
( √ 2 )
25.81882a 2
π − 20.72823 3a − 28.53a 2
= πa2 − 5 ,
60
( √ 2 )
25.81882a2
π − 20.72823 3a − 28.53a 2
= πa2 − ,
12
√
12a2 π − 25.81882a2 π + 20.72823 3a2 + 28.53a2
= ,
√ 12
20.72823 3a2 + 28.53a2 − 13.81881a2 π
= ,
( √ 12 )
a2 20.72823 3 + 28.53 − 13.81881π
= ,
12
a2 ( √ )
LH5 = 20.72823 3 + 28.53 − 13.81881π . (3.21)
12
Pada Gambar 3.10 salah satu sudut hypocycloid sudah ada titik yaitu titik P
titik Q, R, S, T , dan titik U seperti pada Gambar 3.10. Langkah kedua tariklah
garis dari titik Q ke titik P sehingga terbentuk garis QP , seperti tampak pada
Gambar 3.10.
34
Gambar 3.10: Garis QP pada Hypocycloid untuk n=6
Titik Q = (x1 , y1 ),
Titik P = (x2 , y2 ),
titik, yaitu
√
|QP | =(x2 − x1 )2 + (y2 − y1 )2 ,
v (
u
u( )2 √ )2
=t a−
a 3
+ 0− a ,
2 2
35
v ( √ )
u( )
u a 2 3
=t + − a ,
2 2
√
a2 3a2
= + ,
√ 4 4
4a2
= ,
4
|QP | = a.
yang jari-jarinya sepanjang QP dan lingkaran bantu tersebut melalui dua titik
yaitu titik Q dan titik P seperti pada Gambar 3.11. Langkah berikutnya tariklah
Gambar 3.11: Juring dan Segitiga PVQ dan POQ Hypocycloid untuk n=6
60◦
Luas Juring P V Q = · πr2 ,
360◦
36
1
= π · a2 ,
6
a2
Luas Juring P V Q = π. (3.22)
6
1
Luas Segitiga P V Q = · V Q · V P · sin P V Q,
2
1
= · a · a · sin 60◦ ,
2 √
a2 3
= · ,
2 2
a2 √
Luas Segitiga P V Q = 3. (3.23)
4
37
a2 ( √ )
Luas Tembereng 1 = 2π − 3 3 . (3.24)
12
Langkah selanjutnya tariklah garis dari titik Q ke pusat O dan dari titik
diperoleh
60◦
Luas Juring P OQ = · πr2 ,
360◦
1
= · πa2 ,
6
a2
Luas Juring P OQ = π. (3.25)
6
1
Luas Segitiga P OQ = · P O · QO · sin P OQ,
2
1
= · a · sin 60◦ ,
2 √
a2 3
= · ,
2 2
a2 √
Luas Segitiga P OQ = 3. (3.26)
4
Setelah diperoleh luas juring dan luas segitiga P OQ barulah bisa menentukan
luas tembereng 2 atau daerah yang berwarna hitam seperti tampak pada Gam-
38
Luas Tembereng 2 = Luas Juring P OQ − Luas Segitiga P OQ,
√ 2
πa2 3a
= − ,
6 4
a2 ( √ )
Luas Tembereng 2 = 2π − 3 3 . (3.27)
12
luas tembereng 2 yang telah diperoleh pada persamaan (3.24) dan (3.27),
Pada Gambar 3.13 salah satu sudut hypocycloid sudah ada titik yaitu titik P
sehingga langkah pertama yang dilakukan adalah membuat 6 buah titik pada
39
titik F seperti pada Gambar 3.13. Langkah kedua tariklah garis dari titik A ke
Titik A = (x1 , y1 ),
Titik P = (x2 , y2 ),
titik, yaitu
√
|AP | = (x2 − x1 )2 + (y2 − y1 )2 ,
40
√
= (a − 0.62349a)2 + (0 − 0.78183a)2 ,
√
= (0.37651a)2 + (−0.78183a)2 ,
√
= 0.1417a2 + 0.6112a2 ,
√
= 0.7529a2 ,
√
|AP | = a 0.7529.
yang jari-jarinya sepanjang AP dan lingkaran bantu tersebut melalui dua titik
yaitu titik A dan titik P seperti pada Gambar 3.14. Dari Gambar 3.14 bisa di-
ketahui bahwa posisi lingkaran bantu yang jari-jarinya sepanjang garis AP tidak
berimpit dengan sisi hypocycloid yang titik sudutnya A dan P sehingga untuk
bantu.
41
3.2 Hubungan Lingkaran yang Menyinggung Hypocycloid dengan
tersebut.
menyinggung sisi-sisi Hypocycloid dan salah satu titiknya adalah titik A seperti
Langkah berikutnya adalah tarik garis dari titik pusat O ke titik A sehingga
a = 3b. (3.29)
42
Selanjutnya untuk menentukan koordinat titik A pada Gambar 3.15
Titik O = (x1 , y1 ),
berlaku
x = OE,
y = AE,
OA = a − 2b,
AE
sin θ = ,
OA
AE = (a − 2b) · cos θ,
43
OE
cos θ = ,
OA
OE = (a − 2b) · sin θ,
x = b cos 120◦ ,
−b
x= . (3.32)
2
y = b sin 120◦ ,
√
3
y= b. (3.33)
2
Dari persamaan (3.32) dan persamaan (3.33) diperoleh koordinat titik A pada
Titik A = (x2 , y2 ),
( √ )
−b 3
Titik A = , b . (3.34)
2 2
diperoleh
√
|OA| = (x2 − x1 )2 + (y2 − y1 )2 ,
v
u( )2 ( √ )2
u −b
=t
3
+ b ,
2 2
44
√
b2 3b2
= + ,
4 4
√
= b2 ,
|OA| = b. (3.35)
Dengan cara yang sama pada persamaan (3.35) menentukan panjang jari-jari
45
BAB 4
Perkembangan teknologi yang pesat membuka peluang dan jalan baru dalam
Saat ini telah banyak berbagai teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk
tidak ada tiga kegunaan yakni; media pembelajaran, alat bantu membuat
yang telah dipelajari maupun sebagai sarana untuk mengenalkan konsep baru.
Geogebra.
46
Langkah 1
tampilan yaitu Algebra dan Graphics. Pilih tool Point kemudian pada area
Graphics View konstruksi titik (0, 0). Gambar 4.1 adalah tampilan untuk
langkah 1.
Langkah 2
Pengaturan default atau awal dari Geogebra akan memunculkan langsung nama
dari titik yang telah dikontruksi. Apabila nama yang muncul tidak sesuai, untuk
merubahnya bisa dengan menggunakan klik kanan pada titik yang didinginkan,
47
Gambar 4.2: Ilustrasi Merubah Label pada Titik
Langkah 3
Selanjutnya pilih tool Slider pada menu toolbar klik sebarang area pada Graphic
Langkah 4 Selanjutnya klik sebarang area pada Graphic View akan muncul
48
tampilan seperti Gambar 4.4.
Langkah 5
Langkah 6
49
Lakukan langkah 3 sehingga di dapat dua slider baru pada Graphic View. Se-
Langkah 7
50
Langkah 8
Gambar 4.8.
Langkah 9
Pada kolom input ketik T := Rotate[(R, 0), α, O] seperti pada Gambar 4.9.
Langkah 10
Pada kolom input ketik n := ray[O, T ]. Apabila label muncul tidak sesuai
51
untuk merubahnya bisa dengan menggunakan klik kanan pada lingkaran yang
diinginkan, kemudian pilih Show Object. Gambar 4.10 adalah tampilan untuk
langkah 10.
Langkah 11
Pada kolom input ketik b := circle[T, r], diperoleh seperti Gambar 4.11.
52
Langkah 12
Pada kolom input ketik C := Intersect[b, n, 1], sehingga diperoleh seperti Gam-
bar 4.12.
Langkah 13
Gambar 4.13.
53
Langkah 14
Pada kolom input ketik P := rotate[T, −(k ∗ α), C] seperti Gambar 4.14
Langkah 15
Gambar 4.15.
54
Langkah 16
Gambar 4.16.
Langkah 17
Pada kolom input ketik θc := Angle[P, C, T ], seperti yang terlihat pada Gambar
4.17.
55
Langkah 18
56
BAB 5
sebagai berikut.
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
57
DAFTAR PUSTAKA
[1] F. Ayres, Schaums Outline Kalkulus, Edisi Keempat, Terj. dari Schaum’s
Jakarta, 2004.
[2] R. Barnett, Geometry, Terj. dari Geometry oleh Schaums Easy Outlines,
[3] J. Bird, Matematika Dasar: Teori dan Aplikasi Praktis, Edisi Ketiga, Terj.
ta, 2004.
http://wwwdarsononmae.blogspot.com/2010/03/filsafat:geometri-
tport, 2006.
(2014), 5-17
[7] M. H. Hsu, H.S. Yan, J.Y. Liu and L. C. Hsieh, Epicycloid (hypocycloid)
58
[9] E. Kohn, CliffQuickReviewTM Geometry, Terj. dari CliffQuickReviewTM
Pekanbaru, 2012.
Golden Age of Islam, New York University Press, New York, 1994.
59
[19] I. N. Veselovsky, Copernicus and nasir al-Din al-Tusi, Journal for the
60