TR 2 Ahda Sabila (Kewirausahaan) (PTM-A)
TR 2 Ahda Sabila (Kewirausahaan) (PTM-A)
1. Necessity Entrepreneur
Necessity entrepreneur memiliki pengertian sebagai sikap mental menjalankan usaha karena
terpaksa oleh keadaan. Sebagai contoh, saat ini ada banyak pengusaha yang menjual berbagai
produk dan jasa. Namun, jika Ia ditawari pekerjaan di sebuah perusahaan, maka Ia akan
memilih pekerjaan tersebut.
2. Replicative Entrepreneur
Memiliki pengertian sebagai sikap mental usaha yang cenderung meniru bisnis yang sudah
pernah ada. Contohnya, di saat tren iPad sedang naik, si pengusaha ini mendirikan sebuah
usaha jual beli atau service iPad.
3. Redistributive Entrepreneur
Pelaku usaha pada jenis ketiga ini, menempatkan diri diantara pemilik proyek juga sebagai
pelaksana proyek (kontraktor). Sebenarnya, jenis Redistributive ini tidak memiliki keahlian
teknis dalam proyeknya, bahkan menimbulkan biaya tambahan bagi si kontraktornya.
4. Innovative Entreprenuer
Jenis kewirausahaan yang terakhir adalah suatu sikap mental dalam usaha dengan selalu
berpikir kreatif dan melihat peluang yang ada untuk kemudian ditingkatkan. Jenis
kewirausahaan ini adalah yang paling harus dimiliki oleh para pengusaha karena merupakan
inti dari kewirausahaan itu sendiri.
Tentunya bangsa ini tidak mungkin lupa dengan peristiwa PHK berskala
besar pada krisis ekonomi 98, bedanya pada saat itu pelaku UMKM bisa bertahan
karena aktivitas mereka tetap berjalan normal. Kontribusi UMKM sangat besar dan
krusial bagi perekonomian Indonesia, berdasarkan data Kementerian Koperasi dan
UKM Republik Indonesia.
Masa krisis bukanlah sebuah alasan bagi anak muda untuk bersemangat
membangun sebuah wirausaha. Melainkan masa krisis justru membuat kita ditantang
untuk berinovasi serta berkreativitas sebaik mungkin, memanfaatkan teknologi
digital dan tentunya memaksimalkan peluang yang ada di depan mata. Peluang yang
dimaksud di sini ialah peluang yang muncul saat dan setelah krisis, hal ini dapat
dimanfaatkan sebagai ide awal untuk membuka usaha yang orientasinya pada
keuntungan dan dapat memberikan solusi alternatif kepada masyarakat setelah
krisis. Sebagai contoh sejumlah bisnis atau kewirausahaan yang muncul pasca
pandemi seperti bisnis digital, fintech, layanan dukungan, jasa ekspedisi, kesehatan,
nutrisi dan lainnya. Bagi masyarakat khususnya anak muda, di era industri 4.0 ini
merupakan saat yang tepat untuk berwirausaha dan memiliki UMKM, karena semua
faktor penunjang sudah dimudahkan lewat teknologi yang berkembang saat ini
“Terima Kasih”