Anda di halaman 1dari 2

A.

Fakta Sejarah

Fakta dapat diartikan sebagai suatu kenyataan. Menurut KBBI, fakta memiliki
arti hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan atau sesuatu yang benar-
benar ada atau terjadi.1 Sementara itu, untuk pengertian dari fakta sejarah sendiri
masih menimbulkan banyak pendapat dari para sejarawan. Pendapat umum yang
selama ini berkembang menyatakan bahwa: pertama, fakta adalah apa yang benar-
benar telah terjadi dan yang kedua adalah fakta sebagai bukti-bukti dari apa yang
telah benar-benar terjadi. Seorang filsuf, Patrick Gardiner menyatakan bahwa kedua
pengertian tersebut tidak tepat atau salah.

Menurut Gardiner, bukti-bukti dari apa yang telah terjadi pada masa lalu itu
belum tentu merupakan suatu kebulatan gambaran tentang peristiwa masa lampau.
Hal tersebut lebih bersifat sebagai data yang berserakan yang menyebabkan adanya
keraguan apakah itu benar-benar merupakan bukti dari peristiwa yang dicari atau
bukan. Dengan kata lain, untuk bisa membuat pernyataan bulat bahwa peristiwa di
masa lampau benar-benar terjadi diperlukan suatu proses untuk mengumpulkan dan
kemudian menguji bukti-bukti yang ada. Hal tersebut dilakukan melalui kegiatan
kritik sumber untuk menentukan kebenarannya. Hasil dari proses tersebut dapat kita
sebut sebagai sebuah fakta sejarah.2

Sementara itu menurut Hegel, seluruh fakta sejarah merupakan bahan mentah
yang harus diolah kembali sedemikian rupa hingga menjadi sebuah wacana yang siap
untuk disajikan.3 Menurutnya, ide tentang sejarah telah menunjukkan tentang adanya
perkembangan rasional, dan juga dengan mempelajari sejarah, manusia dapat
memahami dunia dengan alam raya yang mengelilinginya.

1
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, “fakta” (https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/fakta,
diakses pada 04 Maret 2021)
2
Putri Nur Ekasari, “Pembelajaran Berbasis Nilai Pada Mata Pelajaran Sejarah Melalui Model VCT”
dalam jurnal Sejarah dan Budaya no 2 tahun 2017 hlm 193
3
G.W.F Hegel, “Filsafat Sejarah” Terj. Win Usuluddin (Yogyakarta: Panta Rhei Books, 2003) hlm 21
Fakta sejarah merupakan hasil dari sebuah studi kritis atas sumber-sumber
yang ada dan digunakan untuk meneliti suatu peristiwa atau tokoh. Berbeda dengan
fakta yang memiliki kebenaran yang bersifat pasti, fakta sejarah memiliki kebenaran
yang bersifat nisbi atau relatif. Hal ini tidak lepas dari sifat manusia yang tidak bisa
lepas dari kesalahan.4

Dalam menentukan fakta sejarah, terdapat beberapa proses yang harus dilalui
diantaranya yaitu:

a. Mengumpulkan sumber sebanyak-banyaknya


b. Melakukan pengujian terhadap sumber yang telah dikumpulkan
c. Memahami informasi yang termuat didalam sumber tersebut
d. Memilah informasi yang saling mendukung satu sama lain
e. Menerapkan prinsip koroborasi

Dengan demikian, fakta sejarah merupakan keterangan baik itu lisan, tertulis,
atau berupa benda-benda peninggalan sejarah yang kita peroleh dari sumber-sumber
sejarah setelah disaring dan diuji dengan kritik sejarah. Fakta sejarah juga bukan
merupakan suatu kenyataan atau realita, melainkan sesuatu yang dipikirkan oleh
sejarawan yang melakukan studi kritis atas sumber-sumber sejarah.5

Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa fakta sejarah merupakan keterangan baik itu secara lisan
hingga berupa peninggalan sejarah yang dapat digunakan sebagai sumber sejarah.
Sumber-sumber tersebut kemudian diuji dengan studi kritis sejarah. Fakta sejarah
memiliki perbedaan dengan fakta. Perbedaannya terletak pada tingkat kebenarannya,
fakta memiliki kebenaran yang bersifat pasti sedangkan fakta sejarah memiliki
kebenaran yang bersifat nisbi atau relatif.
4
Ibid, hlm 24
5
Putri Nur Ekasari, Op.Cit, hlm 195

Anda mungkin juga menyukai