Anda di halaman 1dari 21

PENELITIAN

SEJARAH,
PENULISAN
SEJARAH, DAN
KETERKAITAN
SEJARAH DENGAN
TEORI SOSIAL
Penelitian
Tujuan: untuk mendapatkan
Suatu proses investigasi pemahaman dan makna dari
yang dilakukan dengan peristiwa masa lalu yang
aktif, tekun, dan sistematis. dilakukan oleh sejarawan.

PENELITIAN
SEJARAH
Tujuan: menemukan,
menafsirkan dan merivisi Penelitian Sejarah
fakta-fakta sehingga
tercapai pengetahuan
Proses yang mengkaji secara
yang lebih mendalam
sistematis suatu peristiwa
mengenai suatu
masa lalu dalam rangka
peristiwa, tingkah laku,
mendapatkan pengetahuan
teori atau hukum.
dan pemahaman yang
mendalam.
PARA
AHLI Garraghan

Sartono Kartodirdjo seperangkat prinsip


bagaimana orang dan aturan yang
memperoleh pengetahuan sistematis untuk
(how to know) atau cara membantu dalam
untuk mengetahui sejarah pengumpulan
sumber-sumber
sejarah, menilainya
secara kritis, dan
Kuntowijoyo menyajikan suatu
Gottschalk sintesis hasil yang
proses menguji dan petunjuk pelaksanaan dan
dicapai.
menganalisis secara teknis tentang bahan,
kristis rekaman dan kritik, dan interpretasi
peninggalan pada sejarah serta penyajian
masa lalu dalam bentuk tulisan
LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN SEJARAH

Pemilihan topik Heuristic


proses menentukan proses
peristiwa yang akan pengumpulan data
dijadikan sebagai objek dari berbagai
penelitian. sumber sejarah.

Kritik dan verifikasi Interpretasi Historiografi


proses penafsiran keterkaitan
proses pengujian dan penulisan sejarah dengan
makna dari berbagai sumber
penilaian sumber- menyusun semua fakta
yang telah diverifikasi atau
sumber sejarah yang telah dikumpulkan
pandangan teoritis terhadap
untuk memperoleh dan diuji kebenarannya
sesuatu peristiwa.
keakuratan
PEMILIHAN
TOPIK
Topik adalah suatu masalah yang

menarik untuk diteliti.

Topik memiliki unsur keunikan

peristiwa, tidak bersifat

majemuk, dan tidak

multidimensional.

Harus orisinil dan praktis.


KRITIK DAN
VERIFIKASI
Penilaiannya meliputi aspek ekstern dan intern.

Aspek ekstern: mempersoalkan apakah sumber itu merupakan

sumber asli atau tiruan, apakah sumber itu utuh atau bukan?

Apakah diperlukan atau tidak. Bertujuan untuk menguji keaslian

sumber.

Aspek intern: berkaitan dengan persoalan apakah sumber dapat

memberikan informasi yang dibutuhkan dan informasi tersebut

dapat dipercaya. Langkah pertama yang dilakukan apakah sumber

tersebut bersifat resmi (formal) atau tidak. Langkah kedua, kristik

sumber. Apakah sumber mampu memberikan kesaksian yang

benar.
INTERPRETASI
Sejarawan melakukan interpretasi terhadap

data yang diperoleh dari berbagai sumber.

Berdasarkan data tersebut kemudian

disusunlah fakta-fakta sejarah yang telah

teruji kebenarannya.

Fakta yang telah disusun kemudian

dirangkai dan dihubungkan sehingga

menjadi kesatuan yang selaras dan masuk

akal.
SUMBER
SEJARAH
Jejak masa lampau yang berisi informasi tentang masa lalu

Sumber Sifat dan Sumber


Kedudukannya
primer sekunder

Data utama yang didapatkan langsung Sumber yang didapat dari orang yang
dari subjek dan objek penelitian atau mendengar peristiwa tersebut dari
dibuat oleh orang yang menyaksikan orang lain (sumber kedua). Sumber
(eye-witness), mendengar (earwitness), kedua dalam bentuk tertulis
atau mengalami langsung tujuan merupakan catatan yang isi dan
peristiwa tersebut bahannya tidak sezaman dengan saat
terjadinya peristiwa sejarah.
PERNYATAAN P S

Seorang sejarahwan ingin menulis tentang pertempuran antara rakyat Indonesia


melawan Belanda. Sejarahwan tersebut mewawancarai orang yang terlibat langsung
dalam peristiwa.

Dalam mengungkap fakta sejarah terjadinya Perang Ambawara seorang sejarahwan


melakukan wawancara kepada cucu seorang mantan prajurit TNI.

Seorang sejarawan menulis tentang kehidupan petani di suatu desa pada tahun 1945-1950. Ia mencari
berbagai macam arsip tentang jumlah yang berhubungan dengan tema penelitiannya. Arsip yang
ditemukan ternyata ditulis dengan ketikan computer dan dibuat di kertas HVS.

Notulen rapat sebuah partai yang dilakukan pada tahun 1950.

Catatan pribadi Soe Hok Gie, beliau merupakan mahasiswa Jurusan Sejarah Universitas
Indonesia dan merupakan aktivis mahasiswa pada 1966.
BERDASARKAN BENTUKNYA
Sumber Sejarah:
Sumber tertulis:
Sumber berbentuk tulisan (dicetak atau tulisan tangan atau
manuskrip) yang didalamnya terdapat informasi sejarah. Contoh:
laporan-laporan, notulen rapat, surat-surat, surat kabar, catatan
pribadi, prasasti, naskah, buku, arsip dan koran

Sumber lisan:
Keterangan yang diperoleh dari pelaku dan saksi sejarah
melalui wawancara (oral history). Sumber lisan terdiri dari
sejarah lisan dan tradisi lisan.
Sumber benda:
Sumber yang berbentuk artefak atau hasil-hasil budaya yang
ditemukan di suatu tempat. Contoh: peralatan-peralatan
penunjang kegiatan manusia, foto dan bangunan-bangunan
bersejarah.
NOTE :
Sejarah lisan: keterangan langsung dari para pelaku atau saksi

dari peristiwa sejarah yang sangat erat kaitannya dengan

wawancara dan alat perekam.

Tradisi lisan adalah tradisi bercerita mengenai masa lalu yang

berkembang di masyarakat, misalnya legenda dan tradisi.

Dalam menyikapi sumber sejarah, peneliti harus kritis dalam

membedakan antara fakta dan opini. Fakta adalah kanyataan

yang sesungguhnya terjadi atau ada, sedangkan opini adalah

penilaian terhadap fakta itu sendiri. Dalam opini, subjektivitas

sangat menonjol.
HISTORIOGRAFI
PENULISAN SEJARAH
Merupakan tahap akhir dari langkah-langkah penelitian.
Berasal dari bahasa latin historiographia. Hitoria berarti
sejarah dan graphia berarti penulisan. Historiografi
mencakup latar belakang atau konteks peristiwa, analisis
sebab-akibat, dan uraian mendalam dari hasil penelitian.
Kerangka pertanyaan:
Apa yang sebenarnya terjadi pada masa lalu?

Siapakah yang menjadi penyebab utama peristiwa tersebut?

Sejauh manakah sebab dan akibat dari peristiwa-peristiwa masa lalu tersebut dapat
ditentukan?

Apakah pengetahuan yang diperoleh dari masa lalu tersebut dapat memberikan
kontribusi bagi pemahaman tentang peristiwa saat ini?

Apakah peristiwa masa lalu itu memiliki pola-pola yang sama sehingga dapat
digunakan untuk membuat prediksi untuk masa yang akan datang?
MODEL PENULISAN
SEJARAH:
Model deskriptif naratif: berupa narasi kronologis dan
bersifat informatif. R. Muhammda Ali mengatakan
model ini adalah penulisan peristiwa secara kronologis
tanpa menjelaskan latar belakang, keterkaitan antar
peristiwa serta hubungan sebab-akibat.

Model deskriptif argumentatif: narasi peristiwa memiliki


bobot tambah yaitu analisis peristiwa. Analisnya berfokus
tentang sejauh mana peristiwa masa lalu tersebut
memberikan kontribusi untuk masa kini dan memprediksikan
peristiwa yang dapat terjadi untuk masa yang akan datang.
Bentuk Penelitian Sejarah:

Penelitian lapangan Penelitian kepustakaan

Dapat dilakukan
Penelitian yang
dengan datang ke
dilakukan untuk
tempat peristiwa
memperoleh
bersejarah atau
data tertulis,
tempat penemuan
baik dari
peninggalan-
perpustakaan
peninggalan
maupun
bersejarah.
museum.
Genetis Didaktis Pragmatis

Mengungkapkan Karya-karya sejarah Berkaitan dengan


bagaimana asal-usul memuat pelajaran, upaya melegitimasi
dari sebuah hikmah, serta suri suatu kekuasaan
peristiwa. Contoh: teladan yang penting agar telihat kuat dan
Babad Tanah Jawi, bagi pembacanya berwibawa.
Sejarah Melayu, dan
Prasasti Kutai
HISTORIOGRAFI
TRADISIONAL
Taufik Abdullah mengatakan historiografi tradisional adalah penulisan
sejarah yang dilakukan dengan mengutamakan ekspresi budaya dan
pantulan keprihatinan sosial dari masyarakat atau kelompok sosial
yang menghasilkannya daripada usaha untuk merekam peristiwa lalu.

CIRI-CIRI:
Istana-sentris karena berpusat kepada keinginan dan
kepentingan raja
Feodal-aristokratis karena berfokus pada kehidupan kaum
bangsawan feodal, bukan kehidupan rakyat jelata
Subjektivitas tinggi karena penulis hanya mencatat peristiwa
penting di kerajaan dan atas permintaan sang raja
Tujuannya melegitimasi dan melanggengkan kekuasaan serta
kedudukan raja
Banyak mengandung anakronisme dalam penyusunannya
Umumnya, penulisannya tidak disusun secara ilmiah, serta
banyak data yang bercampur baur antara unsur mitos dan
realitas. Berbagai mitos dan legenda diarahkan untuk
mengukuhkan kepercayaan bahwa raja tidak sama dengan
orang biasa.
HISTORIOGRAFI
KOLONIAL
Karya-karya sejarah (tulisan sejarah) yang
dengan ciri khas Eropa-sentris atau
Belanda-sentris.

Fokus utama historiografi kolonial di


Indonesia adalah kehidupan warga Belanda
di Hindia Belanda.

01
Historiografi
Nasional
01
Bertujuan untuk mempersatukan
dan membangkitkan rasa
nasional. Bersifat Indonesia-
sentris (menekankan pada
penjajahan para penjajah di
Indonesia).
02
Menempatkan rakyat Indonesia
sebagai palaku dan pemeran
utama dari sejarahnya sendiri
(history from within).
03
Artinya sejarah Indonesia ditulis
berdasarkan pengalaman serta
sudut pandang bangsa penjajah.
HISTORIOGRAFI
MODERN
Diarahkan untuk kepentingan nasional bangsa Indonesia agar
mampu memahami berbagai peristiwa secara lebih baik. Ciri
utamanya menampilkan peranan rakyat, tidak hanya tokoh-tokoh
besar.
THANK YOU

JAS MERAH

Anda mungkin juga menyukai