PENGANTAR MANAJEMEN
OLEH:
KADEK WAHYU JULIARTA
2117041249
1G
PENGAMPU:
NYOMAN AGUS TRIMANDALA S.S., M.PAR.
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat pertolongan
danrahmat- Nya kami berhasil menyelesaikan makalah “Penganta Manajemen”
ini. Penulis juga berterima kasih kepada dosen, yaitu Bapak Nyoman Agus
Trimandala S.S., M.Par. selaku dosen mata kuliah Pengantar Manajemen karena
telah memberi kami tugas pembuatan makalah ini yang dapat menambah
wawasan penulis. Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam
rangka menambah wawasan serta pengetahuan pembaca. Penulis juga menyadari
bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Oleh sebab itu, penulis berharap adanya kritik dan saran demi perbaikan makalah
yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat kritik dan saran
nantinya akan membuat penlis lebih baik kedepannya.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................2
BAB I..................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..............................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah................................................................................................................4
1.3. Tujuan...................................................................................................................................4
BAB II.................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.................................................................................................................................6
2.1. Pengertian Manajemen.........................................................................................................6
2.2. Definisi Planning................................................................................................................10
2.2.1. Sifat Rencana yang Baik.................................................................................................11
2.2.2. Proses Pembuatan Rencana.............................................................................................12
2.2.3. Siapa Pembuat Rencana..................................................................................................12
2.3. Definisi Organisasi.............................................................................................................12
2.4. Definisi Staffing.................................................................................................................15
2.4.1. Peran Manajer..................................................................................................................15
2.4.2. Pandangan Umum Tentang Fungsi Staffing....................................................................16
2.4.3. Faktor yang Mempengaruhi Situasi Staffing...................................................................16
2.5. Definisi Directing...............................................................................................................17
2.6. Definisi Controlling............................................................................................................20
2.7. Definisi Motivasi................................................................................................................24
2.7.1. Seorang Motivator...........................................................................................................24
2.7.2. Tujuan dan Manfaat Motivasi.........................................................................................25
2.7.3. Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja..............................................................................25
BAB III.............................................................................................................................................27
PENTUP...........................................................................................................................................27
3.1. Kesimpulan.........................................................................................................................27
3.2. Saran...................................................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................28
4
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
Machine (Mesin)
Dengan perkembangan teknologi yang maju dan modern saat ini, tentu mesin
sudah menjadi kebutuhan wajib bagi tiap perusahaan untuk melakukan proses
produksi. Selain itu, produksi dengan bantuan alat dan mesin tentu akan
meminimalisir kesalahan yang biasa dilakukan manusia (human error)..
7
Method (Metode)
Unsur manajemen selanjutnya adalah metode atau methods. Yang dimaksud
metode adalah tata cara atau langkah-langkah yang dilakukan dalam aktivitas
perusahaan. Umumnya metode yang disepakati dan digunakan dikenal
sebagai standard operational procedure (SOP) yang harus dipatuhi oleh pekerja..
Market (Pasar)
Unsur manajemen yang terakhir adalah pasar atau market. Pasar menjadi unsur
yang sifatnya sangat strategis, karena penguasaan pasar akan menjadi faktor yang
menentukan keberhasilan perusahaan. Yang dimaksud pasar adalah sektor
konsumen yang ditargetkan atau dituju dengan harapan konsumen membeli
produk yang dihasilkan perusahaan.
2.1.2. Fungsi Manajemen
Menurut George Terry, Manajemen adalah suatu proses yang membedakan atas
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan dengan
memanfaatkan baik ilmu maupun seni demi mencapai tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya. Terry membagi fungsi manajemen menjadi empat fungsi
yakni perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penggerakan
(actuating), dan pengawasan (controlling).
Planning (Perencanaan)
Planning (perencanaan) merupakan susunan langkah-langkah secara sistematik
dan teratur untuk mencapai tujuan perusahaan. Perencanaan merupakah tahap
awal dari proses manajemen karena pada tahap ini disusun berbagai aktivitas
organisasi ke depannya sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Dalam
melakukan perencanaan ada dua hal yang harus dilakukan, yaitu merencanakan
kegiatan apa yang akan dilakukan perusahaan dan membuat budget (anggaran).
Organizing (Pengorganisasian)
Organizing (pengorganisasian) adalah suatu kegiatan pembagian tugas kepada
setiap sumber daya yang ada di perusahan sesuai dengan kemampuan masing-
masing sumber daya tersebut. Terdapat dua kegiatan yang dilakukan pada tahap
organizing, yaitu staffing dan pemaduan segala sumber daya perusahaan.
Actuanting (Pelaksanaan)
Actuating adalah menggerakan semua anggota kelompok untuk bekerja sama
mencapai tujuan perusahaan. Tahapan ini terdiri dari kepemimpinan dan
koordinasi, yaitu pemimpin perusahaan memimpin setiap sumber daya yang ada
untuk bekerja sesuai dengan perencanaan yang telah ditentukan sebelumnya dan
mengkoordinasi agar kerja sama ini dapat dilakukan dengan harmonis.
Controlling (Pengendalian)
Controlling bukan hanya sekedar mengendalikanpelaksanaan berbagai kegiatan
yang dilakukan, namun juga melakukan koreksi-koreksi apabila aktivitas yang
dilakukan tidak sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat sebelumnya. Dengan
kata lain, tujuan utama dari controlling adalah untuk memastikan bahwa aktivitas
yang dilakukan sesuai dengan perencanaan.
8
2. Pengaturan.
Tugas manajer selanjutnya adalah mengatur dan mengelola tim agar sejalan
dengan tujuan organisasi. Tanggung jawab ini meliputi perencanaan pekerjaan,
pembagian dan pendistribusian tugas ke setiap staf, penetapan target, penyusunan
prosedur operasional dan standar kinerja, serta penerapan proses kerja yang
efisien.
3. Pengawasan.
Manajer punya wewenang untuk mengawasi dan mengendalikan tim untuk
memastikan agar proses berjalan sesuai rencana. Manajer juga bertanggung jawab
untuk mengidentifikasi kendala dan hambatan tim serta membantu mereka
mengatasinya.
4. Evaluasi.
Tugas manajer ini terkait dengan evaluasi dan penilaian terhadap proses dan hasil,
apakah meleset atau melampaui target. Manajer bertanggung jawab mencari tahu
di mana bottleneck dari keseluruhan proses dan apa yang harus diperbaiki. Mereka
juga mengevaluasi bagaimana kinerja setiap karyawan dan memberikan penilaian
individual.
5. Kepemimpinan.
Ini merupakan tugas manajer yang tak kalah penting. Manajer adalah pemimpin di
setiap divisi, sehingga mereka harus mampu memotivasi seluruh anggota tim
untuk bekerja mencapai tujuan bersama.
9
tujuan tertentu.. Tujuan tersebut nantinya akan dicapai bersama dengan anggota
dari organisasi tersebut melalui kerjasama dari pihak yang bersangkutan.
2.3.1. Organisasi Formal dan Non-Formal
Organisasi formal ialah suatu organisasi yang memiliki struktur yang jelas,
pembagian tugas yang jelas, serta tujuan yang ditetapkan secara jelas. Atau
organisasi yang memiliki struktur (bagan yang menggambarkan
hubunganhubungan kerja, kekuasaan, wewenang dan tanggung jawab antara
pejabat dalam suatu organisasi). Organisasi formal terdiri dari:
1. Struktur organisasi
2. Pembagian wewenang dan tanggung jawab
3. Tujuan organisasi
4. Pembagian tugas
5. Kebijakan dan prosedur
6. Memiliki saluran komunikasi
7. Output atau produk atau jasa yang di hasilkan
Organisasi non formal adalah “merupakan satuan kerja yang berada diluar
sekolah, yang secara potensial dapat membantu dan menggantikan kegiatan formal
dalam aspek-aspek tertentu” dengan kata lain, organisasi non formal adalah suatu
bentuk kegiatan yang dikerjakan dengan sengaja dan sistematis dengan
menyesuaikan kebutuhan yang ada dilingkungan ataupun masyarakat sekitarnya,
atau disebut juga dengan satuan kerja yang tidak resmi.
2.3.2. Bentuk-bentuk Organisasi
Organisasi Lini
Organisasi Garis/Lini adalah suatu bentuk organisasi dimana pelimpahan
wewenang langsung secara vertikal dan sepenuhnya dari kepemimpinan terhadap
bawahannya. Bentuk lini juga disebut bentuk lurus atau bentuk jalur. Bentuk ini
merupakan bentuk yang dianggap paling tua dan digunakan secara luas pada masa
perkembangan industri pertama. Organisasi Lini ini diciptakan oleh Henry Fayol
Ciri :
1. Hubungan antara pimpinan & bawahan masih bersifat langsung melalui
satu garis wewenang
2. Selain top manajer, manajer dibawahnya hanya sebagai pelaksana
3. Jumlah karyawan sedikit
4. Sarana dan alatnya terbatas
5. Bentuk lini pada perusahaan perseorangan, pemilik perusahaan adalah
sebagai top manajer
6. Organisasi kecil
Organisasi Lini dan Staf
14
Organisasi Lini dan Staf adalah kombinasi dari organisasi lini dan
organisasi fungsional. Pelimpahan wewenang dalam organisasi ini berlangsung
secara vertikal dari seorang atasan pimpinan hingga pimpinan dibawahnya. Untuk
membantu kelancaran dalam mengelola organisasi tersebut seorang pimpinan
mendapat bantuan dari para staf dibawahnya. Tugas para staf disini adalah untuk
membantu memberikan pemikiran nasehat atau saran-saran, data, informasi dan
pelayanan kepada pimpinan sebagai bahan pertimbangan untuk menetapkan suatu
keputusan atau kebijaksanaan. Pada struktur organisasi ini Hubungan antara atasan
dengan bawahan tidak secara langsung.
Ciri :
1. Hubungan atasan dan bawahan tidak seluruhnya secara langsung
2. Karyawan banyak
3. Organisasi besar
4. Ada dua kelompok kerja dalam organisasi sehingga ditekankan adanya
spesialisasi:
a) Personel lini
b) Personel staf
Organisasi Fungsional
Organisasi fungsional diciptakan oleh F.W.Taylor yaitu suatu bentuk
organisasi di mana kekuasaan pimpinan dilimpahkan kepada para pejabat yang
memimpin satuan di bawahnya dalam satuan bidang pekerjaan tertentu. Struktur
ini berawal dari konsep adanya pimpinan yang tidak mempunyai bawahan yang
jelas dan setiap atasan mempunyai wewenang memberi perintah kepada setiap
bawahan, sepanjang ada hubunganya dengan fungsi atasan tersebut Ciri :
1. Organisasi kecil
2. Di dalamnya terdapat kelompok-kelompok kerja staf ahli
3. Spesialisasi dalam pelaksanaan tugas
4. Target yang hendak dicapai jelas dan pasti
5. Pengawasan dilakukan secara ketat
2.3.3. Departementasi
Departementasi adalah suatu aktivitas untuk menyusun satuan organisasi
yang akan diserahi bidang kerja tertentu atau fungsi tertentu. Efisiensi kerja
tergantung kepada keberhasilan integrasi satuan-satuan yang bermacam-macam
dalam organisasi. Proses penentuan cara bagaimana kegiatan dikelompokan
disebutkan departementasi.
1. Departementasi Fungsional
Adalah pengelompokan fungsi yang sama atau kegiatan yang sejenis untuk
membentuk satuan organisasi. Departemen ini merupakan bentuk organisasi yang
paling umun dan bentuk dasar dari departementasi. Individu dikelompokan
berdasarkan ketrampilan, pengetahuan, dan tindakan yang dilakukan. Misalkan
15
6. Sikap
Sikap merupakan faktor yang sangat diperhatikan dalam penerimaan
pekerja, sebab sikap sangat menentukan dan sumber daya manusia tersebut akan
mempengaruhi perkembangan dari perusahaan tersebut.
7. Usia
Faktor usia sangat perlu diperhatikan sebab ini akan mempengaruhi
efisiensi efektivitas suatu pekerjaan, sehingga ini dapat mempengaruhi
perkembangan organisasi
laporan khusus. Selain itu atasan dapat juga langsung mengunjungi karyawan
untuk menanyakan langsung hasil pekerjaan atau karyawan dipanggil untuk
menyampaikan laporannya secara lisan. Kinerja dapat berada pada posisi
lebih tinggi dari, lebih rendah dari, atau sama dengan standar. Pada beberapa
perusahaan, perbandingan dapat dilakukan dengan mudah, misalnya dengan
menetapkan standar penjualan produk mereka berada pada urutan pertama di
pasar. Standar ini jelas dan relatif mudah dihitung untuk menentukan apakah
standar telah dicapai atau belum. Namun dalam beberapa kasus perbandingan
ini dapat dilakukan dengan lebih detail. Jika kinerja lebih rendah
dibandingkan standar, maka seberapa besar penyimpangan ini dapat
ditoleransi sebelum tindakan korektif dilakukan.
4) Menentukan Kebutuhan Tindakan Korektif. Berbagai keputusan
menyangkut tindakan korektif sangat bergantung pada keahliankeahlian
analitis dan diagnotis manajer. Setelah membandingkan kinerja dengan
standar, manajer dapat memilih salah satu tindakan mempertahankan status
(tidak melakukan apa-apa), mengoreksi penyimpangan, atau mengubah
standar. Tindakan perbaikan diartikan sebagai tindakan yang diambil untuk
menyesuaikan hasil pekerjaan nyata yang menyimpang agar sesuai dengan
standar atau rencana yang telah ditetapkan sebelumnya.
2.7. Definisi Motivasi
Motivasi berasal dari kata latin movere yang berarti dorongan, daya
penggerak atau kekuatan yang menyebabkan suatu tindakan atau perbuatan. Kata
movere, dalam bahasa inggris, sering disepadankan dengan motivation yang
berarti pemberian motif, penimbulan motif, atau hal yang menimbulkan dorongan
atau keadaan yang menimbulkan dorongan. Motivasi merupakan suatu dorongan
yang membuat orang bertindak atau berperilaku dengan cara – cara motivasi yang
mengacu pada sebab munculnya sebuah perilaku, seperti faktor – faktor yang
mendorong seseorang untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Motivasi
dapat diartikan sebagai kehendak untuk mencapai status, kekuasaan dan
pengakuan yang lebih tinggi bagi setiap individu. Motivasi justru dapat dilihat
sebagai basis untuk mencapai sukses pada berbagai segi kehidupan melalui
peningkatan kemampuan dan kemauan. Selain itu motivasi dapat diartikan sebagai
keadaan yang memberikan energi, mendorong kegiatan atau moves, mengarah dan
menyalurkan perilaku kearah mencapai kebutuhan yang memberi kepuasaan atau
mengurangi ketidakseimbangan.
2.7.1. Seorang Motivator
Motivator adalah orang yang memiliki profesi atau pencaharian dari
memberikan motivasi kepada orang lain. Pemberian motivasi ini biasanya melalui
pelatihan (training), namun bisa juga melalui mentoring, coaching atau
counselling. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), di entri motivator
disebutkan memiliki dua arti: orang (perangsang) yang menyebabkan timbulnya
motivasi pada orang lain untuk melaksanakan sesuatu; pendorong; penggerak.
petugas yang ditunjuk untuk memberikan penerangan dan motivasi kepada calon
akseptor keluarga berencana.
25
BAB III
PENTUP
3.1. Kesimpulan
Dengan ini terdapat manajemen yang terlihat dari aspek seni dan ilmu
dalam pemanfaatan sumber daya manusia. Dalam sebuah kehidupan sangatlah
diperlukan sebuah manajemen yang baik. Keberhasilan suatu kegiatan atau
pekerjaan tergantung dari manajemennya. Pekerjaan itu akan berhasil apabila
manajemennya baik dan teratur, dimana manajemen itu sendiri merupakan suatu
perangkat dengan melakukan proses tertentu dalam fungsi yang terkait.Dalam
27
3.2. Saran
1. Hendaknya kita selalu mengimplemantasikan ilmu ilmu manajemen dalam
kehidupan agar dapat mengatur segalanya sesuai denga harapan.
2. Sebagai seorang manajer kita harus dapat menjalankan fungsi-fungsi
manajemen dengan baik
3. Sebagai seorang manajer yang baik kita harus menjadi orang yang penuh
motivasi dan inovasi
DAFTAR PUSTAKA
PP1&dq=pengantar+manajemen+perencanaan&ots=5m7cBJ2kJk&sig=MOD_9a
3PpKOe3oYs8ejjltZnH4I&redir_esc=y#v=onepage&q=pengantar%20manajemen
%20perencanaan&f=false. Accessed Sabtu Oktober 2021.
T. Hani Handoko. MANAJEMEN. 2 ed., vol. 68, Yogyakarta, BPFE, 1998. 289
vols. library.stik, http://library.stik-ptik.ac.id/detail?id=49334&lokasi=lokal.
Accessed Jumat Oktober 2021.