Anda di halaman 1dari 39

MAKALAH PENGANTAR MANAJEMEN

CRITICAL BOOK REVIEW

NAMA : AMELIA INDRIA ARTANTI (7183210046)

CANTIKA NIAN TIARA PUTRI (7181210010)

DESY WULANDARI (7183210055)

ENY SETIADI SARAGIH (7181210008)

FAHREZY TRY C.P PURWANTO (7181210010)

RANI SATIKA (7182210005)

SAMUEL PARDEDE

KELAS: MANAJEMEN A

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

T.A.2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kami
rahmat kesehatan dan kesempatan. Sehingga kami bisa menyusun atau menyelesaikan tugas
CBR (Critical Book Riview). Penulisan ini kami sajikan secara ringkas dan sederhana sesuai
dengan kemampuan yang kami miliki, dan tugas ini disususun dalam rangka memenuhi tugas
CBR pada mata kuliah Pengantar Manajemen.
Dalam penyusunan tugas ini banyak kesalahan dan kekurangan, oleh karena itu kritik yang
membangun dari semua pihak sangat kami harapkan demi kesempurnaan tugas ini, dan Dalam
kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada pihak- pihak yang telah membantu
karena telah memberikan bimbinganya kepada kamia untuk menyelesaikan tugas CBR ini hingga
selesai.

Medan, Novembre 2018

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB SATU PENDAHULUAN

A. Latar belakang

B. Rumusan masalah

C. Tujuan

D. Identitas buku utama

E. Identitas buku pembanding

BAB DUA PEMBAHASAN

A. Keunggulan isi buku

B. Kelemahan isi buk

BAB TIGA SIMPULAN DAN SARAN


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Manajemen adalah suatu keahlian atau teknik untuk merencanakan, melaksanakan dan
mengawasi penggunaan sumber daya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu;
atau suatu cara untuk mencapai sesuatu dengan menggunakan orang lain (getting things done
through others). Banyak anggapan bahwa manajemen lebih merupakan seni (art) daripada ilmu.
Sebagai seni, manajemen sangat bergantung pada keahlian dan sikap orang atau pelaksana.
Sebagai proses, manajemen dapat dipelajari maupun diperbaiki (disempurnakan) sehingga
manajemen dapat digolongkan sebagai ilmu. Suatu organisasi selalu mempunyai tujuan yang
ingin dicapai. Untuk mencapai tujuannya, di dalam organisasi dilakukan berbagai kegiatan yang
saling terkait antara satu dengan lainnya.

B. RUMUSAN MASALAH

1.Apa identitas buku utama ?

2.Apa identitas buku kedua ?

3.Apa saja materi yang dibahas dalam buku 1?

4.Apa saja materi yang dibahas dalam buku 2?

5.Apa kekurangan dan kelebihan dari buku utama dan buku kedua ?

C. TUJUAN

1. Mengetahui apa saja hal yang dibahas di dalam buku kepemimpinan organisasi

2. Memenuhi tugas wajib


D. MANFAAT

1.Dapat menerapkan pembelajaran yang sistematis berdasarkan isi buku tersebut.

2.Terpenuhi tugas yang berstandar KKNI

E. IDENTITAS BUKU UTAMA

Judul Buku : Pengantar Manajemen

Penerbit :KENCANA

Tahun Terbit : 2017

ISBN : 979 – 3465 – 75 – 1

F. IDENTITAS BUKU PEMBANDING

Judul Buku : Pengantar Manajemen

Pengarang : Erna Novitasari, S.E

Penerbit : Quadrant

TAHUN TERBIT : 2017

ISBN : 978 – 602 – 6595 – 93 – 5


BAB II

RINGKASAN BUKU

A. RINKASAN BUKU UTAMA

BAB SATU : PERKENALAN DENGAN KONSEP MANAJEMEN

Organisasi adalah sekelompok orang yang bekerja sama dalam struktur dan koordinasi tertentu
dalam mencapai serangkaian tujuan tertentu.

Manajemen adalah seni atau proses menyelesaikan sesuatu dalam rangka pencapaian tujuan.pada
pelaksanaannya,proses ini terdiri dari
perencanaan,pengorganisasian,pengimpentasian,pengendalian, dan pengawasan,yang juga
dinamakan proses fungsional dalam manajemen.

Kegiatan bisnis yang terorganisasi memerlukan manajemen agar tujuan dari organisasi bisnis
dapat tercapai efektif dah efesien.

Di dalam manejemen untuk menyelesaikan sesuatu yang terkait dengan pencapaian tujuan,ada
tiga faktor yang terlibat, yaitu:
1.adanya penggunaan sumber daya organisasi, baik sumber daya manusia,
sumber daya alam, sumber daya keuangan, informasi maupun faktor faktor produksi lainnya.
2.adanyaproses bertahap dari mulai perencanaan,pengorganisasian,
pengarahan, pengimpementasian , pengendalian, dan pengawasan
3.adanya seni dalam menyelesaikan pekerjaan.

Fungsi-fungsi manajemen:
1.perencanaan atau planning,yaitu proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk
mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan datang dan penentuan strategi dan taktik yang
tepat untuk untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi.

2.pengorganisasian atau organizing,yaitu proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik
yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur yang tepat dan
tangguh,sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif,dan bias memastikan bahwa setiap
pihak dalam organisasi bisa bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi.

3.pengimplementasian atau directing,yaitu proses pengimplementasian program agar bias


dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak
tersebut dapat menajalankan tanggung jawabnya dengan penuh kesadaran dan produktivitas yang
tinggi.
4.pengendalian dan pengawasan atau controlling,yaitu proses yang dilakukan untuk memastikan
seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan,di organisasikan dan diimplementasikan bisa
berjalan sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam
lingkungan dunia bisnis yang dihadapi.

Berdasarkan operasionalnya,maka manajemen organisasi bisnis dapat dibedakan secara garis


besar menjadi fungsi fungsi sebagai berikut:

1.manajemen sumber daya manusia,adalah penerapan manajemen berdasarkan fungsinya untuk


memperoleh sumber daya manusia yang terbaik bagi bisnis yang kita jalankan dan bagaiman
sumber daya manusia yang terbaik tersebut dapat dipelahara dan tetep bekerja bersama kita
dengan kualitas pekerjaan yang senantiasa konstan ataupun bertambah.

2.manajeman produksi,adalah penerapan manajemen berdasarkan fungsinya untuk menghasilkan


produk yang sesuai dengan standar yang ditetapkan berdasarkan keinginan konsumen,dengan
teknik produksi yang seefisien mungkin.

3.manajemen pemasaranadalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya


berusaha untuk mengidentifikasi apa sesungguhnya yang dibutuhkan oleh konsumen,dan
bagaimana cara pemenuhannya dapat diwujudkan.

4.manajemen keuangan,adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya


berusaha untuk memastikan bahwa kegiatan bisnis yang dilakukan mampu mecapai tujuannya
secara ekonomis,yaitu diukur berdasarkan berdasarkan profit.

5.manajemen informasi,adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada imtinya


berusaha memastikan bahwa bisnis yang dijalankan tetap mampu untuk terus bertahan dalam
jangka panjang.

BAB DUA : MANAGER DALAM KEGIATAN MANAJEMEN

Manajer adalah individu yang bertanggung jawab secara langsung untuk memastikan kegiatan
dalam sebuah organisasi dijalankan bersama para anggota dari organisasi.

Dalam berbagai jenis organisasi,istilah manajer dapat direpresentasikan oleh istilah lain seperti
presiden,ketua,wakil presiden,wakil ketua,kepala bagian dan seterusnya.

Ada beberapa keahlian keahlian manajemen yang diperlukan oleh setiap orang yang terlibat
dalam organisasi,keahlian keahlian tersebut yaitu:

-keahlian teknis(technical skills),yaitu keahlian yang diperlukan untuk melalukan pekerjaan


spesifik tertentu.
-keahlian berkomunikasi dan berinteraksi dengan masyarakat (human relation skills), yaitu
keahlian dalam memahami dan melakukan interaksi denganberbagai jenis orang di masyarakat.

–keahlian konseptual(conceptual skills),yaitu keahlian dalam berfikir secara abstrak,sistematis,


termasuk di dalam menganalisa dan mendiagnosa berbagai masalah dalam situasi yang berbeda
beda.

–keahlian dalam mengambil keputusan(decision making skills),yaitu keahlian untuk


mengidentifikasikan masalah sekaligus menawarkan berbagai alternatif solusi atas permasalahan
yang dihadapi.

–keahlian dalam mengelola waktu(time management skills),yaitu keahlian dalam memanfaatkan


waktu secara efekti dan efisien.

-keahlian dalam manajemen global (global management skills),yaitu keahlian dalam manajerial
yang tidak saja fokus pada satu keadaan di negara tertentu,akan tetapi juga lintas negara bahkan
lintasbudaya.
- keahlian dalam hal teknologi (technological skills),yaitu keahlian manajerial dalam mengikuti
dan menguasai berbagai perkembangan teknologi yang terjadi.

Ada beberapa tingkatan manajemen dikaitkan dengan peran dan tugasnya sekaligus juga
keahlian keahlian yang dimilikinya,yaitu:
1.manajemen tingkat puncak atau top management,diperlukan keahlian dalam hal
konseptual,komunikasi,pengambilan keputusan,manajemen global,dan manajemen
global.Presiden atau wakil direktur.
2.manajemen tingkat menengah atau middle manajemen,diperlukan keahlian
konseptual,komunikasi,pengambilan keputusan,manajemen waktu.kepala divisi atau kepala
cabang.
3.manajemen supervisi atau tigkat pertama atau supervisory of first-line management, yang
biasanya terdiri dari para supervise, ketua kelompok .
4.manajemen non supervisi atau non-supervisory management,yang biasanya terdiri dari tenaga
kerja tingkat bawah pada umumnya seperti buruh ataupun pekerja bangunan.

Salah satu dari ilmu manajemen adalah bahwa mereka yang menguasai pengetahuan manajemen
belum tentu memiliki pengalaman atau mampu untuk menjalankan kegiatan manajemen dalam
praktik.

BAB TIGA :PERKEMBANGAN ILMU MANAJEMEN

Manajemen secara keilmuan baru terumuskan kurang lebih sekitar abad 18 atau awal abad ke 19
masehi.diantara tokoh yang mula mula memperkenalkan manajemen secara keilmuan adalah
Robert Owen (1771-1858) dan Charles Babbage (1792-1871).
Salah satu pendekatan lain yang muncul adalah pendekatan kontingensi yang memandang bahwa
tidak ada pendekatan yang universal dalam kegitaan manajemen organisasi.pendekatan masing
masing sangat kontekstual, tergantung situasi yang dihadapi oleh masing masing organisasinya.

Berbagai isu kontemporer seputar perkembangan ilmu manajemen,diantaranya adalah:


1.DOWNSIZING,adalah bahwa organisasi berusaha untuk menigkatkan efisiensi dengan
melakukan pengecilan bentuk organisasinya melalui diantaranya pengurangan jumlah pekerjanya
atau jumlah anggotanya.
2.DIVERSITY MANAGEMENT,konsep ini adalah bagaimana manajemen dalam organisasi
mampu mengelola berbagai perbedaan yang terdapat di dalam organisasi atau pun
perusahaannya.
3.TEKNOLOGI INFORMASI,perkembangan yang sangat pesat di seputar teknologi informasi
memunculkan berbagai media informasi dan komunikasi seperti internet,website,electronic
mail,chatting.
4.GLOBALISASI,globalisasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses atau situasi di mana
berbagai pihak di seluruh dunia dapat semakin mudah melakukan interaksi tanpa harus dibatasi
lagi dengan batas batas regional atau geografis sebuah negara.
5.ETIKA DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL,isu isu seputar korupsi dalam sebuah
organisasi maupun perusahaan,kemudian isu isu mengenai kerusakan lingkungan, penipuan
konsumen dan lain sebagainya menjadi isu utama dalam hal etika dan tanggung jawab sosial dari
sebuah organisasi.
6.MANAGING FOR QUALITY,teori dan praktik manajemen saat ini juga tidak dapat
mengabaikan tercapainya kualitas.
7.EKONOMI JASA,kegiatan ekonomi saat ini juga merupakan kegiatan penyediaan jasa bagi
para konsumen.

Berbagai kontribusi dalam dunia manajementelah memberikan banyak pengaruh terhadap


perkembanagan teori dan praktik manajemen modern.diantara kontribusi tersebut ada yang
berangkat dari teoritisi maupun juga praktisi.

BAB EMPAT: LINGKUNGAN DAN BUDAYA ORGANISASI

Organisasi sebagai kumpulan orang orang tidak dapat dilepaskan dari lingkungan karena pada
dasarnya organisasi juga merupakan bagian dari lingkungan dan masyarakat.oleh karena
itu,sebuah organisasi perlu memahami lingkungan apa saja yang terkait secara langsung maupun
tak langsung dengan kegiatan organisasi.

Setiap organisasi tidak terkecuali organisasi bisnis akan berhadapan dengan lingkungan dima
setiap kegiatan yang dijalankan.
Secara garis besar lingkungan organisasi dapat dibagi dua,yaitu:
1.lingkungan internal,adalah lingkungan yang terkait langsung dengan eksistensi sebuah
organisasi
2.lingkungan eksternal,adalah lingkungan yang terkait dengan kegiatan operasional organisasi
dan bagaimana kegiatan operasional ini dapat bertahan.

Yang termasuk kedalam lingkungan internal organisasi adalah:


1.pemilik organisasi (owners), adalah mereka yang secara historis maupun hokum dinyatakan
sebagai pemilik akibat adanya penertaan moda,ide ataupun berdasarkan ketentuan lainnya sebagi
pemilik organisasi.
2.tim manajemen (board of managers or directors), adalah orang orang yang m,enurut para
pemilik organisasi/perusahaan ditanyakan atau ditunjuk sebagi pengelola organisasi dalam
aktivitasnya sehari hari untuk suatu periode tertentu.
3.para anggota atau para pekerja (employes), adalah unsur sumber daya manusia (SDM) yang
sangat dominan dalam sebuah organisasi, karena biasanya jumlahnya merupakan yang paling
besar dalam sebuah organisasi.
4.lingkungan fisik organisasi (physical work environment),yaitu pemilik dari organisasi itu
sendiri,pekerja dan tim manajemen adalah sumber daya manusiayang dimiliki oleh
perusahaan,dan sumber daya uang (financial resources),sumber daya alam (natural resources)
maupun sumber daya informasi (informational resources).

Yang termasuk kedalam ingkungan eksternal organisasi:


1.pelanggan atau konsumen(customer), adalah mereka yang secara langsung memanfaatkan,
menggunakan, dan mengajukan permintaan atas barang atau jasa yang ditawarkan oleh
organisasi.
2.pesaing(competitor), adalah organisasi bisnis lain yang menjalankanm bisnis yang sama
dengan organisasi yang kita jalankan.
3.pemasok (supplier), adalah pihak yang terkait langsung dalam kegiatan bisnis dari sebuah
organisasi,khususnya organisasi bisnis yang melakukan kegiatan produksi barang jadi dari
berbagai jenis bahan baku.
4.partner strategis (strategic partner), adalah perusahaan lain yang menjalankan bisnis berbeda
dengan perusahaan kita,tetapi secara bersama sama bisa menjadi mitra kita dalam menjalankan
bisnis yang saling menguntungkan kedua belah pihak.
5.regulator, adalah pihak pihak yang berkepentingan dalam menciptakan dan kegiatan bisnis
yang fair dan aman bagi semua pihak yang ingin menjalankan bisnis.
6.pemerintah(government), adalah pihak yang atas legitimasi politik tertentu di suatu
negara,diangkat dan bertugas untuk mewujudkan masyarakat ke arah yang lebih baik dalam
pembangunan di segala bidang.
7.masyarakat umum (society),adalah keseluruhan pihak yang tidak masuk ke dalam lingkungan
lingkungan yang disebutkan di atas.
Lingkungan intenasional merupakan lingkungan yang lebih luas dari sebuah negara yang pada
praktiknya akan memengaruhi kegiatan perusahaan,terutama jika perusahaan melakukan
kegiatan bisnis internasional yaitu transaksi bisnis yang melibatkan lebih dari satu negara.

Berbagai bentuk kegiatan bisnis internasional,yaitu:


1.kegiatan ekspor-impor (export-import),ekspor adalah kegiatan dalam menghasilkan barang
dan jasa di sebuah negara oleh perusahaan dan menjualnya ke negara lain atau dipasarkan ke
negara lain.impor adalah kegiatan dalam mendatangkan barang dan jasa dari negara lain atau
negara luar ke sebuah negara dimana perusahaan tersebut berada.
2.lisenci(licencing), merupakan sebuah kesepakatan atau perjanjian di mana sebuah perusahaan
memperbolehkan perusahaan lain untuk menggunakan merek, teknologi, hak paten, atau asset
lainnya.
3.partner strategis (international strategic alliance),merupakan salah satu bentuk kerja antara
perusahaan secara internasional untuk dapat melakukan kegiatan bisnis yang saling
menguntungkan kedua belah pihak.
4.investasi langsung (direct investment),adalah salah satu bentuk kegiatan bisnis internasional
di mana sebuah perusahaan membeli sebagian atau keseluruhan asset atau melakukan investasi di
sebuah perusahaan di suatu negara tertutup.

Faktor faktor yang terkait dalam bisnis internasional, adalah :


1.kontrol dalam perdagangan internasional,kadang kala lingkungan internasional dalam bisnis
belum tentu menjamin sebuah perusahaan yang beroperasi secara internasional akan sukses.hal
ini terkait dengan kepentingan dari suatu negara dalam menjamin,selain transaksi bisnis bisa
dijalankan,juga kepentingan pebisnis local di setiap negara juga terjaga.ada dua jenis kontrol
perdagangan internasional yang biasanya dilakukan sebuah negara,yaitu tariff dan quota. Quota
merupakan pembatasan jumlah barang yang diperjualbelikan secara internasional.tariff
merupakan pembebanan pajak kepada setiap barang yang di ekspor maupun di impor.

2.komunitas ekonomi internasional (economic communities),adalah kelompok yang terdiri dari


berbagai negara yang bersepakat untuk mengurangi kendala kendala dalam perdagangan
internasional.

3.perbedaaan budaya antarnegara (cultural differences across nations),adalah nilai nilai dan
norma yang dianut oleh organisasi dan membantu para anggotanya untuk memahami bagaiman
sebenernya sebuah organisasi bisnis berjalan,dan apa yang penting dan tidak penting bagi
organisasi bisnis dikaitkan dengan lingkungan sekitarnya.

Budaya organisasi penting sekali untuk dipahami karena banyak pengalaman menunjukkan
bahwa ternyata budaya organisasi ini tidak saaj berbicara mengenai bagaimana sebuah organisasi
bisnis menjalankan kegiatannya sehari hari,tetapi juga sangat memengaruhi bagaimana kinerja
yang dicapai oleh sebuah organisasi bisnis. Faktor yang menentukan terbentuknya budaya
organisasi adalah pengalaman organisasi itu sendiri.pengalaman bisa berupa kesuksesan maupun
kegagalan. Kesuksesan bisa disebabkan karena adanya konsep bisnis yang tepat , pendekapan
manajemen yang terbaik.sedangkan kegagalan dapat disebabkan oleh ketidaktepatan konsep
bisnis yang dijalankan, pendekatan manajemen yang buruk atau bahkan faktor lingkungan
eksternal yang tidak sanggup diantisipasioleh perusahaan.

BAB LIMA : TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ETIKA MANAJEMEN

Organisasi bisnis atau perusahaan perlu menyadari bahwa dirinya memiliki apa yang dinamakan
tanggung jawab sosial (corporate social responsibility).tanggung jawab sosial ini dapat berupa
tanggung jawab terhadap kebersihan dan kesehatan lingkungan,keadaan ekonomi masyarakat
pada umumnya, partisipasi perusahaan dalam pembangunan lingkungannya.

Pandangan kelompok yang pro terhadap tanggung jawab sosial dari organisasi bisnis:
1.kegiatan bisnis sering kali menimbulkan masalah,oleh karena itu sudah semestinya perusahaan
bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya.
2.perusahaan adalah bagian dari lingkungan sosial masyarakat,oleh karena itu sudah semestinya
ikut berpartisipasi dan bertanggung jawab atas apa yang terjadi di masyarakat.
3.perusahaan biasanya memiliki sumber daya untuk menyelesaikan masalah di lingkungan sosial
masyarakat.
4.perusahaan adalah partner dari lingkungan sosial kemasyarakatan, sebagaimana halnya juga
pemerintah dan masyarakat lain pada umumnya.

Pandangan kelompok yang kontra terhadap tanggung jawab sosial dari organisasi bisnis:
1.perusahaan tidak memiliki ahli yang mengkhususkan dalam bidang sosial dan
kemasyarakatan,oleh karena itu sulit bagi perusahaan bertanggung jawab.
2.perusahaan yang ikut berpartisipasi dan bertanggung jawab sosial masyarakat justru akan
memiliki kekuatan untuk mengontrol masyarakat dan indikasi yang kurang baik secara sosial.

3.akan banyak terdapat konflik kepentingan di masyarakat jika perusahaan terlibat dalam
aktivitas sosial.
4.tujuan perusahaan bukan untuk motif sosial,akan tetapi untuk memperoleh profit dan mencapai
tujuan yang diharapkan oleh para pemilik perushaaan.

Mengelola tanggung jawab sosial dari perusahaan,strategi yang dilakukan adalah :


1.strategi reaktif (reactive social responsibility strategy),kegiatan bisnis yang melakukan strategi
reaktif dalam tanggung jawab sosial cenderung menolak atau menghindarkan diri dari tanggung
jawab sosial.
2.strategi defensif (defensive social responsibility strategy),strategi ini dalam tanggung jawab
sosial terkait dengan penggunaan pendekatan legal atau jalur hokum untuk menghindarkan diri
atau menolak tanggung jawab sosial.
3.strategi akomodatif (accommodative social responsibility strategy),beberapa perusahaan
memberikan tanggung jawab sosial berupa pelayanankesehatan,kebersihan,bukan dikarenakan
perusahaan menyadari perlunya tanggung jawab sosial,namun dikarenakan adanya tuntutan dari
masyarakat dan lingkungan sekitar akan hal tersebut.
4.strategi proaktif (proactive social responsibility strategy),kegiatan bisnis yang melakukan
strategi proaktif dalam tanggung jawab sosial memandang bahwa tanggung jawab sosial adalah
bagian dari tanggung jawab untuk memuaskan stakeholder.

Tanggung jawab sosial sebagai konsekuensi logis keberadaan perusahaan di sebuah lingkungan
masyarakat mendorong perusahaan untuk lebih proaktif dalam mengambil inisiatif dalam hal
tanggung jawab sosial

Manfaat tanggung jawab sosial bagi perusahaan adalah jika perusahaan memberikan tanggung
jawab sosial adalah munculnya citra positif dari masyarakat akan kehadiran perusahaan di
lingkungannya.

Manfaat tanggung jawab sosial bagi masyarakat adalah kepentingan masyarakat diperhatikan
oleh perusahaan,masyarakat juga akan mendapatkan pandangan baru mengenai hubungan
perusahaan dan masyarakat yang barangkali selama ini dipahami sebagai hubungan produsen
dan konsumen atau penjual dengan pembeli.

Manfaat tanggung jawab sosial bagi pemerintah adalah pemerintah tidak hanya berfungsi sebagai
yang menetapkan aturan main dalam hubungan masyarakat dengan dunia bisnis,dan memberikan
sanksi bagi pihak yang melanggarnya.pemerintah sebagai pihak yang mendapat legitimasi untuk
mengubah tatanan masyarakat ke arah yang lebih baik akan mendapatkan partner dalam
mewujudkan tatanan masyarakat tersebut.

-Nilai personal merupakan cara pandang, cara pikir, dan keyakinann yang dipegang oleh
seseorang sehubungan dengan segala kegiatan yang dilakukannya.
-Nilai terminal merupakan pandangan dan cara berpikir seseorang yang terwujud melalui
perilakunya, yang di dorong oleh motif dirinya dalam meraih sesuatu.
-Nilai instrumental merupakan pandangan dan cara berpikir seseorang yang berlaku untuk
segala keadaan dan diterima oleh semua pihak sebagai sesuatu yang memnag harus diperhatikan
dan dijalankan.

Untuk nilai terminal maka responden beranggapan bahwa nilai nilai yang perlu dimiliki adalah:
kejujuran, tanggung jawab, kapabilitas, ambisi dan independesi
untuk nilai instrumental maka responden beranggapan bahwa nilai nilai yang perlu dimiliki
adalah: penghargaan terhadap pribadi, keamanan dan kesejahteraan keluarga pekerja, kebebasan
dan kemerdekaan, dorongan untuk meraih sesuatu, dan kebahagian.
Ada 3 jenis konflik nilai yang terdapat dalam perusahaan,yaitu konflik intrapersonal, konflik
individu organisasi, dan konflik antar budaya.

Beberapa isu seputar etika:


1.penggunaan obat obatan terlarang
2.pencurian oleh para pekerja atau korupsi
3.konflik kepentingan
4.pengawasan kualitas
5.penyalahgunaan informasi yang bersifat rahasia
6.penyelewengan dalam pencatatan keuangan
7.penyalahgunaan asset perusahaan.
8.pemecatan tenaga kerja
9.polusi lingkungan
10.cara bersaing dari perusahaan yang dianggap tidak etis
11.penggunaan tenaga kerja dibawah umur
12.pemberian hadiah kepada pihak pihak tertentu yang tekait dengan pemegang kebijakan

Beberapa upaya dapat dilakukan perusahaan sehubungan dengan tanggung jawab sosialnya dan
berupaya untuk mewujudkan kegiatan bisnis yang lebih etis, yaitu melalui kegiatan pelatihan
etika,advokasi etika, penerapan standar etika dalam perusahaan, hingga pelibatan public daalm
pengawasan kegiatan perusahaan agar dapat memenuhi standar standar etika.

BAB ENAM: FUNGSI PERENCANAAN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Perencanaan adalah suatu proses yang dimulai dari penetapan tujuan organisasi,menentukan
strategi untuk pencapaian tujuan organisasi tersebut secara menyeluruh serta merumuskan sistem
perencanaan yang menyeluruh untuk mengintegrasikan dan mengkoordinasikan seluruh
pekerjaan organisasi hingga tercapainya tujuan organisasi.

Fungsi perencanaan selain berfungsi sebagai fungsi pertama dalam kegiatan manajemen, namun
juga menentukan arah dan tujuan dari sebuah organisasi bisnis dan juga perusahaan.perencanaan
dapat berfungsi sebagai meminimalisasi ketidakpastian, pengarah, dan juga penetapan standar
pencapaian kualitas dari apa yang ingin dicapai oleh perusahaan.

Perencanaan memiliki persyaratan untuk memenuhi kriteria realistis dan factual, fleksibel, logis,
dan raisonal, memiliki komitemn, dan komprehensif.

Perencanaan dapat terbagi kepada perencanaan jangka panjang, jangka menengah, dan jangka
pendek.Perencanaan juga dapat dibagi menjadi perencanaan sekali pakai dan perencanaan yang
berkelanjutan.
Ada beberapa pendekatan dalam melakukan perencanaan diantaranya adaalah dengan
menggunakan pendekatan management by objectivites (MBO).

Terdapat beberapa alat bantu yang dapat dipergunakan untuk melakukan


perencanaan.diantaranya adalah:
1.bagan alur (flow chart)
2.bagan gatt (gantt chart)
3. Jaringan PERT

Masalah adalah sesuatu yang senantiasa terjadi dalam organisasi .agar perencanaan dan kegiatan
organisasi tetap dapat berjalan, maka masalah perlu dicarikan jalan penyelesaiannya.

Organisasi sering kali berhadapan dengan berbagai alternative keputusan dalam rangka
pemecahan masalah yang dihadapinya.Oleh karena itu, pengambil keputusan perlu
mempertimbangkan berbagai faktor dan alternative dalam pengambilan keputusan sehingga
tujuan organisasi tetap dapat tercapai secara efektif.

BAB TUJUH :MANAJEMEN STRATEGIS PERUSAHAAN

Strategi adalah rencana yang menyeluruh dalam rangka pencapaian tujuan organisasi. Bagi
perusahaan, strategi diperlukan tidak hanya untuk memperoleh profit, tetapi juga untuk
mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan di masa yang akan datang.

Komponen strategi:
1.kompetensi yang berbeda,adalah sesuatu yang dimiliki oleh perusahaan dimana perusahaan
melakukannya dengan baik dibandingkan dengan perusahaan lainnya.
2.ruang lingkup,adalah lingkungan dimana organisasi atau perusahaan tersebut beraktivitas.
3.distribusi sumber daya,adalah bagaimana sebuah perusahaan memanfaatkan dan
mendistribusikan sumber daya yang dimilikinya dalam menerapkan strategi perusahaan.

Jenis strategi:
1. Strategi pada tingkat perusahaan (corporate level strategy)
2. Strategi pada tingkat bisnis(business level strategy)
3. Strategi pada tingkat fungsional (functional level strategy)

Manajemen strategis pada dasarnya adalah proses bagaimana strategi disusun dan
diimplementasikan. Oleh karena itu proses manajemen strategis terbagi dua,yaitu:
1.perencanaan strategi yang terdiri dari penentuan tujuan dan penyususnan strategi.
2.implementasi strategi yang terdiri dari pelaksanaan strategi dan pengendalian dari
implementasi strategi yang dijalankan.
Faktor faktor yang menentukan strategi di tingkat bisnis:
1. Pelanggan
2. Persaingan bisnis yang sama
3. Potensi pendatang baru
4. Pemasok faktor input
5. Perusahaan subtitusi

Pada praktiknya,jenis strategi dilakukan berbeda berdasarkan tingkatannya,yaitu strategi tingkat


perusahaan, strategi pada tingkat bisnis, dan strategi pada tingkat fungsional.

Strategi di tingkat fungsional sering kali dinamakan sebagai strategi langsung atau direct
strategy.Hal ini disebabkan perusahaan cenderung melakukan persaingan pada jenis bisnis
tertentu yang sedang dijalankan, dan pada tingkat perusahaan maupun sektor bisnis yang
diperdagangkan.

Terdapat dua faktor yang menentukan bagaimana strategi di tingkat fungsional perlu
dilakukan,kedua faktor tersebut adalah:
1. Kesamaan pasar,ini terkait dengan tingkat persaingan yang sama antara kedua perusahaan
dalam hal meraih pelanggan melalui jenis produk yang ditawarkan.
2. Kesamaan sumber,ini terkait dengan keadaan persaingan dimana perusahaan memiliki
kesamaan dalam faktor mana mereka bersaing.

Strategi pada tingkat perusahaan pada dasarnya dilakukan untuk menjawab dalam sektor apa
yang sebaiknya perusahaan berbisnis. Strategi pada tingkat bisnis pada dasarnya dilakukan untuk
menjawab pertanyaan yang terkait dengan bagaimana posisi bisnis yang dijalankan dibandingkan
dengan pesaing yang ada di pasar. Strategi pada tingkat fungsional dilakukan untuk menjawab
apa saja yang perlu dilakukan perusahaan untuk memenangkan persaingan.

BAB DELAPAN: DESAIN DAN STRUKTUR ORGANISASI

Pengorganisasian pada dasarnya merupakan proses pengalokasian sumber daya yang dimiliki
oleh organisasi berdasarkan suatu desain organisasi tertentu.

Desain organisasi menggambarkan suatu struktur organisasi tertentu.

Terdapat empat pilar utama dalam melakukan proses pengorganisasian, yaitu pembagian kerja
(division of work), pengelompokkan pekerjaan (department talization), penentuan relasi
antarbagian dalam organisasi (hierarchy), serta penentuan mekanisme untuk mengintegrasikan
aktivitas antar bagian dalam organisasi atau koordinasi (coordination).
Adapun faktor faktor yang mempengaruhi struktur organisasi :
1. Strategi organisasi
2. Skala organisasi
3.Teknologi
4. Lingkungan

Terdapat 5 pendekatan dalam melakukan departmentalisasi dalam desain organisasi. Kelima


pendekatan tersebut adalah dalam mendesain organisasi, khususnya dalam proses
departementalisasi sebagaimana diuraikan.

Ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan oleh organisasi, yaitu :


1. Pendekatan berdasarkan fungsional
2. Pendekatan berdasarkan produk
3.Pendekatan berdasarkan matriks
4.Pendekatan berdasarkan geografis
5. Pendekatan berdasarkan matriks

Organisasi informal merupakan potensi laten yang jika ditangani dengan baik dapat memberikan
sisi positif bagi pencapaian tujuan organisasi, akan tetapi jika tidak terakomodasikan dengan baik
dapat menyebabkan konflik internal organisasi yang akan menghambat tujuan organisasi.

BAB SEMBILAN : KEKUASAAN, KEWENANGAN, TANGGUNG JAWAB DAN


DELEGASI

Kekuasaaan atau power berarti suatu kemampuan untuk memengaruhi orang atau merubah orang
ataupun situasi.

Terdapat lima faktor yang mendasari lahirnya kekuasaan,yaitu :


-reward power adalah kekuasaan yang muncul sebagai akibat dari seseorang yang posissinya
memungkinkan dirinya untuk memberikan penghargaan terhadap orang orang yang berada di
bawahnya.
- coercive power adalah kekuasaan seseorang untuk memberikan hukuman atas kinerja yang
buruk yang ditunjukkan oleh SDM atau tenaga kerja dalam sebuah organisasi.
- legitimate poweradalah kekuasaan yang muncul sebagai akibat dari suatu legitimasi tertentu.
- expert power adalah kekuasaan yang muncul akibat dari kepakaran atau keahlian yang dimiliki
oleh seseorang.
- referent power adalah kekuasaan yang muncul akibat adanya karakteristik yang diharapkan
seseorang atau kelompok orang terhadap seseorang yang memiliki pengaruh terhadap seseorang
ataupun kelompok orang tersebut.

Wewenang pada dasarnya merupakan kekuasaan yang terlegitimasti menurut mekanisme tertentu
dalam sebuah organisasi. Secara garis besar terdapat 3 jenis wewenang,yaitu :
1. Kewenangan lini adalah mereka yang dalam organisasi bertanggung jawab terhadap berbagai
kegiatan dalam rangka pencapaian tujuan organisasi.
2. Kewenangan staff, adalah mereka yang ditunjuk oleh organisasi untuk membantu bagian
bagian dalam sebuah organisasi yang memiliki kewenangan lini.
3. Kewenangan fungsional, adalah mereka yang berada dalam bagian tertentu di
organisasi,memiliki kewenangan lini maupun staf, namun juga dikarenakan tugasnya diberi
kewenangan untuk melakukan kontrol atau koordinasi dengan bagian lainnya.

Agar pelimpahan dapat berjalan secara efektif, maka ada 3 kunci pokok yang perlu
diperhatikan :
-pertama adalah kepercayaan manajer terhadap bawahan dalam melimpahkan wewenang perlu
diiringi dengan pemberian kebebasan kepada bawahan untuk menjalankan kewenangannya
menurut caranya sendiri.
-kedua agar pelimpahan wewenang berjalan efektif adalah adanya komunikasi yang terbuka
antara manajer dan bawahan.
-ketiga yang perlu diperhatikan agar pelimpahan wewenang berjalan secara efektif adalah
kemampuan manajer dalam memahami tujuan organisasi, tuntutan dari setiap pekerjaan dan
kemampuan bawahan.

Tindakan agar pelimpahan wewenang berjalan efektif,yaitu :


1. Penentuan hal hal yang dapat didelegasikan.
2. Penentuan orang yang layak menerima delegasi.
3. Penyediaan sumber daya yang dibutuhkan.
4. Pelimpahan tugas yang akan diberikan.
5. Intervensi pada saat diperlukan.

Sentralisasi merujuk kepada cara pengorganisasian dimana keseluruhan tugas, tanggung jawab,
dan perintah dipusatkan dari hierarki yang paling tinggi untuk kemudian hierarki yang
dibawahnya menerjemahkan dalam bentuk tindak lanjut dari apa yang telah diputuskan hierarki
tertinggi.

Desentralisasi merujuk kepada konsep pengorganisasian yang memandang bahwa apa yang
terjadi di lapangan atau dalam kenyataan sering kali tidak sesuai dengan apa yang dipahami oleh
hierarki tertinggi dari sebuah organisasi, oleh karena itu perlu ada pembagian porsi dalam hal
pengambilan keputusan dan kebijakan yang menyangkut dengan cara bagaimana organisasi akan
dijalankan.
BAB SEPULUH :MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

Manajemen sumber daya manusia merupakan proses bagaimana organisasi atau perusahaan
mencari dan menempatkan orang yang tepat untuk setiap bagian yang ada di organisasi.

Ada beberapa alasan mengapa manajemen sumber daya manusia ditempatkan sebagai bagian
fungsi pengorganisasian,yaitu:
-alasan pertama, kegiatan kegiatan yang dilaksanakan dalam manajemen SDM terkait erat
dengan kegiatan pengalokasian sumber daya yang dimiliki organisasi (dalam hal ini sumber daya
manusia) ke dalam bagian bagian dalam organisasi.
-alasan kedua, fungsi pengarahan dan pelaksanaan hanya akan dapat dijalankan jika alokasi
sumber daya manusia telah dilakukan dalam fungsi perorganisasian.
-alasan ketiga,sekalipun kegiatan memotivasi,mengarahkan (yang juga merupakan bagian lain
dari manajemen SDM )termasuk ke dalam fungsi pengarahan (leading), namun demikian kunci
pokok pertama sebelum SDM diarahkan dan dimotivasi adalah ketika SDM ditentukan dan
ditempatkan di mana kegiatan menentukan dan menempatkan lebih cenderung berada di dalam
fungsi pengorganisasian.
-alasan keempat, dikarenakan ilmu sosial, khususnya ilmu manajemen tidak dapat dipisahkan
satu sama lainnya dan saling berkaitan, maka penulis berpendapat tidak terlalu menjadi masalah
sekiranya manajemen SDM ini ditempatkan di bagian fungsi pengorganisasian maupun dibagian
pengarahan.

Fungsi bagian personalia adalah merencanakan proses perekrutan, pengembangan dan


peningkatan kualitas sumber daya manusia yang diperlukan oleh perusahaan.

Yang dimaksud dengan proses manajemen adalah segala proses yang berkaitan dengan upaya
yang dilakukan dari mulai perencanaan sumber daya manusia, perekrutan, penadatanganan
kontrak kerja, penempatan tenaga kerja, hingga pembinaan dan pengembangan tenaga kerja guna
menempatkan dan tetap memelihara tenaga kerja pada posisi dan kualifikasi tertentu serta
bertanggung jawab sesuai dengan persyaratan yang diberikan kepada tenaga kerja tersebut.

Proses manajemen SDM dibagi ke dalam lima bagian fungsi utama yang terdiri dari :
1.human resourse planning, merencanakan kebutuhan dan pemanfaatan sumber daya manusia
bagi perusahaan.
2.personel procurement, mencari dan mendapatkan sumber daya manusia, termasuk di
dalamnya rekrutmen,seleksi dan penempatan serta kontrak tenaga kerja.
3.personnel development, mengembangkan sumber daya manusia, termasuk di daalmnya
program orientasi tenaga kerja, pendidikan dan pelatihan.
4.personnel maintenance, memelihara sumber daya manusia, termasuk di dalamnya pemberian
penghargaan, intensif, jaminan kesehatan dan keselamatan kerja dan lain sebagainya.
5.personnel utilization, memanfaatkan dan mengoptimalkan sumber daya manusia, termasuk di
dalamnya promosi, demosi, transfer dan juga reparasi.
Perencanaan sumber daya manusia adalah perencanaan strategis untuk mendapatkan dan
memelihara kualifikasi sumber daya manusia yang diperlukan bagi organisasi perusahaan dalam
mencapai tujuan perusahaan.

Ketersediaan sumber daya manusia merupakan konsekuensi logis, dan implikasi dari adanya
perencanaan sumber daya manusia sebagaimana dijelaskan pada bagian sebelumnya.

Rekrutmen adalah upaya perusahaan untuk mendapatkan tenaga kerja yang diperlukan sesuai
dengan kualifikasi yang telah ditetapkan dalam perencanaan tenaga kerja.

Seleksi adalah upaya untuk memperoleh tenaga kerja yang memenuhi syarat kualifikasi dari
sekian banyak pendaftar atau calon tenaga kerja yang dimiliki oleh perusahaan dari proses
rekrutmen.

Penempatan adalah proses pemilihan tenaga kerja yang disesuaikan dengan kualifikasi yang
dipersyaratkan serta menempatkannya pada tugas yang telah ditetapkan.

Terdapat dua jenis rekrutmen yang dilakukan oleh perusahaan:


1.rekrutmen internal, adalah proses untuk mendapatkan tenaga kerja atau SDM yang
dibutuhkan dengan mempertimbangkan tenaga kerja yang sudah ada atau yang sudah dimiliki
oleh perusahaan.
2.rekrutmen eksternal, adalah perusahaan mendapatkan tenaga kerja atau SDM yang akan
ditempatkan pada suatu jabatan tertentu yang diperolehnya dari luar perusahaan, atau sering kali
dinamakan sebagai outsourcing.

Seleksi tenaga kerja adalah langkah selanjutnya yang ahrus dilakukan perusahaan setelah
perusahan menetapkan jenis rekrutmen yang akan dilakukan, apakah intenal maupun eksternal.

Seleksi administrasi, yaitu berupa proses bagaimana perusahaan melakukan validasi dan
verifikasi atas segala persyaratan administratif yang dipersyaratkan kepada calon tenaga kerja
yang akan ditempatkan pada suatu jabatan tertentu.

BAB SEBELAS : FAKTOR INDIVIDU DAN ORGANISASI

Individu sebagai esensi dari faktor sumber daya manusia dalam organisasi memegang peranan
penting dalam langkah implementasi dari rencana organisasi.

Individu memiliki keragaman karakteristik yang terkait dengan perilaku dan kepribadiannya.

Kontribusi adalah apa yang bisa diberikan oleh individu bagi perusahaan atau organisasi.
Kompensasi adalah apa yang dapat diberikan oleh organisasi atau perusahaan bagi individu.
Perusahaan berkepentingan untuk mempelajari konsep kontribusi dan kompensasi tersebut
dikarenakan perusahaan perlu memahami bahwa kadangkala apa yang diberikan individu berupa
kontribusi dianggap tidak mendapatkan kompensasi yang sepadan dari perusahaan.

Ada tiga faktor yang perlu kita pahami mengenai faktor individu dalam organisasi,yaitu:
1. Kontrak psikologis,adalah suatu kesepakatan tak tertulis yang muncul ketika seseorang
bergabung dengan sebuah organisasi atau ketika tenaga kerja bergabung dalam sebuah
perusahaan.
2. Kesesuaian tenaga kerja yang dibutuhkan perusahaan,pada kenyataannya perusahaan tidak
benar benmar mendapatkan tenaga kerja yang sesuai dengan harapan atau tuntutan.hal tersebut
bisa dikarenakan individu benar benar tidak ada yang sempurna.
3. Keragaman individu dalam organisasi,perusahaan harus menyadari bahwa manusia
ditakdirkan tidak sama, baik dari sisi latar belakang biologisnya, latar belakang pekerjaannya,
hingga berbagai faktor yang mempengaruhi karakteristik setiap individu tenaga kerja.

Kepribadian atau personality merupakan karakteristik psikologis dan perilaku dari individu yang
sifatnya relative permanen (karena terbentuk oleh waktu yang cukup lama) yang membedakan
satu individu tenaga kerja dengan individu lainnya.

Perilaku individu menentukan sikap, persepsi, dan peran yang akan dijalankan dalam organisasi.

Diantara isu isu seputar karakteristik individu dalam organisasi adalah mengenai stress dan
kreativitas. Stress terkait dengan respons negative.dari individu ketika berhadapan dengan suatu
tekanan, sedangkan kreativitas terkait dengan respons positif dari individu ketika berhadapan
dengan suatu situasi yang memberikan tantangan bagi individu untuk memunculkan gagasan
gagasan baru bagi organisasi.

BAB DUA BELAS :MOTIVASI DAN KEPEMIMPINAN

Motivasi dan kepemipinan merupakan salah satu faktor kunci dalam fungsi pengarahan dan
implementasi dari manajemen organisasi.

Motivasi terkait dengan berbagai hal yang mendorong sesorang untuk menunjukkan perilaku
tertentu dalam organisasi dan lingkungannya.

Terdapat berbagai pendekatan dalam menjelaskan teori motivasi, dianataranya adalah


pendekatan klasik dan kotemporer.

Yang termasuk ke dalam pendekatan klasik mengenai teori motivasi adalah mencakup
pendekatan tradisional, pendekatan relasi manusia, dan pendekatan manajemen SDM.
Yang termasuk ke dalam pendekatan kontemporer mengenai teori motivasi adalah mencakup
pendekatan kebutuhan, pendekatan keseimbangan dan keadilan, pendekatan pengharapan,
pendekatan penguatan, dan penyusunan tujuan.

Kepemimpinan adalah proses memengaruhi orang orang dalam rangka pencapaian tujuan
organisasi. Dalam praktiknya, kepemimpinan dibedakan dengan manajemen.

Terdapat beberapa pendekatan dalam menjelaskan teori teori kepemimpinan, antara lain
pendekatan personal, pendekatan perilaku, dan pendekatan kontigensi.

Selain ketiga pendekatan tersebut di atas, dikenal pula beberapa pendekatan kontemporer lainnya
seperti pendekatan subtitusi terhadap kepemimpinan, kepemimpinan karismatik, dan
kepemimpinan transfomatif.

Perilaku politis dapat dilakukan manajer atau seseorang karena adanya tujuan tertentu yang ingin
diraihnya dalam organisasi.Pada praktiknya, beberapa perilaku politis ini bisa berupa
inducement, persuasion, creation of obligation, dan coercion.

Manajer perlu mempertimbangkan berbagai perilaku dan tindakannya sekiranya ingin mampu
mengendalikan dan mengelola perilaku perilaku politis yang ditunjukkan para anggotanya.

BAB TIGA BELAS : KELOMPOK KERJA DAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

Sebagai konsekuensi logis dari adanya struktur organisasi dimana organisasi dibagi menjadi
berbagai bagian bagian organisasi, maka muncul kelompok kelompok kerja yang dibentuk untuk
mendukung pencapaian tujuan yang di tingkat bagian hingga keseluruhan organisasi.

Kelompok kerja merupakan salah satu faktor kunci dalam fungsi implementasi dan pengarahan,
karena kelompom kerja inilah yang akan menjalankan berbagai rencana yang telah disusun
dalam organisasi.

Kelompok kerjalah yang juga melakukan integrasi atas berbagai karakteristik individu yang
berbeda beda dalam organisasi. Oleh karena itu, jika kelompok kerja dapat berjalan secara efektif
maka hal tersebut menunjukkan bahwa perbedaan karakteristik individu secara efektif dapat
dikelola dan konsekuensi positifnya tujuan organisasi akan lebih mudah dicapai.

Terdapat tiga pilar utama dalam kelompok kerja yang perlu diperhatikan agar kelompok kerja
bisa berjalan secara efektif, yaitu kinerja kelompok atau organisasi secara keseluruhan, pekerja
kelompok, dan pertumbuhan individu.

Agar kelompok kerja dapat berjalan secara efektif dan terhindar dari konflik, maka komunikasi
menjadi faktor kunci bagaimana anggota anggota dalam kelompok kerjaTerdapat tiga pilar
utama dalam kelompok kerja yang perlu diperhatikan agar kelompok kerja bisa berjalan secara
efektif, yaitu kinerja kelompok atau organisasi secara keseluruhan, pekerja kelompok, dan
pertumbuhan individu.

Agar kelompok kerja dapat berjalan secara efektif dan terhindar dari konflik, maka komunikasi
menjadi faktor kunci bagaimana anggota anggota dalam kelompok kerja dapat bekerja
sebagaimana mestinya.

Ketiga pilar tersebut perlu dikelola dengan baik oleh manajer agar tidak terjadi konflik dalam
organisasi. Konflik organisasi pada dasarnya terjadi manakala berbagai pihak dalam organisasi
tidak dapat memahami satu sama lainnya dalam menjalankan berbagai tugasnya dalam kelompok
kerja atau antarkelompok kerja. Berbagai pendekatan yang dapat dilakukan untuk dapat
meminimalkan konflik.

Agar kelompok kerja dapat berjalan secara efektif dan terhindar dari konflik, maka komunikasi
menjadi faktor kunci bagaimana anggota anggota dalam kelompok kerja dapat bekerja
sebagaimana mestinya.

Komunikasi pada dasarnya merupakan cara bagaimana berbagai pihak dalam organisasi
berinteraksi dalam suatu pola tertentu.

Terdapat berbagai pola dalam komunikasi, dari yang sifatnya pola komunikasi dalam bentuk
formal maupun yang informal.

Sistem informasi formal adalah berbagai jenis sistem yang telah dibuat untuk membantu proses
komunikasi yang dilakukan dalam sebuah organisasi, khususnya dalam organisasi, baik
antarpersonal dalam organisasi, antar bagian dalam organisasi, maupun pihak pihak lain di luar
organisasi.

Pada praktiknya, terdapat hambatan hambatan dalam berkomunikasi sehingga dapat menghambat
terwujudnya kelompok kerja yang efektif, yaitu hambatan yang bersifat individual maupun
bersifat organisasional sehingga manajer perlu melakukan upaya upaya untuk mengelola
komunikasi agar berjalan secara lebih efektif dengan memperbaiki hambatan hambatan dalam
berkomunikasi tersebut.

Teknologi dan sistem informasi sebagai salah satu bentuk kemajuan ilmu yang dicapai manusia
pada praktiknya telah banyak membantu organisasi dalam berkomunikasi.Melalui teknologi dan
sistem informasi, faktor jarak waktu hingga tempat tidak lagi menjadi hambatan bagi organisasi
untuk dapat berkomunikasi secara lebih efektif.
BAB EMPAT BELA :SPENGAWASAN DAN PENGENDALIAN ORGANISASI

Fungsi pengawasan dalam manajemen adalah upaya sistematis dalam menetapkan standar
kinerja dan berbagai tujuan yang direncanakan, mendesain sistem informasi umpan balik,
membandingkan antara kinerja yang dicapain dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya,
menentukan apakah terdapat penyimpangan dan tingkat signifikansi dari setiap penyimpangan
tersebut, dan mengambil tindakan yang tidak diperlukan untuk memastikan bahwa seluruh
sumber daya perusahaan dipergunakan secara efektif dan efesien dalam pencapaian tujuan
perusahaan.

Terdapat empat tujuan dari fungsi pengawasan dan pengendalian, yaitu:


1. Adaptasi lingkungan, agar perusahaan dapat terus beradaptasi dengan perubahan yang terjadi
di lingkungan perusahaan, baik lingkungan internal maupun lingkungan eksternal.
2. Meminimukan kegagalan, ketika perusahaan melakukan kegiatan produksi maka perusahaan
berharap dapat meminimumkan kegagalan agar tidak terjadi kerugian.
3. Meminumkan biaya, ketika perusahaan memproduksi barang maka harus meminimukan biaya
4. Antisipasi kompleksitas organisasi, agar perusahaan dapat mengantisipasi berbagai kegiatan
yang kompleks.

Langkah langkah dalam proses pengawasan, yaitu:


1. Penetapan standard an emtode penilaian kinerja
2. Penilaian kinerja
3.Penilaian apakah kinerja memenuhi standar atau tidak
4. Pengambialn tindakan koreksi

Beberapa gejala umum mengapa fungsi pengawasan dan pengendalian perlu


dilakukan,diantaranya adalah :
1. Terdapat fenomena turunnya produktivitas pekerja
2. Penurunan tingkat penjualan.
3. Pemborosan keuangan perusahaan.

Secara umum, langkah langkah yang dilakukan dalam fungsi pengawasan terdiri dari penetapan
standard an metode penilaian kerja, penilaian kinerja, membandingkan antara kinerja dengan
standar, dan pengambilan tindakan koreksi.

Secara praktik, fungsi pengawasan dan pengendalian dapat dibagi menjadi tiga dari segi
prosesnya,yaitu:
1. Pengawasan di awal kegiatan (feedforward controlling).
2. Pengawasan di saat proses kegiatan berlangsung (concurrent controlling).
3. Pengawasan di akhir kegiatan (feedback controlling).

Di dalam kegiatan perusahaan pengawasan perlu dilakukan dibagian SDM, informasi, keuangan,
pemasaran, hingga di bagian produksi.
Terdapat dua sistem pengawasan yang ditetapkan untuk mempertahakan konsistensi dari suatu
fungsi pengawasan. Pendekatan tersebut adalah sistem pengawasan tradisional dan sistem
pengawasan yang didasarkan komitmen

Terdapat tiga pendekatan dalam pengawasan tradisional, yaitu :


1. Pengawasan diagnostik, adalah pengawasan yang dilakukan oleh manajer dimana setelah
standar ditetapkan, manajer melakukan pengawasan dan penilaian apakah standar telah dicapai
atau belum.
2. Pengawasan berdasarkan batasan batasan, adalah pengawasan yang dilakukan melalui
penetapan aturan atau prosedur yang dengan aturan dan prosedur tersebut keseluruhan anggota
dan pihak yang terkait dengan perusahaan akan menyesuaikan diri dengan aturan dan prosedur
tersebut dalam menjalankan seluruh aktivitasnya terkait dengan perusahaannya.
3. Pengawasan interaktif, adalah pengawasan yang dilakukan oleh manajer yang secara interaktif
dan terus menerus melakukan komunikasi dengan pegawai secara personal mengenai berbagai
hal yang terkait denga pekerjaan yang dilakukan.

BAB LIMA BELAS: MANAJEMEN OPERASI DAN PRODUKTIVITAS DALAM


ORGANISASI

Manajemen operasi adalah rangkaian proses pengelolaan keseluruhan sumber daya perusahaan
yang dibutuhkan dalam menghasilkan barang atau jasa yang akan ditawarkan kepada konsumen.
Dengan kata lain, manajemen operasi berusaha menjawab bagaimana pengelolaan terhadap 5P
dalam operasi perusahaan, yaitu:
1. People atau orang orang, dalam perusahaan yang mencakup tenaga kerja langsung maupun
tidak langsung yang terlibat dalam kegiatan operasi perusahaan, dari mulai pekerja desain,
pemelihara mesin produksi, petugas kebersihan, hingga pegawai klerikal.
2. Plants, mencakup pabrik atau rumah produksi atau cabang dari perusahaan di mana
perusahaan melakukan proses menghasilkan barang atau jasa yang ditawarkan kepada
konsumen.
3. Parts, mencakup berbagai faktor input yang dibutuhkan perusahaan dalam menghasilkan
barang ataupun jasa.
4. Processes, mencakup berbagai hal yang menyangkut teknologi yang digunakan, perlengkapan,
hingga langkah langkah proses produksi yang perlu dilakukan perusahaan dalam menghasilkan
barang atau jasa.
5. Planning and control systems, mencakup prosedur yang dijalankan untuk memastikan bahwa
proses pengelolaan produksi yang dilakukan memenuhi persyaratan standar yang telah
ditetapkan.

Untuk memahami manajemen operasi, perlu diketahui konsep dasar dari sistem produksi. Pada
dasarnya sistem produksi adalah proses transformasi input menjadi output atau dengan kata lain
produksi adalah sebuah proses mengubah input menjadi output. Berdasarkan pengertian ini,
sistem produksi memiliki tiga komponen utama, yaitu masukan (input), keluaran (output), dan
proses (processes).

Terdapat empat elemen dalam desain sistem produksi, yaitu lokasi kegiatan produksi, tipe proses
produksi yang akan dijalankan, rancangan rumah produksi, serta rancangan sistem produksi yang
akan dijalankan.

Beberapa topic yang terkait dengan manajemen operasi di antaranya adalah mengenai teknik
perencanaan dan pengawasan produksi, manajemen persediaan, serta pengawasan dan
pengendalian proses produksi.

Terdapat beberapa metode dalam pencapaian produktivitas perusahan, di antaranya adalah


dengan menggunakan JIT, CAD/CAM, FMS, dan CIM.

Manajemen jasa memegang peranan penting dalam operasi perusahaan, disebabkan karena tiga
hal, yaitu jasa merupakan salah satu keunggulan kompetitif, jasa akan menentukan jumlah
konsumen, serta jasa akan menentukan tingkat profit perusahaan.

Manajemen perusahaan merupakan salah satu isu penting dalam peningkatan produktivitas,
terutama terkait dengan antisipasi perusahaan dalam menghadapi berbagai perubahan dalam
lingkungan bisnis.

BAB ENAM BELAS :MANAJEMEN INFORMASI DAN MANAJEMEN INTERNASIONAL

Informasi adalah data yang diproses untuk kegunaan perencanaan dan pengambilan keputusan
dalam sebuah organisasi, misalnya saja dalam organisasi bisnis.

Data adalah fakta fakta atau gambaran mentah atau kasar yang memiliki kaitan atau relasi
terhadap sebuah organisasi.

Informasi dapat bermanfaat bagi perusahaan sekiranya memilki syarat syarat berikut ini:
1. Relevan.
2. Akurat.
3. Lengkap atau komplit.
4. Cepat secara periodic.

Manajemen informasi adalah pengelolaan data di mana di dalamnya mencakup proses


mencari,menyusun, mengklasifikasikan, serta menyajikan berbagai data yang terkait dengan
kegiatan yang dilakukan perusahaan sehingga dapat dijadikan landasan dalam pengambilan
keputusan oleh manajemen.
Faktor internasional juga menjadi faktor yang pada saat ini mempengaruhi kegiaatan
perusahaan.Banyak motif yang mendorong sebuah perusahaan perlu melakukan ekspansi secara
internasional, diantaranya adalah motif pasar, motif sumber daya, dan motif biaya.

Sebuah perusahaan beroperasi secara internasional menghadapi konsekuensi bahwa segala fungsi
operasional dalam manajemen perusahaannya juga mencakup ruang lingkup secara internasional,
mulai dari manajemen sumber daya internasional, manajemen operasi internasional, manajemen
keuangan internasional, manajemen pemasaran internasional. Serta manajemen informasi
global.Kesemua aspek operasional dalam manajemen ini merupakan cakupan pembahasan dalam
manajemen internasional.

BAB TUJUH BELAS: MANAJEMEN USAHA KECIL DAN MANAJEMEN ORGANISASI


NIRLABA

Sekalipun terdapat beberapa kontroversi seputar pengertian usaha kecil di Indonesia, akan tetapi
peran usaha kecil dalam perekonomian Indonesia tidak dapat diabaikan. Usaha kecil merupakan
jenis usaha yang menjadi pelaku bisnis paling besar di Indonesia, dan memberikan kontribusi
terbesar bagi pendapatan nasional.

Manajemen usaha kecil pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan manajemen organisasi bisnis
pada umumnya, kecuali dalam hal skala dan jenis usaha yang dijalankan.

Agar manajemen usaha kecil berjalan dengan baik, maka terdapat beberapa faktor yang perlu
dimiliki oleh para pengelola usaha kecil yaitu, kewirausahawan, prosfesional, inovatif, keluasan
jaringan usaha, dan kemampuan adaptif.

Manajemen organisasi nirlaba merupakan berupa jasa yang bernilai kemanusiaan,


kemasyarakatan, pembangunan, dan lingkungan.

Pada dasarnya organisasi nirlaba memiliki kesamaan dengan berbagai jenis organisasi
lainnya.Organisasi nirlaba memiliki visi, misi, dan tujuan yang ingin dicapai. Diantaranya yang
membedakannya dengan organisasi lainnya adalah bahwa tujuan yang ingin dicapai tidak selalu
berorientasi finansial akan tetapi lebih bernilai sosial.

Terdapat beberapa anggapan keliru mengenai organisasi nirlaba, diantaranya adalah bahwa
manajemen organisasi nirlaba tidak sama dengan organisasi bisnis, penghargaan di organisasi
nirlaba rendah, dan keterlibatan dalam organisasi nirlaba umunya dilakukan pada waktu luang.

 Agar organisasi nirlaba mampu mencapai tujuan secara efektif dan efisien,
manajemen organisasi nirlaba perlu pula dilakukan sebagaimana halnya
manajemen dilakukan pada organisasi organisasi lainnya. Hanya saja beberapa
faktor yang perlu diperhatikan dalam organisasi nirlaba adalah karakteristik
produk atau keluaran dari organisasi nirlaba, sasaran dari kegiatan organisasi
nirlaba, sikap professional dari pengelolaan organisasi nirlaba, serta kemampuan
adaptif dari organisasi nirlaba.

B. RINGKASAN BUKU PEMBANDING

BAB SATU :PENGERTIAN MANAJEMEN DAN ORGANISASI

a. Pengertian Manajemen dan Organisasi

 Chester Barnard mendefinisikanorganisasi sebagai suatu sistem kegiatan yang


dikoordinasikan secara sadar di antara dua orang atau lebih.

 Manajemen sebagai suatu proses, dalam Encyclopedia of the Social Science


dikatakan bahwa manajemen adalah suatu proses dimana pelaksanaan suatu tujuan
tertentu diselenggarakan dan diawasi.

Sarana Manajemen

Untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan, sarana (tools) atau alat manajemen yang
digunakan adalah man, money, materials, machines, methods, dan markets yang kesemuanya itu
disebut sumber daya.

b. Fungsi Manajemen

Berbagai pendapat mengenai fungsi-fungsi manajemen yang dikemukakan oleh beberapa penulis
adalah sebagai berikut :

1. John Robert Beishline, Ph.d : perencanaan, organisasi, komando, kontrol

2. Henry Fayol : planning, organizing, commanding, reporting, budgeting

3. Luther Gullich : planning, organizing, staffing, directing, coordinating, reporting,


budgeting

c. Tingkatan Manajemen dan Manajer

Manajemen dan Manajer adalah satu kesatuan tugas dalam menjalankan segala aktivitas atau
kegiatan organisasi.

Tingkatan Manajer adalah sebagai berikut :


1. Top manager atau manajer tertinggi, disebut juga pucuk pimpinan.

2. Middle manager atau manajer menengah, meliputi kepala-kepala bagian, kepala-


kepala divisi, dan kepala-kepala seksi.

3. Supervisory manager atau first line manager (manajer tingkat pertama), meliputi
kepala mandor dan mandor.

BAB DUA: SEJARAH PERKEMBANAGN ILMU MANAJEMEN

a. Sejarah Perkembangan Ilmu Manajemen

Sejarah singkat perkembangan ilmu manajemen adalah sebagai berikut :

1. Zaman Pra Ilmiah

Pada saman ini, penerapan prinsip-prinsip manajemen dapat dilihat dengan adanya pembangunan
piramida di Mesir dan berkembangnya kerajaan romawi

2.Zaman Ilmiah

Pada zaman ilmiah, kegiatan manajemen dimulai pada awal abad ke-19 dengan bermunculannya
beberapa tokoh atau pelopor perkembangan ilmu manajemen ilmiah dan pola pemikirannya.

Pendekatan Manajemen

Pendekatan ini dimaksudkan untuk memandang organisasi sebagai suatu kesatuan yang terdiri
dari bagian-bagian yang saling berhubungan.

BAB TIGA: TOKOH TOKOH DALAM MANAJEMEN

Tokoh – Tokoh Manajemen

a. Frederich Winslow Taylor (1856-1915)

F.W. Taylor adalah seorang manajer dan penasihat perusahaan, dan merupakan salah seorang
tokoh manajemen terbesar.F.W. Taylor mengembangkan scientific management theory sekitar
tahun 1870-an.
b. Henry Fayol (1841-1925Henry Fayol adalah seorang insinyur dari Perancis.Prinsip
manajemen yang dipegang oleh keduanya adalah kalau Henry Fayol lebih menjurus pada
pimpinan tingkat atas, sedangkan F.W. Taylor menitik beratkan perhatiannya pada pimpinan
tingkat menengah dan pertama.

c. Robert Owen (1771-1858)

Robert Owen merupakan seorang produsen tekstil yang berhasil di Skotlandia sejak 1800-
1828.Sejak tahun 1828-1858, Robert Owen mencurahkan perhatian pada perombakan struktur
masyarakat.Dia juga salah seorang pendiri gerakan koperasi konsumsi.

BAB EMPAT: LINGKUNGAN ORGANISASI

a. Lingkungan Eksternal

Lingkungan eksternal terdiri atas unsur-unsur yang ada di luar perusahaan atau organisasi yang
sebagian besar tidak dapat dikendalikan dan berpengaruh dalam pembuatan keputusan oleh
seorang manajer.

1. Lingkungan Ekstern Mikro

Faktor-faktor dalam lingkungan ekstern mikro antara lain :

 Para pesaing (competitors)

 Pelanggan (customers)

 Pasar Tenaga Kerja (labour supply)

 Lembaga Keuangan

 Para Pemasok (suppliers)

 Pemerintah

2. Lingkungan Ekstern Makro

Faktor-faktor yang ada dalam lingkungan ekstern makro sebagai berikut:

 Perkembangan Teknologi

 Politik dan hukum

 Ekonomi
 Lingkungan Sosial dan Budaya

 Dimensi Internasional

b. Lingkungan Internal

Lingkungan Internal adalah lingkungan organisasi yang berada di dalam perusahaan atau
organisasi dan secara formal memiliki indikasi pada perusahaan atau organisasi itu sendiri.

Faktor-faktor lingkungan Internal adalah sebagai berikut :

 Pekerja atau Karyawan

 Pemegang Saham

 Dewan Direksi

 Modal

 Tim Manajemen

BAB LIMA :UNSUR UNSUR PERENCANAAN

a. Hakikat dan Pentingnya Perencanaan

Perencanaan terjadi di semua tipe kegiatan dan merupakan salah satu hal yang paling esensial
dikarenakan dalam kenyataannya perencanaan memegang peranan penting diatas fungsi-fungsi
manajemen yang lainnya.

b. Unsur-unsur perencanaan

Ada penulis lain yang berpendapat bahwa suatu perencanaan mengandung unsur unsur sebagai
berikut :

 tujuan perusahaan

 politik perusahaan

 prosedur

 budget

 program
c. Proses Penyusunan Perencanaan

1. Penetuan Misi dan Tujuan

2. Pengembangan profil perusahaan

3. Analisa lingkungan eksternal

4. Analisa internal perusahaan

5. Identifikasi peluang dan ancaman

6. Pembuatan keputusan strategik

7. Pengembangan strategi perusahaan

BAB ENAM JENIS JENIS KEPUTUSAN DALAM MANAJEMEN

a.Jenis-jenis Keputusan Manajemen

Keputusan dapat dikelompokkan menjadi:

 Keputusan yang di program

 Keputusan dengan kepastian, resiko, dan ketidakpastian

b.Tahap Pengambilan Keputusan

Dibagi atas :

1. Pemahaman dan Perumusan Masalah

2. Pengumpulan dan Analisa Data yang Relevan

3. Pengembangan Alternatif-alternatif

4. Evaluasi Alternatif-alternatif

5. Pemilihan Alternatif Terbaik

6. Implementasi Keputusan

7. Evaluasi Hasil Keputusan


BAB TUJUH ORGANISASI DAN PENGORGANISASIAN

a.Organisasi dan Pengorganisasian

Kata “organisasi” berasal dari istilah Yunani organon dan juga istilah Latin organum yang
berarti alat, bagian, anggota, atau badan.

a. Organisasi dalam arti badan adalah sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai
suatu atau beberapa tujuan tertentu.

b. Organisasi dalam arti struktur adalah gambaran secara skematis tentang hubungan-
hubungan kerja sama dari orang-orang yang terdapat dalam rangka usaha ,amacapai suatu
tujuanyang telah ditetapkan.

b.Struktur Organisasi

1.Spesialisasi kerja

2. Sentralisasi dan desentralisasi

3.Standardisasi 5.

5.Ukuran satuan kerja

1. Koordinasi

Menurut pola hubungan kerja, serta lalu lintas wewenang dan tanggung jawab, maka bentuk-
bentuk organisasi dapat dibedakan sebagai berikut:

a. Bentuk Organisasi Garis

b. Bentuk Organisasi Fungsional

c. Bentuk Organisasi Garis dan Staf

d. Bentuk Organisasi Staf dan Fungsional

c.Depertementasi

Dasar-dasar depertementasi dibedakan sebagai berikut:

1.Dasar Teritorial

2.Dasar Produksi

3.Dasar Langganan

4.Dasar Fungsi
5.Dasar proses, perkakas dan waktu

d.Pembagian Kerja

Dasar yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam mengadakan pembagian kerja, yaitu
sebagai berikut:
1.Pembagian kerja atas dasar wilayah atau territorial

2.Pembagian kerja atas dasar jenis benda yang diproduksikan

3.Pembagian kerja atas dasar pelanggan yang dilayani

4.Pembagian kerja atas dasar fungsi

5.Pembagian kerja atas dasar waktu sehingga terdapat bagian waktu..

D.PEMBAGIAN KERJA

Dasar yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam mengadakan pembagian kerja, yaitu
sebagai berikut:

1. Pembagian kerja atas dasar wilayah atau teritorial

2. Pembagian kerja atas dasar jenis benda yang diproduksikan

3. Pembagian kerja atas dasar pelanggan yang dilayani

4. Pembagian kerja atas dasar fungsi

5. Pembagian kerja atas dasar waktu sehingga terdapat bagian waktu.

E.SENTRALISASI DAN DESNTRALISASI

Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkatan desentralisasi adalah sebagai berikut:

1. Filsafat manajemen

2. Ukuran dan tingkat pertumbuhan organisasi

3. Strategi dan lingkungan organisasi

4. Penyebaran goegrafis organisasi

5. Tersedianya peralatan pengawasan yang efektif

6. Kualitas manajer

7. Keanekaragaman produk dan jasa


8. Karakteristik organisasi lainnya

F.WEWENANG DAN DELEGASI

Wewenang dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Wewenang Lini

2. Wewenang Staf

3. Wewenang Staf Fungsional

Delegasi juga memiliki prinsip-prinsip klasifikasi yang dapat dijadikan dasar untuk
menghasilkan delegasi yang efektif, yaitu:

a. Perinsip Saklar

b. Prinsip Keseluruhan Pemerintah

c. Tanggung jawab, wewenang, dan akuntabilitas.

BAB DELAPAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

A.JENIS-JENIS KEPUTUSAN MANAJEMEN

Keputusan dapat dikelompokkan menjadi:

 Keputusan yang di program

 Keputusan dengan kepastian, resiko, dan ketidakpastian

B.TAHAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Dibagi atas :

1. Pemahaman dan Perumusan Masalah

2. Pengumpulan dan Analisa Data yang Relevan

3. Pengembangan Alternatif-alternatif

4. Evaluasi Alternatif-alternatif

5. Pemilihan Alternatif Terbaik


6. Implementasi Keputusan

7. Evaluasi Hasil Keputusan

C.GAYA PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Ada empat gata pengambilan keputusan

1. Gaya Mengarahkan 3. Gaya Konseptual

2. Gaya Analitis 4. Gaya Perilaku

D.KEPUTUSAN INDIVIDUAL DAN KELOMPOK

Pengambilan keputusan dapat dilakukan secara individual atau kelompok, tergantung bagai mana
sifat dan corak permasalahannya.Keputusan individual dibuat oleh seorang pemimpin sendiri,
sedangkan keputuasn kelompok dibuat oleh sekelompok orang.

BAB SEMBILANMANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

A.DEFENISI SUMBER DAYA MANUSIA

Sumber daya terpenting dalam suatu organisasi atau perusahaan adalah sumber daya manusia
yaitu orang-orang yang memberikan tenaga, bakat, kreativitas, dan usaha mereka kepada
organisasi.Manajemen sumber daya manusia ini sering juga disebut manajemen kepegawaian
atau manajemen personalia.

B.MANFAAT MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

Adapun sasaran dari sumber daya manusia adalah mewujudkan satuan kerja yang efektif dan
efisien.Untuk mewujudkan hal itu, para manajer organisasi harus memperhatikan fungsi-fungsi
sumberdaya manusia.

C.PROSES PENYUSUNAN SUMBER DAYA MANUSIA

Proses penyusunan sumber daya manusia dapat dipandang sebagai kegiatan yang dilaksanakan
setiap waktu untuk menjaga pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia organisasi dengan
orang yang tepat dalam posisi dan waktu yang tepat.

D.PENGADAAN SUMBER DAYA MANUSIA

Pengadaan sumber daya manusia juga sering disebut dengan istilah penarikan karyawan atau
rekruitmen karyawan.Pengadaan sumber daya manusia ini merupakan aktivitas utama dalam
manajemen sumber daya manusia.Intinya kegiatan ini adalah menyediakan tenaga kerja yang
dibutuhkan oleh suatu organisasi secara kuantitatif maupun kualitatif.

E.PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

Pengembangan tenaga kerja merupakan program yang khusus dirancang oleh suatu organisasi
dengan tujuan membantu karyawan dalam meningkatkan kemampuan, pengetahuan, dan
memperbaiki sikapnya.

F.PEMANFAATAN SUMBER DAYA MANUSIA

Pemanfaatan sumber daya manusia merupakan proses kegiatan pemimpin yang bermaksud
memperkerjakan pegawai yang memberi prestasi cukup dan tidak mempekerjakan pegawai yang
tidak bermanfaat.

G.STATUS DAN TUGAS MANAJER SUMBER DAYA MANUSIA

Kenyataan dalam dunia manajemen perusahaan, khususnya pada perusahaan besar, selain
manajer lini maka manajer sumber daya manusiapun bertanggung jawab akan terletaknya fungsi-
fungsi sumber daya manusia sebaik-baiknya di dalam perusahaan.

H.PENGARAHAN DAN PENGAWASAN

a. Pengarahan

Tujuan dalam pengarahan oleh atasan kepada bawahan adalah unutk mengoordinasikan kegiatan
ke bawahan, agar kegiatan masing-masing bawahan yang bermacam-macam dapat terkordinasi
menuju tujuan perusahaan.

b. Pengawasan

Menurut Robert J. Mockler, defenisi pengawasan adalah suatu usaha sistematik untuk
menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan perencanaan, merancang sistem informasi umpan
balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya,
menentukan dan mengukur penyimpangan-penyimpangan.
BAB II

PEMBAHASAN

A. KELEMAHAN BUKU UTAMA

- pengertian yang dibuat dibuku melalui setiap kata disampaikan berulang ulang.
- pengertian yang dibuat dibuku banyak menggunakan kata kata sehingga terjadi pemborosan.
- penggunaan kata kata dalam buku ini sulit dimengerti bagi pembaca.

B. KELEMAHAN BUKU PEMBANDING

- tidak menjelaskan secara rinci apa pengertian pengertian yang terdapat di dalam buku tersebut
dan tidak memberikan contoh sehingga pada pembaca susah untuk memahaminya
- penggunaan kata kata dalam buku sulit dipahami
- serta terdapat kesalahan dalam penulisan kata kata di buku

C. KELEBIHAN BUKU UTAMA DAN BUKU PEMBANDING

Buku utama dan buku pembanding memberikan informasi yang penting tentang pengantar
manajemen baik pengertian, tujuan serta yang lainnya. Buku utama dan buku pembanding juga
dilengkapi dengan ringkasan di setiap bab sehingga memudahkan bagi pembaca mengetahui apa
apa saja yang penting di dalam satu bab itu. Buku utama dan buku pembanding juga dilengkapi
dengan soal soal kuiz yang berguna bagi pembaca. buku utama dan buku pembanding juga
mempunyai panduan dalam menggunakan buku sehingga memudahkan bagi pembaca untuk
mempelajarinya.
BAB III

SIMPULAN DAN SARAN

Manajemen adalah sebuah proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan organisasi melalui
rangkaian kegiatan seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian orang
orang serta sumber daya organisasi lainnya. Manajemen juga mempunyai peran yang efektif dan
efesien serta mempunyai fungsi, keahlian, tingkatan, serta manajemen yang termasuk kedalam
seni ataupun sains. Dengan critical book review kita dapat membandingkan bab bab yang
dijelaskan di kedua buku tersebut yang berguna untuk menambah wawasan dan pengalaman bagi
pembaca.

SARAN

Secara keseluruhan isi yang terdapat dalam kedua buku pengantar manajemen sangat layak untuk
dijadikan pegangan bagi mahasiswa/i ataupun bagi pembaca karena selain memberikan informasi
juga memudahkan pembaca memahami tentang manajemen.

Kedua buku tersebut sangat bagus akan tetapi seharusnya penulis lebih memperhatikan kata kata
yang dicantumkan terdalam buku tersebut sehingga tidak terjadi kesalahan dalam penulisan buku
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai