PENGANTAR MANAJEMEN
DOSEN PENGAMPU :
(AURORA ELISE PUTRIKU, SE,M.Si)
(HENDRA SAPUTRA, SE.,M.Si)
DISUSUN OLEH :
MUHAMMAD RYAN ADYATMA
7202142004
PENDIDIKAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
NOVEMBER 2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya
sehingga saya masih diberikan kesempatan dan kesehatan untuk dapat menyelesaikan critical
book report ini saya buat guna memenuhi penyelesaian tugas pada mata kuliah pengantar
ekonomi mikro. semoga critical book report ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi
para pembaca.
Dalam penulisan critical book report ini, saya tentu saja tidak dapat menyelesaikannya sendiri
tanpa bantuan dari pihak lain. Oleh karena itu, saya mengucapkan terimakasih kepada:
1. Kedua orang tua saya yang selalu mendoakan
2. Kepada ibu dan bapak dosen pengampu, Ibu (AURORA ELISE PUTRIKU, SE,M.Si)
dan bapak (HENDRA SAPUTRA, SE.,M.Si)
Saya menyadari bahwa critical book report ini masih jauh dari kata sempurna karena masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu, saya dengan segala kerendahan hati meminta maaf dan
mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna perbaikan dan penyempurnaan ke
depannya.
Akhir kata saya mengucapkan selamat membaca dan semoga materi yang ada dalam critical
book report ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya bagi para pembaca.
4. BAB IV PENUTUP
4.1. KESIMPULAN ………………………………………………………..45
4.2. SARAN ………………………………………………………………..45
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Keterampilan membuat CBR pada dasarnya penulis dapat menguji kemampuan untuk
meringkas dan menganalisis sebuah buku, juga membandingkan buku yang dianalisis dengan
buku yang lain, serta dapat menilai buku yang akan dianalisis.
Pembaca sering kali bingung dalam memahami maupun memilih buku yang akan di
baca, untuk itu penulis akan memberikan kemudahan kepada pembaca agar dapat bijak dalam
memilih dan memahami buku yang akan dibacanya.
1.2. LATAR BELAKANG
Kata Manajemen berasal dari Bahasa Perancis kuno yaitu menagement, yang memiliki
arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan
diterima secara universal. Secara segi etimologi kata Manajemen berasal dari Bahasa Itala
(1561), yaitu maneggiare yang berarti “mengendalikan”, terutamanya “mengendalikan kuda”
yang berasal dari Bahasa Latin yang berarti “kepemilikan kuda” (yang berasal dari Bahasa
Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda), dimana istilah Inggris ini juga berasal dari
Bahasa Italia.
Identitas manajemen sebagai suatu proses dapat dikatakan suatu rangkaian pembuatan
manusia yang mengandung sesuatu maksud tertentu yang memang dikehendaki oleh orang yang
melakukan kegiatan tersebut. Proses berarti suatu kegiatan yang terus menerus dilaksanakan
Mengenai fungsi-fungsi fundamental manajemen, hampir seluruh ahli sepakat bahwa
fungsi fundamental manajemen intinya ada empat, yaitu planning, organizing, actuating, dan
controlling. Proses manajemen itu sendiri diarahkan kepada usaha-usaha anggota organisasi
untuk meningkatkan produktivitasnya melalui pemanfaatan secara efektif dan efisien sumber
daya yang tersedia. Produktivitas adalah perbandingan antara keluaran (output) dengan masukan
(input). Keluaran bisa terdiri dari barang atau jasa. Sedangkan masukan terdiri dari sumber daya
manusia (human resources), dan modal (capital), peralatan-peralatan (materials), dan sumber
daya lainnya. Efisiensi adalah kemampuan untuk meminimalkan penggunaan sumber daya
(masukan) perusahaan, sedangkan efektivitas adalah kemampuan untuk menentukan tujuan yang
memadai.
1.3. TUJUAN
1.4. MANFAAT
Dalam penulisan makalah ini, penulis mengharapkan pembaca dapat mengetahui lebih
dalam tentang manajemen yang menjadi bagian dalam ilmu ekonomi dan tidak hanya sekedar
mengetahui pengertian dari manajemen. Dan juga diharapkan para pembaca dapat mengetahui
bagaimana penerapan manajemen dalam kehidupan sehari-hari
BAB I : (PENDAHULUAN)
A. Pengertian Manajemen
Manajemen berasal dari kata “manus” yang berarti “to control by hand” atau
“gain results”. Dalam bahasa inggris, manajemen berasal dari kata kerja to manage
2005:372).
➢ Optimasi, yaitu manajer harus bekerja untuk hasil – hasil jangka panjang.
➢ Tugas – tugas, yaitu berbagai pekerjaan yang harus dikerjakan oleh organisasi.
➢ Tusuan, yaitu hasil yang ingin dicapai berupa barang dan jasa.
C. Sumber – Sumber Manajemen
➢ Sumber daya manusia, yaitu orang yang melakukan berbagai aktivitas untuk
➢ Sumber daya material, yaitu berbagai fasilitas atau sarana dan prasarana yang
Silalahi (2002:10) menjelaskan bahwa untuk mengukur kinerja manajer, ada 2 hal
yang harus diperhatikan yaitu efektif dan efisien. Organisasi dapat meningkat, tumbuh
dan berkembang apabila sumber – sumbr manajemen dapat dgunakan secaran efektif
dan efisien.
E. Kebutuhan Manajemen
yang baik, maka pembinaan kerjasama akan serasi dan saling menghormati, sehingga
➢ Manajemen sebagai seni, yaitu kreativitas pribadi yang kuat disertai keterampilan
yang terkait dengan manajemen (2004:14). Manajer harus memiliki seni yaitu
disampaikan oleh Silalahi (2002:24), bahwa manajemen adalah satu profesi karena
manajemen memperlihatkan tiga kualitas esesnsial dari satu profesi dan hal tersebut
A. Tipe Manajer
dibagi atas tiga tipe, yaitu manajer lini pertama (tigkat bawah, seperti mandor),
manajer lini kedua (tingkat menengah, seperti kepala divisi), dan manajer lini ketiga
3. Tipe manajer berdasarkan otoritas mereka, tipe ini terbagi atas 2 yaitu otoritas lini
1. Fungsi perencanaa (planning), yaitu proses untuk menentukan tujuan yang hendak
ini, membandingkan standar kinerja saat ini dengan standar yang harus
C. Peran Manajerial
daya organisasi berdasarkan kompetensi yang ditetapkan dalam rangka mencapai tujuan
Untuk menjadi manajer yang efektif harus disertai oleh motivasi, pengetahuan
dan keterampilan dalam mengoptimasi sumber daya manusia, sumbe – sumber lain
mulai dari zaman ketika manajemen lahir hingga sekarang, dimana teori manajemen
Pemikiran manajemen secara ilmiah telah berlangsung hamper satu abad, yakni
dari awal hingga akhir abad 20. Praktik – praktik manajerial dan manajer – manajer ahli
serta perhatian terhadap efisiensi dan efektivitas kerja sama organisasional sudah ada
jauh sebelum revolusi industry di inggris, yakni pada zaman Babilonia, Mesir, Cina dan
C. Pendekatan Klasik
asumsi manusia adalah asional. Pendekatan ini juga menekankan peranan manajemen
dalam satu hirarki yang ketat dan memusatkan pada efisiensi dan konsistensi
pelaksanaan kerja. Pendekatan ini terbagi dalam tiga cabang utama, yaitu manajemen
D. Pendekatan Perilaku
teknik – teknik seleksi berdasarkan tes psikologi, latihan pegawai, perencanaan kerja
E. Pendekatan Kuantitatif
Pendekatan ini menghormati pendekatan klasik, perilaku dan kuantitatif. tetapi juga
diakui bahwa tak satupun pendekatan terpakai secara universal untuk semua situasi.
Dua dari banyak fondasi kunci dari pendekatan kontemporer adalah teori system dan
pemikiran.
Yaitu keseluruhan kondisi umum yang ada di dalam suatu organisasi yang
merupakan lingkungan dalam yaitu sumber finansial, sumber fisik, sumber daya
melalui elemen lingkungan yang berpengaruh langsung. lingkungan ini disebut juga
Analisis ini terutama harus dilakukan oleh manajer puncak dan menengah,
Perencanaan yaitu dasar yang digunakan untuk memilih tujuan dan menentukan
memberi pegangan bagi manajer agar mengetahui arah yang hendak dituju, mengurangi
dampak perubahan, mengurangi pemborosan dan kesia – siaan, serta menetapkan acuan
Menurut Roger A. Kauffman yang disampaikan oleh Fattah (2004:49), tahap – tahap
perencanaan yaitu :
yang baik, yaitu mengidentifikasi tentang sasaran – saran dan strategi mutakhir
lingkungan eksternal
➢ Hambatan perencanaan
antara dua orang atau lebih dalam bekerja bersama – sama dengan menggunakan suatu
Pembagian kerja yaitu kegiatan mengurai pekerjaan dalam satuan – satuan tugas
bertanggung jawab melaksanakan tugas yang terbatas dan bukan keseluruhan tugas.
C. Departementasi Dalam Pengorganisasian
pekerjaan kedalam unit kerja yang logis agar tujuan organisasi tercapai (Silalahi,
2002:212). Tipe dasar departementasi yang umu digunakan dalam organisasi adalah
kebetuhan sumber daya manusia. Fungsi staffing sebagai salah satu aspek pokok
sumber daya manusia yang juga disebut perencanaan tenaga kerja atau perencanaan
personal, yakni proses penentuan kebutuhan sumber daya manusia masa yang akan
tersebut.
C. Rekrutmen Sumber Daya Manusia
yang berfokus pada sumber daya manusia. Dalam hal ini, terlebih dahulu menentukan
persyaratan organisasi terkait dengan sumber daya manusia yang ingin diperoleh
➢ Proses seleksi
Seleksi sebagai suatu proses umumnya dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu
(Silalahi, 2002:281).
➢ Seleksi manajer
Seleksi manajer merupakan proses yang sangat sulit karena tergantung pada
tertentu.
F. Pengembangan Sumber Daya Manusia
maupun keterampilan kerja yang spesifik, rinci dan rutin berkaitan dengan jabatan
G. Penilaian Kerja
dengan kinerja yang diharapkan berdasarkan standar. Informasi penilaian kerja penting
bagi manajer karena berguna untuk peningkatan kinerja, rekrutmen dan seleksi,
informasi, kesalahan disain jabatan, dan umpan balik untuk sumber daya manusia.
H. Kompensasi
Yaitu apa yang diterima karyawan dari organisasi sebagai pengganti untuk
kontribusi yang ia berikan kepada organisasi. Kompensasi merujuk pada tipe imbalan
yang diterima karyawan. Kompensasi dapat berupa finansial baik langsung maupun
aspek penting dari manajemen sumber daya manusia. Untuk itu perlu dikembangkan
labor-management relation yaitu proses melalui mana karyawan dan serikat pekerja
menegosiasi upah, jam kerja, aturan kerja, dan kondisi – kondisi lain tentang pekerja
(Silalahi, 2002:295).
A. Hakikat Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah ilmu dan seni mempengaruhi orang lain atau kelompok
lain untuk bertindak sesuai dengan yang diharapkan agar tujuan yang ditetapkan dalam
organisasi dapat tercapai secara efektif dan efisien. Fungsi kepemimpinan adalah
organisasi.
kepemimpinan akan lebih baik. Jumlah kekuasaan yang diperlukan tergantung pada apa
memiliki kemampuan analitik, memiliki daya ingat yang kuat, memiliki kapasitas
E. Pendelegasian
orang lain (Keating, 1986:84). Bila seorang manajer mengadakan delegasi, maka
manajer meminta kepada orang yang menerima delegasi untuk memikul sebagian
manajer dengan manajer, dan karyawan dengan karyawan. Tiap orang yang terlibat
dalam kerjasama organisasional, baik kelompok manajer maupun non manajer, dalam
mengukur tingkat efektivitas kerja personal dan tingkat efisiensi penggunaan metode
serta alat – alat tertentu dalam usaha mencapai tujuan. Hubungannya dengan
manajemen yaitu mewaspadai manajer untuk satu masalah sebelum hal itu menjadi
standar, monitor dan ukur kerja, bandingkan hasil kinerja actual dan standar, serta
➢ Kontrol internal dan eksternal, yaitu strategi control, dalam control internal setiap
➢ Kontrol preventif dan represif, control preventif yaitu mengurangi atau mencegah
yang salah dan membuat kinerja sesuai dengan aturan dan standar yang ditetapkan.
Silalahi (2002:406-408) mengatakan bahwa system control yang efektif yaitu orientasi
rencana, orientasi hasil, cepat dan orientasi pengecualian, menyeluruh, akurat, realistic,
adil dan objektif, dapat dimengerti, tepat waktu, dapat diterima, efektif biaya, dan
longgar.
2.2, RINGKASAN BUKU PEMBANDING
B. Kewenangan (Authority)
1. Dua Pandangan mengenai Kewenangan
➢ Pandangan Klasik (Hierarchical View)
➢ Pandangan berdasarkan Penerimaan (Acceptance View)
2. Persyaratan agar Kewenangan Efektif (Chester Barnard)
➢ Bawahan dapat memahami apa yang diinginkan atau dikomunikasikan oleh
pimpinan atau atasan
➢ Pada saat sang bawahan memutuskan untuk menjalankan apa yang diperintahkan
oleh atasannya, dia meyakini bahwa apa yang diperintahkan konsisten atau tidak
bertentangan dengan rencana pencapaian tujuan organisasi
➢ Pada saat sang bawahan memutuskan untuk menjalankan apa yang diperintahkan
oleh atasannya, dia meyakini bahwa apa yang diperintahkan konsisten
mendukung nilai, misi, maupun motif pribadi atau kelompoknya
➢ Sang bawahan mampu secara mental maupun fisik menjalankan apa yang
diperintahkannya
3. Jenis Kewenangan
➢ Kewenangan Lini
➢ Kewenangan Staf
➢ Kewenangan Fungsional
C. Tanggung Jawab (Responsibility)
➢ Kewenangan dan Tanggung Jawab
Manajer yang diberi wewenang menyadari terdapat tanggung jawab dalam setiap
kewenangan, dan menjalankan tanggung jawab tersebut
➢ Kewenangan vs Tanggung Jawab
Manajer yang diberi wewenang menyadari terdapat tanggung jawab dalam setiap
kewenangan, dan cenderung menghindar dari tanggung jawab tersebut
D. Pelimpahan Wewenang
Pelimpahan wewenang adalah proses pengalihan tugas kepada orang lain yang sah
atau terlegitimasi (menurut mekanisme tertentu dalam organisasi) dalam melakukan
berbagai aktifitas yang ditujukan untuk pencapaian tujuan organisasi yang jika tidak
dilimpahkan akan menghambat proses pencapaian tujuan tersebut.
1. Manfaat Pelimpahan Wewenang
➢ Pelimpahan wewenang memungkinkan sub-bagian atau bawahan mempelajari
sesuatu yang baru dan memperoleh kesempatan untuk melakukan sesuatu yang
baru tersebut
➢ Bahwa pelimpahan wewenang mendorong tercapainya keputusan yang lebih baik
dalam berbagai hal
➢ Penyelesaian pekerjaan akan dapat dilakukan dengan lebih cepat sekiranya
pelimpahan wewenang tersebut berjalan sebagaimana mestinya dan diberikan
kepada orang yang bertanggung jawab.
2. Kendala dalam Pelimpahan Wewenang
➢ Kapasitas Staf yang terbatas
➢ Kurang bertanggung jawabnya atasan akibat pelimpahan wewenang
3. Kunci Pelimpahan Wewenang agar Efektif
➢ Kepercayaan atasan pada bawahan
➢ Komunikasi terbuka antara atasan dengan bawahan
➢ Kemampuan manajer dalam memahami tujuan organisasi, tuntutan pekerjaan, dan
kemampuan bawahan
4. Tindakan agar Wewenang agar Efektif
➢ Penentuan hal-hal yang dapat didelegasikan
➢ Penentuan orang yang layak untuk menerima delegasi
➢ Penyediaan sumber daya yang dibutuhkan
➢ Pelimpahan tugas yang akan diberikan
➢ Intervensi pada saat yang diperlukan
E. Sentralisasi vs Desentralisasi
➢ Sentralisasi merujuk kepada cara pengorganisasian dimana keseluruhan tugas,
tanggung jawab, dan perintah dipusatkan dari hirarki yang paling tinggi untuk
kemudian hirarki yang dibawahnya menerjemahkan dalam bentuk tindak lanjut
dari apa yang telah diputuskan dari hirarki yang tertinggi
➢ Desentralisasi merupakan pelimpahan kewenangan dari hirarki yang lebih tinggi
kepada hirarki yang lebih rendah dalam hal pengambilan keputusan dan
penentuan dengan cara bagaimana kegiatan akan dijalankan
2. Sumber Konflik
Konfik biasanya terjadi karena :
➢ Faktor komunikasi (communications factors)
Ketika para anggota dalam sebuah organisasi atau antar organisasi tidak dapat
atau tidak mau untuk saling mengerti dan saling memahami.
➢ Faktor struktur tugas dan struktur organisasi
Sebagian anggota tidak bisa memahami pekerjaan mereka dari struktur tugas yang
ada.
➢ Faktor personal
Ketika individu-individu tidak dapat saling memahami satu sama lain, sehingga
terjadi berbagai persoalan yang dapat mendorong terciptanya konflik.
➢ Faktor lingkungan
Ketika lingkungan tidak mendukung untuk terwujudnya suasana kondusif.
3. Pendekatan dalam Manajemen Konflik
➢ Stimulasi konflik
Adalah upaya yang dilakukan oleh manajer terhadap konflik yang terjadi dengan
jalan memberikan umpan-umpan stimulan yang menyebabkan pihak-pihak yang
terlibat konflik mengarahkan konfliknya kepada sesuatu yang bersifat positif bagi
dirinya dan organisasi.
➢ Pengendalian Konflik
Untuk memastikan bahwa konflik dapat dihindari.
➢ Penyesuaian dan Penghilangan Konflik
4. Peran Komunikasi Dalam Manajemen Organisasi
Komunikasi adalah proses di mana seseorang berusaha untuk memberikan pengertian
atau pesan kepada orang lain melalui pesan simbolis.
➢ Proses Komunikasi
- Mengirim pesan kepada penerima
- Enkoding : pesan yang dikirim mengalami transformasi ke dalam bentuk
simbol.
- Mediator : ketika pengirim dan penerima tidak berhadapan langsung
- Dekoding : proses transformasi makna
➢ Bentuk-bentuk Komunikasi dalam Organisasi
- Komunikasi Interpersonal
Komunikasi yang dilakukan antara seseorang dengan orang lain dalam sebuah
organisasi
- Komunikasi tertulis
Komunikasi yang dilakukan seseorang kepada orang lain melalui mediator
berupa sesuatu yang dapat menyampaikan pesan pengirim kepada penerima
pesan.
➢ Komunikasi Informal dalam Organisasi
Komunikasi informal adalah komunikasi yang dilakukan antara berbagai pihak
maupun berbagai bagian dalam organisasi yang tidak secara kaku mengikuti
tingkatan-tingakatn organisasi. Komunikasi informal dalam organisasi, yaitu :
- Komunikasi berdasarkan informasi yang tidak resmi
- Peninjauan langsung
- Komunikasi nonverbal
C, Manajemen Jasa
1. Pengtingnya Manajemen Jasa
Sebagaimana dikutip oleh Dessler (2004), Karl Albrecht, seorang ahli
manajemen jasa mengatakan bahwa, Manajemen jasa adalah pendekatan keseluruhan
dari perusahaan dalam mewujudkan tercapainya kualitas pelayanan atau jasa
sebagaimana yang diinginkan oleh konsumen, dan merupakan faktor pendorong
utama dalam operasi bisnis. Ada beberapa alas an mengapa manajemen jasa penting,
di antaranya:
➢ Jasa sebagai keunggulan kompetitif
➢ Jasa sebagai penentu jumlah konsumen
➢ Jasa sebagai penentu profit
2. Tiga Prinsip Jasa dari Karl Albrecht
➢ Strategi pelayanan yang baik
Prinsip dasar yang harus dipahami oleh perusahaan jasa adalah
bahwa setiap orang ingin diperlakukan dengan baik, sudah selayaknya perusahaan
menerapkan strategi pelayanan yang yang baik yang sesuai dengan kenyamanan
dan keleluasaan konsumen.
➢ Penempatan orang-orang yang berorientasi pelangganG
Perusahaan perlu menetapkan para petugas di depan (front-liner)
dari orang-orang yang memiliki orietasi terhadap pelanggan.
➢ Penerapan system pelayanan yang bersahabat
System pelayanan yang bersahabat ini cukup sederhana. Bila
pelanggan merasa bahwa perusahaan telah memperlakukan mereka secara
bersahabat, maka perusahaan tidak perlu bersusah payah untuk meyakinkan
pelanggan untuk membeli produk mereka.
3. Implemantasi Manajemen Jasa
Ada 5 tahapan yang harus dilakukan untuk mengimplementasikan manajemen jasa
yaitu:
➢ Audit jasa
➢ Penyusunan Strategi
➢ Penyusunan dan sosialisasi
➢ Implementasi
➢ Pemeliharaan
D, Manajemen Perubahaan
1. Pengertian Perubahan Dan Manajemen Perubahan
Perubahan atau change bias didefinisikan sebagai “jendela yang
memberikan jalan kepada masa depan untuk mendatangi anda. Manajemen perubahan
(change management) adalah manajemen perusahaan yang dilakukan sebagai pola
dalam menghadapi berbagai perubahan yang terjadi dalam dunia bisnis.
2. Enam Langkah dalam Manajemen Perubahan
➢ Envisioning
➢ Activating
➢ Supporting
➢ Installing
➢ Ensuring
➢ Recognizing
3. Prinsip Tao dalam Manajemen Perubahan
Tao juga memberikan filosofi mengenai perlunya manajemen perubahan
dilakukan oleh organisasi maupun perusahaan. Prinsip Tao terbagi dua yaitu:
➢ Sisi YIN dalam manajemen perubahan
➢ Sisi YANG dalam manajemen perubahan
4. Strategi dalam melakukan manajemen perubahan
Terdapat beberapa strategi yang perlu di pertimbangkan dalam melakukan
manajemen perubahan, di antaranya adalah:
➢ Perusahaan perlu berbeda dengan perusahaan lainnya.
➢ Lakukan perubahan secara radikal dalam menjalankan bisnis.
➢ Ubah pola manajemen yang bersifat hierarkis menjadi pola manajemen yang lebih
menghargai dan mengakomodasi kualifikasidan kemampuan seseorang yang
potensial dari perusahaan.
➢ Susun model manajemen perubahan yang baru yang melakukan perubahan
paradigm kea rah manajemen perubahan.
PEMBAHASAN
➢ Kelemahan
❖ Terlalu sedikit penjelasan yang digunakan dalam setiap sub.
➢ Kelemahan
❖ Terlalu banyak penjelasan mengenai isi dan penjelasan buku pengantar ekonomi
mikro tersebut, sehingga pembaca hanya sekedar mengetahui rumusnya saja.
BAB IV
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dengan mengetahui konsep dasar manajemen maka manajer akan lebih mudah
menjalankan tugasnya,berdirinya sebuah perusahaan atau organisasi bisnis semua kaitannya
tidak akan terlepas dari peran manajer, sebagai wadah yang mengontrol jalannya perusahaan
atau organisasi bisnis di mana akan muncul pandangan-pandangan masyarakat dan juga
pemerintah tentang baik atau tidaknya organisasi itu.
Maka dari itu untuk memajukan manajemen dan meningkatkan kualifikasi manajemen
dan para manajer perlu mempelajari konsep-konsep manajemen dan fungsi fungsi nya. Olehh
sebab itu dalam buku ini telah kami rangkumkan apa dan bagaimana manajemen itu sebenarnya.
3.2 SARAN
Saran dari kelompok kami bahwa perusahaan dan individu-individu yang berperan dalam
perusahaan atau dalam organisasi bisnis harus benar benar tanggap dalam merespon dan
mengatasi berbagai informasi dan persoalan –persoalan yang ada atau yang akan datang, lihai
dan cekatan dalam mendalami konsep manajemen agar tercipta perusahaan atau organisasi bisnis
yang baik d mata masyarakat dan pemerintah terutama di negri kita ini.
DAFTAR PUSTAKA
Tisnawati Sule, Ernie dan Kurniawan Saefullah. 2017. Pengantar Manajemen: Bandung.
Prenamedia Group
Dr. H. Abdul choliq, M.T., M.A. 2014. Pengantar Manajemen: Ombak