Anda di halaman 1dari 34

CRITICAL BOOK REVIEW

DOSEN PENGAMPU : AURORA ELISE PUTRIKU, SE., M.Si

Disusun oleh :

NAMA : ANDIKA BHAYANGKARA ( 7213220010 )

KELAS : AKUNTANSI A 2021

MATA KULIAH : PENGANTAR MANAJEMEN

PRODI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan nikmat, berkah dan rahmat-Nya sehingga saya dapat menyusun
makalah Critical Book Report ini.

Pada kesempatan ini tidak lupa pula saya mengucapkan terimakasih


kepada Ibu Aurora Elise Putriku, SE., M.Si selaku dosen mata kuliah
Pengantar Manajemen yang telah membimbing saya, serta pihak-pihak
lain yang terkait dalam proses pembuatan makalah Critical Book Report
ini secara langsung maupun tidak langsung.

Saya menyadari bahwa tugas Critical Book Report ini masih jauh dari
kata sempurna. Apabila dalam tugas ini terdapat banyak kekurangan dan
kesalahan. Saya mohon maaf karena sesungguhnya pengetahuan dan
pemahaman saya masih terbatas, karena keterbatasan ilmu dan
pemahaman saya yang belum seberapa. Karena itu saya sangat
menantikan saran dan kritik dari pembaca yang sifatnya membangun
guna menyempurnakan tugas ini. saya berharap semoga tugas Critical
Book Report ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi saya
khususnya. Atas perhatiannya saya mengucapkan terimakasih.

Medan, 29 September 2021

Penulis

Andika Bhayangkara
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………

DAFTAR ISI …………………………………………………………………….

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Rasionalisasi Pentingnya CBR ………………………………………………

1.2 Tujuan Penulisan CBR ………………………………………………………………

1.3 Manfaat CBR …………………………………………………………………………………

1.4 Identitas Buku …………………………………………………………………………

BAB II ISI BUKU

Ringkasan Isi Buku ………………………………………………………………

BAB III PEMBAHASAN

A. Pembahasan Isi Buku ……………………………………………………………


B. Kelebihan dan Kekurangan Buky…………………………………………

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan …………………………………………………………………………………
B. Saran ………………………………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Rasionalisasi Pentingnya CBR

Dalam mengkritisi sebuah buku (critical book review) pembaca atau kritikus harus
mampu mendengarkan baik untuk mengetahui isi buku tersebut. Sehingga para
kritikus dapat mengetahui kekuatan dan kelemahan buku yang dikritik.

Pentingnya CBR adalah tugas menulis yang mengharuskan kita untuk meringkas dan
mengevaluasi tulisan. Tugas CBR berupa buku, bab, atau artikel. Di dalam penulisan
CBR harus kita baca dengan seksama dan juga membaca tulisan dari buku lain yang
sejenis sehingga kami dapat memberikan tujuan penulisan dan evaluasi yang lebih
komprehensif, objektif, dan faktual.

1.2 Tujuan Penulisan CBR

 Menemukan kelebihan dan kekurangan dari buku.


 Memahami cara mengkritik buku.
 Mendapatkan perbandingan dari setiap materi di tiap buku.

1.3 Manfaat CBR

 Agar mahasiswa mampu berpikir kreatif, inovatif, dan kritis


 Agar mahasiswa menambah pengetahuan tentang isi dari buku yang dikritik
1.4 Identitas Buku

Buku Utama

Judul : Era Baru Manajemen

Penulis : Richard L Daft

Penerbit : Sal;emba Empat

Tahun Terbit : 2018

Edisi : Kesembilan

Tebal Buku : 2 cm, 317 halaman


Buku Pembanding

Judul : Pengantar Manajemen

Penulis : Priyono

Penerbit : Zifatama Publisher

Tahun Terbit : 2007

Tebal Buku : 195 halaman


BAB II

ISI BUKU

BAB I ( Manajemen Inovatif di Masa Sulit )

Mengapa inovasi itu penting?

Inovasi dalam produk, layanan, sistem manajemen, proses produksi, nilai-nilai


perusahaan, dan aspek lain dari organisasi merupakan faktor yang membuat
perusahaan tumbuh, berubah, dan berhasil. Tanpa inovasi, tiada satu perusahaan pun
yang dapat bertahan. Makin kuatnya pengaruh dan keahlian berbagai perusahaan di
negara-negara berkembang, terutama cina dan india, telah membuat cemas banyak
perusahaan barat. Di lingkungan global yang bersifat hiperkompetitif, perusahaan
harus lebih banyak dan lebih cepat berinovasi dibandingkan sebelumnya.

Definisi Manajemen

Manajer merupakan fungsi eksekutif dari organisasi, yang bertanggung jawab untuk
membangun dan mengoordinasikan seluruh sistem dan bukan mengerjakan tugas-
tugas tertentu. Artinya, daripada mengerjakan sendiri semua pekerjaan, manajer
yang andal menciptakan sistem dan kondisi yang memungkinkan orang lain
mengerjakan pekerjaan tersebut.

Mary Parker Follet mendefinisikan manajemen sebagai “seni menyelesaikan


pekerjaan melalui orang lain”. Belakangan, ahli manajemen terkemuka Peter Drucker
menyatakan bahwa tugas para manajer adalah memberi arahan bagi organisasi
mereka, memberi kepemimpinan, dan menentukan penggunaan sumber daya
organisasi untuk mencapai tujuan.
Manajemen adalah pencapaian tujuan-tujuan organisasional secara efektif dan efisien
melalui perencanaan, pengelolaan, kepemimpinan, dan pengendalian sumber daya-
sumber daya organisasional.

Definisi ini mempunyai 2 pemikiran penting:

1. Keempat fungsi perencanaan,pengelolaan, kepemimpinan, dan pengendalian

2. Pencapaian tujuan-tujuan organisasional secara efektif dan efisien.

Empat fungsi Manajemen

1. Perencanaan

berarti mengidentifikasikan berbagai tujuan untuk kinerja organisasi di masa


mendatang serta memutuskan tugas dan penggunaan sumber daya yang diperlukan
untuk mencapainya.

2. Pengelolaan

Fungsi manajemen yang mencakup penentuan tugas, pengelompokan tugas dan


pengalokasian sumber daya diseluruh perusahaan.

3. Kepemimpinan

Berarti menggunakan pengaruh untuk memotivasi karyawan guna mencapai tujuan-


tujuan organisasional. Kepemimpinan berarti menciptakan nilai-nilai dan budaya
bersama, mengkomunikasikan tujuan-tujuan kepada karyawan diseluruh organisasi
dan menyuntikkan semangat untuk memperlihatkan kinerja tertinggi kepada
karyawan

4. Pengendalian

Adalah fungsi keempat dari proses manajemen. Pengendalian berarti memonitor


aktivitas karyawan, menentukan apakah organisasi sejalan dengan tujuannya dan
membuat koreksi jika diperlukan.
Kinerja organisasional

Bagian berikutnya dari definisi manajemen kita adalah pencapaian tujuan-tujuan


organisasional secara efisie dan efektif. Manajemen sangat penting karena organisasi
juga sangat penting. Kita mendefinisikan organisasi secara formal sebagai suatu
entitas sosial yang diarahkan oleh tujuan dan dibangun secara sengaja . entitas sosial
berarti berdiri atas dua atau lebih orang. Diarahkan oleh tujuan berarti dirancang
untuk mencapai tujuan tertentu misalnya profit, kenaikan upah bagi anggotanya,
memenuhi kebutuhan spiritual, atau memberikan kepuasan sosial. Dibangun secara
sengaja berarti bahwa ada pembagian tugas dan tanggung jawab pencapaian tugas
tersebut dibebankan kepada para anggota organisasi.

Tanggung jawab manajer adalah mengkoordinasikan sumber daya yang ada secara
efisien dan efektif guna mencapai tujuan organisasi.

Efektivitas organisasi berarti sejauh mana organisasi dapat mencapai tujuan yang
ditetapkan, atau berhasil mencapai apa pun yang coba dikerjakannya.

Efisiensi organisasi adalah jumlah sumber daya yang digunakan untuk mencapai
tujuan organisasional.

Tanggung jawab terbesar para manajer adalah untuk mencapai kinerja tinggi, yaitu
pencapaian tujuan-tujuan organisasional dengan menggunakan sumber daya secara
efisien dan efektif.

Ketrampilan manajemen

meskipun sebagai ahli teori manajemen menyarankan serangkaian ketrampilan,


ketrampilan-ketrampilan yang diperlukan untuk mengatur sebuah departemen atau
organisasi dapat dikelompokkan ke dalam tiga kategori: konseptual, interpersonal,
dan teknis.

1. Ketrampilan konseptual

Kemampuan kognitif untuk melihat organisasi sebagai suatu siistem utuh dan
hubungan antarbagiannya. Ketrampilan konseptual mencakup pemikiran,
pemrosesan informasi, dan kemampuan perencanaan manajer.
2. Ketrampilan interpersonal

Kemampuan manajer untuk bekerja dengan dan melalui orang lain, serta bekerja
secara efektif sebagai anggota tim. Ketrampilan ini tercermin lewat kemampuan
manajer untuk berhubungan dengan orang lain,termasuk kemampuan memotivasi,
memfasilitasi, mengoordinasi, memimpin, mengomunikasikan, dan menyelesaikan
konflik.

3. Kemampuan teknis

Pemahaman dan penguasaan dalam melaksanakan tugas tertentu . ketrampilan ini


mencakup penguasaan metode, teknik, dan peralatan yang digunakan dalam fungsi-
fungsi tertentu seperti rekayasa, manufaktur,atau keuangan.

Jenis-jenis Manajemen

1.Perbedaan vertikal

Penentu utama pekerjaan manajer adalah tingkatan hierarkis. Bagi manajer tingkat
pertama, fokus utama mereka adalah memfasilitasi kinerja karyawan secara
individual. Di lain pihak manajer menengah lebih berfokus untuk menghubungkan
orang, seperti mengalokasikan sumber daya, mengoordinasikan tim, atau
melaksanakan rencana manajemen tingkat atas diseluruh organisasi daripada
mengurusi kinerja individual. Bagi manajer puncak fokus utamanya adalah
memonitor lingkungan eksternal dan menentukan strategi terbaik agar tetap
kompetitif.

1. Manajer puncak

Berada di tingkat teratas hierarki dan bertanggung jawab terhadap keseluruhan


organisasi. Mereka disebut sebagai presiden, direktur, direktur eksekutif, chief
executive officer (CEO), dan wakil presiden eksekutif. Manajer puncak bertanggung
jawab untuk menentukan tujuan-tujuan organisasi, membuat strategi untuk
mencapai tujuan-tujuan tersebut, memonitor dan menafsirkan lingkungan eksternal,
dan membuat keputusan yang memengaruhi seluruh organisasi.
2. Manajer tingkat menengah

Bekerja di tingkat menengah organisasi dan bertanggung jawab untuk unit-unit bisnis
dan departemen-departemen utama.

Contoh manajer tingkat menengah adalah kepala departemen, kepala devisi, manajer
kendali mutu, dan direktur laboratorium penelitian.

3. Manajer proyek

Bertanggung jawab untuk proyek kerja temporer yang melibatkan partisipasi orang
dari beragam fungsi dan tingkatan organisasi dan mungkin juga dari luar perusahaan.

4. Manajer lini pertama

Bertanggung jawab secara langsung terhadap produksi barang dan jasa. Mereka
berada di tingkat pertama atau kedua manajemen dan dinamakan supervisor,
manajer lini, kepala bagian, dan kepala kantor. Mereka bertanggung jawab terhadap
kelompok karyawan nonmanajemen. Fokus utama mereka adalah penerapan aturan
dan prosedur untuk mencapai produksi secara efisien, memberikan bantuan teknis
dan memotivasi bawahan.

2.Perbedaan Horizontal

Perbedaan utama lain dalam tugas manajemen berlangsung secara horizontal


diseluruh organisasi.

1. Manajer fungsional

Bertanggung jawab bagi departemen-departemen yang mengerjakan tugas fungsional


tunggal dan memiliki karyawan dengan pelatihan dan ketrampilan yang serupa.
Departemen fungsional mencakup periklanan, penjualan, keuangan, sumber daya
manusia, manufaktur, dan akuntansi. Manajer lini bertanggung jawab untuk
departemen manufaktur dan pemasaran yang membuat atau menjual barang dan
jasa. Manajer staf bertanggung jawab untuk departemen seperti keuangan dan
sumber daya yang membantu departemen lini.
2. Manajer umum

Bertanggung jawab bagi sejumlah departemen yang mengerjakan beragam fungsi .


manajer umum bertanggung jawab bagi divisi utuh, seperti department store Macy.
Manajer proyek juga mempunyai tanggung jawab manajemen umum karena mereka
mengoordinasikan orang-orang di beberapa departemen untuk menyelesaikan
proyek tertentu

Aktivitas Manajer

Petualangan multitasking ciri aktivitas manajerial adalah keragaman,fragmentasi, dan


durasi yang singkat. Keterlibatan manajer yang luas dan banyak tidak memberi cukup
waktu untuk merenung sesaat.

Hidup cepat manajer melakukan banyak pekerjaan dengan kecepatan yang


mengagumkan. Pekerjaan manajer memrlukan tempo cepat dan memerlukan banyak
energi.

Peran Manajer

Suatu peran adalah sejumlah ekspektasi terhadap perilaku manajer. Ke semua peran
tersebut dibagi menjadi 3 kategori konseptual: informasi (mengelola informasi) ;
interpersonal( mengelola lewat orang lain) ; dan keputusan (mengelola melalui
tindakan). Setiap peran merepresentasikan berbagai aktivitas yang dilakukan oleh
para manajer untuk akhirnya memenuhi fungsi-fungsi perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian.

1. Peran informasi adalah berbagai aktivitas yang dilakukan untuk merawat dan
membangun jaringan informasi.

2. Peran interpersonal adalah berkenaan dengan hubungan dengan orang lain dan
berkaitan dengan ketrampilan interpersonal yang telah dibahas.

3. Peran keputusan adalah berkenaan dengan berbagai peristiwa yang didalamnya


manajer harus menentukan sikap dan mengambil tindakan. Peran ini banyak
membutuhkan ketrampilan konseptual dan interpersonal.
Manajemen dan tempat kerja baru

Karakteristik tempat kerja baru

Tempat kerja baru merupakan suatu digitalisasi bisnis, dalam artian terdapat
perubahan cara kerja, karyawan, dan tempat kerja itu sendiri secara radikal.
Sementara tempat kerja lama lebih bersifat terbiasa dengan prosedur standar yang
telah ada.

Kompetensi manajemen baru

Menghadapi transisi ini, para manajer harus memikirkan kembali pendekatan


mereka dalam mengorganisasikan, mengarahkan, dan memotivasi para karyawan.
Para manajer terbaik hari ini meninggalkan pola pikir perintah-dan-kendalikan
mereka guna berfokus untuk melatih dan membimbing, menciptakan organisasi yang
cepat, fleksibel, inovatif, dan berorientasi hubungan.

MENGELOLA USAHA KECIL DAN ORGANISASI NON PROFIT

Usaha kecil makin penting . Ratusan usaha kecil didirikan setiap bulannya, tetapi
lingkungan usaha kecil hari ini sangat rumit . Perusahaan – perusahaan kecil
terkadang sulit mengembangkan stamina manjerial yang diperlukan untuk bertahan
di lingkungan yang bergolak . Sebuah survei tentang tren dan perkembangan usaha
kecil di masa depan menemukan bahwa hampir setengah dari responden
memandang keterampilan manajemen setengah dari responden memandang
keterampilan manjemen yang tidak memadai sebagai ancaman bagi perusahaan
mereka, di bandingkan dengan kurang dari 25 persen responden dari organisasi
besar .

Satu penemuan menarik adalah bahwa para manajer usaha kecil cenderung
mengutamakan peran yang berbeda dengan para manajer perusahaan besar . para
manajer perusahaan kecil serinng menganggap peran terpenting mereka sebagai juru
bicara karena mereka harus mempromosikan perusahaan kecil yang tengah
berkembang kepada dunia luas.
Organasasi non profit juga memperlihatkan adanya penerapan bakat manajemen .
Organisasi – organisasi seperti The Salvation Army< Nature Conservacy, Greater
chicago food dll. semuanya memerlukan manajemen yang baik

Sumber daya keuangan organisasi non profit biasanya berasal dari anggaran
pemerintah, hibah, dan sumbangan , bukan dari penjualan barang atau jasa kepada
pelanggan. Di organisasi bisnis, para manajer berfokus untuk meningkatkan
penjualan barang dan jasa guna meningkatkan pendapatan penjualan.

MANAJEMEN DAN TEMPAT KERJA BARU

Perubahan lingkungan yang terjadi dengan cepat, seperti perkembangan teknologi,


globalisasi ,dan pergeseran nilai sosial, tengah menimbulkan transformasi mendasar
yang berdampak besar terhadap pekerjaan manajer.

KARAKTERISTIK TEMPAT KERJA BARU

Karakteristik utama tempat kerja baru adalah digitalisasi bisnis, yangbtelah


mengubah cara kerja, karyawan , dan tempat kerja itu sendiri secara radikal. Tempat
kerja lama didirikan oleh spesialisasi tugas rutin dan prosedur kendali standar.
Karyawan biasanya melakukan perkerjaan mereka di suatu tempat khusus, seperti
pabrik mobil di Detroit atau agen asuransi di Des Moines.

KOMPETENSI MANAJEMEN BARU

Menghadapi masa transisi ini , para manager harus memikirkan kembali pendekatan
mereka dalam mengorganisasikan , mengarahkan, dan memotivasi para karyawan.
Para manajer terbaik hari ini meninggalkan pola pikir perintah- dan – kendalikan
mereka guna berfokus untuk melatih dan membimbing , menciptakan organisasi yang
tepat , fleksibel , inovatif, dan berorientasi hubungan.

Alih alih menggunakan “ manajemen lewat catatan “, para manajer menggunakan


gaya kepemimpinan pemberdayaan. Ketika para karyawan bekerja di lokasi tersebar,
para manajer tidak bisa memonitor perilaku secara terus menerus.
Sukses di tempat kerja baru bergantung kepada kekuatan dan kualitas hubungan
kolaboratif. cara bekerja baru mengutamakan kolaborasi di semua fungis dan
tingkatan hierarkis dan juga perusahaan lain. Keterampilan membangun tim sangat
penting. Alih- alih mengelola suatu karyawan satu departemen , banyak manajer
bertindak sebagai pemimpin bagi tim proyek yang terus beganti dan bersifat
sementara.

BAB II PERKEMBANGAN ILMU MANAJEMEN

Sejarah Perkembangan Ilmu Manajemen

Sesungguhnya manajemen sudah ada sejak jaman dahulu, salah satu bukti adalah
Piramida di Mesir. Adanya bangunan Piramida di Mesir menunjukkan bahwa pada
zaman dulu telah ada serangkaian kegiatan yang diatur sedemikian rupa, mengikuti
tahapan-tahapan tertentu yang telah disiapkan hingga bangunan Piramida yang
megah di tengah gurun pasir dapat menjadi decak kagum masyarakat dis seluruh
dunia dari dulu hingga kini. Dari sejarah dapat kita ketahui bahwa tidak kurang dari
ribuan orang telah terlibat dalam pembangunan Piramida di Mesir.

Perkembangan Teori Manajemen

Perkembangan teori manajemen sampai pada saat ini telah berkembang dengan
pesat. Tapi sampai detik ini pula belum ada suatu teori yang bersifat umum ataupun
berupa kumpulan-kumpulan hukum bagi manajemen yang dapat diterapkan dalam
berbagai situasi dan kondisi. Para manajemen banyak mengalami dan menjumpai
pandangan-pandangan tentang manajemen, yang berbeda adalah dalam
penerapannya.
- Teori Manajemen Klasik Ada dua tokoh manajemen yang mengawali
munculnya manajemen, yaitu :

 Robert Owen (1771 185 8)

Dimulai pada awal tahun 1800-an sebagai Mnajer Pabrik Pemintalan Kapas di New
Lanark, Skotlandia. Robert Owen mencurahkan perhatiannya pada penggunaan
faktor produksi mesin dan faktor produksi tenaga kerja. Dari hasil pengamatannya
disimpulkan bahwa, bilamana terhadap mesin diadakan suatu perawatan yang baik
akan memberikan keuntungan kepada perusahaan, demikian pula halnya pada tenaga
kerja, apabila tenaga kerja dipelihara dan dirawat (dalam arti adanya perhatian baik
kompensasi, kesehatan, tunjangan dan lain sebagainya) oleh pimpinan perusahaan
akan memberikan keuntungan kepada perusahaan.

 Charles Babbage (1792 1871)

Charles Babbage adalah seorang Profesor Matematika dari Inggris yang menaruh
perhatian dan minat pada bidang manajemen. Dia dipercaya bahwa aplikasi prinsip-
prinsip ilmiah pada proses kerja akan menaikkan produktivitas dari tenaga kerja
menurunkan biaya, karena pekerjaan-pekerjaan dilakukan secara efektif dan efisien.
Dia menganjurkan agar para manajer bertukar pengalaman dan dalam penerapan
prinsip-prinsip manajemen. Pembagian kerja (devision of labour), mempunyai
beberapa keunggulan, yaitu :

1. Waktu yang diperlukan untuk belajar dari pengalaman-pengalaman yang baru.

2. Banyaknya waktu yang terbuang bila seseorang berpindah dari satu pekerjaan ke
pekerjaan lain akan menghambat kemajuan dan ketrampilan pekerja, untuk itu
diperlukan spesialisasi dalam pekerjaannya.

3. Kecakapan dan keahlian seseorang bertambah karena seorang pekerja bekerja


terus menerus dalam tugasnya.
Teori Manajeman Ilmiah

Tokoh-tokoh dari teori manajemen ilmiah antara lain Frederick Winslow Taylor,
Frank dan Lilian Gilbreth, Henry L. Gantt dan Harrington Emerson.

 Frederick Winslow Taylor

Pertama kali manajemen ilmiah atau manajemen yang menggunakan ilmu


pengetahuan dibahas, pada sekitar tahun 1900an. Taylor adalah manajer dan
penasihat perusahaan dan merupakan salah seorang tokoh terbesar manajemen.
Taylor dikenal sebagai bapak manajemen ilmiah (scientifick management). Hasil
penelitian dan analisanya ditetapkan beberapa prinsip yang menggantikan prinsip
lama yaitu sistem coba-coba atau yang lebih dikenal dengan nama sistem trial and
error. Hakekat pertama daripada manajemen ilmiah yaitu A great mental revolution,
karena hal ini menyangkut manajer dan karyawan. Hakekat yang ke dua yaitu
penerapan ilmu pengetahuan untuk menghilangkan sistem coba-coba dalam setiap
unsur pekerjaan.

 Henry Laurance Gantt (1861 1919)

Henry merupakan asisten dari Taylor, dia berdiri sendiri sebagai seorang konsultan,
dimana titik perhatiannya pada unsur manusia dalam menaikkan produktivitas
kerjanya. Adapun gagasan yang dicetuskannya yaitu :

1. Kerja sama yang saling menguntungkan antara manajer dan tenaga kerja untuk
mencapai tujuan bersama.

2. Mengadakan seleksi ilmiah terhadap tenaga kerja.

3. Pembayar upah pegawai dengan menggunakan sistem bonus.

4. Penggunaan instruksi kerja yang terperinci.


BAB III Lingkungan dan Budaya Perusahaan

Pengertian Lingkungan Perusahaan

Lingkungan kerja merupakan suatu hal yang penting dalam suatu organisasi.

Lingkungan kerja yang baik tentunya merupakan harapan bagi setiap karyawan

karena dengan lingkungan kerja yang baik tentunya para karyawan akan dapat

melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik pula. Dengan lingkungan kerja yang

baik maka secara otomatis dapat memberikan kepuasan tersendiri bagi karyawan.

Nitisemito (2008:183) dalam (Sangki, Kojo, & Sendow, 2014)

mendefinisikan lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar para

pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang

diembankan. Sedangkan Sedarmayati (2001:1) mendefinisikan lingkungan kerja

adalah keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan

sekitarnya di mana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan

kerjanya baik sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok.

Lingkungan Eksternal

(Daft, n.d.) Lingkungan eksternal suatu perusahaan dapat dianggap memiliki

dua lapisan yaitu lingkungan umum dan lingkungan perusahaan. Lingkungan

umum merupakan lapisan terluar yang tersebar luas dan mempengaruhi

perusahaan secara tidak langsung. Lingkungan umum mencakup faktor-faktor

social, ekonomi, hukum/politik, internasional, alam dan teknologi yang sama-

sama mempengaruhi semua perusahaan. Lingkungan tugas lebih dekat dengan


perusahaan dan mencakup sector-sektor yang mengadakan transaksi sehari-hari

dengan perusahaan dan secara langsung mempengaruhi operasi dan kinerja dasar.

Lingkungan Umum

Lingkungan umum merupakan lapisan terluar dari lingkungan. Semua

dimensinya memmengaruhi perusahaan seiring waktu, namun sering tidak

berhadapan langsung dalam sehari-hari. Dimensi-dimensi lingkungan umum

mencakup dimensi internasinal, teknologi, ekonomi budaya, social, hukum politik

dan alam.

Lingkungan Tugas

Lingkungan tugas terdiri dari sector-sektor yang memiliki hubungan kerja

langsung dengan organisasi yaitu pelanggan, pesaing, pemasok dan tenaga kerja.

1. Pelanggan adalah orang-orang dan organisasi dalam lingkungan usaha

yang memperoleh barang dan jasa dari organisasi. Sebagai penerima dari

keluaran yang dihasilkan organisasi, pelanggan adalah unsur yang penting

karena pelanggan mennentukan kesuksesan organisasi.

2. Pesaing organisasi organisasi lain dalam industry dan jenis usaha sama

yang memberikan barang dan jasa pada pelanggan yang sama.

3. Pemasok menyediakan bahan-bahan mentah yang digunakan suatu

organisasi untuk memproduksi barangnya.

4. Pasar tenaga kerja adalah orang-orang dilingkungan usaha yang dapat

dipekerjakan oleh perusahaan. Setiap perusahaan membutuhkan pasokan

personalia yang tertatih dan berkualitas.

BAB IV Mengelola Lingkungan Global


Dunia Tanpa Batas

Perusahaan yang berpikir secara global memiliki keunggulan kompetitif. Pasar


domestik terbilang matang bagi kebanyakan perusahaan. Satu-satunya potensi
pertumbuhan yang signifikan terletak di luar negeri. Bagi perusahaan online, pergi ke
pasar global juga merupakan kunci pertumbuhan. Prediksi menyatakan bahwa dalam
beberapa tahun mendatang, dua pertiga pengguna Internet di dunia akan berada
diluar AS, Eropa Barat, dan Jepang, yang secara bersama-sama akan memperoleh
hampir seluruh pendapatan e-commerce di dunia. Kenyataan perusahaan tanpa batas
saat ini juga berarti bahwa para konsumen tidak dapat mengetahui dari negara mana
mereka membeli.

Lingkungan Bisnis Internasional

Manajemen internasional (internasional management) adalah manajemen atas


operasi bisnis yang dilakukan di lebih dari satu negara. Tugas mendasar manajemen
bisnis, termasuk pendanaan, produksi, dan distribusi produk serta jasa, tidak
berubah secara substansif ketika sebuah perusahaan melaukuan transaksi bisnis
yang melintasi batas-batas internasional. Fungsi dasar perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian tetap terlepas dari cara perusahaan
beroperasi secar domestik atau internasional. Namun demikian, para manajer akan
mengalami kesulitan dan resiko yang lebih besar ketika melakukan fungsi-fungsi
manajemen ini pada skala internasional.

Memulai Aktivitas Internasional


Perusahaan kecil menengah memiliki beberapa cara untuk terlibat secara
internasional. Semua ini disebut sebagai Strategi Masuk Pasar (Market Entry Stategy)
yaitu strategi suatu organisasi untuk memasuki pasar di luar negeri antara lain sbb :

Outsourcing

Global outsourcing berarti melakukan pembagian tenaga kerja secara internasional,


sehingga proses manufaktur dapat dilakukan di negara yang memiliki sumber tenaga
kerja dan pasokan yang paling murah, berasal dari negara manapun.

Kegiatan Ekspor

Melalui Kegiatan ekspor (Exporting), perusahaan mempertahankan fasilitas


produksinya di negara asal dan mengirimkan produknya untuk dijual ke luar negeri.
Ekspor memungkinkan suatu negara untuk memasarkan produknya di negara lain
dengan biaya sumber daya yang relatif rendah dan dengan resiko yang terbatas.
Namun, ekspor tetap memiliki sejumlah persoalan yang timbul dari jarak fisik, aturan
pemerintah, mata uang asing, dan perbedaan budaya, namun tetap relatif tidak
terlalu mahal dibandingkan bila perusahaan menggunakan modalnya sendiri untuk
membangun pabrik di negara tuan rumah.

Bentuk kegiatan ekspor yang lazim bagi negara berkembang disebut sebagai
Imbal Dagang (Countertrade), dimana terjadi barter antara suatu produk dengan
produk lain, dan bukan penjualan untuk mendapatkan mata uang.

Lisensi dan Waralaba

Dengan Lisensi(Licencing), sebuah perusahaan pemberi lisensi di suatu negara dapat


memastikan sumber daya tertentu tersedia untuk perusahaan di negara lain
(Penerima lisensi). Sumber daya ini meliputi teknologi, keahlian manajemen, dan
atau hak paten, serta merek dagang. Ini semua memungkinkan penerima lisensi
untuk memproduksi dan memasarkan produk yang serupa dengan yang telah
diproduksi oleh pemberi lisensi. Perjanjian ini memberikan kesempatan kepada
pemberi lisensi untuk berpartisipasi dalam produksi dan penjualan produk di luar
negara asalnya dengan biaya yang relatif lebih rendah.

Waralaba (franchising) merupakan bentuk khusus lisensi yang terjadi jika


terwaralaba membeli paket lengkap yang terdiri atas material dan jasa. Apabila
melalui lisensi sebuah penerima lisensi tetap mempertahankan nama perusahaan dan
sistem operasinya sendiri, maka suatu terwaralaba menggunakan nama dan sistem
dari pewaralaba.

Lisensi dan Waralaba menawarkan kepada sebuahperusahaan akses yang relatif


mudah untuk memasuki pasar internasional dengan biaya yang rendah, namun
sekaligus membatasi partisipasinya di dalam, dan pengendalian terhadap
perkembangan di pasar – pasar tersebut.

BAB V Mengelola Etika dan Tanggung Jawab Sosial

A. Etika Manajemen

Yang erat kaitannya dengan issu organisasi umum dari tanggung jawab sosial adalah
masalah etika perseorangan dari para manager.

Etika dalah aturan – aturan atau prinsip – prinsip yang merumuskan perilaku benar
atau salah, dalam hal ini kita ingin meninjau dimensi etis keputusan – keputusan
manajerial.

Nilai Personal sebagai standar Etika :

• Nilai (Values) sendiri pada dasarnya merupakan pandangan ideal yang


mempengaruhi cara pandang, cara berfikir dan perilaku dari seseorang.

• Nilai Personal atau Personal Values pada dasarnya merupakan cara pandang,
cara pikir, dan keyakinan yang dipegang oleh seseorangsehubungan dengan segala
kegiatan yang dilakukannya
• Nilai Personal terdiri dari nilai terminal dan nilai instrumental. Nilai terminal
pada dasarnya merupakan pandangan dan cara berfikir seseorang yang terwujud
melalui perilakunya, yang didorong oleh motif dirinya dalam meraih sesuatu. Nilai
instrumental adalah pandangan dan cara berfikir seseorang yang berlaku untuk
segala keadaan dan diterima oleh semua pihak sebagai sesuatu yang memang harus
diperhatikan dan dijalankan.

B. Tanggung Jawab Sosial

Ada beberapa alasan mengapa sebuah perusahaan memutuskan untuk menerapkan


tanggung jawab sosial, yaitu :

Moralitas : perusahaan harus bertanggungjawab kepada banyak pihak yang


berkepentingan terutama terkait dengan nilai – nilai moral dan keagamaan yang
dianggap baik oleh masyarakat. Hal tersebut bersifat tanpa mengharapkan balas jasa.

Ada 4 kategori tanggung jawab sosial dalam bidang perusahaan yaitu, tanggung
jawab kebijaksaan, tanggung jawab etika, tanggung jawab hukum dan tanggung jawab
ekonomi.

Manfaat tanggung jawab sosial perusahaan :

• Manfaat bagi perusahaan

Tanggungjawab sosial perusahaan tentunya akan menuimbulkan citra positif


perusahaan di mata masyarakat dan pemerintah.

• Manfaat bagi masyarakat

Selain kepentingan masyarakat terakomodasi, hubungan masayarakat dengan


perusahaan akan lebih erat dalam solusi win – win solution.

• Manfaat bagi pemerintah

Dalam hal ini pemerintah merasa memiliki partner dalam menjalankan misi sosial
dari pemerintah dalam hal tanggungjawab sosial.
C. Penerapan Tanggung Jawab Sosial

Terdapat dua pandangan tentang kepada siapa organisasi bertanggungjawab sosial,


yaitu sebagai berikut :

• Model pemegang saham

• Model Pihak Yang Berkepentingan

D. Strategi Pengelolaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

• Strategi Reaktif

Kegiatan bisnis yang melakukan strategi reaktif dalam tanggung jawab sosial
cenderung menolak atau menghindarkan diri dari tanggung jawab sosial

• Strategi Defensif

Strategi defensif dalam tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh perusahaan
terkait dengan penggunaan pendekatan legal atau jalur hukum untuk menghindarkan
diri atau menolak tanggung jawab sosial .

• Strategi Akomodatif

Strategi Akomidatif merupakan tanggung jawab sosial yang dijalankan


perusahaan dikarenakan adanya tuntutan dari masyarakat dan lingkungan sekitar
akan hal tersebut

• Strategi Proaktif

Perusahaan memandang bahwa tanggung jawab sosial adalah bagian dari


tanggung jawab untuk memuaskan stakeholders. Jika stakeholders terpuaskan, maka
citra positif terhadap perusahaan akan terbangun
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Pembahasan Isi Buku

A. Pembahasan Bab 1 Manajemen Inovatif di Masa Sulit

Di bab pertama ini di buku utama menjelaskan apakah inovasi itu penting, serta
definisi manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melaui orang lain, empat
fungsi manajemen ada perencanaan, pengelolaan, kepemimipinan, pengendalian,
terakhir disini juga menjelaskan struktur manajemen mulai dari manajer puncak.
Manajer lini tengah. Manajer proyek dan manajer lini pertama.

Sedangkan dibuku pembanding ini tidak ada penjelasan dari inovasi itu penting atauy
tidak, tapi isi isi seperto definisi manajemen sebagai seni struktur manajeman.

B. Pembahasan Bab II Perkembangan Ilmu Manajemen

Di buku utama ini sejarah Sesungguhnya manajemen sudah ada sejak jaman dahulu,
salah satu bukti adalah Piramida di Mesir. Adanya bangunan Piramida di Mesir
menunjukkan bahwa pada zaman dulu telah ada serangkaian kegiatan yang diatur
sedemikian rupa, mengikuti tahapan-tahapan tertentu yang telah disiapkan hingga
bangunan Piramida yang megah di tengah gurun pasir dapat menjadi decak kagum
masyarakat dis seluruh dunia dari dulu hingga kini. Dari sejarah dapat kita ketahui
bahwa tidak kurang dari ribuan orang telah terlibat dalam pembangunan Piramida di
Mesir. Selain itu disini ada penjelasan mengenai teori perkembangan manajemen
yaitu Robert Owen yang menjelaskan Dimulai pada awal tahun 1800-an sebagai
Mnajer Pabrik Pemintalan Kapas di New Lanark, Skotlandia. Robert Owen
mencurahkan perhatiannya pada penggunaan faktor produksi mesin dan faktor
produksi tenaga kerja.

Di buku pembanding ini pun ada sejarah mengenai perkembangan manajemen yaitu
Sejarah perkembangan manajemen tidak jauh berbeda dengan perkembangan
manusia itu sendiri. Artinya, bahwa manajemen telah berlangsung sejak manusia itu
berada di bumi ini, seiring dengan perkembangan dan tuntutan manusia untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Pada zaman purba atau Kaman batu, manusia juga
menggunakan keterampilan dan ke ahliannya untuk membuat alat-alat dari batu
guna merealisasikan tujuan hidupnya. Manajemen kemudian berkembang sesuai de
ngan perkembangan keahlian serta pengetahuan dan keterampil ~n yang diperoleh
oleh manusia itu. Selain itu disini juga sama mempunyai pendapat mengenai Teori
salah satu tokoh yaitu Robert Owen.

C. Pembahasan Bab III Lingkungan dan Budaya Perusahaan

Di buku utama ini menjelaskan pengertian lingkungan perusahaan sebagai berikut,


Lingkungan kerja merupakan suatu hal yang penting dalam suatu organisasi.
Lingkungan kerja yang baik tentunya merupakan harapan bagi setiap karyawan
karena dengan lingkungan kerja yang baik tentunya para karyawan akan dapat
melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik pula. Dengan lingkungan kerja yang
baik maka secara otomatis dapat memberikan kepuasan tersendiri bagi karyawan.

Sementara di buku pembanding ini tidak ada menjelaskan budaya perusahaan


melainkan budaya organisasi yaitu pengertiannya Organisasi sering diartikan sebagai
kelompok yang secara bersama-sama ingin mencapai suatu tujuan yang sama.
Handoko (2000:6) mendifinisikan organisasi sebagai suatu proses perencanaan yang
meliputi penyusunan, pengembangan dan pemeliharaan suatu struktur atau pola
hubungan-hubungan kerja dari orang-orang dalam suatu kelompok kerja. Artinya,
organisasi juga merupakan kumpulan dari peranan, hubungan dan tanggung jawab
yang jelas dan tetap, paling tidak Hicks dalam Sutarto (1998:2) berpendapat bahwa
hampir setiap orang dipengaruhi secara mendalam oleh kelompok. Melibatkan diri
dalam beberapa macam kelompok atau organisasi menempatkan kedudukan penting
dari kehidupan kebanyakan orang.

D. Pembahasan Bab IV Mengelola Lingkungan Global

Di buku utama ini menjelaskan itu Manajemen internasional (internasional


management) adalah manajemen atas operasi bisnis yang dilakukan di lebih dari satu
negara. Tugas mendasar manajemen bisnis, termasuk pendanaan, produksi, dan
distribusi produk serta jasa, tidak berubah secara substansif ketika sebuah
perusahaan melaukuan transaksi bisnis yang melintasi batas-batas internasional.
Fungsi dasar perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian tetap
terlepas dari cara perusahaan beroperasi secar domestik atau internasional. Namun
demikian, para manajer akan mengalami kesulitan dan resiko yang lebih besar ketika
melakukan fungsi-fungsi manajemen ini pada skala internasional.

Di buku pembanding ini tidak dijeslaskan mengenai lingkungan global tetapi di bab
yang sama buku ini ada materi tentang kepemimpinan, yang diterangkan oleh salah
satu tokoh yaitu Kepemimpinan menurut Handoko (2003:294) adalah, “kemampuan
yang dipunyai seseorang untuk mempengaruhi orang lain agar bekerja mencapai
tujuan dan sasaran”. Sedangkan menurut Stoner,dkk (1996:161) mendefinisikan
kepemimpinan sebagai, “Proses mengarahkan dan mempengaruhi aktifitas yang
berkaitan dengan pekerjaan dari anggota kelompok”. Definisi ini menunjukkan
bahwa kepemimpinan menggunakan pengaruh yang ditujukan pada peningkatan
kemampuan seorang bawahan.

E. Pembahasan Bab V Mengelola Etika dan Tanggung Jawab


Di buku utama ini dapat dilihat bagaimana pengertian Etika serta tanggung jawab
dari sebuah manajer dalam sebuah perusahaan yaitu :

Etika Manajemen

Yang erat kaitannya dengan issu organisasi umum dari tanggung jawab sosial adalah
masalah etika perseorangan dari para manager.

Etika dalah aturan – aturan atau prinsip – prinsip yang merumuskan perilaku benar
atau salah, dalam hal ini kita ingin meninjau dimensi etis keputusan – keputusan
manajerial.

Nilai Personal sebagai standar Etika :

• Nilai (Values) sendiri pada dasarnya merupakan pandangan ideal yang


mempengaruhi cara pandang, cara berfikir dan perilaku dari seseorang.

• Nilai Personal atau Personal Values pada dasarnya merupakan cara pandang,
cara pikir, dan keyakinan yang dipegang oleh seseorangsehubungan dengan segala
kegiatan yang dilakukannya

• Nilai Personal terdiri dari nilai terminal dan nilai instrumental. Nilai terminal
pada dasarnya merupakan pandangan dan cara berfikir seseorang yang terwujud
melalui perilakunya, yang didorong oleh motif dirinya dalam meraih sesuatu. Nilai
instrumental adalah pandangan dan cara berfikir seseorang yang berlaku untuk
segala keadaan dan diterima oleh semua pihak sebagai sesuatu yang memang harus
diperhatikan dan dijalankan.

Sedangkan di buku pembanding ini lebih tepatnya memberikan penjelasan yang lebih
dari etika dan tanggung jawab seorang manajer itu seperti, Pertama, manajer
mengkomunikasikan tujuan dan rencana organisasi kepada bawahan. Kemudian
bawahan dan manajer me lakukan pertemuan. Bawahan dan manajer bekerja sama
menentu kan tujuan dan rencana yang akan di capai oleh bawahan, yang akan
menyumbang tujuan dan rencana organisasi secara kese luruhan. Tujuan dan
rencana diusahakan ditetapkan dalam bentuk yang jelas, kuantifikasi rencana dan
tujuan perlu dilakukan agar dapat diverivikasi. Misalnya menetukan tingkat
penguasaan pang sa pasar sebesar 15% di atas dari periode sebelumnya. Dalam per
temuan tersebut, manajer dapat memberikan kosultasi yang di perlukan agar
bawahan mampu menetapkan tujuan yang cukup menantang tetapi juga masih
realistis. Kemudian bawahan dialo kasikan sumber daya yang diperlukan untuk
melaksanakan ren cana dan tujuannya. Dalam tahap ini partisipasi dalam penetapan
tujuan dan komunikasi antara bawahan dan manajer merupakan kunci penting.

Kelebihan dan Kekurangan

Bab I

 Buku Utama

Kelebihan = Menjelaskan materi secara lengjap dan terstruktur missal empat fungsi
manajemen seperti planning, organizing, leading, controlling.

Kekurangan = Kalau di dalam buku saya, banyak halaman yang tidak terlihat
tulisannya, mungkin ini buku merupakan buku bajakan.

 Buku Pembanding

Kelebihan = Terdapat rangkuman yang dapat mempermudah bagi yang ingin tau
penyebab kejadiaan atau hal hal apa yang dianggap lebih cepat.

Kekurangan = Kurangnya gambar/table yang akan membuat cepat bosan bagi para
pembaca.

BAB II
 Buku Utama

Kelebihan = Terdapat table dan gambar yang dapat mempermudah bagi para
pembaca dalam memahami isi dari bab ini.

Kekurangan = Sama seperti bab satu dibuku yang saya miliki terdapat beberapa
tulisan di halaman ini tidak bisa terlihat atau tidak terbaca.

 Buku Pembanding

Kelebihan = Materi yang disampaikan terstruktur dan lengkap mulai dari sejarah
lahirnya MSDM- basis teori MSDM.

Kekurangan = Terlalu banyak tulisan yang akan membuat banyak bosan dalam
membacanya ditambah kurangnya gambar gambar dan table.

BAB III

 Buku Utama

Kelebihan = Di dalam bab ini kita dapat mengetahui budaya perusahaan untuk
menentukan respon inovatif seperti mengatur budaya berkinerja tinggi serta
kepemimpinan budaya.

Kekurangan = Pada beberapa kutipan yang diambil dari penelitian ahli lain, tidak
terdapat tanda baca kutip atau kalimat yang menyatakan sebuah kutipan sehingga
menyulitkan bagi pembaca untuk mengetahui apakah kalimat tersebut benar-benar
merupakan sebuah kutipan atau gagasan dari penulis itu sendiri.

 Buku Pembanding

Kelebihan = Ada beberapa pengetahuan mengenai beberapa teori organisasi yang


sulit ditemukan dalam buku atau jurnal lain akan tetapi terdapat dalam buku ini.

Kekurangan = Sudah ada gambarnya tapi dalam bab ini ada salah satu gambar yang
penjelasannya kurang lengkap.
BAB IV

 Buku Utama

Kelebihan = Terdapat banyak table dan gambar yang akan membuat pembaca pada
bab ini akan lebih enak untuk membacanya.

Kekurangan = Disamping kelebihannnya terdapat kelemahannya yaitu dalam table ini


tidak terlihat tulisan atau apa yang dimaksud dalam table itu.

 Buku Pembanding

Kelebihan = Dalam bab ini menjealaskan materi tentang kepemimipinan yang dimana
dalam bab ini penulis membuatkannya dengan terstruktur.

Kekurangan = Pada beberapa kutipan yang diambil dari penelitian ahli lain, tidak
terdapat tanda baca kutip atau kalimat yang menyatakan sebuah kutipan sehingga
menyulitkan bagi pembaca untuk mengetahui apakah kalimat tersebut benar-benar
merupakan sebuah kutipan atau gagasan dari penulis itu sendiri.

BAB V

 Buku Utama

Kelebihan = Disetiap bab ada kata motivasi yang diciptakan oleh para ahli. Dan kita
termotivasi jika membacanya.

Kekurangan = Terkadang ada kata-kata yang menggunakan istilah yang sulit untuk
dipahami. Pengulangan informasi sering kali terjadi pada bab-bab berikutnya.

 Buku Pembanding
Kelebihan = Bahasa yang digunakan dalam buku ini mudah dimengerti sehingga bagi
siapa saja yag membacanya akan mudah memahami maksudnya.

Kelemahan = Dalam bab ini sudah baik tetapi kurang adanya gambar gambar yang
mendukung, alangkah lebih baik jika ada gambar-gambar yang mendukung sehingga
suasana lebih hidup sehingga informasi akan lebih jelas diterima. Serta penguunan
kata kuncinya kurang baik dan penempatan poin-poin masih banyak yang salah.
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Buku tyang berisi 5 bab ini yang terdiri dari Bab 1 Manajemen inovatif di masa
sulit,Bab 2 Perkembangan ilmu manajemen, Bab 3 Lingkungan dan kebudayaan
perusahaan, Bab 4 Mengelola Lingkungan Global dan Bab 5 Mengelola etika dan
tanggung jawab social disajikan dengan struktur dan jelas ditambah dari buku
pembanding yang saya buat menjadikan buku utama ini jadi lebih lengkap lagi
dimana ada bab yang tidak ada atau materi yang tidak dijelaskan dalam buku utama
hadir di buku pembandingnya.

B. Saran

Berdasarkan kekurangan-kekurangan yang telah ditelaah, maka terdapat saran yang


yang disampaikan untuk penulis. Karena buku ini adalah terbitan lama, seharusnya
buku ini diterbitkan lagi namun dengan perbaikan-perbaikan seperti menggunakan
kata-kata dan istilah-istilah yang mudah dimengerti oleh pembaca, memaparkan
sejarah dengan alur yang jelas dan tidak mengacak, desain cover dibuat dengan
menarik agar pembaca merasa terangsang untuk membacanya, serta memberikan
identitas buku yang lengkap. Selain itu, dengan menerbitkan kembali buku yang lebih
berwarna, maka akan lebih merangsang pembaca untuk membaca dan menyimaknya.

DAFTAR PUSTAKA
 https://www.rajabunglon.com/2019/05/critical-book-report-
review-yang-baik-benar.html
 https://yeolindah.blogspot.com/2019/07/contoh-critical-
book-report-cbr-sejarah.html
 https://www.scribd.com/document/462814875/CONTOH-
CBR

Anda mungkin juga menyukai