Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH KEPEMIMPINAN

OLEH
KELOMPOK 3
E5 MANAJEMEN
AGGOTA KELOMPOK

I KOMPYANG GEDE JAYA PRATAMA (1932122215)


I MADE ALIT SANTIKA (1932122222)
GRENDY JUAN ROY SIDABUTAR (1932122262)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS WARMADEWA
TAHUN AJARAN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,karena atas rahmat
dan karunianya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.Adapun
judul dari makalah ini adalah ”Kepemimpinan”. Makalah ini di susun untuk memenuhi salah
satu tugas mata kuliah Kepemimpinan

Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar-


besarnya kepada dosen mata kuliah yang bersangkutan yang telah memberikan tugas
terhadap penyusun. Penyusun juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-
pihak yang turut membantu dalam pembuatan makalah ini yang tidak bisa penyusun
sebutkan satu persatu.
Penyusunan makalah ini jauh dari sempurna.Dan ini merupakan langkah yang
baik dari studi yang sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan
kemampuan penyusun, maka kritik dan saran yang membangun senantiasa penyusun
mengharapkan semoga makalah ini dapat berguna bagi penyusun pada khususnya dan
pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.

DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar Isi ……………………………………………………………………………..ii
BAB I. Pendahuluan
………………………………………………………………....1

i
1.1. Latar Belakang Masalah
…………………………………………………………..1
1.2. Rumusan Masalah ……………………………………………………..
………….1
1.3. Tujuan Penulisan
………………………………………………………………….2
BAB II. Pembahasan …………………………………………………………………
3
2.1. Definisi Fungsi Kepemimpinan …………………………………………………..3
2.2. Fungsi Perencanaan
……………………………………………………………….3
2.3. Fungsi Memandang Kedepan
……………………………………………………..4
2.4. Fungsi Pengembangan Loyalitas
………………………………………………….4
2.5. Fungsi Pengawasan
……………………………………………………………….4
2.6. Fungsi Mengambil Keputusan …………………………………………………....4
2.7. Fungsi Memberi Motivasi
………………………………………………………...4
2.8. Pengertian Peran Kepemimpinan …………………………………………………
5
2.9. Mengidentifikasi Peran Kepemimpinan Berbagai Dimensi ………………………
6
BAB III. Penutup …………………………………………………………………….7
3.1. Kesimpulan ……………………………………………………………………….7
3.2. Saran ……………………………………………………………...………………7
Daftar Pustaka
……………………………………………………………………….8

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kepemimpinan merupakan kekuatan yang sangat penting dibalik kekuasaan berbagai
organisasi dan bahwa untuk menciptakan organisasi yang efektif maka ruang lingkup kerja
mengenai apa yang bisa mereka capai, kemudian memobilisasi organisasi itu untuk berubah
kearah visi baru tersebut. Tidak dapat dipungkiri bahwa kesuksesan sebuah organisasi sangat
ditentukan oleh faktor kepemimpinan. Di dalam kemimpinan terdapat pemimpin dan
pengikut. Memang benar bahwa seorang pimpinan baik secara individual maupun sebagai
kelompok, tidak mungkin dapat bekerja sendirian akan tetapi membutuhkan sekelompok
orang lain yang dikenal sebagai bawahan, yang digerakkan sedemikian rupa sehingga para
bawahan itu memberikan pengabdian dan sumbangsinya kepada organisasi, terutama dalam
cara bekerja efektif, efisien, ekonomis dan produktif. Pemimpin berdasarkan konsep teoritis,
memiliki tanggung jawab yang besar terhadap pencapaian tujuan suatu organisasi, karena
kepemimpinan inti dari pada manajemen yang merupakan bagi sumber daya dan fungsi
manajemen serta alat lainnya. Untuk menggerakkan sumber daya terutama sumber daya
manusia atau pegawai diperlukan kualitas kepemimpinan seseorang. Salah satu faktor untuk
menilai berkualitas tidaknya seorang kepemimpinan dapat dilihat dari aspek peran sebagai
penentu arah, agen perubahan, juru bicara dan pelatih. Ketiga aspek tersebut dapat
dilaksanakan jika seorang pemimpin memiliki kemampuan untuk menerapkan gaya
kepemimpinan untuk mempengaruhi para pengikutnya untuk melaksanakan tugas dan
tanggung jawab secara efektif. Werren Bennis & Burt Nanus mengatakan bahwa sudah 850
definisi yang diberikan oleh banyak ahli selama 75 tahun terakhir, namun tidak ada
pemahaman yang jelas dan tegas tentang apa yang membedakan pemimpin dan bukan
pemimpin, akan tetapi menurut Bennis yang lebih penting adalah pemimpin yang efektif dan
pemimpin yang tidak efektif dan organisasi efektif dan organisasi yang tidak efektif.

1.2. Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah yang diuraikan, banyak permasalahan yang didapatkan.
Permasalahan tersebut adalah :

1
1. Apa itu fungsi dan peran kepemimpinan?

2. Apa saja kepemimpinan dari berbagai dimensi?

1.3. Tujuan

Ada pun tujuan dari penulisan ini adalah :

1. Untuk mengetahui fungsi dan peran kepemimpinan.

2. Untuk mengetahui kepemimpinan dari berbagai dimensi.

2
BAB II

PEMBAHASAN

 2.1. Definisi Fungsi Kepemimpinan

Pengertian Fungsi Kepemimpinan menurut kegunaan suatu hal, daya guna serta
pekerjaan yang dilakukan. Menurut Liang Gie yang dikutip Nining Haslinda Zainal
didefinisikan bahwa fungsi merupakan sekelompok aktivitas yang tergolong pada jenis yang
sama berdasarkan sifatnya, pelaksanaan ataupun pertimbangan lainnya. Definisi tersebut
memiliki persepsi yang sama dengan definisi fungsi menurut. Sutarto dalam Nining Haslinda
Zainal, yaitu fungsi adalah rincian tugas yang sejenis atau erat hubungannya satu sama lain
untuk dilakukan oleh seorang pegawai tertentu yang masing-masing berdasarkan sekelompok
aktivitas sejenis menurut sifat atau pelaksanaannya. Fungsi adalah kegiatan pokok yang
dilakukan dalam suatu organisasi atau lembaga..

2.2. Fungsi Perencanaan

Manfaat-manfaat tersebut antara lain:

a. Perencanaan merupakan hasil pemikiran dan analisa situasi dalam pekerjaan untuk
memutuskan apa yang akan dilakukan.
b. Peren canaan berarti pemikiran jauh ke depan disertai keputusan-keputusan yang
berdasarkan atas fakta-fakta yang diketahui.
c. Perencanaan berarti proyeksi atau penempatan diri ke situasi pekerjaan yang akan
dilakukan dan tujuan atau target yang akan dicapai. Perencanaan meliputi dua hal,
yaitu:

1) Perencanaan Tidak Tertulis, yang akan digunakan dalam jangka pendek, pada
keadaan darurat, dan kegiatan yang bersifat terus menerus.

3
2) Perencanaan Tertulis, yang akan digunakan untuk menentukan kegiatan-kegiatan
yang akan dilakukan atas dasar jangka panjang dan penentukan prosedur-prosedur
yang diperlukan. Setiap rencana yang baik akan berisi:

a) Maksud dan tujuan yang tetap dan dapat dipahami.

b) Penggunaan sumber-sumber enam M secara tepat.

c) Cara dan prosedur untuk mencapai tujuan tersebut

2.3. Fungsi Memandang ke Depan

Artinya akan mampu mendorong apa yang akan terjadi serta selalu waspada terhadap
kemungkinan. Hal ini memberikan jaminan bahwa jalannya proses pekerjaan ke arah yang
dituju akan dapat berlangusng terus menerus tanpa mengalami hambatan dan penyimpangan
yang merugikan.

2.4. Fungsi Pengembangan Loyalitas

Untuk mencapai kesetiaan ini, seseorang pemimpin sendiri harus memberi teladan
baik dalam pemikiran, kata-kata, maupun tingkah laku sehari-hari yang menunjukkan kepada
anak buahnya pemimpin sendiri tidak pernah mengingkari dan menyeleweng dari loyalitas
segala sesuatu tidak akandapat berjalan sebagaimana mestinya.

2.5. Fungsi Pengawasan

Dengan adanya pengawasan maka hambatan-hambatan dapat segera diketemukan,


untuk dipecahkan sehingga semua kegiatan kembali berlangsung menurut rel yang telah
ditetapkan dalam rencana .

4
2.6. Fungsi Mengambil Keputusan

Pengambilan keputusan merupakan fungsi kepemimpinan yang tidak mudah dilakukan. Oleh
sebab itu banyak pemimpin yang menunda untuk melakukan pengambilan keputusan. Bahkan
ada pemimpin yang kurang berani mengambil keputusan. Metode pengambilan keputusan
dapat dilakukan secara individu, kelompok tim atau panitia, dewan, komisi, referendum,
mengajukan usul tertulis dan lain sebagainya.

2.7. Fungsi Memberi Motivasi

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar kepemimpinan dapat berperan dengan baik,
antara lain:

a. Yang menjadi dasar utama dalam efektivitas kepemimpinan bukan pengangkatan atau
penunjukannya, melainkan penerimaan orang lain terhadap kepemimpinan yang
bersangkutan.
b. Efektivitas kepemimpinan tercermin dari kemampuannya untuk tumbuh dan
berkembang.
c. Efektivitas kepemimpinan menuntut kemahiran untuk “membaca” situasi.
d. Perilaku seseorang tidak terbentuk begitu saja, melainkan melalui pertumbuhan dan
perkembangan.
e. Kehidupan organisasi yang dinamis dan serasi dapat tercipta bila setiap anggota mau
menyesuaikan cara berfikir dan bertindaknya untuk mencapai tujuan organisasi.

2.8. PENGERTIAN PERAN KEPEMIMPINAN


Beberapa pendapat dikutip dalam tulisan ini diantaranya menurut Soerjono Soekanto
(2003) dalam Kristoper, mengatakan bahwa peran (role) merupakan aspek dinamis
kedudukan (status). Kemudian, Rivai (dalam Sitorus, 2006:133) mengatakan “Peran dapat
diartikan sebagai perilaku yang diatur dan diharapkan dari seseorang dalam posisis tertentu.
Jika dikaitkan dengan seorang tokoh adat maka dapat diartikan sebagai seperangkat perilaku
yang diharapkan untuk dilakukan oleh seorang tokoh adat sesuai dengan posisi tokoh adat
tersebut”. Sementara itu, peran menurut Kozier (dalam Sitorus, 2006:134) adalah seperangkat
tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang sesuai kedudukannya dalam

5
suatu sistem. Peran adalah bentuk dari perilaku yang diharapkan dari seseorang pada situasi
sosial tertentu.

PERAN KEPEMIMPINAN

1. Menciptakan visi bagi organisasinya. Dalam visi, memuat pernyataan tentang cita-cita
organisasi—apa yang ingin dicapai dan akan menjadi seperti apa sebuah organisasi.
2. Menganalisa anggota timnya dan menempatkan orang yang mumpuni pada posisi yang
tepat sesuai dengan kompetensinya.
3. Pemimpin harus bisa membaca potensi orang-orang yang dipimpinnya, serta
mengembangkan kemampuan dan value mereka.
4. Pemimpin harus dapat menginspirasi dan memotivasi anak buahnya.
5. Di lain pihak, seorang pemimpin harus berani dan mampu mengambil tindakan
terhadap anak buahnya yang menyeleweng, yang malas dan yang telah berbuat salah
sehingga merugikan organisasi, dengan jalan memberi celaan, teguran, dan hukuman
yang setimpal dengan kesalahannya.
6. Sebagai orang yang berada di puncak dan dipandang memiliki pengetahuan yang lebih
baik dibanding yang dipimpin, seorang pemimpin juga harus mampu memberikan
bimbingan yang tepat dan simpatik kepada bawahannya yang mengalami masalah
dalam melaksanakan pekerjaannya.
7. Seorang pemimpin perlu membuat perencanaan yang menyeluruh bagi organisasi dan
bagi diri sendiri selaku penanggung jawab tercapainya tujuan organisasi.
8. Seorang pemimpin harus mampu mendeteksi hambatan-hambatan yang muncul, baik
yang kecil maupun yang besar dengan senantiasa memandang ke depan dan waspada
terhadap kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi.

2.9. MENGIDENTIFIKASI PERAN KEPEMIMPIN BERBAGAI DIMENSI

Kepemimpinan ditemukan dua dimensi, dimensi pertama disebut memprakarsai


struktur (initiating structure) atau berorientasi pada produksi. Pemimpin yang memiliki kadar
tinggi dalam dimensi ini sangat peduli pada upaya penyelesaian suatu tugas.
Mereka melakukan hal-hal seperti mengorganisasi pekerjaan, mendorong para
bawahan untuk senantiasa mematuhi prosedur, menetapkan tujuan dan memperjelas posisi
pemimpin dan bawahan secara eksplisit. Sebaliknya pemimpin yang memiliki kadar rendah
dalam dimensi ini melakukan hal-hal tersebut dalam porsi yang minim.

6
Dimensi yang kedua adalah kepedulian (consideration) atau berorientasi pada
manusia. Pemimpin yang memiliki kadar tinggi dalam dimensi ini memfokuskan diri pada
usaha mempertahankan hubungan baik dengan para bawahannya, serta bagaimana membuat
dirinya tetap disukai oleh bawahan. Ciri khas perilaku dalam dimensi ini adalah membantu
bawahan, menjelaskan berbagai hal pada mereka, dan memperhatikan betul kesejahteraan
bawahan. Sedangkan pemimpin yang memiliki kadar rendah dalam dimensi ini cenderung
tidak terlalu memperdulikan seberapa baik hubungan mereka dengan para bawahan.

BAB III

PENUTUP

 3.1. KESIMPULAN

Kepemimpinan adalah kekuasaan untuk mempengaruhi seseorang, baik dalam


mengerjakan sesuatu atau tidak mengerjakan sesuatu. Seseorang dikatakan sebagai pemimpin
apabila dia mempunyai pengikut atau bawahan. Kata pemimpin, kepemimpinan serta
kekuasaan memiliki keterikatan yang tak dapat dipisahkan. Karena untuk jadi pemimpin
bukan hanya berdasarkan suka satu sama lainnya, tetapi banyak faktor.

7
Pemimpin yang berhasil hendaknya memiliki beberapa kriteria yang tergantung pada
sudut pandang atau pendekatan yang digunakan, apakah itu kepribadiannya, keterampilan,
bakat, sifat-sifatnya, atau kewenangannya yang dimiliki yang mana nantinya sangat
berpengaruh terhadap teori maupun gaya kepemimpinan yang akan diterapkan. Semakin
tinggi kedudukan seorang pemimpin dalam organisasi maka semakin dituntut daripadanya
kemampuan berfikir secara konsepsional dan makro. Semakin tinggi kedudukan seseorang
dalam organisasi maka ia akan semakin generalist, sedangkan semakin rendah kedudukan
seseorang dalam organisasi maka ia menjadi spesialist.

Pemimpin bukan sekedar gelar atau jabatan yang diberikan dari luar melainkan
sesuatu yang tumbuh dan berkembang dari dalam diri seseorang. Kepemimpinan lahir dari
proses internal (leadership from the inside out).

3.2. SARAN

Sangat diperlukan sekali jiwa kepemimpinan pada setiap pribadi manusia. Jiwa
kepemimpinan itu perlu selalu dipupuk dan dikembangkan. Paling tidak untuk memimpin diri
sendiri sebagaimana fungsi dan peranan kepemimpinan sebagai mestinya.

DAFTAR PUSTAKA

T. Hani Handoko , Manajemen edisi 2  Arief Furchan, Pengantar Penelitian dalam


Pendidikan, (Yogyakarta : PustakaPelajar, 2004).Burhanuddin, Analisis Manajemen dan
Kepemimpinan Pendidikan, (Malang : Bumi  Aksara, 1994).Dadang Sulaeman dan Sunaryo,
Psikologi Pendidikan, (Bandung : IKIP Bandung,1983

8
9

Anda mungkin juga menyukai