Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH MANAJEMEN

HIERARKI
Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah : Manajemen
Dosen Pengampu : Dr. H. Vip Paramarta,Drs.,MM.,CFrA

Oleh :
Ega Meilani (1111205002)
Dina Wigena (111211308)
Nadya Ardiani Putri (1111201219)

KELAS D
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANGGA BUANA YPKP
2022

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai guna untuk memenuhi tuga mata kuliah
manajemen. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang
telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya. Penulis
sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan
dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.

Bandung , 22 Januari 2022

Penyusun
Kelompok 9

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………………... i

KATA PENGANTAR……………………………………………………………. ii

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………... iii

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………… …….. 1

A. Latar Belakang ………………………………………………………… 1


B. Rumusan Masalah …………………………………………………….. 1
C. Manfaat Penulisan …………………………………………………….. 1

BAB II PEMBAHASAN …………………………. ……………………………. 2

A. Hierarki manajemen …………………………………………………………… 2


B. Pentingnya hierarki managemen ………………………………………. 5
C. Hirarki etika manajerial ………………………………………………………. 6
D. Fungsi hirarki manajemen & manajer ………………………………… 7
E. Jenis-jenis hirarki manajemen ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,.. 8
F. Tingkatan manajemen & peran manajemen …………………………… 9

BAB III PENUTUP ……………………………………………………………. 11

A. Kesimpulan …………………………………………………………. 11
B. Kritik dan Saran …………………………………………………….. 11

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………… 12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Hirarki merupakan istilah yang terdapat pada manajemen yang di artikan sebagai alat yang
paling mudah untuk memahami masalah yang kompleks dimana masalah tersebut diuraikan ke
dalam elemen-elemen yang bersangkutan, menyusun elemen-elemen tersebut secara hirarkis dan
akhirnya melakukan penilaian atas elemen-elemen tersebut sekaligus menentukan keputusan mana
yang akan diambil.
Hirarki Manajemen pada saat ini sangat penting di adakan oleh perusahaan atau
organisasi bisnis. Merencanakan masa depan bagi setiap perusahaan dengan harapan ke
depannya akan menjadi lebih baik. Namun karena masa depan tidak bisa di prediksi dengan
pasti, maka perlu dibuat suatu perencanaan strategis untuk kelanjutan perusahaan. Hirarki
Manajemen menyangkut dalam banyak keputusan yang dibuat oleh top level manajer.
Berdasarkan survey yang di lakukan pada perusahaan-perusahaan di Amerika, bahwa 60 %
dari mereka telah memiliki strategi dan sebesar 89 % dari mereka menyatakan bahwa
dengan perencanaan strategis tersebut tujuan mereka terutama untuk mencapai laba yang
baik dan dilakukan dengan efektif dan efisien. Perencanaan strategis menurut mereka
memberikan sasaran-sasaran yang terperinci dan memberi semangat kepada karyawan di
perusahaan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Itu Hierarki Manajemen?


2. Apa saja Keterampilan Manjerial?
3. Apa Fungsi Manajer dalam Manajemen?
4. Bagaimana Efisien dan Efektif dalam Manajemen?

C. Tujuan Penyusunan

1. Agar mengetehui asal-asul hirarki manajemen


2. Agar kita semua mengetahui jenis-jenis hirarki manajemen
3. Mengetahui fungsi dan manfaat hirarki manajemen .
4. Memahami pentingnya hirarki manajemen

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hierarki Manajemen

Hirarki adalah alat yang paling mudah untuk memahami masalah yang kompleks dimana
masalah tersebut diuraikan ke dalam elemen-elemen yang bersangkutan, menyusun elemen-elemen
tersebut secara hirarki dan akhirnya melakukan penilaian atas elemen-elemen tersebut sekaligus
menentukan keputusan mana yang akan diambil. Proses penyusunan elemen-elemen secara hirarkis
meliputi pengelompokan elemen- elemen dalam komponen yang sifatnya homogen dan menyusun
komponen-komponen tersebut dalam level hirarki yang tepat. Hirarki juga merupakan abstraksi struktur
suatu sistem yang mempelajari fungsi interaksi antara komponen dan juga dampak- dampaknya pada
sistem. Dengan demikian hirarki manajemen adalah pembagian tugas dan peran dari setiap tugas yang
dibagi menjadi tingkatan-tingkatan (level). Tingkatan manajemen terbagi menjadi tiga golongan, yaitu:

1. Manajemen puncak (Top Management)

Manajemen puncak adalah jenjang (hirarki) manajemen tertinggi. Jenjang (hirarki)


manajemen tertinggi atau puncak biasanya terdiri atas dewan direksi (board direction) dan
direktur utama. Dewan direksi memiliki tugas memutuskan hal hal yang bersifat sangat penting
untuk bertahannya perusahaan. Manajemen puncak (Top management) bertugas menetapkan
kebijaksanaan operasional dan membimbing interaksi antara organisasi dengan lingkungan.
2. Manajemen menengah (Middle Management)
Manajemen menengah biasanya memimpin suatu divisi atau departemen. Middle
Management bertugas dalam mengembangkan rencana-rencana operasi (operation plan) dan
menjalankan tugas tugas yang telah ditetapkan manajemen puncak (Top Management).
Manajemen menengah bertanggung jawab kepada manajemen puncak.
3. Manajemen pelaksana (Supervisory management)
Pengertian Manajemen pelaksana adalah hiraki manajemen yang memiliki tugas dalam
menjalankan rencana-rencana yang dibuat oleh manajemen menengah. Manajemen pelaksana
atau supervisory management juga bertugas dalam melaksanakan pengawasan terhadap para
pekerja dan memiliki tanggung jawab pada manajemen menengah (middle management).
Jenjang manajemen diatas dapat diilustrasikan sebagai piramida.
Puncak piramida diduduki oleh manajemen puncak, tengah piramida diduduki oleh manajemen
menengah, dan bawah piramida oleh manajemen pelaksana.
Gambar piramida yang semakin melebar ke bawah menunjukkan bahwa jumlah orang yang
menduduki jabatan manajemen puncak lebih sedikit daripada orang yang menduduki jabatan
2
manajemen menengah dan pelaksana. Begitu juga dengan orang yang menduduki jabatan
manajemen menengah, jumlanya lebih banyak daripada manajemen puncak, tetapi tidak
sebanyak manajemen pelaksana. Perhatikan garis komando dan arah pertanggungjawaban pada
piramida.
Gambar ilustrasi Tingkatan-hirarki manajemen:

Henry Mintzberg, seorang ahli riset ilmu manajemen, mengemukakan bahwa ada sepuluh peran
yang dimainkan oleh manajer di tempat kerjanya. Ia kemudian mengelompokan kesepuluh peran itu ke
dalam tiga kelompok. yang pertama yaitu :

1. Peran antar pribadi, yaitu melibatkan orang dan kewajiban lain, yang bersifat seremonial dan
simbolis. Peran ini meliputi peran sebagai figur untuk anak buah, pemimpin, dan penghubung.
2. Peran informasional, meliputi peran manajer sebagai pemantau dan penyebar informasi, serta
peran sebagai juru bicara.
3. Peran pengambilan keputusan, meliputi peran sebagai seorang wirausahawan, pemecah
masalah, pembagi sumber daya, dan perunding.

Mintzberg kemudian menyimpulkan bahwa secara garis besar, aktivitas yang dilakukan oleh manajer
adalah berinteraksi dengan orang lain. Robert L. Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap
manajer membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar. Ketiga keterampilan tersebut adalah:

3
1. Keterampilan konseptual (conceptional skill)
Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide,
dan gagasan demi kemajuan organisasi.Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian
haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau
konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya
disebut sebagai proses perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional
juga meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.
2. Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill) Selain kemampuan
konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau
keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan.
Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang
dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat
karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan.
Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah,
maupun bawah.
3. Keterampilan teknis (technical skill) Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi
manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk
menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer,
memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.

Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W. Griffinn menambahkan dua keterampilan dasar yang
perlu dimiliki manajer, yaitu:

1. Keterampilan manajemn waktu Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan


seorang manajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana. Griffin
mengajukan contoh kasus Lew Frankfort dari Coach. Pada tahun 2004, sebagai manajer,
Frankfort digaji $2.000.000 per tahun. Jika diasumsikan bahwa ia bekerja selama 50 jam per
minggu dengan waktu cuti 2 minggu, maka gaji Frankfort setiap jamnya adalah $800 per jam—
sekitar $13 per menit. Dari sana dapat kita lihat bahwa setiap menit yang terbuang akan sangat
merugikan perusahaan. Kebanyakan manajer, tentu saja, memiliki gaji yang jauh lebih kecil
dari Frankfort. Namun, waktu yang mereka miliki tetap merupakan aset berharga, dan
menyianyiakannya berarti membuang-buang uang dan mengurangi produktivitas perusahaan.
2. Keterampilan membuat keputusan Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah
dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah
yang paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager).
Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama, seorang manajer harus
mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk
menyelesaikannya. Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih
sebuah alternatif yang dianggap paling baik. Dan terakhir, manajer harus

4
mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan mengevaluasinya agar
tetap berada di jalur yang benar.
B. PENTINGNYA HIERARKI MANAGEMEN
Beberapa alasan utama tentang pentingnya peranan strategi manajemen bagi
perusahaan atau organisasi, yaitu:
1. Memberi arah jangka panjang yang akan dituju.
2. Membantu perusahaan atau organisasi beradaptasi pada perubahan-perubahan yang
terjadi.
3. Membuat suatu perusahaan atau organisasi menjadi lebih aktif.
4. Mengidentifikasi keunggulan komparatif suatu perusahaan atau organisasi dalam
lingkungan yang semakin beresiko.
5. Aktivitas yang tumpang tindih akan dikurangi.
6. Keterlibatan karyawan dalam perubahan strategi akan lebih memotivasi mereka pada
tahap pelaksanaannya.
7. Kegiatan pembuatan strategi akan mempertinggi kemampuan perusahaan atau
organisasi tersebut untuk mencegah munculnya masalah di masa mendatang.
Dengan manajemen strategi diharapkan strategi benar-benar dapat dikelola sehingga
strategi dapat diimplementasikan untuk mewarnai dan mengintegrasikan semua keputusan
dan tindakan dalam organisasi rincian.
Tahapan kegiatan untuk menjalankan strategi adalah sebagai berikut:
1. Perumusan strategi
Perumusan strategi adalah proses memilih tindakan utama (strategi) untuk mewujudkan
misi organisasi. Proses mengambil keputusan untuk menetapkan strategi seolah-olah
merupakan konsekuensi mulai dari penetapan visi-misi, sampai terealisasinya program
2. Perencanaan tindakan.
Langkah pertama untuk mengimplementasikan strategi yang telah ditetapkan adalah
pembuat perencanaan strategi. Inti dari apa yang ingin dilakukan pada tahapan ini
adalah bagaimana membuat rencana pencapaian (sasaran) dan rencana kegiatan
(program dan anggaran) yang benar-benar sesuai dengan arahan (visi, misi, gool) dan
strategi yang telah ditetapkan organisasi.
3. Implementasi.
Untuk menjamin keberhasilan strategi yang telah berhasil dirumuskan harus
diwujudkan dalam tindakan implementasi yang cermat. Strategi dan unsur-unsur
organisasi yang lain harus sesuai, strategi harus tercermati pada rancangan struktur
budaya organisasi, kepemimpinan dan sistem pengelolaan sumber daya manusia.
5
Karena strategi diimplementasikan dalam suatu lingkungan yang terus berubah, maka
implementasi yang sukses menuntut pengendalian dan evaluasi pelaksanaan. Sehingga
jika diperlukan dapat dilakukan tindakan-tindakan perbaikan yang tepat.
Tujuan Manajemen Strategi antara lain :
• Melaksanakan dan mengevaluasi strategi yang dipilih secara efektif dan efisien.
• Mengevaluasi kinerja, meninjau dan mengkaji ulang situasi serta melakukan berbagai
penyesuaian dan koreksi jika terdapat penyimpangan di dalam pelaksanaan strategi.
• Senantiasa memperbarui strategi yang dirumuskan agar sesuai dengan perkembangan
lingkungan eksternal.
• Senantiasa meninjau kembali kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bisnis yang
ada.
• Senantiasa melakukan inovasi atas produk agar selalu sesuai dengan selera
• Konsumen
.
C. HIRARKI ETIKA MANAJERIAL

Etika manajerial adalah standar prilaku yang memandu manajer dalam pekerjaan mereka. Ada
tiga kategori klasifikasi menurut Ricky W. Griffin

· Perilaku terhadap karyawan

Kategori ini meliputi aspek perekrutan, pemecatan, kondisi upah dan kerja, serta ruang
pribadi dan penghormatan. Pedoman etis dan hukum mengemukakan bahwa keputusan perekrutan
dan pemecatan harus didasarkan hanya pada kemampuan untuk melakukan pekerjaan. Perilaku yang
secara umum dianggap tidak etis dalam kategori ini misalnya mengurangi upah pekerja karena tahu
pekerja itu tidak bisa mengeluh lantaran takut kehilangan pekerjaannya.

· Perilaku terhadap organisasi

Permasalahan etika juga terjadi dalam hubungan pekerja dengan organisasinya. Masalah yang
terjadi terutama menyangkut tentang kejujuran, konflik kepentingan, dan kerahasiaan. Masalah
kejujuran yang sering terjadi di antaranya menggelembungkan anggaran atau mencuri barang milik
perusahaan. Konflik kepentingan terjadi ketika seorang individu melakukan tindakan untuk
menguntungkan diri sendiri, namun merugikan atasannya. Misalnya, menerima suap Sementara itu,
masalah pelanggaran etika yang berhubungan dengan kerahasiaan di antaranya menjual atau
membocorkan rahasia perusahaan kepada pihak lain.

· Perilaku terhadap agen ekonomi lainnya

Seorang manajer juga harus menjalankan etika ketika berhubungan dengan agen-agen ekonomi
lain seperti pelanggan, pesaing, pemegang saham, pemasok, distributor, dan serikat buruh.

6
D. FUNGSI HIRARKI MANAJEMEN & MANAJER

Fungsi dari hierarki ini akan berkaitan dengan strategi yang dilengkapi oleh beberapa
aspek dasar. Aspek-aspek ini berupa elemen yang akan selalu hadir dalam pembentukan fungsi
manajemennya, sehingga bisa menjadi acuan pelaku dalam meraih tujuannya sebagai berikut:

1. Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan


sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan
secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer
mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan
kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk
memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari
semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat
berjalan.
2. Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan
besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah
manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan
untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian
dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa
yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa
yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus
diambil.
3. Pengarahan (directing) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua
anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan
manajerial dan usaha Sampai saat ini, masih belum ada consensus baik di antara praktisi
maupun di antara teoritis mengenai apa yang menjadi fungsi-fungsi manajemen, sering pula
disebut unsur-unsur manajemen.
4. Pengevaluasian adalah merupakan sistem untuk mengawasi dalam melakukan evaluasi
supaya kinerja setiap orang mampu dikendalikan. Hal ini juga akan berkaitan dengan
berfungsi atau tidaknya perusahaan sesuai dengan rencana awal.
Salah satu tugas atau peran seorang majaner yaitu harus bisa mengatasi konflik yang
ada dalam suatu organisasi yang dipimpinnya sehingga setiap konflik itu dapat diselesaikan
dengan baik dan tidak ada yang merasa dirugikan. Posisi manajer menjadi sangat krusial bila
Direktur atau Deputy dan diharapkan mempunyai peranan dalam meningkatkan serta menjaga
keseimbangan dalam suatu organisasi. Seorang manajer dalam melakukan tugasnya menjamin
7
ketersediaan, keakuratan, ketepatan, dan keamanan informasi serta pengaturan organisasi yang
baik serta dibutuhkan oleh suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi, sekaligus
meningkatkan eksistensi organisasi di tengah-tengah lingkungannya. Keberhasilan
menjalankan tugas ini mensyaratkan manajer mempunyai kemampuan multi disiplin, seperti
dalam bidang : teknologi,bisnis , manajemen, serta kepemimpinan.
Menurut Malayu S. Hasibuan tugas-tugas manajer adalah:
1. Managerial cycle atau siklus pengambilan keputusan, membuat rencana, menyusun
organisasi, pengarahan organisasi, pengendalian, penilaian dan pelaporan.
2. Memotivasi, artinya seorang manajer harus dapat mendorong para bawahannyauntuk
bekerja giat dan membina para bawahan dengan baik dan harmonis.
3. Manajer harus berusaha memenuhi kebutuhan para bawahannya.
4. Manajer harus dapat menciptakan kondisi yang akan membantu bawahannya
mendapatkan kepuasan dalam pekerjaanya.
5. Manajer harus berusaha agar para bawahannya bersedia memikul tanggung jawab.
6. Manajer harusmembina bawahannya agar dapat bekerja secara efektif dan efisien.
7. Manajer harus membenahi fungsi-fungsi fundamental manajemen secara baik.
8. Manajer harus mewakili dan membina hubungan yang harmonis dengan pihak luar.

E. JENIS-JENIS HIRARKI MANAJEMEN

Secara umum hirarki terbagi menjadi 2 jenis, yaitu sebagai berikut.

1. Hirarki struktural, yaitu menguraikan masalah secara kompleks dengan diuraikan menjadi
beberapa bagian-bagian atau elemen-elemen berdasarkan ciri aray besaran tertentu, seperti
bentuk, jumlah, ukuran, dan warna.
2. Hirarki fungsional, yaitu menguraikan masalah secara kompleks dengan menjadi bagian-
bagiannya sesuai dengan hubungan essensialnya. Misalnya seperti masalah pemilihan
pemimpin yang dapat diuraikan menjadi tujuan utama yaitu mencari pemimpin, kriteira
pemimpin yang sesuai, dan alternatif pemimpin yang memenuhi syarat.

Peyusunan hirarki atau struktur keputusan dilakukan untuk menggambarkan elemen


sistem atau keputusan yang teridentifikasi.Teori hierarki kebutuhan Maslow adalah teori yang
diungkapkan oleh Abraham Maslow. Ia beranggapan bahwa kebutuhan-kebutuhan di tingkat
rendah harus terpenuhi atau paling tidak cukup terpenuhi terlebih dahulu sebelum kebutuhan-
kebutuhan di tingkat lebih tinggi menjadi hal yang memotivasi. Hirarki kebutuhan maslow
adalah teori yang diungkapkan oleh Abraham Maslow. Ia beranggapan bahwa kebutuhan-
kebutuhan di tingkat rendah harus terpenuhi atau paling tidak cukup terpenuhi terlebih dahulu
sebelum kebutuhan-kebutuhan di tingkat lebih tinggi menjadi hal yang memotivasi. Berikut 5
contoh hirarki kebutuhan maslow :
8
Berikut 5 contoh hirarki kebutuhan maslow

• Kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuhan akan makanan, minuman, tempat berteduh,


seks, tidur dan oksigen.
• Kebutuhan akan rasa aman, yaitu rasa aman fisik, stabilitas, ketergantungan,
perlindungan dan kebebasan dari daya-daya mengancam sepertiperang, terorisme,
penyakit, takut, cemas, bahaya, kerusuhan dan bencana alam
• Kebutuhan akan rasa memiliki dan kasih sayang, yaitu dorongan untuk bersahabat,
keinginan memiliki pasangan dan keturunan, yaitu kebutuhan untuk dekat pada
keluarga dan kebutuhan antarpribadi seperti kebutuhan untuk memberi dan menerima
cinta
• Kebutuhan akan penghargaan, yaitu menghormati orang lain, kebutuhan akan status,
ketenaran, kemuliaan, pengakuan, perhatian, reputasi, apresiasi, martabat, bahkan
dominasi
• Kebutuhan akan aktualisasi diri, yaitu kebutuhan yang tidak melibatkan keseimbangan, tetapi
melibatkan keinginan yang terus menerus untuk memenuhi potensi

F. TINGKATAN MANAJEMEN & PERAN MANAJEMEN

Adapun di jelaskan disini tingkatan peran hirarki manjeman diantaranya:

1. Manajer pada tingkat tertinggi hirarki organisasi , seperti direktur dan para wakil
direktur, sering disebut berada pada tingkat perencanaan strategis. Bertanggung jawab
atas pengelolaan organisasi secara keseluruhan.
2. Manajer tingkat menengah mencakup manajer wilayah, direktur produk dan kepala
divisi, berada pada tingkat pengendalian manajemen. Bertanggung jawab atas
pengelolaan organisasi berdasarkan departementalisasi, wilayah, produk atau divisi.
3. Manajer tingkat bawah, mencakup kepala departemen, supervisor, pimpinan proyek,
berada pada manajen tingkat pengendalian operasional. Bertanggung jawab atas
pelaksanaan rencana dan sasaran operasional, membuat keputusan jangka pendek
berdasarkan arah kebijakan, prosedur dan pedoman yang telah ditetapkan, serta
mengendalikan transaksi harian.

9
Selain tingakatan adapun di sini peran manajemen menurut Henry Mintzberg diantaranya :

1. Peran Interpersonal : peran hubungan personal dapat terdiri dari : figur kepala
(figur head) : Manajer mewakili organisasiuntuk kegiatan2 diluar organisasi.
Pemimpin(leader) : manajer mengkoordinasi, mengendalikan, memotivasi, dan
mendukung bawahan- bawahannya. Penghubung (liaison) : manajer
menghubungkan personal2 di semua tingkatan manajemen.
2. Peran Informational : peran dari manajer sebagai pusat syaraf (nerve center)
organisasi untuk menerima informasi yg paling mutakhir dan sebagai penyebar
( disseminator) informasi keseluruh personal di organisasi. Peran informasi
lainnya adalah manajer sebagai juru bicara (spokesman) untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan tentang informasi yg dimilikinya.
3. Peran decisional : yang dilakukan oleh manajer adalah sebagai entreprenuer,
sebagai orang yg menangani gangguan, sebagai orang yg mengalokasikan
sumber2 dayaorganisasi, dan sebagai negosiator jika terjadi konflik di dalam
organisasi.

Hubungan EIS dan hirarki maanajemen mempunyai manfaat : dapat meningkatkan kuantitas
dan kualitas informasi yang tersedia bagi para eksekutif dan Kebutuhan Informasi akan
menjadi :

1. Informasi yang tepat waktu


2. Akses lebih besar ke data operasional
3. Informasi relevan yang lebih singkat
4. Informasi baru
5. Informasi lbh banyak tentang lingkungan eksternal
6. Informasi yang lebih kompetitif
7. Akses lebih cepat ke database eksternal
8. Akses lebih gepat ke informasi
9. Mengurangi biaya kertas

10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan sebelumnya dapat ditarik kesimpulan, Hirarki adalah alat


yang paling mudah untuk memahami masalah yang kompleks dimana masalah tersebut
diuraikan ke dalam elemen-elemen yang bersangkutan, menyusun elemen-elemen tersebut
secara hirarkis dan akhirnya melakukan penilaian atas elemen-elemen tersebut sekaligus
menentukan keputusan mana yang akan diambil. Jenis-jenis hierarki ada dua yaitu hierarki
structural dan fungsional. Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada
dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam
melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Manfaat Manajemen Strategi terdiri dari
Manfaat Finansial, dan Manfaat Nonfinansial. Alasan utama tentang pentingnya peranan
strategi manajemen bagi organisasi bisnis, yaitu: Memberi arah jangka panjang yang akan
dituju, Membantu perusahaan atau organisasi beradaptasi pada perubahan-perubahan yang
terjadi, Membuat suatu perusahaan atau organisasi menjadi lebih aktif.
Demikian makalah yang dapat kami susun dan semoga pembahasan yang terdapat
didalamnya dapat memberikan informasi dan suatu pengatahuan baru yang benar. Dan segala
kekurangan yang terdapat dalam makalah, kami ambil sebagai pembelajaran untuk
memperbaiki di kemudian hari.

B. KRITIK DAN SARAN


Manusia tidak luput dari keslahan dan rasa khilaf. Barangkali hanya ini yang dapat
penulis ungkapkan.jika ada kesalahan materi maupun merugikan pihak-pihak tertentu penulis
meminta kritik dan sarannya, kritik maupun sarannyan sangatlah penting untuk
pengintrospesikan diri melengkapi makalah ini.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://www.freedomnesia.id/hirarki/
https://www.synaoo.com/hirarki-manajemen-strategi/
https://purnamiap.blogspot.com/2015/03/pentingnya-hierarki-managemen-strategi.html
https://id.scribd.com/document/331502855/Paper-Hierarki-Dan-Manajemen-Database
http://kumpulanmakalah94.blogspot.com/2015/07/makalah-manajemen.html?m=1

12

Anda mungkin juga menyukai