Anda di halaman 1dari 3

Maraknya Peredaran Obat Ilegal

Pada zaman yang serba modern seperti saat ini, berbagai fasilitas untuk menunjang
kelangsungan hidup kita sudah banyak tersedia dan tersaji baik langsung oleh alam maupun
oleh tenaga-tenaga pabrik, sehingga kita dapat dengan mudah menggunakan dan
memanfaatkan apapun yang kita butuhkan. Tapi diluar berbagai kemudahan tersebut, ada
pula beberapa oknum yang memanfaatkan kecanggihan teknologi serta ilmu pengetahuan
untuk hal yang buruk, seperti contohnya pemalsuan data rekam medis, beredarnya beras
palsu, serta yang sedang hangat dibicarakan adalah maraknya peredaran obat ilegal di
pasaran.

“Kasus penyalahgunaan obat yang masih terjadi akhir-akhir ini sudah sangat
memprihatinkan. Terlebih hingga menyebabkan jatuh korban jiwa dari generasi muda. Hal ini
harus menjadi perhatian dan tanggung jawab kita bersama baik pemerintah, pelaku usaha,
maupun masyarakat untuk memberantasnya sampai tuntas," tegas Penny, mengutip rilis
BPOM RI.

Seperti yang kita ketahui, sejatinya obat ialah suatu bahan atau paduan bahan-bahan
yang dimaksudkan untuk digunakan dalam menetapkan diagnosis, mencegah, mengurangkan,
menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah
dan rohaniah pada manusia atau hewan dan untuk memperelok atau memperindah badan atau
bagian badan manusia termasuk obat tradisional. Lalu jika banyak diluar sana beredar obat
ilegal yang berarti obat tersebut tidak sesuai standart pembuatan obat, apakah obat tersebut
masih layak untuk tubuh?

BPOM menjelaskan dampak penggunaan obat ilegal yakni obat, obat tradisional, dan
kosmetik palsu menimbulkan dampak kesehatan bagi kulit dan organ. Untuk kulit, efek
samping dari penggunaan obat palsu yang berkepanjangan seperti reaksi fotosensivitas dan
syndrom Steven Johnson. Sedangkan untuk efek semping terhadap organ yaitu dapat
menimbulkan kerusakan ginjal , kerusakan hati, moon face dan kerusakan jantung.

"Akan ada dampak besar kalo dikonsumsi dalam jumlah yang besar dan dikonsumsi dalan
waktu terus menerus, sebaiknya beli obat dari dokter dengan indikasi dan dosis yang jelas,"
ujar Deputi II Bidang Pengawasan Obat, Kosmetik dan Produk Komplemen BPOM Ondri
Dwi Sampurno.
Lalu bagaimana agar bisa terhindar dari bahaya obat ilegal? Berikut beberapa tips
membeli obat yang baik untuk menghindari obat palsu, antara lain :

a. Perhatikan nomor registrasi sebagai tanda sudah mendapat izin untuk dijual di
Indonesia.
b. Periksalah kualitas keamanan dan kualitas fisik produk obat tersebut.
c. Periksalah nama dan alamat produsen, apakah tercantum dengan jelas.
d. Teliti dan lihatlah tanggal kadaluwarsa.
e. Untuk obat yang hanya dapat diperoleh dengan resep dokter (ethical/obat keras),
belilah hanya di apotek berdasarkan resep dokter.
f. Baca indikasi, aturan pakai, peringatan, kontra indikasi, efek samping, cara
penyimpanan, dan semua informasi yang tercantum pada kemasan.
g. Tanyakan informasi obat lebih lanjut pada apoteker di apotek. (Anonim b,2014)

Pemerintah sudah turut andil dalam upaya penanggulangan obat palsu atau obat ilegal
ini, diantaranya adalah

1. Menggelar forum komunikasi

Informasi peredaran obat palsu membutuhkan pemaparan yang mendalam. Demi


memeroleh informasi yang akurat dan terbaru, forum komunikasi perlu digelar

2. Menjalin kemitraan

BPOM menjalin kemitraan dengan berbagai pihak, mulai dari kepolisian, kejaksaan,
dan pengadilan.

3. Aplikasi QR Code (Quick Response Code)

BPOM akan memasang aplikasi QR Code untuk menjamin keaslian obat.

4. Dibuatnya UU yang jelas


Harus ada peraturan perundang – undangan yang jelas untuk kasus seperti ini, agar
para pelaku jera dan mendapat hukuman yang pantas.

Semoga dengan adanya berbagai upaya seperti diatas, peredaran obat ilegal di
masyarakat dapat ditanggulangi, serta dihukumnya para oknum produsen maupun peredar
obat palsu dengan hukuman yang setimpal.

Anda mungkin juga menyukai