Anda di halaman 1dari 24

TUGAS MAKALAH

VALUASI JASA LINGKUNGKUNGAN HIDUP

(“Fungsi Lingkungan”)

Oleh

SENAT
M1B115063
IL.C

JURUSAN ILMU LINGKUNGAN

FAKULTAS KEHUTANAN DAN ILMU LINGKUNGAN

UNIVERSITAS HALUOLEO

KENDARI

2021
KATA PENGANTAR

Puji  syukur  penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat, taufik, dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Makalah ini berisi pendeskripsian tentang Pengertian,
Fungsi Lingkungan. Atas terselesainya makalah ini, penulis mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari dalam makalah ini masih banyak kekeliruan dan


kekurangan yang menyebabkan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dari pembaca yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah ini. Harapan penulisatas terbentuknya makalah ini, semoga
makalah ini memberikan informasi bagi mahasiswa dan bermanfaat untuk
pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua

Kendari, 23 November 2021

                                                                                              Penulis, Senat

 
 

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………………….. .i

KATA PENGANTAR……………………………………………………………. ..ii

DAFTAR ISI……………………………………………………………………… .iii

BAB I PENDAHULUAN

 A.Latar Belakang…………………………………………………………………… .1

B.Rumusan Masalah……………………………………………………………….. .2

 C.Tujuan …………………………………………………………………………. .2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Fungsi Lingkungan Pendidikan………………………………… 3

BAB III PENUTUP

A.Kesimpulan……………………………………………………………………. …10

B.Saran………………………………………………………………………….. …10

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………… …11


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Lingkungan hidup yang baik akan membuat unsur-unsur di dalamnya hidup


dengan nyaman dan harmonis. Berikut ini adalah fungsi dan macam-macam
lingkungan hidup. Adapun fungsi lingkungan hidup memiliki beberapa fungsi yang
sangat berpengaruh pada kelangsungan hidup unsur-unsur di dalamnya. Adapun
fungsi dari lingkungan hidup, antara lain:

1. Sebagai Tempat Untuk Mendapatkan Makan

Lingkungan hidup menjadi sumber untuk mendapatkan makanan guna


memenuhi kebutuhan. Dengan demikian, kehidupan makhluk hidup di dalamnya
dapat berlangsung dengan baik.

2. Sebagai Tempat Untuk Beraktivitas

Lingkungan hidup yang baik akan menjadi tempat untuk beraktivitas yang
menyenangkan. Sebagai makhluk sosial, manusia pasti berinteraksi dengan orang lain
sehingga membutuhkan tempat yang layak untuk melakukannya.

3. Sebagai Tempat Untuk Tinggal

Lingkungan hidup dapat menjadi tempat tinggal yang nyaman dan aman bagi
makhluk hidup. Karena itu, kita harus selalu menjaga kelestariannya agar kehidupan
di dalamnya dapat berlangsung dengan baik.
Macam-Macam Lingkungan Hidup

Lingkungan hidup terbagi menjadi dua macam, yaitu lingkungan hidup alami
dan lingkungan hidup buatan.

1. Lingkungan Hidup Alami

Lingkungan hidup alami adalah lingkungan yang terdiri atas unsur abiotik, unsur
biotik, organisme kecil, dan segala kondisi yang bekerja secara dinamis tanpa ada
campur tangan manusia. Lingkungan ini terbentuk karena proses alam. Di dalam
lingkungan hidup alami, akan terjadi interaksi yang membentuk satu kesatuan
sehingga disebut dengan ekosistem.

Lingkungan hidup alami ini dibagi menjadi dua macam. Pertama adalah
lingkungan hidup di air yang meliputi danau, laut, rawa, dan sungai. Kedua adalah
lingkungan hidup di darat yang meliputi bukit, gunung, hutan, lembah, dan padang
rumput.

2. Lingkungan Hidup Buatan

Lingkungan hidup buatan adalah lingkungan yang sengaja dibentuk oleh


manusia dengan menggunakan teknologi, baik teknologi sederhana maupun teknologi
modern, untuk memenuhi kebutuhan hidup. Ciri-ciri dari lingkungan ini adalah
bentuknya yang tidak beragam dan hanya satu jenis. Contoh lingkungan hidup buatan
manusia adalah jalan, perkampungan kawasan industri, sekolah, dan taman.

B. Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakanag yang telah dipaparkan diatas, maka dapat di
rumuskan masalah sebagai berikut adalah nagaimana menjelaskan definisi dan fungsi
dari lingkungan ?
C. Tujuan Pembahasan

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dipaparkan diatas, maka adapun
tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu: untuk mengetahui tujuan dan funsi
komponen lingkungan 

 
BAB II

PEMBAHASAN

1. Fungsi Utama Lingkungan

Lingkungan hidup memiliki beberapa fungsi yang sangat berpengaruh pada


kelangsungan hidup unsur-unsur di dalamnya. Adapun fungsi dari lingkungan hidup,
antara lain:

1. Sebagai Tempat Untuk Mendapatkan Makan

Lingkungan hidup menjadi sumber untuk mendapatkan makanan guna


memenuhi kebutuhan. Dengan demikian, kehidupan makhluk hidup di dalamnya
dapat berlangsung dengan baik.

2. Sebagai Tempat Untuk Beraktivitas

Lingkungan hidup yang baik akan menjadi tempat untuk beraktivitas yang
menyenangkan. Sebagai makhluk sosial, manusia pasti berinteraksi dengan orang lain
sehingga membutuhkan tempat yang layak untuk melakukannya.

3. Sebagai Tempat Untuk Tinggal

Lingkungan hidup dapat menjadi tempat tinggal yang nyaman dan aman bagi
makhluk hidup. Karena itu, kita harus selalu menjaga kelestariannya agar kehidupan
di dalamnya dapat berlangsung dengan baik.

2. Fungsi Tanah

Tanah adalah sumber daya alam yang berasal dari komponen bumi, berupa
hasil pelapukan batuan yang memiliki fungsi untuk memenuhi kebutuhan semua
makhluk hidup. Tanpa tanah, makhluk hidup yang bergantung pada tanah tidak akan
bisa bertahan hidup. Selain itu, tanah juga merupakan media untuk menanam
berbagai tumbuhan.

Jenis tanah yang berbeda juga akan mempengaruhi kesuburan tanaman yang
dibudidayakan. Namun tetap saja, tanah tersebut masih merupakan media tanam yang
sangat baik. Tentu dengan mencampurkannya bersama beberapa bahan yang dapat
menyuburkan tanaman.

Beberapa bahan yang dapat membantu proses penyuburan tanaman pada tanah
ialah pupuk organik, pupuk kompos, dan lainnya.

Dilansir dari toriqa.com, ternyata tanah memiliki banyak manfaat. Berikut


ialah fungsi tanah yang sangat penting bagi tumbuhan, baik untuk kebutuhan dan
perkembangbiakannya.

a. Akar Menjadi Tempat Tumbuh dan Berkembang Tanaman

Fungsi atau manfaat tanah untuk tanaman ialah sebagai tempat pertumbuhan
dan perkembangan akar. Dalam fungsi ini, tanah memainkan dua peran utama, yaitu
mendukung pertumbuhan pohon atau bagian atas tanaman, dan penyerapan zat yang
dibutuhkan tanaman.

b. Penyedia Kebutuhan Dasar Bagi Pertumbuhan Tanaman

Bukan hanya manusia yang mempelajari kebutuhan dan memiliki kebutuhan


dasar. Akan tetapi semua makhluk hidup juga memiliki kebutuhan dasar, termasuk
tanaman.

Tanah adalah sarana yang menyediakan kebutuhan dasar tanaman untuk


melakukan aktivitas metabolisme mereka, baik selama pertumbuhan atau produksi.
Beberapa kebutuhan pokok untuk tanaman yang disediakan oleh tanah antara
lain air, udara, dan nutrisi lainnya.

c. Penyedia Persyaratan Sekunder Untuk Pertumbuhan Tanaman

Selain kebutuhan dasar, ternyata tanaman juga memiliki kebutuhan sekunder.


Kebutuhan kecil tanaman memiliki tujuan agar tanaman dapat melakukan
aktivitasnya dengan baik.

Beberapa zat yang mendukung aktivitas tanaman untuk operasi optimal


termasuk aditif yang dihasilkan oleh organisme hidup, terutama dari mikroflora di
tanah, seperti stimulus pertumbuhan (hormon, vitamin, dan asam organik khas),
kebijakan antagonis, dan racun yang juga bermanfaat sebagai penyakit anti-tanaman
juga ada di tanah.

Bahkan, senyawa atau enzim yang berada dalam tanah juga berguna dalam
menyediakan kebutuhan primer, atau mengubah racun eksternal, seperti pestisida dan
limbah berbahaya industri.

d. Sebagai Habitat Bagi Organisme Tanah yang Hidup

Fungsi tanah sebagai habitat tanaman hidup adalah positif karena terlibat
langsung atau tidak langsung dalam memasok kebutuhan primer, dan sekunder
tanaman, serta sifat negatif karena merupakan hama tanaman.

Tanpa tanah, akan sangat sulit bagi tanaman untuk hidup dan tumbuh. Baru-
baru ini di dunia pertanian atau peternakan dikembangkan mode penanaman, dan
budidaya baru dengan tidak menggunakan tanah atau elemen-elemennya.

Namun, tanaman akan lebih baik jika ditanam dalam tanah. Mengingat bahwa
tanah tidak hanya menjadi media untuk tumbuh dan berkembang, tapi tanah juga
dapat melindungi tanaman dari berbagai hama dan penyakit. Itulah beberapa fungsi
tanaman yang ternyata memiliki cukup banyak peran, baik secara langsung maupun
tidak langsung.

3. Fungsi Sungai

Sungai memberi manfaat luar biasa bagi kehidupan kita, seperti irigasi,


sumber air, dan transportasi. Banyak penduduk di sekitar sungai sangat bergantung
pada keberadaan sungai untuk keberlangsungan hidup. Jadi sudah seharusnya kita
melestarikan fungsi sungai ini. Jangan sampai nanti malah memberikan musibah
seperti banjir yang dapat merugikan masyarakat. Kepala Pusat Pengembangan
Kompetensi Sumber Daya Air dan Permukiman, Ruhban Ruzziyatno menyampaikan
hal tersebut dalam sambutannya melalui konferensi video dalam Penutupan Pelatihan
Perencanaan Teknis Sungai, Rabu (10/2).

"Sungai merupakan alur atau wadah air berupa jaringan pengaliran air beserta
air di dalamnya, mulai dari hulu sampai muara. Sesuai dengan amanat UUD 1945, air
dikuasai oleh negara dan untuk pengelolaannya diserahkan kepada Kementerian
PUPR melalui Ditjen SDA.  Untuk itu, kita harus mengelola Sumber Daya Air
termasuk sungai secara terpadu agar dapat memberikan manfaat serta dapat
menghindari daya rusak yang mungkin akan ditimbulkan,"ujar Ruhban.

Ruhban menambahkan perencanaan sungai dimaksudkan untuk merencanakan


perlindungan sungai agar dapat berfungsi dengan baik. Termasuk di dalamnya
kegiatan konservasi sungai, perencanaan alur sungai, bangunan pelindung/pendukung
serta pengendalian daya rusak air. Oleh karena itu, dalam perencanaan sungai ini
diperlukan pengetahuan tentang Pengelolaan SDA Terpadu, Pengelolaan Banjir,
Hidrologi serta Hidrolika agar perencanaan yang akan kita lakukan sesuai kaidah
teknis dan terintegrasi dalam pengelolaan SDA secara terpadu pada keseluruhan
Daerah Aliran Sungai (DAS).
4. Fungsi Hutan

Hutan adalah suatu wilayah yang memiliki banyak tumbuh-tumbuhan lebat


yang berisi, antara lain pohon, semak, paku-pakuan, rumput, jamur, dan lain
sebagainya serta menempati daerah yang cukup luas. Munurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), hutan berarti tanah luas yang ditumbuhi pohon-pohon (biasanya
tidak dipelihara orang).

Hutan berfungsi sebagai penampung karbon dioksida, habitat hewan,


modulator arus hidrologika, dan pelestari tanah serta merupakan satu di antara aspek
biosfer bumi yang paling penting. Keberadaan hutan membawa dampak yang positif
baik bagi manusia atau lingkungan dan makhluk hidup lainnya.

Hutan dan manusia saling memengaruhi baik secara positif maupun negatif.
Hutan menyediakan jasa ekosistem bagi manusia dan berfungsi sebagai tempat
wisata. Hutan juga dapat memengaruhi kesehatan masyarakat. Selain itu, masih
banyak manfaat hutan bagi keberlangsungan hidup manusia dan lingkungan.

Manfaat hutan dapat dibagi menjadi beberapa bagian yaitu;

 Berperan Sebagai Paru-Paru Dunia

Hutan merupakan wilayah yang luas dan ditumbuhi banyak jenis tumbuhan.
Hal tersebut yang menjadikan hutan memiliki daya serap karbon dioksida yang
tinggi.

Tak hanya itu, hutan merupakan pemasok oksigen paling besar di permukaan
bumi. Tentunya oksigen yang dihasilkan oleh hutan akan sangat bermanfaat bagi
manusia dan hewan untuk bernapas. Tidak heran hutan mendapat julukan sebagai
paru-paru dunia.
 Menjaga dan Mempertahankan Kesuburan Tanah

Fungsi hutan tak hanya untuk memasok oksigen, akan tetapi seluruh tumbuh-
tumbuhan yang ada di dalamnya juga turut berperan dalam menyuburkan tanah.
Lewat daun-daun yang berguguran kemudian membusuk dan terurai di atas
permukaan, akan menjaga dan mempertahankan kesuburan tanah. Jika tanah subur,
kita dapat mengolahnya menjadi lahan penanaman pohon kembali.

 Sebagai Sarana Tempat Tinggal Makhluk Hidup

Jutaan manusia dan hewan terdeteksi memilih hunian di dalam hutan. Maka itu,
apabila hutan rusak atau hilang, otomatis manusia dan hewan pun kehilangan
rumahnya. Hutan sebagai sarana tempat tinggal makhluk hidup merupakan satu di
antara fungsi yang terus dijaga kelestariannya.

 Menjadi Sumber Keanekaragaman Hayati

Berbagai macam tumbuhan dan tanaman yang berkembang biak di hutan


menjadi sumber keanekaragaman hayati yang bermanfaat bagi manusia. Apakah
dimanfaatkan sebagai sumber makanan atau sumber obat-obatan, tumbuhan pada
hutan harus terus dilestarikan agar tidak punah hingga masa yang akan datang.

 Mencegah Terjadinya Bencana Alam

Ketika hutan kita gundul, tidak ada akar yang menahan air dalam tanah.
Akibatnya bencana alam, seperti tanah longsor dan banjir, bisa saja sewaktu-waktu
terjadi. Untuk menghindarinya, kita harus selalu melakukan reboisasi atau penanaman
kembali agar hutan tetap lebat dan subur serta tidak menimbulkan dampak buruk bagi
manusia atau lingkungan sekitar.
5. Fungsi Lautan dan Pesisir

Laut sebagai aset nasional, memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia.
Seperti sebagai jalur transportasi, sumber bahan makanan, sumber energi dan
pertambangan, kawasan perdagangan, hingga wilayah pertahanan keamanan. Sumber
daya perikanan adalah potensi sumber daya laut yang paling besar di Indonesia

Pesisir suatu wilayah peralihan antara daratan dan lautan [1] yang merupakan
daerah pertemuan antara darat dan laut; ke arah darat meliputi bagian daratan, baik
kering maupun terendam air, yang masih dipengaruhi sifat-sifat laut seperti pasang
surut, angin laut, dan perembesan air asin; sedangkan ke arah laut meliputi bagian
laut yang masih dipengaruhi oleh proses-proses alami yang terjadi di darat seperti
sedimentasi dan aliran air tawar, maupun yang disebabkan oleh kegiatan manusia di
darat seperti penggundulan hutan dan pencemaran.

Berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor:


KEP.10/MEN/2002 tentang Pedoman Umum Perencanaan Pengelolaan Pesisir
Terpadu, Wilayah Pesisir didefinisikan sebagai wilayah peralihan antara ekosistem
darat dan laut yang saling berinteraksi, di mana ke arah laut 12 mil dari garis pantai
untuk provinsi dan sepertiga dari wilayah laut itu (kewenangan provinsi) untuk
kabupaten/kota dan ke arah darat batas administrasi kabupaten/kota.

6. Fungsi Hutan Manggrov

Hutan mangrove memiliki dua fungsi yaitu fungsi ekologis dan fungsi
ekonomis. Adapun, fungsi ekologis dari hutan mangrove yaitu sebagai habitat atau
tempat hidup, berlindung, mencari makan, atau berkembang biak binatang laut.
Selain itu, hutan mangrove dapat berfungsi sebagai stabilisator garis pantai.
Fungsi ini dikenal bisa mencegah erosi, sebagai akibat pukulan ombak dan juga
berperan dalam penambahan lahan pantai.
Terakhir, hutan mangrove memiliki fungsi ekologis, yaitu sebagai filter dari
pengaruh laut, maupun dari darat. Adanya hutan mangrove dapat mencegah
terjadinya intrusi air laut ke darat.
Sementara itu, fungsi ekonomis dari adanya hutan mangrove adalah nilai
ekonomi dari kayu dan makhluk hidup yang ada di dalamnya. Sebab, mangrove dapat
dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan hidup penduduk, misalnya untuk kayu kabar,
bangunan, arang, hingga untuk obat-obatan.
Bahkan, tumbuhan jenis Nypa Fruticans yang hidup di hutan mangrove
diketahui dapat dimanfaatkan sebagai sumber gula, alkohol, sampai dengan cuka.
Dengan begitu, hutan mangrove memiliki fungsi ekonomis terhadap kehidupan.
Nah, detikers sudah tahu kan hutan mangrove memiliki fungsi ekologis yaitu
stabilisator garis pantai hingga filter pengaruh laut, serta fungsi ekonomis yang bisa
dimanfaatkan kayu dan makhluk hidup di dalamnya
7. Fugsi Terumbu Karam
Terumbu karang adalah sekumpulan hewan karang yang bersimbiosis dengan
sejenis tumbuhan alga yang disebut zooxanthellae. Fungsi terumbu karang dalam
kehidupan manusia dan ekosistem laut sangatlah banyak.
Terumbu karang termasuk dalam jenis filum Cnidaria kelas Anthozoa yang
memiliki tentakel. Kelas Anthozoa tersebut terdiri dari dua Subkelas yaitu
Hexacorallia (atau Zoantharia) dan Octocorallia, yang keduanya dibedakan secara
asal-usul, yakni morfologi dan fisiologi.
Hewan ini memiliki bentuk unik dan warna beraneka rupa serta dapat
menghasilkan CaCO3. Terumbu karang merupakan habitat bagi berbagai spesies
tumbuhan laut, hewan laut, dan mikroorganisme laut lainnya yang belum diketahui.
Berikut Serba-serbi Terumbu Karang
a. Fungsi Terumbu Karang
Dilansir dari laman Kementerian Kelautan dan Perikanan
(KKP), manfaat terumbu karang bagi ekologi maupun ekonomi
sangatlah besar dan beragam.
Jenis manfaat yang terkandung dalam terumbu karang dapat
diidentifikasi menjadi dua yaitu manfaat langsung dan manfaat tidak
langsung. Berikut ulasannya:

1. Manfaat Terumbu Karang Langsung


Terumbu karang dapat dimanfaatkan oleh manusia sebagai
tempat hidup ikan yang banyak dibutuhkan manusia dalam bidang
pangan, seperti ikan kerapu, ikan baronang, ikan ekor kuning, batu
karang, pariwisata, wisata bahari melihat keindahan bentuk dan
warnanya. Selain itu, terumbu karang juga bisa berfungsi sebagai
objek penelitian dan pemanfaatan biota perairan lainnya yang
terkandung di dalamnya.
2. Manfaat Terumbu Karang Tidak Langsung
Sedangkan yang termasuk dalam pemanfaatan terumbu karang
tidak langsung adalah sebagai penahan abrasi pantai yang disebabkan
gelombang dan ombak laut, serta sebagai sumber keanekaragaman
hayati
b. Habitat Terumbu Karang
Habitat terumbu karang pada umumnya hidup di pinggir pantai
atau daerah yang masih terkena cahaya matahari kurang lebih 50 m di
bawah permukaan laut.
Beberapa jenis terumbu karang dapat hidup jauh di dalam laut
dan tidak memerlukan cahaya. Namun terumbu karang tersebut tidak
bersimbiosis dengan zooxanthellae dan tidak membentuk karang.
Ekosistem terumbu karang sebagian besar terdapat di perairan
tropis, sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan hidupnya
terutama suhu, salinitas, sedimentasi, Eutrofikasi dan memerlukan
kualitas perairan alami (pristine).
c. Jenis-jenis Terumbu Karang
Selain memiliki banyak manfaat, terumbu karang juga
memiliki banyak jenisnya dalam ekosistem. Jenis terumbu karang
dibedakan berdasarkan kemampuan produksi kapur, bentuk, letak, dan
zonasi
1. Berdasarkan Kemampuan Memproduksi Kapur
a. Karang hermatipik
Karang hermatipik adalah karang yang dapat membentuk
bangunan karang yang dikenal menghasilkan terumbu dan
penyebarannya hanya ditemukan di daerah tropis.

b. Karang ahermatipik
Karang ahermatipik tidak menghasilkan terumbu. Jenis ini
banyak tersebar luas dan mudah ditemukan di seluruh dunia.
2. Berdasarkan Bentuk dan Tempat Tumbuh
a. Terumbu (reef)
Dalam dunia navigasi laut, terumbu adalah punggungan laut
yang terbentuk oleh batuan kapur (termasuk karang yang masih
hidup)di laut dangkal.
b. Karang (koral)
Koral atau disebut juga karang batu (stony coral) adalah hewan
dari Ordo Scleractinia, yang mampu mensekresi CaCO3. Karang batu
termasuk ke dalam Kelas Anthozoa yaitu anggota Filum Coelenterata
yang hanya mempunyai stadium polip.
c. Karang Terumbu
Pembangun utama struktur terumbu, biasanya disebut juga
sebagai karang hermatipik (hermatypic coral) atau karang yang
menghasilkan kapur. Karang terumbu berbeda dari karang lunak yang
tidak menghasilkan kapur, berbeda dengan batu karang (rock) yang
merupakan batu cadas atau batuan vulkanik.
d. Terumbu Karang
Ekosistem di dasar laut tropis yang dibangun terutama oleh
biota laut penghasil kapur (CaCO3) khususnya jenis-jenis karang batu
dan alga berkapur, bersama-sama dengan biota yang hidup di dasar
lainnya seperti jenis-jenis moluska, Krustasea, Echinodermata,
Polychaeta, Porifera, dan Tunikata.
3. Berdasarkan Letak
a. Terumbu Karang Tepi
Terumbu karang tepi atau karang penerus atau fringing reefs
adalah jenis terumbu karang paling sederhana dan paling banyak
ditemui di pinggir pantai yang terletak di daerah tropis, seperti di
Bunaken (Sulawesi), Pulau Panaitan (Banten), Nusa Dua (Bali).
b. Terumbu Karang Penghalang
Secara umum, terumbu karang penghalang atau barrier reefs
menyerupai terumbu karang tepi, hanya saja jenis ini hidup lebih jauh
dari pinggir pantai.
Terumbu karang ini terletak sekitar 0.52 km ke arah laut lepas
dengan dibatasi oleh perairan berkedalaman hingga 75 meter. Contoh
jenis terumbu karang ini bisa ditemukan di Batuan Tengah (Bintan,
Kepulauan Riau), Spermonde (Sulawesi Selatan), Kepulauan Banggai
(Sulawesi Tengah).
c. Terumbu Karang Cincin
Terumbu karang cincin atau attols merupakan terumbu karang
yang berbentuk cincin dan berukuran sangat besar menyerupai pulau.
Atol banyak ditemukan pada daerah tropis di Samudra Atlantik.
d.Terumbu Karang Datar
Terumbu karang datar atau gosong terumbu (patch reefs),
kadang-kadang disebut juga sebagai pulau datar (flat island). Terumbu
ini tumbuh di Kepulauan Seribu (DKI Jakarta) dan Kepulauan Ujung
Batu (Aceh).
4. Berdasarkan Zonasi
a. Terumbu yang menghadap angina
Terumbu yang menghadap angin (dalam bahasa Inggris:
Windward reef) Windward merupakan sisi yang menghadap arah
datangnya angin. Zona ini diawali oleh lereng terumbu yang
menghadap ke arah laut lepas.
b. Terumbu yang membelakangi angina
Terumbu yang membelakangi angin (Leeward reef) merupakan
sisi yang membelakangi arah datangnya angin. Zona ini umumnya
memiliki hamparan terumbu karang yang lebih sempit yakni di
kedalaman goba kurang dari 50 meter.

8. Fungsi Padang Lamun

Padang lamun adalah ekosistem khas di laut dangkal pada wilayah perairan
hangat dengan dasar pasir dan didominasi oleh tumbuhan lamun, sekelompok
tumbuhan anggota bangsa Alismatales yang beradaptasi di air asin.

Padang lamun biasanya hanya dapat terbentuk pada bagian perairan laut yang
dangkal (kurang dari tiga meter) namun dasarnya tidak pernah terbuka dari perairan
(selalu tergenang). Ia dapat dianggap sebagai bagian dari ekosistem mangrove,
walaupun padang lamun dapat berdiri sendiri. Padang lamun juga dapat dilihat
sebagai ekosistem antara ekosistem mangrove dan ekosistem terumbu karang. Lamun
adalah sumber pakan utama hewan duyung.

Awalnya menjadi tempat yang sangat bermanfaat bagi kelangsungan terumbu


karang harena sebelum zat-zat halus dan berbahaya menuju permukaan terumbu
karang terlebih dahulu disaring oleh padang lamun, selain bermanfaat bagi
kelangsungan hidup terumbu karang padang lamun juga bermanfaat bagi
kelangsungan hidup manusia karena dapat di manfaatkan sebagai bahan makanan dari
alam.[1] Wilayah penyebarannya di seluruh perairan dangkal termasuk Indonesia.

Faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan padang lamun:

a.Perairan laut dangkal berlumpur dan mengandung pasir.

b.Kedalaman tidak lebih dari 10 m agar cahaya dapat menembus.

c.Suhu antara 20-30 °C.

d.Kadar garam antara 25-35/mil. e.Kecepatan arus sekitar 0,5 m/detik.

Fungsi padang lamun:

a. Sebagai tempat berkembangbiaknya ikan- ikan kecil dan udang.

b. Sebagai perangkap sedimen sehingga terhindar dari erosi.

c. Sebagai penyedia bahan makanan bagi biota laut.

d. Bahan baku pupuk.

e. Bahan baku kertas.

9. Fungsi Lahan Basah

Lahan basah atau wetland (Ingg.) adalah wilayah-wilayah di mana tanahnya


jenuh dengan air, baik bersifat permanen (menetap) atau musiman. Wilayah-wilayah
itu sebagian atau seluruhnya kadang-kadang tergenangi oleh lapisan air yang dangkal.
Digolongkan ke dalam lahan basah ini, di antaranya, adalah rawa-rawa (termasuk
rawa bakau), paya, dan gambut. Air yang menggenangi lahan basah dapat tergolong
ke dalam air tawar, payau atau asin.

Lahan basah merupakan wilayah yang memiliki tingkat keanekaragaman


hayati yang tinggi dibandingkan dengan kebanyakan ekosistem.[1] Di atas lahan basah
tumbuh berbagai macam tipe vegetasi (masyarakat tetumbuhan), seperti hutan rawa
air tawar, hutan rawa gambut, hutan bakau, paya rumput dan lain-lain. Margasatwa
penghuni lahan basah juga tidak kalah beragamnya, mulai dari yang khas lahan basah
seperti buaya, kura-kura, biawak, ular, aneka jenis kodok, dan pelbagai macam ikan;
hingga ke ratusan jenis burung dan mamalia, termasuk pula harimau dan gajah.

Pada sisi yang lain, banyak kawasan lahan basah yang merupakan lahan yang
subur, sehingga kerap dibuka, dikeringkan dan dikonversi menjadi lahan-lahan
pertanian. Baik sebagai lahan persawahan, lokasi pertambakan, maupun—di
Indonesia—sebagai wilayah transmigrasi.

Mengingat nilainya yang tinggi itu, di banyak negara lahan-lahan basah ini
diawasi dengan ketat penggunaannya serta dimasukkan ke dalam program-program
konservasi dan rancangan pelestarian keanekaragaman hayati semisal Biodiversity
Action Plan.

10. Fungsi Lahan Sawah

Keberadaan lahan sawah memiliki banyak fungsi, baik untuk kehidupan


manusia maupun lingkungan. Fungsi lahan sawah bagi kehidupan manusia selain
sebagai penghasil bahan pangan, juga merupakan salah satu sumber pendapatan,
tempat bekerja, tempat rekreasi, tempat mencari ilmu, dan lain sebagainya. Fungsi
lahan sawah bagi lingkungan dapat dilihat dari fungsi lahan sawah sebagai tempat
hidup berbagai tumbuhan, tempat berkembang biak berbagai organisme hidup seperti
cacing, berbagai serangga, burung, belut, ular, dan organisme lainnya, berperan
dalam mencegah terjadinya banjir, erosi, maupun tanah tanah longsor. Meskipun
demikian, jika tidak dikelola dengan baik, lahan sawah juga dapat menimbulkan
dampak negatif terhadap manusia dan lingkungan, seperti pencemaran air, tanah, dan
udara akibat penggunaan bahan kimia dan mekanisasi pertanian

Lahan sawah merupakan salah satu ciri kehidupan masyarakat tradisional


yang umum dijumpai di beberapa negara yang sebagian besar penduduknya
mengonsumsi beras sebagai makan pokoknya, seperti  di Asia (Asia Tengara, Asia
Selatan, dan Asia Timur). Lahan sawah yang merupakan ciri kehidupan masyarakat
tradisional  sudah ada sejak  zaman purba. Bukti-bukti bahwa lahan sawah sudah ada
sejak zaman purba menurut Rostam dan Anuar (1984) telah dikaji oleh ahli arkeologi
yang menginformasikan bahwa pertanian lahan sawah dengan tanaman utamanya
padi dimulai di India dan Cina lebih dari 1.000 tahun yang lalu sebelum Masehi.
Kegiatan pertanian lahan sawah dengan tanaman pokok padi mulai  dikembangkan ke
kawasan Asia lainnya, termasuk ke Indonesia. Karena beberapa negara Asia merasa
beras cocok sebagai makanan pokok, perkembangan lahan sawah di negara-negara
Asia cukup pesat.

Lahan pertanian yang berupa lahan sawah biasanya dicirikan oleh adanya
pematang yang mengelilinginya dengan maksud untuk membatasi antara bidang
lahan sawah satu dan bidang sawah lainnya. Di samping itu, pematang lahan dibuat
juga untuk tujuan mencegah keluar masuknya air secara berlebihan sehingga kondisi
air dapat diatur sesuai dengan kebutuhan. Ciri lain lahan sawah ialah jenis tanaman
yang ditanam pada lahan sawah biasanya tanaman pokok padi pada musim hujan dan
tanaman palawija (kacang-kacangan, jagung, umbi-umbian), sayuran (kacang
panjang, sawi, lombok dan bawang merah), maupun buah-buahan (melon, pepaya
dan  semangka) dan tanaman lainnya.
Keberadaan lahan sawah memiliki banyak fungsi, baik untuk kehidupan
manusia maupun lingkungan. Fungsi lahan sawah bagi kehidupan manusia selain
sebagai penghasil bahan pangan, juga merupakan salah satu sumber pendapatan,
tempat bekerja, tempat rekreasi, tempat mencari ilmu, dan lain sebagainya. Fungsi
lahan sawah bagi lingkungan dapat dilihat dari fungsi lahan sawah sebagai tempat
hidup berbagai tumbuhan, tempat berkembang biak berbagai organisme hidup seperti
cacing, berbagai serangga, burung, belut, ular, dan organisme lainnya, berperan
dalam mencegah terjadinya banjir, erosi, maupun tanah tanah longsor. Meskipun
demikian, jika tidak dikelola dengan baik, lahan sawah juga dapat menimbulkan
dampak negatif terhadap manusia dan lingkungan, seperti pencemaran air, tanah, dan
udara akibat penggunaan bahan kimia dan mekanisasi pertanian

11. Fungsi Udara

 Udara merujuk kepada campuran gas yang terdapat pada permukaan bumi.
Udara tidak tampak mata, tidak berbau, dan tidak ada rasanya. [1] Kehadiran
udara hanya dapat dilihat dari adanya angin yang menggerakan benda. Udara
termasuk salah satu jenis sumber daya alam karena memiliki banyak fungsi
bagi makhluk hidup.

 Kandungan elemen senyawa gas dan partikel dalam udara akan berubah-ubah
dengan ketinggian dari permukaan tanah. Demikian juga massanya, akan
berkurang seiring dengan ketinggian. Semakin dekat dengan lapisan troposfer,
maka udara semakin tipis, sehingga melewati batas gravitasi bumi, maka
udara akan hampa sama sekali.

 Apabila makhluk hidup bernapas, kandungan oksigen berkurang, sementara


kandungan karbon dioksida bertambah. Ketika tumbuhan menjalani sistem
fotosintesa, oksigen kembali dibebaskan.
 

BAB III

PENUTUP

a. Kesimpulan

Dari hasil pembahasan diatas maka kita dapat menyimpulkan hasil makala ini
yaitu kita dapat mengetahui berbagai fungsi atau macam-macam dari
lingkungkungan. Serta kita juga bias menjelaskan fungsi dari lingkungan

b. Saran

Dari hasil pembahasan dan penulisan makalah ini , penulis menyadari banyak
kesalahan baik dari penulisan maupun penggunaan kata yang ada dalam makalah ini.
Maka olehnya itu penulis mengharapkan kritikan untuk kesempurnaan penulisan
makalah selanjutnya.

 
DAFTAR PUSTAKA

Tirtarahardja Umar, Sulo La, 2008, Pengantar Pendidikan, Jakarta: PT. Rineka cipta


Clarashinta92.wordpress.com, 2013 , Lingkungan Pendidikan, Diunduh Tanggal 18
Oktober 2013
Pendidikanekonomi.com, 2012, Tripusat Pendidikan dan Pengaruhnya, Diunduh
Tanggal 18 Oktober 2013
https://yogirahma.wordpress.com/2014/04/11/makalah-pengertian-fungsi-dan-jenis-
lingkungan-pendidikan/
https://bpsdm.pu.go.id/bacaberita-sungai-memberi-manfaat-luar-biasa-bagi-
kehidupan-kita1
https://www.goodnewsfromindonesia.id/2020/03/19/mengulas-fungsi-tanah-bagi-
tumbuhan
https://id.wikipedia.org/wiki/Pesisir
https://www.bola.com/ragam/read/4654665/manfaat-hutan-bagi-kehidupan-dan-
lingkungan-yang-perlu-diketahui
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5689618/3-fungsi-ekologis-hutan-
mangrove-di-kemaritiman-indonesia
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5706825/terumbu-karang-pengertian-fungsi-
dan-jenis-jenisnya.
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5706825/terumbu-karang-pengertian-fungsi-
dan-jenis-jenisnya/2
https://id.wikipedia.org/wiki/Padang_lamun
https://id.wikipedia.org/wiki/Lahan_basah
https://ugmpress.ugm.ac.id/en/product/pertanian/mengenal-lahan-sawah-dan-
memahami-multifungsinya-bagi-manusia-dan-lingkungan

Anda mungkin juga menyukai