Anda di halaman 1dari 14

PRAKTIKUM KIMIA DASAR

KP B

MODUL IX : KINETIKA REAKSI KIMIA

(Laju reaksi asam oksalat dan KMnO4 sebagai fungsi konsentrasi)

Senin, 25 Oktober 2021

Nama Praktikan :

Stefan Darma (170221014)

Dosen :

1. Dr. Dra. Tjandra Pantjajani, M.S.


2. Ardhia Deasy Rosita Dewi, S.TP,M.Sc

Asisten Dosen :

1. Felicia Budijanto (170118009)


2. Shania Vanessa Wijaya (170118005)

FAKULTAS TEKNOBIOLOGI

UNIVERSITAS SURABAYA

SURABAYA

2021
I. Tujuan Percobaan
1. Mempelajari faktor – faktor yang mempengaruhi laju reaksi kimia
antara asam oksalat dan KMnO4.
2. Mempelajari orde reaksi kimia antara asam oksalat dan KMnO4.
II. Dasar Teori
Reaksi kimia terjadi dikarenakan adanya suatu fenomena dimana
senyawa diperlakukan dengan beberapa cara untuk menghasilkan reaksi
seperti mencampurkan dengan senyawa lain, dipanaskan,
terkontaminasi, dsbgnya. Reaksi kimia juga bisa dilihat dari perubahan
fisik suatu unsur/senyawa, diantara lain emisi cahaya, perubahan
terhadap kiralitas senyawa/unsur, dan lain lain. (Wang, R,. et al. 2020).

Laju reaksi adalah cepat lambatnya suatu reaksi yang terjadi pada saat
pencampuran 2 larutan senyawa yang berbeda. Kunci dari menentukan
laju reaksi kimia yaitu dengan memperkirakan laju reaksi kimia itu,
yang dipengaruhi oleh koefisien laju reaksi, terutama suhu dan waktu.
(Suleimanov, Y,. et al. 2016). Pada percobaan ini, akan menggunakan
Asam Oksalat dan KMnO4 sebagai bahan percobaan laju reaksi ini
dengan volume berbeda pada masing” senyawa bergantung pada
senyawa yang ingin diamati laju reaksinya.

Pada umumnya, penetapan suatu laju reaksi menggunakan metode


kimia memungkinkan akan menimbulkan suatu impact pada reaktan
yang digunakan, yang akan meningkatkan kesulitan dan kompleksitas
dari pengukuran yang dilakukan. Tetapi jika menggunakan metode
optikal, akan membantu untuk mempertahankan struktur dari reaktan
sehingga tidak menyulitkan untuk diukur laju reaksi reaktan itu. (Wang,
R,. et al. 2020).
III. Alat dan Bahan
A. Alat yang Digunakan
- Erlenmeyer 250 mL
- Gelas ukur 10 mL & 50 mL
- Corong gelas
- Buret 50 mL 2 buah
- Hotplate stirrer
- Magnetik bar 1 buah
- Stop watch
- Beaker glass 100 mL
B. Bahan yang Digunakan
- Asam oksalat
- Asam sulfat 0,5 N
- KMnO4 0,001 M
- Akuades
IV. MSDS
1. Asam Oksalat (C2H2O4)
- Aroma : Odorless
- Warna : Putih
- Wujud : Kristal
- Titik Didih :-
- Titik Leleh : 189 – 191 °C
- Massa Jenis : 1,9 g/cm3
- Berat Molekul : 90,034 g/mol
- Sifat Larutan : Asam
- Bahaya :
1. Dapat menyebabkan batu ginjal jika terkonsumsi berlebihan
2. Dapat mengurangi penyerapan mineral dalam tubuh
3. Menyebabkan iritasi
4. Bisa menyebabkan luka bakar
- Penanganan :
1. Jika terkena kulit, bilas dengan air bersih dan tanggalkan
pakaian yang mungkin terkontaminasi senyawa.
2. Jika terkena mata, bilas dengan air bersih yang banyak
3. Jika tertelan, minum dengan air yang banyak (max. 2 gelas),
jangan dimuntahkan dan segera hubungi medis.
4. Jika terhirup, segera cari udara segar untuk di hirup.

2. Asam Sulfat (H2SO4)


- Aroma : Asam menyengat
- Warna : Tidak berwarna
- Wujud : Cair
- Titik Didih : 337 °C
- Titik Leleh : 10,31 °C
- Massa Jenis : 1,8302 g/cm3
- Berat Molekul : 98,079 g/mol
- Sifat Larutan : Asam
- Bahaya :
1. Beracun
2. Bersifat Korosif
3. dsbg
- Penanganan :
1. Jika terkena kulit, bilas dengan air bersih dan tanggalkan
pakaian yang mungkin terkontaminasi senyawa.
2. Jika terkena mata, bilas dengan air bersih yang banyak
3. Jika tertelan, minum dengan air yang banyak (max. 2 gelas),
jangan dimuntahkan dan segera hubungi medis.
4. Jika terhirup, segera cari udara segar untuk di hirup.

3. KMnO4
- Aroma : Odorless
- Warna : Ungu keabu – abu an, magenta
- Wujud : Kristal
- Titik Didih :-
- Titik Leleh : 240 °C
- Massa Jenis : 2,7 g/cm3
- Berat Molekul : 158,034 g/mol
- Sifat Larutan :-
- Bahaya :-
- Penanganan :
1. Jika terkena kulit, bilas dengan air bersih dan tanggalkan
pakaian yang mungkin terkontaminasi senyawa.
2. Jika terkena mata, bilas dengan air bersih yang banyak
3. Jika tertelan, minum dengan air yang banyak (max. 2 gelas),
jangan dimuntahkan dan segera hubungi medis.
4. Jika terhirup, segera cari udara segar untuk di hirup.

V. Skema Kerja

Asam Oksalat

KMnO4

Dibuat menjadi larutan masing – masing 0,5 N dan 0,001 N

Direaksikan sesuai dengan tabel yang diberikan dalam Erlenmeyer

Dicatat waktu mulai dari penambahan KMnO4 sampai selesai bereaksi

Dihitung konsentrasinya masing – masing

Dibuat kurva C pada masing – masing reaktan

Ditulis reaksi yang terjadi dan dicari persamaan laju reaksinya


VI. Data Hasil Percobaan
1. Terhadap Asam Oksalat
Pereaksi Erlenmeyer
(Reaktan) 1 2 3 4 5 6
Vol. H2C2O4 5 10 15 20 25 30
(mL)
Vol. KMnO4 5 5 5 5 5 5
(mL)
Vol. Akuades 40 35 30 25 20 15
(mL)
Time (s) 42s 60s 33s 32s 27s 24s
2. Terhadap KMnO4
Pereaksi Erlenmeyer
(Reaktan) 1 2 3 4 5 6
Vol. H2C2O4 25 25 25 25 25 25
(mL)
Vol. KMnO4 2 4 6 8 10 12
(mL)
Vol. Akuades 23 21 19 17 15 13
(mL)
Time (s) 29s 22s 27s 22s 27s 29s

A. Grafik Orde Tabel A


1. Orde 0

Erl X (s) Y (M)

1 42 0,05 R² 0,5987
2 60 0,1 Persamaan Regresi
y = -0,0055x +
3 33 0,15
0,3754
4 32 0,2
5 27 0,25
6 24 0,3
Orde 0 Tabel A
0.35

0.3

0.25

Konsentrasi
0.2

0.15

0.1

0.05 y = -0.0055x + 0.3754


R² = 0.5987
0
0 10 20 30 40 50 60 70
Waktu (s)

2. Orde 1

Erl X (s) Y (M)

-
1 42
2,99573 R² 0,4882
-
2 60
2,30259 Persamaan Regresi
- y = -0,0353x -
3 33
1,89712 0,6175
-
4 32
1,60944
-
5 27
1,38629
-
6 24
1,20397
Orde 1 Tabel A
0
0 10 20 30 40 50 60 70
-0.5

-1

Konsentrasi
-1.5

-2

-2.5
y = -0.0353x - 0.6175
R² = 0.4882
-3

-3.5
Waktu (s)

3. Orde 2

Erl X (s) Y (M)

1 42 20
R² 0,3064
2 60 10
Persamaan Regresi
y = 0,2643x -
3 33 6,666667
1,4369
4 32 5
5 27 4
6 24 3,333333

Orde 2 Tabel A
25

20

15 y = 0.2643x - 1.4369
Axis Title

R² = 0.3064

10

0
0 10 20 30 40 50 60 70
Axis Title

B. Grafik Orde Tabel B


1. Orde 0
Erl X (s) Y (M)

1 29 0,00004
2 22 0,00008 R² 0,0275
3 27 0,00012 Persamaan Regresi
4 22 0,00016 y = 4E-06x + 4E-05
5 27 0,0002
6 29 0,00024

Orde 0 Tabel B
0.0003

0.00025

0.0002
Konsentrasi

y = 4E-06x + 4E-05
0.00015
R² = 0.0275

0.0001

0.00005

0
0 5 10 15 20 25 30 35
Waktu

2. Orde 1

Erl X (s) Y (M)

-
1 42
10,1266
-
2 60
9,43348 R² =0,0005
-
3 33
9,02802 Persamaan Regresi
- y = -0,0045x -
4 32
8,74034 8,9129
-
5 27
8,51719
-
6 24
8,33487
Orde 2 Tabel B
4500000
4000000
3500000
3000000
2500000

Konsentrasi
2000000
1500000 y = 240641x - 6E+06
R² = 0.2093
1000000
500000
0
-500000 0 5 10 15 20 25 30 35
-1000000
Waktu

3. Orde 2

Erl X (s) Y (M)

1 42 25000
2 60 12500 R² =0,2093
3 33 8333,333 Persamaan Regresi
y = 240641x -
4 32 6250
6E+06
5 27 5000
6 24 4166,667

Orde 2 Tabel B
4500000
4000000
3500000
3000000
2500000
Konsentrasi

2000000
1500000 y = 240641x - 6E+06
R² = 0.2093
1000000
500000
0
-500000 0 5 10 15 20 25 30 35
-1000000
Waktu

VII. Pembahasan
Didapatkan dari percobaan yang telah dilakukan, kedua jenis percobaan
memiliki perbedaan yang cukup signifikan mulai dari data sampai grafik
yang didapatkan. Dari data dapat disimpulkan bahwa reaksi terhadap
KMnO4 memiliki laju reaksi lebih cepat dari reaksi terhadap asam
oksalat berdasarkan waktu yang didapat.
Berdasarkan perhitungan yang didapatkan, dari tabel A dan B, tabel A
mengarah pada orde 1 dan tabel B mengarah pada orde 0. Hal ini terlihat
dari hasil R2 yang didapatkan dari grafik yang terbentuk dari data – data
yang diperoleh selama percobaan. Grafik terbentuk dari data nilai X dan
Y yang merupakan Waktu dan Konsetrasi larutan pada masing – masing
tabel.
Bentuk grafik yang dibuat bergantung pada nilai X dan Y yang
didapatkan. Hal ini dipengaruhi oleh waktu yang didapatkan dari masing
– masing percobaan Erlenmeyer serta konsentrasi yang digunakan pada
tiap Erlenmeyer. Grafik bisa menjadi jelek atau tidak beraturan
diakibatkan dari percobaan yang tidak konsisten dan tidak teliti.
VIII. Kesimpulan
1. Dapat disimpulkan bahwa, laju reaksi antar kedua larutan tersebut
dipengaruhi oleh suhu, waktu, da volume. Suhu tidak boleh lebih
panas dari yang sudah ditentukan, begitu juga dengan volume.
Waktu dipengaruhi oleh suhu dan volume yang digunakan dalam
reaksi dan semakin banyak volumenya, maka akan semakin lambat
laju reaksinya.
2. Orde laju reaksi yang didapat dari Asam Oksalat dan KMnO4 adalah
orde 1 dan 0. Dikarenakan nilai R2 pada asam oksalat didapatkan 0,5
yang mendekati angka 1 dan R2 KMnO4 didapatkan sebesar 0,0005
yang mendekati angka 0.
IX. Lampiran
1. Alat dan Bahan
2. Aktivitas Praktikum
Daftar Pustaka

Wang, R., Zhou, J., Zeng, K,. et al. 2020. Ultrasensitive and real – time detection
of chemical reaction rate based on photonic spin Hall effect. APL
Photonics, vol. 5, no. 1, hh 1 – 7.

Suleimanov, Y., Aoiz, F., Guo, H,. 2016. Chemical reaction rate coefficients from
ring polymer molecular dynamics: Theory and practical applications.
Journal of Physical Chemistry A, vol. 120, no. 43, hh 8488 – 8502.

Anda mungkin juga menyukai