Anda di halaman 1dari 29

Androgen Dan Anti Androgen

28/10/2019

dr. Sakura, Sp.FK


Pendahuluan
• Androgen : hormon steroid penting yang
menentukan ekspresi fenotip pria, seperti
perkembangan karakteristik seks sekunder
hingga inisiasi dan menjaga spermatogenesis
• berperan penting dalam organisasi,
perkembangan, dan fungsi sejumlah jaringan
reproduksi dan proses-proses biologik yang
lain
Pendahuluan
• Produksi androgen di dalam sel-sel Leydig di-
regulasi melalui aksis hipothalamus-pituitari-
gonad.
• Hipothalamus mensekresikan pulsus
gonadotropin releasing hormone (GnRH) setiap
90-120 menit  berikatan dengan gonadotrop di
dalam pituitari anterior dan menstimulasi
pelepasan luteinizing hormone (LH) dan follicle-
stimulating hormone (FSH).
• LH  menstimulasi sel-sel Leydig untuk
memproduksi androgen, yang kemudian
sebaliknya melakukan umpan balik pada pituitari
untuk menghambat sekresi GnRH dan LH
Pendahuluan
• Testosteron merupakan bentuk sirkulasi
androgen utama yang disekresikan oleh testis
dan merupakan bentuk aktif androgen di
dalam otot,
• Dihydrotestosterone (DHT) merupakan
androgen alami yang paling potent yang
terdapat pada manusia
• DHT : metabolit testosteron dan merupakan
bentuk androgen yang lebih aktif yang
dibutuhkan untuk perkembangan traktus
reproduksi pria
Mekanisme sintesis Androgen
Profil Androgen Reseptor
• Androgen dan androgen receptor
• (AR) berperan penting pada ekspresi fenotip
pria.
• AR : fosfoprotein yg berperan sbg faktor
transkripsi yang memediasi aksi testosteron
dan DHT
• Ikatan AR dengan ligand-ligand natifnya (DHT
dan testosteron) menginisiasi perkembangan
dan diferensiasi seksual pria
Preparat Androgen terapi pengganti

Jenis preparat Cara pemberian Dosis

Metiltestosteron Oral 25-50 mg/hr

Sublingual (bukal) 5-10 mg/hr

Fluoksimesteron Oral 2-10 mg/hr

Testosteron propionat Sublingual (bukal) 5-20 mg/hr

Intramuskuler 10-50 mg 3 kali per minggu

Testosteron enantat Intramuskuler 200 mg setiap 1-2 minggu sampai


pematangan lengkap, kemudian setiap 2-
3 mgg u maintenance
Testosteron sipionat Intramuskuler
Sintesis Testosteron

• ♂  androgen utama yg disekresi oleh sel


Leydig testis
• ♀  disekresi oleh korpus luteum & korteks
adrenal
• Hormon steroid  19 atom C dengan inti
steroid
Sekresi & transport testosteron
• Trimester I  testis janin mulai
mensekresi testosteron  pembentukan
fenotip ♂
• Awal trimester II  kadarnya mendekati
masa pertengahan pubertas, ±250 ng/dl.
Pada akhir trimester II  kadarnya
menurun
• Saat lahir  kadarnya ↑ sampai 250
ng/dl
• Beberapa stlh lahir  kadarnya ↓ &
kemudian ↑ lagi sampai 250 ng/dl pd usia
2-3 bln  ↓ sampai <50 ng/dl pd usia 6
bln & bertahan sampai pubertas
• Selama pubertas, usia 12-17 th kdr
testosteron ♂ me↑ > dr ♀
• Pd dewasa muda, ♂ 500-700 ng/dl >< ♀
30-50 ng/dl
• Seiring ber(+)nya usia, kdr testosteron
serum makin me↓
• Jumlah sekresi testosteron ♂ > ♀
• Kadar plasma testosteron  irama
harian dengan kadar tertinggi di pagi hari
(pk. 08.00) & terendah pada pk. 20.00
• Kadar testosteron dalam testis ±100x
kadar testosteron dalam sirkulasi
sistemik  untuk spermatogenesis
Metabolisme Testosteron

• 5a-reductase
– Tipe 1, dominan
pada non-genital
skin, liver, &
tulang
– Tipe 2, dominan
pada jaringan
urogental ♂ &
genital skin
(♂&♀)
• Metabolit Aktif
• Metabolit Inaktif
Efek Fisiologik Androgen
Efek Androgen pada Tahap Kehidupan
yang Berbeda
• Dalam kandungan
– ± minggu ke-8 : hCG menstimulasi testis janin 
sekresi testosteron  konsentrasi lokal
testosteron di sekitar testis ↑  diferensiasi
duktus wolffian menjadi genitalia internal
– Testosteron  dehidrotestosteron :
perkembangan genitalia eksterna
Efek Androgen pada Tahap Kehidupan
yang Berbeda
• Pubertas
– Pada ♂ dimulai rata-rata umur 12 tahun
• Sekresi GnRH >>  Sekresi FSH dan LH >> 
stimulasi testis  ukuran testis >
• Sel Leydig memproduksi banyak testosteron +
efek FSH pada sel Sertoli  stimulasi
perkembangan tubulus seminiferus  sperma
Efek Androgen pada Tahap Kehidupan
yang Berbeda
• Pubertas
– Testosteron di sirkulasi sistemik
• Phallus membesar (panjang & lebar)
• Rugae skrotum
• Prostat mensekresi cairan prostat
• Kulit lebih kasar & berminyak akibat produksi sebum ↑  acne
• Rambut pubis, ketiak, tungkai bawah, wajah
• Massa dan kekuatan otot >>
• Lemak subkutan <
• Akselerasi pertumbuhan tulang  growth spurt
• Tulang lebih tebal
• Eritropoiesis ↑  konsentasi hematokrit & Hb > ♀
• Laring menebal  suara
• Libido
• Kemampuan spasial > ♀
• Lebih agresif
Efek Androgen pada Tahap Kehidupan
yang Berbeda
• Dewasa
– kebotakan
– Perubahan pada prostat
• Pada sel prostat, testrosteron oleh 5a-reductase II
menjadi dihidrotestosteron  BPH
• Kanker prostat
• Penuaan
– ~ ↑ umur : konsentrasi testosteron menurun &
konsentrasi SHBG ↑
• Pada umur 80 : konsentrasi testosteron total 80% &
bebas 40% dari umur 20  libido ↓, massa & kekuatan
otot ↓, densitas tulang ↓
Farmakokinetik
• Testosteron + pelarut minyak  efeknya lemah
– Absorpsi cepat,
– Metabolisme di hepar &
– Ekskresi cepat
• Testosteron peroral  efektivitas > lemah krn hampir
seluruhnya dimetabolisme di hepar sebelum mencapai
sirkulasi sistemik
• Testosteron bentuk ester  < polar dibanding bentuk
bebasnya, sehingga + pelarut minyak  absorpsi >
lambat & masa kerja > panjang
• Dalam plasma 98% terikat protein (SHBG & albumin)
• t½  10 – 20 menit
• Ekskresi  melalui urin & tinja
Sediaan
Sediaan..
Penggunaan terapeutik Androgen

• Hipogonadisme pada pria : testosteron


sipionat atau enantat 200mg tiap 2-3 minggu
• Kontrasepsi pria
• Efek anabolik  pada pasien AIDS, untuk
mengatasi muscle wasting. Massa otot &
kekuatannya akan dapat diperbaiki dg
testosteron serum yg me↑
• Angioedema
• Anemia hemolitik  testosteron merangsang
pembentukan eritropoietin
Efek Samping

• Maskulinisasi
• Feminisasi
• Hiperplasia prostat
• Gangguan pertumbuhan
• Ikterus
Anti Androgen

• Inhibitor sekresi testosteron


– Agonis & antagonis reseptor GnRH  me↓ sekresi testosteron
– Abarelix (PLENAXIS)  untuk Ca prostat
• Inhibitor kerja androgen  menghambat ikatan androgen
dg reseptor androgen atau menghambat 5α-reduktase
– Antagonis reseptor androgen (flutamide, bicalutamide &
nilutamide)
• Antagonis reseptor androgen yg poten
• Digunakan bersama dg analog GnRH untuk metastasis Ca prostat
– Inhibitor 5α-reduktase
• Finasteride  antagonis 5α-reduktase khususnya tipe II,
• dutasteride  antagonis tipe I & II
• Keduanya memblok konversi testosteron  DHT
• Untuk terapi BPH
Farmakologi Finasteride
• Efek Samping:
impotensi, libido dan volume ejakulat menurun, nyeri dan tegang
payudara.
• Dosis:
5 mg/hari; pengobatan harus ditinjau ulang setelah 6 bulan.
• Kontra indikasi : defek fetus laki-laki,
• Bioavailabilitas : 65%
• Absorbsi tidak dipengaruhi makanan
• kadar steady state 1 mg/hr
• ikatan protein plasma 90%
• metabolisme di hati melalui proses hidroksilasi oleh CYP3A4 dan
aldehid dehydrogenase menghasilkan dua metabolit utama tert-
butyl side chain monohydroxylated dan monocarboxylic acid
• waktu paruh eliminasi 5-6 jam pd pria dewasa, 8 jam pd lansia
• diekskresi di feses dan urine
Mekanisme Kerja Finasterid
Farmakologi Flutamide
• Absorbsi utuh melalui saluran cerna, bioavailabilitas
tidak dipengaruhi oleh makanan
• steady state hidroksiflutamid tercapai dalam 2-4 hari
pemberian
• Hidroksiflutamid 50x lebih poten drpd flutamid dlm
keadaan steady state
• ikatan protein plasma sekitar 92-94%
• dimetabolisme oleh CYP1A2 -> Flutamide punya
sedikitnya 10 metabolites inaktif, termasuk 4-nitro-3-
fluoro-methylaniline
• Flutamide diekskresi terutama di urine, dalam bentuk
2-amino-5-nitro-4-(trifluoromethyl)phenol
• Waktu paruh eliminasi 4-6 jam, pd lansia 8 jam
Farmakologi Flutamide
• ES :
– Ginekomastia
– Hot flusehes
– Penurunan massa otot
– disfungsi ereksi
– gangguan sal.cerna
– gangguan fx hati
– Perubahan warna urine : greenish bluish
discoloration
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai