Anda di halaman 1dari 24

Gonad

Testis

Ovarium
Sel benih

Hormon
sex

Sel benih

Hormon
sex

Spermatozoa

Ovum

Estrogen

Progesteron

Testoteron

TESTIS

Sel spermatogenik:
(spermatogonia,
spermatosit primer,
spermatosit sekunder,
spermatid dan
spermatozoa)

Sel Leydig :
Menghasilkan
testosteron

Sel Sertoli:
Spermatogenesis

STRUKTUR KIMIA DAN


BIOSINTESIS TESTOSTERON

Steroid C19 dengan sebuah gugus OH di posisi


17
Pregnenolon

Progesterone

C17,20 liase

Dehidroepiandrosteron
17-OHSD
5 Androstenediol

dan

17-hidroksipregnenolon

17-hidroksilase
5,4 isomerase

17-hidroksilase

3 - OHSD

Kolesterol

17-hidroksiprogesteron
C17,20 liase

Androstenedion
17-OHSD

Testosteron

GnRH

Sekresi
5 mg/hr
Feedback negative

LH

cAMP
Sel Leydig

Protein
kinase A

STAR - kolesterol

Pregnenolon

Testosteron

SHBG

albumin

Transport

testosteron
97-99%

bentuk bebas (biologis aktif)

Testosteron terikat pada SHBG dengan


afinitas yang lebih tinggi dibandingkan estradiol

Peningkatan SHBG dapat mempunyai andil


dalam meningkatkan rasio E2 bebas testosteron
yang terlihat pada pertambahan usia (penuaan), sirosis serta
keadaan hipertiroidisme dan dengan demikian turut menyebabkan
timbulnya keluhan atau gejala estrogenisasi

Lintasan
Metabolik

oksidasi C17

reduksi ikatan-rangkap
cincin A & gugus 3-keton
Aromatisasi

17-ketosteroid
(Inaktif)

dihidrotestosteron
(poten)
Estradiol

Dihidrotestosteron (DHT)
Bentuk aktif hormon testosteron
400 g/h
enzim 5-reduktase yang bergantung pada NADPH

Mutasi pada enzim ini berkaitan dengan


pseudohermafroditisme laki-laki

Estradiol
turut serta dalam pengaturan FSH.
Kadar hormon yang tinggi dan abnormal di

dalam plasma serta perubahan pada rasio


E2 bebas: testosteron berkaitan dengan
gejala ginekomastia (pembesaran payudara
pria) pubertas atau pascapubertas,
khususnya pada orang yang lebih tua dan
pada penderita penyakit hati yang kronis
atau penderita hipertiroidisme.

Spermatogenesis
Diatur oleh FSH dan Testosteron
FSH terikat pada sel Sertoli dan meningkatkan sintesis
ABP (glikoprotein yang mengikat testosteron). ABP
disekresikan ke dalam lumen tubulus seminiferus, dan
pada proses ini testosteron yang dihasilkan oleh sel
Leydig diangkut dengan konsentrasi yang sangat
tinggi ke tapak spermatogenesis.
Sebagai respons terhadap FSH dan androgen, sel
Sertoli juga memproduksi inhibin (turut dalam
produksi sperma dan testosteron) dengan mengatur
sekresi FSH melalui lingkaran umpan-balik yang
negatif.

Androgen

Diferensiasi seks
Spermatogenesis
Pengenbangan organ seks sekunder
dan struktur pelengkapnya,
Metabolisme anabolik serta regulasi
gen
Perilaku kejantanan

Mekanisme Kerja

Hipogonadisme
Defisiensi sintesis testosteron.
Hipogonadisme primer : kegagalan testis
Hipogonadisme sekunder : gangguan sekresi gonadotropin.

Ada sejumlah keadaan tidak terdeteksinya reseptor

testosteron/DHT : fenotipe perempuan, genotipe XY


(pria).
Penderita genetik-pria yang benar-benar tidak
memiliki reseptor yang berfungsi, tetapi mempunyai
testis dan memproduksi testosteron:
memperlihatkan feminitasi lengkap genitalia
eksterna (keadaan ini dinamakan sindrom
feminitasi testikular).

KELAINAN FUNGSI
TESTIS

Kriptorkidismus

testis tetap barada di rongga abdomen atau


kanalis inguinalis.
Pemberian hormone gonadotrpik atau bedah.

Tumor sel Leydig yang menghasilkan


androgen jarang ditemukan dan
menyebabkan gejala-gejala endokrin hanya
pada anak laki-laki pra pubertas, yang
mengalami pseudo pubertas prekoksia.

TESTOSTERON
JANIN:

mulai dibentuk minggu ketujuh masa


embrional
perkembangan organ-organ seksual,
kelenjar prostat, vesikula seminalis,
dan duktus geniltalia.
Desensus Testis: 2-3 bulan terakhir
masa kehamilan

PENGARUH TESTOSTERON PADA


PERKEMBANGAN SIFAT KELAMIN PRIMER DAN
SEKUNDER

Pubertas: penis, skrotum, dan testis membesar


sifat kelamin sekunder pria berkembang:

Testosterone menyebabkan pertumbuhan rambut


pubis, pada wajah, dada
Kebotakan
Pengaruh pada Suara: hipertrofi mukosa laring
dan pembesaran laring.
Kulit dan Pertumbuhan Acne
Pembentukan Protein dan Perkembangan Otot
Pertumbuhan Tulang dan Retensi Kalsium

PENGARUH TESTOSTERON
Metabolisme Basal : peninngkatan

kecepatan metabolisme basal sampai


15%.
Sel Darah Merah: meningkat 15 20 %.
Pengaruh pada Elektrolit dan
Keseimbangan Cairan : meningkatkan
reabsorpsi natrium pada tubulus distal
ginjal.

Estrogen
Dibentuk dari androstenidion dan testosteron

yang dihasilkan ovarium. Ovarium juga


mengeluarkan testosteron dan
dehidroepiandrosteron (sedikit).
Jenis: estradiol, estriol, dan estron.
perkembangan kelamin sekunder :payudara ,
penebalan endometrium, siklus haid .
Menopause: estrogen berkurang, menimbulkan
hot flash, berkeringat pada waktu tidur, dan
kecemasan yang berlebihan.

Estrogen 2
mempertahankan fungsi otak, mencegah

gejala menopause (seperti hot flushes) dan


gangguan mood
meningkatkan pertumbuhan dan elastisitas
dan pelumas sel jaringan(kulit,saluran
kemih, vagina, dan pembuluh darah).
distribusi lemak di bawah: membentuk
tubuh yangfeminin.

Estrogen Selama kehamilan


Diproduksi juga oleh plasenta.
Berfungsi stimulasi pertumbuhan dan

perkembangan organ reproduksi wanita.

uterus : proliferasi endometrium.


serviks : pelunakan serviks dan pengentalan lendir serviks.
vagina : proliferasi epitel vagina.
payudara : menstimulasi pertumbuhan payudara. Juga
mengatur distribusi lemak tubuh. Pada tulang, estrogen
juga menstimulasi osteoblas sehingga memicu
pertumbuhan / regenerasi tulang. Pada wanita
pascamenopause, untuk pencegahan tulang keropos /
osteoporosis, dapat diberikan terapi hormon estrogen
(sintetik)pengganti.

Estradiol
Berperan penting pada perkembangan

pubertas
Pascamenopause estron lebih banyak
daripada estradiol.
Zat buatan: xenoestrogen. Estrogen
digunakan sebagai bahan pil kontrasepsi
dan juga terapi bagi wanita menopause

Progesteron
diproduksi terutama di korpus luteum ovarium .
dirangsang LH dan berfungsi menyiapkan dinding
uterus agar dapat menerima telur yang sudah
dibuahi.

menyebabkan terjadinya proses perubahan

sekretorik (fase sekresi) pada endometrium uterus,


yang mempersiapkan endometrium uterus berada
pada keadaan yang optimal jika terjadi implantasi.
Plasenta membentuk estrogen dan progesteron
selama kehamilan: mencegah pembentukan FSH dan
LH.

Fungsi progesteron
Mengatur siklus haid.
Mengembangkan jaringan payudara.
Menyiapkan rahim pada waktu

kehamilan.
Melindungi wanita pasca menopause
terhadap kanker endometrium

Patofisiologi
Hipogonadisme Primer

berkurangnya ovulasi, penurunan produksi hormon,


atau keduanya
Hipogonadisme Sekunder
Disgenesis Gonad (sindrom Turner )
XO, genitalia interna dan eksterna perempuan,
beberapa abnormalitas pertumbuhan dan usia pubertas
yang terlambat.
Sindrom ovarium polikistik (sindrom Stein
leventhal )
berhubungan dengan jumlah hormon yang abnormal.
kelebihan produksi hormon androgen: hirsutisme,
obesitas, haid yang tidak teratur dan gangguan
kesuburan.

Anda mungkin juga menyukai